Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Pengelolaan Sampah di Kawasan Perkotaan Lahomi Kabupaten Nias Barat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Pengelolaan Sampah di Kawasan Perkotaan Lahomi Kabupaten Nias Barat"

Transkripsi

1 116 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Pengelolaan di Kawasan Perkotaan Lahomi Kabupaten Nias Barat Hari/Tanggal : No Responden : Desa/Kecamatan : A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 4. Pendidikan : a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SMP d. SD e. Belum bersekolah 5. Pekerjaan : a. PNS b. Pegawai/karyawan c. Petani d. Pedagang e. Wiraswasta f. Lainnya 6. Pendapatan per bulan : a. < Rp b. Rp Rp c. Rp Rp d. Rp Rp e. Rp Rp f. > Rp

2 117 A. Perilaku Masyarakat 1. Apa yang biasanya anda lakukan terhadap jenis sampah sisa makanan (mudah membusuk)? a. Dibuat kompos/pupuk b. Diangkut petugas ke TPS/TPA c. Ditimbun/dikubur d. Dibakar e. Dibuang ke laut/sungai f. Dibuang ke parit g. Dibuang sembarangan h. Dijadikan makanan ternak 2. Apa yang biasanya anda lakukan terhadap jenis sampah kertas, plastik, kain, kaca, kaleng, atau sampah kering lainnya (tidak membusuk)? a. Didaur ulang b. Diangkut petugas ke TPS/TPA c. Dijual ke pengumpul barang bekas d. Ditimbun/dikubur e. Dibakar f. Dibuang ke laut/sungai g. Dibuang ke parit h. Dibuang di sembarangan 3. Apakah anda melakukan pemilahan sampah yang mudah membusuk (organik) dan yang tidak mudah membusuk? 4. Jika seandainya tidak memilah, apa alasan anda untuk tidak memilah sampah yang mudah membusuk (organik) dan yang tidak mudah membusuk? a. Malas b. menguntungkan c. ada fasilitas d. ada peraturan e. penting

3 118 B. Pengetahuan Masyarakat 1. Apakah anda mengetahui bahwa sampah sisa makanan dapat digunakan sebagai kompos/pupuk? 2. Apakah anda mengetahui tentang : a. Sebaiknya mengurangi sampah adalah dengan cara mengubah pola hidup konsumtif yang boros menghasilkan banyak sampah menjadi hemat dan sedikit sampah (reduce)? b. Sebaiknya menggunakan sampah yang bisa digunakan kembali untuk mengurangi jumlah sampah (reuse) c. Sebaiknya mendaur ulang sampah menjadi bahan lain yang bermanfaat (recycle). 3. Menurut anda, apakah perlu dibangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 4. Menurut anda, apakah pemerintah daerah telah melaksanakan pengelolaan kebersihan/sampah secara maksimal? 1. Ya Ya Apakah pemerintah daerah pernah melaksanakan kegiatan terkait pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah yaitu : a. Sosialisasi b. Pembagian tong sampah

4 119 Lampiran 2. Panduan Wawancara Penelitian Pengelolaan di Kawasan Perkotaan Lahomi Kabupaten Nias Barat A. Informasi responden : 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Pekerjaan : 5. Jabatan : 6. Instansi : 7. Pendidikan : B. Panduan Pertanyaan 1. Permasalahan yang muncul dalam pengelolaan sampah. 2. Mekanisme pengelolaan sampah yang sedang dilaksanakan. 3. Apa saja regulasi yang telah dibuat sebagai amanat dari Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan. 4. Upaya pemerintah melalukan pengelolaan sampah. 5. Kendala yang akan dihadapi pemerintah dalam menerapkan pengelolaan sampah sebagaimana yang diatur pada Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan dan SNI Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. 7. Pengelolaan seperti apa yang tepat untuk diterapkan di Kabupaten Nias Barat. 8. Bagaimana masyarakat dapat menerapkan reduce, reuse, recycle dalam pengelolaan sampah.

5 Lampiran 3. Timbulan Rumah Tangga No Tingkat Pendapatan Anggota Keluarga (orang) Berat Hasil Pengukuran (kg) Hari I Hari II Mudah (rubbish) (garbage) Mudah (garbage) (rubbish) Rata-Rata Timbulan (kg/hari) Mudah (garbage) (rubbish) Berat Timbulan per Keluarga (kg/o/hr) Mudah (garbage) (rubbish) Persentase Timbulan per Keluarga Mudah (garbage) (rubbish) 1 > Rp ,4 0,6 1,6 1,2 1,5 0,9 0,3 0,2 63 % 38 % 2 > Rp ,0 1,4 1,8 1,5 1,9 1,5 0,3 0,2 57 % 43 % 3 > Rp ,7 1,0 2,0 1,2 1,9 1,1 0,4 0,2 63 % 37 % 4 > Rp ,8 1,0 2,1 1,0 2,0 1,0 0,3 0,2 66 % 34 % 5 > Rp ,5 0,9 1,8 1,5 1,7 1,2 0,4 0,3 58 % 42 % 6 Rp Rp ,3 0,4 1,2 0,5 1,3 0,5 0,3 0,1 74 % 26 % 7 Rp Rp ,2 0,8 1,4 0,9 1,3 0,9 0,3 0,2 60 % 40 % 8 Rp Rp ,2 1,0 1,4 1,1 1,3 1,1 0,2 0,2 55 % 45 % 9 Rp Rp ,0 0,8 1,0 0,9 1,0 0,9 0,2 0,2 54 % 46 % 10 Rp Rp ,4 1,0 1,4 1,2 1,4 1,1 0,3 0,2 56 % 44 % 11 Rp Rp ,2 0,9 1,0 0,9 1,1 0,9 0,2 0,2 55 % 45 % 12 Rp Rp ,2 0,5 1,1 0,6 1,2 0,6 0,2 0,1 68 % 32 % 13 Rp Rp ,0 1,0 1,0 1,2 1,0 1,1 0,3 0,3 48 % 52 % 14 < Rp ,0 0,4 1,2 0,4 1,1 0,4 0,2 0,1 73 % 27 % 15 < Rp ,9 0,7 1,1 0,7 1,0 0,7 0,2 0,1 59 % 41 % 16 < Rp ,8 0,6 0,7 0,8 0,8 0,7 0,2 0,2 52 % 48 % 17 < Rp ,1 1,0 1,0 0,8 1,1 0,9 0,3 0,2 54 % 46 % 18 < Rp ,9 0,9 1 1,0 1,0 1,0 0,2 0,2 50 % 50 % 19 < Rp ,0 0,6 1,0 0,5 1,0 0,6 0,2 0,1 65 % 35 % 20 < Rp ,7 0,5 0,5 0,4 0,6 0,5 0,1 0,1 57 % 43 % 120

6 Berat Hasil Pengukuran (kg) Hari I Hari II Rata-Rata Timbulan (kg/hari) Berat Timbulan per Keluarga (kg/o/hr) Persentase Timbulan per Keluarga Anggota No Tingkat Keluarga Pendapatan (orang) Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah (garbage) (rubbish) (garbage) (rubbish) (garbage) (rubbish) (garbage) (rubbish) (garbage) Rata-rata timbulan sampah rumah tangga pendapatan > Rp (kg/orang/hari) 0,34 0,21 61 % 39 % (rubbish) Rata-rata timbulan sampah rumah tangga pendapatan Rp Rp (kg/orang/hari) 0,24 0,17 58 % 42 % Rata-rata timbulan sampah rumah tangga pendapatan < Rp (kg/orang/hari) 0,20 0,15 57% 43% Rata-rata timbulan sampah rumah tangga (kg/orang/hari) 0,25 0,18 Persentase jumlah rata-rata timbulan sampah rumah tangga (kg/orang/hari) 59 % 41 % Total rata-rata timbulan sampah RT perkapita (kg/orang/hari) 0,42 121

7 Lampiran 4. No Sumber Berat Hasil Pengukuran (kg) Hari I Timbulan Non Rumah Tangga Hari II Rata-Rata Timbulan (kg/hari) Jumlah Satuan Unit Rata-Rata Timbulan (kg/hari) Persentase Rata- Rata Timbulan (%) Mudah (garbage) (rubbish) Mudah (garbage) (rubbish) Mudah (garbage) (rubbish) Mudah (garbage) (rubbish) Mudah (garbage) 1 Pasar 14,5 8,6 18,0 9,8 16,3 9,2 1 16,25 9,20 64 % 36 % (rubbish) 2 Rumah makan 13,8 5,0 15,4 6,1 14,6 5, ,40 49,95 72 % 28 % 3 Hotel 3,0 3,7 3,0 4,2 3,0 4,0 1 3,00 3,95 43 % 57 % 4 Toko 1 0,0 1,8 0,0 2,0 0,0 1,9 1 0,00 1,90 0 % 100 % 5 Toko2 0,0 1,5 0,0 2,5 0,0 2,0 1 0,00 2,00 0 % 100 % 6 Toko 3 0,0 2,4 0,0 3,0 0,0 2,7 1 0,00 2,70 0 % 100 % 7 Sekolah 1 3,4 2,8 3,9 3,0 3,7 2,9 1 3,65 2,90 56 % 44 % 8 Sekolah 2 3,2 2,5 3,5 2,8 3,4 2,7 1 3,35 2,65 56 % 44 % 9 Sekolah 3 2,8 2,4 3,1 3,0 3,0 2,7 1 2,95 2,70 52 % 48 % 10 Kantor 1 0,0 4,8 0,0 4,4 0,0 4,6 1 0,00 4,60 0 % 100 % 11 Kantor 2 0,0 4,5 0,0 4,5 0,0 4,5 1 0,00 4,50 0 % 100 % 12 Kantor 3 0,0 4,2 0,0 4,7 0,0 4,5 1 0,00 4,45 0 % 100 % Jumlah timbulan sampah non rumah tangga (kg/hari) 160,6 91,5 64 % 36 % Total timbulan sampah non rumah tangga (kg/hari) 252,10 Jika jumlah penduduk 1670 orang 1670 Total timbulan sampah non rumah tangga per kapita (kg/orang/hari) 0,

8 123 Lampiran 5 Data Responden serta Skoring Perilaku dan Pengetahuan Masyarakat Data dan Kategori Responden Nomor Perilaku Pengetahuan Responden Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Umur JK Skor Kat Skor Kat 1 PT PNS 3 jt - 4 jt 35 LK 13 Baik 5 Baik 2 SMP Lainnya : SMP < 500 rb 13 LK 9 Buruk 3 Buruk 3 SMA Pegawai 1 jt - 2 jt 24 Pr 13 Baik 3 Buruk 4 PT PNS 2 jt - 3 jt 32 LK 10 Buruk 8 Baik 5 PT PNS 2 jt - 3 jt 25 Pr 14 Baik 8 Baik 6 PT PNS 2 jt - 3 jt 29 Pr 13 Baik 5 Baik 7 SMA Pegawai 1 jt - 2 jt 24 LK 10 Buruk 6 Baik 8 PT PNS > 4 jt 31 LK 13 Baik 3 Buruk 9 PT PNS 2 jt - 3 jt 27 Pr 13 Baik 7 Baik 10 PT PNS 2 jt - 3 jt 26 Pr 14 Baik 7 Baik 11 PT PNS 2 jt - 3 jt 29 LK 13 Baik 3 Buruk 12 PT Pegawai 2 jt - 3 jt 29 Pr 10 Buruk 6 Baik 13 SMA Wiraswasta 1 jt - 2 jt 23 Pr 10 Buruk 5 Baik 14 SMA Lainnya : SMA < 500 rb 17 LK 14 Baik 5 Baik 15 SMP Lainnya : SMP < 500 rb 13 Pr 10 Buruk 2 Buruk 16 SMP Lainnya : SMP < 500 rb 15 Pr 9 Buruk 3 Buruk 17 PT Pegawai 2 jt - 3 jt 30 Pr 14 Baik 7 Baik 18 PT PNS > 4 jt 56 LK 13 Baik 5 Baik 19 SMA Pegawai 1 jt - 2 jt 28 LK 13 Baik 6 Baik 20 SD Pedagang 3 jt - 4 jt 62 Pr 7 Buruk 3 Buruk 21 PT PNS 3 jt - 4 jt 41 LK 14 Baik 6 Baik 22 PT Wiraswasta 3 jt - 4 jt 37 Pr 13 Baik 6 Baik 23 SMA Lainnya : SMA < 500 rb 18 Pr 7 Buruk 3 Buruk 24 SMP Lainnya : SMP 1 jt - 2 jt 32 Pr 13 Baik 5 Baik 25 SMA Lainnya : SMA < 500 rb 19 LK 13 Baik 6 Baik 26 SMP Lainnya : SMP < 500 rb 16 LK 13 Baik 5 Baik 27 SMP Petani < 500 rb 42 LK 10 Buruk 2 Buruk 28 PT PNS 3 jt - 4 jt 43 Pr 13 Baik 5 Baik 29 SMP Lainnya : SMP < 500 rb 15 Pr 9 Buruk 3 Buruk 30 SMA Pegawai 500 rb -1 jt 27 Pr 13 Baik 7 Baik 31 PT PNS 3 jt - 4 jt 32 LK 13 Baik 6 Baik 32 SMP Lainnya : SMP < 500 rb 15 Pr 9 Buruk 3 Buruk 33 SMA Wiraswasta 3 jt - 4 jt 35 LK 13 Baik 6 Baik 34 PT Pegawai 1 jt - 2 jt 29 LK 17 Baik 7 Baik 35 SD Petani < 500 rb 45 Pr 8 Buruk 3 Buruk 36 SMP Petani 500 rb -1 jt 29 LK 9 Buruk 2 Buruk 37 SMA Lainnya : SMA < 500 rb 17 Pr 10 Buruk 5 Baik

9 124 Nomor Responden Data dan Kategori Responden Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Umur JK Perilaku Pengetahuan Skor Kat Skor Kat 38 SMA Lainnya : SMA < 500 rb 17 Pr 10 Buruk 3 Buruk 39 SMA Lainnya : SMA < 500 rb 15 Pr 13 Baik 6 Baik 40 SMA Wiraswasta 1 jt - 2 jt 26 Pr 14 Baik 6 Baik 41 SMA Wiraswasta 1 jt - 2 jt 29 Pr 16 Baik 7 Baik 42 SMA Pegawai 1 jt - 2 jt 24 Pr 13 Baik 6 Baik 43 SMA Pegawai 500 rb - 1 jt 25 Pr 18 Baik 6 Baik 44 PT PNS 2 jt - 3 jt 33 LK 10 Buruk 6 Baik 45 SMA Lainnya : SMA < 500 rb 18 Pr 10 Buruk 3 Buruk 46 SD Pedagang 500 rb - 1 jt 35 Pr 9 Buruk 3 Buruk 47 SMA Lainnya : SMA < 500 rb 18 LK 10 Buruk 5 Baik 48 SMA Pegawai 1 jt - 2 jt 20 Pr 16 Baik 7 Baik 49 SMP Lainnya : SMP < 500 rb 14 LK 15 Baik 8 Baik 50 SMA Pegawai 1 jt - 2 jt 22 Pr 7 Buruk 3 Buruk 51 SD Petani 500 rb - 1 jt 35 LK 9 Buruk 3 Buruk 52 SMA Lainnya : SMA < 500 rb 18 LK 14 Baik 2 Buruk 53 SMA Lainnya : SMA < 500 rb 16 LK 16 Baik 4 Baik 54 SMA Petani < 500 rb 50 Pr 14 Baik 3 Buruk 55 Belum sekolah Petani < 500 rb 50 Pr 10 Buruk 2 Buruk 56 SMA Pegawai 1 jt - 2 jt 48 LK 14 Baik 6 Baik 57 PT PNS 3 jt - 4 jt 31 LK 13 Baik 7 Baik 58 SMA Wiraswasta 500 rb - 1 jt 25 Pr 13 Baik 6 Baik 59 PT Wiraswasta 1 jt - 2 jt 27 Pr 13 Baik 6 Baik 60 SMA PNS 3 jt - 4 jt 27 Pr 10 Buruk 3 Buruk 61 PT Wiraswasta 500 rb - 1 jt 25 Pr 10 Buruk 6 Baik 62 SMA Pegawai 1 jt - 2 jt 48 LK 16 Baik 7 Baik 63 SMA Wiraswasta 3 jt - 4 jt 43 Pr 15 Baik 7 Baik 64 SMP Pedagang 1 jt - 2 jt 49 Pr 16 Baik 5 Baik 65 PT Pegawai 2 jt - 3 jt 42 LK 14 Baik 5 Baik 66 SMP Petani < 500 rb 31 LK 10 Buruk 2 Buruk 67 PT PNS 2 jt - 3 jt 28 LK 14 Baik 6 Baik 68 SD Petani < 500 rb 64 Pr 9 Buruk 2 Buruk 69 SMP Petani < 500 rb 24 LK 10 Buruk 3 Buruk 70 PT Wiraswasta 3 jt - 4 jt 55 Pr 13 Baik 5 Baik 71 SMP Pedagang 2 jt - 3 jt 35 Pr 13 Baik 5 Baik 72 SMP Petani < 500 rb 57 LK 10 Buruk 2 Buruk 73 PT Pedagang 1 jt - 2 jt 30 LK 13 Baik 5 Baik 74 PT PNS 2 jt - 3 jt 34 LK 13 Baik 7 Baik 75 SMP Pedagang 1 jt - 2 jt 30 Pr 10 Buruk 3 Buruk 76 SMP Petani < 500 rb 40 LK 10 Buruk 2 Buruk 77 PT Pedagang 500 rb - 1 jt 43 LK 13 Baik 3 Buruk

10 125 Nomor Responden Data dan Kategori Responden Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Umur JK Perilaku Pengetahuan Skor Kat Skor Kat 78 SMA Pedagang 500 rb - 1 jt 44 LK 10 Buruk 3 Buruk 79 SMP Pedagang 500 rb - 1 jt 48 LK 10 Buruk 2 Buruk 80 PT PNS 3 jt - 4 jt 59 LK 10 Buruk 3 Buruk 81 PT PNS 3 jt - 4 jt 38 LK 10 Buruk 2 Buruk 82 SMP Pedagang 500 rb - 1 jt 36 LK 10 Buruk 5 Baik 83 SD Pedagang 500 rb - 1 jt 35 Pr 10 Buruk 3 Buruk 84 SMP Pedagang 500 rb - 1 jt 38 LK 10 Buruk 3 Buruk 85 SD Pedagang 500 rb - 1 jt 50 Pr 10 Buruk 3 Buruk 86 PT PNS 3 jt - 4 jt 45 Pr 10 Buruk 3 Buruk 87 PT PNS > 4 jt 35 LK 10 Buruk 7 Baik 88 PT PNS 2 jt - 3 jt 32 LK 10 Buruk 7 Baik 89 PT PNS 3 jt - 4 jt 48 LK 15 Baik 3 Buruk 90 SMA Pedagang 2 jt - 3 jt 30 LK 14 Baik 5 Baik 91 PT Wiraswasta 2 jt - 3 jt 27 LK 13 Baik 7 Baik 92 PT PNS 3 jt - 4 jt 33 Pr 13 Baik 6 Baik 93 SMP Lainnya : SMP 500 rb - 1 jt 14 Pr 9 Buruk 3 Buruk 94 PT Pegawai 1 jt - 2 jt 33 LK 10 Buruk 7 Baik 95 PT Pegawai 2 jt - 3 jt 27 LK 13 Baik 3 Buruk 96 PT PNS 3 jt - 4 jt 33 LK 13 Baik 7 Baik 97 SMA Pegawai 2 jt - 3 jt 37 LK 10 Buruk 3 Buruk 98 SMA Wiraswasta 1 jt - 2 jt 37 LK 10 Buruk 3 Buruk 99 SMA Wiraswasta 3 jt - 4 jt 55 Pr 13 Baik 3 Buruk 100 PT Wiraswasta 2 jt - 3 jt 54 LK 13 Baik 5 Baik 101 SMA Wiraswasta 1 jt - 2 jt 40 Pr 10 Buruk 3 Buruk 102 SMP Wiraswasta 500 rb - 1 jt 35 Pr 10 Buruk 3 Buruk 103 PT PNS 3 jt - 4 jt 31 Pr 15 Baik 7 Baik 104 SMA Pedagang 3 jt - 4 jt 29 LK 13 Baik 6 Baik 105 PT PNS > 4 jt 32 LK 13 Baik 7 Baik 106 PT Pegawai 2 jt - 3 jt 32 LK 13 Baik 5 Baik 107 PT Pegawai 1 jt - 2 jt 35 LK 10 Buruk 5 Baik 108 PT PNS 2 jt - 3 jt 36 LK 10 Buruk 5 Baik 109 PT Pegawai 1 jt - 2 jt 36 LK 13 Baik 6 Baik 110 PT Wiraswasta > 4 jt 35 LK 13 Baik 7 Baik Nilai cut of point (median) : 1. Perilaku : 2. Pengetahuan : NNNNNNNNNN MMMMMMMMMMMMMMMM PPPPPPPPPPPPPPPP PPPPPP RRRRRRRRRRRRRRRRRR 2 NNNNNNNNNN MMMMMMMMMMMMMMMM PPPPPPPPPPPPPP huuuuuu PPPPPP RRRRRRRRRRRRRRRRRR 2 = 22 2 = 11 = 8 2 = 4

11 126 Lampiran 6. Total Skoring Jawaban Responden per Pertanyaan Tentang Perilaku Masyarakat Membuang dalam Pengelolaan No Pertanyaan Pilihan Jawaban kategori sukses Skoring Total Skoring per Pertanyaan YA TIDAK A. PERILAKU MASYARAKAT 1. Apa yang biasanya anda a. Dibuat kompos/pupuk YA lakukan terhadap jenis b. Diangkut petugas ke TPS/TPA YA sampah sisa makanan, kulit buah, atau daun c. Ditimbun/dikubur YA (sampah mudah d. Dibakar YA membusuk/sampah e. Dibuang ke laut/sungai TIDAK organik)? f. Dibuang ke parit TIDAK g. Dibuang sembarangan TIDAK h. Dijadikan makanan ternak YA Apa yang biasanya anda a. Didaur ulang YA lakukan terhadap jenis b. Diangkut petugas ke TPS/TPA YA sampah kertas, plastik, kain, kaca, kaleng c. Dijual ke pengumpul barang bekas YA (sampah yang tidak d. Ditimbun/dikubur YA mudah membusuk/non e. Dibakar YA organik)? f. Dibuang ke laut/sungai TIDAK g. Dibuang ke parit TIDAK h. Dibuang di sembarangan TIDAK Jika seandainya tidak memilah, apa alasan anda untuk tidak memilah sampah yang mudah membusuk (organik) dan yang tidak mudah membusuk? YA Apa alasan anda untuk a. Malas TIDAK tidak memilah sampah b. menguntungkan TIDAK yang mudah membusuk (organik) dan yang c. ada fasilitas YA tidak mudah d. ada peraturan YA membusuk? e. penting TIDAK JUMLAH SKORING A

12 127 Lampiran 7 Total Skoring Jawaban Responden per Pertanyaan Tentang Pengetahuan Masyarakat Membuang dalam Pengelolaan No Pertanyaan Pilihan Jawaban kategori sukses Skoring Total Skoring per Pertanyaan YA TIDAK B. PENGETAHUAN MASYARAKAT 1. Apakah anda mengetahui bahwa sampah sisa makanan dapat digunakan sebagai kompos/pupuk? Apakah anda mengetahui bahwa : 2. a. Sebaiknya cara mengurangi sampah adalah dengan cara mengubah pola hidup konsumtif yang boros menghasilkan banyak sampah menjadi hemat dan sedikit sampah (reduce)? b. Sebaiknya menggunakan sampah yang bisa digunakan kembali untuk mengurangi jumlah sampah (reuse) c. Sebaiknya mendaur ulang sampah menjadi bahan lain yang lebih bermanfaat (recycle) 3. Menurut anda, apakah perlu dibangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA YA YA YA YA YA Menurut anda, apakah pemerintah daerah telah melaksanakan pengelolaan kebersihan/sampah secara maksimal? 5. Apakah pemerintah daerah pernah melaksanakan kegiatan terkait pentingnya pengelolaan sampah sepert i: TIDAK a. Sosialisasi YA b. Penyediaan tong sampah YA JUMLAH SKORING B

13 128 Lampiran 8 Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Perilaku Pengelolaan yang Mudah No Variabel Perilaku Pengelolaan Demografi A B C D E F G H 1 Pendidikan PT SMA SMP SD Belum Sekolah Pekerjaan PNS Pegawai Petani Pedagang Wiraswasta Lainnya Pendapatan < 500rb rb-1jt jt - 2jt jt - 3jt jt - 4jt > 4jt Umur < 15 th th th > 45 th Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Perilaku : A. Dibuat kompos/pupuk B. Diangkut petugas ke TPS/TPA C. Ditimbun/dikubur D. Dibakar E. Dibuang ke laut/sungai F. Dibuang ke parit G. Dibuang sembarangan H. Dijadikan makanan ternak

14 129 Lampiran 9 Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Pengetahuan Pengelolaan yang No Variabel Perilaku Pengelolaan Demografi A B C D E F G H 1 Pendidikan PT SMA SMP SD Belum Sekolah Pekerjaan PNS Pegawai Petani Pedagang Wiraswasta Lainnya Pendapatan < 500rb rb-1jt jt - 2jt jt - 3jt jt - 4jt > 4jt Umur < 15 th th th > 45 th Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Perilaku : A. Didaurulang B. Diangkut petugas ke TPS/TPA C. Dijual ke pengumpul barang bekas D. Ditimbun/dikubur E. Dibakar F. Dibuang ke laut/sungai G. Dibuang ke parit H. Dibuang sembarangan

15 130 Lampiran 10 No Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Pemilahan dan Alasan Melakukan Pemilahan Variabel Demografi Perilaku Pemilahan Melakukan Pemilahan Melakukan Pemilahan Alasan Berperilaku Memilah A B C D E 1 Pendidikan PT SMA SMP SD Belum Sekolah Pekerjaan PNS Pegawai Petani Pedagang Wiraswasta Lainnya : SMA Lainnya : SMP Pendapatan < 500rb rb-1jt jt - 2jt jt - 3jt jt - 4jt > 4jt Umur < 15 th th th > 45 th Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Alasan Berperilaku Memilah : A. Malas B. menguntungkan C. ada fasilitas D. ada peraturan E. penting

16 131 Lampiran 11 Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pengelolaan Secara Reduce, Reuse, dan Recycle Variabel No Demografi Reduce Reuse Recycle 1 Pendidikan PT SMA SMP SD Belum Sekolah Pekerjaan PNS Pegawai Petani Pedagang Wiraswasta Lainnya : SMA Lainnya : SMP Pendapatan < 500rb rb-1jt jt - 2jt jt - 3jt jt - 4jt > 4jt Umur < 15 th th th > 45 th Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan

17 132 Lampiran 12 No Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Pengetahuan Masyarakat Terhadap Program Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Variabel Demografi yang Mudah Dapat Digunakan Sebagai Pupuk/ Kompos Pengetahuan Masyarakat Perlunya Ketersediaan TPA Pemda telah Maksimal dalam Pengelolaan Ya Ya Ya 1 Pendidikan PT SMA SMP SD Belum Sekolah Pekerjaan PNS Pegawai Petani Pedagang Wiraswasta Lainnya Pendapatan < 500rb rb-1jt jt - 2jt jt - 3jt jt - 4jt > 4jt Umur < 15 th th th > 45 th Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan

18 133 Lampiran 13 Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Pengetahuan Masyarakat Terhadap Program Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Penyediaan Tong No Variabel Demografi Sosialisasi 1 Pendidikan PT SMA SMP SD Belum Sekolah Pekerjaan PNS Pegawai Petani Pedagang Wiraswasta Lainnya : SMA Lainnya : SMP Pendapatan < 500rb rb-1jt 8 8-1jt - 2jt jt - 3jt jt - 4jt > 4jt Umur < 15 th th th > 45 th Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 25 26

19 134 Lampiran 14 FOTO PENELITIAN Gambar 1. Wawancara dengan Sekretaris Bappeda Kabupaten Nias Barat (2016) Gambar 2. Wawancara dengan Kepala Seksi Analisis Dampak Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Nias Barat (2016) Gambar 3. Pengisian Kuisioner

20 135 Gambar 4. Timbulan Pasar/Pekan Gambar 5. Tempat Pembuangan pada Kantor Gambar 6. Pengukuran Sisa Makanan

21 136 Gambar 7. Wawacara dengan Kepala Bidang Tata Kota dan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nias Barat Gambar 8. Pengukuran yang (Rubbish) pada Rumah Tangga Gambar 9. Pengukuran yang (Rubbish) pada Rumah Makan Gambar 10. Pengukuran yang (Rubbish) pada Kantor

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT 1. Nama Responden : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : a) Usia Produktif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Dulalowo 1. Geografi, Batas Wilayah Dan Iklim Kelurahan Dulalowo berada di Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGOLAHAN SAMPAH DOMESTIK DALAM MEWUJUDKAN MEDAN GREEN AND CLEAN (MdGC) DI LINGKUNGAN I KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT II KECAMATAN MEDAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN PROYEK PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK KEGIATAN 3R DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI REPUBLIK INDONESIA Kata Pengantar

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO

KUESIONER PENELITIAN PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO Dengan hormat, Bersama ini saya, Nama : Venna Megawangi Mahasiswa : Teknik Lingkngan UII NIM

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pengukuran dan Perhitungan Berat Sampah dan Volume Sampah Pengukuran volume sampah dari sumber pemukiman dan non pemukiman yang dilakukan menggunakan kotak

Lebih terperinci

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Sudiro 1), Arief Setyawan 2), Lukman Nulhakim 3) 1),3 ) Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah menurut SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan urbanisasi pada daerah perkotaan dunia yang tinggi meningkatkan volume dan tipe sampah. Aturan pengelolaan sampah yang kurang tepat

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

Industri Petis. Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah. Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata

Industri Petis. Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah. Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata Industri Petis Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata 1 2 3 4 Rata-rata 1 Rata-rata Total Ampas keringg 252,45 242,36 252,45 242,36 247,4141

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama BAB V PEMBAHASAN 5.1 Temuan Utama 5.1.1 Manfaat Pada penelitian ini, penulis membuat skenario menjadi 3 (tiga) beserta manfaatnya, yaitu sebagai berikut: Skenario A Skenario A atau Pengurangan Sampah (Reduce),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang 25 BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT 2.1 Pengertian sampah dan sejenisnya Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruangan yang ditempati

Lebih terperinci

PERANAN IBU-IBU DALAM PENGELOLAAN KOMPREHENSIF SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN SUKOMULYO KABUPATEN LAMONGAN

PERANAN IBU-IBU DALAM PENGELOLAAN KOMPREHENSIF SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN SUKOMULYO KABUPATEN LAMONGAN PERANAN IBU-IBU DALAM PENGELOLAAN KOMPREHENSIF SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN SUKOMULYO KABUPATEN LAMONGAN (Pengaruhnya Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup) Nur azizah Affandy 1 dan Cicik Herlina

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PEMILIHAN DAN PENGUMPULAN SAMPAH WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dengan adanya perubahan kelembagaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat manusia mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatnya volume sampah di Surakarta telah menimbulkan masalah yang kompleks dalam pengelolaan sampah. Untuk itu dibutuhkan strategi yang efektif untuk mereduksi

Lebih terperinci

Mulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram.

Mulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram. 90 Lampiran 1. Flowchart Penelitian Mulai Identifikasi Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Pengamatan Awal Secara Visual Menentukan Stakeholder Sistem Analisis Kebutuhan Tidak Lengkap? Ya Perumusan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengelolaan Sampah 1. Pengertian Pengertian sampah menurut Slamet dalam Sunarti (2002 ; 8) adalah sesuatu yang tidak dikehendaki lagi oleh yang punya dan

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sampah Sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Berdasarkan istilah lingkungan untuk manajemen, Basriyanta

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) Oleh : Shinta Dewi Astari 3308 202 006 Dosen Pembimbing : I.D.A.A Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D. PROGRAM

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 68 Lampiran Kuisioner 1 : KUESIONER PENELITIAN Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen tentang Prinsip Reduse dan Reuse serta Partisipasi dalam Menggunakan Tas Belanja sebagai Pengganti Kantong Plastik

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) PRESENTASI TESIS PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. YULINAH TRIHADININGRUM, MApp.Sc OLEH : MALIK EFENDI (3310202708)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang dipandang tidak mempunyai

Lebih terperinci

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 KATA PENGANTAR Bertambahnya produksi sampah diberbagai kota dewasa ini tidak lepas dari perubahan pola hidup

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa terhadap 22 Kelurahan di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Volume Timbulan Sampah Rumah Makan Fast Food di Yogyakarta Karakteristik timbulan yang dihasilkan dari kegiatan rumah makan cepat saji tidak terlalu berbeda

Lebih terperinci

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro ANALISIS POTENSI REDUKSI SAMPAH DI KAWASAN KOMERSIAL MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA Cesaria Eka Yulianti Sri Hastuti dan Susi Agustina Wilujeng Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pada Pasal 1 butir (1) disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari developer Perumahan Cendana

BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari developer Perumahan Cendana 35 BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Berdasarkan data yang diperoleh dari developer Perumahan Cendana jumlah rumah yang ada di perumahan ini yaitu sebanyak 46 rumah, namun

Lebih terperinci

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ 3306 100 086 Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R ABSTRAK Kabupaten Tabanan memiliki luas 839,33 km², (14,90% dari luas provinsi Bali). Pada tahun 2013 tercatat jumlah penduduk Kabupaten Tabanan mencapai 448.033 jiwa. Kepadatan penduduk di kabupaten ini

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang untuk memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan. Sadar atau tidak dalam proses pemanfaatan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupannya sehari-hari, manusia tidak bisa dilepaskan dari suatu benda. Benda ini ada yang dapat digunakan seutuhnya, namun ada juga yang menghasilkan sisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang

Lebih terperinci

1. Pendahuluan ABSTRAK:

1. Pendahuluan ABSTRAK: OP-26 KAJIAN PENERAPAN KONSEP PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS Yenni Ruslinda 1) Slamet Raharjo 2) Lusi Susanti 3) Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Andalas Kampus

Lebih terperinci

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT Oleh: Fidhia Nailani Mubarokah 3308100061 Dosen Pembimbing: Susi A. Wilujeng, ST.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di negara berkembang mempunyai kedudukan yang sangat penting dan mutlak. Peran penting

Lebih terperinci

PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO

PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO Venna Megawangi Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite 94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite seluruhnya memiliki bak tempat sampah sendiri sedangkan responden pemukiman kumuh

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH I. UMUM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan perlunya perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampah. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya, memberi

BAB I PENDAHULUAN. sampah. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya, memberi BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Salah satu masalah lingkungan hidup pada saat ini adalah masalah sampah. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya, memberi kontribusi signifikan pada peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tahun 2012 memiliki total jumlah penduduk sebesar jiwa (BPS, 2013).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tahun 2012 memiliki total jumlah penduduk sebesar jiwa (BPS, 2013). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Makassar sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia pada tahun 2012 memiliki total jumlah penduduk sebesar 1.369.606 jiwa (BPS, 2013). Jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB III STUDI LITERATUR

BAB III STUDI LITERATUR BAB III STUDI LITERATUR 3.1 PENGERTIAN LIMBAH PADAT Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organic dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar

Lebih terperinci

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Sampah dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah bisa juga diartikan oleh manusia menurut keterpakaiannya,

Lebih terperinci

Mulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek

Mulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek Lampiran 1. Bagan Alir Penelitian Mulai Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Analisis Kondisi Aktual Menentukan stakeholder sistem Kondisi Saat Ini Menentukan kebutuhan stakeholder sistem Ya

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan kota. Angka pertumbuhan penduduk dan pembangunan kota yang semakin meningkat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai

Lebih terperinci

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang. BAB VI POTENSI REDUKSI SAMPAH DI KOMPLEKS PERUMAHAN BBS KELURAHAN CIWEDUS KOTA CILEGON BANTEN 6.1. Konsep Pemilahan Sampah Dalam usaha mengelola limbah atau sampah secara baik, ada beberapa pendekatan

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA Shinta Dewi Astari dan IDAA Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi

Lebih terperinci

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya

Lebih terperinci

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Oleh : Dra. MH. Tri Pangesti, M.Si. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kehutanan Bogor Pendahuluan Desa Rumpin merupakan salah

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat Pendahuluan Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Sampah merupakan suatu barang yang dihasilkan dari aktivitas

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VIII.1. Kesimpulan Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dalam perencanaan, masyarakat berpartisipasi melalui Paguyuban Bersatu dalam menyampaikan keinginan

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang

Lebih terperinci

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 1. Latar Belakang Sampah yang menjadi masalah memaksa kita untuk berpikir dan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING LAMPIRAN I LEMBAR KUESIONER MASYARAKAT IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING Kuesioner ini semata-mata digunakan untuk keperluan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam program pembangunan kesehatan masyarakat salah satunya adalah program lingkungan sehat, perilaku

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.

Lebih terperinci

Kajian Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Kampung Menoreh Kota Semarang. Tugas Akhir

Kajian Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Kampung Menoreh Kota Semarang. Tugas Akhir Kajian Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Kampung Menoreh Kota Semarang Tugas Akhir Oleh : Agil Zhega Prasetya NIM.L2D 605 181 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang belum bisa ditangani dengan tuntas, terutama dikota-kota besar. Rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. yang belum bisa ditangani dengan tuntas, terutama dikota-kota besar. Rata-rata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dengan lingkungan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, oleh karena itu manusia harus menjaga lingkungannya dengan baik dan benar guna kelangsungan hidup. Penanganan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini persebaran dan pertumbuhan jumlah penduduk di berbagai wilayah tampak tidak merata. Keadaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah jarak

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG KAPUAS BARASIH MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN INTEGRITAS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena sampah merupakan awal dari penyebab berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena sampah merupakan awal dari penyebab berbagai penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan semua buangan yang dihasilkan dari aktifitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau diperlukan lagi.sampah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR Perencanaan Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya YOANITA PUSPITA RATIH

TUGAS AKHIR Perencanaan Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya YOANITA PUSPITA RATIH TUGAS AKHIR Perencanaan Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya YOANITA PUSPITA RATIH 3309100047 DOSEN PEMBIMBING PROF. DR. YULINAH TRIHADININGRUM, MAppSc CO-PEMBIMBING DR. Ir.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH Oleh : Kelompok : VI (Enam) Anggota Kelompok : Dwi Mina Intan Permadi (1007151626) Febrian Maulana (1007133960) Imelda Dewi

Lebih terperinci

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia dan khususnya di provinsi Riau akan memberi dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatifnya yaitu dengan

Lebih terperinci

Kuesioner. Sebelumnya, saya mohon maaf telah menggangu waktu anda untuk mengisi. untuk memenuhi syarat kelulusan program studi S-1.

Kuesioner. Sebelumnya, saya mohon maaf telah menggangu waktu anda untuk mengisi. untuk memenuhi syarat kelulusan program studi S-1. Kuesioner No.Responden: Sebelumnya, saya mohon maaf telah menggangu waktu anda untuk mengisi kuesioner dari saya. Saya mahasiswa yang sedang melakukan penelitian skripsi untuk memenuhi syarat kelulusan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian, Jenis, dan Sumber Sampah Berdasarkan ciri-cirinya, sampah adalah sisa-sisa bahan yang telah mengalami perlakuan,baik karena telah diambil

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK PEDAGANG

KUESIONER UNTUK PEDAGANG Lampiran 1 KUESIONER UNTUK PEDAGANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN PARTISIPASI PEDAGANG UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERSIH DI BASEMENT PASAR PETISAH KOTA MEDAN TAHUN 2012 I. Identitas Pedagang No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pengelolaan sampah merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi setiap wilayah di dunia tidak terkecuali Indonesia. Hampir di seluruh aspek kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dan meningkatnya kegiatan pembangunan (Thrihadiningrum, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dan meningkatnya kegiatan pembangunan (Thrihadiningrum, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah menjadi salah satu masalah yang ada di perkotaan, karena timbulan sampah yang ada di perkotaan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan membahas mengenai kesimpulan dan rekomendasi yang didapat dari hasil analisis tata kelola persampahan berkelanjutan di Kawasan Perkotaan Sumedang yang

Lebih terperinci

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA Hari/Tanggal : Jumat / 2 Mei2014 Tempat : Ruang Rapat Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana Jl. Mayor Sugianyar No.3 Negara Pimpinan rapat : I Ketut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sampah Sampah didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O 2014 DASAR HUKUM PENGELOLAAN SAMPAH UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH PERATURAN

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ANGGOTA KOMUNITAS PEMUDA PEDULI LINGKUNGAN TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTA

Lebih terperinci

HAK MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH DI KOTA DENPASAR

HAK MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH DI KOTA DENPASAR HAK MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH DI KOTA DENPASAR Agus Pratama Putra Pembimbing : Cokorda Dalem Dahana I Ketut Suardita Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping itu, pola konsumsi masyarakat memberikan

Lebih terperinci

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN 53 DATA DEMOGRAFI RESPONDEN No. Responden Umur Pendidikan Pekerjaan Jenis Kelamin Pendapatan / bulan Kepatuhan 1 60 Tidak sekolah Petani Perempuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER. Diisi oleh peneliti Nomor Responden : Hari/tanggal Pengisian : Parthogi S S

LAMPIRAN I KUESIONER. Diisi oleh peneliti Nomor Responden : Hari/tanggal Pengisian : Parthogi S S LAMPIRAN 60 61 LAMPIRAN I KUESIONER Diisi oleh peneliti Nomor Responden : Hari/tanggal Pengisian : KUESIONER Assalamualaikum wr.wb Saya adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekologi Manusia,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang PERANSERTA MASYARAKAT DALAM USAHA MEMPERPANJANG MASA PAKAI TPA KEBON KONGOK KOTA MATARAM Imam Azhary, Ellina S. Pandebesie Program Pascasarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Email: imam_dpu@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan sisa aktivitas manusia yang belum dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan sisa aktivitas manusia yang belum dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sampah merupakan sisa aktivitas manusia yang belum dimanfaatkan dengan baik. Peningkatan jumlah penduduk dan daya konsumsi masyarakat berbanding lurus terhadap bertambahnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpakai lagi dan dibuang. Sampah dapat berasal dari kegiatan kita sehari-hari atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpakai lagi dan dibuang. Sampah dapat berasal dari kegiatan kita sehari-hari atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sampah Secara sederhana sampah diartikan sebagai padatan yang sudah tidak terpakai lagi dan dibuang. Sampah dapat berasal dari kegiatan kita sehari-hari atau berasal

Lebih terperinci

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh

Lebih terperinci

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung BUNGA DWIHAPSARI, SITI AINUN, KANCITRA PHARMAWATI Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108 LAMPIRAN-LAMPIRAN 108 LAMPIRAN I DOKUMENTASI SURVEI LAPANGAN DAN PROSES RAPID RURAL APPRAISAL (RRA) Gambar 1. Mengurus Perijinan, Membangun Komunikasi, Serta Melakukan Wawancara dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI DAUR ULANG DALAM RANGKA MEREDUKSI VOLUME SAMPAH DI KAWASAN KUTA KABUPATEN BADUNG

APLIKASI TEKNOLOGI DAUR ULANG DALAM RANGKA MEREDUKSI VOLUME SAMPAH DI KAWASAN KUTA KABUPATEN BADUNG APLIKASI TEKNOLOGI DAUR ULANG DALAM RANGKA MEREDUKSI VOLUME SAMPAH DI KAWASAN KUTA KABUPATEN BADUNG Made Rai Suwartini dan Ellina S. Pandebesie Program Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman Jurusan

Lebih terperinci