BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2013:1) adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2013:1) adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data"

Transkripsi

1 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Metode penelitian menurut Sugiyono (2013:1) adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental dengan Posttest Only control design. Penelitian dengan metode eksperimen ini ingin melihat apakah model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. Metode eksperimen ini adalah sebuah metode penelitian yang obyektif dan sistematis untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Menurut Sugiyono (2013 : 107) Metode eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Penelitian dengan metode eksperimen dilakukan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang disusun, yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerate Instruction terhadap peningkatan hasil belajar siswa. berikut : Oleh karena itu rancangan penelitian ini dapat digambarkan dalam tabel

2 46 Tabel 3.1 Desain Ekperimen Kelas Perlakuan Posttes Eksperimen X Kontrol - Keterangan : X = Treatment / perlakuan yang diberikan = Hasil pengukuran kelas yang diberikan perlakuan = Hasil pengukuran kelas yang tidak diberikan perlakuan Sugiyono (2013 : 112) 3.2 Operasional Variabel Menurut Arikunto,(2010:116) mendefinisikan : variabel sebagai gejala yang bervariasi. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Jadi, variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian yang ingin melihat pengaruh dari suatu treatment. Suatu objek penelitian diberi perlakuan (treatment) kemudian diperbandingkan dampaknya antara kelas yang di beri treatment dengan yang tidak diberi treatment. Penelitian ini melibatkan suatu variabel berupa hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instraction pada objek penelitian kemudian dibandingkan dampaknya dengan

3 47 siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Berikut operasional variabel penelitian : Variabel : Hasil belajar siswa Treatment : Model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction Indikator : Hasil posttes 3.3 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2013: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Aimas. Kelas XI Akuntansi di sekolah ini semuanya ada 3 kelas. Dari 3 kelas ini akan dipilih satu kelas yang akan diberikan treatment Sampel Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sample atau sampel bertujuan. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Muhamad Ali (1987: 65).

4 48 Berdasarkan pertimbangan dari guru akuntansi SMK Negeri 1 Aimas maka sampel pada penelitian kali ini diambil Kelas XI akuntansi 2. Adapun peneliti memilih kelas tersebut dengan pertimbangan berdasarkan karakterisatik siswa, kondisi lingkungan kelas, dan faktor faktor lain yang mendukung untuk dilakukan penelitian terhadap sampel tersebut. 3.4 Instrumen Penelitian Setiap penelitian, peneliti perlu menggunakan instrumen atau alat yang dapat digunakan sebagai pengumpulan data agar data yang diperoleh lebih akurat. Pengumpulan data ini diperlukan cara-cara atau teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Arikunto (2010:193) tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini tes berbentuk uraian, pemilihan soal dengan bentuk uraian bertujuan untuk mengungkap kemampuan siswa dalam pemecahan masalah Akuntansi. Instrumen tes ini digunakan pada saat posttest setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction. Menurut Makmun (2003: ), bahwa tes yang baik harus memenuhi kriteria tes yang baik, antara lain: 1. Memiliki taraf ketepatan (validity) yang memadai 2. Memiliki taraf kemantapan sehingga pengukuran dapat dipercaya

5 49 3. Memiliki kepraktisan 4. Memiliki keampuhan. Cukup jelas bahwa pengukuran kriteria tes yang baik adalah melalui uji validitas, uji realibilitas, uji taraf kesukaran dan uji daya pembeda. 3.5 Teknik Analisa Data Tahap Persiapan Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan instrumen tes. Postest dilakukan setelah semua materi penyusunan rekonsiliasi selesai di sampaikan. Skor pengembangan individu diperoleh dari perbandingan antara kelas yang diberikan perlakuan dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan. 1. Tahap persiapan uji coba soal 1) Materi dan bentuk tes Materi tes yang akan diujikan adalah materi rekonsiliasi bank kelas XI AK. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian yang dikerjakan secara individu. Tes dalam bentuk uraian, dimana setiap soal merupakan sub bab topik materi penyusunan rekonsiliasi. 2) Metode penyusunan perangkat tes Langkah-langkah untuk penyusunan perangkat tes adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan instruksional umum 2. Membuat kisi-kisi soal 3. Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diujiankan

6 50 4. Menentukan jumlah waktu yang disediakan untuk menyelesaikan soal 5. Menentukan jumlah butir soal. 2. Tahap uji coba soal Untuk mengetahui mutu perangkat tes yang telah disusun, soal-soal yang telah dibuat diuji cobakan terlebih dahulu kepada siswa yang masih dalam populasi tetapi bukan siswa yang menjadi sampel pada penelitian ini. tujuannya adalah untuk mengetahui apakah item-item soal tes tersebut sudah memenuhi syarat tes yang baik atau tidak. 1) Validitas Menurut Arikunto (2009:64) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Sesuai dengan yang telah disebutkan instrumen penelitian ini adalah soal tes. Tes yang diberikan berupa soal uraian. Oleh karena itu, kriterianya adalah dengan cara membandingkan nilai r hitung dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. jika r hitung > r tabel, maka valid 2. jika r hitung < r tabel, maka tidak valid Berikut ini hasil perhitungan yang diperoleh melalui bantuan aplikasi program pengolahan data Anates Versi. 4.0

7 51 Tabel 3.2 Hasil Uji Coba Validitas Jumlah Subjek = 20 Butir Soal = 25 No. Item Nilai Nilai Keterangan 1 0,699 0,396 Valid 2 0,912 0,396 Valid 3 0,727 0,396 Valid 4 0,546 0,396 Valid 5 0,700 0,396 Valid 6 0,476 0,396 Valid 7 0,529 0,396 Valid 8 0,737 0,396 Valid 9 0,682 0,396 Valid 10 0,663 0,396 Valid 11 0,648 0,396 Valid 12 0,508 0,396 Valid 13 0,716 0,396 Valid 14 0,750 0,396 Valid 15 0,558 0,396 Valid 16 0,620 0,396 Valid 17 0,485 0,396 Valid 18 0,744 0,396 Valid 19 0,692 0,396 Valid 20 0,593 0,396 Valid 21 0,695 0,396 Valid 22 0,470 0,396 Valid 23 0,488 0,396 Valid 24 0,579 0,396 Valid 25 0,471 0,396 Valid (Sumber : Lampiran, data diolah) Berdasarkan tabel 4.1, perhitungan uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan antara dengan. Hasil uji validitas dari 25 butir soal memiliki nilai > yang berarti valid ( untuk df n 2 = 18 dan α = 0.05). hal ini menunjukan keseluruhan butir butir soal

8 52 tersebut layak untuk dijadikan instrumen penelitian yang akan digunakan oleh peneliti. 2) Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2005:40) reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Sebuah tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap. Skala koefisien reliabilitas yaitu antara 0-1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas atau mendekati 1, maka semakin tinggi juga keajegan atau ketetapannya. Kriteria adalah dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. jika r hitung > r tabel, maka valid 2. jika r hitung < r tabel, maka tidak valid Berikut, hasil perhitungan pengujian instrumen untuk reliabilitas soal yang diperoleh melalui bantuan aplikasi program pengolahan data Anates Versi. 4.0

9 53 Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Reliabilitas Rata rata =295,45 Kolerasi XY =0,87 Simpangan Baku = 77,20 Reliabilitas Tes = 0,93 No. Urut No. Subjek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total (Sumber : Lampiran, data diolah) Berdasarkan tabel 4.2, perhitungan reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan antara dengan. Nilai yang diperoleh dari reliabilitas soal sebesar 0,93 sedangkan nilai sebesar 0,396 maka soal tersebut dinyatakan reliabel karena memiliki >.

10 54 3) Taraf Kesukaran Menurut Arikunto (2009: 207) bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Analisis tingkat kesukaran soal adalah mengkaji soal-soal dari segi kesulitannya sehinggadapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk rendah, sedang, dan sukar. Angka indeks kesukaran butir itu besarnya berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Jika seluruh peserta ujian menjawab dengan salah butir tersebut maka soal tersebut sangat sukar dengan indeks kesukaran 0,00 dan jika indeks kesukaran 1,00 maka soal sangat mudah karena dijawab dengan benar oleh seluruh peserta tes. Kriteria tingkat kesukaran suatu item soal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran Keterangan Kurang dari 0,30 Item soal berkategori sukar 0,30 0,70 Item soal berkategori cukup Lebih dari 0,70 Item soal berkategori mudah (sumber : Arikunto, 2009 : 210) Untuk mengukur validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal tersebut yang berbentuk bukan pilihan ganda penulis menggunakan alat bantu yaitu software Anates versi 4.0, perangkat lunak ini dikembangkan oleh Karnato dan Yudi Wibisono.

11 55 Selanjutnya, hasil yang diperoleh dari pengujian instrumen dengan menggunakan Anates adalah tingkat kesukaran soal. Hasil pengujian menggunakan hail sebagai berikut : Tabel 3.5 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal No. Tingkat Butir Kesukaran (%) Tafsiran Soal 1 45,00 Sedang Wesel tagih 2 66,67 Sedang Beban dan jasa bank 3 80,00 Mudah Cek kosong 4 80,00 Mudah Deposito in transit 5 74,86 Mudah Kesalahan pencatatan 6 70,00 Sedang Outstanding Check 7 62,00 Sedang Wesel tagih 8 80,00 Mudah Beban dan jasa bank 9 80,00 Mudah Cek kosong 10 50,00 Sedang Deposito in transit 11 68,57 Sedang Kesalahan pencatatan 12 79,00 Mudah Outstanding Check 13 78,00 Mudah Deposito in transit 14 69,00 Sedang Outstanding Check 15 30,00 Sukar Bunga obligasi 16 80,00 Mudah Beban administrasi 17 80,00 Mudah Cek kosong 18 78,00 Mudah Kesalahan pencatatan 19 44,00 Sedang Kesalahan pencatatan 20 75,00 Mudah Cek kosong 21 57,14 Sedang Kesalahan pencatatan 22 72,00 Mudah Outstanding Check 23 50,00 Sedang Bunga obligasi 24 85,00 Mudah Deposito in transit 25 80,00 Mudah Beban administrasi (Sumber : Lampiran, data diolah) Dari seluruh item soal didapatkan hasil 14 soal dengan klasifikasi mudah, 10 soal dengan tafsiran sedang, dan 1 soal dengan tafsiran sukar. Komposisi tersebut memperlihatkan distribusi tingkat kesukaran soal

12 56 yang cukup baik. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Arikunto (2007 : 7 ) Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bila dilihat dari distribusi tingkat kesukaran pada instrumen diatas dapat diambil kesimpulan. Soal tersebut layak untuk diberikan pada saat latihan individu maupun post test. 4) Daya Pembeda Menurut Arikunto (2009:103) daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang bodoh. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi atau disingkat D. Daya pembeda memiliki rentang antara -1 sampai 1. Berbeda dengan indeks kesukaran daya pembeda menggunakan tanda negatif pada indeks diskriminasi jika suatu soal menunjukan kualitas siswa yang berkemampuan sebaliknya atau rendah. Dari perhitungan Anates diperoleh daftar siswa yang termasuk kelompok atas dan kelompok asor. Daya pembeda soal tujuannya untuk kemampuan soal membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah. Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal diperoleh data pada tabel berikut :

13 57 Tabel 3.6 Daya Pembeda Butir Soal No. Indeks DP (%) Klasifikasi 1 0,60 Baik 2 0,66 Baik 3 0,40 Cukup 4 0,40 Cukup 5 0,50 Baik 6 0,40 Cukup 7 0,36 Cukup 8 0,40 Cukup 9 0,40 Cukup 10 0,60 Baik 11 0,62 Baik 12 0,42 Baik 13 0,44 Baik 14 0,62 Baik 15 0,60 Baik 16 0,40 Cukup 17 0,40 Cukup 18 0,44 Baik 19 0,48 Baik 20 0,50 Baik 21 0,28 Cukup 22 0,36 Cukup 23 0,44 Baik 24 0,30 Cukup 25 0,40 Cukup (Sumber : Lampiran, data diolah) Berdasarkan tabel 4.4 dari 25 soal yang diujikan terdapat 13 soal dengan kualitas baik dan 12 soal berkualitas cukup. Hal ini berarti soal yang diujikan masih memiliki tingak daya pembeda yang baik.

14 58 Untuk mengukur validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal tersebut yang berbentuk bukan pilihan ganda penulis menggunakan alat bantu yaitu software Anates versi 4.0 Langkah-langkah menjalankan software Anates sebagai berikut: 1. Aktifkan program anates untuk uraian, klik star, klik program, klik anates.exe 2. Setelah terbuka program anates, pada tab file klik Buat File Baru maka akan terbuka kotak dialog yang meminta user memasukan data jumlah subjek dan jumlah butir soal, isikan sesuai data yang ada. 3. Setelah memasukan data, akan terbuka halaman yaitu halaman edit data mentah. Isikan data yang diminta yaitu nama subjek / siswa, skor ideal dari setiap butir soal, dan skor yang diperoleh siswa untuk setiap butir soal yang ada. 4. Simpan file 5. Kemudian kembali ke menu utama, klik penyekoran data 6. Kembali ke menu utama 7. Pilih hasil pengolahan yang diinginkan yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Maka secara instant hasil pengolahan akan muncul dalam bentuk notepad dengan extention.txt.

15 Tahap Pelaksanaan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses pelaksanaan adalah: Pertemuan Kegiatan Alokasi Waktu Ke-1 1) Guru menyampaikan teknik pelaksanaan model 20 Menit pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction 2) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk 35 Menit mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru. 3) Guru memberikan kuis kepada siswa untuk mendapatkan 45 Menit skor dasar atau skor awal selanjutnya pembentukan kelompok. Skor yang diperoleh akan dijadikan sebagai dasar dalam pembentukan kelompok secara heterogen. Pengelompokan heterogen salah satunya dapat dilihat dari kemampuan akademis (pintar, sedang dan rendah). Pengelompokan berdasarkan kemampuan akademis harus berdistribusi secara adil, misalnya satu kelompok terdiri dari satu orang yang mempunyai kemampuan tinggi, dua orang berkemampuan sedang, dan satu orang lainnya berkemampuan akademis rendah. Sehingga, diantara mereka dapat saling membantu dalam pengalaman masing masing.

16 60 4) Hasil belajar siswa secara individu didiskusokan dalam 35 kelompok. Setiap anggota saling memeriksa jawaban teman satu kelompoknya. Ke-2 1) Penyampaian kembali teknik pelaksanaan model 15 Menit pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction 2) Setelah itu dilanjutkan dengan mengerjakan soal yang 50 Menit terdiri dari 7 soal dengan alokasi waktu 50 menit. Siswa harus mampu mengerjakan soal tersebut dengan kemampuannya sendiri, dengan aturan mengerjakan dua soal pertama kemudian melanjutkan dua soal berikutnya. Begitu sudah selesai baru melanjutkan empat soal terakhir. Siswa yang mengalami kesulitan bisa meminta bantuan pada teman sekelompoknya sebelum meminta bantuan guru. Apabila waktu yang disediakan sudah habis maka siswa tidak boleh mengerjakan lagi, kemudian hasil pengerjaan didiskusikan dalam kelompok. 3) Siswa mengerjakan tes formatif A yang terdiri dari enam 40 soal dengan alokasi waktu menit. Dalam tes ini siswa juga bekerja sendiri-sendiri sampai selesai. Aturan pengerjaan soal yaitu dengan mengambil empat soal pertama, dilajutkan dengan dua soal terakhir. Jika siswa tidak bisa menjawab ke enam soal tersebut,

17 61 maka guru merespon dan menampung semua masalah yang dimiliki oleh siswa. 4) Dilanjutkan dengan diskusi kelompok. 30 Menit Ke-3 1) Penyampaian kembali teknik pelaksanaan model 15 Menit pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction. 2) Setelah itu dilanjutkan dengan soal formatif B yang 40 Menit terdiri dari enam soal dengan tingkat kesulitan yang sama dengan soal formatif A. Aturan pengerjaaan soal dan alokasi waktu sama dengan soal formatif A. 3) Siswa mengikuti tes keseluruhan. Tes ini merupakan tes 40 Menit terakhir dalam model pembelajaran kooperatif tipe Team Accellerated Instruction yang terdiri dari enam soal. Disini juga siswa mengerjakan secara sendiri-sendiri sama halnya dengan tes sebelumnya dengan alokasi waktu 40 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi kelompok dengan saling memeriksa jawaban. 4) Guru menjelas kan materi yang belum dipahami oleh siswa 40 Menit dengan melakukan pembahasan soal Ke-4 1) Guru memberikan posttest kepada seluruh siswa 60 Menit dikerjakan secara individual. 2) Pemberian penghargaan atau reward pada kelompok 40 Menit yang mempunyai nilai yang paling tinggi, dengan

18 62 kategori kelompok dengan kemampuan bagus diberi predikat Super Team, kelompok dengan kemampuan sedang diberi predikat Great Team, dan kelompok dengan kemampuan kurang diberi predikat Good Team Tahap Pasca Pelaksanaan Tahap pasca-pelaksanaan terdiri atas beberapa tahapan-tahapan berikut : 1. Melakukan analisis terhadap data hasil penelitian 2. Melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan dari hasil analisis data. 3. Menyusun hasil penelitian. 3.6 Teknik Pengujian Hipotesis Setelah melakukan uji coba instrumen penelitian dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, selanjutnya adalah menganalisis data. Tahap analisis data antara lain melalui: Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat bahwa data yang diperoleh dari skor tes, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat. Berikut ini langkah-langkah untuk menguji normalitas dengan uji chi kuadrat: 1) Mencari skor terbesar dan terkecil

19 63 2) Mencari nilai rentangan (R) Rumus : R = skor terbesar skor terkecil 3) Mencari banyaknya kelas (K) Rumus : BK = 1 + 3,3 log n 4) Mencari nilai panjang kelas (P) Rumus : P 5) Membuat tabulasi dengan tabel penolong No Kelas Interval F (Xi) f. Xi (X - Xi f. ( X Xi Jumlah 6) Mencari rata-rata (mean) Rumus : 7) Mencari simpangan baku (S) Rumus : ( ( 8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara : a. Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

20 64 b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus: Z = c. Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurva Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angkaangka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n). f. Mencari chi-kuadrat hitung (χ 2 hitung) χ ( g. Membandingkan χ 2 hitung dengan χ 2 tabel Kaidahnya adalah jika χ 2 hitung χ 2 tabel, berarti distribusi data tidak normal. Sedangkan jika χ 2 hitung χ 2 tabel, artinya data berdistribusi normal. (Sudjana, 2004 :180) Uji t Teknik analisa data ini digunakan untuk melihat perbandingan antara dua sampel yang diambil dari dua populasi tersebut memiliki perbedaan rata rata atau tidak terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada bahasan laporan

21 65 rekonsiliasi bank yaitu dengan menggunakan uji-t perbedaan rata rata. Langkah langkahnya sebagai berikut : 1) Menetukan formulasi hipotesis 2) Menentukan taraf nyata α dan t tabel 3) Menentukan nilai uji statistika yaitu dengan mencari t hitung S = ( ( Keterangan : X1 = Nilai rata rata kelas eksperimen X2 = Nilai rata rata kelas kontrol S = Simpangan baku gabungan = Jumlah siswa kelas eksperimen = Jumlah siswa kelas kontrol = Varians kelas eksperimen = Varians kelas kontrol Pada hipotesis, peneliti merumuskan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction dapat meningkatkan

22 66 hasil belajar siswa pada pokok bahasan laporan rekonsiliasi bank pada studi keahlian akuntansi di SMK N 1 Aimas. Dengan demikian, menurut Arikunto (2010 : 352) pengetesan yang dilakukan harus menggunakan pengetesan dua arah.. Dalam uji dua arah, maka konsultasi pada dilakukan pada kolom taraf signifikansi 0,05 atau 5%. : = Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan laporan rekonsiliasi bank. : > Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan laporan rekonsiliasi bank. Perumusan kriteria uji: diterima jika ditolak jika Sudjana (2004 : 162)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Pengertian quasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control group pretest-posttest ( Suharsimi Arikunto 2006 :86 ) yang dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan peta jalan bagi peneliti yang menuntun dan menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2012:3). Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2012:3). Metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (01:3). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian. Desain penelitian digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Desain penelitian merupakan cara atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana kerja yang terstruktur dalam hal

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana kerja yang terstruktur dalam hal BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian merupakan rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antarvariabel secara komperehensif sedemikian rupa, agar hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Sugiyono (2008:5) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian atau disebut dengan rancangan penelitian mengungkapkan baik struktur masalah penelitian maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini yaitu metode deskriptif dan verifikatif. Sukmadinata,NS (2005:74) berpendapat bahwa:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka terlebih dahulu harus menemukan metode penelitian yang tepat, untuk memperoleh data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen. Eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan langkah prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang akan digunakan adalah quasi eksperiment atau

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang akan digunakan adalah quasi eksperiment atau 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya maka haruslah terlebih dahulu menentukan metode penelitian yang tepat, untuk mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model desain ekperimental semu atau istilah lainnya adalah Quasy Experimental Design, dengan desain penilitian ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari objek atau subjek yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (Riduwan, 2006:7) populasi adalah, wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengarah pada penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian yang mempunyai maksud mencari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes A III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Metode penelitian menurut Sugiyono (006:1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan 20 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu pendekatan dengan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan realibel dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi menggunakan teknik statistik inferensial dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian pendidikan dapat diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Desain penelitian ini adalah Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu 50 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) terhadap hasil belajar siswa pada Kompeteni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 01/013 Kelas VIII semester genap sebanyak 10 siswa yang terdistribusi dalam enam kelas, yaitu VIIIA-VIIIF dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pre Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- Postes Design

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode (Quasi Eksperimental Design), yaitu dengan memberi dua perlakuan terhadap dua kelompok siswa. Kelompok pertama diberikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 01/013 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental, merupakan metode untuk memperoleh data yang akurat dari data yang akan diteliti,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Keefektifan Penerapan Kombinasi Metode Numbered Head Together dan Index Card Match dalam meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Akidah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung yang terletak di jalan Lengkong Kecil nomor 53. Populasi adalah keseluruhan subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 90 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen pada umumnya dianggap sebagai

Lebih terperinci

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan pada satu kelompok yaitu kelompok

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan pada satu kelompok yaitu kelompok 49 49 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Eksperimen 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode Pre Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif yaitu: penelitian eksperimen semu (Quasi experiment). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan dari masing-masing variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 4 Bukit Kemuning Lampung Utara tahun pelajaran 2012/2013 yaitu sebanyak

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 7 yang beralamat di Jalan Siliwangi km 15 Baleendah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci