PENDALAMAN MATERI FISIKA
|
|
- Bambang Iskandar
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 DAR 2/Profesional/184/003/2018 PENDALAMAN MATERI FISIKA MODUL 1 KB 3 : GERAK DALAM BIDANG Penulis : Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2018
3 -
4 DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN... 1 B. CAPAIAN PEMBELAJARAN... 1 C. SUB CP... 2 D. URAIAN MATERI... 2 I. GERAK PARABOLA... 2 II. GERAK MELINGKAR BERATURAN E. TUGAS F. TES FORMATIF G. RANGKUMAN H. DAFTAR PUSTAKA iv -
5 - v -
6 A. PENDAHULUAN Para guru peserta Program Profesi Guru yang baik, selamat berjumpa lagi mellaui modul pendalaman materi Fisika. Fisika adalah ilmu yang menjadi dasar dari hamper seluruh penemuan teknologi. Hampir semua perkembangan teknologi selalu diawali oleh penemuan dalam fisika. Oleh karena itu penting bagi para kita para pendidik untuk membangun ketertarikan para murid kepada fisika melalui pembelajaran yang menginspirasi. Pada Modul tentang Vektor dan Gerak Lurus Saudara telah mempelajari gerak dalam satu dimensi yang meliputi Gerak Lurus dan Gerak Lurus Berubah Beraturan. Pembahasan di dalam modul tersebut dibatasi untuk gerak dalam satu dimensi. Pada pembahasan tersebut posisi, kecepatan dan percepatan benda cukup dideskripsikan dalam satu dimensi. Pada modul ini dibahas gerak dalam dua dimensi atau gerak dalam bidang. Pembahasan gerak dalam bidang di dalam modul ini dibatasi pada dua jenis gerak yaitu Gerak Parabola dan Gerak Melingkar Beraturan. Gerak Parabola merupakan keadaan khusus dari gerak dalam bidang karena benda yang bergerak mengalami gaya yang arahnya verikal yaitu gaya gravitasi. Akibat dari pengaruh gaya tersebut, benda mengalami percepatan dalam arah vertikal tetapi dalam arah horizontal tidak ada percepatan. Keadaan itulah yang mengakibatkan lintasan benda melengkung. Gerak Melingkar Beraturan merupakan bahan kajian yang terkait dengan nbanyak bahan kajian lain di dalam fisika seperti rotasi benda tegar dan gerak harmonis. Sementara itu pembahasan tentang gerak parabola merupakan B. CAPAIAN PEMBELAJARAN Menerapkan konsep teoretis fisika klasik dan fisika modern secara mendalam
7 C. SUB CP 1. Menerapkan konsep-konsep dan analisis Gerak Parabola untuk menyelesaiakan persoalan Gerak Parabola. 2. Menerapkan konsp-konsep dan analisis Gerak Melingkar Beraturan untuk menyelesaikan persoalan ngerak Melingkar Beraturan. D. URAIAN MATERI I. GERAK PARABOLA Sebuah bola ditendang oleh Lionel Messi dari tengah lapangan bola, bola melambung kemudian jatuh kembali di di dekat kotak pinalti. Bola yang ditendang itu melakukan dua gerak sekaligus yaitu gerak vertikal dan gerak horizontal. Dalam arah vertikal bekerja gaya gravitasi, dan oleh karenanya bola mengalami percepatan gravitasi yang arahnya menuju pusat bumi. Sementara itu, dalam arah horisontal, setelah bola lepas tendangan, tidak ada lagi gaya yang bekerja, dan karenanya dalam arah horisontal bola tidak mengalami percepatan. Gerak yang dialami oleh bola yang diilustrasikan di atas disebut sebagai Gerak Parabola, atau dengan kata lain dapat didefinisikan bahwa Gerak Parabola adalah gabungan gerak lurus beraturan pada sumbu X dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu Y dengan percepatan gravitasi. Gerak bola yang disebutkan di atas dapat diilustrasikan secara grafis dalam gambar
8 Gambar 3.1 Gerak Parabola Gambar 3.1 memberikan informasi penting berikut ini: 1. Vektor Vo: Menyatakan vektor kecepatan awal benda, yaitu kecepatan benda ketika mulai bergerak 2. α: Sudut antara vektor V0 dengan garis horisontal, disebut sudut elevasi. Sudut ini merupakan menyatakan arah V0 terhadap bidang atau garis horisontal. 3. Vektor V0x: Menyatakan vektor kecepatan awal dalam arah horisontal atau komponen kecepatan 4. Vektor V0y: 5. hmax: tinggi maksimum yang dicapai benda 6. Vektor V: Vektor kecepatan pada waktu tertentu 7. Vektor Vx: Vektor kecepatan benda pada waktu tertentu dalam arah X 8. Vektor Vy: Vektor kecepatan benda pada waktu tertentu dalam arah Y 9. Β: Sudut antara kecepatan pada saat tertentu dengan garis horisontal - 3 -
9 Pada saat awal bergerak: Pada gambar 3.1 diperlihatkan bahwa pada saat awal bergerak benda memiliki kecepatab V0 dan memiliki sudut elevasi α. V0 dikenal sebagai kecepatan awal. Kecepatan awal tersebut dapat diuraikan menjadi dua komponen kecepatan yang saling tegaklurus yaitu V0x yaitu komponen kecepatan awal dalam arah horisontal dan V0y yaitu komponen kecepatan awal dalam arah vertikal. v 0x = v 0 cosα.. (3.1) v 0y = v 0 sinα.. (3.2) Benda bergerak dalam dua dimensi, dalam bidang, yaitu bidang tegak. Gerak benda dapat dianalisis dengan menguraikan komponen-komponen geraknya ke dalam komponen gerak dalam arah horizontal dan komponen gerak dalam arah vertikal. Komponen Gerak Pada arah horisontal (sumbu X) : Kecepatan dalam arahn horizontal Tidak ada gaya dalam arah horizontal yang bekerja pada benda. Karena tidak mengalami gaya dalam arah horisontal maka benda tidak mengalami percepatan dalam arah horisontal. Karena tidak mengalami percepatan maka komponen kecepatan dalam arah horisontal bernilai tetap. Dengan kata lain, dalam arah horisontal benda mengalami Gerak Lurus Beraturan (GLB). Persamaan kecepatan benda dalam arah horisontal adalah: v tx = v ox = v 0 cosα. (3.3) Persamaan (3.3) menunjukan bahwa komponen kecepatan benda dalam arah horisontal tetap baik nilai maupun arahnya. Komponen kecepatan benda dalam arah - 4 -
10 horisontal pada saat t sama dengan komponen kecepatan awal darlam arah horisontal (Persamaan (3.1)). Posisi dalam arah horizontal Posisi benda yang melakukan gerak dalam bidang vertikal dapat dinyatakan dalam dua komponen yaitu posisi dalam arah horisontal dan posisi dalam arah vertikal. Sebagi contoh, posisi sebuah bola yang sedang melayang di udara setelah ditendang oleh seorang pemain bola dapat kita nyatakan dengan pernyataan berikut: Bola berada 10 meter di depan penendang dan 1,5 meter di atas permukaan tanah. Pernyataan tersebut menyatakan posisi bola dalam dua dimensi. Pada pembahasan tentang komponen kecepatan dalam arah horisontal telah ditunjukan bahwa kecepatan benda dalam arah horisontal tetap. Oleh karena itu, posisi benda dalam arah horisontal x dapat dinyatakan dalam: x t, bila posisi awal benda dalam arah x adalah x 0 dinyatakan dalam x t = x 0 + v x t = v 0x t = v 0 cosαt. (3.4) x t Posisi benda pada saat t x 0 posisi awal benda dalam arah horisontal Komponen Gerak Pada arah vertikal (sumbu Y): Berbeda dengan komponen gerak dalam arah horisontal yang tidak mengalami percepatan, komponen gerak dalam arah vertikal mengalami percepatan tetap yang arahnya ke bawah sebagai akibat dari gaya gravitasi yang dialaminya. Karena mengalami percepatan tetap maka komponen gerak benda dalam arah vertikal bukan gerak lurus beraturan seperti komponen gerak dalam arah horisontal, melainkan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
11 Kecepatan dalam arah vertikal Karena benda mengalami percepatan tetap yang arahnya ke bawah, maka persamaan komponen kecepatan benda pada saat t (v t ) dalam arah vertikal adalah: v ty = v 0y gt. (3.5) Dengan menggunakan persamaan 3.1, persamaan (3.5) dapat ditulis dalam bentuk: v ty = v o sin α gt. (3.6) Persamaan ini berlaku untuk benda yang sedang bergerak naik maupun turun. Arah gerak benda naik atau turun dapat diketahui dari hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan 3.6. Apabila v ty positif berarti benda sedang bergerak naik, dan sebaliknya apabila v ty negatif berarti benda sedang bergerak turun. Cara analisis ini sejalan dan konsisten dengan pengertian posisi dan kecepatan yang dibahas pada Modul 2. Kecepatan pada titik tertinggi Benda dikatakan mencapai posisi atau titik tertinggi ketika benda sudah tidak bergerak naik lagi dan belum mulai bergerak turun. Hal tersebut berarti pada titik tertinggi v ty = 0 Komponen kecepatan vertikal pada titik tertinggi adalah nol. Dengan menggunakan persamaan (3.6) dapat dihitung waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi: v ty = v o sin α gt Karena v ty = 0, maka t ymax = v o sin α. (3.7) g - 6 -
12 t ymax : Waktu yang diperluka oleh benda mulai dari bergerak sampai mencapai titik tertinggi (y max ) Posisi dalam arah vertikal (Y) Telah dibahas di atas bahwa dalam arah vertikal benda mengalami percepatan gravitasi dan oleh karenanya benda melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Posisi benda dalam arah vertikal dapat dihitung dengan persamaan: y t = y 0 + v 0y t 1 2 gt2 y t = y 0 + v 0 sinαt 1 2 gt2.. (3.8) y t : Posisi benda dalam arah vertikal pada saat t y 0 : Posisi awal benda dalam arah vertikal Posisi tertinggi benda: Benda mencapai titik tertinggi ketika benda sudah tidak bergerak lagi ke atas. Posisi tertinggi benda dapat dihitung dengan memasukkan nilai waktu untuk mencapai untuk mencapai titik tertinggi, yaitu persamaan (3.7) ke dalam persamaan posisi vertikal persamaan (3.8): y t = y 0 + v 0y t 1 2 gt2 y max = y 0 + v 0 sinα ( v 0 sinα g ) 1 2 g (v 0 sinα g 2 ) y max = y (v 0 sinα ) 2 (3.9) g - 7 -
13 y max : tinggi maksimum benda Titik terjauh Titik terjauh benda dicapai ketika benda tepat mencapai permukaan tanah, pada saat itu benda tidak lagi bergerak baik dalam arah vertikal maupun dalam arah horisontal. Posisi titik terjauh benda dapat dicari dengan memasukan nialai waktu t agar benda mencapai tanah ke dalam persalaam posisi horisontal, yaitu persamaan (3.4). Sementara itu, waktu t yang diperlukan agar benda sampai di tanah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (3.8) dengan memasukan nilai y t = 0. Apabila posisi awal benda berada di permukaan tanah, maka y 0 = 0 Kecepatan pada saat t Kecepatan benda pada suatu saat v t merupakan resultan dari komponen kecepatan dalam arah horisontal v tx dan kecepatan dalam arah vertikal v ty. Karena v tx dan v ty saling tegak lurus maka v t = v 2 2 tx + v ty.. (3.10) Arah kecepatan pada saat t: Arah v t dapat dicari dengan menghitung tgα dari v ty dengan v tx α v tx v ty v t - 8 -
14 tg α = v ty v tx Contoh 1: Sebuah bola tenis menggelinding di atas permukaan meja yang tingginya 2 m dengan kecepatan linier 10 m/s kemudian bola jatuh ke lantai. Kecepatan bola ketika meninggalkan permukaan meja adalah 10 m/s dengan arah horisontal. a. Tentukanlah besar dan arah kecepatan bola pada saat 0,5s sejak meninggalkan permukaan meja? b. Di manakah posisi bola pada saat 0,5 s sejak meninggalkan meja? c. Di manakah posisi bola mengenai lantai dihitung dengan menggunakan acuan kaki meja? Diketahui: Posisi vertikal awal bola, y 0 = 2 m Kecepatan awal bola adalah 10 m/s mendatar Penyelesaian: v 0 = 10 m/s y 0 = 2m x max a. Kecepatan bola pada saat 0,5 s sejak meninggalkan permukaan meja, v 0,5-9 -
15 v 0,5 adalah resultan dari v 0,5 dalam arah horisontal yaitu v 0,5x dan v 0,5 dalam arah vertikal v 0,5y v 0,5x = 10 m/s ( dalam arah horisontal bola tidak mengalami percepatan) v 0,5y = v o sin α gt (Persamaan 3.5) Disebutkan bahwa bola meninggalkan permukaan meja dengan kecepatan 10 m/s mendatar, berarti tidak ada komponen kecepatan nawal dalam arah vertikal, Atau v 0y = 0. Karena bola meninggalkan permukaan meja dengan kecepatan narah mendatar maka sudut elevasi ketika bola meinggalkan meja adalah 0 0. Maka, v 0,5y = 0 9,8(0,5) = 4,9 m/s (tanda menunjukan bahwa komponen kecepatan arah vertikal berarah ke bawah). Sekarang dapat dihitung v 0,5 v 0,5 = ( 4,9) 2 = 11,136 m/s Arah kecepatan bola pada saat 0,5 s sejak bola meninggalkan permukaan meja: Dari penyelesaian di atas diperoleh bahwa v 0,5x = 10 m/s (ke kanan) Dan v 0,5y = -4,9 m/s (ke bawah) β 10 m/s -4,9 m/s 11,136 m/s
16 tg β = 4,9 10 = - 0,40 β = -26,1 0 b. Posisi bola pada saat 0,5 s sejak meninggalkan permukaan meja Posisi dalam arah horisontal: Posisi awal bola x 0 = 0 m x 05 = x 0 + v x t Posisi dalam arah vertikal: Posisil awal bola y 0 = 2 m x 05 = (0,5 ) = 5 m y 0,5 = y 0 + v 0 sinα 1 2 gt2 y 0 = (9,8)(0,5)2 = 2 1,225 = 0,775 m c. Posisi benda ketika mencapai lantai Posisi horisontal bola dihitung dari kaki meja: x max = x 0 + v x t x 0 = 0 m; v x = 10 m/s
17 t : adalah waktu bola untuk mencapai tanah, dihitung dengan menggunakan persamaan posisi dalam arah vertikal, yaitu waktu untuk mencapai ketinggian 0 m. y t = y 0 + v 0y t 1 2 gt2 y t = 0 m; y 0 = 2 m; v 0y = 0 m s (bola meluncur mendatar) 0 = (9,8)t2 2 = 4,9 t 2 t = 1,565 s Jadi, bola mencapai lantaiu pada saat 1,565 s sejak meninggalkan meja. Posisi horisontal bola ketika mengenai lantai adalah: x max = (1,565) x max = 15,65 m Jadi posisi bola mengenai lantai adalah 15,65 m dari kaki meja. Contoh 2: Sebuah bola basket dilemparkan oleh seorang pemain basket. Bola dilemparkan dari ketinggian 1,5 m di atas permukaan tanah dengan kecepatan awal 15 m/s dan sudut elevasi
18 a. Gambarlah lintasan bola dan jelaskanlah mengapa bentuk lintasannya seperti yang Anda gambarkan itu! b. Kecepatan bola arah horisontal 1) Tulislah persamaan kecepatan bola arah horisontal! 2) Jelaskanlah makna/arti dari persamaan arah horisontal tersebut! c. Kecepatan bola arah vertikal 1) Tulislah persamaan kecepatan bola arah vertikal! 2) Jelaskanlah makna/arti dari persamaan arah horisontal tersebut! d. Di manakah posisi bola dalam arah horisontal dan vertikal pada saat 2 s sejak dilemparkan? e. Hitunglah besar dan arah kecepatan bola pada saat 3 s sejak bola dilemparkan! Penyelesaian: a. Gambar lintasan bola 15 m/s 1, Lintasan bola melengkung seperti gambar di atas karena dua sebab yaitu bola dilemparkan dengan memiliki dua komponen kecepatan yaitu kecepatan dalam arah horisontal dan kecepatan dalam arah vertikal. Sebab
19 kedua adalah kecepatan dalam arah horisontal nilai dan arahnya tetap sementara itu kecepatan dalam arah verikal berubah secara teratur akibat pengaruh percepatan gravitasi bumi. b. Kecepatan dalam arah horisontal i) Persamaan kecepatan dalam arah horisontal Vx = V0x = Vo cos 45 0 = 15 x 0,7071 m/s = m/s ii) Makna dari persamaan kecepatan dalam arah horisontal Persamaan Vx di atas menunjukkan sebuah nilai yang tidak tergantung pada variabel apapun, artinya niai dan arah Vx tetap. c. Kecepatan dalam arah vertikal i) Persamaan kecepatan dalam arah vertikal Vy = V0y 9,8 t = Vo sin ,8t = 15 x 0,7071 m/s 9,8 t = m/s 9,8 t m/s ii) Makna dari persamaan kecepatan dalam arah vertikal Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan dalam arah vertikal di atas mengandung variabel waktu (t). Persamaan tersebut merupakan persamaan linier yang berarti kecepatan dalam arah vertikal berubah teratur secara teratur dengan nilai perubahan -9,8 setiap sekon. d. Posisi bola pada saat t = 2 s sejak dilemparkan Posisi horosintal: x = x0 + vx t = m/s x 2 s = 21,2132 m Posisi vertikal : y = y0 + voyt (0,5)(9,8)t
20 Y = 1,5 + 10,6066 (2) 9,8 (2) = 1,5 + 21, ,6 = 3,1132 m e. Kecepatan bola pada saat 3s sejak dilemparkan Kecepatan dalam arah horisontal: 10,6066 m/s Kecepatan dalam arah vertikal: vy = v0y 9,8 t = 10,6066 (9,8) (3) = (10, ,4) m/s = -18,7934 m/s (tanda negatif menunjukkan bawha arahnya ke bawah) β V x v y Kecepatan bola, v = 10, , = 21,58 m s Arah kecepatan bola, membentuk sudut β terhadap horisontal, tg β = (-18,7934/10,6066) tg β = -1,78 β = -60,70 0 Artinya, komponen kecepatan horizontalnya vx selalu konstan dalam selang waktu t, maka : Kecepatan awal secara horisontal adalah: vox = vo cos θ Kecepatan horisontal dalam waktu t adalah :
21 vx = vox = vo cos θ Jarak horisontal yang ditempuh dalam waktu t adalah : x = vx. t = vo cos θ. t
22 II. GERAK MELINGKAR BERATURAN Ketika sebuah objek bergerak dalam lingkaran dengan kecepatan konstan, kecepatannya (yang merupakan vektor) terus berubah. Kecepatannya berubah bukan karena besarnya kecepatan berubah tetapi karena arahnya. Kecepatan yang terus berubah ini berarti bahwa objek tersebut sedang berakselerasi (percepatan sentripetal). Agar akselerasi ini terjadi harus ada gaya yang dihasilkan, gaya ini disebut gaya sentripetal. Pada setiap interval waktu yang sama partikel (ujung jarum) menempuh busur yang sama panjangnya. Partikel berputar satu kali putaran, berarti menempuh busur 360 o yang panjang lintasannya merupakan keliling lingkaran sebesar 2πR. sehingga 2πR = Sudut datar yang ditempuh partikel itu dinyatakan dalam θ Video: Gerak melingkar beraturan adalah gerak partikel menurut sebuah lingkaran dengan laju konstan. Vektor kecepatan, arah vektor kecepatannya berubah terus-menerus, tetapi lajunya atau nilai kecepatannya tetap. Satuan radian = 2π radian 1 radian = /2π = /2. 3,14 = ,
23 Satu radian (disingkat rad) adalah besar sudut datar yang berhadapan dengan busur yang panjangnya R dari lingkaran. Panjang busur yang ditempuh partikel sama dengan sudut datar dikalikan jari-jari, dan dirumuskan : S = θr S : Panjang busur lingkaran, R: Jari-jari lingkaran, θ: Sudut datar Kecepatan sudut (ω) suatu objek adalah sudut (θ) bergerak melalui diukur dalam radian (rad) dibagi dengan waktu (t) yang diambil untuk bergerak melalui sudut itu. Ini berarti bahwa unit untuk kecepatan sudut adalah radian per detik (rad s -1 ). Waktu yang diperlukan partikel untuk menempuh satu kali putaran disebut periode yang dinyatakan dengan huruf T. Satuan periode adalah sekon. Kecepatan anguler partikel pada suatu gerak melingkar beraturan, ialah besar sudut yang ditempuh partikel yang bergerak beraturan yang lintasannya lingkaran tiap sekon. Besar kecepatan anguler: ω = /T ω = 2π/T (ω: kecepatan anguler; T Periode) Kecepatan linear partikel pada suatu gerak melingkar beraturan ialah kecepatan partikel untuk mengelilingi satu putaran yang arahnya selalu menyinggung lintasannya, dan tegak lurus dengan jari-jari lingkaran. Besar kecepatan linear : v = 2πR/T Hubungan antara kecepatan linear dan kecepatan anguler : v = ωr
24 Frekwensi partikel yang melakukan gerak melingkar beraturan, ialah banyaknya putaran yang dilakukan tiap sekon. Frekwensi diberi lambang f, dan besarnya merupakan kebalikan dari periode. Percepatan Sentripetal dan Gaya Sentripetal Kita sekarang mengalihkan perhatian ke kasus objek bergerak dalam lingkaran. Kita akan mulai dengan kasus gerakan melingkar paling sederhana, kasus di mana kecepatan benda konstan, sebuah kasus disebut sebagai gerakan melingkar beraturan. Ketika sebuah objek bergerak dalam lingkaran dengan kecepatan konstan, kita menyebut benda tersebut bergerak melingkar beraturan (uniform circular motion). Nilai kecepatan benda tersebut konstan, akan tetapi arahnyan selalu berubah. Video : Akselerasi adalah perubahan dalam kecepatan, baik dalam besarnya yaitu, kelajuan dalam arahnya, atau keduanya. Dalam gerakan melingkar bearturan, arah kecepatan berubah secara konstan, sehingga selalu ada percepatan yang terkait, meskipun lajunya konstan. Gambar di bawah ini menunjukkan objek bergerak melingkar dengan kelajuan konstan. Arah kecepatan sesaat ditunjukkan pada dua titik di sepanjang lintasan. Akselerasi adalah arah perubahan dalam kecepatan, yang menunjuk langsung ke pusat rotasi pusat dari jalan melingkar. Arah ini ditunjukkan dengan diagram vektor pada gambar
25 Gambar 3. 1: Benda bergerak melingkar beraturan Gambar 3.2 Menghitung percepatan sentripetal Pada Gambar 3.2 di atas, sebuah benda atau partikel bergerak melingkar dari titik B ke titik C dalam selang waktu Δt dengan menempuh jarak Δs menelusuri busur s
26 yang membuat sudut Δθ. Perubahan vektor kecepatan adalah v2 v1= Δv, yang ditunjukkan pada sebelah atasnya. Jika Δt sangat kecil (mendekati nol), maka Δs dan Δθ juga sangat kecil dan v2 hampir paralel dengan v1, dan Δv akan tegak lurus terhadap keduanya. Dengan demikian Δv menuju ke arah pusat lingkaran. Karena a, tas mempunyai arah yang sama dengan Δv, maka a juga menu ke arah pusat lingkaran. Dengan demikian, percepatan ini disebut percepatan sentripetal dan diberi notasi as. Sekarang akan dihitung percepatan sentripetal. Perhatikan kembali Gambar 3.2 di atas, AB tegak lurus terhadap v1 dan AC tegak lurus v2. Sudut yang dibentuk oleh AB dan AC adalah Δθ. Sudut Δθ juga merupakan sudut antara v1 dan v2, karena AB tegak lurus dengan v1 dan AC tegak lurus dengan v2. Dengan demikian, vektor v2, v1, dan Δv, akan tampak seperti pada Gambar 3,2 di atas yang berbentuk segitiga yang sebangun dengan segitiga PQR di sebelah atasnya. Dengan menggunakan konsep kesebangunan segitiga dan dengan mengambil Δθ yang kecil (dengan memakai Δt sangat kecil) dan v1 = v2 = v, maka dapat dituliskan: Δv/v = Δl/R Δv = Δl.v/R Untuk mendapatkan percepatan sentripetal as, kita bagi Δv dengan Δt: Δv/Δt = (Δl/Δt).v/R karena as = Δv/Δt dan Δl/Δt laju linier v dari benda tersebut, maka persamaannya menjadi: as = v.v/r as = v 2 /R as = percepatan sentripetal (m/s2)
27 v = kecepatan linier (m/s) R = jari-jari lintasan (m) Berdasarkan persamaan as = v 2 /R, dapat disimpulkan bahwa percepatan sentripetal tergantung pada kecepetan linier v dan dan jari-jari R lingkarannya. Di mana percepatan sentripetal berbanding langsung dengan kecepatan liniernya dan berbanding terbalik dengan jari-jari lingkarannya. Untuk jari-jari lingkaran yang tetap, semakin besar kecepatan liniernya maka percepatan sentripetalnya makin besar. Sedangkan untuk kecepatan linier yang tetap, semakin besar jari-jari lingkarannya maka makin kecil percepatan sentripetalnya. Vektor percepatan menuju ke arah pusat lingkaran, tetapi vektor kecepatan selalu menunjuk ke arah gerak yang tangensial terhadap lingkaran. Dengan demikian, vektor kecepatan dan percepatan tegak lurus satu sama lain pada setiap titik di jalurnya untuk gerak melingkar beraturan, seperti Gambar 3.3 di bawah ini. Gambar 3.3: Percepatan sentripetal dan Gaya sentripetal Contoh 1: Seorang yang massanya 80 kg bersandar pada dinding sebuah platform yang berputar dengan kecepatan linier 4 m/s. Diketahui bahwa dinding mengerjakan gaya 600 N pada orang tersebut. Berapakah jari-jari platform?
28 Penyelesaian: F = m v2 r r = m v2 F = (80)(4)2 = 2,13 m 600 Jadi jari-jari platform adalah 2,13 m Contoh 2: Sebuah kendaraan melintasi tikungan tajam dengan kecepatan 12 m/s, diketahui jari-jari kelengkungan tikungan adalah 80 m. Berapakah sudut kemiringan optimum jalan yang dilintasi kendaraan tersebut agar kendaraan tidak terlempar ke luar jalan? Penyelesaian: Gaya-gaya yang bekerja pada kendaraan digambarkan berikut ini: N cos θ N θ N sin θ W
29
Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:
Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK
KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK Posisi titik materi dapat dinyatakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suatu bidang datar maupun dalam bidang ruang. Vektor yang dipergunakan untuk menentukan posisi disebut
Lebih terperinciTKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Gerak 2 dimensi lintasan berada dalam
Lebih terperinciKINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom
KINEMATIKA Fisika Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sasaran Pembelajaran Indikator: Mahasiswa mampu mencari besaran
Lebih terperinciTKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Gerak 2 dimensi lintasan berada dalam
Lebih terperinciFisika Umum Suyoso Kinematika MEKANIKA
GERAK LURUS MEKANIKA A. Kecepatan rata-rata dan Kecepatan sesaat Suatu benda dikatan bergerak lurus jika lintasan gerak benda itu merupakan garis lurus. Perhatikan gambar di bawah: Δx A B O x x t t v v
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS
BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciKinematika. Gerak Lurus Beraturan. Gerak Lurus Beraturan
Kinematika Gerak Lurus Beraturan KINEMATIKA adalah Ilmu gerak yang membicarakan gerak suatu benda tanpa memandang gaya yang bekerja pada benda tersebut (massa benda diabaikan). Jadi jarak yang ditempuh
Lebih terperinciBerdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN
3 GEAK MELINGKA BEATUAN Kincir raksasa melakukan gerak melingkar. Sumber: Kompas, 20 Juli 2006 Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu benda bergerak pada garis lurus, gerak
Lebih terperinciGERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.
GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan.
Lebih terperinciBAB III GERAK MELINGKAR BERATURAN DAN GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN
BAB III GERAK MELINGKAR BERATURAN DAN GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN A. KOMPETENSI DASAR : 3.. Memprediksi besaran-besaran fisika pada gerak melingkar beraturan dan gerak melingkar berubah beraturan.
Lebih terperinciFisika Dasar 9/1/2016
1 Sasaran Pembelajaran 2 Mahasiswa mampu mencari besaran posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel untuk kasus 1-dimensi dan 2-dimensi. Kinematika 3 Cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda
Lebih terperincir = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k
Kompetensi Dasar Y Menganalisis gerak parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor. P Uraian Materi Pokok r Kinematika gerak translasi, terdiri dari : persamaan posisi benda, persamaan kecepatan,
Lebih terperinciGerak Melingkar Pendahuluan
Gerak Melingkar Pendahuluan Gerak roda kendaraan, gerak CD, VCD dan DVD, gerak kendaraan di tikungan yang berbentuk irisan lingkaran, gerak jarum jam, gerak satelit mengitari bumi, dan sebagainya adalah
Lebih terperinciKegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN
Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN A. URAIAN MATERI: Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut kedudukannya berubah setiap saat terhadap titik acuannya (titik asalnya).
Lebih terperinciGERAK MELINGKAR BERATURAN
Pengertian Gerak melingkar GERAK MELINGKAR BERATURAN Gerak melingkar beraturan adalah gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran dengan laju konstan dan arah kecepatan tegak lurus terhadap arah percepatan.
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika
25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciLembar Kegiatan Siswa
1 Lembar Kegiatan Siswa Tujuan : 1) Menunjukan peristiwa benda yang melakukan gerak parabola. ) Menginterprestasikan gerak parabola merupakan perpaduan dua gerak yang memiliki arah horizontal dan vertikal.
Lebih terperinciGERAK MELINGKAR. Gerak Melingkar Beraturan
KD: 3.1 Menganalisis gerak lurus,parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor. GERAK MELINGKAR Gerak melingkar yaitu Gerak suatu benda dengan lintasan yang berbentuk lingkaran.contoh :Compact
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017
PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 016/017 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi
Lebih terperinci2.2 kinematika Translasi
II KINEMATIKA PARTIKEL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman dan kemampuan menganalisis serta mengaplikasikan konsep kinematika partikel pada kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciTri Widodo UNTUK SMA/MA
diunduh dari http://www.pustakasoal.com Tri Widodo UNTUK SMA/MA XI Tri Widodo FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi Undang-undang FISIKA untuk SMA/MA Kelas
Lebih terperinciKINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika
KINEMATIKA A. Teori Dasar Besaran besaran dalam kinematika Vektor Posisi : adalah vektor yang menyatakan posisi suatu titik dalam koordinat. Pangkalnya di titik pusat koordinat, sedangkan ujungnya pada
Lebih terperinciKarena hanya mempelajari gerak saja dan pergerakannya hanya dalam satu koordinat (sumbu x saja atau sumbu y saja), maka disebut sebagai gerak
BAB I. GERAK Benda dikatakan melakukan gerak lurus jika lintasan yang ditempuhnya membentuk garis lurus. Ilmu Fisika yang mempelajari tentang gerak tanpa mempelajari penyebab gerak tersebut adalah KINEMATIKA.
Lebih terperinciMEKANIKA. Oleh WORO SRI HASTUTI DIBERIKAN PADA PERKULIAHAN KONSEP DASAR IPA. Pertemuan 5
MEKANIKA Oleh WORO SRI HASTUTI DIBERIKAN PADA PERKULIAHAN KONSEP DASAR IPA Pertemuan 5 KINEMATIKA DAN DINAMIKA Sub topik: PARTIKEL Kinematika Dinamika KINEMATIKA mempelajari gerakan benda dengan mengabaikan
Lebih terperinciGERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP
34 MODUL PERTEMUAN KE 4 MATA KULIAH : (2 sks) MATERI KULIAH: Gerak Peluru (Proyektil); Gerak Melingkar Beraturan, Gerak Melingkar Berubah Beraturan, Besaran Angular dan Besaran Tangensial. POKOK BAHASAN:
Lebih terperinciSOAL DINAMIKA ROTASI
SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,
Lebih terperinciGURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1
GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1 Soal UN Fisika sesuai SKL 2012 disertai dengan konsep, rumus dan kunci jawaban. Indikator 1 : Membaca hasil pengukuran suatu alat
Lebih terperinciKINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.
KINEMATIKA Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata adalah
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 FISIKA
Antiremed Kelas 0 FISIKA Dinamika, Partikel, dan Hukum Newton Doc Name : K3AR0FIS040 Version : 04-09 halaman 0. Gaya (F) sebesar N bekerja pada sebuah benda massanya m menyebabkan percepatan m sebesar
Lebih terperinciJawaban Soal OSK FISIKA 2014
Jawaban Soal OSK FISIKA 4. Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu x dimana posisinya sebagai fungsi dari waktu dapat dinyatakan dengan kurva seperti terlihat pada gambar samping (x dalam meter dan t dalam
Lebih terperinciMATERI gerak lurus GERAK LURUS
MATERI gerak lurus Pertemuan I Waktu : Jarak, Perpindahan, Kelajuan, dan kecepatan :3 JP GERAK LURUS Gerak lurus adalah gerakan suatu benda/obyek yang lintasannya berupa garis lurus (tidak berbelok-belok).
Lebih terperinciGERAK MELINGKAR. = S R radian
GERAK MELINGKAR. Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu lingkaran (disekeliling lingkaran ), maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak melingkar beraturan. Kecepatan pada
Lebih terperinciDinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan
Lebih terperinciGMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1
1. Sebuah benda bermassa 1 kg berputar dengan kecepatan sudut 120 rpm. Jika jari-jari putaran benda adalah 2 meter percepatan sentripetal gerak benda tersebut adalah a. 32π 2 m/s 2 b. 42 π 2 m/s 2 c. 52π
Lebih terperinciFISIKA GERAK MELINGKAR BERATURAN
K-13 Kelas X FISIK GEK MELINGK BETUN TUJUN PEMBELJN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi gerak melingkar beraturan dan ciri-cirinya. 2. Memahami
Lebih terperinciSoal dan Pembahasan GLB dan GLBB
Soal dan GLB dan GLBB Contoh Soal dan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB), materi fisika kelas 10 (X) SMA. Mencakup penggunaan rumusrumus GLBB/GLB dan membaca grafik
Lebih terperinciMahasiswa memahami konsep gerak parabola, jenis gerak parabola, emnganalisa dan membuktikan secara matematis gerak parabola
BAB 6. Gerak Parabola Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep gerak parabola, jenis gerak parabola, emnganalisa dan membuktikan secara matematis gerak parabola Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami tentang
Lebih terperinciGerak Jatuh Bebas. Sehingga secara sederhana persaman GLBB sebelumya dapat diubah menjadi sbb:
Gerak Jatuh Bebas Gerak jatuh bebas adalah gerak yang timbul akibat adanya gaya gravitasi dan benda tidak berada dalam kesetimbangan. Artinya benda terlepas dan tidak ditopang oleh apapun dari segala sisi.
Lebih terperinciGLB - GLBB Gerak Lurus
Dexter Harto Kusuma contoh soal glbb GLB - GLBB Gerak Lurus Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB), termasuk gerak vertikal
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB 2 GRAVITASI A. Medan Gravitasi B. Gerak Planet dan Satelit Rangkuman Bab Evaluasi Bab 2...
DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v BAB 1 KINEMATIKA GERAK... 1 A. Gerak Translasi... 2 B. Gerak Melingkar... 10 C. Gerak Parabola... 14 Rangkuman Bab 1... 18 Evaluasi
Lebih terperinciTUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.
MATA KULIAH : FISIKA DASAR TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. POKOK BAHASAN: Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan Vektor
Lebih terperinciv i Kata Sambutan iii Sekilas Isi Buku v i ii ii B a b Gerak dalam Dua Dimensi Sumber: www.rit.edu Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika
Lebih terperinciGERAK PARABOLA. Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Semester/ tahun Ajaran : A. Petunjuk Belajar
GERAK PARABOLA Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Mata Pelajaran : Fisika Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Petunjuk Belajar 1. Baca buku-buku Fisika kelas XI SMA semester
Lebih terperinciGuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1
Indikator 1 : Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan memperhatikan aturan angka penting. Pengukuran dasar : Pelajari cara membaca hasil pengukuran dasar. dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari hari,banyak aktivitas maupun kegiatan kita tertuang dalam fisika. Salah satu materi yang sering berkaitan adalah penerapan hukum newton, baik
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA
K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA Gerak Parabola - Latihan Soal 01 Doc. Name: RK13AR10FIS0401 Version : 2016-10 halaman 1 01. No Gerak I Gerak II 1 Gerak lurus Gerak lurus Beraturan 2 Gerak lurus 3
Lebih terperinciS M A 10 P A D A N G
Jln. Situjuh Telp : 071 71 Kode Pos : 19 Petuntuk : Silangilah option yang kamu anggap benar! 1. Grafik di samping menggabarkan posisi x sebagai fungsi dari waktu t. Benda mulai bergerak saat t = 0 s.
Lebih terperinci1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB) 2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) 3. GERAK VERTIKAL 4. GERAK JATUH BEBAS 5. GERAK PARABOLA
1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB) 2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) 3. GERAK VERTIKAL 4. GERAK JATUH BEBAS 5. GERAK PARABOLA 1. GERAK LURUS BERATURAN Salah satu jenis gerak yang dipelajari dalam fisika
Lebih terperinciNama: Gilang Ramadhan NPM : Tugas: Fisika Dasar DINAMIKA
Nama: Gilang Ramadhan NPM :4320070016510014 Tugas: Fisika Dasar DINAMIKA Dinamika merupakan ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan meninjau penyebabnya, bagian dari mekanika. Beda halnya dengan
Lebih terperinciLatihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI
Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI 1. Bola bergerak jatuh bebas dari ketinggian 1 m lantai. Jika koefisien restitusi = ½ maka tinggi bola setelah tumbukan pertama A. 50 cm B. 25 cm C. 2,5 cm D. 12,5
Lebih terperinciGERAK MELINGKAR B A B
Gerak Melingkar 97 B B 5 GEK MELINGK Pernahkah kalian naik roda putar atau roler coaster? Saat kalian naik atau melihatnya tentu berfikir pada saat roler coaster di posisi atas geraknya terbalik, mengapa
Lebih terperincisoal dan pembahasan : GLBB dan GLB
soal dan pembahasan : GLBB dan GLB Posted on November 7, 2010. Filed under: contoh soal Contoh Soal dan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB), materi fisika kelas
Lebih terperinciPembahasan a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat) b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon
Soal Kinematika Gerak dan Analisis Vektor Soal No. 1 Sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi terhadap waktu : r(t) = 3t 2 2t + 1 dengan t dalam sekon dan rdalam meter. Tentukan: a. Kecepatan partikel
Lebih terperinciPERSIAPAN UN FISIKA 2015 SMA NO SOAL JAWABAN 01 Perhatikan gambar berikut!
NO SOAL JAWABAN 01 Perhatikan gambar berikut! Jono menempuh lintasan ABC dan Jinni menempuh lintasan BDC. Jarak dan perpindahan Jono dan Jinni adalah. A. Jono; 12 m dan 4 m, Jinni; 16 m dan 4 m B. Jono;
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
1 BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Grafik disamping ini menggunakan posisi x sebagai fungsi dari waaktu t. benda mulai bergerak saat t = 0. Dari graaafik ini dapat diambil
Lebih terperinciPENGERTIAN KINEMATIKA
PENGERTIAN KINEMATIKA Kinematika adalah mempelajari mengenai gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab terjadi gerakan itu. Benda diasumsikan sebagai benda titik yaitu ukuran, bentuk, rotasi dan getarannya
Lebih terperinciLEMBAR PENILAIAN Teknik Penilaian dan bentuk instrumen Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio
LEMBAR PENILAIAN 02 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrumen Teknik Bentuk Instrumen Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik Tes Tertulis Pilihan Ganda dan Uraian Tes Unjuk Kerja Uji Petik
Lebih terperinciBAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA
1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60
Lebih terperinciBAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius
BAB III GERAK LURUS Pada bab ini kita akan mempelajari tentang kinematika. Kinematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan penyebab timbulnya gerak. Sedangkan ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciTRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL
TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL 7 th International Junior Science Olympiad (IJSO) 11 th Initational World Youth Mathematics Intercity Competition (IWYMIC) MODUL FISIKA GERAK (Sumber: College Physics,
Lebih terperinciMODUL FISIKA SMA Kelas 10
SMA Kelas 0 A. Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan meninjau penyebabnya. Buah kelapa jatuh dan pohon kelapa dan bola menggelinding di atas
Lebih terperinciANTIREMED KELAS 11 FISIKA
ANTIREMED KELAS 11 FISIKA Antiremed Kelas 11 FISIKA Kinematika dengan Analisis Vektor - 03 - Gerak Parabola - Latihan Soal Version : 2012-07 halaman 1 01. N Gerak I o Gerak II 1 Beraturan 2 beraturan
Lebih terperinciBAB 2 MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA
BAB 2 MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA 43 BAB 2 MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6th edition, 2004 Pernahkah Anda membayangkan bagaimana
Lebih terperinciGERAK PELURU (GERAK PARABOLA)
A. Pengertian Gerak Peluru GERAK PELURU (GERAK PARABOLA) Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 FISIKA
Antiremed Kelas 11 FISIKA Kinematika dengan Analisis Vektor - 03 - Gerak Parabola - Latihan Soal Doc. Name: AR11FIS0103 Version : 2012-07 halaman 1 01. N Gerak I o Gerak II 1 Gerak lurus Gerak lurus Beraturan
Lebih terperinciBAB 2 MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA
43 BAB MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6 th edition, 004 Pernahkah Anda membayangkan bagaimana kalau dalam kehidupan ini tidak ada yang
Lebih terperinciGERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K ) APRIYAN ARDHITYA P (K )
GERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K2310001) APRIYAN ARDHITYA P (K2310011) KOMPETENSI INTI : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
Lebih terperinciBAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.
BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menentukan solusi persamaan gerak jatuh bebas berdasarkan pendekatan
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI BIDANG FISIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciPREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume
PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi
Lebih terperinciSoal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal
Soal Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Hukum Newton I Σ F = 0 benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau percepatan gerak benda nol atau benda bergerak lurus
Lebih terperinciBAHAN AJAR ANDI RESKI_15B08049_KELAS C PPS UNM
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui benda-benda yang bergerak melingkar beraturan misalnya: gerak bianglala, gerak jarum jam, gerak roda sepeda/motor/mobil, gerak baling-baling kipas angin,
Lebih terperinciKinematika Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika Teknik Metalurgi dan Material Sem. ATA 2006/2007
Kinematika Kinematika Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak. Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran, bentuk, rotasi dan getarannya diabaikan
Lebih terperinciBAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).
BAB IV DINAMIKA PARIKEL A. SANDAR KOMPEENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). B. KOMPEENSI DASAR : 1. Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar
Lebih terperinciFisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi
Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kinematika Rotasi Hukum Gravitasi Dinamika Rotasi Kinematika Rotasi Perpindahan Sudut Riview gerak linear: Perpindahan, kecepatan, percepatan r r = r f r i, v =, t a
Lebih terperinciDINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Fisika Kelas XI SCI Semester I Oleh: M. Kholid, M.Pd. 43 P a g e 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Kompetensi Inti : Memahami, menerapkan, dan
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 FISIKA
Antiremed Kelas 10 FISIKA Gerak Melingkar Beraturan PG Doc Name: AR10FIS098 Doc. Version: 01-09 halaman 1 01. Jika suatu benda sedang bergerak pada kelajuan tetap dalam suatu lingkaran, maka... Kecepatan
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 FISIKA
Antiremed Kelas 10 FISIKA Gerak Melingkar Beraturan Latihan Soal Doc Name: K1AR10FIS001 Doc. Version: 01-08 halaman 1 01. Jika suatu benda sedang bergerak pada kelajuan tetap dalam suatu lingkaran, maka...
Lebih terperinciWardaya College. Denisi Posisi, Jarak dan Perpindahan. Posisi, Jarak dan Perpindahan. Posisi, Jarak dan Perpindahan. Part II
Posisi, Jarak dan Perpindahan Part I Denisi Posisi, Jarak dan Perpindahan Jarak dan perpindahan adalah besaran gerak yang memiliki dimensi yang sama dengan besaran pokok panjang. Part II Posisi, Jarak
Lebih terperinciDoc. Name: XPFIS0201 Version :
Xpedia Fisika Soal Mekanika - Kinematika Doc. Name: XPFIS0201 Version : 2017-02 halaman 1 01. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar? (A) perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran
Lebih terperinciSOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciKINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.
KINEMATIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata
Lebih terperinciPERTEMUAN III KINEMATIKA. Prepared by Vosco
PERTEMUAN III KINEMATIKA Kinematika adalah : Cabang mekanika yang membahas mengenai kelajuan,kecepatan dan percepatan atau cabang mekanika yang membahas mengenai gerak benda,tanpa memperhatkan penyebabnya.
Lebih terperinciKINEM4TIK4 Tim Fisika
KINEM4TIK4 Tim Fisika GERAK PADA SATU DIMENSI POSISI, LAJU, KECEPATAN DAN PERCEPATAN P O S I S I Posisi dari suatu partikel adalah lokasi dari suatu partikel relatif terhadap titik referensi tertentu.
Lebih terperinciKINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.
KINEMATIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata
Lebih terperinciPilihlah jawaban yang paling benar!
Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Besarnya momentum yang dimiliki oleh suatu benda dipengaruhi oleh... A. Bentuk benda B. Massa benda C. Luas penampang benda D. Tinggi benda E. Volume benda. Sebuah
Lebih terperinciContoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.
Contoh Soal dan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. a) percepatan gerak turunnya benda m Tinjau katrol : Penekanan pada kasus dengan penggunaan persamaan Σ τ = Iα dan Σ F = ma, momen inersia (silinder
Lebih terperinciBab II Kinematika dan Dinamika Benda Titik
Bab II Kinematika dan Dinamika Benda Titik Sumber : www.wallpaper.box.com Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap suatu titik acuan tertentu. Seorang pembalap sepeda
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N Alamat : Komplek perkantoran Pemda Muaro Jambi Bukit Cinto Kenang, Sengeti UJIAN SEMESTER GANJIL SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciMEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN
Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah
Lebih terperinciUsaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik
BAB 5 USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep usaha,
Lebih terperinciSP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan
SP FISDAS I Perihal : Matriks, pengulturan, dimensi, dan sebagainya. Bisa baca sendiri di tippler..!! KINEMATIKA : Gerak benda tanpa diketahui penyebabnya ( cabang dari ilmu mekanika ) DINAMIKA : Pengaruh
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA
K1 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA Gerak Melingkar Beraturan Latihan Soal PG Doc Name: RK1AR10FIS0501 Doc. Version: 016-10 halaman 1 01. Jika suatu benda sedang bergerak pada kelajuan tetap dalam suatu
Lebih terperinciULANGAN UMUM SEMESTER 1
ULANGAN UMUM SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar!. Kesalahan instrumen yang disebabkan oleh gerak brown digolongkan sebagai... a. kesalahan relatif
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA KINEMA
BAB KINEMATIKA Kinematika Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak. Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran, bentuk, rotasi dan getarannya diabaikan
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 Fisika
Antiremed Kelas Fisika Persiapan UAS Fisika Doc. Name:ARFISUAS Doc. Version: 26-7 halaman. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Dimensi Gaya Newton [M][L][T] 2 2 Usaha Joule [M][L] [T] 3 Momentum
Lebih terperinciBesaran Dasar Gerak Lurus
Oleh : Zose Wirawan Besaran Dasar Gerak Lurus Pendahuluan Gerak Lurus adalah suatu gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus. Ini adalah jenis gerak paling sederhana yang ada didalam kehidupan seharihari.
Lebih terperinciFisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi
Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Gerak dalam satu dimensi Posisi dan Perpindahan Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi Gerak dalam Satu Dimensi
Lebih terperinci