BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perhatian 1. Pengertian Perhatian Menurut Suryabrata (2006:14) ada dua macam pengertian perhatian, pertama perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek dan kedua, perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Soemanto (2006:34) menyebutkan perhatian adalah cara menggerakan bentuk umum cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku. Dengan kata lain dapat diartikan dua macam pengertian perhatian, pertama adalah pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertuju kepada suatu objek dan kedua, perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktivitas. Ahmadi (2009: 142) menyebutkan bahwa perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek, baik di dalam maupun di luar dirinya. Sedang Menurut Slameto (2010: 105) menyebutkan perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. 6

2 Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang ditujukan kepada suatu obyek dengan melakukan suatu aktivitas tertentu baik di dalam maupun di luar dirinya. Jadi apabila guru memulai pembelajaran sebisa mungkin pseserta didik tertarik untuk memperhatikan secara sadar dan fokus pada rangsangan atau stimulus yang diberikan guru. Sebagai contoh ketika pembelajaran tata cara haji, guru membawa peralatan atau media yang mau digunakan untuk pembelajaran tata cara haji misalnya kain ihram, bentuk tiruan ka bah. Peserta didik melihat sesuatu yang dibawa gurunya itu sesuatu yang menarik sehingga peserta didik mulai menaruh perhatian dengan apa yang dibawa guru itu ketika awal pembelajaran, setelah itu tugas guru bagaimana mempertahankan perhatian siswa. 2. Macam-Macam Perhatian Dalam pengelompokan perhatian banyak sekali macamnya. Menurut Ahmadi (2009: ) ada lima macam perhatian, yaitu: a. Perhatian Spontan dan disengaja Perhatian spontan disebut perhatian asli atau langsung, karena perhatian ini timbul dengan sendirinya yang disebabkan ketertarikan pada sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan. Sedang perhatian disengaja itu kebalikannya dari perhatian spontan. Perhatian disengaja yaitu perhatian yang timbul dengan didorong oleh kemauan karena adanya tujuan tertentu. b. Perhatian statis dan dinamis

3 Perhatian statis yaitu perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Sedang perhatian dinamis yaitu perhatian yang mudah berubah-ubah, mudah bergerak, mudah berpindah dari obyek yang satu ke obyek yang lain. c. Perhatian konsentratif dan distributif Perhatian konserfatif disebut juga perhatian memusat, yakni perhatian yang hanya ditujukan kepada satu obyek (masalah) tertentu. Lain halnya dengan perhatian distributif. Perhatian distributif yakni perhatian yang terbagi-bagi, maksudnya seseorang dapat membagi-bagi perhatianya kepada sesuatu yang terbatas, sekalipun berada dalam lingkungan ramai. d. Perhatian sempit dan luas Perhatian sempit yaitu perhatian dengan tipe orang mudah dapat memusatkan perhatiannya kepada sesuatu obyek yang terbatas, dan juga tidak mudah memindahkan perhatianya ke obyek lain, jiwanya tidak mudah tergoda oleh keadaan sekelilingnya. Sedang perhatian luas yaitu perhatian dengan tipe orang yang mudah sekali tertarik oleh kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatianya tidak bisa mengarah kepada hal-hal tertentu, mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal-hal yang baru. e. Perhatian fiktif dan fluktuatif Perhatian fiktif (perhatian melekat) merupakan perhatian yang mudah dipusatkan kepada suatu hal dan melekat pada obyeknya. Perhatian fluktuatif (perhatian bergelombang) merupakan

4 perhatian yang pada umumnya dapat memperhatikan bermacammacam hal sekaligus, tetapi kebanyakan tidak saksama, perhatiannya sangat subjektif, sehingga yang melekat hanyalah hal-hal yang dirasa penting bagi dirinya. Sementara itu Soemanto (2006:34) membagi perhatian menjadi tiga yaitu : a. Perhatian menurut cara kerjanya 1) Perhatian spontan yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak subjek. 2) Perhatian reflektif yaitu perhatian yang disengaja atau sekehendak subjek. b. Perhatian menurut intensitasnya 1) Perhatian spontan yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak subjek. 2) Perhatian reflektif yaitu perhatian yang disengaja atau sekehendak subjek. c. Perhatian menurut luasnya 1) Perhatian terpusat yaitu perhatian yang tertuju kepada lingkup objek yang sangat terbatas. 2) Perhatian terpencar yaitu perhatian yang pada suatu saat tertuju kepada lingkup objek yang luas atau tertuju kepada bermacammacam objek.

5 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Menurut Ahmadi (2009: ) ada delapan faktor yang mempengarui perhatian yaitu: a. Pembawaan Adanya pembawaan tertentu baik itu sedikit atau banyak yang berhubungan dengan obyek yang direaksi maka akan timbul perhatian terhadap obyek tersebut. b. Latihan dan kebiasaan Dengan adanya latihan dan pembiasaan juga dapat menyebabkan mudah timbulnya perhatian terhadap bidang tersebut. c. Kebutuhan Adanya kebutuhan tentang sesuatu kemungkinan timbulnya perhatian terhadap obyek tersebut. d. Kewajiban Di dalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang harus dipenuhi. Demi melaksanakan tanggung jawab maka berkaitan dengan tugas yang harus dijalani. Maka demi terlaksananya suatu tugas, apa yang menjadi kewajibannya akan dijalankan dengan penuh perhatian. e. Keadaan jasmani Sehat tidaknya jasmani, segar tidaknya badan sangat mempengaruhi perhatian kita terhadap sesuatu obyek.

6 f. Suasana jiwa Keadaan jiwa merupakan keadaan batin, perasaan, fantasi, pikiran dan sebagainya yang sangat mempengaruhi perhatian kita, mungkin dapat membantu bahkan dapat juga menghambat g. Suasana di sekitar Adanya bermacam-macam rangsangan disekitar kita dapat mempengaruhi perhatian kita. h. Kuat tidaknya perangsang dari obyek itu sendiri Semakin kuat rangsangan yang diberikan oleh suatu obyek, maka kemungkinan perhatian yang diberikan oleh kita cukup besar. Begitu juga sebaliknya, kalau obyek tersebut memberikan rangsangan yang lemah, maka perhatian kita juga tidak begitu besar. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa apabila dalam pembelajaran peserta didik tidak perhatian dalam proses belajar mengajar maka perlu diselidiki debab-sebabnya, misalnya tidak bisa memahami penjelasan guru, kemungkinan siswa sedang sakit atau rangsangan yang diberikan guru atau metode yang digunakan oleh guru kurang tepat. Karena hal-hal tersebut dapat berpengaruh terhadap perhatian siswa ketika pelajaran dan perlu upaya untuk menemukan sebab-sebabnya dan mencari metode yang tepat.

7 4. Sifat Perhatian Menurut Zhou dkk, 2007 dalam buku Strategi dan Model Pembelajaran (2012: 60) ada dua ciri perhatian yang penting yaitu: a. Meski perbedaan individual ada pada diri siswa, perhatian setiap orang terbatas, baik dalam kapasitas maupun durasi. b. Perhatian kita dengan mudah berpindah dari satu stimulus ke stimulus lain. Orang pada umumnya dan siswa pada khususnya mudah teralih. Dari penjelasan diatas maka dalam pembelajaran perlu memperhatikan dua hal diatas untuk membantu dan memahami peserta didik. B. Pembelajaran Fiqih Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Menurut Sagala (2011: 61) pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari Fiqih Ibadah dan Fiqih muamalat. Jadi setelah megikuti pelajaran Fiqih peserta didik dapat mempraktekan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari.

8 C. Kompetensi Dasar Tata Cara Haji Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 tentang kompetensi dasar tata cara haji. Menurut Hadi (2009: 48-51) Haji berarti menuju atau mengunjungi suatu tempat. Dalam hukum Islam, haji berarti ziarah ke Baitullah, Mekah untuk melaksankan ibadah dengan cara tertentu serta dalamwaktu dan tempat-tempat tertentu. Ibadah haji memiliki syarat haji, rukkun haji, dan wajib haji yang harus dapat terlaksana secara sempurna. 1. Syarat Haji Setiap muslim yang akan melaksanakan ibadah haji harus memenuhi syarat haji sebagai berikut: a. Islam b. Berakal sehat c. Balig d. Mampu 2. Rukun Haji Rukun haji merupakan serangkaian perbuatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji yang tidak dapat diganti. Apabila salah satu rukun haji ada yangmtidak dilaksanakan, hajinya batal dan harus diulang tahun depan. Rukun haji meliputi : a. Ihram Ihram adalah berniat memulai melakukan haji dengan mengenakan pakaian ihram yang terdiri atas dua helai kain putih

9 tidak di jahit (bagi laki-laki). Pakaian ihram bagi wanita adalah menutup seluruh tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan. b. Wukuf Wukuf adalah tinggal di Arafah sejak saat matahari terbenam tanggal 9 Zulhijah (hari Arafah) sampai terbit fajar hari Nahar (tanggal 10 Zulhijah). c. Tawaf Tawaf adalah mengelilingi Ka bah sebanyak tujuh kali. d. Sai Sai adalah berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya sebanyak tujuh kali, yang dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah. e. Tahalul Tahalul adalah keadaan seseorang yang telah dibolehkan (dihalalkan) melakukan perbuatan yang sebelumnyandilarang selama berihram. Tahalul ditandai dengan mencukur rambut paling sedikit bebraa helai. 3. Wajib Haji Wajib haji merupakan amalan-amalan yang dikerjakan dalam ibadah haji. Apabila wajib haji tidak dilaksanakan, hajinya tidak batal, tetapi dapat diganti dengan membayar dam (denda). Wajib haji meliputi beberapa kegiatan berikut:

10 a. Melaksanakan ihram sesuai dengan miqat yang ditentukan. b. Bermalam di Muzdalifah sesudah tengah malam. c. Melempar jumrah aqabah pada hari Raya Idul Adha d. Melempar ketiga jumrah pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah) setelah matahari condong ke barat. e. Bermalam (mabit) di Mina selama dua atau tiga malam pada hari Tasyrik. f. Melakukan tawaf wadak (tawaf perpisahan bagi mereka yang meninggalkan Mekah). g. Menghindari segala larangan di musim haji. D. Metode Demonstrasi 1. Pengertian Metode Demonstrasi Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu (Fathurrohman, 2010:55). Menurut Roestiyah N.K (2008:83) Demonstrasi adalah cara mengajar di mana seorang instruktur / atau tim guru menunjukan, memperlihatkan sesuatu proses. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media

11 pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan (Fathurrohman, 2010:62). Nana Sudjana (2010 :83) mengemukakan metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar memperlihatkan bagaimana jalannya suatu proses terjadinya sesuatu. Oleh karena itu metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu peserta didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang dilihat. Metode Demonstrasi dapat digunakan dalam mata pelajaran fiqih, misalnya pada tata cara haji. Syaiful Sagala (2011:210) metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Peragaan suatu proses dapat dilakukan oleh guru sendiri atau dibantu beberapa peserta didik dengan cara membuat simulasi agar lebih jelas dan lebih nyata, sehingga diharapkan peserta didik dapat memahaminya. Berdasarkan uraian dan definisi diatas, dapat dipahami bahwa metode demonstrasi adalah dimana seorang guru ataupun peserta didik memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikiti oleh peserta didik sehingga peserta didik mengalami sendiri. Jadi agar tujuan pembelajaran tercapai nanti guru akan memperlihatkan atau memperagakan langsung didepan peserta didik sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam memahami teks.

12 Oleh karena itu, dalam pembelajaran guru harus bisa memilih metode yang tepat supaya peserta didik dapat memperhatikan dengan jelas materi yang sedang dipelajari dan tidak terjadi penafsiran yang salah. Tetapi dalam menggunakan metode demonstrasi seorang guru harus benar-benar paham. 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan Metode Demonstrasi Untuk menerapkan metode yang baik dan efektif, ada beberapa hal yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang terdiri dari perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti peserta didik. Menurut Roestiyah (2008:84) hal hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode demonstrasi sebagai berikut: a. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan intruksional, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar. b. Pertimbangkan baik-baik apakah pilihan teknik mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah di rumuskan. c. Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu demonstrasi yang berhasil. d. Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan. e. Meneliti alat-alat dan bahan yang akan digunakan mengenai jumlah, kondisi, dan tempatnya.

13 f. Apakah tersedia waktu yang cukup sehingga dapat memberi keterangan dan siswa bisa bertanya. g. Selama demonstasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati dengan baik dan bertanya. h. Anda perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang akan lakukan itu berhasil dan bila perlu demonstrasi bisa diulang. 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi Menurut Hasibuan (2009:29-30) metode demonstrasi mempunyai keuntungan dan kekurangansebagai berikut: a. Keuntungan Metode Demonstrasi 1) Perahatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar sehingga siswa dapat menangkap hal-hal yang penting. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar, dan tidak tertuju kepada hal lain. 2) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan keterangan dari guru. Sebab siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya. 3) Bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan. 4) Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi.

14 b. Kekurangan Metode Demonstrasi 1) Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat atau benda yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa. 2) Demonstrasi tidak efektif bila tidak diikuti kegiatan yang memungkinkan siswa ikut mencoba, yang merupakan pengalaman yang berharga bagi siswa. 3) Kadang-kadang suatu demonstrasi menjadi kurang bermakna bila tidak dilakukan di tempat yang sebenarnya. Roestiyah (2008: 84-85) juga mengemukakan tentang keuntungan dan kelemahan metode demonstrasi. Adapun keuntungan dan kelemahan menggunakan metode demonstrasi sebagai berikut : a. Keuntungan Metode Demonstrasi 1) Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan. 2) Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit. 3) Kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya. 4) Memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. 5) Siswa dapat partisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangkan kecakapannya.

15 b. Kelemahan Metode Demonstrasi 1) Bila alatnya terlalu kecil atau penempatan yang kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa. 2) Guru harus mampu menjelaskan proses berlangsungnya demonstrasi dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa. 3) Bila waktu tidak tersedia dengan cukup maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau tidak dijalankan tergesa-gesa sehingga hasilnya memuaskan. 4) Bila siswa tidak diikutsertakan maka proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa sehingga kurang berhasil adanya demonstrasi itu. Djamarah (2010:91) juga mengemukakan tentang kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi. Adapun kelebihan dan kekurangan menggunakan metode demonstrasi sebagai berikut : a. Kelebihan menggunakan Metode Demonstrasi 1) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat) 2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari. 3) Proses pengajaran lebih menarik. 4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukan sendiri.

16 b. Kekurangan menggunakan Metode Demonstrasi 1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif. 2) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik. 3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain. Selain itu Sagala (2011: ) juga mengemukakan tentang kebaikan-kebaikan dan kekurangan metode demonstrasi. Adapun kebaikankebaikan dan kelemahan-kelamahan menggunakan metode demonstrasi sebagai berikut : a. Kebaikan-kebaikan Metode Demonstrasi 1) Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Disamping itu perhatian siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang lainnya. 2) Dapat membimbing peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama. 3) Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi yang pendek.

17 4) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya. 5) Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak. 6) Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi. b. Kelemahan-kelamahan Metode Demonstrasi 1) Derajat vasibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan, kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol. 2) Untuk mengadakan demonstrasi diperlukan alat-alat yang khusus. Kadang-kadang alat itu sukar didapat. 3) Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan oleh murid-murid. 4) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas. 5) Memerlukan banyak waktu, sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minimum. 6) Kadang-kadang proses yang didemonstrasikan di dalam kelas akan berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata/sebenarnya.

18 7) Agar didemontrasi mendapatkan hasil yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya. Dari urain diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi adalah sebagai berikut : a. Kalebihan Metode Demonstrasi 1) Proses pengajaran akan menarik 2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari 3) Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan lebih nyata sehingga dapat menghindari salah konsep 4) Siswa dapat menyesuaikan antara teori dan praktek b. Kekurangan Metode Demonstrasi 1) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain. 2) Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik. 3) Metode ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus, karena dapat mengganggu ketika pelaksanaan demonstrasi. E. Penelitian Terdahulu Penelitian Sujono (2010) dengan judul Meningkatkan Perhatian Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kompetensi Dasar

19 Menceritakan Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Melalui Pendekatan Pembelajaran Puisi pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Kedarpan Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010, menyimpulkan bahwa melalui pendekatan pembelajaran puisi dapat meningkatkan prestasi belajar dengan dibuktikan bahwa dengan meningkatnya prestasi siswa mencapai 86% dengan nilai rata-rata 76. Penelitian yang dilakukan oleh Sujono dengan peneliti memiliki persamaan yaitu sama-sama meneliti tentang perhatian tetapi juga memiliki perbedaan yaitu penggunaan metode, tempat, waktu penelitian juga berbeda, dan peneliti lebih fokus mengukur seberapa besar pengaruh perhatian siswa.

BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR

BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR 4.1 Desain Antar Muka (interface) Antar muka atau biasa disebut interface adalah tampilan aplikasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna dalam menjalankan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH MATA PELAJARAN : FIQIH KELAS ; X (SEPULUH) SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI 3. Memahami hukum Islam tentang

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN KUISIONER PENELITIAN Kepada Yth Bapak / Ibu Di tempat Sehubungan dengan penelitian yang tentang pengembangan model pelatihan bimbingan ibadah haji maka kami mohon kesediaan bapak / Ibu untuk membantu kami

Lebih terperinci

DALIL DASAR HUKUM HAJI

DALIL DASAR HUKUM HAJI PENGERTIAN HAJI Haji menurut bahasa : Maksud, arah dan tujuan. Sementara, menurut istilah syar i, haji adalah Niat mengunjungi Kota Makkah pada waktu tertentu untuk melaksanakan rangkaian amalan-amalan

Lebih terperinci

Haji dan Umroh. 1 Abdul Syukur al-aziz,buku Lengkap Fiqih Wanita,Anggota IKAPI, Sampangan,2015,hlm.144

Haji dan Umroh. 1 Abdul Syukur al-aziz,buku Lengkap Fiqih Wanita,Anggota IKAPI, Sampangan,2015,hlm.144 ع Haji dan Umroh A. Pengertian Haji dan Umroh Menurut bahasa haji bermakna al-qashdu yang artinya menyengaja. Sedangkan menurut pengertian syariat, haji berarti bersengaja mendatangi atau mengunjungi Baitullah

Lebih terperinci

1. Ihram dari Miqat. Manasik Haji dan Umrah

1. Ihram dari Miqat. Manasik Haji dan Umrah Manasik Haji dan Umrah 1. Ihram dari Miqat 2. Thawaf Qudum 3. Sa'i 4. Tahallul (dari Umrah) 5. Ihram Haji 6. Mabit di Mina 7. Wuquf di Arafah 8. Mabit di Muzdalifah 9. Melontar Jamrah 10. Menyembelih Hewan

Lebih terperinci

Artinya : mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Artinya : mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Haji adalah rukun Islam ke 5 (lima) Melaksanakan haji ke Baitullah merupakan kewajiban bagi setiap muslim/muslimah yang mampu melaksanakannya. Firman Allah Surat Ali Imron ayat 97 : Artinya : mengerjakan

Lebih terperinci

Secara bahasa haji berarti kunjungan, perjalanan, atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke

Secara bahasa haji berarti kunjungan, perjalanan, atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke Secara bahasa haji berarti kunjungan, perjalanan, atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke Baitullah (Ka'bah) di tanah suci Makkah untuk melakukan beberapa amalan atau ibadah,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perhatian Siswa 1. Pengertian Perhatian Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek yang direaksi pada sesuatu waktu. Menurut Abu Ahmadi (2003: 145)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang harus BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Metode Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang harus dilalui. Menurut Nana Sudjana (2002:260), Metode adalah cara yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Metode Demonstrasi 2.1.1.1 Hakekat Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Metode Demonstrasi 2.1.1 Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan format belajar mengajar yang secara sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI APLIKASI TUNTUNAN IBADAH HAJI BERBASIS ANIMASI

IMPLEMENTASI APLIKASI TUNTUNAN IBADAH HAJI BERBASIS ANIMASI IMPLEMENTASI APLIKASI TUNTUNAN IBADAH HAJI BERBASIS ANIMASI Evri Ekadiansyah Program Studi Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama evrie1409@gmail.com ABSTRAK Menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. media pembelajaran. Diantara hasil kajian telah banyak dipublikasikan baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. media pembelajaran. Diantara hasil kajian telah banyak dipublikasikan baik 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Berdasarkan hasil penulusuran yang dilakukan terhadap hasil-hasil kajian yang telah ada, nampaknya penelitian ini bukan pertama kali dilakukan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Seperti yang dikutip oleh Susanto bahwa, hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan tentang Perhatian Orang Tua

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan tentang Perhatian Orang Tua BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan tentang Perhatian Orang Tua Perhatian merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Wasty Soemanto (2003: 34), mengartikan perhatian

Lebih terperinci

MAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah. Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M.

MAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah. Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M. MAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M.Ag Disusun Oleh: Iis Waliah (1153010048) JURUSAN AHWAL SYAKHSIYAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA 2.1.1.1 Pembelajaran IPA. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM IBADAH HAJI

BAB II TINJAUAN UMUM IBADAH HAJI BAB II TINJAUAN UMUM IBADAH HAJI 2.1. IBADAH HAJI 2.1.1. Pengertian Haji Terdapat beberapa pengertian dari haji, antara lain : a. Haji merupakan rukun Islam kelima (kewajiban ibadah) yg harus dilakukan

Lebih terperinci

أعمال الحج باللغة اإلندونيسية

أعمال الحج باللغة اإلندونيسية AMALANAMALANHAJ I Ka r y a S y e k hmu h a mma db i nsh a l i h Al ' Ut s a i mi n I N D O N E S I A Kerajaan Arab Saudi Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan & Irsyad Deputi Urusan Publikasi dan Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibadah Haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima. Kewajiban haji ini hanya sekali dalam seumur hidup dengan maksud mengunjungi ke Baitullah (ka bah)

Lebih terperinci

Haji dan Umrah. Aspek Fikih

Haji dan Umrah. Aspek Fikih Aspek Fikih Haji dan Umrah 6 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa di harapkan dapat menyebutkan pengertian dan ketentuan haji dan umrah serta dapat memperagakan pelaksanaan ibadah haji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Undang undang Sisdiknas No. 2 Tahun 2003 pasal 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

: : :

: : : [ ] Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin : Muh. Lutfi Firdaus Eko Haryanto Abu Ziyad : : : Fatawa Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Ini adalah soal-soal yang datang dari para pendengar, dimulai

Lebih terperinci

IBADAH ASPEK RITUAL UMAT ISLAM

IBADAH ASPEK RITUAL UMAT ISLAM IBADAH ASPEK RITUAL UMAT ISLAM IBADAH PENGERTIAN DAN HAKIKAT IBADAH BENTUK-BENTUK PERIBADATAN MAKNA IBADAH SHALAT SHAUM ZAKAT HAJI KEWAJIBAN IBADAH 1. PENGER- TIAN 1. PENGERTIAN 1. PENGER TIAN 1. MAKNA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini akan diuraikan beberapa landasan teori tentang perhatian orang

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini akan diuraikan beberapa landasan teori tentang perhatian orang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perhatian Orang Tua Berikut ini akan diuraikan beberapa landasan teori tentang perhatian orang tua, yang menjadi dasar/landasan dalam penelitian ini. 2.1.1. Pengertian perhatian

Lebih terperinci

MANASIK HAJI BAGI PETUGAS TPHI/TPIHI. Oleh: A. Faishal Haq

MANASIK HAJI BAGI PETUGAS TPHI/TPIHI. Oleh: A. Faishal Haq MANASIK HAJI BAGI PETUGAS TPHI/TPIHI Oleh: A. Faishal Haq Manasik haji adalah aturan-aturan ibadah haji yang harus dipersiapkan jauh sebelum pelaksanaan haji itu sendiri, lihat QS an-nisa (4): 71. Di antara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

Lebih terperinci

UMRAH. Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

UMRAH. Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. m UMRAH Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. و أتم وا الح ج و ال ع م ر ة ل ل ه ) البقرة : 196 ( dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. RUKUN UMRAH

Lebih terperinci

Assalamu alaikum wr. wb.

Assalamu alaikum wr. wb. Assalamu alaikum wr. wb. Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam Pokok Bahasan 1. Makna Ibadah 2. Fungsi Ibadah 3. Kewajiban Beribadah bagi Manusia 4. Bentuk-bentuk Peribadatan a. Shalat: Makna, Tata Cara, dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar IPA 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Gagne menyatakan hasil

Lebih terperinci

Minggu Kesepuluh WAJIB HAJI: MABIT DI MUZDALIFAH DAN MINA SERTA MELONTAR JAMRAH

Minggu Kesepuluh WAJIB HAJI: MABIT DI MUZDALIFAH DAN MINA SERTA MELONTAR JAMRAH Minggu Kesepuluh WAJIB HAJI: MABIT DI MUZDALIFAH DAN MINA SERTA MELONTAR JAMRAH Serta Melontar Jamrah 124 RUKUN HAJI WAJIB HAJI 1 Niat Ihram Haji 2 Niat Di Miqat 4 Wuquf 3 Larangan Ihram 10 Tawaf 5 Bermalam

Lebih terperinci

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji). IBADAH UMROH 1. Pengertian Umroh Menurut bahasa umrah berarti ziarah ataun berkunjung, sedangkan menurut istilah syara, umrah adalah menziarahi ka bah di Mekah dengan niat beribadah kepada Allah di sertai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Hasil Belajar Energi Panas 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Energi Panas Mengenai hasil belajar dalam penelitian ini yang diteliti adalah hasil belajar

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat,haji dan wakaf

Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat,haji dan wakaf Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat,haji dan wakaf zakat Haji dan umrah wakaf zakat zakat adalah mengeluarkan sejumlah harta tertentu yang harus dikeluarkan oleh orang Islam dan diberikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode Demonstrasi Metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar, yang penggunaannya dapat menunjang pencapaian tujuan pengajaran, bukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui proses pengajaran siswa

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui proses pengajaran siswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pengajaran IPS merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan antara guru dan siswa secara timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif

Lebih terperinci

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Demonstrasi 1. Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ranah kognitif yaitu tentang penyampaian teori, bagaimana agar siswa itu

BAB I PENDAHULUAN. ranah kognitif yaitu tentang penyampaian teori, bagaimana agar siswa itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Selama ini sistem pembelajaran kita masih menekankan kepada ranah kognitif yaitu tentang penyampaian teori, bagaimana agar siswa itu dapat menguasai materi

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR IBADAH HAJI DAN PELAYANAN IBADAH HAJI. Haji adalah rukun Islam yang ke-lima (yang dari bahasa Arab : ;

BAB II KONSEP DASAR IBADAH HAJI DAN PELAYANAN IBADAH HAJI. Haji adalah rukun Islam yang ke-lima (yang dari bahasa Arab : ; 16 BAB II KONSEP DASAR IBADAH HAJI DAN PELAYANAN IBADAH HAJI A. Pengertian Haji Haji adalah rukun Islam yang ke-lima (yang dari bahasa Arab : ; transliterasi: Hajj) adalah rukun (tiang agama), setelah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian pustaka Pendidikan memegang peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkaualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Bahasa Indonesia 2.1.1 Hakikat Bahasa Indonesia Rumusan tentang hakikat Bahasa Indonesia dikemukakan Machfudz (2000) bahwa, Hakikat Bahasa Indonesia adalah: Bahasa

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH AGAMA DAN ETIKA

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH AGAMA DAN ETIKA TUGAS MAKALAH MATA KULIAH AGAMA DAN ETIKA HAJI DAN UMROH Diajukan sebagai tugas Mata Kuliah Agama dan Etika Disusun Oleh: Nama : Muhammad Adlan Ednawan Sujono Kelas : IF-2 NIM :1011 2036 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli 1 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Pengertian Belajar Banyak ahli pendidikan yang mengungkapkan pengertian belajar menurut sudut pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. suatu proses terjadinya peristiwa. Menurut Rusminiati (2007: 2) metode

BAB II KAJIAN PUSTAKA. suatu proses terjadinya peristiwa. Menurut Rusminiati (2007: 2) metode 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Metode Demonstrasi Demonstrasi adalah peragaan atau pertunjukan untuk menampilkan suatu proses terjadinya peristiwa. Menurut Rusminiati (2007: 2) metode demonstrasi adalah

Lebih terperinci

Tata Cara Rangkaian Ibadah Haji

Tata Cara Rangkaian Ibadah Haji Tata Cara Rangkaian Ibadah Haji Catatan : 1. Tulisan merah adalah Rukun : Jika ditinggalkan, maka Haji-nya tidak sah 2. Tulisan biru adalah Wajib : Jika ditinggalkan, maka harus membayar Dam ( Denda )

Lebih terperinci

WAJIB HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI. Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji

WAJIB HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI. Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji WAJIB HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji TALBIAH Lafaz & Makna RUKUN HAJI CARTA ALIRAN PEKERJAAN HAJI WAJIB HAJI 1 Niat Ihram Haji 2 Niat Di Miqat 4 Wuquf

Lebih terperinci

و أت م ىا ال ح ج و ال ع م ز ة ل ل ه )البقزة : مناسك الحج والعمرة. Manasik Umrah Duha Wisata. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

و أت م ىا ال ح ج و ال ع م ز ة ل ل ه )البقزة : مناسك الحج والعمرة. Manasik Umrah Duha Wisata. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. m UMRAH Umrah adalah ibadah yang dimulai dengan ihram dari miqat dilanjutkan dengan Tawaf di sekeliling Ka bah dan Sa'i antara Shafa dan Marwah serta di akhiri dengan Tahallul. Perbedaan umrah dengan haji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Apalagi di zaman modern sekarang semakin banyak masalah- masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Apalagi di zaman modern sekarang semakin banyak masalah- masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fikih merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lainnya. Aspek fikih menekankan pada kemampuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Menurut Thursan Hakim (2005: 21) belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup hal pengertian belajar, hakikat kegiatan belajar mengajar, dan hakikat IPA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup hal pengertian belajar, hakikat kegiatan belajar mengajar, dan hakikat IPA. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup hal pengertian belajar, hakikat kegiatan belajar mengajar, dan hakikat IPA. Hal-hal tersebut terjabar dalam penjelasan berikut. 2.1.1. Belajar

Lebih terperinci

PENERANGAN MENGENAI : Ihram Tawaf Saei Gunting/cukur

PENERANGAN MENGENAI : Ihram Tawaf Saei Gunting/cukur PENERANGAN MENGENAI : Ihram Tawaf Saei Gunting/cukur Sunnah2 ihram ه ب ا هل ل ه ه ت ع ا ل ن و ي ت ال ع م ر ة و أ ح ر م ت ل ب ي ك اللهه م بهع م ر ة Aku berniat Umrah dan berihram untuknya kerana Allah ta`ala

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Belajar Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

BAB II KAJIAN TEORI. dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Rasulullah SAW bersabda: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Shalat Pembelajaran shalat yang terdapat dalam ilmu fiqih bahwa shalat merupakan rukun islam yang kedua setelah syahadat. Shalat merupakan salah satu bentuk ibadah yang

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI, 1996:14).

II. KAJIAN PUSTAKA. tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI, 1996:14). II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran IPA Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kedamaian atau ilmu, berubah tingkah laku

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan

Lebih terperinci

Kamus Istilah Haji dan Umroh

Kamus Istilah Haji dan Umroh Arafah Sebuah hamparan padang pasir yang terletak sekitar 25 km sebelah timur Makkah. Arafah akan dipadati ribuan jama'ah haji yang sedang melakukan wuquf di Arafah adalah bagian dari rukun haji sehingga

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO. Oleh : Stivan Saleh 1. Pembimbing I Dra. Elmia Umar, M.Pd 2. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam

Lebih terperinci

OLEH : AHMAD JUNAIDI BIN MOHAMAD SAID SMK BATU SEPULUH LEKIR SITIAWAN PERAK

OLEH : AHMAD JUNAIDI BIN MOHAMAD SAID SMK BATU SEPULUH LEKIR SITIAWAN PERAK OLEH : AHMAD JUNAIDI BIN MOHAMAD SAID SMK BATU SEPULUH LEKIR 32020 SITIAWAN PERAK PENGERTIAN HAJI DAN UMRAH PENGERTIAN HAJI Haji Ialah Mengunjungi Baitullah Al-Haram (Kaabah) Di Makkah Pada Bulan-bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan bahwa proses yang dilakukan guru dan siswa merupakan kunci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan bahwa proses yang dilakukan guru dan siswa merupakan kunci BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam interaksi belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas ditemukan bahwa proses yang dilakukan guru dan siswa merupakan kunci keberhasilan belajar. Guru

Lebih terperinci

Minggu Keenam SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN

Minggu Keenam SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN Minggu Keenam SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN Pada Kebanyakan Rukun 72 RUKUN HAJI WAJIB HAJI 1 Niat Ihram Haji 2 Niat Di Miqat 4 Wuquf 3 Larangan Ihram 10 Tawaf 5 Bermalam

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. akan menganalisis data yang telah terkumpul. Dari paparan data dan hasil sub bab hasil temuan penelitian yang

BAB V PEMBAHASAN. akan menganalisis data yang telah terkumpul. Dari paparan data dan hasil sub bab hasil temuan penelitian yang BAB V PEMBAHASAN Setelah penulisan paparan data dan data temuan yang dihasilkan oleh peneliti dari wawancara, observasi dan dokumentasi, maka selanjutnya peneliti akan menganalisis data yang telah terkumpul.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Profesional seorang guru adalah salah satu faktor yang dapat menentukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Profesional seorang guru adalah salah satu faktor yang dapat menentukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Profesional seorang guru adalah salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan pembelajaran. Proses belajar mengajar harus dikelola dengan baik agar memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIK A. Manasik Haji 1. Pengertian Manasik Haji Istilah manasik berasal dari kata manasik secara etimologi atau bahasa dari akar

BAB II KERANGKA TEORITIK A. Manasik Haji 1. Pengertian Manasik Haji Istilah manasik berasal dari kata manasik secara etimologi atau bahasa dari akar BAB II KERANGKA TEORITIK A. Manasik Haji 1. Pengertian Manasik Haji Istilah manasik berasal dari kata manasik secara etimologi atau bahasa dari akar kata النسك yang artinya ibadah (Munawwir, 1984: 1414).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Guru merupakan ujung tombak pendidikan, sebab guru secara langsung mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran agar menjadi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Aktivitas Siswa Keberhasilan siswa dalam belajar bergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Metode Guru Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Terhadap Anak. Usia Dini Di TK Dharma wanita 1 Durenan kab Trenggalek

BAB V PEMBAHASAN. A. Metode Guru Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Terhadap Anak. Usia Dini Di TK Dharma wanita 1 Durenan kab Trenggalek BAB V PEMBAHASAN A. Metode Guru Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Terhadap Anak Usia Dini Di TK Dharma wanita 1 Durenan kab Trenggalek Pada hakikatnya pendidikan karakter merupakan suatu sistem yang

Lebih terperinci

MANASIK HAJI Untuk TKHI 1437 H/2016 M Oleh : Abd. Haris

MANASIK HAJI Untuk TKHI 1437 H/2016 M Oleh : Abd. Haris MANASIK HAJI Untuk TKHI 1437 H/2016 M Oleh : Abd. Haris CURRICULUM VITAE Nama : Drs. H. ABD. HARIS, M.Pd.I.,M.HI. NIP : 196905121995031001 TTL : Gresik, 15 Mei 1969 Pangkat/Gol : IV a / Pembina Jabatan

Lebih terperinci

Minggu Kelapan WAJIB HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI

Minggu Kelapan WAJIB HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI Minggu Kelapan HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI DAN JENIS HAJI 92 RUKUN HAJI HAJI 1 Niat Ihram Haji 2 Niat Di Miqat 4 Wuquf 3 Larangan Ihram 10 Tawaf 5 Bermalam (Mabit) Di Muzdalifah 11 Sa ie 6

Lebih terperinci

Bab 8. Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam

Bab 8. Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam Bab 8 Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam Makna Ibadah Kata ibadah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab yaitu `ibadah, yang secara etimologi, artinya menyembah atau menghamba. Sedangkan secara istilah

Lebih terperinci

MASJID AL EHSAN, BANDAR KINRARA 10 JAMADILAWWAL 1431 H 25 APRIL 2010 M WUKUF : 201 HARI LAGI

MASJID AL EHSAN, BANDAR KINRARA 10 JAMADILAWWAL 1431 H 25 APRIL 2010 M WUKUF : 201 HARI LAGI MASJID AL EHSAN, BANDAR KINRARA Tarikh: 10 JAMADILAWWAL 1431 H 25 APRIL 2010 M WUKUF : 201 HARI LAGI 26 April 2010 SIRI 8 1 26 April 2010 SIRI 8 2 TALBIAH 26 April 2010 SIRI 8 3 WAJIB-WAJIB HAJI 26 April

Lebih terperinci

BAB. II. Kajian Pustaka

BAB. II. Kajian Pustaka BAB. II Kajian Pustaka A. Prestasi belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah serangkaian kalimat yang terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar, dimana kedua kata tersebut

Lebih terperinci

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan

Lebih terperinci

SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN. Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji

SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN. Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji TALBIAH Lafaz & Makna CARTA ALIRAN PEKERJAAN HAJI RUKUN HAJI WAJIB HAJI 1 Niat Ihram Haji 2 Niat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Seorang guru dalam pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di antaranya adalah masalah belajar. Permasalahan belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor,

Lebih terperinci

Negeri Johor 2010 IBADAT

Negeri Johor 2010 IBADAT IBADAT TINGKATAN EMPAT 1. HAJI a) Pengertian haji b) Pengertian umrah c) Hikmah haji a) Hikmah haji b) c) 2. UPAH HAJI a) Pengertian Upah Haji b) Sebab Upah Haji Tiada keupayaan fizikal a) C) Hikmah upah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran sangat tergantung pada cara pendidik. Metode adalah cara yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran sangat tergantung pada cara pendidik. Metode adalah cara yang digunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran Metode adalah cara yang digunakan untuk menginplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI KELAS IV SDN 181/V INTAN JAYA

MENINGKATKAN KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI KELAS IV SDN 181/V INTAN JAYA MENINGKATKAN KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI KELAS IV SDN 181/V INTAN JAYA Skripsi oleh: MILYATI GJA12D113171 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG TESIS Diajukan Kepada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Matematika 2.1.1.1 Hasil Belajar Hasil Belajar Matematika merupakan suatu perubahan yang dicapai oleh proses usaha yang dilakukan seseorang dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori. 1. Prestasi Belajar Ekonomi. a. Pengertian Prestasi. Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori. 1. Prestasi Belajar Ekonomi. a. Pengertian Prestasi. Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar Ekonomi a. Pengertian Prestasi Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu prestatie, yang berarti hasil dari usaha. Menurut Muhibbin

Lebih terperinci

RUKUN DAN WAJIB UMRAH

RUKUN DAN WAJIB UMRAH PENGERTIAN UMRAH Terminologi : meramaikan, berkunjung, ziarah, memakmurkan Istilah : berkunjung ke baitullah untuk melaksanakan ritual ibadah dengan berihram dan melaksanakan thawaf, sa i serta tahallul

Lebih terperinci

HAJI MUNATOUR URAIAN HAJI KOUTA HAJI NON KOUTA

HAJI MUNATOUR URAIAN HAJI KOUTA HAJI NON KOUTA HAJI MUNATOUR URAIAN HAJI KOUTA HAJI NON KOUTA Masa Tunggu 3 5 Tahun Langsung berangkat Jenis Visa Visa Haji Visa Haji Akomodasi VIP Plus VIP Plus DP Porsi 4.000 USD 4.000 USD Pelunasan Tahun berangkat

Lebih terperinci

HADITH-HADITH BERKAITAN HAJI. 1. Perkara yang dibenarkan dan tidak dibenarkan semasa ihram

HADITH-HADITH BERKAITAN HAJI. 1. Perkara yang dibenarkan dan tidak dibenarkan semasa ihram HADITH-HADITH BERKAITAN HAJI 1. Perkara yang dibenarkan dan tidak dibenarkan semasa ihram Hadith Riwayat Ibnu Umar RA: Bahawa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW tentang pakaian yang boleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI Mhd. Jamil Sutarni Guru SDN 135/V Makmur Jaya Tanjung Jabung Barat, Jambi Abstrak: Setiap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam dari segi istilah dapat diartikan sebagai ilmu yang berisi pengetahuan alam. Ilmu artinya pengetahuan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA Dinamika Vol. 4, No. 4, April 2014 ISSN 0854-2172 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA SDN Pangkah 01 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Abstrak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menggunakan metode yang menarik dan bervariasi dalam mengajar. Bahri (dalam

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menggunakan metode yang menarik dan bervariasi dalam mengajar. Bahri (dalam 1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Metode Demonstrasi Kegiatan belajar mengajar akan lebih bersemangat apabila seorang guru dapat menggunakan metode yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan pokok dalam seluruh proses pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses yang komplek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan aspek yang penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia akan tumbuh dan berkembang terutama untuk menghadapi masa depannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia diera global seperti saat ini menjadi kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depan seseorang dalam kehidupannya, yang menuntut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aktivitas Belajar 2.1.1. Pengertian Aktivitas Belajar Sanjaya (2009: 130) mengungkapkan bahwa aktifitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktifitas fisik akan tetapi juga meliputi

Lebih terperinci

Pelaksanaan Ibadah Haji

Pelaksanaan Ibadah Haji Pelaksanaan Ibadah Haji Pengertian Haji Kata haji menurut bahasa ialah: Al Qashdu, artinya bermaksud. Mengerjakan sesuatu dengan sengaja atau menuju tempat dengan sengaja, yang dilakukan berulang ulang.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Setiap orang tua selalu mengharapkan agar kelak anaknya memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Setiap orang tua selalu mengharapkan agar kelak anaknya memiliki 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Intensitas Perhatian Orang Tua Setiap orang tua selalu mengharapkan agar kelak anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya, berguna bagi Nusa, Bangsa,

Lebih terperinci