PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi program dan kegiatan Kementerian BUMN dengan harapan semua kegiatan menjadi terarah dan terukur. Dasar keberadaan Badan Usaha Milik (BUMN) adalah Pasal 33 ayat 2 Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Dalam melaksanakan tugas konstitusional tersebut, Negara melakukan penguasaan atas seluruh kekuatan ekonomi melalui regulasi sektoral yang merupakan kewenangan Menteri Teknis dan kepemilikan Negara pada unit-unit usaha milik negara yang menjadi kewenangan Menteri BUMN. Sebagai turunan dari UUD Tahun 1945 tersebut, kebijakan pembinaan BUMN dituangkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Selain itu, dalam pengelolaan usahanya, BUMN juga tunduk pada UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, protokol pasar modal (paket UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya khusus bagi BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia), paket UU Keuangan Negara dan Paket UU Pemeriksaan dan Pengawasan. Dalam rangka pembinaan dan pengelolaan BUMN, terdapat pembagian kewenangan antara Menteri Keuangan dengan Menteri BUMN. Kewenangan Menteri Keuangan dalam kedudukannya sebagai pengelola kekayaan negara terkait dengan urusan permodalan/kepemilikan. Sedangkan kewenangan Menteri BUMN terkait dengan urusan operasional/manajerial yang dalam hal ini dilakukan dalam kedudukannya selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Persero dan selaku pemilik modal pada Perusahaan Umum (Perum), berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan Pada Perusahaan Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Jawatan (Perjan) Kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara. Badan Usaha Milik Negara mempunyai peran yang sangat strategis dalam perekonomian nasional. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah untuk: 1 P a g e

2 1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya; 2. Mengejar keuntungan; 3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak; 4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi; 5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. Kementerian BUMN sebagai institusi yang memiliki tugas merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pembinaan BUMN, memiliki peran yang sangat menentukan bagi perkembangan BUMN secara umum. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan Kementerian BUMN harus dapat mendukung pengelolaan BUMN sehingga mampu menciptakan BUMN yang sehat dan berdaya saing tinggi. Hal ini sangat penting agar BUMN siap dan mampu bersaing dengan swasta tidak hanya di tingkat nasional akan tetapi di tingkat regional dan internasional. Agar setiap kebijakan yang ditetapkan benar-benar diarahkan untuk mencapai maksud dan tujuan pendirian BUMN tersebut di atas, dibentuk Kementerian BUMN untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi pendirian BUMN dalam pencapaian tujuantujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, yang kemudian berdasarkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), diwajibkan untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi Pemerintah yang disusun secara periodik. Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah terdapat beberapa komponen yang harus dipenuhi yakni Perencenaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Internal, Capaian Kinerja. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah salah satu sub-komponen 2 P a g e

3 Perencanaan Kinerja Kementerian BUMN. RKT Tahun ini merupakan bagian dari rencana implementasi program dan kegiatan Kementerian BUMN dengan harapan semua kegiatan menjadi terarah dan terukur untuk pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Kementerian BUMN pada tahun anggaran. Penyusunan RKT Kementerian BUMN ini berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. B. Maksud dan Tujuan Program dan Kegiatan menjadi acauan pencapaian target Kementerian pada tahun Maksud dari penyusunan Rencana Kinerja Kementerian BUMN Tahun adalah untuk menjadi acuan program dan kegiatan yang mengarah pada pencapaian target kinerja di tahun. Lebih lanjut, untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian BUMN Tahun. C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian BUMN dipimpin oleh Menteri BUMN yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2015 tentang Kementerian BUMN, susunan organisasi tugas dan fungsi Kementerian BUMN adalah sebagai berikut: 1. Kedudukan dipimpin oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. 2. Tugas Pokok Kementerian BUMN mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Badan Usaha Milik Negara dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. 3. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kementerian BUMN menyelenggarakan fungsi: 3 P a g e

4 a. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang penyusunan inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengembangan usaha, serta peningkatan kapasitas infrastruktur bisnis badan usaha milik negaraperumusan dan penetapan kebijakan di bidang Pembinaan Badan Usaha Milik Negara; b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengembangan usaha, serta peningkatan kapasitas infrastruktur bisnis badan usaha milik negara; c. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; d. pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab ; dan e. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Dengan telah ditetapkannya struktur organisasi Kementerian BUMN dalam Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2015 tentang Kementerian BUMN, dan ditindaklanjuti dengan penetapan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-10/MBU/07/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian BUMN, susunan organisasi Eselon I Kementerian BUMN terdiri dari : 1. Sekretariat Kementerian mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian BUMN. 2. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan BUMN di sektor industri perkebunan, pertanian, pengairan, perikanan, kehutanan, dan farmasi. 3. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang 4 P a g e

5 penyusunan inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan BUMN di sektor industri energi, perdagangan, logistik, pergudangan, kawasan dan pariwisata. 4. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan BUMN di sektor industri pertambangan, semen, industri strategis, percetakan, telekomunikasi dan media. 5. Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan BUMN dan entitas yang dikendalikan oleh BUMN baik secara langsung maupun tidak langsung di sektor industri konstruksi, serta sarana dan prasarana transportasi darat, laut, dan udara. 6. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan BUMN dan entitas yang dikendalikan oleh BUMN baik secara langsung maupun tidak langsung di sektor industri perbankan, asuransi, jasa pembiayaan, jasa survei, dan konsultan. 7. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinlcronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang restrukturisasi, pendayagunaan portofolio perusahaan kepemilikan minoritas, pengembangan usaha, dan kebijakan peta jalan (road map) BUMN. 8. Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kapasitas manajemen sumber daya manusia eksekutif, pengelolaan tanggung jawab sosial dan lingkungan, layanan hukum BUMN, serta pengelolaan data dan teknologi informasi Kementerian BUMN. 9. Staf Ahli Bidang Komunikasi Strategis dan Hubungan Industrial mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri BUMN 5 P a g e

6 mengenai masalah komunikasi strategis dan hubungan industrial BUMN. 10. Staf Ahli Bidang Tata Kelola, Sinergi, dan Investasi mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri BUMN mengenai masalah kebijakan tata kelola, sinergi, dan investasi BUMN. Struktur Organisasi Kementerian BUMN dapat digambarkan sebagai berikut: 6 P a g e

7 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian BUMN, kinerja Kementerian BUMN dapat diukur melalui 11 (sebelas) Sasaran Strategis (SS) dan 34 (tiga puluh empat) Indikator Kinerja Utama (IKU). Pencapaian target kinerja Kementerian BUMN Tahun adalah sebagai berikut: Perspective Stakeholder BOBOT Sasaran Strategic Terwujudnya BUMN sebagai Agent of Development yang besar, kuat dan lincah INDIKATOR KINERJA UTAMA Target 2017 Realis asi 2017 Persen tase Capaia n 2017 Konv ersi Jumlah Aset BUMN 6,951 7, % Jumlah Laba BUMN % Jumlah Ekuitas BUMN 2, , % Jumlah Capex BUMN % BUMN Yang Masuk Global Fortune % NS NSS Bobot NP % P a g e

8 Perspective Customer Internal Process BOBOT Sasaran Strategic Kepuasan pengguna layanan yang tinggi atas pelayanan Kementerian BUMN Kepatuhan BUMN yang tinggi atas kebijakan Kementerian BUMN Perencanaan dan rumusan kebijakan yang INDIKATOR KINERJA UTAMA Target 2017 Realis asi 2017 Persen tase Capaia n 2017 Konv ersi Kontribusi BUMN Terhadap Negara % Skor Penilaian Kinerja BUMN (KPKU) % Persentase Pencapaian Roadmap BUMN 50% 50% 100% Tercapainya SLA Penugasan PSO 95% % Stakeholder Perpective Indeks kepuasan BUMN atas pelayanan Kementerian BUMN 90% 87% 96.67% Indeks kepuasan instansi pemerintah terkait /stakeholders atas pelayanan Kementerian BUMN 84% 86% % Nilai rata-rata GCG BUMN % 98.2 Persentase kepatuhan proses perencanaan BUMN 100% 100% 100% Persentase kepatuhan proses operasional BUMN 100% 100% 100% Persentase kepatuhan pelaporan BUMN 100% 100% 100% Costumer Perspective Terpenuhinya Batas Waktu Penerbitan Shareholder Aspiration Letter (SAL) 100% 100% 100% NS NSS Bobot NP % % P a g e

9 Perspective Learning & Growth BOBOT Sasaran Strategic berkualitas dan implementatif Pembinaan BUMN yang optimal Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan secara efektif Terwujudnya SDM yang kompeten dan profesional Terwujudnya Organisasi Pengelola Korporasi yang Modern INDIKATOR KINERJA UTAMA Target 2017 Realis asi 2017 Persen tase Capaia n 2017 Konv ersi Presentase hasil riset/kajian yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan perumusan kebijakan 100% 100% 100% Terpenuhinya waktu respon usulan aksi korporasi sesuai standar layanan 100% 100% 100% Penetapan Direksi Sesuai dengan Peraturan 100% 89% 89.32% Penyelenggaraan RUPS Tepat Waktu 100% 100% 100% Ketersediaan Kontrak Kinerja BUMN 100% 100% 100% NS NSS Bobot NP Persentase Tindak Lanjut LHP BPK 100% 97.73% 97.73% Persentase Pelaksanaan Program Kerja Pengawasan Tahunan 100% 104% 104% Internal Process Perspective Rata-rata jumlah program pengembangan dan pelatihan yang diikuti oleh masingmasing pegawai % Persentase Pencapaian Road Map Transformasi Organisasi 50% 50% 100% % P a g e

10 Perspective BOBOT Sasaran Strategic Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik dan Bersih Tersedianya informasi yang handal, valid dan mudah diakses Pelaksanaan anggaran yang optimal dan akuntabel INDIKATOR KINERJA UTAMA Target 2017 Skor Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian BUMN 72 Realis asi Persen tase Capaia n 2017 Konv ersi 95.8% NS NSS Bobot NP Nilai Penerapan Reformasi 75 Birokrasi Kementerian BUMN % Nilai Inisiatif Anti Korupsi % Ketersediaan data BUMN yang valid melalui portal 90% 92% 102.2% Persentase Pencapaian Service Level Agreement Index (SLAI) sistem informasi 90% 98.77% 109.7% Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses (skala likert 1-5) % Persentase downtime layanan TIK <3% 2.34% 128% Persentase Pemanfaatan Anggaran 90% 95.20% % Opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian BUMN WTP WTP 100% Learning and Growth Nilai Kinerja Organisasi P a g e

11 11 P a g e

12 B. Perjanjian Kinerja (PK) Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil serta demi mewujudkan target kinerja jangka menengah seperti yang tertuang pada dokumen perencanaan, maka disusunlah target kinerja tahunan Kementerian BUMN tahun sebagai berikut: No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Terwujudnya BUMN sebagai Agent of Development yang besar, kuat dan lincah Jumlah Aset BUMN Jumlah Laba BUMN 7, Triliun Triliun Jumlah Ekuitas BUMN 2, Triliun Jumlah Capex BUMN Triliun BUMN Yang Masuk Global Fortune 500 Kontribusi BUMN Terhadap Negara Triliun Persentase Pencapaian Roadmap BUMN 75 % Tercapainya SLA Penugasan PSO 97 % 2 Kepuasan pengguna layanan yang tinggi atas pelayanan Kementerian BUMN 3 Kepatuhan BUMN yang tinggi terhadap peraturan perundangundangan dan kebiijakan Kementerian BUMN 4 Perencanaan dan rumusan kebijakan yang berkualitas dan implementatif Indeks kepuasan BUMN atas pelayanan Kementerian BUMN Indeks kepuasan instansi pemerintah terkait /stakeholders atas pelayanan Kementerian BUMN Persentase kepatuhan proses perencanaan BUMN Persentase kepatuhan proses operasional BUMN Persentase kepatuhan pelaporan BUMN Terpenuhinya Batas Waktu Penerbitan Shareholder Aspiration Letter (SAL) 92 % 86 % 100 % 100 % 100 % Agustus 12 P a g e

13 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 5 Pembinaan BUMN yang optimal Terpenuhinya waktu respon usulan aksi korporasi sesuai standar layanan Penetapan Direksi Sesuai dengan Peraturan Penyelenggaraan RUPS Tepat Waktu Ketersediaan Kontrak Kinerja BUMN 100% 100% 100% 100 % 6 Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan secara efektif Persentase Tindak Lanjut LHP BPK 100 % 7 Terwujudnya SDM yang kompeten dan professional 8 Terwujudnya organisasi pengelola korporasi yang modern 9 Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik dan bersih Indeks peningkatan kompetensi pegawai Persentase Pencapaian Road Map Transformasi Organisasi Skor Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian BUMN Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Kementerian BUMN 4 (Skala 1-5) 75% Nilai Inisiatif Anti Korupsi Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses Ketersediaan data BUMN yang valid melalui portal Persentase Pencapaian Service Level Agreement Index (SLAI) sistem informasi 95 % 90 % 11 Pelaksanaan anggaran yang optimal dan akuntabel Persentase Pemanfaatan Anggaran 90 % Opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian BUMN WTP Opini BPK 13 P a g e

14 14 P a g e

15 BAB III PROGRAM KERJA Program Kerja KALENDER KEGIATAN KEMENTERIAN BUMN No Indikator Kinerja Target Kalender kegiatan Keterangan TW I TW II TW III TW IV 1 Jumlah Aset BUMN 7, Triliun Jumlah Laba BUMN Triliun V V V V V V V V Data data tentang capaian Jumlah Aset, Laba, Ekuitas, Capex, Kontribusi BUMN terhadap Negara akan disampaikan melalui Portal FIS secara berkala Jumlah Ekuitas BUMN 2, Triliun V V V V 15 P a g e

16 Jumlah Capex BUMN Triliun V V V V BUMN Yang Masuk Global Fortune V V V V PT Pertamina, PT PLN, PT Telkom, Holding BUMN Bank dan Keuangan Kontribusi BUMN Terhadap Negara Triliun V V V V 1. Pajak : Rp272.4 T 2. Dividen : Rp 42.6 T Persentase Pencapaian Roadmap BUMN Tercapainya SLA Penugasan PSO 2 Indeks kepuasan BUMN atas pelayanan Kementerian BUMN Indeks kepuasan instansi pemerintah terkait /stakeholders atas pelayanan Kementerian BUMN 3 Persentase kepatuhan proses perencanaan BUMN 75 % V V V V Pada tahun, capaian roadmap pengembangan BUMN diharapkan mencapai 75% dari seluruh tahapan roadmap. 97 % V Data realisasi target akan terkompilasi pada Triwulan IV 92 % V Pelaksanaan akan dilakukan pada Tw IV dan diharapkan dapat diperoleh datanya pada Tw yang sama 86 % V Pelaksanaan akan dilakukan pada Tw IV dan diharapkan dapat diperoleh datanya pada Tw yang sama 100 % V Diharapkan seluruh dokumen RKAP sudah seluruhnya disampaikan pada Tw IV Persentase kepatuhan proses operasional BUMN 100 % V V V V Persentase kepatuhan proses oprasional akan direview secara berkala 16 P a g e

17 Persentase kepatuhan pelaporan BUMN 100 % V V V V Persentase kepatuhan pelaporan BUMN akan direview secara berkala 4 Terpenuhinya Batas Waktu Penerbitan Shareholder Aspiration Letter (SAL) Agustus V Batas waktu penerbitan Shareholder Aspiration Letter (SAL) 5 Terpenuhinya waktu respon usulan aksi korporasi sesuai standar layanan Penetapan Direksi Sesuai dengan Peraturan Penyelenggaraan RUPS Tepat Waktu Ketersediaan Kontrak Kinerja BUMN 6 Persentase Tindak Lanjut Penyelesaian LHP BPK 100% V V V V Waktu respon usulan aksi korporasi sesuai standar layanan akan dilaporkan secara berkala 100% V V V V Bahwa setiap tahapan penetapan Direksi dilakukan sesuai dengan ketentuan 100% V V Seluruh jadwal RUPS dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan 100 % V Setiap BUMN harus dibuat kontrak manajemen 100 % V V V V Setiap temuan BPK ditindaklanjuti dan diharapkan seluruhnya ditindaklanjuti pada akhir tahun. 7 Indeks peningkatan kompetensi pegawai (Skala 1-5) 4 (Skala 1-5) V V V V Akan dilakukan evaluasi atas peningkatan kompetensi pegawai pada Tw III. 8 Persentase Pencapaian Road Map Transformasi Organisasi 75% V V V V Persentase pencapaian roadmap transformasi organisasi direview secara berkala 17 P a g e

18 9 Skor Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian BUMN Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Kementerian BUMN 75 V Target disampaikan pada Triwulan IV 76 V Target disampaikan pada Triwulan IV Nilai Inisiatif Anti Korupsi 85 V Target disampaikan pada Triwulan IV 10 Ketersediaan data BUMN yang valid melalui portal Persentase Pencapaian Service Level Agreement Index (SLAI) sistem informasi 11 Persentase Pemanfaatan Anggaran 95 % V V V V Diharapkan bahwa setiap laporan manajemen BUMN terecord pada portal FIS pada setiap triwulan, semesteran dan tahunan 90 % V V V V Diharapkan bahwa SLAI akan semakin meningkat setiap tahunnya 90 % V V V V Dilakukan montoring dan evaluasi terhadap realisasi anggaran secara berkala Opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian BUMN WTP Opini BPK V Laporan Keuangan diharapkan mendapatkan opini WTP. 18 P a g e

19 BAB IV PENUTUPAN Rencana Kinerja Tahunanan Kementerian BUMN Tahun merupakan suatu dokumen dari yang dipersyaratkan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dokumen ini merupakan salah satu komponen dari siklus akuntabilitas kinerja yang dimulai dari perencanaan strategis dan diakhiri dengan adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Rencana Kinerja tahunan ini merupakan turunan dari Renstra atau Rencana Strategis yang memiliki jangka waktu satu tahun. RKT disajikan dengan lebih rinci mengenai sasaran strategi, yakni berisi mengenai program program maupun kegiatan kegiatan yang berfungsi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Indikator Kinerja dari kegiatan berupa output dan Indikator program berupa outcome ditentukan dalam dokumen ini. 19 P a g e

20 20 P a g e

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMETERIA BADA USAA MILIK EGARA REPUBLIK IDOESIA PERYATAA PERJAJIA KIERJA KEMETERIA BADA USAA MILIK EGARA PERJAJIA KIERJA TAU 218 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2016 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2017 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.76, 2015 ADMINISTRASI. Pemerintah. Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Penyelenggaraan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA SETARA DENGAN ESELON I

RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA SETARA DENGAN ESELON I Lampiran 1 Pengumuman Nomor : PENG- 01/Pansel.MBU/05/2015 Tanggal : 4 Mei 2015 RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN NO. 1. Nama Jabatan Deputi Bidang Usaha Energi,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SETARA DENGAN ESELON II

RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SETARA DENGAN ESELON II Lampiran 1 Pengumuman Nomor : PENG-01/JPT.Pratama/MBU/10/2015 Tanggal : 30 Oktober 2015 RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN NO. A. KELOMPOK JABATAN I 1. Nama

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN

RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN Lampiran II-1 Pengumuman Nomor : PENG-01/Pansel.MBU/03/2016 Tanggal : 07 Maret 2016 RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN 1. Nama Jabatan Kepala Biro Hukum

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2015 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Laporan Kinerja Kementerian Bumn

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Laporan Kinerja Kementerian Bumn 2015 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1 2 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2015 2015 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA 3 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 217 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi, keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Kementerian Bumn

Laporan Kinerja Kementerian Bumn 1 RINI M. SOEMARNO MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA 2 KATA PENGANTAR Yang kami hormati Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 171 TAHUN 1999 TENTANG BADAN PENANAMAN MODAL DAN PEMBINAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 171 TAHUN 1999 TENTANG BADAN PENANAMAN MODAL DAN PEMBINAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 171 TAHUN 1999 TENTANG BADAN PENANAMAN MODAL DAN PEMBINAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan ditetapkannya Keputusan

Lebih terperinci

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN Keberadaan badan usaha milik negara (BUMN) memiliki peran penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Untuk itu, BUMN diharapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2001 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2001 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2001 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LKIP. Laporan Kinerja Kementerian BUMN Kedeputian Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan

LKIP. Laporan Kinerja Kementerian BUMN Kedeputian Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan LKIP 2017 Laporan Kinerja Kementerian BUMN Kedeputian Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan KATA PENGANTAR Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pekanbaru, 2015 Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau. Drs. Widiyatmantoro NIP

KATA PENGANTAR. Pekanbaru, 2015 Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau. Drs. Widiyatmantoro NIP Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) BPK Perwakilan Provinsi Riau KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 BAG I AN A KEMEN/LEMB : (041) = (01) : (606538) : (01) : (51) DKI JAKARTA KOTA JAKARTA PUSAT Halaman : 1 A ANGGARAN T.A.. 2013 CATIIAN 041.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas 92.677.120.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian SS Indikator Target 2015 Realisasi s/d Juni 2015 (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian Presentase

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg No.1138, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Penetapan IKU. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 70 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN : Inspektur Badan Pengawas Obat dan Makanan. : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN : Inspektur Badan Pengawas Obat dan Makanan. : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Provinsi Kepulauan Riau 2012 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-18/MBU/10/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-18/MBU/10/2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-18/MBU/10/2014 TENTANG PENYAMPAIAN DATA, LAPORAN, DAN DOKUMEN BADAN USAHA MILIK NEGARA SECARA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI LAMPIRAN VII PERATURAN SEKRETARIS KABINET NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA BIRO AKUNTABILITAS KINERJA DAN REFORMASI BIROKRASI 2016 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2015 BIRO AKUNTABILITAS KINERJA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Tingkat Kementerian dan Eselon I

Tingkat Kementerian dan Eselon I Tingkat Kementerian dan Eselon I IKU KEMENTERIAN 1 Presentase Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Yang Terimplementasi Definisi : Implementasi program-program koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA bitheula.blogspot.com I. PENDAHULUAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu alat negara untuk mendukung perekonomian nasional

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.242, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan PORTOFOLIO DIREKTORAT PERBENIHAN Tugas pokok dan fungsi : Berdasarkan Peraturan Menteri No. Per. 5/MEN/200 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Perbenihan terdiri

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.74, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADMINISTRASI. Kementerian. BUMN. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 41 TAHUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYERTAAN DAN PENATAUSAHAAN MODAL NEGARA PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA DAN PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N LAMPIRAN KEPUTUSAN INSPEKTUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 700/2129/1.1/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PETUNJUK TEKNIS EVALUASI

Lebih terperinci

Manual Indikator Kinerja Utama

Manual Indikator Kinerja Utama 2017 Manual Indikator Kinerja Utama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indikator kinerja Target 2017 Ket Menjaga Target Indikator Pembangunan Bidang Ekonomi : 1. Pertumbuhan Ekonomi (%) 2. PDB

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PEMBINA BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PEMBINA BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PEMBINA BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka meningkatkan Pembinaan dan Kinerja Badan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas pokok Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan adalah tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, norma, standar,

Lebih terperinci

B. VISI : Terwujudnya Lembaga Koordinasi dan Sinkronisasi Pembangunan Ekonomi Yang Efektif dan Berkelanjutan

B. VISI : Terwujudnya Lembaga Koordinasi dan Sinkronisasi Pembangunan Ekonomi Yang Efektif dan Berkelanjutan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : A. KEMENTRIAN : () KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 116, 2005 BUMN. PERUM. PERSERO. Penyertaan. Penatausahaan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2015-2019 ditetapkan melalui Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 Tahun 2015 tentang

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi yang penting di dalam perekonomian nasional, yang bersama-sama dengan pelaku ekonomi lain

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI implementasi rencana, dan pengendalian penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dengan cepat dan tepat. Indikator Kinerja IKU1 kepuasan pegawai Kepuasan Pegawai dilakukan melalui survei

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA 2016

PERJANJIAN KINERJA 2016 PERJANJIAN KINERJA 2016 Perjanjian Kinerja 2016 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENGERTIAN Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2015 2019 SEKRETARIS JENDERAL

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA 2018

PERJANJIAN KINERJA 2018 PERJANJIAN KINERJA 2018 Tahun Anggaran 2018 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2018 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PEDOMAN MEKANISME KERJA PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

PEDOMAN MEKANISME KERJA PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI PEDOMAN MEKANISME KERJA PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI A. Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan yang terlepas dari kekuasaan eksekutif, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (selanjutnya

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci