Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
|
|
- Verawati Santoso
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) 68
2 Lampiran 2. Gambar Makroskopik Simplisia Buah Andaliman Simplisia buah andaliman Serbuk simplisia buah andaliman 69
3 Lampiran 3. Gambar Mikroskopik Simplisia Buah Andaliman Keterangan: 1. Kelenjar minyak berwarna kuning kemerahan 2. Sel rambut yang kolaps 3. Sel rambut penutup 4. Epidermis kulit biji berwarna jingga kemerahan 70
4 Lampiran 4. Bagan Kerja Penelitian Buah Andaliman Buah Andaliman dicuci dari pengotor sampai bersih ditiriskan ditimbang berat basahnya dikeringkan ditimbang berat keringnya Simplisia dihaluskan dengan blender Serbuk Simplisia Karakterisasi Simplisia Skrining Fitokimia Ekstraksi secara maserasi Pemeriksaan makroskopik Pemeriksaan mikroskopik Penetapan kadar air Penetapan kadar sari yang larut dalam air Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol Penetapan kadar abu total Penetapan kadar abu yang tidak larut asam Pemeriksaan alkaloida Pemeriksaan glikosida Pemeriksaan glikosida antrakinon Pemeriksaan saponin Pemeriksaan tannin Pemeriksaan steroid/triterpenoid di maserasi dengan etanol 96% Maserat diuapkan dengan rotary evaporator Ekstrak Kental dilakukan uji sitotoksik Nilai IC 50 71
5 Lampiran 5. Perhitungan Kadar Air Simplisia Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) No. Berat sampel (g) Volume awal (ml) Volume akhir (ml) 1. 5,009 1,80 2, ,019 2,10 2, ,012 2,45 2,75 Volume akhir Volume awal % Kadar air = x100% Berat sampel 2,10-1,80 1. Kadar air = x100% = 5,98 % 5,009 2,45-2,10 2. Kadar air = x100% = 6,97 % 5,019 2,75-2,45 3. Kadar air = x100% = 5,98 % 5,012 5,98 % + 6,97 % + 5,96 % % Rata-rata kadar air = = 6,30 % 3 72
6 Lampiran 6. Perhitungan Kadar Sari Larut dalam Air Simplisia Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) No. Berat Sampel (g) Berat Sari (g) 1. 5,032 0, ,019 0, ,002 0,119 Berat sari (g) 100 % Kadar sari larut dalam air = x x 100% Berat sampel (g) 20 0, Kadar sari larut dalam air = x x 100% = 13,41% 5, , Kadar sari larut dalam air = x x 100% = 11,95% 5, , Kadar sari larut dalam air = x x 100% = 11,89% 5, ,41% + 11,95% + 11,89% % Rata-rata kadar sari larut dalam air = = 12,41% 3 73
7 Lampiran 7. Perhitungan Kadar Sari Larut dalam Etanol Simplisia Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) No. Berat sampel (g) Berat sari (g) 1. 5,015 0, ,021 0, ,012 0,157 Berat Sari (g) 100 % Kadar sari larut dalam etanol = x x 100% Berat Sampel (g) 20 0, Kadar sari larut dalam etanol = x x 100% = 15,95 % 5, , Kadar sari larut dalam etanol = x x 100% = 17,22 % 5, Kadar sari larut dalam etanol = x x 100% = 15,66 % 5, ,95% + 17,22% + 15,66% % Rata-rata kadar sari larut dalam etanol = 3 = 16,28% 74
8 Lampiran 8. Perhitungan Kadar Abu Total Simplisia Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) No. Berat Sampel (g) Berat Abu (g) 1. 2,0001 0, ,0009 0, ,0010 0,0920 Berat Abu (g) % Kadar abu total = x 100% Berat Sampel (g) 0, Kadar abu total = x 100% = 4,64% 2,0001 0, Kadar abu total = x 100% = 4,65% 2,0009 0, Kadar abu total = x 100% = 4.59% 2,0010 4,64% + 4,65% + 4,59% % Rata-rata kadar abu total = = 4,62% 3 75
9 Lampiran 9. Perhitungan Kadar Abu Tidak Larut dalam Asam Simplisia Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) No. Berat Sampel (g) Berat Abu (g) 1. 2,0001 0, ,0009 0, ,0010 0,0039 Berat Abu (g) % Kadar abu tidak larut dalam asam = x 100% Berat Sampel (g) 0, Kadar abu tidak larut dalam asam = x 100% = 0,20% 2,0001 0, Kadar abu tidak larut dalam asam = x 100% = 0,23% 2,0009 0, Kadar abu tidak larut dalam asam = x 100% = 0,19% 2,0010 % Rata-rata kadar abu tidak larut dalam asam = 0,20% + 0,23% + 0,19 % 3 = 0,20% 76
10 Lampiran 10. Rendemen Ekstrak Etanol Buah Andaliman Berat simplisia kering = 860 g Berat ekstrak = 54,573 g Rendemen = Berat Ekstrak Berat Simplisia kering x 100 % = 54,573 x 100% = 6,34%
11 Lampiran 11. Perhitungan Jumlah Sel HeLa Pada Hemositometer Jumlah sel HeLa total (A + B + C + D) = 219 sel Jumlah sel/ml : sel A+ sel B+ sel C + sel D sel/ml= 4 sel/ml = = 54,75 x 10 4 sel/ml 10 4 Volume Panenan Sel : Jumlah total sel yang diperlukan Volume panenan sel = Jumlah sel terhitung/ml Volume panenan sel HeLa = , = 1,20 ml di tambahkan media kultur hingga 10 ml untuk 1 plate 78
12 Lampiran 12. Perhitungan Jumlah Sel Vero Pada Hemositometer Jumlah Sel Vero total (A + B + C + D) = 357 sel Jumlah sel/ml : sel A+ sel B+ sel C + sel D sel/ml= 4 ssssss/mmmm = = 89,25 x 10 4 sel/ml 10 4 Volume Panenan Sel Vero : Volume panenan sel = Volume panenan sel= Jumlah total sel yang diperlukan Jumlah sel terhitung/ml , = 1,2 ml di tambahkan media kultur hingga 10 ml untuk 1 plate 79
13 Lampiran 13. Perhitungan Persen Sel Hidup Dari Berbagai Konsentrasi Larutan Uji Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) terhadap Sel HeLa No. Absorbansi Kontrol Sel Absorbansi kontrol Media (a) (b) 1 0,678 0, ,678 0, ,679 0,108 Rata-Rata 0,675 0,089 Rumus Perhitungan Persen Sel Hidup : % Hidup = Absorbansi sel dengan perlakuan Absorbansi kontrol media Absorbansi kontrol media sel Absorbansi kontrol media x 100 % Kadar Absorbansi (c) Rata- % Sel % Sel Rata c-b a-b Hidup Mati (c) 500 0,120 0,112 0,129 0, ,136 0,136 0,149 0, ,316 0,335 0,305 0, ,5 0,336 0,369 0,324 0, ,25 0,382 0,330 0,348 0, ,625 0,411 0,384 0,412 0,
14 Lampiran 14. Perhitungan Persen Sel Hidup Dari Berbagai Konsentrasi Larutan Uji Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) terhadap Sel Vero No. Absorbansi Kontrol Sel Absorbansi kontrol Media (a) (b) 1 0,844 0, ,895 0, ,819 0,054 Rata-Rata 0,853 0,058 Rumus Perhitungan Persen Sel Hidup : % Hidup = Absorbansi sel dengan perlakuan Absorbansi kontrol media Absorbansi kontrol media sel Absorbansi kontrol media x 100 % Kadar Absorbansi Rata- Rata (c) c b a -b % Sel Hidup % Sel Mati , ,
15 Lampiran 15. Perhitungan nilai IC 50 Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Sel HeLa menggunakan analisa Probit SPSS 19 Probability Confidence Limits 95% Confidence Limits for % hambat Estimate 95% Confidence Limits for log (% hambat) b Lower Bound Upper Bound Estimate Lower Bound Upper Bound LOGIT a a. A heterogenity factor is used. b. Logarithm base =
16 Lampiran 16. Perhitungan nilai IC 50 Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Sel Vero menggunakan analisa Probit SPSS 19 Confidence Limits 95% Confidence Limits for % hambat 95% Confidence Limits for log(% hambat) b Probability Estimate Lower Bound Upper Bound Estimate Lower Bound Upper Bound LOGIT a a. A heterogenity factor is used. b. Logarithm base =
17 Lampiran 17. Bagan Kerja Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Andaliman Buah Andaliman Buah Andaliman Simplisia dicuci dari pengotor sampai bersih ditiriskan ditimbang berat basahnya dikeringkan ditimbang berat keringnya 300 g serbuk simplisia dihaluskan dengan blender disimpan dalam wadah yang tertutup rapat sebelum digunakan dimasukkan ke dalam wadah ditambahkan 2250 ml etanol 96% hingga serbuk terendam dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil sesekali diaduk disaring Ampas Maserat I dicuci dengan etanol 96% secukupnya hingga diperoleh 3000 ml dibiarkan selama 2 hari terlindung dari cahaya dienaptuangkan, disaring Maserat II Maserat I +II dipekatkan dengan rotary evaporator pada temperatur tidak lebih dari 50 o C Ekstrak kental Etanol Buah Andaliman 84
18 Lampiran 18. Bagan Pembuatan Media RPMI RPMI Sachet 2 g Hepes 2 g NaHCO 3 dimasukkan kedalam erlenmeyer ditambahkan 800 ml aquabides steril dihomogenkan dengan menggunakan stirer magnet diatur ph 7,2-7,4 (HCl 1 N atau NaOH 1 N) ditambahkan aquabides steril samapai 1 L dilakukan sterilisasi dengan filter vacum ditampung dalam botol steril diberi identitas pada botol media disimpan pada suhu C Media RPMI 85
19 Lampiran 19. Bagan Pembuatan Media M199 M199 Sachet 2 g Hepes 2,2 g NaHCO 3 dimasukkan kedalam erlenmeyer ditambahkan 800 ml aquabides steril dihomogenkan dengan menggunakan stirer magnet diatur ph 7,2-7,4 (HCl 1N atau NaOH 1N) ditambahkan aquabides steril samapai 1 L dilakukan sterilisasi dengan filter vaccum ditampung dalam botol steril diberi identitas pada botol media disimpan pada suhu C Media M199 86
20 Lampiran 20. Bagan Pembuatan Media Kultur Lengkap (MK-RPMI) dan (MK-M199) Media Kultur Lengkap (MK-RPMI) Fetal Bovine Serum (FBS) (10%) Penisilin- Streptomisin (1%) Fungizon (amfoterisin B) (0,5%) RPMI ad 100% dicampur diberi identitas pada botol MK-RPMI disimpan pada suhu C Media Kultur Lengkap (MK-RPMI) Media Kultur Lengkap (MK-M199) Fetal Bovine Serum (FBS) (10%) Penisilin- Streptomisin (1%) Fungizon (amfoterisin B) (0,5%) M199 ad 100% dicampur diberi identitas pada botol MK-M199 disimpan pada suhu C Media Kultur Lengkap (MK-M199) 87
21 Lampiran 21. Bagan Penumbuhan Sel HeLa Sel HeLa diambil dari tangki nitrogen atau freezer diambil beberapa tetes dimasukkan kedalam konikel yg berisi MK-RPMI disentrifuge 600 rpm selama 5 menit dibuang supernatan ditambahkan 4 ml MK-RPMI di resuspensi hingga homogen dimasukkan ke dalam flask ditambahkan 5 ml MK-RPMI kedalam setiap flask dihomogenkan diamati kondisi sel dengan mikroskop inverted diberi identitas pada flask disimpan dalam inkubator CO 2 5% Sel HeLa 88
22 Lampiran 22. Bagan Penumbuhan Sel Vero Sel Vero diambil dari tangki nitrogen atau freezer diambil beberapa tetes dimasukkan kedalam konikel yg berisi MK-M199 disentrifuge 600 rpm selama 5 menit dibuang supernatan ditambahkan 4 ml MK-M199 di resuspensi hingga homogen dimasukkan ke dalam flask ditambahkan 5 ml MK-M199 kedalam setiap flask dihomogenkan diamati kondisi sel dengan mikroskop inverted diberi identitas pada flask disimpan dalam inkubator CO 2 5% Sel Vero 89
23 Lampiran 23. Bagan Panen Sel HeLa Sel HeLa, alat dan bahan dipersiapkan dan dikondisikan diamati apakah sel telah konfluen 80% dibuang MK-RPMI dari flask dengan mikropipet dicuci sel 2x dengan PBS ditambahkan 400 µl tripsin-edta 0,25% diinkubasi dalam inkubator CO 2 5% selama 5 menit ditambahkan 4 ml MK-RPMI di resuspensi dengan mikropipet diamati sel dibawah mikroskop inverted di resuspensi kembali jika masih ada sel yang menggerombol ditransfer sel kedalam tabung konikel Sel Panen HeLa 90
24 Lampiran 24. Bagan Panen Sel Vero Sel Vero, alatdan bahan dipersiapkan dan dikondisikan diamati apakah sel telah konfluen 80% dibuang MK-M199 dari flask dengan mikropipet dicuci sel 2x dengan PBS ditambahkan 400 µl tripsin-edta 0,25% diinkubasi dalam inkubator CO 2 5% selama 5 menit ditambahkan 4 ml MK-M199 di resuspensi dengan mikropipet diamati sel dibawah mikroskop inverted di resuspensi kembali jika masih ada sel yang menggerombol ditransfer sel kedalam tabung konikel Sel Panen Vero 91
25 Lampiran 25. Bagan Penghitungan SelHeLa dan Sel Vero Kultur Sel HeLa dan Sel Vero diambil 10 µl panenan sel dipipetkan kedalam hemositometer dihitung jumlah sel dibawah mikroskop Jumlah Sel HeLa dan Sel Vero 92
26 Lampiran 26. Bagan Pembuatan Larutan Uji Ekstrak Etanol ditimbang sebanyak 50 mg dimasukkan ke dalam polytube dilarutkan dalam 500 µl DMSO di vortex dibuat pengenceran sampai diperoleh konsentrasi 1000µg/mL; 500 µg/ml; 250 µg/ml; 125 µg/ml;62,5 µg/ml;31,25 µg/ml dan 15,625 µg/ml Larutan Uji 93
27 Lampiran 27. Bagan Pengujian Sitotoksik Sel HeLa dan Sel Vero ditanam pada microplate 96 sumuran dengan kepadatan 1 x 10 4 diinkubasi selama 24 jam dibuang medium ditambahkan medium baru ditambahkan larutan uji diinkubasi selama 24 jam dibuang media dan larutan uji setelah 24 jam dicuci dengan PBS ditambahkan 100 µl MK dan 10 µl MTT (5 mg/ml) diinkubasi selama 4-6 jam ditambahkan SDS (sebagai stopper) dibungkus dengan aluminium foil dibiarkan selama 1 malam dibaca serapan dengan ELISA reader pada λ 595 nm Absorbansi dihitung % sel hidup dihitung IC 50 dengan analisa probit menggunakan SPSS 19 Nilai IC 50 94
28 Lampiran 28. Gambar Sel HeLa dan Sel Vero yang telah konfluen (dilihat di bawah mikroskop inverted dengan perbesaran 10x10) Sel HeLa Sel Vero 95
29 Lampiran 29. Gambar Sel HeLa dan Sel Vero dalam kamar hitung (dilihat di bawah mikroskop inverted dengan perbesaran 10x10) Sel HeLa Sel Vero 96
30 Lampiran 30. Gambar morfologi sel kanker serviks HeLa dan Vero (dilihat dengan mikroskop inverted dengan perbesaran 10x10) setelah pemberian ekstrak dari konsentrasi tertinggi hingga terendah Morfologi sel kanker serviks HeLa (dilihat dengan mikroskop inverted dengan perbesaran 10x10) Konsentrasi ekstrak 500 µg/ml Konsentrasi ekstrak 250 µg/ml Morfologi sel kanker serviks Vero (dilihat dengan mikroskop inverted dengan perbesaran 10x10) Konsentrasi ekstrak 1000 µg/ml Konsentrasi ekstrak 500 µg/ml 97
31 Lampiran 31. Gambar Laminar air flow, Mikroskop Inverted, ELISA Reader dan Inkubator CO 2 5% Laminar air flow Mikroskop Inverted ELISA reader Inkubator CO 2 5% 98
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 1 Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) Lampiran 2 Gambar tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) Lampiran 3 Gambar buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.)
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.) Lampiran 2. Gambar daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) a Keterangan: a. Gambar daun poguntano b. Gambar simplisia daun poguntano
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi Simplisia kulit batang Tanjung(Mimusopsi cortex)
Lampiran 1. Hasil identifikasi Simplisia kulit batang Tanjung(Mimusopsi cortex) Lampiran 2. Gambar Simplisia Kulit Batang Tanjung(Mimusopsi cortex) Lampiran 3. Perhitungan Kadar Air Simplisia Kulit Batang
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol Lampiran 2. Karakteristik Tanaman Jengkol A B Lampiran 2. (lanjutan) C Keterangan : A. Tanaman Jengkol B. Kulit Buah Jengkol C. Simplisia Kulit Buah Jengkol
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir Lampiran 2. Morfologi Tanaman Kecipir Gambar 1. Tanaman Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) Lampiran 2. (Lanjutan) A B Gambar 2. Makroskopik Daun
Lebih terperinciLampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun
Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun 79 Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 80 Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar tumbuhan salak, buah salak, simplisia, serbuk simplisia dan jus daging buah salak Gambar 2.1 Tanaman kulit jeruk kesturi Gambar 2.2 Kulit jeruk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental murni laboratoris in vitro. B. Sampel Penelitian Subjek penelitian ini adalah Human Dermal Fibroblast,
Lebih terperinciLampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih. Tanaman sirih. Daun sirih segar. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih Tanaman sirih Daun sirih segar 9 Lampiran 2. Gambar daun sirih kering serta serbuk simplisia daun sirih Daun sirih kering Serbuk daun sirih 60 Lampiran 3. Hasil
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian
9 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1.1 Materi Penelitian 1.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah autoklaf (Hirayama), autoklaf konvensional,
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Lampiran 3. Gambar simplisia bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Lampiran 4. Gambar serbuk
Lebih terperinciLampiran 1.Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar tumbuhan dan daun segarkembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray Keterangan :Gambar tumbuhan kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley)
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan pepaya jantan a. Tumbuhan pepaya jantan b. Bunga pepaya jantan c. Simplisia bunga pepaya jantan Lampiran 3. Perhitungan hasil pemeriksaan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus
Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 2. Gambar rumput laut dan serbuk simplisia Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Rumput laut segar Gracilaria
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang Lampiran 2. Gambar 1. Hewan Teripang segar Gambar 2. Daging Teripang Lampiran 2. (Lanjutan) Gambar 3. Simplisia Teripang Gambar 4. Serbuk simplisia Lampiran
Lebih terperinciDokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2013 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 Februari 2009
Hal. 1 dari 8 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Herwandhani Putri Edy Meiyanto Tanggal 23 April 2013 PROTOKOL UJI SITOTOKSIK
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
19 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian laboratoris. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental 4.2. Tempat Penelitian 1. Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Biologi
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan sampel
Lampiran 1. Surat keterangan sampel 44 Lampiran 2. Hasil identifikasi tumbuhan 45 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu Giring 46 Lampiran 3. (lanjutan) Rimpang Temu Giring 47 Lampiran
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM
Hal. 1 dari 5 Dokumen nomor : 0301501 Tanggal : Mengganti nomor : 0201300 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian
9 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian 1.1.1. Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cawan petri, tabung reaksi, autoklaf Hirayama,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kultur primer sel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian yang berjudul pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kultur primer sel hepar
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah 69 Lampiran 2. Gambar tumbuhan rimpang lengkuas merah a b Keterangan: a. Gambar tumbuhan lengkuas merah b. Gambar rimpang lengkuas merah 70 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 47 Lampiran 2. Gambar tumbuhan dan daun binara (Artemisia vulgaris L.) Tumbuhan binara Daun segar tampak depan Daun segar tampak belakang 48 Lampiran 3. Gambar tumbuhan
Lebih terperinciPROSEDUR TETAP UJI PENGAMATAN PROLIFERASI SEL (DOUBLING TIME)
Halaman 1 dari 5 FARMASI UGM Dokumen nomor : CCRC0201500 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH Jabatan Staf CCRC Staf CCRC Supervisor CCRC Pimpinan CCRC
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : Mengganti nomor : - Tanggal : -
Hal. 1 dari 8 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf CCRC Staf CCRC Supervisor CCRC Pimpinan CCRC Paraf Nama Sendy Junedi Adam Hermawan Muthi Ikawati Edy Meiyanto Tanggal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. asiatica L.) terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby hamster yang Dipapar 7.12-
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian tentang Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L.) terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby hamster yang Dipapar 7.12- dimetilbenz(α)antrasen
Lebih terperinciLampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng 44 Tumbuhan ketepeng Daun ketepeng Lampiran 3.Gambarsimplisia dan serbuk simplisia daun ketepeng 45 Simplisia daun ketepeng Serbuk simplisia daun ketepeng Lampiran
Lebih terperinciSitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa
Tugas Akhir SB 091351 Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa Ika Puspita Ningrum 1507100059 DOSEN PEMBIMBING: Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si N. D. Kuswytasari,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu : deskriptif
26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu : deskriptif eksploratif dan eksperimental. Penelitian deskriptif eksploratif meliputi isolasi
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)
Lebih terperinciPROSEDUR TETAP UJI KOMBINASI DENGAN AGEN KEMOTERAPI
Halaman 1 dari 7 FARMASI UGM Dokumen nomor : 0201300 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Aditya Fitriasari
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical clearance
Lampiran 1. Surat Ethical clearance 41 Lampiran 2. Surat identifikasi tumbuhan 42 Lampiran 3. Karakteristik tumbuhan mahkota dewa Gambar : Tumbuhan mahkota dewa Gambar : Daun mahkota dewa 43 Lampiran 3
Lebih terperinciLampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan
Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan Perlakuan Rata-rata jumlah sel Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5 % Deg Rata-rata jumlah sel % Deg Rata-rata jumlah
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM
Hal. 1 dari 7 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Dyaningtyas Dewi PP Rifki Febriansah Adam Hermawan Edy Meiyanto Tanggal 20
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM
Hal. 1 dari 8 Dokumen nomor : 0301301 Tanggal : Mengganti nomor : 0201300 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan, Viabilitas, dan Abnormalitas Kultur Primer Sel Paru-Paru Fetus Hamster Yang Dipapar Etanol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang uji sitotoksisitas rebusan daun sirsak (Annona muricata L)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang uji sitotoksisitas rebusan daun sirsak (Annona muricata L) terhadap kultur primer sel otak baby hamster yang dipapar dengan dimetilbenz(α)antrase
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi daun ekor naga (Rhaphidopora pinnata (L.f.) Schott.)
Lampiran 1. Hasil identifikasi daun ekor naga (Rhaphidopora pinnata (L.f.) Schott.) Lampiran 2. Bagan Penelitian Daun Ekor Naga Dicuci dari pengotor hingga bersih Ditiriskan dan ditimbang Dikeringkan pada
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat
47 LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat Biji Alpukat - Dicuci dibersihkan dari kotoran - Di potong menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciLampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)
Lampiran 2 Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Gambar 1. Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) suku Fabaceae Lampiran 2 A B C Gambar 2. Buah dari Tanaman Jengkol (Pithecellobium
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger
Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger 44 Lampiran 2. Bagan alur penelitian Teripang segar dicuci hingga bersih ditiriskan hingga tidak ada lagi air ditimbang Teripang bersih dikeringkan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang
Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang Lampiran 2. Bunga lawang (Illicium verum. Hook.f.) Gambar 1. Simplisia kering bunga lawang Gambar 2. Serbuk simplisia bunga lawang Lampiran 3. Perhitungan pemeriksaan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)
Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Lampiran 2. Bagan penelitian Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) dicuci dari pengotoran hingga bersih ditiriskan dan ditimbang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. primer sel otak fetus hamster ini merupakan penelitian eksperimental yang
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian peran vitamin E (alpha tokoferol) terhadap proliferasi kultur primer sel otak fetus hamster ini merupakan penelitian eksperimental yang
Lebih terperinciMengganggu transport elektron pada Mitokondria
Lampiran 1 Kerangka Konsep Penelitian DMBA Karsinogen Sel Hati Fetus Hamster Dmba bereaksi dengan sitokrom P-450 untuk membentuk ikatan kovalen dengan DNA pada sel Kerusakan DNA atau DNA adduct Ekstrak
Lebih terperinciA : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)
Lampiran 1 A Gambar 1. Tanaman ceplukan dan daun ceplukan B Keterangan A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.) B : Daun ceplukan Lampiran 1 (Lanjutan) A B Gambar 2. Simplisia dan serbuk simplisia Keterangan
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan.
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan. 43 Lampiran 2. Gambar tumbuhan eceng gondok, daun, dan serbuk simplisia Eichhornia crassipes (Mart.) Solms. Gambar tumbuhan eceng gondok segar Daun eceng gondok 44 Lampiran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian eksperimental laboratorik. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut methanol
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Lampiran 2. Gambar tumbuhan daun bangun-bangun a) Tumbuhan bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian Proses ekstraksi biji C. moschata dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical Clearance
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance 117 Lampiran 2. Surat Identifikasi Tumbuhan 118 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Rimpang Temu Mangga 119 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Lampiran 2 Pembuatan Larutan PBS Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan HE
LAMPIRAN Lampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Medium kultur DMEM merupakan medium Dulbecco s Modified Eagle s Medium (DMEM; Sigma) yang telah dimodifikasi dengan penambahan asam amino non-esensial (AANE;
Lebih terperinciFetus Hamster. Ginjal Fetus Hamster FBS
55 Lampiran 1. Kerangka Konsep Penelitian Fetus Hamster Ginjal Fetus Hamster Vitamin E FBS Media DMEM Konsentrasi: 1. 0 µm 2. 25 µm 3. 50 µm 4. 75 µm 5. 100 µm 6. 125 µm Vitamin Asam Amino Garam Glukosa
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat Penelitian
2 dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah, selain itu daun anggrek merpati juga memiliki kandungan flavonoid yang tinggi, kandungan flavonoid yang tinggi ini selain bermanfaat sebagai antidiabetes juga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Gambar Tumbuhan Belimbing Manis (Averrhoa carambola Linn.) Lampiran 3. Gambar Buah Segar, Simplisia, dan Penampang Melintang Buah Segar Belimbing Manis (Averrhoa
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Gambar 12: Tumbuhan Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) Gambar 13: Simplisia Herba Patikan kebo (Euphorbiae hirtae herba) Lampiran 3 Herba Patikan kebo Dicuci Ditiriskan lalu disebarkan
Lebih terperinci2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi
3 2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong dan Badan Tenaga Atom
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Januari 2015 bertempat di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material serta
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan 67 Lampiran 2. Bagan kerja penelitian Pucuk labu siam Dicuci Ditiriskan lalu ditimbang Dikeringkan hingga kering Simplisia Diserbuk Serbuk simplisia pucuk labu siam Ditimbang
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Gambar Tanaman Andong (Cordyline fruticosa Goepp.) Lampiran 3. Gambar Daun Andong Segar dan Simplisia Daun Andong A Keterangan: A. Daun Andong Segar,
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM
Hal. 1 dari 5 nomor : -03-002-01 Tanggal : Mengganti nomor : -02-002-00 Tanggal : 26 Februari 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf
Lebih terperinciDaun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Antikanker Payudara. Abstrak. Abstract
Original Article 79 Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Antikanker Payudara Dwitiyanti Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, Jakarta Timur 13460 Email : dwity.farmasi@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap proliferasi sel ginjal fetus hamster yang dikultur primer merupakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang peran pemberian vitamin E dalam media DMEM terhadap proliferasi sel ginjal fetus hamster yang dikultur primer merupakan penelitian
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK KLIKA ANAK DARA (Croton oblongus BURM F.) TERHADAP SEL KANKER HELA
UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK KLIKA ANAK DARA (Croton oblongus BURM F.) TERHADAP SEL KANKER HELA Nurshalati Tahar 1, Haeria 2, Hamdana 3 Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Lebih terperinciPROTOKOL IN VITRO NO. JENIS PROTOKOL SUMBER TGL. DIBUAT 1 PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM 2 PEMBUATAN MEDIA KULTUR LENGKAP (MK) 28/02/08
CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER (CCRC) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA PROTOKOL IN VITRO NO. JENIS PROTOKOL SUMBER TGL. DIBUAT 1 PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM 2 PEMBUATAN MEDIA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai Agustus 2013 di Laboratoium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium Instrumen
Lebih terperinciLampiran 1. Ethical Clearanc
Lampiran 1. Ethical Clearanc 4 Lampiran. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4 Lampiran. Tanaman anting-anting Lampiran 4. Bagian tanaman anting-anting yang digunakan 44 Lampiran. Simplisia tanaman anting-anting
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi sponge
Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge 49 Lampiran 2. Gambar sponge Suberites diversicolor Becking & Lim yang segar 50 Lampiran 3. Gambar simplisia dan serbuk sponge Suberites diversicolor Becking & Lim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat kontrol sebagai acuan antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi tanaman rempah andaliman sebagai inhibitor korosi baja pada kondisi yang sesuai dengan pipa sumur minyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium. B. Lokasi Penelitian Ekstraksi dilakukan di Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FARMASI UGM
Halaman 1 dari 7 FARMASI UGM Dokumen nomor : 0201400 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Aditya Fitriasari
Lebih terperinciUJI SITOTOKSIK EKSTRAK N-HEKSAN DAUN BOTTO -BOTTO (Chromolaena odorata L.) TERHADAP CELL LINE KANKER KOLON WiDr
UJI SITOTOKSIK EKSTRAK N-HEKSAN DAUN BOTTO -BOTTO (Chromolaena odorata L.) TERHADAP CELL LINE KANKER KOLON WiDr Dwi Wahyuni Leboe, Surya Ningsi, Anitsah Fiqardina Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran dan
Lebih terperinciLampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia
Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia Gambar 1. Tumbuhan dandang gendis Gambar 2. Simplisia daun dandang gendis Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan lampiran. Bagan Pembuatan Nata de coco
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. Penanaman sel ke 96-wells plate. Uji Viabilitas Sel
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. 4.2 Alur Penelitian Kultur Sel dari Penyimpanan Nitrogen Cair Inkubasi selama 48 jam dalam inkubator dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium organik Jurusan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia Pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor selama 3 bulan, terhitung
Lebih terperinciIII. METODOLOGI Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan Ekstrak Bligo (mengacu Sugito 2010)
III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari 2010 sampai April 2010, bertempat Laboratorium Bersama Hewan Percobaan Departemen ITP dan SEAFAST CENTER IPB, Laboratorium Kimia
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)
Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) 114 Lampiran 2 Simplisia daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) A a b Keterangan: a. Gambar daun poguntano b. Gambar simplisia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium untuk memperoleh data hasil. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pembuatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung Lawu. Sedangkan pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Biologi dan Kimia
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 3. Serbuk Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Januari Juli 2014, bertempat di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry)
Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry) 64 Lampiran 2. Bagan pembuatan ekstrak daun jambu bol (Syzygium malaccense L.Merr & Perry) secara maserasi 900 g serbuk
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan alir pembuatan ekstrak kulit batang jamblang
LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan alir pembuatan ekstrak kulit batang jamblang Kulit Batang Jamblang Kulit Batang Jamblang Simplisia Disortasi Ditimbang berat basahnya (2,5 kg) Dikeringkan Ditimbang berat keringnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan kegiatan penelitian diperlukan peralatan laboratorium, bahan serta prosedur penelitian yang akan dilakukan. Tiga hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi simplisia herba sambiloto. Tahap-tahap yang dilakukan yaitu karakterisasi simplisia dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh Vitamin E (α-tokoferol) terhadap persentase
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh Vitamin E (α-tokoferol) terhadap persentase kerusakan, viabilitas, dan abnormalitas sel yang dipapar etanol pada kultur sel
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN D. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan adalah rendang iradiasi yang memiliki waktu penyinaran yang berbeda-beda (11 November 2006, DIPA 14 Juni 2007, dan no label 14 Juni
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Pertanian, Universitas Lampung, dan Laboratorium Biokimia Puspitek Serpong.
III. BAHAN DAN METDE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2010, di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media
Lebih terperinci