ANALISIS KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN BIAYA USAHATANI KOPI RAKYAT ROBUSTA DI KECAMATAN SUMBER WRINGIN KABUPATEN BONDOWOSO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN BIAYA USAHATANI KOPI RAKYAT ROBUSTA DI KECAMATAN SUMBER WRINGIN KABUPATEN BONDOWOSO"

Transkripsi

1 Volume 0, No 01- Maret 018 ISSN: (Prnt), ISSN: (Onlne) ANALISIS KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN BIAYA USAHATANI KOPI RAKYAT ROBUSTA DI KECAMATAN SUMBER WRINGIN KABUPATEN BONDOWOSO ANALYSIS OF BENEFITS AND EFFICIENCY USE OF COST OF COFFEE COFFEE COFFEE IN ROBUSTA SUBDISTRICT of SOURCE WRINGIN, DISTRICT of BONDOWOSO Ella Imanar Sar 1, Edy Sutarso, Syamsul Had 1) Mahasswa Fakultas Pertanan, UM Jemer ) Dosen Fakultas Pertanan, UM Jemer e-mal: ellamanar@gmal.com ABSTRAK Tujuan peneltan n adalah untuk mengetahu peredaan tngkat keuntungan d antar strata luas lahan usahatan kop rakyat rousta, untuk mengetahu peredaan tngkat efsens penggunaan aya antar strata luas lahan dalam usahatan kop rakyat rousta, untuk mengetahu faktor-faktor yang mempengaruh keuntungan usahatan kop rakyat rousta. Penentuan daerah peneltan n adalah purposve method. Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf dengan pendekatan surve. Data yang dgunakan adalah data prmer yatu fungs keuntungan yang ddapatkan dar fungs produks Co Douglass serta uj valdasnya (uj F, uj t, uj z dan koefsen determnas ganda) dan data sekunder dperoleh dar eraga lteratur dan nstans terkat. Sampel dtentukan menggunakan metode random samplng seanyak 60 petan kop. Hasl peneltan menunjukkan ahwa usahatan kop d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso menguntungkan dengan ratarata keuntungan per hektar seesar Rp ,-. Jka dlhat erdasarkan skala luas lahan, maka ratarata keuntungan petan lahan luas Rp ,-. leh esar darpada petan lahan sempt Rp ,-, Faktor-faktor keuntungan yang erpengaruh secara sgnfkan terhadap keuntungan usahatan kop yatu produktvtas, luas lahan, jumlah tanaman dan aya produks. Umur tanaman erpengaruh tdak sgnfkan terhadap keuntungan usahatan kop. Penggunaan aya produks pada usahatan kop sudah efsen, dengan R/C seesar 1,85. Sementara dlhat dar strata luas lahan, petan lahan luas seesar,06 leh efsen dandngkan petan lahan sempt seesar 1,63. Kata kunc: keuntungan, efsens penggunaan aya, usahatan, kop rousta. ABSTRACT The purpose of ths research s to know the dfference of proft level among the strata of farmland area of Rousta coffee farm, to know the dfference of effcency level of cost usage etween strata of land area n Rousta coffee farmng, to know the factors that nfluence the proft of Rousta coffee farm. The determnaton of ths research area s purposve method. The method used n ths research s descrptve method wth survey approach. The data used are prmary data, proft functon otaned from Co Douglass producton functon and valdaton test (F test, t test, z test and doule determnaton coeffcent) and secondary data otaned from varous lteratures and related nsttutons. Samples were determned usng random samplng method of 60 coffee farmers. The results showed that coffee farmng n Sumer Wrngn Su-dstrct, Bondowoso Dstrct was proftale wth average proft per hectare of Rp , -. If vewed ased on the scale of land area, then the average farmers eneft area of Rp , -. gger than narrow farmer Rp , -, Proft factors that sgnfcantly nfluence coffee profts are productvty, land area, numer of plants and producton cost. Age of plants have no sgnfcant effect on coffee farmng proft. The use of producton costs on coffee farmng has een effcent, wth R / C of Whle vewed from the strata of land area, the farmers of the land area of.06 s more effcent than the narrow farmers of Keywords: proft, cost effcency, farmng, rousta coffe 61

2 Jurnal Agrest Vol 0 No 01, Maret 018: PENDAHULUAN Luas areal perkeunan kop Indonesa saat n mencapa 1, juta hektar. Dar luas areal terseut, 96% merupakan lahan perkeunan kop rakyat dan ssanya 4% mlk perkeunan swasta dan pemerntah (PTP Nusantara). Oleh karena tu, produks kop Indonesa sangat tergantung oleh perkeunan rakyat. (AEKI, 016) Secara komersal ada dua jens kop yang dhaslkan d Indonesa yatu kop araka dan kop rousta. Dar total produks kop ton tahun 01, kop araka menghaslkan hampr ton dar luas areal hektar, sedangkan kop rousta menghaslkan ton dar luas areal 1,05 juta hektar. Berdasarkan fakta n, maka peneltan n ertujuan: (1) Apakah ada peredaan tngkat keuntungan antar strata luas lahan usahatan kop rakyat rousta d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso?, () Faktor-faktor apakah yang mempengaruh keuntungan usahatan kop rakyat rousta d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso?, (3) Apakah ada peredaan tngkat efsens penggunaan aya antar strata luas lahan usahatan kop rakyat rousta d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso?. Hasl peneltan Wally (001) tentang Analss Keuntungan dan Efsens Alokatf Usahatan Kop Rakyat d JayaWjaya Iran Jaya menemukan ahwa Harga kop gaah asah seesar Rp Rata-rata produks usahatan kop seesar 347,83 kg per hektar dengan produktftas kop yang dhaslkan seesar 8,07 kg per hektar per tahun. Baya produks usahatan kop terseut seesar Rp 34.3, per hektar per tahun. Pendapatan ersh Rp ,11 per hektar per tahun. Faktor produks tdak tetap yatu upah tenaga kerja pemelharaan, upah tenaga kerja pengolahan dan upah tenaga kerja pemasaran erpengaruh negatf terhadap keuntungan usahatan kop d Iran Jaya, sedangkan untuk faktor produks tetap yang erpengaruh postf terhadap keuntungan usahatan kop adalah jumlah pohon kop, luas lahan usahatan kop, umur pohon kop dan pengalaman petan erusahatan kop dan yang erpengaruh nyata adalah luas keun kop produktf. Berdasarkan latar elakang masalah d atas, maka yang menjad tujuan peneltan n adalah untuk 1) mengetahu peredaan tngkat keuntungan d antar strata luas lahan usahatan kop rakyat rousta, ) untuk mengetahu peredaan tngkat efsens penggunaan aya antar strata luas lahan dalam usahatan kop rakyat rousta, dan 3) untuk mengetahu faktorfaktor yang mempengaruh keuntungan usahatan kop rakyat rousta METODE PENELITIAN Peneltan dlakukan d Kecamatan Sumer Wrngn Kaupaten Bondowoso Propns Jawa Tmur. Daerah peneltan n dtentukan secara sengaja (purposve method). Penentuan daerah peneltan n ddasarkan ahwa Kecamatan Sumer Wrngn Kaupaten Bondowoso Propns Jawa Tmur merupakan daerah potensal penghasl tanaman kop rousta dan kop araka dar 3 Kecamatan yang ada d Kaupaten Bondowoso. Hal n duktkan dengan adanya ekspor pada tahun 010 keeerapa negara. Sampel dtentukan menggunakan metode random samplng seanyak 60 petan kop. Kelompok tan d Kecamatan Sumer Wrngn ada 30 tetap saya hanya mengaml 14 kelompok tan yang sudah mempunya adan hukum untuk 16 kelompok tan yang lan mash dalam proses memperoleh adan hukum, dengan jumlah sampel 60 petan d Kecamatan Sumer Wrngn. Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf dengan pendekatan surve (Nasr, 003). Data yang dgunakan adalah data prmer (yatu fungs keuntungan yang ddapatkan dar fungs produks Co Douglass serta uj valdasnya (uj F, uj t, uj z dan koefsen determnas ganda) dan data sekunder dperoleh dar eraga lteratur dan nstans terkat dengan peneltan n. Pengklasfkasan responden petan kop erdasarkan luas lahan yang dgarap dlakukan agar data yang akan ddapatkan nantnya akan menyear pada seluruh lapsan petan, ak yang erlahan sempt maupun luas, sehngga hasl analss tdak terpusat pada satu kelompok responden. Perhtungan nterval luas areal untuk setap strata dapat dlakukan dengan menggunakan rumus seaga erkut: Lahanterluas Lahanterkecl Interval skala = Jumlah strata Berdasarkan rumus d atas, maka pengklasfkasan skala usaha adalah seaga erkut: 5 0,5 Interval skala = =, 5 ha Dstrus responden petan kop rousta d Kecamatan Sumer Wrngn Kaupaten Bondowoso dapat dlhat pada Tael 1: 6

3 Volume 0, No 01- Maret 018 ISSN: (Prnt), ISSN: (Onlne) Tael 1. Jumlah Petan Kop Rakyat Rousta erdasarkan Skala Usaha Skala Usaha Luas Areal Jumlah Persentase (ha) (orang) (%) Sempt <, ,67 Luas, ,33 Jumlah ,00 Sumer: Analss Data Prmer (016). Pengujan hpotess pertama Pengujan hpotess ketga untuk dmaksudkan untuk mengetahu peredaan mengetahu faktor-faktor yang erpengaruh tngkat keuntungan antar strata usaha pada masng-masng strata luas lahan usahatan kop rakyat rousta d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso. Sementara tu untuk mengukur esarnya keuntungan usahatan kop terhadap keuntungan usahatan kop rousta rakyat, dgunakan pendekatan analss regres erganda dengan asums ahwa entuk huungan antara varael eas () dengan varael terkat (Y) merupakan fungs Co-Douglas. Huungan dgunakan pendekatan analss keuntungan anatara varael dan Y terseut secara dengan formulas seaga erkut: = TR TC matematk drumuskan seaga erkut (Sutarso, 010): = P Y C 1 k d mana: = Keuntungan TR = Total Revenue (Penermaan Total) TC = Total Cost (Baya Total) P = Prce (Harga produks) Y = Quantty (Jumlah produks) C = Cost ( Baya) Pengujan hpotess kedua mengetahu adanya dugaan peredaan efsens penggunaan aya antar strata luas lahan usahatan kop rakyat rousta dgunakan metode uj eda rata-rata menggunakan uj z. Jka terdapat peredaan yang sgnfkan d antara kedua kelompok yang dperandngkan terseut, maka perlu dlakukan pengujan leh lanjut menggunakan uj z dua arah (Nasr,003). Uj yang dgunakan analog dengan pengujan hpotess pertama. Sementara untuk mengetahu efsens penggunaan aya produks usahatan kop rakyat rousta dgunakan pendekatan R/C. Menurut Sukrno (001), dapat d formulas kan seaga erkut: Total Revenue (TR) R/C= TotalCost (TC) d mana: TR = Y.Py TC = TFC + TVC Krtera pengamlan keputusan: Jka R/C (1+), menunjukkan ahwa usahatan kop rakyat rousta tdak menguntungkan. Jka R/C > (1+), menunjukkan ahwa usahatan kop rakyat rousta menguntungkan. Y = Faktor-faktor yang dduga erpengaruh terhadap keuntungan adalah produktvtas, luas lahan, umur tanaman, jumlah tanaman dan aya produks. Secara sstemats, persamaan taksran fungs keuntungan dengan model regres adalah: Y ˆ = d mana : Y = estmator dar Y = keuntungan usahatan kop rakyat rousta (Rp) 1 = Produktvtas (kg/ha) = Luas lahan (ha) = Umur tanaman (th) 3 4 = Jumlah tanaman (t) 5 = Baya produks (Rp) 0 = Konstanta 1,,..., 5 = Koefsen regres varael eas e = Blangan natural =,7188 Untuk memudahkan pendugaan persamaan terseut d atas, maka persamaan terseut duah menjad entuk lner erganda dengan cara melogartmakan. InY = In + In In u Ine 3 3 k e k k + d mana: Y = varael terkat (dependent varael) = varael eas (ndependent varael),...,, 1 k = koefsen regres = 1,,...,n = nomor oservas j = 1,,...,k = nomor varael

4 Jurnal Agrest Vol 0 No 01, Maret 018: HASIL DAN PEMBAHASAN Baya produks yang dkeluarkan dalam usahatan kop rakyat rousta melput aya pemelan sarana produks (pupuk dan peralatan), pemayaran upah tenaga kerja dan aya sewa lahan. Tael. Struktur Baya per Hektar Usahatan Kop Rakyat Rousta d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso, Tahun 016 No. Uraan Nla (Rp) Lahan Sempt Persen (%) Nla (Rp) Lahan Luas Persen (%) Total Rata-rata Keseluruhan 1 Baya Saprod , , Tenaga Kerja , , Sewa Lahan , , Jumlah Sumer: Analss Data Prmer (016). Berdasarkan Tael. dapat dnyatakan ahwa esarnya aya produks per hektar per tahun dalam usahatan kop rakyat rousta sektar Rp dengan propors palng esar yang dgunakan untuk aya sewa lahan yatu seesar Rp Dtnjau dar komponen aya produks yang dkeluarkan oleh masng-masng golongan petan memperlhatkan ahwa propors aya sarana produks adalah palng rendah jka dandngkan dengan aya lannya dan aya tenaga kerja leh tngg darpada aya lan-lan. Baya sarana produks dkeluarkan oleh petan untuk pemelan pupuk dan peralatan. Sementara aya tenaga kerja dgunakan untuk memayar upah tenaga kerja, ak tenaga upahan maupun tenaga kerja keluarga. Dalam hal n tenaga kerja dmasukkan seaga komponen tenaga kerja keseluruhan dan harus dhtung, karena penggunaan tenaga kerja keluarga dapat dgant dengan tenaga kerja upahan. Tenaga kerja pemelharaan melput pemangkasan, pemupukan dan penyangan sedangkan tenaga kerja panen melput pemungutan hasl. Berdasarkan golongan petan menunjukkan ahwa aya produks yang dkeluarkan oleh golongan petan lahan luas adalah leh rendah dandngkan dengan golongan petan lahan sempt. Hal n mengndkaskan ahwa ada huungan negatf antara luas lahan dengan esarnya aya produks yang dkeluarkan masng-masng golongan petan. Artnya, semakn sempt luas garapan petan semakn tngg aya produks per hektar usahatan kop. Analss Keuntungan Usahatan Kop Rakyat Rousta Petan dhadapkan pada keteratasan aya dalam melaksanakan usahatannya, maka mereka juga tetap mencoa agamana menngkatkan keuntungan terseut dengan kendala aya usahatan yang teratas. Suatu tndakan yang dapat dlakukan adalah agamana memperoleh keuntungan yang leh esar dengan menekan aya produks sekecl-keclnya. Pendekatan sepert n dkenal dengan stlah memnmumkan aya (cost mnmzaton) (Soekartaw, 1993). Jka dlhat pada Tael 3. menunjukkan ahwa rata-rata produks per hektar yang dperoleh petan lahan luas seesar kg leh esar jka dandngkan dengan petan lahan sempt, yatu seesar kg, sedangkan ratarata produks yang dperoleh petan per hektar seesar kg. Rata-rata total penermaan per hektar usahatan kop d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso adalah seesar Rp Berdasarkan luas lahan petan dapat dlhat ahwa rata-rata penermaan yang dperoleh petan lahan luas leh esar jka dandngkan dengan petan lahan sempt, yatu seesar Rp Pada Tael 3 menunjukkan ahwa luas lahan 1 hektar dutuhkan aya total seesar Rp sehngga dapat menghaslkan keuntungan seesar Rp per tahun per hektar. Hal n terlhat ahwa petan sedkt erlehan dalam penggunaan aya sehngga menyeakan rendahnya keuntungan yang dperoleh petan kop rakyat rousta. Hal n menunjukan ahwa semakn luas lahan yang dmlk petan kop rakyat rousta, maka semakn rendah aya yang dkeluarkan oleh petan. Secara teor, apala luas lahan d tamah, 64

5 Volume 0, No 01- Maret 018 ISSN: (Prnt), ISSN: (Onlne) maka keuntungan akan semakn tngg. Hal n sama dengan kasus n. Semakn luas lahan petan, maka haslnya akan semakn esar. Keuntungannya akan semakn tngg. Penggunaan aya produks merupakan hasl penjumlahan dar aya tenaga kerja, aya saprod dan aya lan-lan. Rata-rata keseluruhan dar aya produks adalah seesar Rp Tael 3. Produks, Baya dan Keuntungan per Hektar Usahatan Kop Rakyat Rousta d Kecamatan Sumer Wrngn, Tahun 016 No. Uraan Sempt Skala Usaha Luas Rata-rata Total 1 Produks (kg) Harga (Rp/kg) Penermaan (Rp) Baya (Rp) Keuntungan (Rp) Sumer : Analss Data Prmer (016). Efsens Usahatan Kop Rakyat Rousta Perhtungan mengenan aya yang dkeluarkan dalam suatu usahatan sangat pentng dlakukan, hal n ertujuan untuk mengetahu keuntungan yang dperoleh dar kegatan usahatan, yang selanjutnya dapat djadkan penlaan terhadap keputusan dan pengemangan usahatan. Untuk dapat mengetahu apakah usahatan kop rakyat rousta tu efsen atau tdak, dapat dgunakan analss R/C. Dapat dlhat pada Tael 5. Tael 5. Efsens Baya Produks per Hektar Usahatan Kop Rakyat Rousta d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso, Tahun 016 N o. 1 Uraan Penermaan (Rp) Baya Produks (Rp) Strata Luas Lahan Sempt Luas Ratarata Total R/C 1,63,06 1,85 Sumer : Analss Data Prmer (016). Tngkat pendapatan yang dterma oleh petan dapat juga dlhat dar efsens aya. Baya produks yang efsen akan memerkan keuntungan yang esar ag setap petan. Efsens yang tngg dapat dperoleh dengan jalan menngkatkan produks dengan kualtas dan kuanttas yang ak serta menekan aya produks yang dkeluarkan. Berdasarkan Tael 5. dketahu rata-rata efsens aya usahatan kop petan dengan luas lahan sempt seesar 1,63 artnya penggunaan aya usahatan n efsen karena nlanya leh esar dar satu. Nla R/C seesar 1,63 menunjukkan ahwa setap Rp yang dnvestaskan pada usahatan kop dengan lahan sempt akan memerkan penermaan seesar Rp Rata-rata efsens aya usahatan kop petan dengan lahan luas seesar,06 artnya penggunaan aya pada usahatan n efssen karena nlanya leh esar dar satu. Nla R/C seesar,06 menunjukkan ahwa setap Rp aya yang dnvestaskan pada usahatan kop petan dengan lahan luas akan memerkan penermaan seesar Rp Dapat kta andngkan pula dengan peneltan terdahulu dengan judul Analss Usahatan Kop Rakyat dan Kontrusnya Terhadap Pendapatan Total Keluarga (Stud Kasus D Desa Sumer Wrngn Kaupaten Bondowoso), menunjukkan ahwa untuk ratarata total penermaan seesar Rp ; Baya produks seesar Rp ; R/C,58 maka keuntungan yang d peroleh seesar Rp (Suseno, 013). Walaupun dalam peneltan n komodtas yang d telt adalah kop araka dan kop rousta, tetap dapat kta lhat ahwa tngkat efsens leh esar dar satu, yatu,58 dan usahatan kop d Kecamatan Sumer Wrngn sudah past menguntungan petan. Dalam katan nya dengan peneltan saya ahwa analss usahatan kop rakyat rousta tu sendr memang menguntungkan, tetap tdak seesar dengan kop araka, karena komodtas kop araka sedang dlrk oleh produsen, oleh sea tu petan sekarang leh anyak yang memuddayakan kop jens araka, walaupun egtu kop rousta juga memlk penggemarnya sendr. Berdasarkan dar nla R/C kedua golongan usahatan kop, maka dapat 65

6 dsmpulkan ahwa usahatan kop petan dengan lahan luas leh esar atau leh efsen dandngkan dengan usahatan kop petan dengan lahan sempt. Hasl analss statstk terhadap efsens usahatan kop petan dengan luas lahan sempt dan lahan luas, kemudan dandngkan atau dlanjutkan dengan uj-z yang haslnya dapat dlhat pada Tael 6. Peredaan rata-rata efsens per hektar petan kop d Kecamatan Sumer Wrngn Kaupaten Bondowoso musm tanam 016 danalss dengan menggunakan uj z. Tael 6. Hasl Analss Uj Beda Efsens Penggunaan Baya per Hektar Usahatan Kop Rakyat Rousta antar Strata Luas Lahan d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso, Tahun 016 Strata Petan Rata-rata Efsens /ha Std. Devas z-test Proaltas Sgnfkans Sempt 1,63 0,69-4,468 0,000*** Luas,06 0,407 Rata-rata Total 1,85 Keterangan: Pengujan hpotess menggunakan uj-t dua arah, d mana *, **, *** menyatakan sgnfkan masng-masng pada tngkat kepercayaan 90%, 95%, 99%. ns: tdak sgnfkan pada taraf kepercayaan 90%, 95%, 99%. Sumer : Analss Data Prmer (016). Berdasarkan Tael 6., dapat dsmpulkan ahwa rata-rata tngkat efsens penggunaan aya petan kop rakyat rousta d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso seesar 1,85 per hektar. Dtnjau erdasarkan strata petan memuktkan adanya peredaan tngkat efsens penggunaan aya per hektar yang sangat sgnfkan antara petan sempt dan petan luas pada taraf uj 1%. Hal n dtunjukan oleh nla z seesar 4,468. Tngkat efsens penggunaan aya rata-rata per hektar yang dperoleh petan luas (=,06) leh tngg dandngkan petan sempt (= 1,63). Hal n dkarenakan rata-rata penggunaan aya antar strata luas lahan relatf sama, sesua dengan keutuhan masng-masng luas lahan. Analss Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keuntungan Dalam analss n erlaku asums ahwa petan memaksmumkan keuntungannya, ak jangka pendek maupun jangka panjang. Keuntungan adalah selsh antara penermaan dan aya. Produktvtas hasl yang tngg tdak menjamn ahwa petan akan mendapatkan Jurnal Agrest Vol 0 No 01, Maret 018: keuntungan yang tngg pula dar usahatannya. Keuntungan usahatan dtentukan oleh esarnya penermaan (total revenue) dan aya (total cost). Untuk hpotess (3) dgunakan analss regres fungs keuntungan Co-Douglas untuk dapat mengetahu faktor-faktor yang mempengaruh keuntungan usahatan kop rakyat rousta d Kaupaten Bondowoso. Hasl pendugaan fungs keuntungan usahatan kop d Kecamatan Sumer Wrngn Kaupaten Bondowoso dsajkan pada Tael Dar tael terseut menunjukkan ahwa tngkat keuntungan dalam usahatan kop dasumskan dpengaruh oleh faktor: (1) produktvtas, () luas lahan, (3) umur tanaman, (4) jumlah tanaman, dan (5) aya produks. Persamaan gars regres fungs keuntungan usahatan kop adalah: ln Y = 1,187 +,671 ln 1 +,559 ln - 0,006 ln 3 + 0,110 ln 4 1,678 ln 5 Y = ,671, , , ,678 Tael 7. Hasl Analss Regres Fungs Keuntungan Usahatan Kop Rakyat Rousta d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso, Tahun 016 Varael Parameter Koefsen Regres t Sg. Produktvtas ( 1) β 1,671 30,49*** 0,000 Luas Lahan ( ) β,559 3,399*** 0,000 Umur Tanaman ( 3) β 3-0,006-0,6 ns 0,794 Jumlah Tanaman ( 4) β 4 0,110,843*** 0,006 Baya ( 5) β 5-1,678-17,45*** 0,000 Std. Error Estmas 0,116 R Square R 0,985 Adjusted R Square 0,984 R Berganda R 0,993 F-rato 717,438*** N 60 Keterangan: Pengujan hpotess menggunakan uj-t dua arah, d mana *, **, *** menyatakan sgnfkan masng-masng pada tngkat kepercayaan 90%, 95%, 99%. ns: tdak sgnfkan pada taraf kepercayaan 90%, 95%, 99%. Sumer: Analss Data Prmer (016). 66

7 Volume 0, No 01- Maret 018 ISSN: (Prnt), ISSN: (Onlne) Dar persamaan d atas dketahu agamana pengaruh varael produktvtas, luas lahan, umur tanaman, jumlah tanaman dan aya produks terhadap keuntungan. Nla koefsen yang postf (+) akan menunjukkan ahwa varael Y (keuntungan) akan eruah dengan peruahan erandng lurus dengan varael easnya (produktvtas, luas lahan, umur tanaman, jumlah tanaman, dan aya produks). Sedang koefsen yang ertanda negatf (-) akan menunjukkan ahwa peruahan varael Y akan erandng teralk dengan peruahan varael easnya (produktvtas, luas lahan, umur tanaman, jumlah tanaman, dan aya produks). Konstanta seesar 1,187 dapat dartkan ahwa jka varael eas yang terdr dar produktvtas, luas lahan, umur tanaman, jumlah tanaman, dan aya produks kemampuan dan dspln, tdak mengalam peruahan atau tetap maka keuntungan postf. Secara ersama-sama semua faktor yang dduga erpengaruh secara sgnfkan terhadap keuntungan usahatan kop. Hal n dapat dlhat dar nla Fhtung (=717,438) > nla F-tael (=,37) yang sgnfkan secara statstk pada taraf uj 1%. Keseluruhan varael mempunya tanda sesua dengan yang dharapkan secara teorts, yatu produktvtas, luas lahan, umur tanaman dan jumlah tanaman erpengaruh postf, sedangkan aya produks erpengaruh negatf. Dlhat dar nla koefsen determnas ( ) Ryang seesar 0,984 menunjukkan ahwa varael eas yang dmasukkan ke dalam model dapat menjelaskan varas varael dependen (keuntungan) secara ak sektar 98%. Hanya sektar % yang djelaskan oleh faktor lan yang tdak masuk ke dalam model. Berdasarkan nla uj terseut maka varael eas yang drumuskan n telah sesua dgunakan untuk menguj model fungs keuntungan usahatan kop rakyat rousta d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso. Berdasarkan pengamatan d lapangan seagaan esar petan menjual kop nya kepada pedagang perantara (koperas). Secara ndvdu, hasl pengujan koefsen regres parsal menggunakan model manunjukkan ahwa faktor produktvtas, luas lahan, jumlah tanaman dan aya produks erpengaruh secara sgnfkan terhadap keuntungan usahatan kop rakyat rousta. Sementara pengaruh dar varael umur tanaman tdak sgnfkan. Hasl koefsen regres dar masngmasng varael yang erpengaruh terhadap keuntungan usahatan kop rakyat rousta adalah seaga erkut: 1. Produktvtas ( 1 ) Dalam fungs keuntungan usahatan kop, tngkat produktvtas mempunya pengaruh yang postf dan sangat sgnfkan secara statstk pada taraf uj 1%. Artnya semakn tngg produks yang dperoleh petan, maka semakn esar tngkat keuntungan yang dtermanya. Koefsen regres varael produks ( 1 ) ernla postf seesar,671. Secara ekonoms dapat dnyatakan ahwa setap penamahan kenakan produktvtas seesar satu klogram, akan memerkan tamahan keuntungan seesar Rp.671. Atau kenakan produktvtas seesar 100 kg, akan menamah keuntungan yang dterma petan seesar Rp Uj statstk menunjukkan sangat erpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99% yang dtunjukkan dengan t-htung 30,49 > t-tael,00. Berart hpotess yang dajukan dterma atau faktor produktvtas erpengaruh secara nyata terhadap keuntungan usahatan kop rakyat rousta.. Luas Lahan ( ) Dalam fungs keuntungan usahatan kop, tngkat luas lahan mempunya pengaruh yang postf dan sangat sgnfkan secara statstk pada taraf uj 1%. Artnya semakn tngg luas lahan yang dkelola petan, maka semakn esar tngkat keuntungan yang dtermanya. Koefsen regres varael luas lahan ( ) ernla postf seesar,559. Secara ekonoms dapat dnyatakan ahwa setap penamahan lahan seluas satu hektar, maka petan kop akan memperoleh tamahan keuntungan sektar Rp Hasl uj statstk menunjukkan sangat erpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99% yang dtunjukkan dengan t-htung 3,399 > t- tael,00. Berart hpotess yang dajukan dterma atau faktor luas lahan erpengaruh secara nyata terhadap keuntungan usahatan kop rakyat rousta 3. Umur tanaman ( 3 ) Dalam fungs keuntungan usahatan kop rakyat rousta, umur tanaman mempunya pengaruh yang negatf dan tdak sgnfkan secara statstk pada taraf uj 5%. Artnya semakn tngg umur tanaman petan, maka semakn kecl tngkat keuntungan yang dtermanya. Koefsen regres varael umur tanaman ( 3 ) ernla negatf 67

8 Jurnal Agrest Vol 0 No 01, Maret 018: seesar -0,006. Secara ekonoms dapat dnyatakan ahwa setap penngkatan umur tanaman seesar 1%, akan mengakatkan penurunan keuntungan seesar 0,006%. Hasl uj statstk tdak menunjukkan pengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95% yang dtunjukkan dengan t-htung 0,6 < t-tael,00. Berart hpotess yang dajukan dtolak atau faktor umur tanaman erpengaruh secara tdak nyata terhadap keuntungan usahatan kop rakyat rousta. 1. Jumlah tanaman ( 4 ) Dalam fungs keuntungan usahatan kop rakyat rousta, jumlah tanaman mempunya pengaruh yang postf dan sangat sgnfkan secara statstk pada taraf uj 1%. Artnya semakn anyak jumlah tanaman petan, maka semakn esar tngkat keuntungan yang dtermanya. Koefsen regres varael jumlah tanaman ( 4 ) ernla postf seesar 0,110. Secara ekonoms dapat dnyatakan ahwa setap penamahan jumlah tanaman seesar 1%, akan mengakatkan penngkatan rata-rata keuntungan seesar 0,110%. Hasl uj statstk menunjukkan pengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99% yang dtunjukkan dengan t-htung,843 > t-tael,00. Berart hpotess yang dajukan dterma atau faktor jumlah tanaman erpengaruh secara nyata terhadap keuntungan usahatan kop rakyat rousta. 5. Baya Produks ( 5 ) Sesua teor menunjukkan ahwa pengaruh aya produks terhadap keuntungan petan secara statstk sangat sgnfkan pada taraf uj 1%. Baya produks erpengaruh negatf. Terhadap tngkat keuntungan usahatan. Artnya, semakn esar aya produks yang dkeluarkan petan, semakn rendah keuntungan yang dterma petan. Dalam art ekonom dapat dnyatakan ahwa setap penamahan aya produks kop rakyat rousta seesar 1 juta rupah, maka keuntungan petan akan erkurang seesar Rp Hasl uj statstk menunjukkan pengaruh secata tdak nyata pada taraf kepercayaan 99% yang dtunjukkan dengan t- htung 17,45 < t-tael,00. Berart hpotess yang dajukan dtolak atau faktor aya produks erpengaruh secara tdak nyata terhadap keuntungan usahatan kop rakyat rousta. KESIMPULAN Usahatan kop rakyat rousta d Kecamatan Sumer Wrngn, Kaupaten Bondowoso menguntungkan dengan rata-rata keuntungan per hektar seesar Rp ,-. Akan tetap, jka dlhat erdasarkan skala luas lahan, maka rata-rata keuntungan petan lahan luas leh esar darpada petan lahan sempt, dengan rata-rata keuntungan seesar Rp ,- petan sempt, sedangkan petan lahan luas seesar Rp ,-, ada peredaan keuntungan antar skala usaha pada strata luas lahan usahatan kop, secara statstk sgnfkan pada taraf uj 1%. Penggunaan aya produks pada usahatan kop sudah efsen, dengan R/C seesar 1,85. Sementara dlhat dar strata luas lahan, petan lahan luas leh efsen dandngkan petan lahan sempt, dengan R/C petan lahan sempt seesar 1,63, sedangkan untuk R/C petan lahan luas seesar,06, ada peredaan efsens antar skala usaha pada strata luas lahan usahatan kop, secara statstk sgnfkan pada taraf uj 1%. Faktor-faktor keuntungan yang erpengaruh secara sgnfkan terhadap keuntungan usahatan kop yatu produktvtas, luas lahan, jumlah tanaman dan aya produks, sedangkan umur tanaman tdak erpengaruh secara nyata terhadap keuntungan usahatan kop. DAFTAR PUSTAKA AEKI (Asosas Eksportr Kop Indonesa) Perkemangan Harga Kop Termnal. Dakses tanggal 3 Me 016. Nasr, M Metode Peneltan. Salema Empat, Jakarta. Soekartaw Prnsp Dasar Ekonom Pertanan, Teor dan Aplkas. Eds Revs. Penert Rajawal. Jakarta 68

9 Volume 0, No 01- Maret 018 ISSN: (Prnt), ISSN: (Onlne) Sukrno S Pengantar Teor Mkro Ekonom. Eds kedua. Raja Grafndo, Jakarta. Sutarso, E Analss Regres Sederhana, Jurusan Sosal Ekonom Pertanan, Fakultas Pertanan, Unverstas Muhammadyah Jemer. Jemer. Wally, A.F Analss Keuntungan dan Efsens Alokatf Usahatan Kop Rakyat d Jaya Wjaya Iran Jaya. Tess (Tdak Dpulkaskan). Departemen Agrsns, Program Stud Ilmu Ekonom Pertanan. Insttut Pertanan Bogor. Bogor. 69

menyelesaikan permasalahan dalan penulisan.

menyelesaikan permasalahan dalan penulisan. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Ba n mengurakan proses pengolahan data dengan program yang akan dgunakan yatu SPSS yang memantu dalam menyelesakan permasalahan dalan penulsan. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB LANDASAN TEORI Unverstas Sumatera Utara . Pengertan Regres Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galtom. Menurut Galtom, analss regres erkenaan dengan stud ketergantungan dar satu varael

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI USAHATANI TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM MILL) DI KABUPATEN JEMBER

PRODUKTIVITAS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI USAHATANI TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM MILL) DI KABUPATEN JEMBER PRODUKTIVITAS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI USAHATANI TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM MILL) DI KABUPATEN JEMBER Bagus Rangga Sta dan Syamsul Had Alumn Fakultas Pertanan, Unverstas Muhammadyah

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan seaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (8 9). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, ang selanjutna dnamakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014 EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CABAI MERAH DI KECAMATAN METRO KIBANG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR: PENDEKATAN FUNGSI PRODUKSI FRONTIER (The Effcency of Producton and Income of Chll Farmng n East

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK PENGARUH WITH HOLDING TA SYSTEM PADA PENGUSAHA KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS KPP PRATAMA MEDAN PETISAH) ZULIA HANUM Jurnal Ilmah Ekonomkawan ISSN: 1693-7600 Eds 11

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumer daya kelautan dan perkanan adalah salah satu sumer daya alamyang merupakan aset negara dan dapat memerkan sumangan yang erharga ag keseahteraan suatu angsa termasuk

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

EFISIENSI USAHATANI MELON (Cucumis melo L.) (STUDI KASUS DI DESA KORI KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO)

EFISIENSI USAHATANI MELON (Cucumis melo L.) (STUDI KASUS DI DESA KORI KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO) AGRISE Volume VIII No. 1 Bulan Januar 2008 ISSN: 1412-1425 EFISIENSI USAHATANI MEON (Cucums melo.) (STUDI KASUS DI DESA KORI KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO) THE EFFICIENCY OF MEON (Cucums melo.) FARMING

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2, No. 4, OKTOBER 2014

JIIA, VOLUME 2, No. 4, OKTOBER 2014 ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Analyss of Producton s Effcency and Income of Peanut s Farmng n Central Lampung

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN REGRESI LINIER NON PARAMETRIK DENGAN METODE THEIL S

PENYELESAIAN PERSAMAAN REGRESI LINIER NON PARAMETRIK DENGAN METODE THEIL S LPPM Polteknk Bengkals PENELESAIAN PERSAMAAN REGRESI LINIER NON PARAMERIK DENGAN MEODE HEIL S Darsono Staff pengaar Program Stud eknolog Informas Jl. Batn alam Sunga Alam Bengkals darsono@poleng.ac.d Astrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud

Lebih terperinci

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lngkup Peneltan Fokus peneltan n adalah menganalss bagamana melakukan pengembangan pengelolaan sumberdaya pessr berkelanjutan yang ddasarkan pada pembuddayaan tambak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013 EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Producton s Effcency And Income Of Tobacco Farmng In East Lampung Regency) Erza Estarza, Fembrart Erry Prasmatw, Hurp Santoso

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI EKONOMI RELATIF USAHATANI KEDELAI PADA PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) ABSTRACTS

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI EKONOMI RELATIF USAHATANI KEDELAI PADA PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) ABSTRACTS ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI EKONOMI RELATIF USAHATANI KEDELAI PADA PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) 1 Ttn Agustna 1 Fakultas Pertanan, Unverstas Jember ABSTRACTS Soybean

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari pembangunan pertanian secara umum dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari pembangunan pertanian secara umum dan bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagan yang tdak terpsahkan dar pembangunan pertanan secara umum dan bertujuan untuk menngkatkan pendapatan dan taraf hdup

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

Model Regresi Berganda

Model Regresi Berganda Model Regres Berganda Huungan lnear (dlm parameter) antara peuah tak eas & atau leh peuah eas Intersep-Y Populas Slope Populas Random Error Y 0 p p Ŷ 0 p p e Peuah tak eas (Respons) utk sampel Peuah eas

Lebih terperinci

Universitas Tanjungpura Pontianak. Keyword : hybrid corn, producing factors, product, efficiency, return to scale

Universitas Tanjungpura Pontianak. Keyword : hybrid corn, producing factors, product, efficiency, return to scale ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KAWASAN USAHA AGRIBISNIS TERPADU (KUAT) RASAU JAYA KOMPLEK KABUPATEN KUBU RAYA SUSILAWATI 1), SUGENG YUDIONO 2), ADI SUYATNO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

HANDOUT STATISTIKA LANJUT MAA 315. Oleh : Kismiantini, M.Si. NIP

HANDOUT STATISTIKA LANJUT MAA 315. Oleh : Kismiantini, M.Si. NIP HANDOUT STATISTIKA LANJUT MAA 35 Oleh : Ksmantn, M.S. NIP. 979086 00 00 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI OGAKARTA 0 Unverstas Neger ogyakarta

Lebih terperinci

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI JEMI, Vol 1, No 1, Desember 2010 PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI Des Rahmatna, SPd, MSc (Unverstas Martm Raja Al Haj) ABSTRAKSI Peneltan n dmaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d areal IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandr yatu pada hutan prmer (BLOK RKT 01), Logged Over Area (LOA) berumur tahun (Blok RKT

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci