PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA
|
|
- Leony Salim
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA Abstrak (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Manajemen SDM Tingkat IV Tahun Akademik 2016/2017 Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kuningan) Oleh : Yeyen Suryani, Wirasmo Prawirasuyasa & Lilis Rismaya Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya mahasiswa pada mata kuliah Manajemen SDM di Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kuningan. Rendahnya tersebut dikarenakan masih banyak mahasiswa yang belum mampu membangun kemampuan berpikir kreatifnya. Ini dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pelajaran. Dimana, jawaban atas pertanyaan tersebut masih bersifat teks book. Sehingga jawaban yang terlontar masih belum menunjukan keaslian dari pemikiran mereka sendiri Mereka belum mampu membangun aktivitas mental divergen dalam menjawab persoalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa pada pengukuran akhir (post-test), dan mendeskripsikan perbedaan peningkatan (gain) mahasiswa antara kelas eksperimen yang menggunakan model GI dan kelas kontrol yang menggunakan model PBL. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat IV kelas A (eksperimen) sebanyak 33 mahasiswa dan kelas B (kontrol) sebanyak 26 mahasiswa. Adapun metode pengolahan data menggunakan uji t melalui Independent Samples T-Test. Berdasarkan pengolahan data pre test menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada pengukuran awal mahasiswa. Adapun hasil posttest menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mahasiswa pada pengukuran akhir. Kemudian analisis data gain menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan (gain) mahasiswa antara kelas eksperimen yang menggunakan model GI dengan kelas kontrol yang menggunakan model PBL. 1. Latar Belakang Masalah Pengembangan potensi mahasiswa tidak terlepas dari proses pembelajaran yang mampu mengembangkan ketiga aspek penting yaitu, afektif (sikap), psikomotor (keterampilan), dan kognitif (pengetahuan). Dalam hal ini ranah kognitif didalamnya mencakup kemampuan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif merupakan aspek kognitif yang harus dimiliki mahasiswa. Hal ini tidak mampu diwujudkan begitu saja, tetapi harus dilatih sehingga mampu menemukan hal-hal baru ataupun mengembangkan hal yang sudah ada sebelumnya. Serta mampu memunculkan alternatif solusi permasalahan yang muncul dalam kehidupan dan mampu logis dalam memutuskan cara pengambilan keputusan. Maka dari itu, kemampuan berpikir kreatif haruslah dikembangkan karena dengan berpikir kreatif memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Namun, kenyataannya jarang sekali diperhatikan dalam pembelajaran. Padahal dalam menghadapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi haruslah menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan tinggi yang Jurnal Equilibrium Vol.14, Juli Desember 2016 : Hal 1-9 1
2 melibatkan berpikir kreatifdan mampu bekerja sama secara efektif. Cara berpikir ini harus dikembangkan khususnya melalui pendidikan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan belajar sehari-hari, masih banyak mahasiswa yang belum mampu membangun nya. Ini dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pelajaran. Dimana, jawaban atas pertanyaan tersebut masih bersifat teks book. Sehingga jawaban yang terlontar masih belum menunjukan keaslian dari pemikiran mereka sendiri Mereka belum mampu membangun aktivitas mental divergen dalam menjawab persoalan. Kebanyakan mahasiswa memecahkan persoalan berdasarkan apa yang diucapkan oleh dosen dan apa yang ada di dalam buku. Sehingga mahasiswa masih rendah. Akibatnya, ketika ujian berlangsung dengan konsep soal yang bersifat menemukan, mencari, mengembangkan konsep, menghubungkan antara beberapa hal. Tugas dosen dalam kelas bukan saja terfokus pada pemberian informasi atau konsep-konsep materi yang disajikan. Karena pada dasarnya pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari otak seorang dosen kepada mahasiswa, mahasiswa sendiri yang harus memaknai apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pemahamannya.tetapi harus mampu membangun aktivitas mental mahasiswa agar mampu mengembangkan dan meningkatkan mahasiswa. Salah satu cara membangun aktivitas mental mahasiswa kearah kemampuan berpikir kreatif melalui penerapan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa diantaranya model pembelajaran Group Investigation (GI)dan Problem Based Learning (PBL). Kedua model pembelajaran ini sama-sama bersifat menuntun mahasiswa dalam memecahkan permasalahan dan mampu merangsang kemampuan berpikir kreatif mahasiswa. 2. Rumusan Masalah Beranjak dari latar belakang penelitian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut 1. Apakah terdapat perbedaan mahasiswa dalam pengukuran akhir (post test) antara mahasiswa kelas eksperimen yang mendapatkan model pembelajaran Grup Investigation (GI) dengan mahasiswa kelas kontrol yang mendapatkan model Problem Based Learning (PBL)? 2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan (gain) kemampuan berpikir kreatif mahasiswa antara mahasiswa kelas eksperimen yang mendapatkan model pembelajaran Grup Investigation (GI) dengan mahasiswa kelas kontrol yang mendapatkan model Problem Based Learning (PBL)? 3. Kerangka Pemikiran Kemampuan berpikir kreatif jarang sekali diperhatikan dalam pembelajaran. Padahal dalam mengahadapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi haruslah menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan tinggi yang melibatkan berpikir kreatif dan mampu bekerja sama secara efektif. Cara berpikir ini harus dikembangkan khususnya melalui pendidikan. Kebanyakan mahasiswa memecahkan persoalan berdasarkan apa yang diucapkan oleh dosen dan apa yang ada di dalam buku. Sehingga mahasiswa masih rendah. Akibatnya, ketika ulangan harian berlangsung dengan konsep soal yang bersifat menemukan, mencari, mengembangkan konsep, menghubungkan antara beberapa hal. Nilai ujian tersebut masih banyak yang di bawah standar. Oleh karena itu, perlu disadari bahwa tugas dosen dalam kelas bukan Jurnal Equilibrium Vol.14, Juli Desember 2016 : Hal 1-9 2
3 saja terfokus pada pemberian informasi atau konsep-konsep materi yang disajikan. Karena pada dasarnya pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari otak seorang dosen kepada mahasiswa, mahasiswa sendiri yang harus memaknai apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pemahamannya. Tetapi harus mampu membangun aktivitas mental mahasiswa agar mampu mengembangkan dan meningkatkan mahasiswa. Kemampuan berpikir kreatif siswa menurut Guilford dalam Sentosa (2014:253) mampu dilihat dari keterampilan berpikir lancar (fluency), keterampilan berpikir luwes (flexibility), keterampilan berpikir orisinal (originality), keterampilan merinci atau penguraian (elaboration), dan keterampilan perumusan kembali (redefinition). Kemampuan berpikir kreatif mahasiswa lebih menekankan pada kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu yang baru dari proses membangun keterkaitan dari hal-hal yang berbeda atau hal yang diketahui sebelumnya dan diwujudkan dalam sebuah gagasan karya lainnya. Salah satu cara membangun aktivitas mental mahasiswa kearah melalui penerapan model pembelajaran. Cara yang dapat ditempuh diantaranya adalah menggunakan model Investigation (GI) dan model Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) menuntun mahasiswa untuk melakukan investigasi topik, dimana sebelum melakukan investigasi mahasiswa terlibat dalam proses perencanaan, pemilihan topik, pengorganisasian kelompok sampai pelaporan hasil investigasi topik atau permasalahan. Menurut Suyanto dalam Lusiana (2015:27) yang mengemukakan bahwa model Group Investigation merupakan pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa bekerja menggunakan perencaan proyek, diskusi kelompok dan kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada dasarnya merupakan model pembelajaran yang menuntun mahasiswa dalam sebuah investigasi terhadap topik atau masalah. Hal ini sejalan dengan misi atau tujuan model Investigation (GI) yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa, baik kemampuan berpikir, kemampuan sosialnya. Sedangkan model Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang mengarahkan mahasiswa dalam pemecahan masalah. Menurut Trianto (2007:67) mengemukakan bahwa Problem Based Learning telah dikenal sejak zaman John Dewey yang menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan. Pembelajaran ini dimulai dari suatu masalah yang disajikan dan harus dicari solusinya. Model pembelajaran ini menciptakan aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah serta pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah dengan tujuan pengembangan kemampuan berpikir siswa. Pada dasarnya, model Investigation (GI) dan model Problem Based Learning (PBL) sama-sama menyajikan suatu topik permasalahan, mahasiswa diarahkan memecahkan permasalahan serta tujuan kedua model tersebut sama-sama bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa. 4. Hipotesis Menurut Sukardi (2003:67) menyatakan bahwa : hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses penelitian. Karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan yang ada Jurnal Equilibrium Vol.14, Juli Desember 2016 : Hal 1-9 3
4 atau faktaatau dari kenyataan dengan teori yang relevan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H 1 : Terdapat perbedaan mahasiswa dalam pengukuran akhir (post test) antara mahasiswa kelas eksperimen yang mendapatkan model pembelajaran Grup Investigation (GI) dengan mahasiswa kelas kontrol yang mendapatkan model Problem Based Learning (PBL) H 2 : Terdapat perbedaan peningkatan (gain) mahasiswa antara mahasiswa kelas eksperimen yang mendapatkan model pembelajaran Grup Investigation (GI) dengan mahasiswa kelas kontrol yang mendapatkan model Problem Based Learning (PBL) 5. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Menurut Sukardi (2003:16) mengemukakan bahwa kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Mengacu pada pendapat di atas penelitian ini akan menggunakan desain eksperimental semu dengan desain eksperimen Nonequivalent control group (comparison group/pretest-posttest) design. 6. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat IV Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kuningan berjumlah 59 mahasiswa yang tersebar dalam dua kelas yaitu kelas A sebanyak 33 mahasiswa yang menggunakan model Investigation (GI) dan kelas B sebanyak 26 mahasiswa yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL). 7. Hasil Penelitian Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari pretes dan postes kemampuan berpikir kritis. Adapun hasil dari penelitian yang telah dilakukan disajikan sebagai berikut : 1) Deskripsi Tes Awal (Pre-Test) Tes Awal (pre-test) diberikan pada dua kelompok subjek penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian, terlebih dahulu harus dilakukan uji distribusi normalitas data kelas penelitian sebagai prasyarat dalam perhitungan analisis parametrik. Dengan instrumen penelitian berupa tes bentuk uraian yang berjumlah 5 butir soal. Berdasarkan pengolahan data hasil tes awal kelompok kontrol dan eksperimen diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1 Hasil Analisis Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas N Skor Rata- Xmin Xmax Total Rata Eksperimen ,75 Kontrol ,73 Berdasarkan tabel 1 diatas, kelas eksperimen yang menggunakan model Group Investigation (GI) dan kelas kontrol yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) memiliki rata-rata yang tidak jauh berbeda. Kelas eksperimen yang menggunakan model GI memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 33 orang diperoleh rata-rata sebesar 60,75 dengan Jurnal Equilibrium Vol.14, Juli Desember 2016 : Hal 1-9 4
5 skor tertinggi 75 dan skor terendah 50. Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan model PBL memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 26 orang diperoleh rata-rata sebesar 60,73 dengan skor tertinggi 75 dan skor terendah 43. 2) Deskripsi Tes Akhir (Post-Test) Tes akhir merupakan tes yang diberikan kepada mahasiswa setelah diberikan perlakuan. Dengan perlakuan yang berbeda, dan diperoleh hasil yang cukup Tabel 2 berbeda antara kelas eksperimen yang menggunakan model Group Investigation (GI) dan kelas kontrol yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Untuk melihat peningkatan mahasiswa, maka dilaksanakan postest baik dikelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil pengolahan data tes akhir (postest) diperoleh data sebagai berikut : Hasil Analisis Data Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas N Skor Rata- Xmin Xmax Total Rata Eksperimen ,59 Kontrol ,88 Berdasarkan tabel 2 diatas, kelas eksperimen yang menggunakan model Group Investigation (GI) dan kelas kontrol yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) memiliki rata-rata yang berbeda. Kelas eksperimen yang menggunakan model GI memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 33 orang diperoleh rata-rata sebesar 80,59 dengan skor tertinggi 95 dan skor terendah 70. Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan model PBL memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 26 orang diperoleh rata-rata sebesar 70,88 dengan skor tertinggi 92 dan skor terendah 55. 3) Uji N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa dengan menggunakan model Group Investigation (GI) pada kelas eksperimen dan penggunaan model Problem Based Learning (PBL) pada kelas kontrol digunakan perhitungan gain ternormalisasi dengan rumus Hoke. Dari hasil analisis data n- gain dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 4 Hasil Analisis N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas Pretest Posttest N-gain Kriteria Eksperimen 60,75 80,59 0,51 Sedang Kontrol 60,73 70,88 0,26 Rendah Dari tabel 4 diatas, data nilai pretest dan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai gain pada kelas eksperimen sebesar 0,51 dan berada pada kriteria sedang kemudian nilai gain pada kelas kontrol sebesar 0,26 dan berada pada kriteria rendah. Dari tabel diatas, secara lebih jelas penulis sajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut : Jurnal Equilibrium Vol.14, Juli Desember 2016 : Hal 1-9 5
6 Gambar 1 Peningkatan (gain) Kelas Eksperimen dan Kontrol Jika dibandingkan nilai N- gain antara kelas eksperimen dengan menggunakan model Group Investigation (GI) dan kelas kontrol dengan 4) Uji Hipotesis a) Uji Hipotesis Tes Akhir (Post-Test) Uji perbedaan dua rerata pada postest dilakukan untuk menguji hipotesis apakah terdapat perbedaan pada tes akhir postest pembelajaran antara kelas eksperimen yang menggunakan model GI dan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) hasilnya lebih tinggi kelas eksperimen dengan menggunakan model Group Investigation (GI). kelas kontrol yang menggunakan model PBL. Adapun kriteria keputusan pada uji t yaitu sebagai berikut : Terima H 0 jika t hitung < t tabel Tolak H 0 jika t hitung > t tabel Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis Tes Akhir (post-test) Kelas Rata-rata Varians Jumlah siswa t hitung t tabel Eksperimen 80,59 49,60 33 Kontrol 70,88 67, ,88 2,00 Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 4,88 dengan α = 0,05 dan db = 54, diperoleh t tabel = t 0,05 (54) = 2,00. Karena t hitung > t tabel maka berbeda secara signifikan artinya H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa model GI dan PBL mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif mahasiswa. Dengan demikian, terdapat perbedaan Jurnal Equilibrium Vol.14, Juli Desember 2016 : Hal 1-9 6
7 pada postest antara kelas eksperimen dengan menggunakan model GI dan kelas kontrol yang menggunakan model PBL. b) Uji Hipotesis Gain Uji perbedaan dua ratarata pada data N-Gain dilakukan untuk menguji hipotesis yaitu apakah terdapat perbedaan peningkatan (gain) pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan model GI dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model PBL. Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis Gain Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Kelas Rata-Rata Varians Jumlah Siswa t hitung t tabel Eksperimen 0,51 0,02 33 Kontrol 0,26 0, ,20 2,00 Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung =6,20 dengan α = 0,05 dan db = 54, diperoleh t tabel = t 0,05 (54) = 2,00. Karena t hitung > t tabel maka berbeda secara signifikan artinya H 0 ditolak dan H 2 diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan (gain) mahasiswa antara kelas eksperimen yang menggunakan model GI dengan kelas kontrol yang menggunakan model PBL. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai gain antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dimana rata-rata nilai gain untuk kelas eksperimen dengan model GI lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai gain pada kelas kontrol. 8. Pembahasan Peningkatan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa pada kelas eksperimen terjadi karena model Investigation (GI) menuntun mahasiswa untuk berpikir kreatif sebab dalam metode ini melibatkan mahasiswa mulai dari perencanaan kegiatan berupa penentuan topik permasalahan, melakukan investigasi permasalahan sampai dengan kegiatan akhir berupa penyampaian laporan hasil investigasi. Hal ini menantang mahasiswa akan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif untuk menginvestigasi topik dan mencari soluasi dari permasalahan yang ada. hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hikmawan (2014:150) bahwa : Model Group Investigationadalah model kelompok kecil yang menuntun siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun keterampilan berpikir dalam proses kelompoknya serta hasil akhir dari kelompok tersebut berupa sumbangan ide yang lebih mengasah kemampuan berpikir siswa. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Sharan dan Slavin dalam Taniredja (2011:75) mengemukakan bahwa: Karakterisitik model Group Investigationdalam model Group Investigation (GI) ini para siswa diberikan kesempatan untuk mencari informasi, mencari pengetahuan yang mereka peroleh untuk mendapatkan informasi sebagai bahan investigasi permasalahan yang guru berikan. Saling memberikan dorongan, saling mengembangkan gagasan, saling membantu untuk memfokuskan perhatian dan Jurnal Equilibrium Vol.14, Juli Desember 2016 : Hal 1-9 7
8 saling melakukan penafsiran permasalahan yang harus dicari solusinya. Serta model pembelajaran ini mengundang siswa untuk menghubungkan masalah-masalah yang akan mereka selidiki berdasarkan keingintahuan, pengetahuan dan perasaan mereka dengan berbagai sumber belajar dan memberikan peran aktif dan kreativitas siswa dalam mewujudkan seluruh potensi belajarnya secara optimal. Selain itu, Menurut Sutikno dalam Lusiana(2015:31) mengemukakan tujuan atau misi dari Group Investigation (GI) ini adalah : untuk mengembangkan kemampuan kelompok dan kemampuan rasa ingin (akademis). Serta aspek-aspek dari pengembangan diri (kemampuan berpikir) merupakan hasil perkembangan yang utama dari model ini. Dari paparan diatas, jelas bahwa penggunaan model Investigation (GI) mampu meningkatkan mahasiswa. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Eka Setiawati pada tahun 2014 yaitu berdasarkan hasil penelitian hasil belajar siswa terhadap siswa yang pembelajarannya mendapatkan model pembelajaran Group Investigation (GI) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar mendapatkan model Problem Based Learning (PBL).Penelitian berjudul Hasil Belajar IPS Terpadu Pembelajaran GI dan PBL dengan Memperhatikan Berpikir Kreatif Hasil penelitian menunjukaan ada perbedaan yang 9. Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, penulis dapat simpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan mahasiswa dalam pengukuran akhir (post test) antara signifikan hasil belajar IPS Terpadu melalui model pembelajaran GI dan PBL ada interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dengan siswa. Penelitian lain juga mendukung hasil penelitian ini yang menyebutkan bahwa model pembelajaran Group Investigation berpengaruh terhadap siswa. Dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Candra Nuri Megawati pada tahun 2013 dengan judul Model Pembelajaran Group Investigation dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi dengan hasil nilai sig (2-tailed) 0,001 < 0,05 (dengan taraf siginfikansi 5%) maka H 0 ditolak. Sejalan dengan teori dan penelitian terdahulu diatas, hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model Group Investigation (GI) mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa. Dimana berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan signifikan antara mahasiswa kelas eksperimen yang mendapat perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan mahasiswa kelas kontrol yang mendapat perlakuan model Problem Based Learning (PBL). Dengan demikian bahwa pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dengan bahasan pokok Rekrutmen dan Seleksi yang disampaikan pada kedua kelas tersebut terdapat perbedaan, karena setelah mendapat perlakuan mahasiswa kelas eksperimen dapat meningkatkan ratarata nya lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa kelas kontrol. mahasiswa kelas eksperimen yang mendapatkan model Group Investigation (GI) dengan mahasiswa kelas kontrol yang mendapatkan model Problem Based Learning (PBL). 2. Terdapat perbedaan peningkatan (gain) Jurnal Equilibrium Vol.14, Juli Desember 2016 : Hal 1-9 8
9 mahasiswa antara mahasiswa kelas eksperimen yang mendapatkan model Group Investigation (GI) dengan mahasiswa kelas kontrol yang mendapatkan model Problem Based Learning (PBL). Dengan model Group Investigation (GI) lebih efektif dalam meningkatkan mahasiswa dibandingkan dengan model Problem Based Learning (PBL). B. Saran 1. Dosen harus menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan model Problem Based Learning (PBL) sehingga kemampuan berpikir kreatif mahasiswa dapat berkembang khususnya dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia pokok bahasan Rekrutmen dan Seleksi. 2. Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan model Group Investigation (GI). Dosen terlebih dahulu harus melaksanakan persiapan dengan matang agar sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. 3. Penggunaan model pembelajaran Group Investigation (GI) harus ditunjang dengan kelengkapan dan kesiapan berbagai sumber belajar yang dibutuhkan mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA Sukardi. (2003). Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Yogyakarta : Bumi Aksara. Taniredja, T.dkk. (2011).Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung : Alfabeta. Trianto.(2007).Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:Prestasi Pustaka. Hikmawan, Lutfi. (2014). Prosiding: Pengaruh Metode Pembelajaran Inquiry dan Group Investigation terhadap Pemahaman Siswa tentang Potensi Daerah Kota Banjar. Bandung : Prodi Pendidikan IPS Sekolah Pascasarjana UPI. Sentosa. (2014). Prosiding:Penerpan Metode Bainstroming dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa.Bandung : Prodi Pendidikan IPS Sekolah Pascasarjana UPI Candra N Megawati.(2013). Jurnal Penelitian:Model Pembelajaran GIdan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Mata Pelajaran Geografi. Universitas Negeri Malang Lusiana, Devi.(2015). Penelitian: Perbandingan Hasil Belajar Penerapan Model Group Investigation (GI) dengan Model Talking Stick Kuningan:Pendidikan Ekonomi Universitas Kuningan. Eka Setiawati.(2014).Jurnal Penelitian:Hasil Pembelajaran IPS Terpadu Pembelajaran GI dan PBL dengan Memperhatikan Berpikir Kreatif. Universitas Lampung. Jurnal Equilibrium Vol.14, Juli Desember 2016 : Hal 1-9 9
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun
Lebih terperinciOleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS di SMA Negeri
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 86-92 86 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR HIDROLISIS GARAM SISWA KELAS XI IPA SMA
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid
Lebih terperinciPEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH
PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH Winny Liliawati Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Pembelajaran Fisika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan model Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI) dalam peningkatan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN Wahyu Wijayanti 1, Sudarno Herlambang, dan Marhadi Slamet K 2
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Mikro Ekonomi Kompetensi Dasar Teori dan Biaya Produksi Mahasiswa Pendidikan
Lebih terperinciMelina Oktaviani 1, Dwiyono Hari Utomo 2, J. P. Buranda 3, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KEDIRI Melina Oktaviani 1, Dwiyono Hari Utomo 2,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN
ISSN 5-73X PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN Ratni Sirait Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR HAK CIPTA... ii HALAMAN PENGESAHAN TESIS... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK... v BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi
Lebih terperinciWahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan
Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan PERBEDAAN HASIL BELAJAR TIK MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN
PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN Nila Mutia Dewi*, Kadim Masjkur, Chusnana I.Y Universitas Negeri Malang Jalan Semarang
Lebih terperinciMODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR Sony Cornelis Lee dan Farida Nur Kumala Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKAMA sony.cornelis1994@gmail.com dan faridankumala@unikama.ac.id
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ALJABAR DENGAN MODEL ELABORASI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA
βeta p-issn: 2085-5893 / e-issn: 2541-0458 http://jurnalbeta.ac.id Vol. 7 No. 2 (Nopember) 2014, Hal. 98-107 βeta 2014 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ALJABAR DENGAN MODEL ELABORASI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Keterampilan Berpikir Kreatif
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNKHAIR Hasan Hamid Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015
PERBEDAAN RERATA HASIL BELAJAR BASIS DATA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPLICIT INSTRUCTION DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN KELAS XII SMK PGRI 4 NGAWI Khusnul
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen adalah menggunakan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru adalah peneliti. Pembelajaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam
18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran
Lebih terperinciAgus Muliadi Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram
PENGARUH PENERAPAN POLA PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah
47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi
Lebih terperinciPuger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan
Honggowiyono, Arif Budiman; Perbedaan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Expert Group Dengan Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. OLEH 1. FUJA NOVITRA (RRA1C309012) 2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. HAERUL PATHONI, S.Pd, M.PFis
ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL COLLABORATIVE LEARNING TIPE STRUCTURED PROBLEM SOLVING DENGAN TIPE GROUP INVESTIGATION DI SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI OLEH
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS
MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS Neilna Yuli E 1, Budi Handoyo 2, Hendri Purwito 3 Prodi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang
Lebih terperinciFurry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam
9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 0 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 0 Bandarlampung yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Rena Surya Rohana Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR
PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR Ibnu Prasetiyo, Eunice Widyanti S Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Way Jepara pada semester
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan hasil
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Tiara Irmawati Budi Handoyo Purwanto Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel
Lebih terperinciImplementasi Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Penugasan Mind Map untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
SP-004-3 Sulistiawati & Sriyati. Implementasi model kooperatif tipe jigsaw dengan penugasan mind map Implementasi Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Penugasan Mind Map untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 200 siswa dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu akan melihat
Lebih terperinciKata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Treffinger dengan
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORETIS. Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang
9 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Berpikir Kreatif Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang dimiliki sebagai hasil dari kemampuan berpikir kreatif merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200
6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup yang meliputi data (1)
58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil-hasil penelitian pembelajaran beserta pembahasannya tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe investigasi
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMP
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 585-592 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia modern seperti saat ini, diperlukan sikap dan kemampuan yang adaptif terhadap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimental-kuasi (quasi-experimental research). Penelitian kuasi eksperimen digunakan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.3 No.4 (2017) : 152-157 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KANDANGAN PADA
Lebih terperinciISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012
PERBANDINGAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PENINGKATAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR PEMBELAJARAN FISIOLOGI TUMBUHAN Yennita Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun desain
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya manusia yang bermutu. lagi dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia bangsa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia yang bermutu merupakan faktor penting dalam pembangunan di era globalisasi saat ini. Pengalaman di banyak negara menunjukkan, sumber daya manusia
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan
Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan Abstrak Oleh : Yeyen Suryani dan Rosi Asriani Masalah dalam
Lebih terperinciPENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Siti Koyumah 1), Rukmono Budi Utomo ) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciDila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
PE NGARUH MO DEL PE MBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 645-649 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
Lebih terperinciPENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA
19 PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA Oleh : Agustin Rachmawati Purlina 1 Gantina Komalasari 2 Aip Badrujaman 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciWawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK
Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan metode pembelajaran PQ4R pada hasil belajar siswa dengan mengambil pokok bahasan program
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol. 2 No. 2 Tahun 2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dwi Yanti, Anna Fauziah, Drajat Friansah STKIP-PGRI Lubuklinggau
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Attin Warmi, Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Singaperbangsa Karawang email attin.warmi@yahoo.com
Lebih terperinciPengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi Sayid Ali Rahmat, Marungkil Pasaribu dan I Wayan Darmadi e-mail: sayidalirahmat@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Suko Pratomo 1, Tati Sumiati 2, Risqa Mursilah 3 e-mail : sukopratomo60@gmail.com,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model pembelajaran menggunakan kelompok-kelompok kecil (4-5 orang) yang dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB II PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED, PENGUASAAN KONSEP KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN, DAN SIKAP ILMIAH SISWA...
DAFTAR ISI PERNYATAAN. i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR. iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Rumusan Masalah dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Penelitian eksperimen semu merupakan desain pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada bulan April tahun. pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 2 Jati Agung
27 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada bulan April tahun pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 2 Jati Agung B. Populasi dan Sampel Populasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar
22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 11 kelas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bulan November 2010 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011, yaitu pada bulan November 2010 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. B. Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 25 yang beralamat di Jl. Baturaden VIII no.21 kota Bandung. Populasi dalam
Lebih terperinciPengaruh Penerapan Media Pembelajaran Gerbang Logika Berbasis IT Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Dan Hasil Belajar Mahasiswa
Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Gerbang Logika Berbasis IT Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Dan Hasil Belajar Mahasiswa Ir. Sulistyaning Kartikawati, MM., M.Pd 1), Hendrik Pratama, S.Pd., M.Pd.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN
PENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN Arief Zuhud R (zuhudtz_arief@yahoo.co.id) Drs. Waslaluddin, M.T. (waslaluddin@yahoo.com)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh penggunaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam proses pembelajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari, oleh siswa dimulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pada jenjang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab akibat. Perlakuan yang dilakukan terhadap variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil belajar siswa Kelas N
53 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Belajar Deskripsi hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel
Lebih terperinciMukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari
PENGARUH SIMULASI PHYSICS EDUCATION OF TECHNOLOGY (PhET) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan,
Lebih terperinciBIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (Penelitian Quasi Eksperimen terhadap Siswa SMP Negeri 1 Tambakdahan) Anggun Fuji Lestari, S.Pd Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPERANAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA
PERANAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA Eka Trisianawati 1, Handy Darmawan 2 Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOBOARD BANGUN DATAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOBOARD BANGUN DATAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Abstrak: Pembelajaran yang monoton membuat siswa malas belajar terutama pada pelajaran matematika. Salah satu penyebabnya adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Cianjur yang beralamat di Jl. Adi Sucipta No. 2 Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Populasi
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA oleh: Yopi Nisa Febianti, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS XI DI MAN RENGASDENGKLOK
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 624-628 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penilai ahli akan menilai intrumen tes tersebut pada kriteria rumusan butir tes sesuai
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Analisis Instrumen Tes Instrumen tes sebelum diujikan terlebih dahulu divalidasi oleh penilai ahli. Penilai ahli akan menilai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji dengan meneliti antar variabel. Varibel ini dapat diukur biasanya menggunakan
Lebih terperinciPENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Alifia Nurilmi Diansyah ABSTRAK Proses pembelajaran yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kali diisi dengan melakukan pretest, dua kali pertemuan diisi dengan
57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pretest, dua kali pertemuan diisi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak kalangan pelajar menganggap belajar fisika adalah aktivitas yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian dengan pikiran pada suatu
Lebih terperinciMuhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur
Penerapan Model Student Team Achievement Divisions (STAD) Berbahan Ajar Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Mata Pelajaran Kalkulus II Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
41 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Febri Sulistiawan 1, Kamin Sumardi 2, Ega T. Berman 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi (quasi experiment) dengan pretest-posttest non-equivalent control group
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. akan dijadikan dalam dua kelas (kelas kontrol dan kelas eksperimen). Pemilihan
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada empat kelas program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kompetensi penting sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kompetensi penting sebagai bagian dari kecakapan hidup (life skills) yang menjadi salah satu tujuan pendidikan nasional
Lebih terperinci