BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian ini, kami menyimpulkan hal-hal sebagai
|
|
- Yenny Sasmita
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan berikut. Berdasarkan hasil penelitian ini, kami menyimpulkan hal-hal sebagai 1. Manajemen risiko di PT XXX apabila dilihat atas pendekatan proses belum efektif, dikarenakan hal-hal sebagai berikut. a. Masih terdapatnya posisi di struktur organisasi fungsi Risk Management yang vacant. b. Pengumpulan data dan pelacak kelemahan pengendalian risiko masih dilakukan secara manual. c. Proses komunikasi kepada pihak eksternal belum dilaksanakan dengan baik kepada semua stakeholder karena fungsi Government & Public Relation belum terlibat dalam proses tersebut. d. Pelatihan dan peningkatan kompetensi belum dilakukan setiap tahun oleh pemangku risiko. e. Pelaksanaan manajemen telah dilakukan secara terintegrasi oleh fungsi Risk Management selaku koordinasi pelaksana, tetapi masih perlu peningkatan antar fungsi lainnya f. Analisis SWOT telah dilakukan untuk melihat risiko sebagai peluang tetapi pelaksanaannya belum dilakukan oleh semua fungsi. 125
2 g. Analisis stakeholder dan SWOT telah dilakukan tetapi pelaksanaannya belum dilakukan oleh semua fungsi. h. Biaya penanganan telah dimasukan ke dalam RKAP tetapi belum secara rinci disusunnya. i. Pemantauan risiko dilakukan setiap triwulan oleh Internal Audit, tetapi pelaksanaannya masih kurang memadai, karena masih kurangnya personil Internal Audit. j. Pemantauan risiko oleh pihak Eksternal Audit belum pernah dilakukan. 2. Manajemen risiko di PT XXX apabila dilihat atas pendekatan sasaran pada tahun 2016 telah efektif, dikarenakan sasaran investasi proyek ABC unit 3 & 4 telah berhasil dicapai terutama setelah dijalankannya manajemen risiko di PT XXX, khususnya proyek ABC unit 3 & 4, seperti realisasi biaya investasi yang efisien 10% dari nilai RKAP, progress fisik yang lebih cepat 0,2% dari batas pekerjaan yang ditetapkan, dan kinerja proyek yang walaupun menurun performance index-nya, tetapi secara keseluruhan tetap SPI > 1 dan CPI > 1, yang menunjukan bahwa kinerja proyek ABC unit 3 & 4 ini dilakukan dengan lebih cepat dengan biaya yang lebih efisien. 3. Efektivitas dan hubungan manajemen risiko terhadap investasi proyek adalah sebagai berikut. a. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kematangan manajemen risiko dengan investasi proyek, seperti biaya investasi, progress fisik, dan kinerja proyek. Hal tersebut ditunjukan dari nilai koefisien korelasi pearson yang tidak sama dengan 0, nilai koefisien determinasi yang 126
3 menyatakan bahwa tingkat kematangan manajemen risiko memberikan pengaruh terhadap pencapai sasaran investasi proyek, dan nilai t hitung > nilai t tabel baik dari biaya investasi, progress fisik, maupun kinerja proyek. b. Terdapat nilai koefisien korelasi untuk kinerja proyek yang berada di posisi negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan manajemen risiko di PT XXX belum efektif, dalam kaitannya dengan keberhasilan investasi proyek, khusus kinerja proyek. c. Tingkat kematangan manajemen risiko di PT XXX berada pada posisi sedang menuju tinggi. Apabila dilihat dari hasil wawancara dan uji statistik, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko di PT XXX belum efektif terhadap investasi proyek. 5.2 Keterbatasan Keterbatasan atas penelitian ini adalah lokasi wilayah proyek ABC yang berada di posisi yang jauh yaitu di pegunungan wilayah Lampung, sehingga proses wawancara tidak dapat dilakukan dengan menggunakan teknik secara langsung/berhadapan dengan para responden. Selain itu, banyaknya responden yang melakukan perjalanan dinas, sehingga proses wawancara tidak dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, dan data terkait dengan penelitian ini yang tidak mudah didapat dengan lebih cepat. Dalam pembuatan ukuran efektivitas proses manajemen risiko, penelitian ini kesulitan menemukan teori-teori yang benar-benar spesifik menyatakan secara 127
4 jelas batasan ukuran efektivitasnya, sehingga dalam menetapkan ukuran efektivitasnya dilihat dari beberapa teori, buku, dan jurnal dari para ahli. 5.3 Implikasi berikut. Implikasi atas penelitian ini dapat dibagi ke dalam 2 (dua) macam sebagai 1. Implikasi teoritis. Penelitian ini dapat menghasilkan implikasi secara teoritis, diantaranya sebagai berikut. a. Manajemen risiko memiliki hubungan yang sangat kuat dengan keberhasilan suatu proyek. b. Semakin tinggi efektivitas manajemen risiko maka semakin tinggi keberhasilan suatu proyek, terutama untuk pencapaian sasaran atas biaya investasi dan progress fisik. 2. Implikasi praktis. Penelitian ini dapat menghasilkan implikasi secara praktis, diantaranya sebagai berikut. a. Tingkat kematangan manajemen risiko bukan hanya dilihat dari suatu sistem yang telah dibuat, atau penerapan manajemen risiko yang telah lama dilaksanakan, tetapi juga dilihat dari kematangan dari manajemen dan pekerja yang melaksanakan manajemen risiko, serta sistem yang telah dibuat diimplementasikan dengan baik dan dinamis. 128
5 b. Untuk meningkatkan kematangan dari manajemen dan pekerja akan manajemen risiko diperlukan peningkatan pengetahuan manajemen risiko dari manajemen dan pekerja secara berkelanjutan. c. Integrasi antara fungsi Risk Management dengan fungsi-fungsi yang lain sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kematangan manajemen risiko suatu perusahaan. d. Keberhasilan dari pekerjaan investasi proyek akan dapat dicapai dengan baik apabila dipengaruhi oleh manajemen risiko yang efektif. 5.4 Saran Atas penelitian ini, terdapat beberapa saran yang perlu menjadi pertimbangan bagi PT XXX, yaitu sebagai berikut. 1. Untuk meningkatkan keefektifan dari manajemen risiko di PT XXX, maka manajemen harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Pekerja vacant di fungsi Risk Management segera diisi oleh pekerja yang memiliki pengetahuan terkait manajemen risiko. b. Semua pekerja yang menjadi koordinator di setiap fungi masing-masing diberikan pelatihan yang memadai setiap periode, sehingga pengetahuan terkait manajemen risik terus bertambah. c. Penyusunan anggaran untuk biaya penanganan risiko dibuat lebih terinci sehingga dapat dibedakan antara biaya untuk operasional dan biaya untuk penanganan risiko, dimana fungsi Buget di PT XXX ini telah membuatkan 129
6 Work Breakdown Structure (WBS) sendiri untuk biaya penanganan risiko, khusus untuk biaya investasi. d. Dilakukan monitoring dan review secara berkelanjutan oleh fungsi Internal Audit dan pihak ke III seperti Eksternal Audit, terutama terkait identifikasi risiko dan pemilihan mitigasi untuk mengurangi risiko, agar sasaran PT XXX terkait efisiensi biaya dan percepatan progress fisik proyek dapat tercapai dengan baik. 2. Untuk mencapai keberhasilan investasi proyek yang lebih baik, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut. a. Berdasarkan hasil uji statistik dapat dilihat bahwa keberhasilan investasi proyek dipengaruhi oleh tingkat kematangan manajemen risiko dan faktor lain selain tingkat kematangan manajemen risiko. Oleh karena itu, untuk faktor yang dipengaruhi oleh tingkat kematangan manajemen risiko, maka perlu dilakukan perencanaan proses manajemen risiko yang baik, dimulai dari pengidentifikasian risiko sampai dengan pemilihan dan pelaksanaan mitigasi risiko. Sedangkan untuk faktor lain selain tingkat kematangan manajemen risiko, seperti manajemen proyek, diperlukan perencanaan manajemen proyek yang baik pula. b. Dilakukan peningkatan integrasi antara fungsi proyek yang dikepalai oleh Project Manager dengan fungsi lain seperti fungsi Planning & Evaluation atas anggaran proyek, fungsi Human Resources atas pelatihan pekerja, dan dikoordinasikan oleh fungsi Risk Management, sehingga integrasi pekerjaan baik dilihat dari tingkat risiko maupun investasi proyek semakin 130
7 meningkat. Hal tersebut sesuai dengan jurnal Zwikael dan Ahn (2011) yang menjelaskan bahwa untuk mencapai keberhasilan proyek perlu dilakukan integrasi antara fungsi Risk Management dengan fungsi lain seperti Project Manager dan fungsi-fungsi lain yang berada di perusahaan. 3. Untuk penelitian selanjutnya terkait dengan ukuran efektivitas atas proses manajemen risiko, sebaiknya menggunakan teori yang berada di dalam bukubuku terkait Enterprise Risk Management agar penelitian menjadi lebih mudah. 131
Kebijakan Manajemen Risiko
Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung
Lebih terperinciInititating Process Group
Inititating Process Group PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT & PROJECT SCOPE MANAGEMENT Onah Siti Fatonah, S.Kom Dilakukan untuk mendefinisikan projek baru atau fase baru dari proyek yang sudah ada dengan
Lebih terperinciBab V SIMPULAN DAN SARAN
Bab V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada indikasi menurunnya efisiensi dan efektivitas dari tahun ke tahun pada kegiatan operasional PT Rekayasa Engineering, maka dapat disimpulkan bahwa
Lebih terperinciPERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO
PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...
vi DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) UBUDIYAH INDONESIA
SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) UBUDIYAH INDONESIA JURUSAN : S1 SISTEM INFORMASI MATA KULIAH : MANAJEMEN PROYEK KODE MATA KULIAH : BEBAN KREDIT : 3 SKS
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.
Lebih terperinci14/12/2010 MEASUREMENT. Mengapa Perlu Pengukuran. Humprey s Five Levels of Maturity
MEASUREMENT 1 Mengapa Perlu Pengukuran Pengukuran harus dilakukan terus menerus sepanjang proyek, sejalandenganpelaksanaan dan penyelesaian tugas-tugas Untuk mengontrol pemeliharaan pengembangan perangkat
Lebih terperincib Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
b Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya sektor transportasi di Indonesia, maka kebutuhan para pengguna jalan untuk mengakses dari dan menuju suatu daerah juga semakin meningkat.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai peranan anggaran penjulan sebagai alat bantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian
Lebih terperinciSTUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1
STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK IT PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1 KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK Manajemen Proyek bisa dipandang sebagai kumpulan proses-proses yang saling terkait/berhubungan
Lebih terperinciChapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek. IT Project Management, Third Edition Chapter 3
Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek 1 Kelompok Proses Manajemen Proyek Manajemen Proyek bisa dipandang sebagai kumpulan proses-proses yang saling terkait/berhubungan Kelompok Proses
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 191/PMK.09/2008 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 191/PMK.09/2008 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK
50 BAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK 4.1. Critical Success Factor Pengelolaan Proyek Evaluasi terhadap suatu pengelolaan proyek dapat dilakukan dengan mendefinisikan dan mengevaluasi faktor-faktor
Lebih terperinci3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Bab I ini digunakan untuk menjelaskan latar belakang, rumusan masalah berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian dari
Lebih terperinciLAMPIRAN 3 : PERENCANAAN AUDIT PROYEK
95 LAMPIRAN 3 : PERENCANAAN AUDIT PROYEK Start Situation Analysis Planning PM Audit Management & QA Dept Lesson Learn Performance Analysis PM Audit Report- Generation PM Audit Presentation PM Audit Close
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Risiko adalah suatu peristiwa atau kondisi yang tidak menentu, yang jika terjadi berpengaruh pada setidaknya satu tujuan proyek. Tujuan proyek dapat mencakup ruang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI MANAJEMEN PROYEK Pengertian sederhana dari manajemen proyek adalah proses dalam pencapaian suatu tujuan yang telah disepakati dan dibatasi dengan waktu dan sumber daya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam. peningkatan kinerja mereka. Perusahaan sering membuat suatu proyek untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini, informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam mendukung peningkatan kinerja mereka. Perusahaan
Lebih terperinciUNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK LIPPOBANK EXTENDED SUPPORT ( E-DISCOUNT ) PADA PT. MULTIPOLAR CORPORATION
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci : Efisiensi Biaya Produksi, Volume Penjualan. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini mempunyai maksud untuk membuktikan bahwa efisiensi biaya produksi mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume penjualan perusahaan pada PT. X. Efisiensi biaya produksi merupakan
Lebih terperinciPhase Siklus Hidup Proyek
MINGGU KE 2 MANAJEMEN PROYEK TERINTEGRASI 2.1. Tujuan, Proses dan Area Pengetahuan Proyek Mengintegrasikan manajemen proyek meliputi koordinasi semua area pengetahuan proyek ke dalam aktifitas pada siklus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat
Lebih terperinciKONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom
KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom DEFINISI MANAJEMEN PROYEK Project management is the application of knowledge, skills, tools and techniques to project activities to meet
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu
Program Mata Kuliah Terbuka MANAJEMEN PROYEK Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu MATERI DAN REFERENSI Dokumen ini merupakan rangkaian dari dokumen pembelajaran program mata kuliah terbuka MANAJEMEN
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHAPTER 5
DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 CHAPTER 5 ANOTHER INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : CobiT 5.1 Pengantar COBIT... 3 5.2 Kerangka COBIT 4 5.3 Menggunakan COBIT untuk Menilai Pengendalian Intern... 6 5.4 Langkah-langkah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
Lebih terperinciBAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI
BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI 5.1 Rancangan Audit Sistem Informasi Rancangan audit sistem informasi dapat dilihat dari skor rata-rata dilakukan perhitungan pada bab sebelumnya dari nilai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN & SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian menghasilkan konsep manajemen pemeliharaan Jalan Magelang Yogyakarta yang
Lebih terperinciCV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development
Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para pelaku bisnis akan menambah nilai
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan Latar Belakang Tujuan
BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan Pada bab satu ini dibahas mengenai persyaratan produk dari laporan ini. Persyaratan produk ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu tujuan, ruang lingkup proyek,
Lebih terperinciFungsi Organisasi dalam Manajemen Proyek
Fungsi Organisasi dalam Manajemen Proyek Mhd. Shafwan Koto STIE Alwashliyah Sibolga Email: mhdshafwan@yahoo.com Abstrak, penulisan bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan para pemakai dan juga
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penerapan Earned Value Management Stabilitas CPI Sifat Proyek...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... i
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana telah diungkapkan pada BAB I bahwa penelitian ini bertujuan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagaimana telah diungkapkan pada BAB I bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan manajemen, kompetensi auditor, independensi auditor, persepsi auditee,
Lebih terperinciHendri Sopryadi,M.T.I 9/29/2011
9/29/2011 1 2 PENUTUPAN LAHIRNYA MEMULAI PENGAWASAN PELAKSANAAN PERENCANAAN KEBU- TUHAN & HARAP- AN STAKE- HOLDER CAKUPAN MANAJEMEN INTEGRASI SDM WAKTU KOMUNI- KASI BIAYA RESIKO MUTU PEMBE- LIAN PIRANTI
Lebih terperinciPROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)
PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 Definisi Rencana Manajemen
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan proyek pertama penyelesaian proyek menjadi lebih lambat dari jadwal tambahan waktu penyelesaian sebesar 138 hari
BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan Dari pembahasan yang telah dibuat oleh penulis, dapat diambil beberapa simpulan, antara lain : 1. Pada proyek pertama evaluasi minggu ke-2 dengan deviasi 3,21% diperoleh nilai
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)
LAPORAN TUGAS AKHIR PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG) Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu
Lebih terperinciIgn.F.Bayu Andoro.S, M.Kom. Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak
Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Cakupan Materi Pengertian proyek & Manajemen Proyek Organisasi dan Personalia Tim ( sumber daya) Cakupan manajemen Proyek Perencanaan Proyek
Lebih terperinciMETODOLOGI MANAJEMEN PROYEK
METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Metodologi Manajemen Proyek The traditional approach : 1. Project Initiation Stage 2. Project Planning or Design
Lebih terperinciPENGARUH AUDIT OPERASIONAL ATAS PROSES PRODUKSI TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI
PENGARUH AUDIT OPERASIONAL ATAS PROSES PRODUKSI TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI Dalam perusahaan industri, produksi merupakan aktivitas utama dari seluruh aktivitas perusahaan. Dilihat dari pentingnya
Lebih terperinciBAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan dan temuan penelitian pada bab
BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan temuan penelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan: a) Hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh Inspektorat Jenderal KESDM
Lebih terperinciManajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1
Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Proyek Kumpulan orang-orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan Sebuah aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah hasil
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kegiatan proyek merupakan kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Penelitian
Lebih terperinciKebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No.1/M-MBU/2011 tanggal 1 November 2011, manajemen risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan Good Corporate Governance. Pengelolaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Terkadang tidak jarang bagi seorang manajer untuk melakukan mark up
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjualan merupakan kekuatan utama yang perlu diperhatikan dalam dunia usaha. Dengan meningkatnya penjualan, berbanding lurus dengan profit yang diperoleh.
Lebih terperinciPENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Banten (BJB) dan didukung oleh teori-teori yang mendasari dan hasil
168 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada Bank Jabar Banten (BJB) dan didukung oleh teori-teori yang mendasari dan hasil pembahasan pada bab sebelumnya
Lebih terperinciFASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4
FASE PERENCANAAN MPSI sesi 4 PERENCANAAN PROYEK BAGIAN DARI MANAJEMEN PROYEK Pembagian Pengalokasian penjadwalan (schedulling) Pekerjaan dalam lingkup proyek PEOPLE 4+1 P PRODUCT PROCESS PROJECT Sistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.... i DAFTAR GAMBAR........ iii DAFTAR TABEL....... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian.. 1 1.2 Rumusan Masalah.. 6 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian.....
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO
PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO A. Struktur Organisasi Manajemen Risiko Struktur Organisasi Manajemen Risiko PT Perkebunan Nusantara X (Persero) adalah sebagai berikut: Direktur Keuangan (Risk Sponsor) Ka.
Lebih terperinciManajemen Resiko Proyek
Manajemen Resiko Proyek Tujuan Paparan Memahami apa yang dimaksud dengan resiko dan apa pentingnya mengelola resiko proyek Mengetahui resiko yang umum terjadi pada Proyek TI Memahami proses/ tahapan dalam
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian. Simpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan. pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
BAB V PENUTUP Bab lima berisi simpulan, saran atau rekomendasi dan keterbatasan penelitian. Simpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Lebih terperinci.: Daftar Istilah dan Singkatan xv. Daftar Singkatan. Earned Value Concept. Work Break Down Structure. Project Management Body Of Knowledge
.: Daftar Istilah dan Singkatan xv Daftar Singkatan EVC WBS PM-BOK SMS BCWP ACWP BCWS CPI EAC WT CW WKJ TRV UML TOR PMI Earned Value Concept Work Break Down Structure Project Management Body Of Knowledge
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK Konsep & Implementasi
MANAJEMEN PROYEK Konsep & Implementasi Oleh : Budi Santosa Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
Lebih terperinciManajemen Proyek Minggu 2
Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling
Lebih terperinciTEKNIK PENGAWASAN ATAU PENGENDALIAN MANAJEMEN
TEKNIK PENGAWASAN ATAU PENGENDALIAN MANAJEMEN Teknik Pengendalian Manajemen Teknik Pengendalian Tradisional Teknik Pengendalian Lanjutan Teknik Pengendalian Tradisional Pengamatan Personal Laporan Statistik
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem
No.976, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Manajemen Risiko. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN BADAN
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PROJECT PLANNING Donni Prabowo @donnipra donnipra.com Apa itu Project? Project merupakan kegiatan sementara dengan tujuan untuk menciptakan produk spesial (unique product), service
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP
SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP 1 Mata kuliah : Manajemen Proyek Kode Mata Kuliah : TIS7653 SKS : 3 Waktu Pertemuan : 16 kali pertemuan Deskripsi : Mata kuliah ini memberikan pengetahuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. Enseval
BAB V Kesimpulan dan Saran 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk (PT. EPM), dengan uji korelasi
Lebih terperinci2 Mengingat tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Komnas HAM; : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; 2. Undang-U
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1559, 2014 KOMNAS HAM. Manajemen Resiko. Penerapan. PERATURAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA NOMOR 005/PER.KOMNAS HAM/IX/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Risiko pada..., Arya Nugraha, FT UI., 2008.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia merupakan wewenang dan tanggung jawab pemerintah khususnya pemerintah pada daerah yang terkait. Adanya keterbatasan
Lebih terperinciInternal Audit Charter
SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan
Lebih terperinciPenentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap
EKOJI999 Nomor 251, 17 Mei 2013 Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran 125 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis mencoba menarik kesimpulan terhadap peranan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR ii. UCAPAN TERIMA KASIH. iii. DAFTAR ISI vi. DAFTAR TABEL xi. DAFTAR LAMPIRAN xii. 1.1 Latar Belakang Penelitian...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA MUTIARA SURAT PERNYATAAN ABSTRAK i KATA PENGANTAR ii UCAPAN TERIMA KASIH. iii DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL xi DAFTAR LAMPIRAN xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian....
Lebih terperinciMonitoring & Evaluation of Policy Research. Indra K. Nasution
Monitoring & Evaluation of Policy Research Indra K. Nasution Latarbelakang Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan Monitoring dan evaluasi pada dasarnya adalah kegiatan
Lebih terperinciPROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)
PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 Definisi Rencana Manajemen
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... x Latar Belakang Penelitian... 1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1 1.2. Identifikasi Masalah... 7 1.3. Rumusan Masalah... 7 1.4.
Lebih terperinciBAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi
BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan alat manajemen untuk meningkatkan transparansi perencanaan dan
Lebih terperinciPERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Proyek dan Proyek Konstruksi Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber
Lebih terperinciProject Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby
Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dubnick (2005), akuntabilitas publik secara tradisional dipahami sebagai alat yang digunakan untuk mengawasi dan mengarahkan perilaku administrasi dengan
Lebih terperinciUTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April ,5 jam Closed Book
Manajemen Proyek Exercise UTS 2013 UTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April 2013 2,5 jam Closed Book Petunjuk pengerjaan: Pengerjaan soal-soal ujian harus menggunakan pulpen (pengerjaan dengan pensil tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Project Manager Seorang project manager atau project manager adalah seseorang yang ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian (day to day)
Lebih terperinci2017, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
No.1675, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Manajemen Risiko. PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI
Lebih terperinciBADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012
_Baru ANALISA PENERAPAN PROJECT CONTROL & MONITORING (PCM) DALAM PEINGKATAN KINERJA PROGRAM DAN STKK DI BPPT Ir. Hendro Sadoso, MT Drs. Rahmat Priambudi, MM Ir. Mustadjab Djamsari, MSME Drs. Oton Saskiartono,
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN
Lebih terperinciMengidentifikasi tingkat akurasi dan satuan ukuran sumber daya yang akan diestimasi / diperkirakan
Tidak jarang ditemui proyek teknologi informasi yang gagal dalam menyatukan rencana mengenai ruang lingkup, waktu dan biaya. Para manajer menyebutkan bahwa menyelesaikan proyek tepat waktu merupakan tantangan
Lebih terperinciManajemen Integrasi Proyek. Information Technology Project Management, Fourth Edition
Manajemen Integrasi Proyek Information Technology Project Management, Fourth Edition Kunci dari Keseluruhan Keberhasilan Proyek: Manajemen Integrasi Proyek yang Baik Proyek manajer harus mengkoordinasikan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Dana Desa di Desa Tanjungharjo Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo. 1. Proses Monitoring di Desa Tanjungharjo
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari penelitian tentang monitoring pelaksanaan Dana Desa di Desa Tanjungharjo Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 yang sudah dipaparkan
Lebih terperinciBAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian pada Bab I sampai dengan Bab VI, disusun
BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan uraian pada Bab I sampai dengan Bab VI, disusun simpulan dan rekomendasi berikut ini: 7.1. Simpulan Kebijakan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
Lebih terperinciPerencanaan Manajemen Energi (Energy Management Planning)
Perencanaan Manajemen Energi (Energy Management Planning) Dr. Giri W.iyono, M.T. Jurusan Pendidikan. Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono @ uny.ac.id
Lebih terperinciTIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3
Materi #3 TIN211 - Keselamatan & Kesehatan Kerja Industri Sistem Manajemen K3 2 PERMENAKER 05/Men/1996 PP No. 50 Tahun 2012 SMK3 Dikembangkan oleh Indonesia OHSAS 18000 Diterbitkan atas kerjasama organisasiorganisasi
Lebih terperinciKEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Lebih terperinciHendri Sopryadi, M.T.I
PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PERTEMUAN - 4 MANAJEMEN CAKUPAN BAHASAN KELOMPOK PROSES DALAM MANAJEMEN Cakupan Rencana manajemen cakupan Pernyataan cakupan Work breakdown structure PENGAWASAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
Lebih terperinciBab 5. Simpulan dan Saran
221 Bab 5 Simpulan dan Saran 5.1. Simpulan Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengambil topik tentang Peranan Auditor Internal dalam Mengendalikan Penjualan Sewa Kamar, dengan studi kasus pada Hotel
Lebih terperinciE-PLANNING SYSTEM PROJECT MANAGEMENT PLAN
E-PLANNING SYSTEM PROJECT MANAGEMENT PLAN Version 26/10/2015 VERSION HISTORY Dokumen Project Management Plan (PMP) ini adalah dokumen versi pertama dan dibuat pada tanggal 1 November 2015 oleh Divisi
Lebih terperinciBab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan menyatukan hasil temuan dalam penelitian ini. Pada bagian
BAB V KESIMPULAN 5.1. Pendahuluan Pada bab ini akan menyatukan hasil temuan dalam penelitian ini. Pada bagian pertama, hasil kesimpulan dari penelitian ini. Pada bagian kedua menggambarkan keterbatasan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Reformasi Birokrasi saat ini, setiap organisasi pemerintahan dituntut untuk selalu melaksanakan semua aspek yaitu legitimasi, kewenangan, maupun aktivitas utama
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 6
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 6 Berlaku mulai: Genap/2010 MATA KULIAH : MANAJEMEN PROYEK KODE MATA KULIAH / SKS : 410103089 / 3 SKS MATA KULIAH PRASYARAT
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT
PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT TUJUAN : 1. Memahami konsep manajemen proyek. 2. Memahami siklus manajemen proyek. 3. Memahami struktur organisasi team proyek pengembangan
Lebih terperinci