III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
|
|
- Inge Setiawan
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Daun kemangi (Ocimum sactum L) Daun kemangi yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun segar dengan ciri-ciri warna daun hijau tua dan lebar daun kurang lebih 3 cm. 2. Fillet broiler 500 g sebagai sampel bahan yang akan diteliti. Sampel bahan yang akan digunakan yaitu daging fillet broiler yang diambil dari bagian dada. Fillet broiler didapatkan di pasar tradisional Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 3. Aquades digunakan dalam prosedur pewarnaan gram sebagai pembilas larutan warna. 4. Etanol 96% sebagai pelarut/pengekstrak polar daun kemangi. 5. Lactose Broth sebagai media pembiakan bakteri dari sampel fillet dada ayam. 6. Media Nutrient Agar sebagai media tumbuh bakteri yang akan diamati. - Alkohol 96% 7. NaCl 0,9% sebagai kontrol negatif untuk memastikan alat dan bahan yang digunakan dalam membuat konsentrasi dalam kertas cakram tidak mengandung zat anti bakteri. 8. Spirtus sebagai bahan bakar bunsen.
2 Peralatan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Autoclave, digunakan untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi pada 121 C atau lebih. 2. Batang pengaduk, terbuat dari gelas tahan panas yang digunakan untuk mengaduk larutan di dalam alat gelas hingga larutan homogen. 3. Bulb dan pipet ukur 10 ml, digunakan untuk menyedot larutan atau reagen dalam jumlah tertentu secara akurat. 4. Bunsen, digunakan untuk menciptakan kondisi yang steril saat pewarnaan bakteri. 5. Cawan petri, digunakan sebagai wadah untuk pembiakan bakteri. 6. Gelas ukur 250 ml, digunakan untuk mengukur volume cairan. 7. Inkubator, digunakan untuk inkubasi bakteri. (Suhu 37 C) 8. Penggaris, digunakan untuk mengukur diameter zona hambat. 9. Blender digunakan untuk menghaluskan daun kemangi. 10. Evaporator vacuum digunakan untuk mengevaporasi etanol dalam pembuatan ekstrak daun kemangi. 11. Magnetic stirrer digunakan untuk mengaduk larutan dengan kecepatan yang konstan dalam pembuatan ekstraksi daun kemangi. 12. Kertas label, digunakan untuk memudahkan penandaan suatu alat dan bahan. 13. Pisau, digunakan untuk memotong sampel. 14. Talenan, digunakan sebgai alas untuk memotong bahan dan sampel.
3 15. Mortal mortar, digunakan untuk menghaluskan sampel. 16. Tabung durham, digunakan untuk melubangi media nutrient agar dalam pembuatan sumur atau cakram. 17. Tabung Erlenmeyer 1000 ml, digunakan sebagai wadah pembuatan media nutrient agar dan Lactose Broth. 18. Timbangan digital, digunakan untuk menimbang suatu bahan atau sampel Prosedur Penelitian Persiapan Alat Peralatan yang digunakan untuk penelitian, seperti batang pengaduk, pipet, cawan petri, gelas ukur, kertas saring, tabung durham, tabung reaksi, dan Erlenmeyer flask dicuci, kemudian dikeringkan dan disterilisasi kering dalam oven bersuhu 150 C selama 60 menit Persiapan Media Nutrien Agar 1. Nutrient agar ditimbang sebanyak 39 gram, kemudian disimpan dalam gelas Erlenmeyer. 2. Aquades ditambahkan ke dalam gelas Erlenmeyer yang telah berisi nutrient agar hingga 1000 ml. 3. Bahan dipanaskan pada api kecil dan diaduk hingga homogen. 4. Bahan yang sudah homogen dituangkan ke dalam cawan petri steril. 5. Cawan petri yang berisi nutrient agar tersebut disterilisasi dengan metode sterilisasi basah menggunakan autoclave pada suhu 121 C selama 15 menit.
4 Persiapan Larutan Ekstrak Daun Kemangi 1. Mencuci daun kemangi segar hingga bersih dari kotoran yang menempel, kemudian ditiriskan. 2. Menjemur daun kemangi yang telah dibersihkan di bawah sinar matahari. 3. Menimbang daun kemangi yang telah dikeringkan sebanyak 1000 gram kemudian dibagi menjadi dua bagian (masing-masing 500 gram). 4. Menghaluskan daun kemangi yang telah ditimbang menggunakan blender. 5. Melakukan maserasi, yaitu merendam serbuk daun kemangi menggunakan pelarut. Sebagian daun dilarutkan dengan menggunakan aquabides dan sebagian lagi dilarutkan menggunakan etanol 96% sebanyak 1000 ml, kemudian masing-masing diaduk menggunakan magnetic stirrer selama 3 jam dengan kecepatan 400 rpm. Selanjutnya larutan didiamkan selama 3 24 jam. 6. Menyaring hasil maserasi daun kemangi menggunakan kertas saring, kemudian diperas. 7. Memisahkan debris (ampas) daun kemangi dari filtrat. 8. Melakukan maserasi ulang pada debris yang dihasilkan. Cara yang dilakukan sama seperti perendaman sebelumnya. 9. Memisahkan debris dan filtrat dari hasil maserasi kedua. 10. Mencampurkan filtrat yang dihasilkan dari maserasi pertama dan kedua. 11. Mengevaporasi filtrat daun kemangi yang dimaserasi menggunakan etanol menggunakan evaporator vacuum pada suhu 40 C dan tekanan 76 mmhg selama 3 jam untuk membebaskan etanol dari filtrat, sehingga diperoleh ekstrak kemangi warna hijau pekat.
5 Proses Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Daun Kemangi Proses pembuatan konsentrasi esktrak daun kemangi menggunakan rumus dasar berdasarkan volume per volume (v/v). perhitungan volume larutan ekstrak daun kemangi menggunakan rumus sebagai berikut : V 1. C 1 = V₂. C₂ Keterangan : V1 = Volume larutan ekstrak daun kemangi murni (100%) C1 = Konsentrasi larutan ekstrak daun murni (100%) V2 = Volume larutan ekstrak daun kemangi yang diinginkan = Konsetrasi larutan ekstrak daun kemangi yang diinginkan C2 a. Pembuatan konsetrasi 8% diperoleh dengan cara mengambil 8 ml larutan ekstrak daun kemangi murni kemudian ditambahkan aquades sebanyak 100 ml. Hasil ini berdasarkan perhitungan sebagai berikut : V1.C1 =V2.C2 V1. 100% = 100ml. 8% V1 = 800/100 = 8 ml ekstrak daun kemangi b. Pembuatan konsentrasi 10% diperoleh dengan cara mengambil 10 ml larutan ekstrak daun kemangi murni kemudian ditambahkan aquades sebanyak 100 ml. hasil ini berdasarkan perhitungan sebagai berikut : V1.C1 =V2.C2 V1. 100% = 100ml. 10% V1 = 1000/100 = 10 ml ekstrak daun kemangi c. Pembuatan konsentrasi 12% diperoleh dengan cara mengambil 12 ml larutan ekstrak daun kemangi murni kemudian ditambahkan aquades sebanyak 100 ml. hasil ini berdasarkan perhitungan sebagai berikut :
6 V1.C1 =V2.C2 V1. 100% = 100ml. 12% V1 = 1200/100 = 12 ml ekstrak daun kemangi Persiapan Fillet Broiler Fillet broiler dipotong dengan berat yang sama, masing masing seberat 100 gram dan dibuat menjadi 4 potongan, dengan bentuk dadu (potong dadu). Pemotongan dengan bentuk dadu dilakukan dengan tujuan agar seluruh permukaan sampel fillet broiler yang akan digunakan memiliki permukaan yang sama rata, sehingga proses perendaman menjadi efektif Perendaman Filler Broiler a. Fillet broiler diambil sebanyak 100 gram direndam larutan ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 8%, 10%, dan 12% selama 30 menit menggunakan metode Afrianti, b. Filler broiler ditiriskan, kemudian dilakukan pengujian bakteri total dan pengujian daya hambat bakteri Perhitungan Jumlah Bakteri Total pada Fillet Broiler Pengujian jumlah bakteri total pada daging menggunakan metode Total Plate Count dengan menghitung jumlah bakteri total (TPC) adalah jumlah mikroba aerob per millimeter sampel yang ditentukan melalui metode standar. Perlunya dilakukan pengujian jumlah bakteri total untuk mengetahui jumlah bakteri total pada sampel fillet broiler sebelum dan sesudah perendaman esktrak daun kemangi. Proses perhitungan bakteri total menggunakan metode Pour Plate Methode sebagai berikut : 1. Mengerjakan semua proses, peralatan dan bahan secara aseptik.
7 2. Menimbang sampel fillet broiler sebanyak 10 gram menggunakan timbangan digital. 3. Mencincang sampel hingga halus. 4. Menambahkan larutan NaCl fisiologi sebanyak 90 ml ke Erlenmeyer flask di aduk hingga homogen, sehingga didapat pengenceran Memindahkan 1 ml larutan yang berada di tabung Erlenmeyer pengenceran 10-1 menggunakan pipet ke dalam tabung reaksi pengenceran 10 yang telah diberi larutan NaCl sebanyak 9 ml, aduk hingga homogen, sehingga didapat pengenceran pengenceran Pengenceran dilakukan hingga pengenceran Mengambil masing masing 1 ml larutan dari pengenceran -6 menggunakan pipet ke dalam masing masing cawan petri steril. 7. Memasukan Nutrient Agar (NA) pada suhu 45 C sebanyak 15ml. 8. Membungkus cawan petri dengan kertas sampul dan beri label. 9. Memasukan cawan petri dalam keadaan tebalik ke dalam inkubator pada suhu 37 C selama 1x24 jam. 10. Menghitung jumlah mikroorganisme yang tumbuh pada cawan petridish berkisar koloni, dengan rumus: Jumlah Mikroorganisme ( cfu gram ) = Jumlah Koloni Cawan x ( 1 Faktor Pengenceran )
8 Ilustrasi 2. Diagram Alir Pengujian Bakteri Total Pengukuran Zona Hambat yang Dihasilkan oleh Bakteri pada Fillet Broiler Pengukuran daya hambat bakteri terhadap suatu zat dilakukan dengan mengukur zona hambat yang dihasilkan oleh bakteri. Pembuatan kultur bakteri dan perhitungan zona hambat, adalah sebagai berikut: a. Persiapan Lactose Broth 1. Lactose Broth ditimbang sebanyak 13 gram dan disimpan dalam tabung Erlenmeyer. 2. Aquades sebanyak 1000 ml dimasukan dalam Erlenmeyer dengan perlahan dan dihomogenkan di atas nyala api kecil. 3. Setelah homogen, Erlenmeyer ditutup rapat dengan penutup dan disterilisasi dengan menggunakan autoclave dengan suhu 121 C 1 atm selama 15 menit.
9 b. Penanaman Kultur Bakteri 1. Kultur bakteri dari media pertumbuhan bakteri yang berasal dari fillet broiler diinkubasi, dimasukan ke Lactose Broth dan dibiakkan selama 24 jam pada suhu 37 C. 2. Kultur bakteri sebanyak 1 ml dituangkan dalam cawan petri dan sebanyak ±15 ml nutrient agar dengan suhu ± 40 C ditambahkan ke dalamnya. 3. Setelah nutrient agar membeku, buat sumur atau cakram dengan menggunakan tabung durham berdiameter 5 mm. 4. Sumur ditetesi larutan daun kemangi sesuai dengan perlakuan P1, P2, P3 dalam cawan petri yang berbeda sebanyak 1 tetes dan ditutupi dengan kertas saring steril berbentuk bulat. 5. Semua cawan petri diinkubasi dengan suhu 37 C selama 24jam. 6. Diameter zona bening yang terlihat di sekitar kertas saring diukur dengan menggunakan jangka sorong Metode Penelitian Peubah yang diamati Adapun peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Zona Hambat Mengidentifikasi daya hambat bakteri terhadap ekstrak daun kemangi melalui pengukuran zona hambat, yaitu zona bening yang terbentuk di sekeliling koloni bakteri (mm). 2. Penurunan Jumlah Bakteri Total Penurunan jumlah bakteri total dihitung melalui perhitungan jumlah bakteri total pada fillet broiler sebelum direndam ekstraksi daun kemangi dikurangi dengan jumlah bakteri total pada fillet broiler setelah dilakukan perendaman ekstrak daun
10 kemangi, kemudian dipersentasekan (%). Berdasarkan SNI 3924: 2009 (BSNI, 2009) bahwa cemaran mikroba karkas ayam maksimal adalah 1x10 6 cfu/gram Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian ini dilakukan dengan metoda eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap/RAL (Completely Randomized Design) yang terdiri atas tiga perlakuan yaitu P1 = perendaman ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 8%, P2 = perendaman ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 10%, dan P3 = perendaman ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 12%, masing perlakuan diulang sebanyak enam kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam (Gasperz,1991) dengan model matematika yang digunakan sebagai berikut : Yij = μ + α i + ε ij Keterangan : Yij : Respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j μ : Nilai tengah umum (rata-rata) α i : Pengaruh perendaman ke-i (8%, 10% dan 12%) ε ij : Galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j i : Percobaan ke-i (1,2,3) j : Ulangan ke-j (1,2,3,4,5,6) Hipotesis yang akan diuji adalah : H0: P2 P1 ; P2 P3, artinya persentase penurunan jumlah bakteri daya daya hambat pada P2 (10%) lebih kecil atau sama dengan P1 (8%) dan P3 (12%) H1: P2 > P1 ; P2 > P3, artinya persentase penurunan jumlah bakteri dan daya hambat lebih besar diberikan oleh P2 (10%), daripada P1 (8%) dan P3 (12%)
11 Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan tabel sidik ragam seperti yang tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman Db JK KT Fhit F tabel 0,05 Perlakuan (P) (P-1) = 2 JKP KTP KTP KTG Galat (G) P(U-1) = 15 JKG KTG Total (U.P-1) = 17 JKT - Keterangan : DB : Derajat bebas JK : Jumlah kuadrat KT : Kuadrat tengah G : Galat P : Perlakuan (P1, P2, P3) U : Ulangan (U1, U2, U3, U4, U5,U6)
12 33 Kaidah keputusan Jika Fhitung Ftabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1. Jika Fhitung > Ftabel 0,05 artinya berbeda nyata (significant), tolak H0 dan terima H1. Selanjutnya untuk menentukan apakah selisih rata rata perlakuan berbeda atau tidak maka digunakan Uji Tukey (Honestly Significant Difference) dengan rumus sebagai berikut : HSD = qα (p,fe) Sȳ Keterangan : HSD qα p fe Sȳ KTG U d Kaidah keputusan : Sȳ = KTG U : Honestly Significant Difference : Nilai Tabel untuk Uji Tukey : Jumlah perlakuan : Derajat bebas galat : Galat baku nilai tengah : Kuadrat Tengah Galat : Banyaknya ulangan : selisih rata rata antar perlakuan Jika d HSD0,05, maka tidak berbeda nyata Jika d > HSD0,05, maka berbeda nyata Uji Polinomial Ortogonal dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum kecenderungan terjadinya peningkatan ataupun penurunan respon akibat
13 34 perlakuan yang diberikan, hubungan fungsional antara peragam (Variabel) bebas y dan peragam tak bebas x secara polinomial (Hanafiah, 2010), Dinyatakan dengan rumus : Keterangan : Y = α + β1x + β2x βnx n α β1 y x : intersepsi : (i = 1,2,,n) = koefisien regresi parsial yang berasosiasi dengan derajat polinomial ke I sampai ke n : respon : perlakuan Koefisien pembanding (Guilford dan Frunchter, 1978) disusun untuk mengetahui apakah setiap perlakuan saling orthogonal atau tidak. Perhitungan dengan daftar sidik ragam dilakukan untuk melihat pola kecenderungan, apakah meningkat atau menurun serta untuk menentukan persamaan garis berbeda nyata.
14 35 Tabel 2. Daftar Sidik Ragam Polinomial Ortogonal Sumber Keragaman DB JK KT Fhit F tabel Perlakuan (P) (P-1) = 2 JKP KTP KTP/KTG 0,05 Linier - Kuadratik - Kubik JKLinier JKKuadratik JKKubik KTLinier KTKuadratik KTKubik KT linier/ktg KT kuadratik/ktg KT kubik/ktg Galat (U.P1)=15 JKG KTG Total PU-1=17 JKT Sumber : Gaspersz (1991) Apabila hasil analisis menunjukan signifikan selanjutnya akan dicari model persamaan regresi yang terbaik, untuk kemudian dapat dibuat dalam bentuk kurva.
15 36 Tata letak percobaan dilakukan seperti ilustrasi sebagai berikut : P2 P1 P3 P3 P2 P P1 P3 P2 P1 P3 P P2 P1 P2 P3 P1 P3 Ilustrasi 3. Tata Letak Percobaan Keterangan : P1 : Perendaman dalam ekstrak daun kemangi konsentrasi 8% P2 : Perendaman dalam ekstrak daun kemangi konsentrasi 10% P3 : Perendaman dalam ekstrak daun kemangi konsentrasi 12%
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aquades 2. Sarang Lebah 3. Media Nutrien
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian paha yaitu silver side sebanyak 2
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Daging Sapi Daging sapi yang digunakan ialah daging segar bangsa PO (peranakan ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 1. Ayam Petelur afkir Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan milik Pak Dede yang ada di daerah Jatinangor,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Bahan Penelitian 3.1.1 Keong Mas Keong mas yang digunakan dalam penelitian adalah keong mas yang diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck.
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Objek Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix japonica) sebanyak 80 ekor berumur 5-6 minggu
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1) Bahan utama adalah daging kelinci sebanyak 1 kilogram yang diperoleh
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian A. Bahan Pembuatan Salami 1) Bahan utama adalah daging kelinci sebanyak 1 kilogram yang diperoleh dari 2 ekor
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : (1) Limbah peternakansapiperah (feses, sisapakanternak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari
22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian (1) Daun Singkong Daun singkong yang digunakan yaitu seluruh daun dari setiap bagian tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2013 di Laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Bahan dan Alat
19 Metode ekstraksi tergantung pada polaritas senyawa yang diekstrak. Suatu senyawa menunjukkan kelarutan yang berbeda-beda dalam pelarut yang berbeda. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pelarut
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Organ Percobaan Organ percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah hati broiler yang diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Dari penelitian yang dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan, diperoleh hasil pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Tabel 2 : Hasil pengukuran
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 2. Jerami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian eksperimental laboratorik. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut methanol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah jamur Fusarium oxysporum. Penelitian eksperimen yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Sampel yang digunakan berjumlah 24, dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk
LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan variabel hendak diteliti (variabel terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dari bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. B. Bahan Uji dan Bakteri Uji Bakteri uji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris In Vitro. B. Populasi dan Sampel Penelitian Subyek pada penelitian ini yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.
43 Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian Limbah Udang Pengecilan Ukuran Sterilisasi suhu 121 c, tekanan 1 atm Dianalisis kadar air dan bahan keringnya Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Daging ayam broiler strain Cobb fillet bagian dada
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan baku utama yang digunakan pada penelitian ini adalah rimpang jahe segar yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Aromatik dan Obat (Balitro) Bogor berumur 8
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012 bertempat di Laboratorium Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang berasal dari daerah Sumalata, Kabupaten Gorontalo utara. 4.1.1 Hasil Ektraksi Daun Sirsak
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan completely. rendomized posttest only control group design.
1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan completely rendomized posttest only control group design. K Q1 S R P1 Q2 P2 Q3 P3 Q4 Gambar 4.1 Rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium. B. Lokasi Penelitian Ekstraksi dilakukan di Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan uji daya hambat ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan jamur Botryodiplodia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dianalisis menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN : Eksperimental Laboratoris 3.2 LOKASI PENELITIAN : Laboratorium Fatokimia Fakultas Farmasi UH & Laboratorium Mikrobiologi FK UH 3.3 WAKTU PENELITIAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2013 di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011 bertempat di Laboratorium Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Inovasi Pembuatan Free Germs Hand sanitizer (Fertz) yang Praktis dan Ekonomis dari Ekstrak Daun Kersen BAB III METODOLOGI
BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan hand sanitizer ini memiliki beberapa tahapan proses yaitu pembuatan ekstrak, pembutan hand sanitizer dan analisa hand sanitizer, adapun alat dan bahan
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan pendahuluan dilaksanakan pada bulan November 2011-Februari 2012. Penelitian utama akan dilaksanakan pada bulan Mei 2012. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis.
BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris secara in vitro menggunakan ekstrak buah Asam Jawa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu penelitian selama 2 bulan, yang dimulai Februari sampai
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada pellet calf starter dengan penambahan bakteri asam laktat dari limbah kubis terfermentasi telah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode difusi Kirby bauer. Penelitian di lakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen kuantitatif, metode ini dipilih karena digunakan untuk menguji sebab-akibat serta mempunyai keunggulan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Dendeng daging sapi giling yang diperoleh dari
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan dan Alat Penelitian 2.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Feses sapi perah sebanyak 25 kg 2. Jerami
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama berupa daging sapi
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai pada bulan Mei 2016 hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
19 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah eksperimen laboratorik dengan metode difusi (sumuran). Perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak enam kali sehingga digunakan 12 unit
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pelaksanaan penelitian dimulai dari September
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni 2011. Di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan. Pengujian a W di lakukan di Laboratorium Teknologi Hasil
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.
2. MATERI DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2.2. Materi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Kerja Penelitian Studi literatur merupakan input dari penelitian ini. Langkah kerja peneliti yang akan dilakukan meliputi pengambilan data potensi, teknik pemanenan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laboratorium, mengenai uji potensi antibakteri ekstrak etilasetat dan n-heksan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimental laboratorium, mengenai uji potensi antibakteri ekstrak etilasetat dan n-heksan daun J. curcas terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subyek pada penelitian ini adalah bakteri Enterococcus faecalis yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. B. Subyek Penelitin Subyek pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni laboratorium in vitro. B. Subjek Penelitian 1. Bakteri Uji: bakteri yang diuji pada penelitian ini
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan
20 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 1) Kulit Pisang Nangka Kulit pisang nangka berfungsi sebagai bahan pakan tambahan dalam ransum domba. Kulit pisang yang digunakan berasal dari pisang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplorasi dan eksperimen. Penelitian eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan meliputi pemberian minyak atsiri jahe gajah dengan konsentrasi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum
9 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Materi Penelitian.. Bahan Penelitian a. Biji Sorgum (Sorghum bicolor) Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum sebanyak 5 kg dengan umur panen yang
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur
14 BB III MTERI DN METODE Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur homogen dengan penambahan kunyit, gula aren, dan garam selama penyimpanan 6 hari dilaksanakan pada tanggal
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Aktivitas Air, Total Bakteri Dan Drip Loss
7 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Aktivitas Air, Total Bakteri Dan Drip Loss Daging Itik setelah Mengalami Scalding dengan Malam Batik dilaksanakan pada bulan Juli 2013 - Juli 2013. Penelitian
Lebih terperinciin. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan
in. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan Balai Penelitian Sei Putih Medan Sumatra Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama 4
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam percobaan adalah DOC ayam sentul sebanyak 100 ekor, yang dipelihara sampai umur 10 minggu. Ayam
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam Sentul jantan berjumlah 18 ekor dan berumur
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Mikania micrantha yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sekitar
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di berbagai grade pasar di Kabupaten Semarang dilakukan pada bulan Maret 26 Mei 26 di 9 pasar tradisional
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April 26. Penelitian ini dilakukan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang yaitu Pasar Projo Ambarawa, Pasar Sumowono, Pasar Babadan,
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel nasi bungkus diambil dari penjual nasi bungkus di wilayah sekitar kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran.
Lebih terperinciIII BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (3.1) Bahan Penelitian, (3.2) Alat Penelitian, dan (3.3) Metode Penelitian. 3.1. Bahan Penelitian Bahan baku penelitian pada proses
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun
14 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium organik Jurusan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013. Ikan teri (Stolephorus sp) asin kering yang dijadikan sampel berasal dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu perlakuan konsentrasi dan perlakuan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging bagian paha sebanyak 18 ayam Sentul jantan yang berumur
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai
23 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan rancangan penelitian pre-test dan post-test. B. Populasi dan Sampel 1. Subjek Penelitian
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66
DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan... 66 a. Ekstraksi pati ganyong... 66 b. Penentuan kisaran konsentrasi sorbitol untuk membuat edible film 68 c. Penentuan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini berlangsung selama tujuh bulan, yakni mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Agustus 2011. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penambahan bentonit pada proses Pelleting
8 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh penambahan bentonit pada proses Pelleting terhadap total bakteri dan total fungi pada Pellet limbah penetasan dilaksanakan pada bulan Maret Juni
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam
BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Metoda Percobaan Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK), desain faktorialnya 4 x 4 dengan tiga kali ulangan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :
BAB III METODOLOGI III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah : III.1.1 Pembuatan Ekstrak Alat 1. Loyang ukuran (40 x 60) cm 7. Kompor
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Objek Penelitian 2.1.1 Ternak Penelitian Penelitian menggunakan itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung Sari, Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel
16 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2012 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinci