PENGARUH VARIASI KERENGGANGAN CELAH PLATINA TERHADAP KOMSUMSI BAHAN BAKAR PADA ENGINE STAND 7K 1800 CC.
|
|
- Ida Harjanti Budiono
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH VARIASI KERENGGANGAN CELAH PLATINA TERHADAP KOMSUMSI BAHAN BAKAR PADA ENGINE STAND 7K 1800 CC. Oleh : Tambos August Sianturi, ST,MT Dosen Univ Darma Agung, Teknik Mesin tambos.sianturi@gmail.com ABSTRACK Celah platina mempengaruhi konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi celah platina terhadap konsumsi bahan bakar kendaraan. Perbedaan celah platina 0,30;0,40; dan 0,50 mm diuji pada engine stand 7K 1800 cc. Pengukuran konsumsi bahan bakar dilakukan dengan mengatur putaran mesin dengan tacho meter pada putaran 1000 rpm, 2000 rpm, dan 3000 rpm, dan konsumsi bahan bakar diukur dengan gelas ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan celah platina 0,30;0,40; dan 0,50 mm pada putaran 1000 rpm, 2000 rpm, dan 3000 rpm berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar mesin, dimana Perbedaan celah platina 0,50 mm lebih irit pada putaran 1000 rpm, 2000 rpm, dan 3000 rpm. Pada putaran 1000 rpm nilai komsumsi bahan bakar terendah 5,5 ml/m celah platina 0,50 mm, kemudian pada putaran 2000 rpm nilai komsumsi bahan bakar terendah 7,5 ml/m celah platina 0,50 mm, selanjutnya pada putaran 3000 rpm nilai komsumsi bahan bakar terendah 14,5 ml/m celah platina 0,50 mm. Kata Kunci : Platina, konsumsi Bahan Bakar. 1. PENDAHULUAN Platina atau breaker point merupakan salah satu komponen sistem pengapian yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan skunder pada ignition coil, dengan jalan induksi magnet listik (electromagnetic induction). Platina bekerja seperti switch (saklar) yang menyalurkan supply listrik dari kumparan primer koil ke massa dan memutuskan aliran listrik tersebut untuk menghasilkan induksi tegangan tinggi. Pembukaan dan penutupan platina digerakkan secara mekanis oleh cam/nok yang menekan bagian tumit dari platina pada interval waktu yang ditentukan.[1] Katup masuk dan katup buang berbentuk cendawan (mushroom) dan di sebut poppet valve. Katup masuk menerima panas pembakaran, dengan demikian katup mengalami pemuaian yang tidak merata yang akan berakibat dapat mengurangi efektivitas kerapatan pada dudukan katup. Untuk meningkatkan efisiensi 54
2 biasanya lubang pemasukan dibuat sebesar mungkin. Sementara itu katup buang juga menerima tekanan panas, tekanan panas yang diterima lebih tinggi, hal ini akan mengurangi efektivitas kerapatan juga, sehingga akibatnya pada dudukan katup mudah terjadi keausan. Untuk menghindari hal tersebut, kelonggaran (clearence ) antara stem katup dan kepala stem dibuat lebih besar.[2] Pada saat platina dalam kondisi menutup, maka arus listrik yang mengalir dari baterai (aki) melalui primer koil akan disalurkan oleh platina ke massa, sehingga membuat kumparan primer koil terjadi kemagnetan. Saat platina mulai membuka, maka kemagnetan pada kumparan primer coil akan hilang dengan cepat dan tiba tiba. Kehilangan kemagnetan pada kumparan primer tersebut akan dapat membangkitkan tegangan tinggi (induksi) pada kumparan sekunder, bisa mencapai Volt (bahkan lebih). Tegangan tinggi yang dihasilkan ini kemudian akan disalurkan ke masing masing busi, sehingga pada busi akan timbul loncatan bunga api yang diperlukan untuk membakar campuran bensin dan udara pada akhir langkah kompresi. Menurut New Step 1 Astra (2002:25) bahwa celah platina standart adalah pada 0,40 mm.[3] Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mustaqim, Slamet Mulyanto (2009:7) Analisa Hubungan Celah Platina Dengan Konsumsi Bahan Bakar dimana variabel yang diamati adalah sesuai dengantebel 1.[4] No Variabel Lv 1 Lv 2 Lv 3 1 Celah 0,35 0,40 0,45 Platina 2 Putaran (rpm) Penelitiannya menggunakan bahan bakar premium dan hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa untuk variasi celah platina yang berbeda maka berbeda pula konsumsi bahan bakar mesin tersebut, dan untuk kunsumsi bahan bakar paling irit terjadi pada celah katup 0,45 untuk semua variabel putaran, hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti secara langsung pengaruh celah platina terhadap konsumsi bahan bakar untuk melihat pengaruh langsung dari celah platina tersebut terhadap konsumsi bahan bakar kenderaan roda empat 1500 cc, selain itu juga minyak bumi adalah sumber devisa negara, namun demikian cadangan minyak bumi yang dimiliki Indonesia jumlahnya terbatas bertolak belakang dengan jumlah kenderaan di Indonesia yang semakin meningkat. Menurut kementerian ESDM, 2009 kebutuhan BBM yang meningkat ini kemudian membuat negara mengimpor minyak. Akibatnya, negara harus membayar mahal untuk itu.[6] Konsumsi BBM dibandingkan konsumsi Non-BBM dan LPG memang jauh lebih tinggi. BBM sudah menjadi sumber energi 55
3 utama, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga seluruh dunia. Dari tahun 2005 hingga 2011, konsumsi BBM memang meningkat 297,807 juta barrel menjadi 394,052 juta barrel. Peningkatan cukup signifikan terjadi pada tahun 2006 yaitu menjadi 374,691 juta barrel. Saat itulah pemerintah ramairamainya akan menaikkan harga BBM. Setelah tahun 2006 hingga 2011, peningkatan konsumsi BBM tidak terlalu signifikan.[5] Sementara Menurut BPS, 2014 Konsumsi bensin begitu sangat tinggi karena permintaan pasar, dimana jumlah kendaraan pada periode tersebut juga meningkat. Dari rekaman data oleh BPS, diantara kendaraan lainnya, pertumbuhan jumlah motor dari tahun 2005 sampai 2011 mengalami peningkatan menjadi 213%. Penggunaan bahan bakar di Indonesia terutama bensin terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, oleh karena itu dibutuhkan suatu motor bakar yang irit bahan bakar. 1.1.Pembatasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis bahan bakar yang digunakan pada eksperimen ini adalah bensin premium RON Mesin/engine yang digunakan adalah mesin kendaraan roda empat, 4 tak, 4 silinder, Daya 120 PS, Putaran Maksimum 5000 rpm. 3. Celah platina 0,30, 0,40, dan 0,50 4. Putaran mesin 1000 rpm, 2000 rpm, 3000 rpm. 1.2.Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah berdasarkan judul penelitian adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh variasi kerenggangan celah platina 0,30 mm, 0,40 mm, dan 0,50 mm pada putaran mesin 1000 rpm terhadap konsumsi bahan bakar? 2. Bagaimana pengaruh variasi kerenggangan celah platina 0,30 mm, 0,40 mm, dan 0,50 mm pada putaran mesin 2000 rpm terhadap konsumsi bahan bakar? 3. Bagaimana pengaruh variasi kerenggangan celah platina 0,30 mm, 0,40 mm, dan 0,50 mm pada putaran mesin 3000 rpm terhadap konsumsi bahan bakar? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian senantiasa dibuat konsisten dengan rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian bertujuan untuk mengetahui : 1. Pengaruh variasi kerenggangan celah platina 0,30 mm, 0,40 mm, dan 0,50 mm pada putaran mesin 1000 rpm terhadap konsumsi bahan bakar. 2. Pengaruh variasi kerenggangan celah platina 0,30 mm, 0,40 mm, dan 0,50 mm pada putaran mesin 2000 rpm terhadap konsumsi bahan bakar. 3. Pengaruh variasi kerenggangan celah platina 0,30 mm, 0,40 mm, 56
4 dan 0,50 mm pada putaran mesin 3000 rpm terhadap konsumsi bahan bakar. 1.4.Manfaat Penelitian Masyarakat mendapat pengetahuan yang lebih luas mengenai pengaruh celah platina dan putaran mesin terdap konsumsi bahan bakar, sekaligus menjadi masukan bagi para mekanik dalam hal menyetel celah platina dan menjadi refrensi bagi peneliti lanjutan. 2. Metodologi Penelitian Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dengan metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali Media Dan Alat Penelitian Media dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian(eksperimen) : Tabel 2. Media dan Alat penelitian No Nama Merk Spesifikasi Jumlah Bahan 1 Mobil Toyota 7k 1800 cc 1 unit 2 Tool Kawan 1 Set 1 unit Set Lama 3 Gelas 1 Set Ukur 4 Bensin Oktan liter 5 Tacho Krisbow 1 unit meter 6 Stop watch 1 unit 2.2. Diagram Alir a. Persiapan alat dan bahan Merupakan studi lapangan dengan melakukan interaksi dengan beberapa orang pada saat pengujian pengaruh calah platina terhadap konsumsi bahan bakar, dan alat yang digunakan ada pada sub bab pada tabel 3.1. selain itu dilakukan studi literatur yang berkaitan dengan pengaruh celah platina terhadap konsumsi bahan bakar. b. Pengaturan mesin Berdasarkan latar belakang penelitian tentang pengaruh kerenggangan busi terhadap konsumsi bahan bakar pernah dilakukan oleh beberapa orang melalui beberapa metode. Pada sub bab 1.3 mesin/engine yang digunakan adalah mesin kendaraan roda 4 dengan putaran 1000 rpm, 2000 rpm, dan 3000 rpm. c. Eksperimen Variasi Faktor dan Level Mengacu pada metode penelitian. Pengaruh celah platina terhadap konsumsi bahan bakar ini 57
5 N o Fakt or A Puta ran (rp m) Fakt or B Cela h Plati na (mm ) Tes t 1 Hasil Pengujian BBM (ml/m) Tes t 2 Tes t 3 Rat a- rata ,30 7 7,1 7,2 7, ,30 9,2 9 9,1 9, , , 1 17, 1 17, ,40 6,5 6,6 6,5 6, ,40 8,1 8 8,1 8, ,40 15, 1 15, 1 15, 2 15, ,50 5,5 5,6 5,6 5, ,50 7,5 7,5 7,6 7, ,50 14, 5 14, 5 14, 5 14,5 6 adalah menggunakan kombinasi dari semua variabel menggunakan full faktorial sedikitnya 3 x 9 = 27 percobaan dan dianalisi dengan anava 2 jalur. d. Selesai Pengujian Selama melakukan proses pengujian data-data yang dibutuhkan dicatat, lalu setelah itu data tersebut diolah menjadi bahan eksperimen seperti sub bab 3.5. kombinasi variabel dan level yang akan diteliti serta data tersebut sudah diberikan penjelasan pada batasan masalah penelitian ini sub bab 1.4. e. Pengolahan Data Setelah data terkumpul dari hasil pengujian, maka data jumlah variabel dan jumlah level yang akan dijadikan obyek penelitian, diperoleh kombinasi 2 variabel dan 3 level. f. Analisa Data Anilis data dengan Anava 2 jalur. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji komsumsi Bahan Bakar dilakukan dengan gelas ukur, untuk mendapatkan data komsumsi bahan bakar. Tabel 3. Hasil Pengujian Konsumsi Bahan Bakar (ml/m) 3.1. Analisis Variansi (Anava) Analisis variansi digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi tiap tiap faktor terhadap hasil pengujian. Penghitungan Anava menggunakan perangkat bantu statistik minitab. Konsep penghitungan Anava adalah membandingkan nilai Fhitung terhadap Ftabel. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel, dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara perlakuan faktor terhadap hasil pengujian. Sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel, menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan Anova Konsumsi Bahan Bakar Tabel 4.2. adalah tabel general linear model untuk menyajikan jumlah level dan variasi pengujian konsumsi bahan bakar dengan perangkat bantu minitab 19. Tabel 4. General Linear Model: Konsumsi BBM versus Putaran (rpm; Celah Platina) Factor Type Levels Values Putaran (rpm) Celah Platina (mm) fixed ; 2000; 3000 fixed 3 0,30; 0,40; 0,50 58
6 Tabel 4.3. adalah perhitungan anova pada pengujian konsumsi bahan bakar dengan perangkat bantu minitab 19. Tabel 5. Anava Analysis of Variance for Konsumsi BBM (ml/m) Dari tabel 4.3 didapat nilainilai penting yang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Putaran: Pengaruh putaran terhadap nilai konsumsi bahan bakar di dalam model. Dari data diatas maka dapat disimpulkan Sig. putaran 0,000<0,05, berarti signifikan pengaruhnya terhadap konsumsi BB mesin. 2. Celah Platina: Pengaruh celah platina terhadap nilai konsumsi bahan bakar di dalam model. Dari data maka dapat disimpulkan Sig. campuran bahan bakar 0,0000<0,05, berarti signifikan pengaruhnya terhadap konsumsi BB mesin. 3. Error: Nilai Error model, semakin kecil maka model semakinbaik dimana nilainya 1, R Squared: Nilai determinasi berganda semua variable independen dengan dependen. Dari table maka nilai R Squared 99,54% berarti korelasi kuat. Dari hasil penghitungan anova, diperoleh bahwa celah platina dan faktor putaran menunjukkan bahwa putaran dan celah platina berpengaruh signifikan terhadap konsumsi bahan bakar. begitu juga dengan intraksi putaran dengan celah platina berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar Grafik Respon Rerata Konsumsi Bahan Bakar Dari data-data penelitian maka dapat disajikan grafik rerata respon penelitian konsumsi bahan bakar. Gambar 4.1 menyajikan grafik respon rerata konsumsi bahan bakar. 59
7 Plot of Konsumsi BBM (ml/m) vs Celah Platina (mm); Putaran (rpm) Konsumsi BBM (ml/m) 17,5 15,0 12,5 10,0 7,5 5,0 Putaran (rpm) Celah Platina (mm) , , ,50 Gambar 2. Grafik Respon Rerata Konsumsi Bahan Bakar Dari gambar 4.1 diperoleh berbagai hubungan yang menunjukkan perbedaan konsumsi bahan bakar yang dihasilkan variasi celah platina dan putaran. Konsumsi bahan bakar menurun berbanding terbalik dengan celah platina. Pada putaran 1000 rpm celah katup 0,50 mm menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah diikuti dengan celah platina 0,40 mm, dan celah platina 0,30 mm, nilai konsumsi bahan bakar terendah adalah 5,54 ml/m, pada putaran 2000 rpm celah katup 0,50 mm menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah diikuti dengan celah platina 0,40 mm, dan celah platina 0,30 mm, nilai konsumsi bahan bakar terendah adalah 7,54 ml/m dan pada putaran 3000 rpm celah katup 0,50 mm menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah diikuti dengan celah platina 0,40 mm, dan celah platina 0,30 mm, nilai konsumsi bahan bakar terendah adalah 14,56 ml/m. 3.4.Pembahasan Hasil Penelitian Setelah dilakukan analisa data hasil eksperimen dapat dilakukan fakta fakta sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh variasi kerenggangan celah platina 0,30 mm, 0,40 mm, 0,50 mm putaran mesin 1000 rpm terhadap konsumsi bahan bakar. Karena perbedaan celah platina akan mempengaruhi pemakaian bahan bakar mesin. Hal ini diakibatkan celah platina besar maka waktu untuk menutup platina lebih lama sehingga menghasilkan tegangan sekunder yang lebih besar sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna, pembakaran sempurna menghasilakan pemakaian bahan bakar yang lebih irit. 2. Terdapat pengaruh variasi kerenggangan celah platina 0,30 mm, 0,40 mm, 0,50 mm putaran mesin 2000 rpm terhadap konsumsi bahan bakar. Karena perbedaan celah platina akan mempengaruhi pemakaian bahan bakar mesin. Hal ini diakibatkan celah platina besar maka waktu untuk menutup platina lebih lama sehingga menghasilkan tegangan sekunder yang lebih besar 60
8 sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna, pembakaran sempurna menghasilakan pemakaian bahan bakar yang lebih irit. 3. Terdapat pengaruh variasi kerenggangan celah platina 0,30 mm, 0,40 mm, 0,50 mm putaran mesin 3000 rpm terhadap konsumsi bahan bakar. Karena perbedaan celah platina akan mempengaruhi pemakaian bahan bakar mesin. Hal ini diakibatkan celah platina besar maka waktu untuk menutup platina lebih lama sehingga menghasilkan tegangan sekunder yang lebih besar sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna, pembakaran sempurna menghasilakan pemakaian bahan bakar yang lebih irit. 4. Kesimpulan 3. Astra Daihatsu Motor, PT Training Manual. Jakarta : Service Division 4. Mustaqim, Slamet Mulyanto, Analisa Hubungan Celah Platina Dengan Konsumsi Bahan Bakar, BPS, Statistik Minyak Bumi Kementerian ESDM, kebutuhan BBM, Drs.Samsudi Raharjo, ST, MM Analisa performa mesin bensi dengan bahan bakar bioetanol dari minyak jarak ISSN: Klaus Mollenhauer, Helmut Tschoke, Krister G.E.Johnson, Handbook of Gasoline Engine. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa celah paltina mempengaruhi komsumsi bahan bakar pada Pada Engine Stand 7K 1800 cc. DAFTAR PUSTAKA 1. Arends dan Barenschots, Motor Diesel. Jakarta : Erlangga 2. Aris Munandar, W, 1983, pengerak mulia motor bakar torak, ITB, Bandung 61
OPTIMASI DAYA MELALUI VARIASI BAHAN BAKAR BIODIESEL MESIN DIESEL 2500 CCKENDERAAN RODA EMPAT
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL.. NO. Februari 07 OPTIMASI DAYA MELALUI VARIASI BAHAN BAKAR BIODIESEL MESIN DIESEL 500 CCKENDERAAN RODA EMPAT Oleh: Efrata Tarigan, ST.,MT Dosen Sekolah Tinggi Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TEKANAN NOZZEL TERHADAP DAYA MESIN MOTOR DIESEL 2500 CC.
PENGARUH VARIASI TEKANAN NOZZEL TERHADAP DAYA MESIN MOTOR DIESEL 2500 CC. Oleh : Efrata Tarigan, ST.,MT Dosen STT Immanuel Medan Email: tarigan.efrata@gmail.com ABSTRACK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciOleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN
Pengaruh penggantian koil pengapian sepeda motor dengan koil mobil dan variasi putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda Supra x tahun 2002 Oleh: Nuryanto K. 2599038 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciUSAHA PENGHEMATAN BAHAN BAKAR DENGAN SISTEM PENGAPIAN CDI. Ireng Sigit A ) Abstrak
USAHA PENGHEMATAN BAHAN BAKAR DENGAN SISTEM PENGAPIAN CDI Ireng Sigit A ) Abstrak Dewasa ini semua kendaraan yang beroperasi diharapkan harus mengacu pada standar Euro 2000 dan hemat bahan bakar. Penelitian
Lebih terperinciPERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER
PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER Oleh : Rolando Sihombing, ST Dosen Universitas Simalungun, P. Siantar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Nurdianto dan Ansori, (2015), meneliti pengaruh variasi tingkat panas busi terhadap performa mesin dan emisi gas buang sepeda motor 4 tak.
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR
PENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR Bibid Sarifudin, Agung Nugroho Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT)
Lebih terperinciPengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November 212 1 Pengaruh Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin Syahril Machmud 1, Untoro Budi Surono 2, Yokie Gendro Irawan 3 1, 2 Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL
FLYWHEEL: JURNAL TEKNIK MESIN UNTIRTA Homepage jurnal: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jwl ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL Sadar Wahjudi 1
Lebih terperinciPENGGUNAAN IGNITION BOOSTER
PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER DAN VARIASI JENIS BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MESIN PADA YAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010 Ilham Fahrudin, Husin Bugis, dan Ngatou Rohman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciPRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN
PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan prinsip kerja motor 2 tak dan motor 4 tak. 2. Menjelaskan proses pembakaran pada motor bensin 3. Menjelaskan dampak saat pengapian yang tidak
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125
PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian
Lebih terperinciKINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN
KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN BAKAR Warsono Rohmat Subodro (UNU Surakarta, rohmadsubodro@yahoo.com) ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciEdi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal
STUDY EXPERIMENTAL PENGARUH SPARK PLUG CLEARANCE TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC Edi Sarwono 1, Toni Dwi Putra 2, Agus Suyatno 3 ABSTRAK Pada internal combustion engine dipengaruhi oleh proses
Lebih terperinciOPTIMALISASI SISTEM PENGAPIAN CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) PADA MOTOR HONDA CB 100CC
OPTIMALISASI SISTEM PENGAPIAN CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) PADA MOTOR HONDA CB 100CC Muhamad Nuryasin, Agus Suprihadi Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.
Lebih terperinciPENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR
PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Sepeda motor merupakan produk otomotif yang banyak diminati saat ini. Salah satu komponennya adalah
Lebih terperinciSpark Ignition Engine
Spark Ignition Engine Fiqi Adhyaksa 0400020245 Gatot E. Pramono 0400020261 Gerry Ardian 040002027X Handoko Arimurti 0400020288 S. Ghani R. 0400020539 Transformasi Energi Pembakaran Siklus Termodinamik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data dan spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Aliran Pengujian Proses pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian yang dapat ditunjukan pada gambar gambar dibawah ini : A. Diagram
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH VARIASI CDI TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR HONDA VARIO 110cc
Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol., No., Oktober ANALISIS PENGARUH VARIASI CDI TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR HONDA VARIO cc Sachrul Ramdani Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.
SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR ANTARA PENGAPIAN STANDAR DENGAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 7K
ANALISA PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR ANTARA PENGAPIAN STANDAR DENGAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 7K Oleh: Akhmad Ali Fadoli, Mustaqim, Zulfah Program Studi
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Unjuk Kerja Mesin dengan Menggunakan Sistem Pengapian Elektronis pada Kendaraan Bermotor
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM Vol. 3 No. 1, April 2009 (87-92) Upaya Peningkatan Unjuk Kerja Mesin dengan Menggunakan Pengapian Elektronis pada Kendaraan Bermotor I Wayan Bandem Adnyana Jurusan Teknik
Lebih terperinciARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125
ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125 THE VARIATION ANALYSIS OF SPARKPULG ELECTRICAL SLOT ESTRANGEMENT ON TORSION AND POWER OF SUPRA X 125
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL Didi Eryadi 1), Toni Dwi Putra 2), Indah Dwi Endayani 3) ABSTRAK Seiring dengan pertumbuhan dunia
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Busi Terhadap Prestasi Genset Motor Bensin
Pengaruh Penggunaan Busi Terhadap Prestasi Genset Motor Bensin Ma ruf Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian busi terhadap prestasi genset mesin bensin yang meliputi konsumsi
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN NA DAN VOOR ONSTEKING TERHADAP KERJA MESIN
PENGARUH PERUBAHAN NA DAN VOOR ONSTEKING TERHADAP KERJA MESIN Nurfa Anisa 1 1 adalah Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract In inspection and setting ignition system,it s important to
Lebih terperinciCara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor
NAMA : MUHAMMAD ABID ALBAR KELAS : IX E Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor Sistem pengapian pada sepeda motor berfungsi untuk mengatur proses terjadinya pembakaran campuran udara dan
Lebih terperinciPENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK
PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC Irwan 1), Agus Suyatno 2), Naif Fuhaid 3) ABSTRAK Pada saat ini motor bakar mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dari proses pengambilan data dan pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi data spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data data tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mesin kalor. (Kiyaku dan Murdhana, 1998). tenaga yang maksimal. Pada motor bensin pembakaran sempurna jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang mengubah energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia terus berjalan seiring dengan timbulnya masalah yang semakin komplek diberbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali dalam
Lebih terperinciSistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK
Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Kusnadi D-III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Sistem pengapian merupakan sistem yang menghasilkan tegangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Penelitian Metode penelitian menjelaskan tentang tempat dan waktu pelaksanaan, bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Motor Bakar Motor bakar adalah motor penggerak mula yang pada prinsipnya adalah sebuah alat yang mengubah energi kimia menjadi energi panas dan diubah ke energi
Lebih terperinciDAMPAK KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODE BUSI TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 4 TAK
DAMPAK KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODE BUSI TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 4 TAK Syahril Machmud 1, Yokie Gendro Irawan 2 1 Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta Alumni
Lebih terperinciTROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOTOR BAKAR GASOLINE EMPAT SILINDER 4 TAK
B.7 TROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOTOR BAKAR GASOLINE EMPAT SILINDER 4 TAK Edy Susilo Widodo 1 dan Eko Surjadi 2 1 Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Surakarta, Jl.
Lebih terperinciVARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN
VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN Wachid Yahya, S.Pd, M.Pd Mesin Otomotif, Politeknik Indonusa Surakarta email : yahya.polinus@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC Abdul Rohman studi Strata-1 Pada Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciOPTIMASI DAYA MESIN DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN TOYOTA SERI 5K MELALUI PENGGUNAAN PENGAPIAN BOOSTER
ISSN: 1410-2331 OPTIMASI DAYA MESIN DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN TOYOTA SERI 5K MELALUI PENGGUNAAN PENGAPIAN BOOSTER Mardani Ali Sera Program Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jl.
Lebih terperinciGambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini : 1.1.1. Diagram
Lebih terperinciJurnal Teknik Mesin UMY
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 3 JENIS BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX 95 Erlangga Bagus Fiandry 1 Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Ludfianto (2013), meneliti penggunaan twin spark ignition dengan konfigurasi berhadapan secara Horizontal pada Motor Yamaha F1ZR dua langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka di butuhkan kendaraan yang memiliki unjuk kerja yang baik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Marlindo (2012) melakukan penelitian bahwa CDI Racing dan koil racing menghasilkan torsi dan daya lebih besar dari CDI dan Koil standar pada
Lebih terperinciJURNAL ANALISA PENGARUH BUSI IRIDIUM DAN PERTALITE TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO 125
JURNAL ANALISA PENGARUH BUSI IRIDIUM DAN PERTALITE TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO 125 ANALYZES THE EFFECT OF IRIDIUM SPARK PLUGS AND PERTALITE THE GENERATED POWER HONDA VARIO 125
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling efektif untuk masyarakat Indonesia, selain harganya terjangkau sepeda motor dapat digunakan di berbagai
Lebih terperinciPEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)
PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2) ABSTRAK Tingkat pemakaian kendaraan bermotor semakin
Lebih terperinciMODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto
MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG Oleh : Hari Budianto 2105 030 057 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan energi setiap tahun terus bertambah, selaras dengan perkembangan
Lebih terperinciPEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH
Widya Teknika Vol.21 No.1; Maret 2013 ISSN 1411 0660 : 37-41 PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH Toni Dwi Putra 1), Budyi Suswanto
Lebih terperinciK BAB I PENDAHULUAN
Pengaruh variasi resistansi ballast resistor cdi dan variasi putaran mesin terhadap perubahan derajat pengapian pada sepeda motor honda astrea grand tahun 1997 Oleh: Wihardi K. 2599051 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Metode Literatur Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu mencari dan mempelajari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data meliputi daya, torsi dan konsumsi bahan bakar. Data yang dikumpulkan meliputi data spesifikasi
Lebih terperinciUJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS
UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS Rio Arinedo Sembiring 1, Himsar Ambarita 2. Email: rio_gurky@yahoo.com 1,2 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sumatera
Lebih terperinciANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE
ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE Sena Mahendra Pendidikan Teknik Mesin Otomotif IKIP Veteran Semarang E-mail : sena.mahendra@yahoo.com
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak
TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN 1997 Indra Joko Sumarjo 1, Agus Suprihadi 2, Muh. Nuryasin 3 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram
Lebih terperinciARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic
ARTIKEL Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic Analysis Of The Influence Of The Kind Of Pegas, A Roller Against Torsi And Consumption Of Fuel
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE
STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE Darwin R.B Syaka 1*, Ragil Sukarno 1, Mohammad Waritsu 1 1 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin,
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K
PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K Adi Purwanto 1, Mustaqim 2, Siswiyanti 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR
PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR Untoro Budi Surono, Syahril Machmud, Dwi Anto Pujisemedi Jurusan Teknik Mesin, Universitas Janabadra Jalan T.R.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pembakaran yang lebih cepat dan mengurangi emisi gas buang yang di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan pustaka Ismail Altin dan Atilla Bilgin (2009), melakukan penelitian mengenai perbandingan efisiensi performa motor menggunakan 1 busi dan 2 busi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Motor Bensin Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis) yang bila bekerja dapat menimbulkan tenaga/energi. Sedangkan pengertian motor bakar
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI UNJUK DERAJAT PENGAPIAN TERHADAP KERJA MESIN
PENGARUH VARIASI UNJUK DERAJAT PENGAPIAN TERHADAP KERJA MESIN Syahril Machmud 1, Untoro Budi Surono 2, Leydon Sitorus 3 1,2 Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta 3
Lebih terperinciPengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi
TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi Oleh : Sakti Prihardintama 2105 100 025 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi dibidang otomotif dari waktu kewaktu terus mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dibidang otomotif dari waktu kewaktu terus mengalami perkembangan melalui perbaikan kualitas komponen-komponen yang dipergunakan, salah satunya adalah teknologi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS LPG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR 4 LANGKAH 100cc
TUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS LPG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR 4 LANGKAH 100cc Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN KOIL RACING TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN
PENGARUH PENGGUNAAN KOIL RACING TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN Subroto Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta JL. A. Yani Pabelan-Kartasura Tromol Pos 1 Telp. (0271) 715448
Lebih terperinci: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan penelitian Dibawah ini adalah spesifiksi dari motor 4 langkah Suzuki Satria F 150 cc : Gambar 3.1 Suzuki Satria F 150 cc 1. Motor 4 Langkah 150 cc : Jenis kendaraan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini: A. Diagram
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi
BAB II DASAR TEORI Pendekatan pemecahan masalah dapat digunakan untuk merekondisi sepeda motor Honda C86 tahun 1986. Salah satu hal yang menyangkut pendekatan pemecahan masalah adalah dasar teori. Dasar
Lebih terperinciPENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX
PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX THE INFLUENCE OF INDUCT PORTING INTAKE AND EXHAUST FOR THE 4 STROKES 200 cc PERFORMANCE
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN THROTTLE SWITCH SYSTEM PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TERHADAP DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR
SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN THROTTLE SWITCH SYSTEM PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TERHADAP DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mulai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukkan pada gambar 3.1. : 3.1.1. Diagram alir pengujian percikan bunga api pada busi
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM ELEKTRONIK (CDI) DAN Ir. Adnan Surbakti MT Dosen Tetap ATI Immanuel Medan Abstrak Sistem pengapian CDI (capacitor discharge ignition) merupakan
Lebih terperinciEfisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195
Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S95 Atmaja Kurniadi (083004) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak
Lebih terperinciUJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG
UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG Nana Supriyana Program Studi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto Email: Nana.sttw@gmail.com Taufiq
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI BAHAN DAN JUMLAH LILITAN GROUNDSTRAP TERHADAP MEDAN MAGNET PADA KABEL BUSI SEPEDA MOTOR
PENGARUH VARIASI BAHAN DAN JUMLAH LILITAN GROUNDSTRAP TERHADAP MEDAN MAGNET PADA KABEL BUSI SEPEDA MOTOR Khabiburrahman 1, Supraptono 2, Dwi Widjanarko 3 123 Jurusan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Motor Bakar Motor bakar torak merupakan salah satu mesin pembangkit tenaga yang mengubah energi panas (energi termal) menjadi energi mekanik melalui proses pembakaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan transportasi mulai dirasakan setelah revolusi industri dan bangsa asing berdatangan ke Indonesia. Di Indonesia sepeda motor adalah salah satu alat transportasi
Lebih terperinciARTIKEL ANALISA PENGARUH PERUBAHAN INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC
ARTIKEL ANALISA PENGARUH PERUBAHAN INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC ANALISYS THE INFLUENCE OF CHANGED INTAKE MANIFOLD TOWARD THE PERFORMANCES OF HONDA SUPRA X 125
Lebih terperinciPENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN
PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN Agus Suyatno 1) ABSTRAK Proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder dipengaruhi oleh: temperatur, kerapatan
Lebih terperinci: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)
SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan
Lebih terperinciPengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001
Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001 Ahmad Harosyid K.2599014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan dan Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar Pertamax 92 Dan Pertalite 90 Terhadap Kinerja Motor Honda Beat Injeksi
Pengaruh Penggunaan dan Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar Pertamax 9 Dan Pertalite 90 Terhadap Kinerja Motor Honda Beat Injeksi Rian eko kastianto, Muslimin ilham Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini: A. Diagram
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP DAYA DAN PENGHEMATAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN SEPEDA MOTOR
PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP DAYA DAN PENGHEMATAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN SEPEDA MOTOR Sehat Abdi Saragih, N. Perangin-Angin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC
PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009 DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PERTAMAX Ricky Septianda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1.Tinjauan Pustaka Adita (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh pemakaian CDI standar dan racing serta busi standard an busi racing terhadap kinerja motor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan
Lebih terperinciJurnal Teknik Mesin. menggunakan alat uji percikan bunga api, dynotest, dan uji jalan.proses pengujian dapat dilihat dibawah ini.
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI KOIL TIPE STANDAR DAN RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX 95 DAN PERTALITE Ricky Eko Julyanto
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Jenis Bahan Bakar terhadap Daya dan Konsumsi Bahan Bakar menggunakan Alat Hydro Crack System pada Engine stand Tipe 5k
Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Analisis Pengaruh Jenis Bahan Bakar terhadap Daya dan Konsumsi Bahan Bakar menggunakan Alat Hydro Crack System pada Engine
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KAPASITANSI ELECTROSTATIC CAPACITOR PADA CAPACITOR DISCHARGE IGNITION
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 2, OKTOBER 2016 1 PENGARUH VARIASI KAPASITANSI ELECTROSTATIC CAPACITOR PADA CAPACITOR DISCHARGE IGNITION (CDI) TIPE DIRECT CURRENT (DC) TERHADAP DAYA MOTOR DAN EMISI
Lebih terperinci