II TINJAUAN PUSTAKA` : Dioscorea. Nama binomial : Dioscorea hispida Dennst
|
|
- Yuliana Leony Budiman
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 II TINJAUAN PUSTAKA` 2.1 Umbi Gadung Umbi gadung (Dioscorea hispida D.) merupakan tanaman perdu memanjat yang tingginya dapat mencapai 5-10 m. Batangnya bulat, berbentuk galah, berbulu, dan berduri yang tersebar sepanjang batang dan tangkai daun. Umbinya bulat diliputi rambut akar yang besar dan kaku. Kulit umbi berwarna gading atau coklat muda, daging umbinya berwarna putih gading atau kuning (Ndaru, 2012) Tumbuhan gadung merupakan tanaman umbi-umbian yang cukup populer walaupun kurang mendapat perhatian. Di Indonesia tumbuhan gadung pada setiap daerah memiliki nama yang berbeda-beda seperti janeng (Aceh), bitule (Gorontalo), gadu (Bima), gadung (Bali, Jawa, Madura, Sumba), kapak (Sasak), sapala (Bugis), dan sikapa (Makassar) (Anon, 2016). Gadung diperbanyak biasanya dilakukan dengan cara memotong umbi yang mempunyai mata tunas. Namun, umbi baru akan bertunas 2-3 bulan setelah dipanen sehingga perbanyakannya sangat lambat dibandingkan dengan umbi-umbian lain (Deptan, 2002). Komposisi kimia pada ubi gadung dapat dilihat pada Tabel 1, gambar tanaman gadung dapat dilihat pada Gambar 1 dan umbi gadung dapat dilihat pada Gambar 2. Secara taksonomi gadung dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Devisi : Mangnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Dioscoreales Genus : Dioscorea Spesies : D. hispida. Nama binomial : Dioscorea hispida Dennst
2 Gambar 1. Tanaman Gadung Gambar 2. Umbi Gadung Sumber : Sumber : Anon, 2016 PPBB Lembang, 2010 Tabel 1. Komposisi kimia umbi gadung Zat Gizi Jumlah (%) Air 78,00 Karbohidrat 18,00 Lemak 0,16 Protein 1,81 Serat kasar 0,93 Kadar Abu 0,69 Diosgenin 0,20 Dioscinin 0,04 Sumber : Sukarsa (2010) 2.2 Pati Umbi Gadung Pati merupakan polisakarida hasil sintesis dari tanaman hijau melalui proses fotosintesis. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, yaitu amilosa dan amilopektin dalam komposisi yang berbeda-beda. Pati atau amilum merupakan karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, wujud dari pati yaitu bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati dapat diperoleh dari biji-bijian, umbi-umbian, sayuran, maupun buah-buahan. Sumber alami pati antara lain adalah jagung, labu, kentang, ubi jalar, pisang, barley, gandul, beras, sagu, amaranth, ubi kayu, ganyong, dan sorgum (Herawati, 2011). Bentuk asli pati secara alami merupakan butiran-butiran kecil yang sering disebut granula. Bentuk dan ukuran granula merupakan karakteristik setiap jenis pati, karena itu digunakan untuk identifikasi. Di alam lebih banyak ditemukan pati berstruktur amilopektin, yaitu 80-90% sedangkan sisanya 10-20% merupakan pola amilosa. Kedua tipe tersebut dapat dipisahkan dengan melarutkannya di dalam air mendidih, amilosa akan mengendap sedangkan amilopektin membentuk koloid yang kalau dibiarkan akan menarik air dan terbentuk pasta (Hawab, 2004) Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia setelah protein dan lemak. Karbohidrat yang mempunyai rumus empiris (CH2o)n ini juga mempunyai peranan
3 penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sebagian besar bahan-bahan nabati merupakan sumber karbohidrat yang dapat diperoleh dari serelia, umbi-umbian, dan batang tanaman (Risnoyatiningsih, 2011) Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompok-kan menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Monosakarida Merupakan suatu molekul yang terdiri dari 5 atau 6 atom C. Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehida disebut aldosa, sedangkan ketosa mempunyai satu gugus keton. Monosakarida dengan 6 atom C disebut heksosa, misal glukosa (dekstrosa atau gula anggur), fruktosa (levulosa atau gula buah), dan galaktosa. Sedangkan yang mempunyai 5 atom C disebut pentosa, misal xilosa, arabinosa, dan ribosa. 2. Olidosakarida Merupakan polimer dari 2-10 monosakarida. Biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul monosakarida disebut disakarida. Contoh paling umum dari disakarida adalah sukrosa. Oligosakarida dapat diperoleh dari hasil hidrolisis dari hasil hidrolisis polisakarida dengan bantuan enzim tertentu atau hidrolisis dengan asam. 3. Polisakarida Disusun oleh banyak sekali molekul-molekul monisakarida. Polisakarida dalam bahasa makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa, pektin, dan lignin) dan sebagai sumber energi (pati, glikogen, fruktan). Polisakarida merupakan molekul-molekul monosakarida yang dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim maupun asam.(winarno, 1984) Jumlah karbohidrat dari pati umbi gadung sebesar 45,91 % dan kadar air 5,46% (Rastiyati, 2016). Pati umbi gadung memiliki warna putih kecoklatan dan tekstur halus. Kadar pati yang tinggi menunjukkan bahwa pati umbi gadung dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan gula cair (Wulansari, 2004). Selain itu yang membedakan antara pati umbi gadung dengan pati umbi yang lainnya yaitu kandungan amilosa dan amilopektin. Jumlah amilosa pada umbi gadung sebesar 0,17%, dan jumlah kadar amilopektin pada umbi gadung sebesar 45,74% (Rastiyati, 2016) Amilosa
4 Amilosa merupakan polisakarida yang tersusun dari glukosa sebagai monomernya. Tiap-tiap monomer terhubung dengan ikatan 1,6-glikosidik. Amilosa merupakan polimer tidak bercabang yang bersama-sama dengan amilopektin menjadi komponen penyusun pati. Amilosa sangat berperan dalam proses gelatinisasi dan lebih menentukan karakteristik pasta pati. Pati yang memiliki kadar pati yang tinggi mempunyai kekuatan ikatan hidrogen yang lebih besar karena jumlah rantai lurus yang besar dalam granula, sehingga membutuhkan energi yang besar untuk gelatinisasi (Sunarti et al. 2007). Amilosa memiliki kemampuan dalam membentuk kristal karena amilosa memiliki struktur rantai yang sederhana. Struktur yang sederhana tersebut dapat membentuk interaksi molekul yang kuat. Interaksi tersebut terjadi pada gugus hidroksil molekul amilosa (Taggart, 2004). Rumus bangun amilosa dapat dilihat pada Gambar Amilopektin Amilopektin merupakan polisakarida bercabang bagian dari pati, amilopektin terdiri atas molekul-molekul glukosa yang terikat satu sama lain melalui ikatan 1,4- glikosidik dengan percabangan melalui ikatan 1,6-glikosidik pada setiap unit molekul glukosa. Jika pati dipanaskan dengan asam maka akan terurai menjadi molekulmolekul yang lebih kecil secara berurutan dan hasilnya adalah glukosa (Lehninger, 1998). Amilopektin dapat membentuk kristal, tetapi tidak sereaktif amilosa, hal tersebut terjadi karena adanya rantai percabangan yang menghalangi terbentuknya kristal (Tanggart, 2004) Amilopektin merupakan molekul yang mudah ditemukan karena menjadi salah satu penyususun pati. Walaupun tersusun dari monomer yang sama, amilopektin berbeda dengan amilosa, yang terlihat dari karakteristik fisiknya. Secara struktural, amilopektin terbentuk dari rantai glukosa yang terikat dengan ikatan 1,6-glikosidik, sama dengan amilosa. Namun, pada amilopektin terbentuk cabang-cabang (sekitar tiap 20 mata rantai glukosa) dengan ikatan 1,4-glikosidik. Rumus bangun amilopektin dapat dilihat pada Gambar 4.
5 Gambar 3. Rumus bangun amilosa (Anon, 2016) Gambar 4. Rumus bangun amilopektin (Anon, 2016) 2.3 Gula Cair Sirup glukosa merupakan gula cair hasil dari hidrolisa pati secara enzimatis atau asam (Rahmawati dan Sutrisno, 2015). Sirup glukosa merupakan salah satu produk bahan pemanis berbentuk cairan, tidak berbau, tidak berwarna, dan dapat dibuat dari bahan berpati seperti tapioka, pati umbi-umbian, sagu, atau pati jagung. Glukosa merupakan gula monosakarida dan salah satu sumber karbohidrat terpenting bagi hewan dan tumbuhan (Richana, 2016). Gula merupakan salah satu sumber bahan pemanis paling dominan, baik untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun untuk bahan baku industri makanan dan minuman. Dalam upaya memenuhi kebutuhan gula dapat digunakan beberapa sumber pemanis alternatif pengganti gula tebu seperti siklamat, aspartam, stevia, dan gula hasil
6 hidrolisis pati. Industri makanan dan minuman saat ini memiliki kecenderungan untuk menggunakan sirup glukosa. Di Indonesia bahan baku untuk pembuatan sirup glukosa adalah pati, tersedia banyak baik jumlah maupun jenisnya, misalnya tapioka, pati jagung, pati umbi-umbian dan pati sagu (Triyono, 2008). Standar mutu glukosa cair dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Standar mutu gula cair Komponen Air Kadar abu Gula reduksi dihitung D-glukosa Logam berbahaya (Pb, Cu, Zn, As) Pemanis buatan Warna Sumber: SNI Spesifikasi Maksimum 20% Maksimum 1% Maksimum 30% Negative Negative Tak berwarna sampai kekuning-kuningan 2.4 Hidrolisis Hidrolisis pati merupakan suatu proses pemecahan molekul amilum menjadi bagian-bagian penyusunnya yang lebih sederhana seperti dekstrin, isomaltosa, maltosa dan glukosa (Purba, 2009). Hidrolisis merupakan suatau proses dekomposisi kimia dengan menggunakan air untuk memisahkan ikatan kimia dari substansinya. Reaksi antara air dan pati dapat berlangsung sangat lambat, sehingga diperlukan bantuan katalisator untuk memperbesar kereaktifan air. Katalisator tersebut dapat berupa asam maupun enzim. Faktor-faktor yang berpengaruh pada reaksi hidrolisa pati adalah suhu reaksi, waktu reaksi, pencampuran pereaksi, konsentrasi katalisator, dan kadar suspensi (Minah, 2010)
7 Hidrolisis sempurna merupakan dimana pati seluruhnya dikonvekasi menjadi dekstrosa, derajad konveksi tersebut dinyatakan dengan DE, dari larutan tersebut diberi indeks 100. Asam-asam mineral kuat seperti asam sulfat dan asam klorida merupakan asam yang sering digunakan dalam proses hidrolisis pati. Sirup glukosa mempunyai nilai DE berkisar antara 30 hingga 55 (Birch dan Parker, 1979). Reaksi hidrolisis dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Reaksi hidrolisis (Sumardjo, 2009) 2.5 Hidrolisis Asam Hidrolisis asam merupakan hidrolisis yang dilakukan dengan menggunakan asamasam organik seperti H2SO4, HNO3, dan HCl. Pada proses hidrolisis akan terjadi pemotongan rantai oleh asam. Hasil pemotongan yang dilakukan oleh asam adalah campuran maltosa, dekstrin, dan glukosa (Assegaf, 2009). Proses hidrolisis pati dengan menggunakan asam dipengaruhi oleh ukuran bahan, konsentrasi asam, suhu, waktu, ratio bahan dan pengadukan (Utami et al., 2014) Pati jika dipanaskan dengan asam akan terurai menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana. Molekul pati mula-mula pecah menjadi unit-unit rantaian glukosa yang lebih pendek (Gaman dan Sherrington, 1992). Selain itu asam akan memecah molekul pati secara acak dan gula yang dihasilkan sebagian besar adalah gula pereduksi. Pada tahap hidrolisis dilakukan menggunakan katalis asam sampai mencapai derajad konversi sekitar 40-50% (Judoamidjojo, 1990) Hidrolisis Enzim Enzim merupakan senyawa protein yang dapat digunakan untuk mengkatalis seluruh reaksi kimia dalam sistem biologis. Aktivitas katalitiknya bergantung kepada
8 integritas strukturnya sebagai protein. Enzim dapat mempercepat reaksi biologis, dari reaksi yang sederhana sampai reaksi yang sangat rumit. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi sehingga mempercepat terjadinya proses reaksi. Percepatan reaksi terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi (Lehninger, 1995) Hirdolisis enzim dilakukan menggunakan bantuan enzim α-amilase. Enzim yang berperan dalam hidrolisis pati menjadi glukosa adalah enzim amilase, terutama α -amilase dan glukoamilase. Enzim α -amilase digunakan pada proses likuifikasi yang bekerja menghidrolisis ikatan α -1,4 secara acak di bagian dalam molekul baik pada amilosa maupun amilopektin, sedangkan enzim glukoamilase digunakan pada proses sakarifikasi (Melliawati, 2006). 2.7 Prinsip Kerja Variabel yang Diamati Metode Nelson Somogyi Metode nelson merupakan metode yang digunakan untuk mengukur kadar gula reduksi dengan menggunakan pereaksi arsenomolibdat. Mula-mula kuprioksida akan direduksi menjadi bentuk kuprooksida yang akan terbentuk endapan berwarna merah bata (gula reduksi). Kuprooksida yang terbentu selanjutnya dilarutkan dengan arsenomolibdat menjadi berwarna biru yang menunjukkan ukuran konsentrasi gula. Konsentrasi gula pada sampel dapat ditentukan dengan membandingkan larutan standar glukosa. Reaksi warna yang terbentuk dapat menentukan konsentrasi gula dalam sampel dengan mengukur absorbansinya (Sudarmadji, 1984) Dextrose Equivalent (DE) Mutu gula cair ditentukan oleh tingkat konveksi pati menjadi komponen glukosa, maltose, dan dekstrin yang dikenal dengan dextrose equivalent (DE). Semakin tinggi nilai DE semakin semakin tinggi pula kandungan glukosanya dan semakin rendah kandungan dekstrinnya (Fairus et al., 2010). Besarnya nilai total gula dan gula pereduksi merupakan parameter yang digunakan untuk menghitung besarnya nilai DE dimana DE merupakan perbandingan/rasio antara gula pereduksi dengan total gula dikalikan 100. Semakin tinggi DE semakin sempurna proses hidrolisis yang terjadi. Nilai DE tertinggi adalah 100, yang
9 berarti 100 % hasil hidrolisis berupa gula pereduksi atau glukosa (Susmiati et al., 2011). Menurut Judoamidjojo et al., (1989) hidrolisis pati dengan menggunkan asam hanya diperoleh sirup glukosa tertinggi dengan ekuivalen dekstrosa (DE) sebesar Kejernihan Kejernihan merupakan komponen dapat terlarut dalam gula cair. Menurut Triyono (2008) kejernihan gula cair dipengaruhi oleh kandungan komponen bukan gula, misalnya logam mineral, oligosakarida dan bahan organik lainnya. Semakin banyak komponen bukan gula dalam sirup maka semakin tinggi nilai absorbansinya. Kekeruhan dapat dilihat dari nilai absorbansi pada larutan, semakian besar nilai absorbansinya maka larutan tersebut semakin keruh Total Padatan Terlarut Total padatan terlarut atau total dissolved solids (TDS) adalah ukuran semua senyawa organik dan anorganik yang terlarut dalam suatu cairan, yang menunjukkan perbandingan padatan yang berbeda. Kandungan total padatan terlarut pada gula cair meliputi gula reduksi, gula non reduksi, asam organik, pektin, dan protein (Desrosier, 1997) Spektrofotometer UV-Vis Pengukuran menggunakan alat spektrofotometri UV-Vis ini didasarkan pada hubungan antara berkas radiasi elektromagnetik yang ditransmisikan (diteruskan) yang diabsorbsi dengan tebalnya cuplikan dan konsentrasi dari komponen penyerap. Berdasarkan hal inilah, maka untuk mengetahui konsentrasi sampel berdasarkan data serapan (A) sampel, perlu dibuat suatu kurva kalibrasi yang menyatakan hubungan antara berkas radiasi yang diabsorbsi (A) dengan konsentrasi (C) dari serangkaian zat standar yang telah diketahui. (Henry et al, 2002). 2.8 Spesifikasi Bahan Baku dan Penunjang Analisa HCl (Asam Klorida)
10 Tabel 3. Karakteristik asam klorida Sifat fisika 1. Berat molekul : 36,47 g/mol 2. Titik lebur : -114,18 o C 3. Titik didih : 85,05 o C 4. Densitas : 1,059 g/ml Sifat kimia 1. Asam kuat 2. Apabila dicelupkan pada kertas lakmus terjadi warna merah 3. Mudah larut dalam air 4. Mudah terjadi ionisasi dalam air Sumber : Perrys, (1999) HNO3 (Asam Nitrat) Tabel 4. Karakteristik asam nitrat Sifat fisika 1. Berat molekul : 36,42 g/mol 2. Titik lebur : -42 o C 3. Titik didih : 83 o C 4. Densitas : 1,477 g/l Sifat kimia 1. Asam kuat 2. Sebagai oksidator kuat dan korosif 3. Mudah larut dalam air 4. Dalam suhu kamar berwarna bening Sumber : Perrys, (1999) NaOH (Natrium Hidroksida) Natrium hidroksida (NaOH) juga dikenal sebagai soda kuastik, soda api, atau sodium hidroksida. Natrium hidroksida terbentuk dari oksida basa yang akan membentuk larutan alkalin yang kuat apabila dilarutkan ke dalam air (Anon, 2018). Penggunaan NaOH dalam penelitian ini adalah untuk menetralkan asam dalam hidrolisis. Tabel 6. Karakteristik natrium hidroksida Sifat fisika 1. Berat molekul : 40 g/mol 2. Kelarutan dalam air panas : 347 o C 3. Kelarutan dalam air dingin : 40 o C 4. Densitas : 0,9824 g/ml Sumber : Perrys, (1999) NaCl (Natrium Klorida) Sifat kimia 1. Menstabilkan kondisi ph 2. Merupakan basa kuat 3. Mudah larut dalam air 4. Berwarna putih dalam keadaan padat Natrium klorida atau dikenal juga dengan garam dapur, merupakan senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Umbi gadung selama ini diolah secara tradisional antara lain
11 pengolahan dengan abu atau kapur. Hal ini difungsikan untuk mempercepat penurunan kadar sianida yang terkandung dalam umbi gadung. Selain itu, umbi gadung juga biasa diolah dengan direndam air garam (NaCl). Proses tersebut dapat menurunkan sianida dalam gadung kurang lebih 1 10 mg sianida dalam setiap kilogram gadung yang diolah. Tetapi proses ini juga memiliki kekurangan, yaitu dapat melarutkan protein dalam umbi gadung, karena setelah direndam air garam, umbi gadung dialiri air mengalir untuk menghilangkan racun dan garam yang tersisa (Rahayu, 2009) Tabel 6. Karakteristik natrium klorida Sifat fisika 1. Berat molekul : 58,5 g/mol 2. Titik didih : 107,4 o C 3. Titik lebur : 1,413 o C 4. Densitas : 2,168 g/ml 5. Berat jenis : 0,96 g/ml 6. Berbentuk kristal 7. Tidak berbau Sumber : Perrys, (1999) Sifat kimia 1. Mudah larut dalam air dingin maupun panas 2. Berasa asin
KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN
KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati,
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n
KARBOHIDRAT Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Februari 2010 Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n Karbohidrat meliputi sebagian zat-zat
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI) Di Susun Oleh : Nama praktikan : Ainutajriani Nim : 14 3145 453 048 Kelas Kelompok : 1B : IV Dosen Pembimbing : Sulfiani, S.Si PROGRAM STUDI DIII ANALIS
Lebih terperinciAnalisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc
Analisa Karbohidrat Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Definisi Karbohidrat Turunan aldehida atau keton yang memiliki rumus umum (CH 2 O) n atau C n H 2n O n. Karbohidrat terbentuk dari sintesa
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126
Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126 Program Studi : Pendidikan Tata Boga Pokok Bahasan : Karbohidrat Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian karbohidrat : hasil dari fotosintesis CO 2 dengan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat dan Kegunaan Penelitian, (5) Kerangka pemikiran,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaplek (Manihot esculenta Crantz) Gaplek (Manihot Esculenta Crantz) merupakan tanaman perdu. Gaplek berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir
Lebih terperinciUji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis
Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berbagai usaha untuk meningkatkan produksi gula selain gula tebu karena gula tebu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gula merupakan senyawa organik yang penting sebagai sumber kalori karena mudah dicerna di dalam tubuh dan mempunyai rasa manis. Gula juga digunakan sebagai bahan baku pembuat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber genetik tanaman jagung berasal dari benua Amerika. Konon
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jagung (Zea mays) Sumber genetik tanaman jagung berasal dari benua Amerika. Konon bentuk liar tanaman jagung disebut pod maize, telah tumbuh 4.500 tahun yang lalu di Pegunungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Jumlah kalori yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karbohidrat 1. Definisi karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang karena
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan
PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan Latar Belakang Tujuan: Menentukan kadar gula pereduksi dalam bahan pangan Prinsip: Berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih
ANALISIS KARBOHIDRAT Analisis Zat Gizi Teti Estiasih 1 Definisi Ada beberapa definisi Merupakan polihidroksialdehid atau polihidroksiketon Senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan rumus empiris (CH2O)n,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pati merupakan polisakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa anhidrat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pati merupakan polisakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa anhidrat. Komposisi utama pati adalah amilosa dan amilopektin yang mempunyai sifat alami berbeda-beda.
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA.
PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA. PENDAHULUAN Karbohidrat disebut juga sakarida. Karbohidrat
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Sulistyani, M.Si
KARBOHIDRAT Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id KONSEP TEORI Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat di alam. Karbohidarat berasal dari kata
Lebih terperincicincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa cincin ungu tua pada batas larutan
HASIL DAN DATA PENGAMATAN 1. Uji molish warna cincin ungu pada batas larutan pati cincin ungu pada batas larutan arabinosa cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah. Menurut Kementerian Pertanian Indonesia (2014) produksi nangka di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nangka merupakan salah satu buah tropis yang keberadaannya tidak mengenal musim. Di Indonesia, pohon nangka dapat tumbuh hampir di setiap daerah. Menurut Kementerian
Lebih terperinciPERPINDAHAN MASSA KARBOHIDRAT MENJADI GLUKOSA DARI BUAH KERSEN DENGAN PROSES HIDROLISIS. Luluk Edahwati Teknik Kimia FTI-UPNV Jawa Timur ABSTRAK
Perpindahan Massa Karbohidrat Menjadi Glukosa (Luluk Edahwati) 1 PERPINDAHAN MASSA KARBOHIDRAT MENJADI GLUKOSA DARI BUAH KERSEN DENGAN PROSES HIDROLISIS Luluk Edahwati Teknik Kimia FTI-UPNV Jawa Timur
Lebih terperinciEkstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis)
Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis) Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGAMATAN I. Pengujian Secara Kualitatif 1. Uji Benedict 1 Glukosa Biru Muda Orange 2 Fruktosa Biru Muda Orange 3 Sukrosa Biru Muda Biru Muda 4 Maltosa Biru Muda Orange
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Onggok Sebelum Pretreatment Onggok yang digunakan dalam penelitian ini, didapatkan langsung dari pabrik tepung tapioka di daerah Tanah Baru, kota Bogor. Onggok
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (4.1) Penelitian Pendahuluan, dan (4.2) Penelitian Utama. 4.1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menentukan lama
Lebih terperinciKARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)
Jurnal BIOKIMIA Praktikum ke-2, 2011 KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI) Riska Pridamaulia, Hafiz Alim, Eka Martya Widyowati, dan Maharani Intan Kartika Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebut tanaman jali dengan sebutan hanjali, hanjaeli, jali,-jali, jali, maupun jelai.
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biji Jali Tanaman jali termasuk dalam tanaman serealia lokal. Beberapa daerah menyebut tanaman jali dengan sebutan hanjali, hanjaeli, jali,-jali, jali, maupun jelai. Klasifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian wilayah Asia. Khusus wilayah Asia, penghasil singkong terbesar adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu hasil pertanian tanaman pangan di daerah tropika yang meliputi Afrika, Amerika Selatan, dan sebagian wilayah
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Buah Kurma Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah kurma dalam bentuk yang telah dikeringkan dengan kadar air sebesar 9.52%. Buah kurma yang
Lebih terperincimembantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis gula yang terjadi belakangan ini mengakibatkan konsumsi pemanis selalu melampaui produksi dalam negeri, sehingga Indonesia terpaksa mengimpor pemanis dari luar
Lebih terperinciKADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA
KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA SKRIPSI Untuk Memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. empat di dunia. Ubi jalar merupakan salah satu sumber karbohidrat dan memiliki
TINJAUAN PUSTAKA Ubi jalar ungu Indonesia sejak tahun 1948 telah menjadi penghasil ubi jalar terbesar ke empat di dunia. Ubi jalar merupakan salah satu sumber karbohidrat dan memiliki kandungan nutrisi
Lebih terperinciPOLISAKARIDA. Shinta Rosalia Dewi
POLISAKARIDA Shinta Rosalia Dewi Polisakarida : polimer hasil polimerisasi dari monosakarida yang berikatan glikosidik Ikatan glikosidik rantai lurus dan rantai bercabang Polisakarida terbagi 2 : Homopolisakarida
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA Disusun oleh Nama : Gheady Wheland Faiz Muhammad NIM
Lebih terperinciKIMIA. Sesi BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT A. PENGGOLONGAN
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 21 Sesi NGAN BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah kelompok senyawa aldehid dan keton terpolihidroksilasi yang tersusun dari atom C, H, dan O. Karbohidrat
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT : SARAH MELATI D : K TANGGAL PERCOBAAN : 02 APRIL 2011
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT NAMA : SARAH MELATI D NIM : K211 10 291 KELOMPOK : 6 ( ENAM ) ASISTEN : NUR RADHIYAH TANGGAL PERCOBAAN : 02 APRIL 2011 LABORATORIUM TERPADU KESEHATAN
Lebih terperinciKARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5
KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK n KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5 SK dan KD Standar Kompetensi Menjelaskan sistem klasifikasi dan kegunaan makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) Kompetensi Dasar Menjelaskan
Lebih terperinciProduksi Glukosa Cair dari Pati Ubi Jalar Melalui Proses Likuifikasi dan Sakarifikasi Secara Enzimatis
Produksi Glukosa Cair dari Pati Ubi Jalar Melalui Proses Likuifikasi dan Sakarifikasi Secara Enzimatis 1) I Wayan Arnata, 1) Bambang Admadi H., 2) Esselon Pardede 1) Staf Pengajar PS. Teknologi Industri
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA Penentuan Kadar Glukosa Darah Oleh : Kelompok 4 - Offering C Desy Ratna Sugiarti (130331614749) Rita Nurdiana (130331614740)* Sikya Hiswara (130331614743) Yuslim Nasru S. (130331614748)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan bakar memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia. Krisis energi yang terjadi di dunia dan peningkatan populasi manusia sangat kontradiktif dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sagu Pati adalah satu jenis polisakarida yang amat luas tersebar di alam. Pati ini disimpan sebagai cadangan makanan bagi tumbuhan di dalam biji buah (padi, jagung), didalam
Lebih terperinciPEMBUATAN BIOETANOL DARI BIJI DURIAN MELALUI HIDROLISIS. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh : Fifi Rahmi Zulkifli
PEMBUATAN BIOETANOL DARI BIJI DURIAN MELALUI HIDROLISIS ENZIMATIK DAN FERMENTASI MENGGUNAKAN Sacharomyces cerevisiae Skripsi Sarjana Kimia Oleh : Fifi Rahmi Zulkifli 07 132 018 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara bagian tropis yang kaya akan sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan negara bagian tropis yang kaya akan sumber daya alamnya terutama pada tanaman penghasil karbohidrat berupa serat, gula, maupun pati. Pada umumnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi, sumber vitamin (A, C,
Lebih terperinciBIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT
BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT 1 Karbohidrat Karbohidrat adalah biomolekul yang paling banyak terdapat di alam. Setiap tahunnya diperkirakan kira-kira 100 milyar ton CO2 dan H2O diubah kedalam molekul selulosa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Kezia Christianty C NRP : 123020158 Kel/Meja : F/6 Asisten : Dian
Lebih terperinciKARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK
KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK Kimia SMK KELAS XII SEMESTER 2 SMKN 7 BANDUNG SK DAN KD Standar Kompetensi Menjelaskan sistem klasifikasi dan kegunaan makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) Kompetensi Dasar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ini tumbuh tegak dengan tinggi 1 m atau lebih. Talas merupakan tanaman pangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ubi Talas Di Indonesia talas biasa dijumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 m dari permukaan laut.tanaman ini tumbuh tegak
Lebih terperinci: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.
II. Tujuan : Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif. III. Alat dan bahan : Rak tabung reaksi Tabung reaksi Gelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan sebagainya. Limbah berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tongkol jagung merupakan limbah tanaman yang setelah diambil bijinya tongkol jagung tersebut umumnya dibuang begitu saja, sehingga hanya akan meningkatkan jumlah
Lebih terperinciPRODUK BIOETANOL DARI PATI MANGGA (Mangifera Indica L.) DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIM DAN FERMENTASI
PRODUK BIOETANOL DARI PATI MANGGA (Mangifera Indica L.) DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIM DAN FERMENTASI Oleh : Dewi Istiqoma S. (2308 030 016) Pradita Anggun S. (2308 030 018) Dosen Pembimbing : Prof. Dr.
Lebih terperinciUji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :
Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin Dasar teori : Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pengepresan (Abbas et al., 1985). Onggok yang dihasilkan dari proses pembuatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Industri tapioka merupakan salah satu industri yang cukup banyak menghasilkan limbah padat berupa onggok. Onggok adalah limbah yang dihasilkan pada poses pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman umbi-umbian dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau uwi-uwian. Genus Dioscorea
Lebih terperinciLAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH
LAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH Disusun oleh : Oleh: DEWI FIRDAUSI NUZULAH Nim. (133204005) PENDIDIKAN BIOLOGI A 2013 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciANALISIS KADAR GLUKOSA PADA BIOMASSA BONGGOL PISANG MELALUI PAPARAN RADIASI MATAHARI, GELOMBANG MIKRO, DAN HIDROLISIS ASAM
ANALISIS KADAR GLUKOSA PADA BIOMASSA BONGGOL PISANG MELALUI PAPARAN RADIASI MATAHARI, GELOMBANG MIKRO, DAN HIDROLISIS ASAM Oleh: Qismatul Barokah 1 dan Ahmad Abtokhi 2 ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciProses Pembuatan Madu
MADU PBA_MNH Madu cairan alami, umumnya berasa manis, dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar); atau bagian lain dari tanaman (ekstra floral nektar); atau ekskresi serangga cairan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persediaan bahan bakar fosil yang bersifat unrenewable saat ini semakin
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persediaan bahan bakar fosil yang bersifat unrenewable saat ini semakin menipis seiring dengan meningkatnya eksploitasi manusia untuk pemenuhan kebutuhan akan bahan bakar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jagung (Zea mays) Menurut Effendi S (1991), jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain padi dan gandum. Kedudukan tanaman ini menurut
Lebih terperinciKarbohidrat. Definisi karbohidrat 20/05/2014
Karbohidrat Definisi karbohidrat Definisi Klasifikasi karbohidrat Metabolisme karbohidrat Analisis karbohidrat Peran Karbohidrat Contoh aplikasi Karbohidrat Karbohidrat Sumber: biomolekul paling banyak
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Percobaan Adalah uji untuk membuktikan
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. Umbi Iles-iles. Umbi Walur
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umbi Walur (Amorphophallus campanulatus var. sylvetris) Amorphopallus campanulatus merupakan tanaman yang berbatang semu, mempunyai satu daun tunggal yang terpecah-pecah dengan tangkai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi jalar mengandung karbohidrat sebanyak 27,9 g yang dapat menghasilkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ubi jalar mengandung karbohidrat sebanyak 27,9 g yang dapat menghasilkan kalori sebesar 123 kalori per 100 g bahan (Rukmana, 1997). Berdasarkan kandungan tersebut, ubi
Lebih terperinciANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT
LAPORAN PRATIKUM KIMIA PANGAN ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT Disusun Oleh : KELOMPOK 6 GIZI NONREGULER M. Rifki Fahrian (12310075) M. Zefri (12310076) Najah Imtihani (12310077) Nia Indah Yurica (12310078)
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lidah buaya (Aloe vera) merupakan salah satu jenis tanaman hias yang memiliki ciriciri daun yang memanjang menyerupai lidah dan memiliki duri dibagian pinggirnya. Lidah
Lebih terperinciKimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~
Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~ By. Jaya Mahar Maligan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2014 Metode Analisis
Lebih terperinciSemua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan
KARBOHIDRAT Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan 6 CO2 + 6 H2O Sinar matahari C 6H12O6 +6 O2 klorofil Fungsi Sumber energi Pemberian rasa manis pada makanan Penghemat protein Pengatur metabolisme
Lebih terperinciPEMBUATAN GULA CAIR DARI PATI SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN HIDROLISIS ENZIMATIS
PEMBUATAN GULA CAIR DARI PATI SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN HIDROLISIS ENZIMATIS Ayu Ratna P, Fitria Yulistiani Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung, Kotak Pos 1234 Email: ayu.ratna@polban.ac.id
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat baik. Kandungan betakarotennya lebih tinggi dibandingkan ubi jalar
6 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ubi Jalar Ungu Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang memiliki warna ungu pekat. Ubi jalar ungu menjadi sumber vitamin C dan betakaroten (provitamin A) yang
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Polimer Polimer (poly = banyak, meros = bagian) merupakan molekul besar yang terbentuk dari susunan unit ulang kimia yang terikat melalui ikatan kovalen. Unit ulang pada polimer,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KANDUNGAN AMILOSA PADA PATI PALMA Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang terdiri atas dua fraksi, yaitu amilosa dan amilopektin. Selain kedua fraksi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan yang memiliki sifat rentan terhadap kerusakan oleh lingkungan luar dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Enkapsulasi merupakan proses fisik pelapisan bahan inti (bahan aktif), yaitu bahan yang memiliki sifat rentan terhadap kerusakan oleh lingkungan luar dengan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A
PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR 64 SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SIRUP HASIL FERMENTASI RAGI TEMPE DENGAN PENAMBAHAN KELOPAK BUNGA ROSELLA SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : PUJI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tangga, industri, pertambangan dan lain-lain. Limbah berdasarkan sifatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi maupun konsumsi yang dilakukan oleh manusia, baik dalam skala rumah tangga, industri, pertambangan
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
V. HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Analisis Kimia.1.1 Kadar Air Hasil analisis regresi dan korelasi (Lampiran 3) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara jumlah dekstrin yang ditambahkan pada
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA
LAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA NAMA :Dian Ratnasari PRODI :Teknik Kimia NIM: 12.01.4017 KAMPUS POLITEKNIK LPP Jln. LPP No 1A, Balapan, Yogyakarta 55222, Telp
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bumi. Karena dengan memahami ciptaan-nya, keimanan kita akan senantiasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam mengajarkan kita untuk merenungkan ciptaan Allah yang ada di bumi. Karena dengan memahami ciptaan-nya, keimanan kita akan senantiasa bertambah. Salah satu tanda
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : ampas padat brem, hidrolisis, H 2 SO 4, gula cair
Karina Novita Dewi. 1211205027. 2017. Pengaruh Konsentrasi H 2 SO 4 dan Waktu Hidrolisis terhadap Karakteristik Gula Cair dari Ampas Padat Produk Brem di Perusahaan Fa. Udiyana di bawah bimbingan Dr. Ir.
Lebih terperinciKARBOHIDRAT KIMIA DASAR II LABORATORIUM KIMIA ORGANIK DEPARTEMEN KIMIA FST UNAIR
KARBOHIDRAT KIMIA DASAR II LABORATORIUM KIMIA ORGANIK DEPARTEMEN KIMIA FST UNAIR Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksiketon. Oleh karena itu karbohidrat mempunyai dua gugus
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik yang dibudidayakan maupun yang hidup liar di hutan. Umbi merupakan tanaman yang banyak mengandung
Lebih terperinci02/12/2010. Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech. 30/11/2010 mcahyadi.staff.uns.ac.id. Kemanisan
Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech Kemanisan Beberapa monosakarida dan oligosakarida memiliki rasa manis bahan pemanis Contoh: sukrosa (kristal), glukosa (dalam sirup jagung) dan dekstrosa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadangkadang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Jenang adalah salah satu hasil olahan dari tepung ketan. Selain tepung ketan, dalam pembuatan jenang diperlukan bahan tambahan berupa gula merah dan santan kelapa. Kedua bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Limbah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai, baik dalam skala rumah tangga, industri, pertambangan dan lainlain. Limbah berdasarkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang. Anon (2005) menyatakan bahwa pisang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pisang Kepok Pisang adalah tanaman buah yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan
Lebih terperinciPenggolongan Karbohidrat
KARBIDRAT Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksiketon. leh karena itu karbohidrat mempunyai dua gugus fungsional yang penting : * Gugus hidroksil * Gugus keton/aldehid Penggolongan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Gembili Menurut Nur Richana (2012), gembili diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh- tumbuhan) Divisio : Magnoliophyta ( tumbuhan berbiji
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beras Beras diperoleh dari butir padi yang telah dibuang kulit luarnya (sekam), merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebagian besar butir beras
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI
PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Teknologi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
46 HASIL DAN PEMBAHASAN Komponen Non Struktural Sifat Kimia Bahan Baku Kelarutan dalam air dingin dinyatakan dalam banyaknya komponen yang larut di dalamnya, yang meliputi garam anorganik, gula, gum, pektin,
Lebih terperinciA. Senyawa organik sintesis
A. Senyawa organik sintesis Paham lama : senyawa dalam jasad hidup berbeda dengan senyawa lain karena adanya semacam gaya gaib (vital force), para ahli kimia tidak mencoba membuat senyawa organik di laboratorium.
Lebih terperinciPEMANFAATAN KULIT UBI KAYU SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN DEKSTRIN MELALUI PROSES HIDROLISA ASAM
PEMANFAATAN KULIT UBI KAYU SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN DEKSTRIN MELALUI PROSES HIDROLISA ASAM 1) Faidliyah Nilna Minah, 2) Siswi Astuti, 3) Rini Kartika Dewi 1,2,3) Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciKimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~
Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~ By. Jaya Mahar Maligan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2014 Metode Analisis
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.
LAMPIRAN Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) 47 Lampiran. Oven Lampiran 4. Autoklaf 48 Lampiran 5. Tanur Lampiran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan suatu bentuk energi alternatif, karena dapat. mengurangi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak dan sekaligus
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bioetanol merupakan suatu bentuk energi alternatif, karena dapat mengurangi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak dan sekaligus pemasok energi nasional. Bioetanol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandalkan (BBM) Bahan Bakar Minyak untuk keperluan sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis energi terutama BBM (Bahan Bakar Minyak) saat ini sangat merugikan bagi masyarakat. Kenaikan harga BBM tidak hanya dipengaruhi oleh faktor suplai dan deman, tetapi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kue Bolu Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula, lemak, dan telur. Menurut Donald (2013), kue bolu merupakan produk yang di hasilkan dari tepung terigu
Lebih terperinci