A. Kondisi Triwulan III-2018
|
|
- Iwan Susanto Kurniawan
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TRIWULAN III-18 Pertumbuhan Kredit Melambat Pada Triwulan III-18 Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan triwulanan kredit baru cenderung melambat pada triwulan III-18. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru triwulan III-18 yang turun menjadi 21,2%, dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 9,3%. Perlambatan pertumbuhan kredit baru tersebut bersumber dari semua jenis penggunaan kredit, baik modal kerja, investasi, maupun konsumsi. Ke depan, hasil survei mengindikasikan pertumbuhan kredit baru akan kembali meningkat pada triwulan IV-18, tercermin dari SBT kredit baru yang meningkat menjadi 94,8%. Peningkatan kredit pada triwulan IV-18 didorong oleh tingginya optimisme responden seiring pertumbuhan ekonomi yang masih kuat, risiko penyaluran kredit yang rendah, dan rasio kecukupan modal yang meningkat. Perkiraan meningkatnya pertumbuhan kredit pada triwulan IV-18 juga disertai standar penyaluran kredit yang akan lebih ketat. Hal ini tercermin dari Indeks Lending Standard sebesar 17,7%, lebih tinggi dari 3,8% pada periode sebelumnya. Pengetatan penyaluran kredit terutama akan dilakukan terhadap kredit investasi dan kredit modal kerja, yaitu pada aspek plafon kredit, premi kredit yang berisiko dan jangka waktu pemberian kredit. Di sisi lain, kebijakan penyaluran kredit konsumsi terindikasi masih relatif longgar, terutama pada kredit kepemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) seiring kebijakan Bank Indonesia terkait relaksasi Loan To Value (LTV) kredit/pembiayaan perumahan. Hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 18. Rata-rata responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 18 akan mencapai 11,5%, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 17 sebesar 8,2%. Optimisme tersebut didorong oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi yang membaik pada 18 dan risiko penyaluran kredit yang menurun. A. Kondisi Triwulan III-18 Pertumbuhan kredit baru melambat pada triwulan III-18 Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan triwulanan (qtq) kredit baru pada triwulan III-18 melambat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 21,2%, lebih rendah dari 9,3% pada triwulan sebelumnya (Grafik 1). Melambatnya pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada semua jenis penggunaan kredit, terindikasi dari penurunan SBT permintaan kredit modal kerja dari 9,2% menjadi 69,8%, kredit investasi dari 73,8% menjadi 68,9%, dan kredit konsumsi dari 36,6% menjadi 26,8% (Grafik 2). Pada triwulan III-18, melambatnya penyaluran kredit konsumsi terutama disebabkan oleh berkurangnya permintaan kredit kendaraan bermotor dan kartu kredit (Grafik 3). Di sisi lain, kebijakan Bank Indonesia melakukan relaksasi Loan To Value (LTV) kredit/pembiayaan perumahan ditengarai mendorong peningkatan permintaan kredit kepemilikan rumah/ apartemen (KPR/KPA) pada triwulan III-18. 1
2 Sementara secara sektoral, melambatnya pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada 1 sektor ekonomi, dengan penurunan terdalam pada sektor pertanian, perburuan & kehutanan, sektor transportasi, pergudangan & komunikasi dan sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan & perorangan lainnya (Grafik 4). Grafik 1 Pertumbuhan Kredit Baru Grafik 2 Pertumbuhan Kredit Baru per Jenis Kredit (%, SBT) (%, qtq) * perkiraan -6 IV* SBT Kredit Baru - (lhs) Realisasi Kredit Baru - LBU (rhs) (%, SBT) Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi Grafik 3 Pertumbuhan Kredit Baru per Jenis Kredit Konsumsi Grafik 4 Pertumbuhan Kredit Baru 3 Sektor ekonomi dengan Perlambatan terbesar (%, SBT) KPR/KPA Kendaraan Bermotor Kartu Kredit Multiguna Kredit Tanpa Agunan (%, SBT) Pertanian, Perburuan & Kehutanan Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Jasa Kemasy. Sos. Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya Persentase jumlah bank yang tidak mencapai target meningkat Pada triwulan III-18, persentase jumlah responden yang memiliki realisasi kredit baru dibawah target (deviasi di atas 5%) sebesar,%, meningkat dibandingkan 3,%, pada triwulan sebelumnya (Grafik 5). Dari sisi penggunaan, kenaikan jumlah responden yang mengalami deviasi kredit terjadi pada kredit modal kerja dari,2% menjadi 22,5% responden dan kredit investasi dari 25,% menjadi 35,% responden (Grafik 6). Grafik 5 Persentase Jumlah Responden yang Mengalami Deviasi Target Kredit diatas 5% Grafik 6 Persentase Jumlah Responden yang Mengalami Deviasi Target Kredit diatas 5% per Jenis (% responden) (% responden) Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi
3 B. Perkiraan Triwulan IV-18 Perkiraan Kredit Perkiraan meningkatnya pertumbuhan kredit pada triwulan IV-18 juga disertai standar penyaluran kredit yang akan lebih ketat. Pada triwulan IV-18, pertumbuhan triwulanan (qtq) kredit baru diperkirakan meningkat. Hal ini tercermin dari SBT permintaan kredit baru sebesar 94,8%, lebih tinggi dari 21,2% pada triwulan sebelumnya (Grafik 1). Tingginya optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit baru terutama didorong oleh perkiraan pertumbuhan kondisi ekonomi yang masih kuat, risiko penyaluran kredit yang rendah, rasio kecukupan modal yang meningkat, dan suku bunga kredit yang masih menarik. Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru triwulan III-18 adalah kredit modal kerja, kemudian kredit investasi, dan kredit konsumsi. Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit pemilikan rumah/ apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor (Tabel 3). Kebijakan Penyaluran Kredit Kebijakan penyaluran kredit pada triwulan IV-18 diperkirakan lebih ketat, tercermin dari Indeks Lending Standar (ILS) sebesar 17,7%, lebih tinggi dari 3,8% pada triwulan sebelumnya (Grafik 7). Pengetatan penyaluran kredit terutama akan dilakukan terhadap kredit investasi dan kredit modal kerja, sedangkan untuk kredit konsumsi (KPR/KPA, dan kredit konsumsi lainnya) masih relatif longgar (Grafik 8). Kebijakan Bank Indonesia terhadap relaksasi LTV, telah direspon oleh responden dengan pelonggaran kebijakan penyaluran KPR/KPA pada triwulan III-18 (ILS -8,8%) dan tetap dilanjutkan pada triwulan IV-18 (ILS,4%). Pada triwulan IV-18, aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan diperketat adalah pemberian plafon kredit, premi kredit yang beresiko, jangka waktu pemberian kredit dan biaya persetujuan kredit. Di sisi lain, responden semakin memperlonggar kebijakan mengenai perjanjian kredit dengan nasabah dan agunan yang digunakan jaminan kredit (Grafik 9). Grafik 7 Indeks Lending Standar Grafik 8 Indeks Lending Standar per Jenis Kredit Lebih Longgar Lebih Ketat (Indeks) IV* * perkiraan Lebih Longgar Lebih Ketat (Indeks) Kredit Investasi Kredit Modal Kerja KPR/ KPA Tw III Kredit Konsumsi lainnya Tw IV Kredit UMKM 3
4 Grafik 9 Perubahan Aspek Kebijakan Penyaluran Kredit Triwulan III-18 (Indeks) 23 Tw III-18 Tw IV Lebih Longgar Lebih Ketat Plafon Kredit Jangka waktu kredit Biaya persetujuan kredit Suku bunga kredit Premi kredit berisiko Perjanjian kredit Agunan. 2.2 Persyaratan administrasi Perkiraan Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan DPK sedikit meningkat pada triwulan IV-18 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan meningkat pada triwulan IV-18. Hal ini tercermin dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 91,7%, lebih tinggi dibandingkan 88,3% pada triwulan III-18 (Grafik 1). Menguatnya pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada semua jenis instrumen (Grafik 11), terutama didorong oleh perkiraan meningkatnya suku bunga simpanan pada triwulan IV-18. Grafik 1 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Grafik 11 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga per Kategori (SBT) (SBT) IV* IV* * perkiraan Giro Tabungan Deposito * Perkiraan Perkiraan Suku Bunga Dana dan Kredit Suku bunga dana dan kredit diperkirakan meningkat pada triwulan IV-18 Pada triwulan IV-18, rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah yang ditempatkan atau Cost of Fund (CoF) dalam diperkirakan meningkat 14 bps menjadi 5,81%. Selain itu, biaya dana yang dioperasionalkan (ditempatkan) oleh perbankan untuk memperoleh pendapatan atau Cost of Loanable Fund (CoLF) diperkirakan naik 15 bps menjadi 9,7% (Grafik 12). Sejalan dengan kenaikan suku bunga dana, suku bunga kredit juga diperkirakan mengalami kenaikan pada triwulan IV-18. Rata-rata suku bunga kredit investasi diperkirakan naik 4 bps menjadi 11,66% dan suku bunga kredit konsumsi naik 8 bps menjadi 13,36%, sedangkan suku bunga kredit modal kerja stabil pada level 11,44% (Grafik 12). Pada jenis kredit konsumsi, kenaikan suku bunga kredit terjadi pada semua jenis kredit, tertinggi pada kredit kendaraan bermotor sebesar 5 bps dan kredit multiguna sebesar 27 bps (Grafik 13). 4
5 Grafik 12 Perkiraan Suku Bunga Dana dan Kredit Grafik 13 Perkiraan Suku Bunga Kredit per Jenis Konsumsi (% per tahun) (% per tahun) Tw III-18 Tw IV Q III Q IV CoF CoLF Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi. KPR / KPA KKB Kartu Kredit Kredit Multiguna C. Perkiraan Tahun 18 Perkiraan Kredit Pertumbuhan kredit 18 diperkirakan sebesar 11,5% (yoy) Responden tetap optimis pertumbuhan kredit 18 menguat dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata responden memperkirakan kredit 18 tumbuh sebesar 11,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 17 sebesar 8,2% (yoy) (Grafik 14). Tingginya optimisme responden terutama didorong oleh perkiraan menguatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 18, penurunan risiko penyaluran kredit, dan peningkatan rasio kecukupan modal bank. Perkiraan DPK Pertumbuhan DPK tahun 18 diperkirakan sedikit menguat dari tahun sebelumnya, tercermin dari SBT perkiraan penghimpunan DPK tahun 18 sebesar 91,7%, sedikit lebih tinggi dari 9,3% pada tahun sebelumnya (Grafik 15). Perkiraan menguatnya pertumbuhan DPK tersebut terutama didorong oleh kenaikan suku bunga dana dan peningkatan pelayanan bank kepada nasabah. Grafik 14 Perkiraan Pertumbuhan Kredit Grafik 15 Perkiraan Pertumbuhan DPK (% yoy) (%, SBT) (%, YOY) Survei Survei Survei Survei Tw IV-17 Tw I-18 Tw II-18 Tw III-18 Realisasi Perkiraan Realisasi Pertumbuhan DPK - LBU (rhs) SBT Perkiraan Pertumbuhan DPK - (lhs) 4 5
6 Tabel 1 Permintaan Kredit Baru Berdasarkan Jenis Kredit (SBT, %) Jenis Kredit Menurut Kredit Konsumsi Sektor Ekonomi Golongan Debitur Orientasi Rincian Kredit Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi KPR/KPA Kendaraan Bermotor (6.3) Kartu Kredit (31.9) (7.) Multiguna (15.1) Kredit Tanpa Agunan (.1) (4.1) 3.3 Pertanian, Perburuan & Kehutanan Perikanan Pertambangan & Penggalian (23.9) (17.2) (1.9) 14.7 (19.7) (17.) (29.1) (.) (23.5) Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Konstruksi Perdagangan Besar & Eceran Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan Minum Transportasi, Pergudangan & Komunikasi (1.7) Perantara Keuangan (.4) (7.8) 7. (2.8).9 (1.3) Real Estate, usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan Adm. Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib (8.5) (1.2) (.5) (8.3) (39.2) (19.8) (1.5) Jasa Pendidikan (7.2) (9.2) (17.4) 2. (16.7) Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial (5.4) (2.9) (5.2) Jasa Kemasy. Sos. Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya (3.4) (3.) (1.1) Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 1. (2.1) (11.) (6.) (28.7) (9.4) Badan Internasional & Badan Ekstra Internasional Lainnya (8.7) (8.2) (3.2) (3.6) Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya (8.8) (.7) (.9) (19.6) UMKM (KUR) UMKM (Non KUR) Non UMKM Kredit Ekspor Kredit Impor Kredit Lainnya TOTAL
7 Tabel 2 Persentase Responden yang Memiliki Realisasi Kredit Baru di Bawah Target (deviasi >5%) Type of Loans Menurut Kredit Konsumsi Sektor Ekonomi Loans in Details Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi KPR/KPA Kendaraan Bermotor Kartu Kredit Multiguna Kredit Tanpa Agunan Pertanian, Perburuan & Kehutanan Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Konstruksi Perdagangan Besar & Eceran Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan Minum Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Perantara Keuangan Real Estate, usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan Adm. Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Jasa Kemasy. Sos. Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Badan Internasional & Badan Ekstra Internasional Lainnya Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya UMKM (KUR) Golongan Debitur UMKM (Non KUR) Orientasi Non UMKM Kredit Ekspor Kredit Impor Kredit Lainnya Total
8 Tabel 3 Prioritas Penyaluran Kredit Triwulan Mendatang Periode Perkiraan per Triwulan Type of Loans Menurut Kredit Konsumsi Sektor Ekonomi Loans in Details IV Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi KPR/KPA Kendaraan Bermotor Kartu Kredit Multiguna Kredit Tanpa Agunan Pertanian, Perburuan & Kehutanan Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Konstruksi Perdagangan Besar & Eceran Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan Minum Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Perantara Keuangan Real Estate, usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan 3 3 Adm. Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Jasa Kemasy. Sos. Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Badan Internasional & Badan Ekstra Internasional Lainnya Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya UMKM (KUR) Golongan Debitur UMKM (Non KUR) Orientasi Non UMKM Kredit Ekspor Kredit Impor Kredit Lainnya Tabel 4 Perkiraan Arah Pertumbuhan DPK Periode Perkiraan Per Triwulan Kelompok Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil Gabungan Jenis Simpanan IV Giro Tabungan Deposito Total Giro Tabungan Deposito Total Giro Tabungan Deposito Total Giro Tabungan Deposito Total
9 Tabel 5 Perkiraan Suku Bunga Dana dan Kredit Periode Jenis Valuta Jenis Suku Bunga Dana dan Kredit Realisasi per Triwulan Cost of Funds 6.98% 6.66% 6.55% 6.49% 6.29% 6.% 5.94% 5.77% 5.7% 5.51% 5.67% Cost of Loanable Funds 1.66% 1.19% 1.14% 9.9% 9.68% 9.48% 9.65% 9.24% 9.16% 9.7% 8.92% Cost of Funds 1.46% 1.45% 1.6% 1.48% 1.45% 1.49% 1.53% 1.58% 1.63% 1.71% 1.76% Cost of Loanable Funds 3.11% 3.35% 3.17% 3.47% 3.26% 3.45% 3.83% 3.77% 3.57% 3.45% 3.27% Kredit Modal Kerja 13.33% 13.19% 13.3% 12.52% 12.5% 11.95% 12.18% 12.29% 11.81% 11.43% 11.44% Kredit Investasi 13.19% 13.54% 12.81% 12.81% 12.62% 12.% 12.% 11.87% 12.12% 11.9% 11.62% Kredit Konsumsi 15.29% 15.86% 15.47% 15.42% 14.6% 14.81% 13.75% 15.16% 14.58% 14.14% 13.28% Kredit Modal Kerja 6.2% 6.6% 6.4% 6.13% 5.95% 6.37% 5.96% 6.1% 6.16% 6.2% 5.87% Kredit Investasi 6.12% 6.12% 6.23% 6.17% 6.1% 6.21% 6.6% 6.49% 6.43% 6.9% 6.38% Kredit Konsumsi 7.77% 7.77% 8.2% 7.34% 7.64% 8.13% 7.94% 7.65% 7.1% 7.43% 7.48% KPR/KPA 12.48% 12.61% 12.15% 12.% 12.13% 11.95% 11.63% 11.83% 11.25% 11.6% 11.1% Kendaraan Bermotor 13.89% 13.61% 13.5% 13.3% 12.81% 12.6% 12.55% 13.29% 12.68% 12.73% 12.17% Kartu Kredit 3.12% 32.12% 3.51% 31.17% 3.66% 26.58% 26.9% 22.77% 26.92% 24.63% 25.13% Multiguna 13.78% 14.76% 14.49% 14.13% 13.82% 14.8% 13.97% 15.18% 14.39% 14.38% 13.3% Kredit Tanpa Agunan 19.68%.93% 19.1%.69%.9% 21.69%.58% 21.7%.54%.11%.47% Periode Jenis Valuta Jenis Suku Bunga Dana dan Kredit Perkiraan per Triwulan Cost of Funds 7.2% 6.85% 6.54% 6.45% 6.33% 6.29% 6.% 5.9% 5.77% 5.74% 5.81% Cost of Loanable Funds 11.6% 1.67% 1.19% 1.9% 9.75% 9.64% 9.47% 9.47% 9.26% 9.19% 9.7% Cost of Funds 1.59% 1.46% 1.43% 1.57% 1.48% 1.49% 1.54% 1.56% 1.69% 1.76% 1.87% Cost of Loanable Funds 3.42% 3.36% 3.34% 3.35% 3.5% 3.31% 3.48% 3.84% 3.88% 3.74% 3.44% Kredit Modal Kerja 13.48% 13.19% 13.1% 12.9% 12.51% 12.22% 11.95% 12.18% 12.24% 11.78% 11.44% Kredit Investasi 13.13% 13.% 13.46% 12.76% 12.77% 12.26% 12.% 12.38% 11.89% 12.18% 11.66% Kredit Konsumsi 15.12% 15.21% 15.75% 15.37% 15.36% 14.54% 14.74% 13.99% 15.8% 14.5% 13.36% Kredit Modal Kerja 6.12% 6.4% 6.8% 6.3% 6.16% 5.96% 6.% 5.94% 6.3% 6.17% 5.87% Kredit Investasi 6.23% 6.21% 6.% 6.31% 6.21% 6.4% 6.25% 6.45% 6.47% 6.43% 6.39% Kredit Konsumsi 7.89% 7.79% 7.79% 8.4% 7.36% 7.7% 8.19% 7.29% 7.8% 7.3% 7.23% KPR/KPA 12.75% 12.44% 12.53% 12.1% 12.22% 12.8% 11.92% 11.61% 11.78% 11.49% 11.17% Kendaraan Bermotor 13.89% 13.82% 13.46% 13.45% 13.6% 12.68% 12.64% 12.47% 13.26% 12.91% 12.67% Kartu Kredit 3.45% 3.1% 32.12% 3.52% 3.61% 3.35% 26.35% 26.9% 22.59% 26.55% 25.14% Multiguna 13.84% 13.75% 14.72% 14.% 14.9% 13.79% 14.8% 13.79% 15.1% 14.37% 13.57% Kredit Tanpa Agunan.67% 19.81%.86% 19.76%.52%.31% 19.51% 21.% 21.3%.53% 19.75% 18 Periode Jenis Valuta Jenis Suku Bunga Dana dan Kredit Perkiraan Selama Setahun Perkiraan / Estimation 16 Perkiraan / Estimation 17 Perkiraan / Estimation 18 Cost of Funds 6.76% 6.47% 6.45% 6.37% 6.3% 6.6% 5.94% 5.75% 5.78% 5.67% 5.8% Cost of Loanable Funds 1.56% 1.14% 1.14% 9.75% 9.62% 9.47% 9.59% 9.21% 9.21% 9.17% 9.% Cost of Funds 1.54% 1.51% 1.58% 1.56% 1.54% 1.58% 1.55% 1.78% 1.83% 1.88% 1.9% Cost of Loanable Funds 3.33% 3.35% 3.55% 3.53% 3.33% 3.51% 3.86% 4.25% 3.89% 3.67% 3.43% Kredit Modal Kerja 12.97% 12.87% 12.89% 12.44% 12.18% 11.93% 12.18% 12.17% 11.8% 11.5% 11.43% Kredit Investasi 13.3% 13.35% 12.72% 12.7% 12.24% 12.27% 12.41% 11.75% 12.16% 12.3% 11.64% Kredit Konsumsi 15.17% 15.69% 15.37% 15.32% 14.53% 14.79% 14.4% 15.1% 14.53% 14.18% 13.36% Kredit Modal Kerja 6.23% 6.8% 6.1% 6.17% 5.98% 6.56% 5.96% 6.5% 6.19% 6.14% 5.87% Kredit Investasi 6.21% 6.19% 6.3% 6.19% 6.4% 6.28% 6.48% 6.5% 6.46% 6.21% 6.39% Kredit Konsumsi 7.79% 7.79% 8.4% 7.23% 7.54% 8.21% 7.32% 8.25% 7.11% 7.53% 7.23% KPR/KPA 12.41% 12.49% 12.6% 12.15% 11.97% 11.82% 11.61% 11.76% 11.5% 11.64% 11.14% Kendaraan Bermotor 13.76% 13.5% 13.46% 12.98% 12.63% 12.63% 12.47% 13.24% 12.7% 12.93% 12.66% Kartu Kredit 3.8% 32.12% 3.52% 3.33% 29.2% 26.35% 26.9% 22.57% 26.57% 24.33% 25.14% Multiguna 13.68% 14.65% 14.% 14.1% 13.75% 14.43% 13.61% 14.72% 14.17% 14.9% 13.38% Kredit Tanpa Agunan 19.82%.79% 19.73%.47%.32% 19.55% 21.17%.65%.55%.56% 19.81% 9
10 METODOLOGI dilaksanakan secara triwulanan sejak triwulan III 1999 untuk memperoleh informasi dini mengenai kebijakan perbankan dalam penyaluran kredit, pendanaan dan penentuan suku bunga, perkembangan permintaan dan penawaran kredit baru. Sampel dipilih secara purposive terhadap bank umum dengan pangsa kredit sekitar 8% dari total kredit. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT), yakni jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 1%), selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun. Indeks Lending Standar (ILS) menggunakan Saldo Bersih Tertimbang berdasarkan bobot kredit responden terhadap total kredit responden dan bobot jawaban (Lebih ketat (1), Sedikit lebih ketat (,5), Tidak berubah (), Sedikit lebih longgar (-,5), Lebih longgar (-1)). Nilai SBT > berarti lebih ketat, dan SBT < berarti lebih longgar. 1
SURVEI PERBANKAN * perkiraan
SURVEI PERBANKAN TRIWULAN IV-217 PERTUMBUHAN KREDIT TAHUN 218 DIPERKIRAKAN MENINGKAT Hasil Survei Perbankan mengindikasikan pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV- 217 secara triwulanan (qtq) meningkat.
Lebih terperinci(%, SBT) (%, qtq)
(%, SBT) (%, qtq) 98.1 39.2 5 85.6 83.4 73.7 78.8 77.9 75 66.7 62.6 25 56.9 24.9 52.9 22.6 5 12.7-15. 31.3-4. -5.2 25 13.7-14.5-25 -18.3 * perkiraan -32.2-5 I II III IV I II III IV I II III IV* SBT Pertumbuhan
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%
SURVEI PERBANKAN Y jg brg dia TRIWULAN I-2015 PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat.
Lebih terperinci(%, SBT) (%, qtq)
(%, SBT) (%, qtq) 99.3 0 87.9 39.2 75.3 84.0 73.7 78.8 85.6 84.8 35 56.9 24.9 52.9 60 17.2.1 66.7 12.7 62.6 5 31.3 21.7-4.0-5.2 - -9.0 13.7-15.9-15.0-14.5-25 -18.3-35.8 0 - I II III IV I II III IV I II
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%
Triwulan I - 2015 SURVEI PERBANKAN Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat. Pada Triwulan
Lebih terperinciGrafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)
(%) 3.0 Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis 2.7 2.6 2.5 2.5 2.6 2.0 1.6 1.5 1.5 1.0 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2013 2014 Modal Kerja Investasi Konsumsi Sumber: Bank Indonesia (%, yoy) Grafik 3.
Lebih terperinciNo. Jenis Kredit Rincian Kredit
1 No. Jenis Rincian Konsumsi c. Sektor Ekonomi* I-2015 II-2015 III-2015 IV-2015 Modal Kerja 9.4 63.7 59.2 42.8 Investasi 41.6 32.4 37.7 35.8 Konsumsi -4.3 75.4 28.9 45.7 KPR/KPA 13.3 55.7 9.0 36.6 Kendaraan
Lebih terperinciNo. Jenis Kredit Rincian Kredit
1 No. Jenis Kredit Rincian Kredit a. I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 Kredit Modal Kerja 33.7 70.5 80.9 76.1 Kredit Investasi 53.5 82.0 58.5 45.7 Kredit Konsumsi 6.9 31.8 25.0 14.6 KPR/KPA 24.1 34.2 14.1-14.4
Lebih terperinciGrafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)
Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %) 1 (Miliar Rp) Grafik 2. Realisasi Penyaluran Kredit Januari-November 2013 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 KPR/KPA KKB-Mobil KKB-Sepeda Motor KTA + Multiguna
Lebih terperinciKONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I
SURVEI PERBANKAN Triwulan I-007 Target pemberian kredit baru pada triwulan II-007 dan tahun 007 diperkirakan masih akan meningkat Hanya 4,0% responden yang menyatakan realisasi kredit baru dalam triwulan
Lebih terperinciKONDISI TRIWULAN II-2007
SURVEI PERBANKAN Triwulan II-2007 Permintaan masyarakat terhadap kredit baru mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,8% Hanya sekitar 34,1% responden menyatakan bahwa realisasi
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV
SURVEI PERBANKAN Triwulan IV-2006 Target pemberian kredit baru pada triwulan I-2007 dan tahun 2007 diperkirakan meningkat Hanya sekitar 37,5% responden yang realisasi kredit barunya di bawah target yang
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN III-2004 Permintaan Kredit dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan III-2004 secara indikatif memperlihatkan peningkatan Peningkatan
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN TRIWULAN I-2005 Permintaan kredit dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan I-2005 secara indikatif memperlihatkan peningkatan, namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I II III IV I
SURVEI PERBANKAN Triwulan I-2008 Permintaan terhadap kredit baru pada triwulan I-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang 70,4%, lebih rendah dibandingkan triwulan lalu (86,8%) Sebanyak
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN II-2004 Permintaan (termasuk permintaan kredit baru & permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada) dan persetujuan pemberian kredit
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN IV-2004 Permintaan dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan IV- 2004 secara indikatif memperlihatkan peningkatan Peningkatan tersebut
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan II-26 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan II-26 meningkat dibandingkan triwulan I-26 dan diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan III-26 Sebagian
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN I-2004 Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan peningkatan meskipun sedikit melambat Kondisi tersebut
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan IV-5 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan IV-5 menurun tajam, namun pada triwulan I-6 diperkirakan membaik Suku bunga dana dan kredit pada triwulan IV-5
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN IV-2003 - Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan peningkatan - Kondisi tersebut diprakirakan akan
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru diindikasikan mengalami peningkatan Kondisi tersebut diprakirakan akan berlanjut
Lebih terperinci% yoy. Jan*
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa uari Pertumbuhan Uang Beredar (M2) uari meningkat dibanding ember. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.174,2 T, atau tumbuh 14,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
Lebih terperinciRENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1)
- 1 - LAMPIRAN X.A. Format Rencana Pemberian Kredit kepada Debitur Inti RENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1) Nama Peminjam/Kelompok Peminjam Juni t Keterangan: 1) Cakupan debitur Inti meliputi
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan I-6 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan I-6 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Untuk triwulan II- 6, permintaan maupun persetujuan kredit baru diperkirakan
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN II I II III IV I II III IV I II III IV I II
SURVEI PERBANKAN Triwulan II-2008 Permintaan terhadap kredit baru pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang 92,5%, lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu (70,4%) Hanya sekitar
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y Triwulan I-2003 Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru mengalami peningkatan, namun mengalami perlambatan yang cukup besar Kondisi tersebut
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN III-2003 Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan kenaikan cukup tinggi Kenaikan tersebut diprakirakan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
Triwulan I - 2015 SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan I-2015 tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Desember 2016 Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Desember 2016. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.003,3
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Kegiatan usaha pada triwulan II-2003 mengalami ekspansi, demikian juga prakiraan pada triwulan III-2003 Namun sesuai dengan polanya,
Lebih terperinciAnalisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan
Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan ober Uang Beredar dalam arti luas (M2) yang terdiri dari uang kartal dan dana masyarakat di perbankan, pada
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN IV-2016 Hasil Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada triwulan IV-2016 tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sesuai
Lebih terperinciPerkembangan Uang Beredar (M2)
Perkembangan Uang Beredar (M2) wa ember Uang Beredar (M2) pada ember tumbuh 12,7, stabil dibanding pertumbuhan ember (12,7%;yoy). M1 tumbuh 5,4 melambat dibanding ember (8,6%;yoy), namun Uang Kuasi tumbuh
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVE KEGATAN DUNA USAHA B U S N E S S S U R V E Y TRWULAN - Kegiatan usaha triwulan - membaik karena naiknya permintaan... naiknya permintaan sesuai musimannya diprakirakan menjadi pendorong kegiatan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV- Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan IV- masih tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya maupun periode
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR
(M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 ( dalam arti luas) pada ember mengalami peningkatan. Posisi M2 pada ember tercatat sebesar Rp4.076,3 T, atau tumbuh
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa Agustus 2015 Likuiditas perekonomian terakselerasi didukung pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan. Posisi uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar
(M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa Desember Uang beredar (M2) Desember tumbuh melambat dibanding ember. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.170,7 T, atau tumbuh 11,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN I- Sesuai pola musimannya kegiatan usaha pada triwulan I- mengalami kontraksi Namun diprakirakan kembali mengalami ekspansi pada triwulan
Lebih terperinciKREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF
Suplemen 4 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Bangka Belitung pada triwulan II 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan kredit/pembiayaan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN III-2017 Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan berlanjutnya ekspansi kegiatan usaha pada triwulan III-2017, meski tidak setinggi triwulan sebelumnya. Hal ini
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-29 Perekonomian Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan II- 29 tumbuh 4,%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,4%). Sementara itu, perekonomian
Lebih terperinciabungan, baik dalam rupiah giro valuta
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa tember Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) tumbuh 12,7 pada tember. Pertumbuhan M2 tersebut melambat dibandingkan dengan bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seorang investor bersedia menanamkan dananya pada suatu investasi apabila dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi dapat diartikan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN II-2004 Kegiatan usaha pada triwulan II-2004 mengalami ekspansi yang cukup signifikan dan diperkirakan berlanjut pada triwulan berikutnya.
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN IV-2017 Hasil Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 masih tumbuh, meski tidak setinggi triwulan III- 2017 sesuai
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN IV-2003 Kegiatan usaha pada triwulan IV-2003 mengalami ekspansi dengan tingkat yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya Peningkatan
Lebih terperinciLAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh
Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode
Lebih terperinciLaporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014
Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan
Lebih terperinciKajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah bank, nasabah, pengembang atau developer, pemerintah, serta Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan sebuah kredit bersifat konsumtif yang diberikan oleh pihak bank kepada masyarakat untuk memiliki rumah dengan jaminan atau agunan
Lebih terperinciKREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF
Suplemen 3 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Bangka Belitung pada triwulan III 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa uari Likuiditas perekonomian M2 (uang beredar dalam arti luas) pada uari tumbuh 7,7% (yoy). Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV-2008 Sebagai dampak dari krisis keuangan global, kegiatan dunia usaha pada triwulan IV-2008 mengalami penurunan yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT)
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF : : :
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti
Lebih terperinciHalaman ini sengaja dikosongkan.
2 Halaman ini sengaja dikosongkan. KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridha- IV Barat terkini yang berisi mengenai pertumbuhan ekonomi,
Lebih terperinciKINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007
KINERJA PERBANKAN (per ) R e f A. Sumber Dana Bank A.1. Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber utama dana perbankan. Hingga total sumber dana bank umum mencapai Rp1.746,80 triliun atau naik 10,89% dibandingkan
Lebih terperincimeningkat % (yoy) Feb'15
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ruari Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada ruari meningkat. Pada ruari, posisi M2 tercatat sebesar Rp4.230,7 T,
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
33 SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN I-2004 Kegiatan usaha pada triwulan I-2004 mengalami kontraksi yang cukup signifikan, meskipun diperkirakan pada triwulan II akan kembali
Lebih terperinciDAMPAK PERUBAHAN KEBIJAKAN LOAN TO VALUE (LTV) TERHADAP PERKEMBANGAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH Oleh Tim Riset SMF
DAMPAK PERUBAHAN KEBIJAKAN LOAN TO VALUE (LTV) TERHADAP PERKEMBANGAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH Oleh Tim Riset SMF A. Latar Belakang Perlambatan ekonomi domestik yang terjadi ditengah perekonomian global yang
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa il Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada il mengalami perlambatan. Posisi M2 akhir il sebesar Rp4.274,9 T, atau
Lebih terperinci% (yoy) Feb'15 Mar'15*
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen engar aruhi wa et Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada et mengalami peningkatan. Posisi M2 tercatat Rp4.246,3 T, tumbuh 16,3,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH 34 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-2012 Perbankan Aceh Kinerja perbankan di
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen engar aruhi wa ember Likuiditas perekonomian M2 (uang beredar dalam arti luas) pada ember tumbuh 8,9% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 9,2%
Lebih terperinciL A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL
PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL No. Sektor 2006 2007 2008. 1 Pertanian 3.90% 4.01% 3.77% 0.31% 2.43% 3.29% 2.57% 8.18% 5.37% 4.23% 2.69% -0.49% 2 Pertambangan dan Penggalian -3.24% 77.11% 8.98%
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan I 216 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.
Lebih terperinciSURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL
SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan IV - 2016 Harga Properti Residensial pada Triwulan IV-2016 Meningkat Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan IV-2016 tumbuh sebesar 0,37% (qtq), sedikit
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Juli Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) kembali melambat. Posisi M2 pada akhir Juli tercatat sebesar Rp4.383,0 T, atau
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional
Lebih terperinciSURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL
SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan I - 1 Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan I-1 meningkat baik secara triwulanan (,7%) maupun tahunan (,53%). Kenaikan harga yang terjadi sejalan dengan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN III- Kegiatan usaha pada triwulan III- mengalami ekspansi yang signifikan dan diperkirakan masih berlanjut pada triwulan berikutnya. Kegiatan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017
No. 31/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017 EKONOMI BALI TRIWULAN I-2017 TUMBUH SEBESAR 5,75% (Y-ON-Y) NAMUN MENGALAMI KONTRAKSI SEBESAR 1,34% (Q-TO-Q) Total perekonomian Bali
Lebih terperinciNo. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan
PDRB SEKTORAL Berdasarkan Harga Berlaku (Rp Miliar) No. Sektor 2006 2007 1 Pertanian 431.31 447.38 465.09 459.18 462.01 491.83 511.76 547.49 521.88 537.38 2 Pertambangan dan Penggalian 11.48 11.44 11.80
Lebih terperinciPertumbuhan Ekonomi Bali Triwulan III 2017
Berita Resmi Statistik Bulan November Provinsi Bali No. 73/11/51/Th. XI, 6 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI Pertumbuhan Ekonomi Bali Triwulan III Ekonomi Bali Triwulan III Tumbuh 6,22 Persen
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I 2016 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi Regional Provinsi
Lebih terperinciKREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF
Suplemen 4 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Bangka Belitung pada triwulan I 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan kredit/pembiayaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga
Lebih terperinci% (yoy) Oct'15 Nov'15*
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada ember tumbuh sebesar 9,2% (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan
Lebih terperinciBoks 2 SURVEI INDIKATOR PERBANKAN RIAU TAHUN I. Latar Belakang
Boks 2 SURVEI INDIKATOR PERBANKAN RIAU TAHUN 2009 I. Latar Belakang Terjadinya gangguan di sektor riil tentunya akan menimbulkan gangguan bagi stabilitas sistem keuangan daerah. Salah satu sektor keuangan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 49/08/73/Th. IX, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015 TUMBUH 7,62 PERSEN MENINGKAT DIBANDING TRIWULAN
Lebih terperinciBAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL
BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Tren melambatnya perekonomian regional masih terus berlangsung hingga triwulan III-2010. Ekonomi triwulan III-2010 tumbuh 5,71% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional
Lebih terperinciBoks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel
Gejolak krisis ekonomi global mulai dirasakan dampaknya di Kalimantan Selatan. Tentu saja sektor perbankan juga tidak luput dari pengaruh krisis ini. Dalam rangka mengidentifikasi pengaruh krisis ekonomi
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV-2004 Kegiatan usaha pada triwulan IV-2004 ekspansif, didorong oleh daya serap pasar domestik Indikasi ekspansi, diperkirakan berlanjut pada triwulan I-2005 Kegiatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH 38 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-2013 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank
Lebih terperinciKONSULTASI PUBLIK RKPD PROVINSI KALTIM 2018
KONSULTASI PUBLIK RKPD PROVINSI KALTIM 218 Peran Dunia Usaha Dalam Menggerakan Ekonomi Rakyat Samarinda, 14 Maret 217 STRUKTUR EKONOMI KALTIM Seiring dengan booming harga komoditas yang terjadi pada tahun
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai institusi yang memberikan jasa keuangan bagi seluruh pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu pelaku utama dari perekonomian negara karena berperan sebagai institusi yang memberikan jasa keuangan bagi seluruh pelaku ekonomi tidak hanya
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV -2016
I. No. 10/02/63/Th.XXI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV -2016 EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV TAHUN 2016 TUMBUH 4,38 PERSEN (C TO C) Perekonomian Kalimantan selatan
Lebih terperinciSURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL
SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan II - 21 Harga dan Volume Penjualan Properti Residensial pada triwulan II-21 mengalami kenaikan. Indeks Harga Properti Residensial masih menunjukkan kenaikan,
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I -2017
No.26/05/63/Th.XXI, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I -2017 EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I-2017 TUMBUH 5,33 PERSEN Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan I-2017
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Triwulan I - 2009 Kantor Bank Indonesia Jayapura !"#$#$ # $%#&!' $&!&&!!!! #!!' (# )!!# )))!!' #&* &)# # ) $ )!)!#) &+,&!! #& &! &) &) %!
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA MEI 217 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV -2015
-0.71 2.25 2.38 3.84 3.59 3.50 4.85 4.47 No. 10/02/63/Th.XX, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV -2015 EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV TAHUN 2015 TUMBUH 3,84 PERSEN
Lebih terperinciPotensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1
Boks I Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1 Gambaran Umum Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini menghadapi risiko yang meningkat seiring masih berlangsungnya krisis
Lebih terperinciM E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data Data Kegiatan Dunia Usaha (Survei Kegiatan : Dunia Usaha/SKDU) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat
Lebih terperinciPuji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Papua Barat (Pabar) periode triwulan IV-2014 ini dapat
Lebih terperinci