EXECUTIVE SUMMARY RISET EVALUASI PROGRAM DIKLAT PEMIMPIN CABANG
|
|
- Suharto Hadiman
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Abstrak EXECUTIVE SUMMARY RISET EVALUASI PROGRAM DIKLAT PEMIMPIN CABANG M. Amin Nurdin, Vita Ruliana, Aulianita Nurwidya, Nur Muhammad Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program diklat pemimpin cabang, agar menghasilkan program pelatihan yang tepat sasaran serta memberikan manfaat bagi peserta dalam menjalankan fungsinya sebagai pemimpin cabang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada alumni, dari angkatan , dan metode kualitatif dilakukan melalui wawancara dengan pemimpin diklat dan corpu bank-bank BUMN serta studi literasi kamus kompetensi Bank BUMN dan BPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi program telah sesuai dengan kebutuhan para pemimpin cabang. namun, ada materi yang perlu ditambahkan dalam setiap modul, seperti pada Modul Lingkungan Bisnis Perbankan, yaitu mengenai kondisi dan peluang bisnis industri nasabah BPD, strategi produk market BPD, strategi meningkatkan dukungan pemerintah daerah kepada BPD, etika persaingan bisnis, dan market opportunity analysis. Untuk Modul Operasional Perbankan, perlu ditambahkan mengenai benchmarking ke institusi lokal, digitalisasi perbankan, financial technology dan peluang bisnis E- Commerce bagi perbankan, customer relationship management, manajemen perkreditan menghadapi fintech, strategi peningkatan performa cabang, manajemen perkreditan per sektoral, dan branchless banking. Untuk Modul GRC, perlu memperbanyak studi kasus, penilaian profil risiko cabang, audit internal berbasis risiko. Untuk Modul Managerial Skill, perlu ditambahkan mengenai membangun teamwork, project management, ESQ, service excellence, leadership for milennial, planning and organizing, dan conflict and stress management. Hasil penelitian ini juga akan dijadikan rekomendasi untuk program diklat yang akan datang, baik dari segi materi, kriteria pengajar, metode deliveri, dan durasi. Kata kunci : Evaluasi, Program, Diklat dan Modul 1. Latar Belakang Program pendidikan dan pelatihan Pemimpin Cabang (Pincab) reguler yang diadakan tiga kali dalam satu tahun merupakan program yang didesain untuk meningkatkan kompetensi kepala cabang di bidang penghimpunan dana dan penyaluran kredit di wilayah kerjanya, merumuskan dan menerapkan strategi bisnis cabangnya, dan memimpin, memotivasi, dan mengawasi seluruh manajer di 1
2 bawahnya dalam rangka meningkatkan kegiatan operasional cabangnya. Untuk keberlangsungan program di masa-masa yang akan datang diperlukan evaluasi dari segi kurikulum, durasi program, metode pembelajaran, kriteria pengajar, dan kesesuaian antara kurikulum dengan pekerjaan. Untuk itu, penelitian ini bermaksud (1) mengevaluasi kurikulum, durasi, metode pembelajaran, dan kriteria pengajar, (2) mengevaluasi manfaat program pelatihan dalam menunjang karir dan pekerjaan sebagai pemimpin cabang, dan (3) membandingkan model pelaksanaan program pelatihan pemimpin cabang di beberapa bank non BPD. 2. Literatur Review Kompetensi didefinisikan Spencer dan Spencer (1993:9) sebagai karakteristik dasar dari seseorang yang membuatnya bisa menghasilkan kinerja efektif dan atau kinerja superior dalam sebuah pekerjaan atau situasi. Kamus kompetensi kementerian BUMN dan beberapa BPD dalam penelitian ini dijadikan sebagai referensi untuk mengetahui apakah kurikulum Pincab LPPI saat ini sudah sesuai dengan kurikulum instansi pemerintah. Kamus kompetensi kementerian BUMN sesuai dengan peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-03/MBU/02/2015 adalah integrity, enthusiastic, innovation and creativity, building business partnership, business acumen, customer focus, strategic orientation, driving execution, visionary leadership, aligning performance for success, change leadership dan empowering. Kompetensi untuk beberapa bank BPD yang digunakan adalah Bank DKI dan Bank Sulselbar. Bank DKI memiliki 2 kompetensi, yaitu kompetensi inti (komitmen, kerjasama, profesional, pelayanan, disiplin, kerja keras dan integritas) dan manajerial (memberikan dampak dan pengaruh, perencanaan dan pengorganisasian, mengembangkan orang lain), dan Bank Sulselbar memiliki 4 kompetensi, yaitu on self (integrity, achievement orientation), people (relationship building, customer service orientation, teamwork, leadership), task (planning and organizing) dan thinking (analytical thinking, business acument, strategic thinking). Kurikulum Pincab LPPI telah meliputi kompetensi-kompetensi tersebut, namun perlu dilihat lagi proporsinya dan disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi pemimpin cabang saat ini. 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner dibuat secara online dengan memakai aplikasi survey monkey. Metode kualitatif dilakukan melalui wawancara dengan pemimpin diklat dan corpu bank-bank BUMN serta studi literasi kamus kompetensi Bank BUMN dan BPD. Populasi di dalam penelitian ini terdiri atas 2
3 (1) Alumni program diklat Pincab dari 8 angkatan terakhir, yaitu angkatan , sebanyak 252 peserta dan dengan margin error sebesar 10% didapat sampel minimal sebanyak 71 orang, dan jumlah responden yang mengisi kuesioner dengan lengkap sebanyak 75 orang; (2) Human Resources Department (HRD) Bank BPD; dan (3) Pemimpin diklat dan corpu Bank BUMN. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif. 4. Hasil dan Pembahasan Sebanyak 100% dari responden menjawab bahwa program diklat Pincab memberikan manfaat dalam rangka mendukung pekerjaan dan aktivitas sebagai pemimpin cabang. Secara keseluruhan, materi yang diberikan juga sudah sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan sebagai pemimpin cabang. 4.1 Analisis Jawaban Responden Alumni Modul Secara spesifik, sebanyak 98% responden menganggap Modul Operasional, GRC dan Managerial Skill masih sesuai dengan praktik untuk menjalankan bisnis bank dan 95% responden menganggap modul Lingkungan Bisnis Perbankan masih sesuai dengan praktik bisnis di bank. Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa modul program diklat Pincab masih sesuai untuk diaplikasikan dalam rangka menjalankan bisnis bank. Manfaat Setiap Modul bagi Alumni Secara Spesifik Secara umum, 100% responden menjawab bahwa materi yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin cabang. Secara spesifik, penelitian ini ingin mengetahui ada atau tidaknya materi yang perlu dihilangkan dan ditambahkan di setiap modul. Untuk Modul Lingkungan Bisnis Perbankan, mayoritas responden (92,8%) mengatakan tidak ada materi yang perlu dihilangkan, dan ada 37,14% responden yang mengatakan perlu ditambahkan beberapa materi, yaitu materi yang fokus pada sektor industri di daerah, materi etika persaingan bisnis yang sehat, strategi menciptakan produk yang dibutuhkan oleh market, dan strategi untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah kepada BPD. Untuk Modul Operasional Perbankan, mayoritas responden (76,19%) mengatakan tidak ada materi yang perlu dihilangkan, dan ada 34,92% responden yang mengatakan perlu ditambahkan beberapa materi, yaitu materi benchmarking ke instansi lokal terkait materi digitalisasi perbankan, peluang bisnis E-Commerce bagi bank, financial technology, dan customer relationship management. 3
4 Untuk Modul Governance, Risk, and Compliance (GRC), mayoritas responden (98,39%) dan ada 9,68% responden yang mengatakan perlu diperbanyak studi kasus dan ditambahkan beberapa materi, yaitu materi penilaian profil risiko cabang secara spesifik, dan audit internal berbasis risiko. Untuk Modul Managerial Skill, mayoritas responden (98,33%) mengatakan tidak ada materi yang perlu dihilangkan dan materi lain yang perlu ditambahkan adalah membangun teamwork, project management, ESQ, dan service excellence. Kriteria & Usia Pengajar Preferensi kriteria pengajar untuk setiap modul berbeda-beda. Untuk Modul Lingkungan Bisnis Perbankan, latar belakang pengajar yang menurut responden paling sesuai adalah bankir aktif (75,71%), dan pengamat perbankan atau ekonom (68,57%) serta konsultan dan bankir aktif dari BPD. Untuk Modul Operasional Perbankan, latar belakang pengajar yang menurut responden paling sesuai adalah bankir aktif (80,95), dari regulator (58,73%), konsultan dan bankir aktif dari BPD serta komisioner OJK. Untuk Modul Governance, Risk, and Compliance (GRC) latar belakang pengajar yang menurut responden paling sesuai adalah regulator (85,48%), bankir aktif (61,29%), konsultan dan pemegang saham BPD. Untuk Modul Managerial Skill, latar belakang pengajar yang menurut responden paling sesuai adalah ex-bankir senior (76,67%), bankir aktif (68,33%), konsultan dan atau motivator. Dilihat dari preferensi usia pengajar untuk semua modul ini mayoritas responden memilih pengajar berusia tahun. Hal ini karena pada usia tersebut bankir aktif pasti selalu update tentang isu-isu lingkungan bisnis perbankan terkini. Metode Penyampaian Secara umum, diskusi kelompok dan studi kasus dinilai oleh 96,67% responden telah sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan sebagai pemimpin cabang. Secara spesifik, metode penyampaian yang perlu ditingkatkan untuk masing-masing modul dijelaskan sebagai berikut. Untuk Modul Lingkungan Bisnis Perbankan, metode penyampaian yang perlu ditingkatkan yaitu studi kasus (54,29% responden) dan siskusi (17,14% responden). Untuk Modul Operasional Perbankan, metode penyampaian yang perlu ditingkatkan yaitu studi kasus (46,03% responden) dan siskusi (22,22% responden). Untuk Modul Governance, Risk, and Compliance (GRC), metode penyampaian yang perlu ditingkatkan yaitu studi kasus (46,77% responden) dan 4
5 diskusi (24,19% responden). Untuk Modul Managerial Skill, metode penyampaian yang perlu ditingkatkan yaitu role play (35% responden) dan diskusi (25% responden). Durasi Durasi program diklat Pincab yakni 1.5 bulan dinilai oleh mayoritas responden (71,67%) sudah cukup. 4.2 Analisis Jawaban Responden-HRD Penelitian ini juga menanyakan kepada HRD terkait manfaat diklat Pincab LPPI terhadap peningkatan kompetensi para pincabnya di bidang pengelolaan bisnis cabang, pelayanan nasabah cabang, pengelolaan risiko cabang, dan supervisi cabang. Berdasarkan hasil survey, 100% responden memberikan jawaban setuju bahwa setelah mengikuti diklat Pincab di LPPI, para pemimpin cabang dapat meningkatkan pangsa pasar dana funding, pangsa pasar dana lending, pelayanan kepada nasabah cabang, efektivitas operasional dan non operasional cabang, efisiensi biaya operasional dan non operasional cabang, perbaikan non performing loan, supervisi kegiatan cabang, dan performa unit kerja dan bisnis cabang. Lebih lanjut, pengetahuan teknis yang perlu ditambahkan yaitu manajemen perkreditan menghadapi fintech, strategi meningkatkan performa cabang, dan audit. Pengetahuan manajerial yang perlu ditingkatkan yaitu ESQ, dan leadership for milenial Model Diklat Pincab di Bank BUMN Selain melalui kuesioner, Tim Riset juga melakukan studi banding dan focus group discussion (FGD) dengan pemimpin diklat dan corpu bank-bank BUMN dalam rangka mendapatkan model diklat Pincab di bank-bank non BPD. Hasil studi banding tersebut dapat dilihat dari segi jenjang pelatihan, durasi, materi, dan prasayarat peserta. Program diklat Pincab di LPPI tidak berjenjang, sementara itu di bank-bank BUMN program dibuat berjenjang sesuai masa menjabat sebagai pemimpin cabang. Durasi program diklat Pincab LPPI adalah 1,5 bulan, sedangkan di bankbank BUMN, durasi program diklat antara 2 minggu sampai dengan 1 bulan, durasi program diklat Pincab di LPPI dianggap terlalu lama, terutama waktu klasikal Senin-Jumat yang mengharuskan tatap muka setiap hari. Bank-bank BUMN umumnya tidak dapat melepas para pemimpin cabangnya untuk meninggalkan kantor di hari kerja. Oleh karenanya, di beberapa Bank BUMN program diklat Pincab dilakukan melalui kombinasi antara digital 5
6 learning, klasikal dan On the Job Training di cabang yang berbeda waktu dan durasinya dan tidak hanya untuk level Pincab saja, beberapa program pengembangan pegawai dengan materi internal dilakukan secara digital dan belajar mandiri sehingga pekerjaan sehari-hari tidak terganggu. Kurikulum program diklat Pincab di LPPI terdiri atas modul Lingkungan Bisnis Perbankan, Operasional Perbankan, Governance, Risk, and Compliance (GRC), dan Managerial Skill. Kurikulum diklat Pincab di bank-bank BUMN disesuaikan dengan jenjang pelatihannya. Pada jenjang low, kurikulum fokus kepada modul hardskill/technical skill. Untuk pelatihan kredit, disesuaikan dengan industrinya maka fokus kepada pengelolaan kredit mikro. Pada jenjang middle, modul bersifat tematik, menyesuaikan isu-isu yang sedang berkembang di cabang-cabang. Pada jenjang advance, kurikulum yang diberikan adalah modul managerial skill berfokus kepada kepemimpinan, membangun komunikasi, dan motivasi antar karyawan. Materi yang belum ada pada kurikulum LPPI adalah (a) Market Opportunity Analysis, (b) Conflict and Stress Management, (c) Planning & Organizing, dan (d) Kredit Sektoral, (e) Financial Technology, (f) Branchless Banking, dan (g) Leading Milennial Generation. Persyaratan untuk menjadi peserta pada diklat Pincab di LPPI yakni karyawan bank atau lembaga jasa keuangan yang menjabat sebagai pemimpin cabang, maupun yang menjabat sebagai wakil pemimpin cabang, atau yang akan dipromosikan menjadi pemimpin cabang. Hal ini berbeda dengan persyaratan peserta di bank-bank BUMN. Untuk mengikuti diklat Pincab haruslah karyawan yang telah menjabat sebagai pemimpin cabang atau jabatan di unit kerja lainnya yang setara. Perbedaan persyaratan peserta tersebut bisa jadi menjadi jawaban kenapa bank-bank BUMN selama ini sangat jarang mengirimkan pemimpin cabangnya pada diklat Pincab di LPPI. Karena perbedaan persyaratan itu juga memunculkan pertanyaan apakah kurikulum diklat Pincab di LPPI lebih tepat untuk peningkatan kompetensi pemimpin cabang atau wakil pemimpin cabang. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Untuk Modul Lingkungan Bisnis Perbankan, perlu ditambahkan mengenai (1) Kondisi dan Peluang Bisnis Industri Nasabah BPD, (2) Strategi Produk Market BPD, (3) Strategi Meningkatkan Dukungan Pemerintah Daerah kepada BPD, (4) Etika Persaingan Bisnis, dan (5) Market Opportunity Analysis. 6
7 Untuk Modul Operasional Perbankan, perlu ditambahkan mengenai (1) Benchmarking ke Institusi Lokal, (2) Digitalisasi Perbankan, (3) Financial Technology dan Peluang Bisnis E-Commerce bagi Perbankan, (4) Customer Relationship Management, (5) Manajemen Perkreditan Menghadapi Fintech, (6) Strategi Peningkatan Performa Cabang, (7) Manajemen Perkreditan per Sektoral, Branchless Banking. Untuk Modul GRC, perlu (1) perbanyak studi kasus, (2) Penilaian Profil Risiko Cabang, (3) Audit Internal Berbasis Risiko. Untuk Modul Managerial Skill, perlu ditambahkan mengenai (1) Membangun Teamwork, (2) Project Management, (3) ESQ, (4) Service Excellence, (5) Leadership Generasi Milennial, (6) Planning and Organizing, dan (7) Conflict and Stress Management. Pemilihan pengajar untuk setiap modul hendaknya mempertimbangkan preferensi kriteria pengajar sesuai hasil temuan penelitian ini. Kriteria pengajar untuk Modul Lingkungan Bisnis Perbankan yaitu Pengamat Perbankan/Ekonomi, dan Bankir Aktif. Untuk Modul Operasional Perbankan yakni Bankir Aktif. Untuk Modul GRC yaitu Regulator, dan Bankir Aktif. Untuk Modul Managerial Skill yaitu Bankir Senior, dan Ex Bankir. Metode deliveri yang perlu ditingkatkan pada Modul Lingkungan Bisnis Perbankan, Modul Operasional Perbankan, dan Modul GRC yaitu studi kasus, dan diskusi. Sementara itu untuk Modul Managerial Skill yang perlu ditingkatkan adalah Role Play, dan Diskusi. Durasi diklat Pincab tetap 1,5 bulan Saran-saran Berdasarkan analisis dan pembahasan serta kesimpulan di atas, maka dapat disampaikan beberapa rekomendasai sebagai berikut: 1. Penyusunan kurikulum untuk diklat Pincab yang akan datang menyesuaikan dengan hasil penelitian ini, baik dari segi materi, kriteria pengajar, metode deliveri, dan durasi. 2. LPPI perlu memperbanyak stock/database studi kasus untuk setiap materi. 3. Persyaratan jenjang peserta perlu ditentukan dengan tegas apakah khusus Pemimpin Cabang atau boleh ada Wakil Pemimpin Cabang, atau jabatan setara lainnya di bawah Pemimpin Cabang. 4. Setelah program berakhir, LPPI perlu membuat pemetaan kompetensi peserta dan mengirimkan kepada SDM Bank-bank sebagai rekomendasi. 5. Untuk dapat menghasilkan kompetensi peserta, perlu ada monitoring progress peserta selama klasikal untuk setiap modul, oleh karenanya perlu ada penyesuaian metode penilaian/ujian, misalnya mengikuti metode SESPIBANK, yakni peserta mengerjakan critical review per modul dan melakukan presentasi. 7
1 Analisis Ekonomi untuk Manajer 3 2 Akuntansi Pengambilan Keputusan 3 3 Sistem Informasi Bisnis 3 4 Etika & Hukum Bisnis 3
MM Magister Management Kelas Reguler Jumlah matakuliah yang harus diselesaikan adalah 13 matakuliah termasuk Tesis Program Magister, sedangkan jumlah satuan kreditnya adalah 42 kredit. Semester I 1 Analisis
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan
BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk
Lebih terperinciSKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)
ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas
Lebih terperinciSumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga intermediasi yang menjalankan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga intermediasi yang menjalankan kegiatan penghimpunan dana pihak ketiga untuk selanjutnya disalurkan dalam bentuk pinjaman untuk memperoleh
Lebih terperinciDiklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor
Diklat Penjenjangann Auditor Utama Auditor Madya Auditor Muda Diklat Pembentukann Auditor Ahli Auditor Terampil KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Peran Sumber Daya Manusia dalam sebuah proses bisnis organisasi atau perusahaan sangatlah penting bahkan bisa dikatakan melebihi unsur unsur yang dipakai dalam perusahaan tersebut.
Lebih terperinciSumber Daya Manusia. Ribu. Jumlah Karyawan. Pendukung Bisnis
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Ribu Karyawan BCA fokus pada kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin ketatnya persaingan dan perubahan lingkungan eksternal
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin ketatnya persaingan dan perubahan lingkungan eksternal organisasi, banyak organisasi melakukan penyesuaian dalam struktur maupun pengelolaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan khususnya di bidang perbankan mengalami restrukturisasi keuangan secara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi dan misi adalah merupakan dasar terbentuknya suatu perusahaan. Hal tersebut dapat digunakan dalam pembuatan perencanaan strategis. Visi dan misi dalam
Lebih terperinci1 UNIVERSITAS ESA UNGGUL
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Selain disebabkan faktor eksternal dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung dengan pesat. Hal ini juga ditunjukkan dengan semakin banyaknya bank yang bermunculan di
Lebih terperincitugas yang dilakukannya. Sumber Daya Manusia yang disoroti pengembangannya dalam penelitian ini adalah SDM karyawan sebuah perusahaan di Surabaya,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dilakukan dengan cara mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, baik dari segi pengetahuan maupun ketrampilan dan
Lebih terperinci/
Dirancang untuk memungkinkan para pembelajar mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka saat ini Melibatkan pembelajaran yang melampaui lingkup pekerjaan saat ini Perubahan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengolahan dan analisis data, pengujian hipotesis, analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Peneliti mengelompokkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama pada SME adalah permodalan. Menteri Koperasi dan UKM Syarief
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Small Medium Enterprise (SME) merupakan bagian proporsi yang besar dalam ekonomi dan dianggap sebagai mesin pertumbuhan di negara maju dan negara berkembang (Boocock
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. Bagian penutup ini berisikan kesimpulan dari bab-bab pembahasan sebelumnya
BAB VII PENUTUP Bagian penutup ini berisikan kesimpulan dari bab-bab pembahasan sebelumnya dan berisikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi PD BPR Bank Bantul dan PD BPR Bank Sleman pada khususnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang The Institute of Internal Auditor telah melakukan redifinisi terhadap internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu aktivitas independen
Lebih terperinciMapping Manajerial Kompetensi
Mapping Manajerial Kompetensi di PT. E-T-A Indonesia Ronny Tanto 1, Jani Rahardjo 2 Abstract: Managerial competencies play an important role in measuring the managers performance. At present, PT E-T-A
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA Untuk memenuhi solusi yang dijelaskan pada bab 3, perlu adanya rencana implementasi dan perkiraan kebutuhan sumber daya agar solusi tersebut dapat
Lebih terperinciPT RADANA BHASKARA FINANCE TBK
LEADERSHIP DEVELOPMENT PROGRAM PT RADANA BHASKARA FINANCE TBK By: Muhammad Isarino Waldhemar Head of Learning and Development Department A. Sekilas Radana Finance PT Radana Bhaskara Finance Tbk. (Radana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Internet telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai organisasi, khususnya di dunia usaha. Internet menyediakan banyak kelebihan dalam dunia usaha, seperti tersedianya
Lebih terperinciBAB 2 SKEMA PROSES BISNIS
BAB 2 SKEMA PROSES BISNIS 2.1. Pendahuluan Kegiatan PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk pada umumnya sama dengan Bank Umum dan sesuai dengan ketentuan Undang Undang No.10 tahun 1998, yaitu menghimpun dana dari
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperincienyatukan dan Memadukan Sumber Daya
M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN REKOMENDASI
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN REKOMENDASI 4.1 Rencana Implementasi Analisa kebutuhan pelatihan (TNA/ training need analysis) merupakan salah satu dari rangkaian panjang siklus diklat yang diadakan oleh
Lebih terperinciKURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN
KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN Kurikulum berikut ini berlaku sejak perkuliahan tahun akademik 2012 dengan beban 47 kredit (pada masa sebelumnya, beban studi mahasiswa adalah 46 kredit). 1. Beban Studi Beban
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Bank Syariah menurut Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang Bank Syariah menurut Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip Syariah. Prinsip-prinsip
Lebih terperinciSoftskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma
Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa Bertalya Universitas Gunadarma TIM PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI (PHKI) BATCH 3 Universitas Gunadarma (2010 2012) Ketua Pelaksana : Dr. Asep Djuarna..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara pesat. Ditambah lagi dengan pertumbuhan Ilmu Pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, perindustrian di berbagai bidang berkembang secara pesat. Ditambah lagi dengan pertumbuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang
Lebih terperinciMengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja
Modul ke: 14 Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen
Lebih terperinciBADAN KEBIJAKAN FISKAL Center of Excellence Kementerian Keuangan RI. Jakarta, 8 Juli 2011
BADAN KEBIJAKAN FISKAL Center of Excellence Kementerian Keuangan RI Jakarta, 8 Juli 2011 PEMBENTUKAN BKF Latar Belakang 1. Pemisahan fungsi perumusan kebijakan dengan fungsi pelaksanaan kebijakan di lingkungan
Lebih terperinciPada kesempatan ini, Saya atas nama IBI akan menyampaikan tentang bagaimana kesiapan IBI dalam menghadapi MEA 2015 dan ABIF 2020.
Yang kami hormati, Anggota Badan Pengawas Ikatan Bankir Indonesia Anggota Badan Pengurus Pusat Ikatan Bankir Indonesia Anggota Badan Pengurus Komisariat Daerah Ikatan Bankir Indonesia Bapak dan Ibu Anggota
Lebih terperinci3.2. JURUSAN MANAJEMEN VISI
3.2. JURUSAN MANAJEMEN VISI Pada Tahun 2020 Menjadi Pusat Informasi Ilmiah Bidang Di Kalimantan Barat 74 3.2.1. Program Studi Visi, Misi, Tujuan dan Profil Visi Pada tahun 2020, Program Studi menjadi pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arus dana dalam suatu perekonomian. Jika sebuah bank mengalami permasalahan,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga yang berperan menjalankan fungsi intermediasi atas arus dana dalam suatu perekonomian. Jika sebuah bank mengalami permasalahan, dampak
Lebih terperinciModel Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi.
Model Kompetensi Model Kompetensi adalah powerful tool untuk mengidentifikasi knowledge, skills, and personal attributes yang dibutuhkan untuk menjalankan institusi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN, TATA CARA PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH SEMERU BUPATI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciPENERAPAN DATA MINING UNTUK RENCANA SUKSESI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR DI PT POS INDONESIA
PENERAPAN DATA MINING UNTUK RENCANA SUKSESI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR DI PT POS INDONESIA 1 Muhammad Hafiz Ardiansyah, 2 Wahyu Nurjaya WK 1 Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai pengelola dana pensiun karyawan seluruh
Lebih terperinciBAB 1V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bank Riau Kepri adalah bank BUMD milik Pemerintah ProvinsiRiau dan
41 BAB 1V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Perusahaan Bank Riau Kepri adalah bank BUMD milik Pemerintah ProvinsiRiau dan Kepulauan Riau yang berkantor pusat di Pekan Baru, Riau, Indonesia. Berdiri
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menjadi market leader.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era globalisasi ini, Teknologi Informasi (TI) sangat diperlukan dan sangat penting bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menjadi market leader. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara
- 155-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara 2. IKHTISAR JABATAN : Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara mempunyai tugas melaksanakan
Lebih terperinciPENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014
PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan good corporate governance di PT Bank Syariah Bukopin
Lebih terperinci(PSIKOLOGI SDM) MSDM
PSIKOLOGI PERSONEL (PSIKOLOGI SDM) PSIKOLOGI PERSONEL BERBASIS KOMPETENSI PSIKOLOGI PERSONEL PSIKOLOGI ORGANISASI PSIKOLOGI KONSUMEN PSIKOLOGI KEREKAYASAAN PSIKOLOGI SDM BERBASIS KOMPETENSI Serangkaian
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.. xiii xiv xvi xvii I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang..... Permasalahan....3. Tujuan Penelitian....4. Manfaat Penelitian.....
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. banking di perbankan syariah dalam mencapai financial inclusion dengan studi
97 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Hasil dari dilakukannya penelitian terkait penerapan kebijakan branchless banking di perbankan syariah dalam mencapai financial inclusion dengan studi kasus pada BCA Syariah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi industri perbankan nasional saat ini menunjukkan perkembangan yang positif didukung dengan kinerja rentabilitas dan efisiensi yang tergolong baik. Hal
Lebih terperinciPT POWER INNOVATION INDONESIA COMPANY PROFILE PT POWER INNOVATION INDONESIA
PT POWER INNOVATION INDONESIA COMPANY PROFILE PT POWER INNOVATION INDONESIA Jl. Barito II No. 11-15 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130 - Indonesia Telp. (62-21) 7253103, 7253143 Fax. (62-21)7243779
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN MUTU. KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN
KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN A. Pendahuluan Untuk menjamin Kantor Jasa Akuntansi (KJA) Dr. Suryo Pratolo & Rekan bekerja secara profesional dan menjaga etika profesi, maka perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang terbesar di dunia serta perusahaan Amerika terbesar dalam bidang perusahaan energi. Selain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan investasi serta bank keuangan senior dan terbesar ke-4 di Amerika merupakan awal dari terjadinya krisis
Lebih terperinciBAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. menunjukkan bahwa penyebab kesuksesan implementasi SAP dipengaruhi oleh
BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI 5.1. Konklusi Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis penyebab kesuksesan implementasi sistem aplikasi SAP di PT Semen Tonasa. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinci# $ !!" ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!! " #! # % #, #,-! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$
!!"! #$! $%!&!'!!" # %!!!'(!!!$)!" #* $%!++ +!! % %+!'!! " "" #! # % #'!$ #, #,-! #'-!!! #! )!! %" # $.'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$!!!%.!% % "!.!% % )!')!! %!+!.!% % & &
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat perusahaan Di dirikan 1968 Di dirikan 1960 Di dirikan 1968 Di dirikan 1970 Di dirikan 1998 Di dirikan 1998 Sumber : dari Bank Mandiri Gambar 2.1 Sejarah
Lebih terperinci2015, No huruf b di atas, perlu disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan Sumber Daya Manusia Badan Usaha Milik Negara, dengan meningkatkan tran
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.284, 2015 KEMENBUMN. Anggota Direksi BUMN. Pemberhentian. Pengangkatan. Persyaratan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPENERAPAN PROGRAM APU DAN PPT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT. Kunjungi Website Kami:
PENERAPAN PROGRAM APU DAN PPT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT Kunjungi Website Kami: www.crevabusinessconsulting.com Fungsi CIF Manajemen Risiko Pelaksanaan: 1. Pemantauan terhadap transaksi nasabah 2. Pemenuhan
Lebih terperincidan fungsinya. Pada tahapan selanjutnya diharapkan akan terwujud peningkatan kinerja organisasi dan pelayanan kepada masyarakat selaku end user.
LAMPIRAN : PERATURAN BADAN PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA DAN JABATAN TINGGI PRATAMA DAN TATA CARA PENGISIAN JABATAN SECARA TERBUKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas intern untuk menunjukkan kontribusinya pada perbaikan kinerja organisasi. Laporan juga
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran Auditor Internal terhadap
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran Auditor Internal terhadap pengimplementasian GCG, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. GCG sudah diimplementasikan secara
Lebih terperinciI. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN
No:... SURVEY KARYAWAN PT. XXX PERIODE TAHUN YYYY I. PENGANTAR Kami konsultan yang ditunjuk oleh PT. XXX sedang melakukan survey tentang Human Resources Index yang berkaitan dengan kepuasan karyawan. Sehubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Isu Penelitian Industri perbankan di Indonesia saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor
Lebih terperinciBAB IV PERUSAHAAN SEBAGAI OBYEK MODEL KOMPETENSI
BAB IV PERUSAHAAN SEBAGAI OBYEK MODEL KOMPETENSI 4.1 Gambaran Umum kondisi PT Bank Internasional Indonesia Tbk Didirikan sebagai bank komersial dengan nama PT Bank Internasional Indonesia pada tahun 1959,
Lebih terperinciSMT KODE NAMA MATA KULIAH SKS PRASYARAT
Sebaran Matakuliah Kurikulum Prodi Manajemen 2017 SMT KODE NAMA MATA KULIAH SKS PRASYARAT 1 2 3 MGT 101 MGT 103 MGT 105 MGT 107 MGT 109 MGT 111 MGT 113 MGT 102 MGT 104 MGT 106 MGT 108 MGT 110 MGT 112 MGT
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Keselarasan Kinerja dengan Strategi Perusahaan
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Keselarasan Kinerja dengan Strategi Perusahaan Pada dasarnya Bank adalah lembaga keuangan yang mendapatkan keuntungannya dari mengoperasikan financial assets
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan publik, bank dan BUMN di Indonesia saat ini wajib memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk membantu memastikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
141 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan Divisi Mikro Bank Bukopin, maka dapat diambil
Lebih terperinciBAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di
BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan A. Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan risiko, dan corporate governance. Telah banyak peraturan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak pihak dewasa ini semakin mengandalkan peran auditor internal dalam mengembangkan dan menjaga efektivitas sistem pengendalian intern, pengelolaan risiko,
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI GENERAL BANKING TINGKAT II Kualifikasi Jabatan Kepala Cabang Sertifikat V KKNI
2015 SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI Kualifikasi Jabatan Kepala Cabang Sertifikat V KKNI Disusun berdasarkan SKKNI bidang General Banking untuk memastikan dan memelihara kompetensi bankir di bidang General
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang Asia yang terjadi pada tahun 1997 menyebabkan nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis mata uang Asia yang terjadi pada tahun 1997 menyebabkan nilai mata uang negara-negara Asia menurun drastis dan khususnya di Indonesia nilai rupiah sangat
Lebih terperinciInklusi Keuangan dan (TPAKD) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah. UIN Syarif Hidayatullah, Juli 2017
Inklusi Keuangan dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) UIN Syarif Hidayatullah, 17-18 Juli 2017 OUTLINE I. Inklusi dan Literasi Keuangan II. Pembentukan TPAKD III. Program Kerja TPAKD Provinsi
Lebih terperinciJakarta, Agustus Kepada Yth. Bapak/Ibu Pengurus dan Pejabat Bank Umum (Pemegang Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko) Di Tempat.
Jakarta, Agustus 2013 Kepada Yth. Bapak/Ibu Pengurus dan Pejabat Bank Umum (Pemegang Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko) Di Tempat. Dengan hormat. Pertama-tama ingin kami menyapa dan menyampaikan terima
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. CIMB Securities Indonesia merupakan salah satu perusahan yg merupakan anak perusahan CIMB GROUP yang berpusat di Malaysia.Perusahan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut dengan OJK) menyebutkan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut dengan OJK) menyebutkan dalam situsnya bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap layanan keuangan pada saat ini tidak
Lebih terperinciKOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, maka Direksi memiliki komite-komite di bawah Direksi yang bertugas membantu Direksi untuk
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kondisi eksternal dan internal perbankan
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Sapto Rachmadi April 2016
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Sapto Rachmadi April 2016 WBCSD (WORLD BUSINESS COUNCIL FOR SUSTAINABLE DEELOPMENT) CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui
Lebih terperinciModul ke: KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM. Fakultas FASILKOM. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA.
Modul ke: 11 KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM Fakultas FASILKOM Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi TEKNIK INFORMATIKA www.mercubuana.ac.id I. Pengantar : Pengorganisasian dan Pengelolaan SDM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dalam mencapai tujuan, tentu saja, mengambil peran sumber daya manusia (SDM), hal ini sejalan dengan pendapat Simamora (1997) yang menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai sumber daya manusia dalam pelaksanaan pembangunan memiliki peran penting karena manusia merupakan pelaksana dalam pembangunan. Suatu pembangunan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN IMPLIKASI. Karyawan dan Kesehatan Bank Jabar Banten.
BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN IMPLIKASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa Faktor-Faktor Pendidikan, Motivasi, dan Manajerial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelatihan Kerja PT Jasa Marga (persero) Tbk Cabang Jakarta - Tangerang Salah satu upaya PT Jasa Marga (persero) Tbk Cabang Jakarta - Tangerang untuk mempersiapkan
Lebih terperinciLAMPIRAN A PEMIMPIN CABANG BIDANG PEMBINAAN PELAYANAN PENYELIAAN LAYANAN PRIMA / EMERALD
LAMPIRAN LAMPIRAN A PEMIMPIN CABANG BRANCH QUALITY ASSURANCE BIDANG PEMBINAAN KANTOR LAYANAN BIDANG PEMBINAAN PELAYANAN KANTOR LAYANAN & KANTOR KAS PENYELIAAN PELAYANAN UANG TUNAI PENYELIAAN PELAYANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Sejarah Bank BTN (Persero) BTN berdiri dengan nama "Postpaarbank" pada masa pemerintah Belanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Bank Tabungan Negara berikut ini: Sejarah pada Bank Tabungan Negara secara singkat dapat dilihat dalam tabel No. Tahun Keterangan Tabel 1.1 Sejarah Bank BTN (Persero)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka
Lebih terperinciPenilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Mataram, 10 12 April 2012 PMPRB 1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system
KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS
Lebih terperinciKOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01
KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01 Revisi : - Tanggal : 2 Mei 2008 Dikaji ulang oleh : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan dengan tugas utama yaitu menghimpun dana dan menyalurkan dana ke masyarakat. Sebagai lembaga keuangan yang memiliki tanggung
Lebih terperinciDisusun oleh : Irwan Budhi Setiawan B
PERBANDINGAN ANALISIS ANTARA PENDEKATAN TRADISIONAL AUDIT DENGAN PENDEKATAN AUDIT BERBASIS RESIKO TERHADAP PENGELOLAAN PEMBERIAN KREDIT DI SEKTOR MIKRO Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciPENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan Good Corporate Governance di PT Bank Syariah Bukopin secara umum adalah Baik, sebagaimana tercermin
Lebih terperinci- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
Pengantar Kerangka Kerja KPKU Tata Nilai KPKU KPKU KPKU BUMN adalah sistem penilaian yang dibuat Kementerian BUMN sebagai panduan untuk membangun, menata dan memperdayakan kesisteman dan sumberdaya Perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Group Field Project Group field project kami melakukan riset di International SOS. Di sini kami berperan sebagai konsultan luar bagi Human Resource Department AEA.
Lebih terperinciSTRATEGI MENGELOLA ASSESSOR SALAH SATU UPAYA MEMBANGUN KOMITMEN & PROFESIONALISME UNTUK AKURASI HASIL ASSESSMENT CENTER. Oleh : SRI CHANDRAWATI
STRATEGI MENGELOLA ASSESSOR SALAH SATU UPAYA MEMBANGUN KOMITMEN & PROFESIONALISME UNTUK AKURASI HASIL ASSESSMENT CENTER Oleh : SRI CHANDRAWATI MENGAPA PERLU DIKELOLA? KONDISI AKTUAL SECARA UMUM Percepatan
Lebih terperinciBAB 3 PERUMUSAN MASALAH
BAB 3 PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Masalah Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia
Lebih terperinci