Outline. Latar Belakang. Landasan Hukum. Ketentuan Umum. Penutup

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Outline. Latar Belakang. Landasan Hukum. Ketentuan Umum. Penutup"

Transkripsi

1

2 Outline Latar Belakang Landasan Hukum Ketentuan Umum Penutup

3 Latar Belakang Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Dosen Pegawai IPB Tenaga Pendidik Jabatan Pengelola Institut Pertanian Bogor, Jabatan Fungsional dan Jabatan Pelaksana

4 Landasan Hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000 tentang Penetapan IPB sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 272) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112)

5 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 279 Tahun 1965 tentang Pendirian Institut Pertanian Bogor Peraturan Pemerintah nomor 97 tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 2000 nomor 194, tambahan lembaran RI nomor 4015), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 54 tahun 2003 nomor 122, tambahan lembaran negara R.I. Nomor 4332) Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5467) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 03 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya Peraturan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor nomor 08/MWA-IPB/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Pertanian Bogor Ketetapan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor Nomor 36/IT3.MWA/OT/2017 tentang Pengangkatan Rektor Institut Pertanian Bogor Periode

6 Kenaikan Pangkat dan Golongan Ruang PNS Landasan Hukum Undang-undang Nomor 5 Th 2014 tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2002 Keputusan Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2002 tentang

7 Ketentuan Umum Tenaga kependidikan Seseorang yang berdasarkan persyaratan pendidikan, keahlian dan kemampuannya dengan tugas utama untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan Tinggi Jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencangkup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor dan program profesi serta program spesialis yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Perguruan Tinggi Satuan pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi.

8 Angka Kredit Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang fungsional tertentu dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatan. Jabatan pelaksana Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang CPNS dan PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keterampilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan dengan angka kredit. Jabatan Fungsional Sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan denan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

9 Susunan Ruang dan Pangkat Golongan PNS PANGKAT GOLONGAN RUANG 1. Juru Muda I a 2. Juru Muda Tingkat I I b 3. Juru 1 c 4. Juru Tingkat I I d 5. Pengatur Muda II a 6. Pengatur Muda Tingkat I II b 7. Pengatur II c 8. Pengatur Tingkat I II d 9. Penata Muda III a 10. Penata Muda Tingkat I III b 11. Penata III c 12. Penata Tingkat I III d 13. Pembina IV a 14. Pembina Tingkat I IV b 15. Pembina Utama Muda IV c 16. Pembina Utama Madya IV d 17. Pembina Utama IV e

10 Batas kenaikan Pangkat Sesuai Ijazah Pendidikan Terakhir STTB/IJAZAAH GOL. RUANG PERMULAAN GOL. RUANG TERTINGGI 1. SD I/a II/a 2. SLTP I/c II/c 3. SLTP Kejuruan I/c II/d 4. SLTA, SLTA Kejuruan, Diploma II/a III/b I 5. Diploma II II/b III/b 6. Sarjana Muda, Diploma III, Akademi II/c III/c 7. Sarjana (S1), Diploma IV III/a III/d 8. Dokter, Apoteker, Magister (S2), Spesialis (I dan II), III/b IV/a Pendidikan Profesi 9. Doktor (S3) III/c IV/b

11 Alur Pengajuan Usulan Kenaikan Pangkat/Golongan untuk PNS

12 Jenis-Jenis Kenaikan Pangkat Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian pegawai terhadap negara, serta sebagai bentuk dorongan untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdian pegawai. 1. Kenaikan pangkat reguler 2. Kenaikan pangkat pilihan 3. Kenaikan pangkat anumerta 4. Kenaikan pangkat pengabdian

13 Kenaikan Pangkat Reguler Merupakan kenaikan pangkat yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat tanpa terkait dengan jabatan Dasar Hukum 1. Pasal 6 PP 99 Tahun 2000 jo PP 12 Tahun Peraturan Kepala BKN Nomor 4 Tahun 2014 Persyaratan 1. Telah minimal 4 Tahun dalam pangkat terakhir 2. Tidak melampaui pangkat atasan langsung 3. Capaian sasaran kerja minimal 50% dan nilai perilaku individu minimal 76

14 Kelengkapan Administrasi Berkas kelengkapan pengajuan usul kenaikan pangkat reguler memiliki perbedaan berdasarkan jenis kenaikan pangkat reguler yang diusulkan: 1. Kenaikan pangkat reguler pertama 2. Kenaikan pangkat reguler berikutnya 3. Kenaikan pangkat reguler dari II-d ke III-a Kenaikan pangkat terakhir Kelengkapan administrasi usul kenaikan pangkat reguler pertama kali 1. Fotocopy dan scan SK CPNS 2. Fotocopy dan scan SK PNS 3. Fotocopy Kartu Pegawai 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir

15 Kelengkapan Administrasi usul kenaikan pangkat reguler berikutnya 1. Fotocopy dan scan SK CPNS 2. Fotocopy dan scan SK kenaikan pangkat terakhir 3. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir. Kelengkapan Administrasi Usul Kenaikan pangkat reguler dari II-d ke III-a 1. Fotocopy dan scan SK CPNS 2. Fotocopy dan scan SK pangkat terakhir 3. Fotocopy dan scan SKP 2 tahun terakhir 4. Fotocopy dan scan Sertifikat Ujian Dinas 5. Uraian tugas lama dan tugas baru yang ditandatangani pimpinan unit kerja dan scan

16 Kelengkapan Administrasi usul kenaikan pangkat reguler terakhir: Fotocopy dan scan SK CPNS Fotocopy dan scan SK pangkat terakhir Fotocopy dan scan SKP 2 tahun terakhir Fotocopy dan scan ijazah yang dilegalisir asli

17 Kenaikan Pangkat Pilihan Kenaikan pangkat pilihan adalah kenaikan pangkat yang diberikan atas prestasi kerja yang tinggi. Jenis kenaikan pangkat pilihan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang : Menduduki Jabatan struktural atau jabatan fungsional Menduduki jabatan tertentu yang pangkatnya ditentukan dengan keputusan Presiden Menunjukan prestasi kerja yang luar biasa baiknya Menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara Diangkat menjadi pejabat Negara Memperoleh STTB/Ijazah Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural/fungsional Telah selesai dan lulus mengikuti tugas belajar Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya

18 rincian dari jenis kenaikan pangkat pilihan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil: Kenaikan pangkat pilihan karena menduduki jabatan struktural tertentu Dasar Hukum : 1.Pasal 9 dan 12 PP 99 tahun 2000 jo PP 12 tahun Keputusan Kepala BKN No. 12 tahun 2001 Persyaratan : 1. Menduduki jabatan struktural 2. Telah 4 tahun dalam pangkat terakhir 3. Tidak melampaui pangkat atasannya 4. Setiap unsur penilaian kinerja minimal bernilai baik dalam 2 tahun terakhir 5. Telah 1 tahun dalam pangkat dan 1 tahun dalam jabatan struktural 6. Pangkat masih satu tingkat di bawah jenjang pangkat awal untuk jabatan tersebut

19 Kelengkapan Administrasi usul kenaikan pangkat karena menduduki jabatan struktural tertentu 1.Fotocopy SK CPNS 2.Fotocopy SK pangkat terakhir 3.Fotocopy SK pangangkatan dalam jabatan struktural yang terdiri dari 1.Surat pernyataan pelantikan 2.Surat pernyataan melaksanakan tugas 3.Surat pernyataan menduduki jabatan 4.Fotocopy dan scan SKP 2 tahun terakhir Kenaikan Pangkat Pilihan kerena menduduki jabatan fungsional Dasar hukum : 1. Pasal 9 dan 13 PP 99 tahun 2000 jo PP 12 tahun Keputusan Kepala BKN No. 12 Tahun 2002

20 Persyaratan : 1. Menduduki jabatan fungsional 2. Minimal telah 2 tahun dalam pangkat terakhir 3. Tidak terikat pada jenjang pangkat 4. Memenuhi angka kredit yang ditentukan 5. Setiap unsur penilaian prestasi kerja minimal bernilai baik dalam 2 tahun terakhir Kelangkapan administrasi usul kenaikan pangkat tenaga kependidikan yang mempunyai jabatan fungsional dibedakan berdasarkan jenis kenaikan pangkat yang diusulkan yaitu: 1. Kenaikan pangkat pertama kali 2. Kenaikan pangkat berikutnya setelah mendapat jabatan baru 3. Kenaikan pangkat berikutnya

21 Rincian dari masing-masing kenaikan pangkat: Kelengkapan administrasi usul kenaikan pangkat tenaga kependidikan yang mempunyai jabatan fungsional pertama kali 1. Fotocopy SK CPNS 2. Asli PAK 3. Asli SK Jabatan Fungsional 4. Fotocopy Kartu Pegawai 5. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir Kelengkapan administrasi usul kenaikan pangkat tenaga kependidikan yang mempunyai jabatan fungsional setelah mendapat jabatan fungsional baru apabila ijazah yang baru sudah dinilai 1. Fotocopy SK CPNS 2. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir 3. Asli PAK 4. Fotocopy SK Jabatan terakhir 5. Fotocopy SK Tugas/Ijin Belajar yang dilegalisir 6. Fotocopy ijazah terakhir yang dilegalisir (untuk ijazah luar negeri harus mendapat penyetaraan yang telah dilegalisir oleh Kemristekdikti).

22 Kelengkapan administrasi usul kenaikan pangkat tenaga kependidikan yang mempunyai jabatan fungsional berikutnya 1. Fotocopy SK CPNS 2. Fotocopy PAK 3. Fotocopy SK Jabatan fungsional terakhir 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir Kenaikan Pangkat Pilihan kerena menduduki jabatan fungsional Dasar Hukum : 1. Pasal 9 dan 18 PP 99 tahun 2000 jo PP 12 tahun Keputusan Kepala BKN No. 12 tahun 2000

23 Persyaratan : 1. Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh 2. Minimal telah 1 tahun dalam pangkat dan golongan terakhir 3. Setiap unsur penilaian prestasi minimal mendapat nilai baik dalam 2 tahun terakhir 4. Lulus ujian penyesuaian ijazah, kecuali bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu. 5. Bila pegawai yang bersangkutan telah mencapai pangkat/golongan berdasarkan ijazah yang diperoleh. Namun yang bersangkutan dapat mengajukan penyesuaian jenjang pendidikan bersamaan pada kenaikan pangkat/golongan selanjutnya.

24 Kenaikan Pangkat Pilihan karena menduduki jabatan fungsional Dasar hukum : 1.Pasal 9 dan 13 PP 99 tahun 2000 jo PP 12 tahun Keputusan Kepala BKN No. 12 Tahun 2002 Persyaratan : 1. Menduduki jabatan fungsional tertentu 2. Minimal telah 2 tahun dalam pangkat terakhir 3. Tidak terikat pada jenjang pangkat 4. Tidak melampaui pangkat atasan langsung 5. Memenuhi angka kredit yang ditentukan 6. Setiap unsur penilaian prestasi kerja minimal bernilai baik dalam 2 tahun terakhir Kelengkapan administrasi usul kenaikan pangkat tenaga kependidikan yang mempunyai jabatan fungsional dibedakan berdasarkan jenis kenaikan pangkat yang diusulkan yaitu: 1. Kenaikan pangkat pertama kali 2. Kenaikan pangkat berikutnya setelah mendapat jabatan baru 3. Kenaikan pangkat berikutnya

25 Rincian dari masing-masing kenaikan pangkat: Kelengkapan administrasi usul kenaikan pangkat tenaga kependidikan yang mempunyai jabatan fungsional pertama kali 1.Fotocopy SK CPNS 2.Asli PAK 3.Asli SK Jabatan Fungsional 4.Fotocopy Kartu Pegawai 5.Fotocopy SKP 2 tahun terakhir Kelengkapan administrasi usul kenaikan pangkat tenaga kependidikan yang mempunyai jabatan fungsional setelah mendapat jabatan fungsional baru apabila ijazah yang baru sudah dinilai 1.Fotocopy SK CPNS 2.Fotocopy SKP 2 tahun terakhir 3.Asli PAK 4.Fotocopy SK Jabatan terakhir 5.Fotocopy SK Tugas/Ijin Belajar yang dilegalisir 6.Fotocopy ijazah terakhir yang dilegalisir (untuk ijazah luar negeri harus mendapat penyetaraan yang telah dilegalisir oleh Kemristekdikti).

26 Kelengkapan administrasi usul kenaikan pangkat tenaga kependidikan yang mempunyai jabatan fungsional berikutnya 1. Fotocopy SK CPNS 2. Fotocopy PAK 3. Fotocopy SK Jabatan fungsional terakhir 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir

27 Kenaikan pangkat pilihan karena memperoleh Ijazah/STTB atau penyesuaian Ijazah Dasar Hukum : 1. Pasal 9 dan 18 PP 99 tahun 2000 jo PP 12 tahun Keputusan Kepala BKN No. 12 tahun 2000 Persyaratan : 1.Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh 2.Minimal telah 1 tahun dalam pangkat dan golongan terakhir 3.Setiap unsur penilaian prestasi minimal mendapat nilai baik dalam 2 tahun terakhir 4.Lulus ujian penyesuaian ijazah, kecuali bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu 5.Bila pegawai yang bersangkutan telah mencapai pangkat/golongan minimal untuk pendidikan tertentu, sesuai tabel batas kenaikan pangkat sesuai ijazah. Namun yang bersangkutan dapat mengajukan penyesuaian jenjang pendidikan bersamaan pada kenaikan pangkat/golongan selanjutnya.

28 Kelengkapan administrasi usul kenaikan pangkat pilihan karena memperoleh Ijazah/STTB atau penyesuaian ijazah 1. Fotocopy SK CPNS 2. Fotocopy SK pangkat terakhir 3. Fotocopy STTP/Ijazah minimal berasal dari PTN dengan akreditasi B 4. Fotocopy SK Tugas/Ijin belajar 5. Fotocopy SKP dalam 2 tahun terakhir 6. Uraian tugas lama dan baru yang ditandatangani oleh pimpinan unit kerja 7. Fotocopy tanda lulus ujian penyesuaian ijazah

29 Kenaikan pangkat anumerta Yaitu kenaikan pangkat yang diberikan bagi pegawai yang meninggal dunia dalam tugas. Dasar Hukum : 1. Pasal 22 PP 99 tahun 2000 jo PP 12 tahun Keputusan Kepala BKN Nomor 12 tahun 2002 Persyaratan : 1.Dinyatakan meninggal oleh pejabat yang berwenang 2.Telah diangkat menjadi pegawai terhitung mulai awal bulan yang bersangkutan meninggal dunia. 3.Kondisi meninggal dunia dalam tugas adalah meninggal karena : Menjalankan kewajibannya Keadaan lain yang berhubungan dengan dinasnya Luka atau cacat (jasmani atau rohani) karena menjalankan tugas Tindakan anasir

30 Kelengkapan administrasi usul kenaikan pangkat anumerta : 1. Fotocopy SK CPNS/PNS yang disahkan pejabat yang berwenang 2. Fotocopy SK pangkat terakhir yang disahkan pejabat yang berwenang 3. Berita acara dari pejabat berwenang mengenai kejadian yang menyebabkan pegawai yang bersangkutan meninggal dunia 4. Visum et Repertum (Dokumen hasil visum dari Rumah Sakit) 5. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir 6. Laporan dari unit kerja serendah-rendahnya Eselon II 7. Fotocopy yang sah keputusan sementara kenaikan pangkat Anumerta 8. Pernyataan meninggal dunia dari pejabat yang berwenang

31 Kenaikan pangkat pengabdian Kenaikan pangkat pengabdian adalah kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang diberikan pada pegawai yang meninggal dunia atau diberhentikan dengan hormat karena telah memasuki usia pensiun. Dasar Hukum : 1. Pasal 7 PP 99 Tahun 2000 jo PP 12 Tahun Keputusan Kepala BKN No. 12 Tahun 2002

32 Persyaratan : 1. Masa Kerja : Minimal telah 30 tahun secara terus menerus dan telah menjalani paling tidak 1 bulan masa kerja dalam pangkat terakhir Minimal telah 20 tahun secara terus menerus dan telah menjalani paling tidak 1 tahun dalam pangkat terakhir Minimal telah 10 tahun secara terus menerus dan telah menjalani paling tidak 2 tahun masa kerja dalam pangkat terakhir 2. Setiap Unsur penilaian kinerja/skp minimal bernilai baik dalam 2 tahun terakhir 3. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 1 tahun terakhir

33 Kelengkapan Administrasi usul kenaikan pangkat pengabdian 1. Fotocopy SK CPNS yang disahkan pejabat berwenang 2. Fotocopy SK pangkat terakhir yang disahkan pejabat berwenang 3. Fotocopy SKP dalam 2 tahun terakhir 4. Surat keterangan kematian dari Kepala Desa/Kelurahan (bagi kenaikan pangkat pengabdian karena meninggal dunia) 5. Daftar riwayat pekerjaan yang bersangkutan 6. Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 1 tahun terakhir dari Pejabat Pembina Kepegawaian 7. Daftar Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP) 8. Daftar susunan keluarga yang dilegalisir minimal dari kelurahan 9. Fotocopy buku rekening dari Bank yang ditunjuk 10. Surat pernyataan pembayaran pertama 11. Pas foto 3x4 (8 lembar) 12. Fotocopy surat nikah 13. Fotocopy akte kelahiran anak yang masih masuk dalam daftar gaji

34 Jabatan Fungsional Jabatan fungsional di lingkungan Institut Pertanian Bogor terdiri dari : No. Nama Jabatan Fungsional 1. Pustakawan 2. Arsiparis 3. Pranata Laboratorium Pendidikan 4. Pranata Humas 5. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 6. Analis Kepegawaian

35 Jabatan Fungsional Pustakawan Jabatan Fungsional Pustakawan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan. Pembina Jabatan Fungsional Pustakawan adalah Perpustakaan Nasional. Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan.

36 Tugas pokok Pustakawan Keterampilan : Pengelolaan Perpustakaan terdiri atas : 1. Perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan 2. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan perpustakaan Pelayanan Perpustakaan terdiri atas : 1. Pelayanan teknis 2. Pelayanan Pemustaka Pengembangan Sistem Kepustakawanan Pengembangan kepustakawanan

37 Tugas pokok Pustakawan Keahlian meliputi: Pengelolaan Perpustakaan terdiri atas: 1. Perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan 2. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan perpustakaan Pelayanan Perpustakaan terdiri atas: 1. Pelayanan teknis 2. Pelayanan Pemustaka Pengembangan Sistem Kepustakawanan terdiri atas : 1. Pengkajian kepustakawanan 2. Pengembangan kepustakawanan 3. Penganalisisan/pengkritisan karya kepustakawanan 4. Penelaahan pengembangan sistem kepustakawanan

38 Dasar Hukum : 1. Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2013 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pustakawan 2. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya 3. Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 11 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan angka kreditnya 4. Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional dan Kepala Bagian Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya

39 1. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 tentang pemberhentian Pegawai Negeri Sipil yang mencapai Batas Usia Pensiun bagi Pejabat Fungsional

40 Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pustakawan Pustakawan Keterampilan 1. Berijazah serendah-rendahnya Diploma II perpustakaan dokumentasi dan informasi atau Diploma dalam bidang lain. 2. Bagi Diploma II bidang lain harus mengikuti terlebih dahulu Diklat calon pustakawan tingkat terampil. 3. Serendah-rendahnya menduduki pangkat Pengatur Muda tingkat I, golongan ruang II-b. 4. Bertugas pada unit perpustakaan dokumentasi dan informasi sekurang-kurangnya 2 tahun berturut-turut. 5. Setiap unsur PPK sekurang-kurangnya baik dalam 1 tahun terakhir. 6. Berdasarkan pada formasi jabatan pustakawan yang ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. 7. Memenuhi jumlah angka kredit minimal yang ditetapkan oleh jenjang jabatan/pangkatnya 8. Usia maksimal 5 tahun sebelum mencapai batas usia pensiun berdasarkan jabatan terakhir.

41 Pustakawan Keahlian 1. Berijazah serendah-rendahnya S1 ilmu perpustakaan dokumentasi dan informasi atau S1 bidang lain. 2. Bagi S1 bidang lain harus mengikuti Diklat calon pustakawan tingkat ahli. 3. Serendah-rendahnya menduduki pangkat Panitia Muda, golongan ruang III A. 4. Bertugas pada unit perpustakaan dokumentasi dan informasi sekurang-kurangnya 2 tahun berturut-turut. 5. Setiap unsur PPK sekurangnya-kurangnya baik dalam 1 tahun terakhir. 6. Berdasarkan kepada formasi jabatan pustakawan yang ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. 7. Memenuhi jumlah angka kredit minimal yang ditetapkan untuk jenjang jabatannya/pangkatnya. 8. Usia maksimal 5 tahun sebelum mencapai batas usia pensiun berdasarkan jabatan terakhir.

42 Tabel Jenjang Jabatan, Pangkat (Golongan/Ruang) dan Angka Kredit Pustakawan No Jabatan Pangkat Gol/ Ruang 1. Pustakawan Keterampilan Pustakawan Pengatur Muda Tk. I II-b 40 Pelaksana Pengatur II-c 60 Pengatur Tk.I II-d 80 Pustakawan Pelaksana Lanjutan Penata Muda III-a 100 Pustakawan Penyelia Penata Muda Tk.I III-b 150 Penata III-c 200 Penata Tk.I III-d Pustakawan Keahlian Pustakawan Penata Muda III-a 100 Pertama Penata Muda Tk.I III-b 150 Pustakawan Muda Penata III-c 200 Penata Tk.I III-d 300 Pustakawan Madya Pembina IV-a 400 Pembina Tk.I IV-b 550 Pembina Utama IV-c 700 Muda Pustakawan Utama Pembina Utama IV-d 850 Madya Pembina Utama IV-e Persyaratan Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jaba tan

43 Pengangkatan Pertama kali (CPNS) Pengangkatan Pertama kali (CPNS) Kategori Keterampilan 1.Berijazah D3 bidang perpustakaan atau bidang ilmu lain yang ditentukan oleh instansi Pembina (Perpusnas) 2.Pangkat paling rendah Pengatur/II-c 3.Penilaian kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir 4.CPNS tersebut diatas paling lama 1 (satu) tahun setelah diangkat menjadi PNS harus diangkat dalam Jabatan Fungsional Pustakawan 5.CPNS yang berijazah D3 ilmu selain kearsipan wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Pustakawan

44 Pengangkatan Pertama kali (CPNS) Kategori Keahlian 1.Berijazah S1 bidang Perpustakaan atau bidang ilmu lain yang ditentukan oleh instansi Pembina (Perpusnas) 2.Pangkat paling rendah Penata Muda/III-a 3.Nilai Kinerja Paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir 4.CPNS tersebut diatas paling lama 1 (satu) tahun setelah diangkat menjadi PNS harus diangkat dalam JFA 5.CPNS yang berijazah D3 bidang ilmu selain Perpustakaan wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Pustakawan

45 ALIH JABATAN Pustakawan kategori keterampilan yang memperoleh ijazah S1/DIV dapat diangkat dalam jabatan fungsional kategori keahlian Syarat-syarat 1. Tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Pustakawan kategori keahlian 2. Telah lulus pendidikan dan pelatihan perjenjangan jabatan Pustakawan

46 PINDAH JABATAN Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatan Pustakawan Keterampilan/Keahlian Syarat-syarat 1. Tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Pustakawan kategori keterampilan/keahlian 2. Berijazah D3 (Keterampilan) atau S1/D4 (Keahlian) bidang kearsipan atau bidang ilmu lain yang ditentukan oleh Instansi Pembina 3. Pangkat paling rendah Pengatur/II-c (keterampilan) atau Penata Muda/III-a (Keahlian) 4. Memiliki pengalaman di bidang Perpustakaan paling kurang 2 (dua) tahun 5. Mengikuti dan lulus sertifikasi JFA 6. Nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir 7. Usia paling tinggi 3 (tiga) tahun sebelum BUP 8. PNS yang berijazah D3 dan S1/D4 bidang ilmu selain kearsipan wajib mengikuti dan lulus Diklat Fungsional Pustakawan 9. Jabatan/pangkat PNS yang pindah jabatan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan kualifikasi jenjang kompetensi yang diperoleh

47 Prosedur Pengusulan Penilaian Dan Penetapan Angka Kredit (PAK) TPAK Intern Ybs -> atasan langsung -> Direktur SDM -> Sekretariat Tim Penilai -> Tim PAK Pustakawan IPB -> Sekretariat Tim Penilai -> Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Keuangan (Pejabat yang berwenang menetapkan AK -> PAK TPAK Pusat Ybs -> atasan langsung -> Direktur SDM -> Kemristek Dikti (Perpusnas) -> Sekretariat Tim Penilai -> Tim Penilai -> Sekretariat Tim Penilai -> Perpusnas (Pejabat yang berwenang menetapkan AK -> PAK flowchart

48 KENAIKAN JABATAN PUSTAKAWAN Kenaikan Jabatan Pustakawan dapat dipertimbangkan apabila tersedia formasi dengan syarat : 1.Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir 2.Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan 3.Telah mengikuti dan lulus uji kompetensi 4.Penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir Dokumen yang harus dilengkapi : 1. SK CPNS 2. SK kenaikan pangkat terakhir 3. SK kenaikan jabatan terakhir 4. PAK (Penilaian Angka Kredit) 5. SKP 2 (dua) tahun terakhir

49 Pemberhentian Sementara Memberhentikan sementara hak dan kewajiban sebagai Pustakawan apabila: 1. Diberhentikan sementara sebagai PNS 2. Menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan anak ke empat dan seterusnya 3. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan 4. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pustakawan Dokumen yang harus dilengkapi : 1. SK CPNS 2. SK Pangkat terakhir 3. SK Jabatan terakhir 4. SK Tugas Belajar/SK Cuti di luar tanggungan negara/sk penugasan di luar jabatan Pustakawan/SK penghentian sementara sebagai PNS

50 Pengangkatan Kembali Diaktifkan kembali hak dan kewajiban sebagai Pustakawan apabila: 1. Berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan 2. Yang bersangkutan telah selesai cuti di luar tanggungan negara 3. Setelah habis masa tugas belajarnya 4. Ditugaskan kembali ke unit pustakawan Dokumen Pengangkatan Kembali : 1. SK CPNS 2. SK Pangkat terakhir 3. SK Jabatan terakhir 4. SK Pemberhentian Sementara 5. Ijazah dan Transkrip yang sudah dilegalisir

51 Pemberhentian Jabatan fungsional pustakawan diberhentikan dari Jabatannya apabila: 1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya karena tidak mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit 3. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah memenuhi kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat

52 Jabatan Fungsional Asiparis Jabatan Fungsional Arsiparis adalah jabatan fungsional tertentu yang mempunyai ruang lingkup fungsi, dan tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan kearsipan pada Lembaga Negara, Pemerintahan Daerah, Pemerintahan Desa, dan Perguruan Tinggi Negeri. Arsiparis adalah PNS yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam jabatan fungsional arsiparis sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis adalah Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

53 Dasar Hukum : 1. Peraturan Presiden Nomor 42 Th 2012 BUP Arsiparis 2. Peraturan Presiden Nomor 46 Th 2007 Tentang tunjangan jabatan fungsional Arsiparis 3. Keputusan Presiden Nomor 2 Th 2003 Tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Arsiparis 4. Peraturan Kepala ANRI Nomor 20 Th 2016 Pedoman Monitoring dan Evaluasi Jabfung Arsiparis 5. Peraturan MenPan RB Nomor 48 Th 2014 Tentang Jabatan Fungsional Arsiparis 6. Peraturan Kepala BKN Nomor 24 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembinaan Jabatan Fungsional Arsiparis.

54 JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Pengelola Pengadaan Barang/Jasa adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pengadaan, pemilihan penyedia, manajemen kontrak, dan manajemen informasi aset.

55 Pembina Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Tugas Pokok Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Tugas pokok Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yakni melakukan kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

56 Dasar Hukum : 1. PERMENPAN Nomor 36 Tahun 2006 Tentang Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian dan Angka Kreditnya 2. PERKA BKN Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Analis Kepegawaian 3. PERKA BKN Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penilaian Butir Kegiatan Jabatan Analis Kepegawaian dan Angka Kreditnya 4. PERKA BKN Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Keahlian dan Angka Kreditnya 5. PERPRES Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Tunjangan Fungsional Analis Kepegawaian

57 1. Perka LKPP No. 7/2014 tentang Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengelola pengadaan Barang/Jasa; 2. Perka LKPP No. 12/2015 tentang Pengembangan Kompetensi Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; 3. Perka LKPP No. 16/2015 tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Melalui Mekanisme Pengangkatan dari Jabatan Lain; dan 4. Surat Edaran Kepala LKPP No. 8/2015 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa. 5. Peraturan Kepala LKPP No. 2/2016 tentang Pedoman Penulisan Karya Tulis lmiah Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa

58 JENJANG JABATAN, GOLONGAN DAN ANGKA KREDIT PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA No. Jenjang Jabatan Pangkat Gol/ Ruang Angka Kredit Untuk Pengang katan Angka Kredit Untuk Kenaikan Jabatan/ Pangkat Berikutnya 1. Pengelola Pengadaan Pertama 2. Pengelola Pengadaan Muda 3. Pengelola Pengadaan Madya Penata Muda III-a Penata Muda Tk.I III-b Penata III-c Penata Tk.I III-d Pembina IV-a Pembina Tk.I IV-b Pembina Utama Muda IV-c 700 -

59 Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan Pengelola Pengadaan harus Memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: 1. Berijazah paling rendah S1 yang ditentukan oleh LKPP 2. Pangkat paling rendah Penata Muda/III-a 3. Mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Sertifikasi Ahli Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 4. Setiap unsur PPk sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir 5. Calon PNS dengan formasi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa setelah diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil paling lama 2 (dua) tahun harus mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Sertifikasi Ahli Pengelola Pengadaan Barang/Jasa

60 PINDAH JABATAN Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Syarat-syarat 1. Tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 2. Berijazah S1/D4 bidang yang ditentukan oleh LKPP 3. Pangkat paling rendah Penata Muda/III-a 4. Memiliki pengalaman di bidang pengelolaan pengadaan barang/jasa paling kurang 2 (dua) tahun 5. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun 6. Mengikuti dan lulus diklat ahli pengadaan barang/jasa tingkat pertama 7. Setiap unsur PPK sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

61 Prosedur Pengusulan Penilaian Dan Penetapan Angka Kredit (PAK) Ybs -> atasan langsung -> Direktur SDM -> Kemristek Dikti (LKPP) -> Sekretariat Tim Penilai -> Tim Penilai -> Sekretariat Tim Penilai -> LKPP (Pejabat yang berwenang menetapkan AK -> PAK flowchart

62 KENAIKAN JABATAN PENGELOLA PENGADAAN BARANG DAN JASA Kenaikan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dapat dipertimbangkan apabila: 1. Tersedia formasi dengan syarat: 2. Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir 3. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan 4. Penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir Dokumen yang harus dilengkapi : 1. SK CPNS 2. SK kenaikan pangkat terakhir 3. SK kenaikan jabatan terakhir 4. PAK (Penilaian Angka Kredit) 5. SKP 2 (dua) tahun terakhir

63 Pemberhentian Sementara Memberhentikan sementara hak dan kewajiban sebagai Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa apabila: 1. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi 2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat 3. Diberhentikan sementara sebagai PNS 4. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 5. Menjalani cuti di luar tanggungan negara 6. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan

64 Dokumen yang harus dilengkapi : 1. SK CPNS 2. SK Pangkat terakhir 3. SK Jabatan terakhir 4. SK Tugas Belajar/ SK penugasan di luar jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa/SK penghentian sementara sebagai PNS

65 Pengangkatan Kembali Diaktifkan kembali hak dan kewajiban sebagai Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa apabila: 1. Berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan 2. Setelah habis masa tugas belajarnya 3. Ditugaskan kembali ke unit Pengadaan Barang/Jasa Dokumen Pengangkatan Kembali : 1. SK CPNS 2. SK Pangkat terakhir 3. SK Jabatan terakhir 4. SK Pemberhentian Sementara 5. Ijazah dan Transkrip yang sudah dilegalisir

66 Pemberhentian Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa diberhentikan dari Jabatan fungsional apabila : 1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya karena tidak mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah memenuhi kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat X

67 JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk meiakukan kegiatan manajemen PNS dan pengembangan sistem manajemen PNS. Pembina Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian adalah Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Tugas Pokok Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Tugas pokok Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian yakni melakukan kegiatan manajemen Pegawai Negeri Sipil dan Pengembangan sistem manajemen Pegawai Negeri Sipil

68 JENJANG JABATAN, GOLONGAN DAN ANGKA KREDIT ANALIS KEPEGAWAIAN No. Jenjang Jabatan Pangkat Gol/R uang Tingkat Terampil 1. Analis Kepegawaian Pengatur Pengatur Tk.I II-c II-d Pelaksana 2. Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan 3. Analis Kepegawaian Penyelia Penata Muda Penata Muda Tk.I Penata Penata Tk.I III-a III-b III-c III-d 1. Analis Kepegawaian Pertama 2. Analis Kepegawaian Muda 3. Analis Kepegawaian Madya Penata Muda Penata Muda Tk.I Penata Penata Tk.I Pembina Pembina Tk.I Pembina Utama Muda III-a III-b III-c III-d IV-a IV-b IV-c

69 Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan Analis Kepegawaian harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: Analis Kepegawaian Terampil 1. Berijazah D3 bidang Kepegawaian 2. Pangkat paling rendah Pengatur/II-c 3. Mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Keterampilan 4. Setiap unsur PPK sekurangkurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

70 Analis Kepegawaian Ahli 1. Berijazah paling rendah S1 sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan /D4 bidang Kepegawaian 2. Pangkat paling rendah Penata Muda/III-a 3. Mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Keahlian 4. Setiap unsur PPk sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir Calon PNS dengan formasi Jabatan Fungsional Pranata Humas setelah diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil paling lama 2 (dua) tahun harus mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian.

71 ALIH JABATAN Analis Kepegawaian Terampil yang memperoleh ijazah S1/DIV dapat diangkat dalam jabatan fungsional keahlian. Syarat-syarat 1. Tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Pranata Humas keahlian 2. Berijazah Sarjana (S1)/Diploma IV Bidang Kepegawaian 3. Telah lulus pendidikan dan pelatihan perjenjangan Jabatan Fungsional Pranata Humas

72 PINDAH JABATAN Pengangkatan PNS dari jabatan lain kedalam jabatan Analis Kepegawaian Keterampilan/Keahlian. Syarat-syarat 1. Tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Terampil/Ahli 2. Berijazah D3 (Terampil) atau S1/D4 (Ahli) bidang Kepegawaian serta kualifikasi lain yang ditentukan oleh Kepala BKN 3. Pangkat paling rendah Pengatur/II-c (Terampil) atau Penata Muda/III-a (Ahli) 4. Memiliki pengalaman di bidang Kepegawaian paling kurang 2 (dua) tahun 5. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun 6. Mengikuti dan lulus diklat fungsional Analis Kepegawaian 7. Setiap unsur PPK sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

73 Prosedur Pengusulan Penilaian Dan Penetapan Angka Kredit (PAK) Ybs -> atasan langsung -> Direktur SDM -> Kemristek Dikti (BKN) -> Sekretariat Tim Penilai -> Tim Penilai -> Sekretariat Tim Penilai -> BKN (Pejabat yang berwenang menetapkan AK -> PAK flowchart

74 KENAIKAN JABATAN PUSTAKAWAN Kenaikan Jabatan Analis Kepegawaian dapat dipertimbangkan apabila tersedia formasi dengan syarat : 1. Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir 2. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan 3. Penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir Dokumen yang harus dilengkapi : 1. SK CPNS 2. SK kenaikan pangkat terakhir 3. SK kenaikan jabatan terakhir 4. PAK (Penilaian Angka Kredit) 5. SKP 2 (dua) tahun terakhir

75 Pembebasan Sementara Memberhentikan sementara hak dan kewajiban sebagai Analis Kepegawaian apabila: 1. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi 2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat 3. Diberhentikan sementara sebagai PNS 4. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Analis Kepegawaian 5. Menjalani cuti di luar tanggungan negara 6. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan Dokumen yang harus dilengkapi: 1. SK CPNS 2. SK Pangkat terakhir 3. SK Jabatan terakhir 4. SK Tugas Belajar/ SK penugasan di luar jabatan Analis Kepegawaian /SK penghentian sementara sebagai PNS

76 Pengangkatan Kembali Diaktifkan kembali hak dan kewajiban sebagai Analis Kepegawaian apabila: 1. Berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan 2. Setelah habis masa tugas belajarnya 3. Ditugaskan kembali ke unit Kepegawaian Dokumen Pengangkatan Kembali : 1. SK CPNS 2. SK Pangkat terakhir 3. SK Jabatan terakhir 4. SK Pemberhentian Sementara 5. Ijazah dan Transkrip yang sudah dilegalisir

77 Pemberhentian Analis Kepegawaian diberhentikan dari Jabatan fungsional apabila: 1. Dalam jangka waktu 1 (satu) ahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya karena tidak mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah memenuhi kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat X

78 JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Pengelola Pengadaan Barang/Jasa adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pengadaan, pemilihan penyedia, manajemen kontrak, dan manajemen informasi aset.

79 Pembina Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Tugas Pokok Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Tugas pokok Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yakni melakukan kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

80 Dasar Hukum : 1. PERMENPAN Nomor 36 Tahun 2006 Tentang Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian dan Angka Kreditnya 2. PERKA BKN Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Analis Kepegawaian 3. PERKA BKN Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penilaian Butir Kegiatan Jabatan Analis Kepegawaian dan Angka Kreditnya 4. PERKA BKN Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Keahlian dan Angka Kreditnya 5. PERPRES Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Tunjangan Fungsional Analis Kepegawaian

81 1. Perka LKPP No. 7/2014 tentang Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengelola pengadaan Barang/Jasa; 2. Perka LKPP No. 12/2015 tentang Pengembangan Kompetensi Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; 3. Perka LKPP No. 16/2015 tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Melalui Mekanisme Pengangkatan dari Jabatan Lain; dan 4. Surat Edaran Kepala LKPP No. 8/2015 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa. 5. Peraturan Kepala LKPP No. 2/2016 tentang Pedoman Penulisan Karya Tulis lmiah Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa

82 JENJANG JABATAN, GOLONGAN DAN ANGKA KREDIT PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA No. Jenjang Jabatan Pangkat Gol/ Ruang Angka Kredit Untuk Pengang katan Angka Kredit Untuk Kenaikan Jabatan/ Pangkat Berikutnya 1. Pengelola Pengadaan Pertama 2. Pengelola Pengadaan Muda 3. Pengelola Pengadaan Madya Penata Muda III-a Penata Muda Tk.I III-b Penata III-c Penata Tk.I III-d Pembina IV-a Pembina Tk.I IV-b Pembina Utama Muda IV-c 700 -

83 Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan Pengelola Pengadaan harus Memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: 1. Berijazah paling rendah S1 yang ditentukan oleh LKPP 2. Pangkat paling rendah Penata Muda/III-a 3. Mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Sertifikasi Ahli Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 4. Setiap unsur PPk sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir 5. Calon PNS dengan formasi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa setelah diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil paling lama 2 (dua) tahun harus mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Sertifikasi Ahli Pengelola Pengadaan Barang/Jasa

84 PINDAH JABATAN Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Syarat-syarat 1. Tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 2. Berijazah S1/D4 bidang yang ditentukan oleh LKPP 3. Pangkat paling rendah Penata Muda/III-a 4. Memiliki pengalaman di bidang pengelolaan pengadaan barang/jasa paling kurang 2 (dua) tahun 5. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun 6. Mengikuti dan lulus diklat ahli pengadaan barang/jasa tingkat pertama 7. Setiap unsur PPK sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

85 Prosedur Pengusulan Penilaian Dan Penetapan Angka Kredit (PAK) Ybs -> atasan langsung -> Direktur SDM -> Kemristek Dikti (LKPP) -> Sekretariat Tim Penilai -> Tim Penilai -> Sekretariat Tim Penilai -> LKPP (Pejabat yang berwenang menetapkan AK -> PAK flowchart

86 KENAIKAN JABATAN PENGELOLA PENGADAAN BARANG DAN JASA Kenaikan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dapat dipertimbangkan apabila: 1. Tersedia formasi dengan syarat: 2. Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir 3. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan 4. Penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir Dokumen yang harus dilengkapi : 1. SK CPNS 2. SK kenaikan pangkat terakhir 3. SK kenaikan jabatan terakhir 4. PAK (Penilaian Angka Kredit) 5. SKP 2 (dua) tahun terakhir

87 Pemberhentian Sementara Memberhentikan sementara hak dan kewajiban sebagai Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa apabila: 1. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi 2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat 3. Diberhentikan sementara sebagai PNS 4. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 5. Menjalani cuti di luar tanggungan negara 6. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan

88 Dokumen yang harus dilengkapi : 1. SK CPNS 2. SK Pangkat terakhir 3. SK Jabatan terakhir 4. SK Tugas Belajar/ SK penugasan di luar jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa/SK penghentian sementara sebagai PNS

89 Pengangkatan Kembali Diaktifkan kembali hak dan kewajiban sebagai Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa apabila: 1. Berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan 2. Setelah habis masa tugas belajarnya 3. Ditugaskan kembali ke unit Pengadaan Barang/Jasa Dokumen Pengangkatan Kembali : 1. SK CPNS 2. SK Pangkat terakhir 3. SK Jabatan terakhir 4. SK Pemberhentian Sementara 5. Ijazah dan Transkrip yang sudah dilegalisir

90 Pemberhentian Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa diberhentikan dari Jabatan fungsional apabila : 1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya karena tidak mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah memenuhi kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat X

91 JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk meiakukan kegiatan manajemen PNS dan pengembangan sistem manajemen PNS. Pembina Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian adalah Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Tugas Pokok Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Tugas pokok Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian yakni melakukan kegiatan manajemen Pegawai Negeri Sipil dan Pengembangan sistem manajemen Pegawai Negeri Sipil

92 JENJANG JABATAN, GOLONGAN DAN ANGKA KREDIT ANALIS KEPEGAWAIAN No. Jenjang Jabatan Pangkat Gol/R uang Tingkat Terampil 1. Analis Kepegawaian Pengatur Pengatur Tk.I II-c II-d Pelaksana 2. Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan 3. Analis Kepegawaian Penyelia Penata Muda Penata Muda Tk.I Penata Penata Tk.I III-a III-b III-c III-d 1. Analis Kepegawaian Pertama 2. Analis Kepegawaian Muda 3. Analis Kepegawaian Madya Penata Muda Penata Muda Tk.I Penata Penata Tk.I Pembina Pembina Tk.I Pembina Utama Muda III-a III-b III-c III-d IV-a IV-b IV-c

93 Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan Analis Kepegawaian harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: Analis Kepegawaian Terampil 1. Berijazah D3 bidang Kepegawaian 2. Pangkat paling rendah Pengatur/II-c 3. Mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Keterampilan 4. Setiap unsur PPK sekurangkurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

94 Analis Kepegawaian Ahli 1. Berijazah paling rendah S1 sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan /D4 bidang Kepegawaian 2. Pangkat paling rendah Penata Muda/III-a 3. Mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Keahlian 4. Setiap unsur PPk sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir Calon PNS dengan formasi Jabatan Fungsional Pranata Humas setelah diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil paling lama 2 (dua) tahun harus mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian.

95 ALIH JABATAN Analis Kepegawaian Terampil yang memperoleh ijazah S1/DIV dapat diangkat dalam jabatan fungsional keahlian. Syarat-syarat 1. Tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Pranata Humas keahlian 2. Berijazah Sarjana (S1)/Diploma IV Bidang Kepegawaian 3. Telah lulus pendidikan dan pelatihan perjenjangan Jabatan Fungsional Pranata Humas

96 PINDAH JABATAN Pengangkatan PNS dari jabatan lain kedalam jabatan Analis Kepegawaian Keterampilan/Keahlian. Syarat-syarat 1. Tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Terampil/Ahli 2. Berijazah D3 (Terampil) atau S1/D4 (Ahli) bidang Kepegawaian serta kualifikasi lain yang ditentukan oleh Kepala BKN 3. Pangkat paling rendah Pengatur/II-c (Terampil) atau Penata Muda/III-a (Ahli) 4. Memiliki pengalaman di bidang Kepegawaian paling kurang 2 (dua) tahun 5. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun 6. Mengikuti dan lulus diklat fungsional Analis Kepegawaian 7. Setiap unsur PPK sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

97 Prosedur Pengusulan Penilaian Dan Penetapan Angka Kredit (PAK) Ybs -> atasan langsung -> Direktur SDM -> Kemristek Dikti (BKN) -> Sekretariat Tim Penilai -> Tim Penilai -> Sekretariat Tim Penilai -> BKN (Pejabat yang berwenang menetapkan AK -> PAK flowchart

98 KENAIKAN JABATAN PUSTAKAWAN Kenaikan Jabatan Analis Kepegawaian dapat dipertimbangkan apabila tersedia formasi dengan syarat : 1. Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir 2. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan 3. Penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir Dokumen yang harus dilengkapi : 1. SK CPNS 2. SK kenaikan pangkat terakhir 3. SK kenaikan jabatan terakhir 4. PAK (Penilaian Angka Kredit) 5. SKP 2 (dua) tahun terakhir

99 Pembebasan Sementara Memberhentikan sementara hak dan kewajiban sebagai Analis Kepegawaian apabila: 1. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi 2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat 3. Diberhentikan sementara sebagai PNS 4. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Analis Kepegawaian 5. Menjalani cuti di luar tanggungan negara 6. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan Dokumen yang harus dilengkapi: 1. SK CPNS 2. SK Pangkat terakhir 3. SK Jabatan terakhir 4. SK Tugas Belajar/ SK penugasan di luar jabatan Analis Kepegawaian /SK penghentian sementara sebagai PNS

100 Pengangkatan Kembali Diaktifkan kembali hak dan kewajiban sebagai Analis Kepegawaian apabila: 1. Berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan 2. Setelah habis masa tugas belajarnya 3. Ditugaskan kembali ke unit Kepegawaian Dokumen Pengangkatan Kembali : 1. SK CPNS 2. SK Pangkat terakhir 3. SK Jabatan terakhir 4. SK Pemberhentian Sementara 5. Ijazah dan Transkrip yang sudah dilegalisir

101 Pemberhentian Analis Kepegawaian diberhentikan dari Jabatan fungsional apabila: 1. Dalam jangka waktu 1 (satu) ahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya karena tidak mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah memenuhi kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat X

102 thank you!

103 thank you!

SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI

SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS INDONESIA 06 Kata Pengantar Universitas Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi berbadan hukum (PTN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.158, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kepegawaian. Kenaikan Pangkat. PNS. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG KENAIKAN PANGKAT BAGI

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KENAIKAN PANGKAT. Kenaikan pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu :

KENAIKAN PANGKAT. Kenaikan pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu : KENAIKAN PANGKAT Kenaikan pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu : 1. Kenaikan Pangkat Pilihan 2. Kenaikan Pangkat Reguler 3. Kenaikan Pangkat Anumerta 4. Kenaikan Pangkat

Lebih terperinci

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017 MODUL KEPEGAWAIAN Jakarta, 18 Juli 2017 PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN MATERI 1. Konsep-konsep dan Istilah-istilah Kepegawaian, Kedudukan, Kewajiban dan Hak PNS 2. Pengadaan PNS 3. Pembinaan dan Kesejahteraan

Lebih terperinci

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA -1- PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENURUNAN JABATAN, PENGANGKATAN

Lebih terperinci

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997

Lebih terperinci

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN IV. ANALIS KEPEGAWAIAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DAN PENCANTUMAN GELAR/PENINGKATAN PENDIDIKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

Lebih terperinci

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan No.409, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA Disampaikan pada Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Makassar,

Lebih terperinci

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 entang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA Di Sampaikan Pada Acara Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Kementerian PUPR Yogyakarta, 9 Februari

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 196, 2000 KEPEGAWAIAN.PANGKAT.Pegawai Negeri Sipil. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan Pegawai

Lebih terperinci

X. GURU A. Dasar Hukum

X. GURU A. Dasar Hukum X. GURU A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM Provinsi JawaTengah JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING 30/8/2017 Kominfo, Hotel Sahira-Bogor-2017 1 Penyesuaian/Inpassing adalah proses

Lebih terperinci

Kenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa

Kenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa Kenaikan Pangkat PNS Pangkat adalah kedudukan yang M menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.

Lebih terperinci

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1 -2-3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan Pegawai

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013 BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH SERTA PENCANTUMAN

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 NOMOR : 18 A TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : Bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan Pegawai

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang

Lebih terperinci

XX. TEKNISI LITKAYASA

XX. TEKNISI LITKAYASA XX. TEKNISI LITKAYASA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun

Lebih terperinci

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-145/A/J.A/02/2003

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-145/A/J.A/02/2003 JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-145/A/J.A/02/2003 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-1363/K/SU/2012 TENTANG PELAKSANAAN UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN

Lebih terperinci

XIII. INSTRUKTUR A. DASAR HUKUM

XIII. INSTRUKTUR A. DASAR HUKUM XIII. INSTRUKTUR A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002

Lebih terperinci

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege No.439, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Inpassing. Jabatan Fungsional Auditor. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

III. PENGAWAS BENIH IKAN

III. PENGAWAS BENIH IKAN III. PENGAWAS BENIH IKAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Undang-Undang Nomor 31

Lebih terperinci

Administrasi Untuk Pengusulan Jabatan Fungsional

Administrasi Untuk Pengusulan Jabatan Fungsional K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T Administrasi Untuk Pengusulan Jabatan Fungsional Yogyakarta, 9-10 Februari 2017 Oleh : Dewa Aji Ariwanto, S.Sos., MSE.

Lebih terperinci

by Opong-Sosialisasi Perka No. 2 Th 2017-Perpusnas 18 Juli 2017

by Opong-Sosialisasi Perka No. 2 Th 2017-Perpusnas 18 Juli 2017 1 SOSIALISASI PERATURAN KEPALA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING PusatPengembanganPustakawan 2 Perpustakaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Jabatan Fungsional. Pengendali. Dampak Lingkungan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 1 TAHUN

Lebih terperinci

2014, No

2014, No 2014, No.889 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 143 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI

Lebih terperinci

ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER

ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER Pengangkatan Pertama dan Diklat Penjenjangan Penilaian Angka Kredit Pembebasan Sementara dan Pemberhentian 2 Formulir Pengangkatan Pertama dan Diklat Penjenjangan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009 TENTANG PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA,

Lebih terperinci

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.998, 2015 KEMENDAGRI. Mutasi. Pegawai Negeri Sipil. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN MUTASI PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

XV. PRANATA KOMPUTER

XV. PRANATA KOMPUTER XV. PRANATA KOMPUTER K. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang- BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2042, 2016 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Nuklir. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN

Lebih terperinci

VI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM

VI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM VI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman. No.164, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-66.KP.04.04

Lebih terperinci

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING Oleh: Opong Sumiati Pusat Pengembangan Pustakawan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional

Lebih terperinci

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2.

Lebih terperinci

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : 1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;

Lebih terperinci

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un -2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Lebih terperinci

ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009

ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009 ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009 Anna N Nuryani Arsiparis BPAD Provinsi DIY LATAR BELAKANG Pemerintah telah memberikan pengakuan

Lebih terperinci

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM 1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun

Lebih terperinci

2012, No A. Syarat Syarat Dan Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan KELENGKAPAN BERKAS USULAN

2012, No A. Syarat Syarat Dan Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan KELENGKAPAN BERKAS USULAN 2012, No.576 8 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN METEREOLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR KEP.03 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN PENGAJUAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 26B /PER/M. KOMINFO/7/2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN

Lebih terperinci

1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT

1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT 1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT Kenaikan Pangkat adalah salah satu layanan Kantor Regional XII BKN Pekanbaru yang telah memenuhi standar ISO 9001:2008. Layanan ini merupakan layanan Bidang Mutasi

Lebih terperinci

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan No.419, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPS. Inpassing. Jabatan Fungsional. Statistisi. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI DAN ANGKA KREDITNYA KEPALA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 28 TAHUN 2005 T E N T A N G

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 28 TAHUN 2005 T E N T A N G BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 28 TAHUN 2005 T E N T A N G KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/60/M.PAN/6/2005 TENTANG

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

XVI. AUDITOR A. DASAR HUKUM

XVI. AUDITOR A. DASAR HUKUM XVI. AUDITOR A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DAN ANGKA

Lebih terperinci

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB II PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI A. PEMBERHENTIAN PEGAWAI 1. Pengertian Pemberhentian Pegawai Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian

Lebih terperinci

I. PENGAWAS PERIKANAN

I. PENGAWAS PERIKANAN I. PENGAWAS PERIKANAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin pembinaan profesi, karir, kepangkatan

Lebih terperinci

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP KATA SAMBUTAN Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan ditetapkan dalam rangka pengembangan karier dan peningkatan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan pengelolaan laboratorium

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692). - 2 - Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Lebih terperinci

Magister (S-2), Dokter, Apoteker

Magister (S-2), Dokter, Apoteker PEMERINTAH KABUPATEN BLORA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jalan Reksodiputro No. 24 Telp./Fax. (0296) 531284 Website http://bkd.blorakab.go.id B L O R A 58215 Blora, 10 November 2016 Mei 2016 Nomor : 823/1152

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 4 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 25 Pebruari 2010 Nomor : 4 Tahun 2010 Tentang : TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH

Lebih terperinci

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN VII. DOKTER A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR, TUGAS BELAJAR, IZIN PENGGUNAAN GELAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN

IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Ketentuan yang mengatur tenaga fungsional penyuluh kehutanan adalah Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 130/KEP/M.PAN

KATA PENGANTAR Ketentuan yang mengatur tenaga fungsional penyuluh kehutanan adalah Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 130/KEP/M.PAN PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN DAN ANGKA KREDITNYA KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENGEMBANGAN PENYULUHAN KEHUTANAN Jakarta,

Lebih terperinci

II. PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN

II. PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN II. PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Undang-Undang

Lebih terperinci

KENAIKAN PANGKAT PNS

KENAIKAN PANGKAT PNS Kampus Ketintang Surabaya - 60231 web site : www.fmipa.unesa.ac.id No. Nomor Revisi : Tanggal Terbit : Disusun oleh : Disetujui oleh : Nama Dr. Wasis, M.Si. Nama Prof. Dr. Suyono, M.Pd. Jabatan Wakil Dekan

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per No.75, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Inpassing. Jabatan Fungsional. Analis Keimigrasian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN PENGAJUAN KENAIKAN PANGKAT BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI,

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

XII. PENGAWAS SEKOLAH

XII. PENGAWAS SEKOLAH XII. PENGAWAS SEKOLAH A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Undang-Undang Nomor 20

Lebih terperinci

KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan

KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS) Aba Subagja Sekretaris Deputi Bidang

Lebih terperinci

Oleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan. Badan Kepegawaian Negara

Oleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan. Badan Kepegawaian Negara Oleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan Badan Kepegawaian Negara 1 PANGKAT ADALAH KEDUDUKAN YANG MENUNJUKKAN TINGKAT SESEORANG PNS BERDASARKAN JABATANNYA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER Badan Pusat Statistik,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENILIK DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA

Lebih terperinci

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci