DAFTAR ISI SAMPUL DAFTAR ISI... KOMPETENSI DASAR... JUDUL/ TOPIK MODUL... i ii iii A. PENDAHULUAN... 1 B. KEGIATAN BELAJAR Konsep Tahanan Isol
|
|
- Sri Hardja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI PENERANGAN PADA BANGUNAN SEDERHANA (RUMAH TINGGAL, SEKOLAH, RUMAH IBADAH) PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018
2 DAFTAR ISI SAMPUL DAFTAR ISI... KOMPETENSI DASAR... JUDUL/ TOPIK MODUL... i ii iii A. PENDAHULUAN... 1 B. KEGIATAN BELAJAR Konsep Tahanan Isolasi Alat Ukur Tahanan Isolasi Prosedur Pengukuran Tahanan Isolasi C. LATIHAN D. RANGKUMAN E. TES FORMATIF F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT G. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF H. DAFTAR PUSTAKA I. GLOSARIUM i
3 KOMPETENSI DASAR 3.6 Menerapkan prosedur pengukuran tahanan isolasi instalasi penerangan pada bagunan sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah, Ibadah) 4.6 Melakukan pengukuran tahanan isolasi instalasi penerangan pada bagunan sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah, Ibadah) ii
4 JUDUL/ TOPIK MODUL PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI PENERANGAN PADA BANGUNAN SEDERHANA (RUMAH TINGGAL, SEKOLAH, RUMAH IBADAH) iii
5 A. PENDAHULUAN P erkembangan Jaman Modern ditandai dengan kemajuan berbagai teknologi yang sangat membantu untuk mempermudah setiap pekerjaan manusia. Teknologi ini merupakan sebuah rancang bangun yang diciptakan dengan berbagai pengetahuan yang dijadikan menjadi satu kesatuan dan saling terkait. Setiap teknologi yang diciptakan tidak dapat dipisahkan dengan kekuatan energi listrik, baik itu menggunakan power AC, maupun DC. Sampai saat ini penulis belum menemukan 1 teknologi pun yang tidak menggunakan energi listrik. Setiap penggunaan energi listrik tentu memerlukan sebuah instalasi kelistrikan sehingga energi listrik itu berfungsi sesuai dengan keperluan atau keinginan kita. Akan tetapi pemasangan instalasi energi listrik tentu harus memperhatikan syarat pemasangan sehingga dapat beroperasi dengan tingkat keandalan yang tinggi. Keandalan disini adalah menyangkut ketahanan perlengkapan instalasi, keamanan instalasi, dll. Contoh sederhana penggunaan energi listrik adalah untuk penerangan Gedung sederhana seperti rumah tinggal, sekolah, dan rumah indah. Untuk melakukan pengontrolan penerangan diperlukan sebuah instalasi yang menyangkut instalasi keamanan dan instalasi pengontrolan. Tentunya diperlukan sebuah system instalasi dengan tingkat keandalan yang tinggi seperti ketahanan isolasi penghantar. Ketahanan isolasi penghantar merupakan kemampuan sebuah penghantar untuk menghantarkan energi atau daya listrik sehingga tidak menimbulkan bahaya pada penghantar tersebut. Jadi pada saat selesai mempelajari modul ini diharapkan dapat: 1. Memahami konsep tahanan isolasi instalasi penerangan pada bangunan sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah, Ibadah) 1
6 2. Menjelaskan cara mengukur tahanan isolasi instalasi penerangan pada bangunan sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah, Ibadah) 3. Mengukur tahanan isolasi menggunakan megger pada instalasi bangunan sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah, Ibadah) 4. Membuat laporan cara mengukur tahanan isolasi instalasi bangunan sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah, Ibadah) Modul ini disajikan dengan 1 kegiatan belajar yakni Pengukuran Tahanan Isolasi Instalasi Penerangan Menggunakan Megger. Agar dapat mempelajari modul dengan baik, ikuti petunjuk belajar berikut ini: 1. Bacalah secermat mungkin setiap materi pada modul ini sehingga dapat memahami semua informasi dan pengetahuan yang disajikan 2. Kuatkan pemahaman dengan mengaitkan informasi yang ada pada modul dengan pengalaman anda 3. Kerjakan setiap tugas-tugas yang ada pada modul ini untuk menguji kemampuan pemahaman yang telah dicapai. Pengukuran Tahanan Isolasi Instalasi Penerangan Menggunakan Megger Konsep Tahanan Isolasi Alat Ukur Tahanan Isolasi Prosedur Pengukuran Tahanan Isolasi 2
7 B. KEGIATAN BELAJAR Pengukuran Tahanan Isolasi Instalasi Penerangan Menggunakan Megger Untuk memahami modul ini, anda harus mencermati materi konsep tahanan isolasi, alat ukur tahanan isolasi, dan prosedur pengukuran tahanan isolasi. 1. Konsep Tahanan Isolasi Pada penelitian yang dilakukan Gunawan, Jurusan Teknik Elektro Unimus Semarang mengungkapkan bahwa, Ruang lingkup atas instalasi terdiri atas instalasi penerangan, instalasi PHB, Gawai Proteksi dan Pembumian. Instalasi listrik tergolong atas Instalasi domestik dan Instalasi non domestic. Dalam terminologi instalasi dikenal istilah antara lain; a. Instalasi sirkit utama yaitu Instalasi antara titik pasok milik perusahaan listrik atau panel generator sampai panel hubung bagi utama. b. Instalasi sirkit cabang yaitu instalasi antara panel hubung bagi utama dengan panel hubung bagi berikutnya dan seterusnya. c. Instalasi sirkit akhir yaitu instalasi antara panel hubung bagi akhir sampai titik pemakaian Gambar 1. Diagram Instalasi Listrik 3
8 Pemasangan instalasi harus ketat mengikuti ketentuan yang berlaku (dalam PUIL atau peraturan-peraturan terkait lain). Pada saat ini berkembang bahwa konstruksi instalasi dan kelengkapannya juga dilihat dari segi / aspek estetika sebagai bahan hiasan serta kemudahan dalam operasionalnya [PUIL:2000] Tahanan Jenis. Arus listrik yang mengalir pada penghantar selalu mengalami hambatan dari penghantar itu sendiri. Besarnya hambatan tergantung dari beberapa faktor, yang antara lain ditentukan oleh jenis bahan. Ada bahan yang menghantarkan listrik dengan bagus ada yang kurang bagus. Besarnya tahanan dapat dihitung dengan rumus [Michael Neidle, 1991] Pada satuan sistem internasional, tahanan jenis spesific resistance atau resistivity adalah besarnya tahanan suatu bahan tiap meter pada penampang 1 m pada suhu 20 0 C Konduktans (G) adalah kebalikan dari tahanan G=1/R. dengan satuan 1/ohm atau mho. Pengaruh kenaikan suhu terhadap tahanan adalah antara lain pertama memperbesar tahanan untuk logam-logam murni. Logam murni mempunyai koefisien suhu positif sebab dengan bertambahnya suhu, tahanan juga makin besar positive temperature coeficient of resistance. Kedua memperbesar tahanan untuk logam-logam paduan. Ketiga memperkecil tahanan untuk elektrolit dan isolator, (kertas, karet, gelas dll) dan beberapa penghantar, misal carbon. Jadi bahan tersebut memiliki 4
9 negative temperature coefficient of resistance. Hubungan suhu terhadap nilai tahanan dinyatakan: Tahanan (resistansi) isolasi dari kabel instalasi listrik merupakan salah satu unsur yang menentukan kualitas instalasi listrik, mengingat fungsi utama isolasi sebagai sarana pengamanan instalasi listrik. Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran (kabel) yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan tanah (ground). Ketentuan-ketentuan tentang tahanan isolasi ini sudah diatur dalam PUIL sebagai berikut: a. Tahanan isolasi dari bagian instalasi listrik dalam ruangan yang kering harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 1000 ohm tiap 1 Volt tegangan nominalnya, dengan pengertian bahwa arus bocor dari tiap bagian instalasi listrik pada tegangan nominalnya tidak boleh melebihi 1 ma tiap 100 m panjang instalasi listrik. b. Tahanan isolasi dari bagian instalasi listrik dalam ruang yang lembab atau basah harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 100 ohm tiap 1 volt tegangan nominalnya. c. Alat ukur tahanan isolasi suatu instalasi harus mampu: 1) Membangkitkan tegangan searah sekurang-kurangnya sama dengan tegangan nominal instalasi tersebut, tetapi tidak boleh kurang dari 500 Volt. 2) Menghasilkan arus sekurang-kurangnya 1 ma pada tegangan tersebut. 3) Bagian instalasi listrik yang diukur tahanan isolasinya adalah : a) Yang terletak di antara dua pengaman arus lebih. b) Yang terletak sesudah alat pengaman arus lebih yang terakhir. 5
10 2. Alat Ukur Tahanan Isolasi Alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan isolasi suatu kabel adalah Megger (MegaOhm). Secara prinsip mengger terdiri dari dua kumparan V dan C yang ditempatkan secara menyilang seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 2 Tester Tahanan Isolasi Kumparan V merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rp dan kumparan C merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rx, Rx adalah tahanan yang akan diukur. Jarum dapat bergerak disebabkan oleh perbandingan dari kedua arus, yaitu sebanding dengan Rp/Rx atau berbanding terbalik terhadap tahananyang akan diukur. Jenis megger adalah: a. Megger dengan engkol sebagai pembangkit tegangan. Sumber tenaga pada megger jenis ini berasal dari generator pembangkit tenaga listrik yang ada dalam alat ukur ini dan untuk membangkitkannya poros megger harus diputar; dengan alat penunjukannya jarum. b. Megger dengan sumber tenaga dari baterai dan alat penunjukkanya juga berupa jarum. Salah satu contoh penggunaan dari alat ukur ini adalah untuk mengukur kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung 6
11 singkat pada belitan antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang sama. Untuk instalasi tegangan menengah digunakan Megger dengan batas ukur Mega sampai Giga Ohm dan tegangan alat ukur antara sampai dengan Volt arus searah. Untuk instalasi tegangan rendah digunakan Megger dengan batas ukur sampai Mega Ohm dan tegangan alat ukur antara 500 sampai Volt arus searah. Ketelitian hasil ukur dari Megger ditentukan oleh cukup tidaknya tegangan generator / baterai yang dipasang pada alat ukur tersebut. Dewasa ini telah banyak pula Megger yang mengeluarkan tegangan tinggi, yang didapatkan dari baterai sebesar 8 12 volt (megger dengan sistem elektronis). Megger dengan bateri umumnya membangkit kan tegangan tinggi yang jauh lebih stabil dibanding megger dengan generator yang diputar dengan tangan. Gambar 3 Bentuk fisik Megger Prinsip pengukuran Megger sama dengan ohm meter, yaitu memberikan tegangan dari alat ukur ke isolasi peralatan, dan karena nilai resistance isolasi ini cukup tinggi maka diperlukan tegangan yang cukup tinggi 7
12 pula agar arus dapat mengalir. Tegangan pengukuran yang digunakan tergantung pada tegangan kerja dari alat yang akan diukur. Tegangan untuk mengetes isolasi dapat diubah-ubah tergantung pada kelas isolasi yang digunakan seperti: a. Tegangan DC 500 Volt untuk mengukur rangkaian tegangan rendah. b. Tegangan DC 1000 Volt s/d DC 5000 Volt untuk mengukur rangkaian tegangan sampai dengan 6000 Volt. Besar tegangan tersebut pada umumnya adalah : 500, 1000, 2000 atau 5000 volt Gambar 4 Megger 1 Batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 ohm dan 5 sampai 5000 ohm dll, sesuai dengan sumber tegangan dari megger tersebut. Dengan demikian, maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja (system tegangan) dari peralatan ataupun instansi yang akan diuji isolasinya. 8
13 Besar tahanan isolasi yang memenuhi persyaratan secara umum, ditentukan oleh tegangan kerja dari peralatan tersebut. Harga tahanan isolasi bervariasi tergantung dari kelembaban udara, kotoran dan kwalitas material isolasi. Untuk mengetahui standart harga minimal hasil pengukuran tahanan isolasi suatu peralatan dari rumus yang telah ditampilkan diatas, dapat diturunkan dengan rumus pendekatan sebagai berikut: R =..2,5 Dimana: R U Q = Tahanan Isolasi Minimal = Tegangan Kerja = Tegangan Megger 1000 = Bilangan Tetap 2,5 = Faktor Keamanan Berikut bagian-bagian fisik dari megger Metriso 5000 Gambar 5 Kenampakan Fisik Megger Metriso
14 Keterangan gambar : 1. Socket out put + (positip). 3. Socket out put (negatip). 4. Lampu indicator skala pengukuran Lampu indicator skala pengukuran Lampu indicator skala pengukuran Selektor skala pengukuran. 8. Selektor tegangan pengukuran. 9. Switch / tombol On dan Off. 10. Pengatur posisi awal jarum penunjuk. 11. Pengatur posisi jarum Zero Calibrasi pada test hubung singkat. Bagian-bagian insulation Tester Elektronik ditunjukkan pada gambar sebagai berikut: Gambar 6 Bagian-bagian Megger Keterangan: 1. Function Selector Switch Sebagai pemilih fungsi pengukuran tegangan AC atau DC Mega Ohm. 2. Line Test Lead with Probe Kabel test Yang pada probenya dilengkapi tombol untuk mengaktifkan alat 10
15 3. Earth Lead Kabel test ke ground / earth 4. Tombol lampu pada Skala Sebagai tombol untuk menghidupkan lampu pada papan skala 5. Skala Ukur Sebagai papan skala pembacaan pengukuran Sedangkan untuk Insulation Tester Engkol, berikut bentuk fisik dan bagianbagiannya. Gambar 7 Megger Engkol Keterangan: 1. Skala Ukur Papan pembaca skala pengukuran 2. Skala Selector Switch Skala ukur pemilih skala petunjuk / jangkauan 3. Engkol Untuk mengaktifkan generator atau sebagai pembangkit sumber tegangan alat ukur. 11
16 4. Range Selector Switch Sakelar pemilih tegangan keluaran 5. Leod Terminal Terminal untuk kabel-kabel pengujian / pengukuran. Berikut adalah gambar rangkaian dalam dari megger A R Ώ X P - + D E Gambar 8 Gambar rangkaian dalam megger Cara Kerjanya: a. Penahan isolasi dipasang pada apitan A dan E b. Tangkai generator D diputar dengan cepat c. Saklar P dipijat hingga jarum petunjuk menyimpang kekanan ke angka Nol d. Bila kondisi ini sudah tercapai saklar P dilepas, sambil memutar terus tangkai generator dg kecepatan yang sama, maka jarum akan bergerak kembali dan berhenti pada suatu harga penahan isolasi dengan satuan M.Ohm 3. Prosedur Pengukuran Tahanan Isolasi Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan pengukuran adalah alat yang diukur harus bebas tegangan AC / DC atau 12
17 tegangan induksi, karena tegangan tersebut akan mempengaruhi hasil pengukuran. Prosedur pengukuran tahanan isolasi untuk jenis megger metriso 5000 adalah sebagai berikut : a. Check batere apakah dalam kondisi baik. b. Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat berimpit dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur. c. Lakukan elektrikal zero check: 1) Pasang kabel test pada megger terminal (1) dan (3), serta hubung singkatkan ujung yang lain. 2) Letakkan saklar pemilih (8) di posisi ) Letakkan saklar pemilih skala (7) pada posisi skala 1 4) On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka nol, bila tidak tepat atur pointer (11). Bila dengan pengaturan pointer tidak berhasil (penunjukan tidak mencapai nol) periksa / ganti batere. 5) Off-kan megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero d. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur e. Pilih tegangan ukur melalui saklar (8) sesuai tegangan kerja alat yang diukur f. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya Gambar 9 Pengukuran Tahanan Isolasi dengan hubungan L - G 13
18 Bila skala 1 hasil ukur menunjuk, pindahkan ke pemilih skala 2, bila hasilnya sama pindahkan ke skala 3, dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan ( 0,5 1 menit) atau jarum penunjuk tidak bergerak lagi. Catat hasil ukur dan kalikan dengan factor kali alat ukur, bandingkan hasil ukur dengan standard tahanan isolasi. Harga terendah 1 MΩ / kv. Bagian yang diukur tahanan isolasinya adalah sebagai berikut : a. Antara penghantar fase dengan penghantar nol, yaitu antara fase R dengan N, fase S dengan N, dan fase T dengan N. b. Antara penghantar fase dengan fase, yaitu antara fase R dengan fase S, fase R dengan fase T, dan fase T dengan fase S c. Antara penghantar fase dengan penghantar pengaman (pembumi) yaitu antara fase R dengan ground, fase S dengan ground, fase T dengan ground. d. Antara penghantar nol (N) dengan penghantar pengaman (ground/ G). Gambar 10 Gambar 9 Pengukuran Tahanan Isolasi dengan hubungan N - G 14
19 C. LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda kerjakan latihan berikut ini. 1. Jelaskan yang dimaksud dengan tahanan isolasi 2. Jelaskan Ketentuan-ketentuan tentang tahanan isolasi ini sudah diatur dalam PUIL 3. Jelaskan 2 syarat alat ukur untuk digunakan sebagai mengukur tahanan isolasi 4. Jelaskan jenis-jenis megger 5. Jelaskan prinsip kerja megger 6. Gambarkan salah satu bentuk fisik dari megger, lengkapi dengan nama bagian-bagiannya 15
20 7. Jelaskan funsi engkol pada megger engkol 8. Jelaskan secara lengkap prosedur pengukuran tahanan isolasi instalasi penerangan dengan menguunakan megger 9. Jelaskan bagian-bagian atau lokasi pengukuran isolasi pada instalasi penerangan 10. Jelaskan sesuai pendapat anda, akibat yang dapat terjadi dari tahanan isolasi yang tidak sesuai dengan ketentuan PUIL, lengkapi dengan alasannya. 16
21 D. RANGKUMAN 1. Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran (kabel) yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan tanah (ground). 2. Ketentuan-ketentuan tentang tahanan isolasi ini sudah diatur dalam PUIL sebagai berikut: a. Tahanan isolasi dari bagian instalasi listrik dalam ruangan yang kering harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 1000 ohm tiap 1 Volt tegangan nominalnya, dengan pengertian bahwa arus bocor dari tiap bagian instalasi listrik pada tegangan nominalnya tidak boleh melebihi 1 ma tiap 100 m panjang instalasi listrik. b. Tahanan isolasi dari bagian instalasi listrik dalam ruang yang lembab atau basah harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 100 ohm tiap 1 volt tegangan nominalnya. 3. Megger (MegaOhm) adalah Alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan isolasi suatu kabel 4. Jenis Megger sebagai berikut: a. Megger dengan engkol sebagai pembangkit tegangan. b. Megger dengan sumber tenaga dari baterai 5. Prinsip pengukuran Megger sama dengan ohm meter, yaitu memberikan tegangan dari alat ukur ke isolasi peralatan, dan karena nilai resistance isolasi ini cukup tinggi maka diperlukan tegangan yang cukup tinggi pula agar arus dapat mengalir. Tegangan pengukuran yang digunakan tergantung pada tegangan kerja dari alat yang akan diukur. 6. Prosedur pengukuran tahanan isolasi untuk jenis megger metriso 5000 adalah sebagai berikut : a. Check batere apakah dalam kondisi baik. 17
22 b. Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat berimpit dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur. c. Lakukan elektrikal zero check d. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur e. Pilih tegangan ukur melalui saklar (8) sesuai tegangan kerja alat yang diukur f. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya 7. Bagian yang diukur tahanan isolasinya adalah sebagai berikut : a. Antara penghantar fase dengan penghantar nol, yaitu antara fase R dengan N, fase S dengan N, dan fase T dengan N. b. Antara penghantar fase dengan fase, yaitu antara fase R dengan fase S, fase R dengan fase T, dan fase T dengan fase S c. Antara penghantar fase dengan penghantar pengaman (pembumi) yaitu antara fase R dengan ground, fase S dengan ground, fase T dengan ground. d. Antara penghantar nol (N) dengan penghantar pengaman (ground/ G) 18
23 E. Tes Formatif Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini: 1. Instalasi antara panel hubung bagi utama dengan panel hubung bagi berikutnya dan seterusnya disebut: a. Instalasi Sirkit Utama b. Instalasi Sirkit Cabang c. Instalasi Sirkit Akhir d. Instalasi Sirkit Lanjutan 2. Pengaruh kenaikan suhu terhadap tahanan isolasi adalah antara lain: a. Memperbesar tahanan untuk logam-logam murni b. Mengurangi tahanan untuk logam-logam murni c. Menambah tahanan untuk bahan penghantar kuningan d. Mengurangi tahanan isolasi pada penghantar kawat 3. Syarat nilai tahanan isolasi dari bagian listrik dalam ruangan yang kering adalah a ohm/1v b ohm/1v c ohm/1v d. 100 ohm/1v 4. Bagian instalasi listrik yang diukur tahanan isolasinya adalah: a. Penghantar yang terletak antara saklar dan lampu b. Pada Stop Kontak c. Pada bagian isolasi dan inti kabel penghantar d. Yang terletak diantara dua pengaman arus lebih 19
24 5. Salah satu ciri dari megger tipe engkol adalah: a. Sumber tenaga dari baterai b. Sumber tenaga dari generator c. Sumber tenaga dari putaran engkol d. Sumber tenaga dari penghantar yang diukur 6. Berikut adalah prinsip pengukuran megger a. Memberikan tegangan dari alat ukur ke isolasi peralatan b. Memberikan tegangan dari isolasi peralatan ke alat ukur c. Melewatkan arus ke isolasi penghantar d. Memberikan tahanan ke peralatan alat ukur 7. Perhatikan gambar berikut ini Bagian megger yang ditunjuk oleh nomor 7 adalah: a. Switch b. Selektor tegangan pengukuran c. Pengatur posisi awal jarum petunjuk d. Selektor skala pengukuran 8. Berikut adalah prosedur pengukuran tahanan isolasi untuk jenis megger metriso 5000 yang telah disusun secara acak A. Lakukan elektrikal zero check B. Mekanikal zero check pada kondisi megger off C. Pilih tegangan ukur melalui saklar D. Check batere apakah dalam kondisi baik E. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur F. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya 20
25 Urutan prosedur penggunaan megger diatas adalah a. D-A-B-C-E-F b. A-B-C-D-E-F c. D-B-A-E-C-F d. D-F-C-A-B-E 9. Berikut di bawah ini yang bukan termasuk bagian yang diukur tahanan isolasinya adalah a. Antara penghantar R dengan penghantar N dan G b. Antara penghantar fase dengan penghantar nol c. Antara penghantar fase dengan fase d. Antara penghantar fase dengan penghantar pengaman 10. Perhatikan gambar di bawah ini: Gambar tersebut merupakan jenis pengukuran tahanan isolasi pasa posisi pengukuran.. a. Antara penghantar fase dengan penghantar nol b. Antara penghantar nol (N) dengan penghantar pengaman (ground/ G) c. Antara penghantar fase dengan fase d. Antara penghantar fase dengan penghantar pengaman 21
26 F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif pada akhir modul. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1 ini. Rumus Tingkat Penguasaan = = baik sekali = baik = cukup = kurang = gagal Apabila Anda memperoleh nilai penguasaan minimal 80, Anda dapat meneruskan belajar ke Kompetensi Dasar Berikutnya. Apabila tingkat penguasaan Anda masih pada nilai 50-70, Anda harus mengulangi kegiatan belajar, terutama bagian yang belum Anda kuasai. Apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari nilai 50, Anda harus mengulang baca beberapa kali Kegiatan Belajar pada KD ini. 22
27 G. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1. B 2. A 3. C 4. D 5. B 6. A 7. D 8. C 9. A 10. B 23
28 H. DAFTAR PUSTAKA Gunawan. Analisa Tingkat Isolasi instalasi listrik pada Kelompok Beban Perumahan. Diakses tanggal 05 oktober tanggal 05 oktober 2018 Diakses Moses, Andi Teknik Pengukuran Tahanan Isolasi. diakses tanggal 05 Oktober 2018 Rosidi, Ali. Pengujian Tahanan Isolasi Instalasi Listrik. Diakses tanggal 05 Oktober
29 I. GLOSARIUM Domestik Elektrolik Fase : Lokal : Larutan dalam bentuk ion yang menjadi konduktor elektrik : Bagian Instalasi Listrik yang Bertegangan Generator : Alat untuk Membangkitkan Tenaga Lisrik Ground Megger Nominal PHB Probe PUIL Resistansi Sirkit : Pentanahan/ Pembumian Arus Listrik : Alat Mengukur Besaran Tahanan Isolasi : Data dengan level penguran yang paling rendah : Perangkat Hubung Bagi : Kabel Hubung : Peraturan Umum Instalasi Listrik : Jumlah Tahanan : Jalur/ jalan 25
PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI LISTRIK. Lembar Informasi
PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI LISTRIK Lembar Informasi Tahanan (resistansi) isolasi dari kabel instalasi listrik merupakan salah satu unsur yang menentukan kualitas instalasi listrik, mengingat fungsi
Lebih terperinciBAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH
BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH 216 217 Pekerjaan instalasi listrik yang telah selesai dikerjakan dan akan dioperasikan, tidak serta merta langsung boleh dioperasikan.
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER
PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK
TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul
Lebih terperinciBAB IV PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (CIRCUIT BREAKER) DI APP DURI KOSAMBI
BAB IV PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (CIRCUIT BREAKER) DI APP DURI KOSAMBI 4.1 Definisi dan Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T
Lebih terperinciMateri Peggunaan Alat Ukur Listrik
Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik 2 1 3 5 4 6 Keterangan: 1. Pointer 2. Pengatur skala 3. Posisi jarum 4. 0 Ω adjuster 5. Selektor batas ukur 6. Terminal 7. Probe 7 7 AVOmeter berasal dari AVO dan meter,
Lebih terperinciUNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE
UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE I. TUJUAN 1. Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis saklar, pemakaian saklar cara kerja saklar. 2. Praktikan dapat memahami ketentuanketentuan instalasi
Lebih terperinciPembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =
Nama : Kelas : No : LKS PENGUKURAN HAMBATAN, TEGANGAN DAN KUAT ARUS LISTRIK A. Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat: 1. Mengukur besar hambatan listrik 2. Mengukur besar
Lebih terperinciKurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika
Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Listrik Dinamis - Soal Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR09FIS0201 Doc. Version : 2015-11 halaman 1 01. Arus listrik yang mengalir di dalam sebuah kawat penghantar disebabkan
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG
PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG ELK-DAS.17 40 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN
Lebih terperinciPenggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana
KODE MODUL EL.002 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana I. BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM
Lebih terperinciAVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk
AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur
Lebih terperinciJOBSHEET PRAKTIKUM 7 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
JOBSHEET PRAKTIKUM 7 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK I. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui tentang apa itu tahanan isolasi. 2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara dan aturan-aturan pemakaian alat ukur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan dilaboratorium konversi energi listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik. Penelitian akan dilaksanakan setelah proposal
Lebih terperinciKELOMPOK 4 JEMBATAN DC
KELOMPOK 4 JEMBATAN DC Latar Belakang Masalah Dalam umumnya Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative kecil
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3.1 Tahapan Perencanaan Instalasi Sistem Tenaga Listrik Tahapan dalam perencanaan instalasi sistem tenaga listrik pada sebuah bangunan kantor dibagi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN
LPORN PRKTIKUM INSTLSI PENERNGN Kelompok : 10 Nama Praktikan : 1. inun Nidhar 2. Jeffry Manatar Kelas Dosen Pembimbing : 2E : P. Janus, MT. Tanggal Penyerahan : 3 Mei 2013 Ir. Benhur Nainggolan, MT TEKNIK
Lebih terperinci3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik
Lebih terperinciUNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG
UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG I. TUJUAN 1. Praktikan dapat melakukan pengasutan serta membalik putaran motor tiga fase
Lebih terperinciBAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)
BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP) 3.1 Alat Ukur Listrik Besaran listrik seperti arus, tegangan, daya dan lain sebagainya tidak dapat secara langsung kita tanggapi dengan panca indra kita. Untuk
Lebih terperinciASPEK KESELAMATAN DALAM LINGKUNGAN KERJA LISTRIK
TM - 1 ASPEK KESELAMATAN DALAM LINGKUNGAN KERJA LISTRIK Mengapa keselamatan kerja di lingkungan kerja listrik menjadi prioritas utama? Kecelakaan kerja di lingkungan kerja listrik disebabkan adanya sengatan
Lebih terperinciECS (Engine Control System) TROOT024 B3
ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 Diagnosa Ignition Control Sistem Tujuan Umum : Peserta dapat mengidentifikasi fungsi, konstruksi, cara kerja sistem control ngine Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. P 1 P 2. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Rasio Trafo Arus S 2 S 1. Alat Uji Arus 220 V
BAB IV PEMBAHASAN Sebelum melakukan pemasangan CT TR terdapat langkah langkah yang wajib apakah CT yang kita pasang baik di gunakan atau tidak berikut tahapan sebelum melakukan pemasanga CT TR 4.1 Pengujian
Lebih terperinciBAB II SISTEM PEMBUMIAN INSTALASI RUMAH TANGGA. Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang
BAB II SISTEM PEMBUMIAN INSTALASI RUMAH TANGGA II.1 Umum 2 Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang saling berhubungan serta memiliki ciri terkoordinasi untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti
6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan
Lebih terperinciJembatan Arus Searah dan Pemakaiannya
7- PENDAHULUAN BAB.7 Jembatan Arus Searah dan Pemakaiannya angkaian-rangkaian jembatan dipakai secara luas untuk pengukuran nilai-nilai komponen seperti tahanan, induktansi atau kapasitansi, dan parameter
Lebih terperinciTabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus
BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen
Lebih terperinciKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan
DTG1I1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan By Dwi Andi Nurmantris Apakah anda pernah kesetrum? Bahaya Listrik q Bilamana anda bekerja dengan alat bertenaga listrik atau instalasinya terdapat
Lebih terperinciCONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban
Lebih terperinciKOMPONEN INSTALASI LISTRIK
KOMPONEN INSTALASI LISTRIK HASBULLAH, S.PD, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI 2009 KOMPONEN INSTALASI LISTRIK Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian instalasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Untuk menikmati listrik yang kita gunakan sekarang ini semuanya dimulai dari pembangkit listrik. Pembangkit pada dasarnya adalah generator,
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA MODUL I [ ] 2012 PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN, DAN DAYA LISTRIK
Lebih terperinciNo. Nama Komponen Fungsi
Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif
Lebih terperinciAntiremed Kelas 08 Fisika
Antiremed Kelas 08 Fisika Potensial dan hantaran listrik Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR08FIS0503 Version : 2014-10 halaman 1 01. Arus litrik yang mengalir didalam sebuh kawat penghantar disebabkan oleh
Lebih terperinciMEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA
KEGIATAN BELAJAR 1 MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA Lembar Informasi Menurut peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 023/PRT/1978, pasal 1 butir 5 tentang instalasi listrik, menyatakan
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari hasil data yang di peroleh saat melakukan penelitian di dapat seperti pada table berikut ini. Tabel 4.1 Hasil penelitian Tahanan (ohm) Titik A Titik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Umum Untuk menganalisa kegagalan pengasutan pada motor induksi 3 fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung ( visual ) terhadap motor induksi
Lebih terperinci1.KONSEP SEGITIGA DAYA
Daya Aktif, Daya Reaktif dan Dan Pasif 1.KONSEP SEGITIGA DAYA Telah dipahami dan dianalisa tentang teori daya listrik pada arus bolak-balik, bahwa disipasi daya pada beban reaktif (induktor dan kapasitor)
Lebih terperinciPRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP
Posted on December 6, 2012 PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP I. TUJUAN 1. Mampu merancang instalasi penerangan satu fasa satu grup. 2. Mengetahui penerapan instalasi penerangan
Lebih terperinciUNIT III MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR
UNIT III MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR I. TUJUAN 1. Agar praktikan dapat memahami prinsip kerja dan penggunaan magnetic contactor untuk menjalankan motor induksi tiga fase
Lebih terperinciPEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG
Makalah Seminar Kerja Praktek PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Rieza Dwi Baskara. 1, Dr. Ir.
Lebih terperinciLembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana
Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana 1. Tujuan Untuk mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik 2. Alat dan bahan a. Amperemeter b. Voltmeter c. Hambatan d. Sumber
Lebih terperinciLISTRIK DINAMIS B A B B A B
Listrik Dinamis 161 B A B B A B 8 LISTRIK DINAMIS Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian tentu tidak asing dengan bab ini, yaitu tentang listrik. Listrik sudah menjadi sumber energi banyak bidang. Di
Lebih terperinciSOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang
PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT PANDAAN SOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang Kode Unit : DIS.HAR.026(2).A PETUGAS : 1. Pengawas 1 orang 2. Pelaksana 2 orang KOORDINASI : 1. Koordinator Perencanaan
Lebih terperinciPRINSIP KERJA ALAT UKUR
PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA kwh dan kvarh meter : sistem induksi kw / kva max meter Volt meter Amper meter : sistem elektrodinamis : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar : sistem
Lebih terperinciPRAKTIKUM I N S T A L A S I L I S T R I K
PRAKTIKUM I N S T A L A S I L I S T R I K FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA KATA PENGANTAR Modul Pratikum Instalasi Listrik merupakan bahan ajar panduan praktikum mahasiswa Teknik
Lebih terperincib. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat
I. Pilihan ganda biasa 1. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu besaran atau nilai disebut a. Meteran b. Instrumen pengukuran c. Penggaris d. Timbangan 2. Sebelum menggunakan alat ukur dengan penunjukan
Lebih terperinciPEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter
PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Volt Meter 2. Untuk memperbaiki faktor daya/kerja dalam rangkaian lampu TL dapat dipasang... Kapasitor 3.
Lebih terperinciKOMPONEN INSTALASI KOMPONEN UTAMA
KOMPONEN INSTALASI KOMPONEN UTAMA KABEL INSTALASI Kabel instalasi merupakan komponen utama instalasi listrik dimana akan mengalirkan tenaga listrik yang akan digunakan pada peralatan listrik. SAKLAR. Saklar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sangat bergantung pada kebutuhan energi. Energi tersebut diperoleh dari berbagai sumber, kemudian didistribusikan dalam bentuk listrik. Listrik
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR LISTRIK PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN SERI PARALEL
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR LISTRIK PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN SERI PARALEL NAMA PELAPOR : Muhammad Arif H. NAMA PARTNER : 1. Maulana Fatkhurrahman (KE-1D/17) (KE-1D/16) 2. Ova Imam Aditya (KE-1D/18)
Lebih terperinciALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya
ALAT UKUR BESARAN LISTRIK Jenis dan Prinsip Kerjanya Alat ukur besaran listrik : Galvanometer Ampermeter arus searah Voltmeter arus searah ohmmeter Galvanometer Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Nilai Tahanan Pembumian Pada Tanah Basah, Tanah Berpasir dan Tanah Ladang
Analisis Perbandingan Nilai Tahanan Pembumian Pada Tanah Basah, Tanah Berpasir dan Tanah Ladang Sudaryanto Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara Jl. SM. Raja Teladan, Medan Abstrak Sistem pembumian
Lebih terperinciSOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA 5 SOAL MENGISI JAWABAN YANG DENGAN BENAR Halaman 1 dari 8 A. PILIHAN GANDA
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Tenaga Listrik adalah sistem penyediaan tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pembangkit atau pusat listrik terhubung satu dengan
Lebih terperinciPEMELIHARAAN GENERATOR PADA PLTA JELOK UBP MRICA
Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN GENERATOR PADA PLTA JELOK UBP MRICA Herda Dwi Cahyanova (L2F 008 132) Email: cahyanovaht@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERBAIKAN/PENGGANTIAN KOMPONEN YANG RUSAK PENGECEKAN CAPASITOR, DINAMO, SAKLAR TIMER PENGECEKAN INSTALASI POWER INPUT UNIT Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci Alur
Lebih terperinciBAB 7 ALAT-ALAT UKUR. 7.1 Alat Ukur Mekanik Pengaris Jangka Sorong
BAB 7 ALAT-ALAT UKUR 7.1 Alat Ukur Mekanik Macam-macam alat ukur mekanik yang digunakan dalam dunia teknik, antara lain : Gambar 7.3 Penggaris pita 7.1.1 Pengaris Penggaris adalah sebuah alat pengukur
Lebih terperinciDasar Rangkaian Listrik
Dasar Rangkaian Listrik Faktor Pertimbangan Distribusi Sistem Tenaga Listrik Keamanan Energi listrik yang digunakan oleh para pemakai dengan tingkat resiko / bahaya yang minimal Penyediaan Tenaga Listrik
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA
32 BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA 4.1 Deskripsi Perancangan Dalam perancangan ini, penulis akan merancang genset dengan penentuan daya genset berdasar beban maksimum yang terukur pada jam 14.00-16.00 WIB
Lebih terperinciJOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING
JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Generator Sinkron Satu Fasa Pabrik Pembuat : General Negara Pembuat
Lebih terperinciBersihkan Socket. Pengetesan Socket
Pemecahan Auto Light Mari kita asumsikan mobil atau truk ringan terkendala dengan lampu atau dua yang tidak bekerja. Di mana tepatnya Anda mulai? Mari kita mulai dari awal dan meneliti bagaimana pencahayaan
Lebih terperinciDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI NOMOR 20012/44/600.4/2003 TENTANG
Lebih terperinciGambar Rangkaian seri dengan 2 buah resistor
9.3. angkaian Dasar istrik.3. angkaian Seri Apabila dua buah tahanan kita hubungkan berturut-turut seperti didalam Gambar.3, maka rangkaian ini disebut rangkaian deret / seri. Gambar.3. angkaian seri dengan
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,
Lebih terperinciBAB III PENGAMBILAN DATA
BAB III PENGAMBILAN DATA Didalam pengambilan data pada skripsi ini harus di perhatikan beberapa hal sebagai berikut : 3.1 PEMILIHAN TRANSFORMATOR Pemilihan transformator kapasitas trafo distribusi berdasarkan
Lebih terperinciPK.TPL.J.01.M PENERAPAN DASAR-DASAR LISTRIK DAN KOMPONEN SISTIM KELISTRIKAN
PK.TPL.J.01.M PENERAPAN DASAR-DASAR LISTRIK DAN KOMPONEN SISTIM KELISTRIKAN Penyusun : DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
Lebih terperinciJOBSHEET PRAKTIKUM 3 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
JOBSHEET PRAKTIKUM 3 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK I. Tujuan 1. Mahasiswa terampil membuat perencanaan instalasi penerangan rumah tinggal. 2. Mahasiswa terampil melakukan pemasangan instalasi penerangan.
Lebih terperinciBAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN
BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN 1. Pengertian Listrik adalah salah satu bentuk energi yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tetapi dapat dirasakan akibat dan manfaatnya. Listrik berasal dari kata electric
Lebih terperinciPEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK
PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK 1. Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari pusat pembangkit sampai rumah-rumah konsumen. 2. Tujuan komisioning suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang
7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga
Lebih terperinci1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan
SRI SUPATMI,S.KOM 1. OSILOSKOP Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Sebuah graticule
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem tenaga listrik adalah kumpulan atau gabungan dari komponenkomponen atau alat-alat listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi,
Lebih terperinciPemasangan Komponen PHB Terdapat beberapa macam pemasangan dalam pemasangan komponen PHB yaitu :
Nama : Setyawan Rizal Nim : 09501244010 Kelas : D PHB (PANEL HUBUNG BAGI) PHB adalah merupakan perlengkapan yang digunakan untuk membagi dan mengendalikan tenaga listrik. Komponen utama yang terdapat pada
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KETENAGALISTRIKAN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. TEKNIK
Lebih terperinciJOBSHEET PRAKTIKUM 4 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
JOBSHEET PRAKTIKUM 4 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK I. Tujuan 1. Mahasiswa terampil membuat perencanaan instalasi penerangan rumah bertingkat. 2. Mahasiswa terampil melakukan pemasangan instalasi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. [1] Badan Standarisasi Nasional. Desember Peraturan Umum Instalasi
DAFTAR PUSTAKA [1] Badan Standarisasi Nasional. Desember 2000. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000(PUIL 2000). Jakarta. [2] Mohammad Hasan Basri. 2008. Rancang Bangun Diagram Satu Garis Rencana Sistem
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Ma arif 1 Piyungan Mata Pelajaran : Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga Kelas/Semester : XI / Ganjil Materi Pokok : Definisi perbaikan dan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Pada dasarnya dalam sistem tenaga listrik, dikenal 3 (tiga) bagian utama seperti pada gambar 2.1 yaitu : a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan
Lebih terperinciAVOMETER PENGUKURAN LISTRIK : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
AVOMETER PENGUKURAN LISTRIK NAMA : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM : 0804405050 JURUSAN : TENKIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2009 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis aturkan Kepada Tuhan
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)
Lebih terperinciAssalamuaalaikum Wr. Wb
Assalamuaalaikum Wr. Wb Standar Kompetensi Memahami listrik dinamis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian arus listrik, kua arus listrik dan beda potensial
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
32 BAB III METODE PENELITIAN Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak sawit (palm oil) dapat digunakan sebagai isolasi cair pengganti minyak trafo, dengan melakukan pengujian
Lebih terperinci1. Gambar 1 menunjukkan batas pengukuran Alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik adalah. A. voltmeter
LMPIRN 5 SOL LIDITS Petunjuk Pengisisan a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal b. Tuluslah nama dan kelas pada lembar jawaban yang tersedia c. Bacalah semua soal dengan teliti dan pilihlah salah satu jawaban
Lebih terperinciPK.TPL.J.02.M PENGOPERASIAN INSTALASI LISTRIK PADA KAPAL PERIKANAN
PK.TPL.J.02.M PENGOPERASIAN INSTALASI LISTRIK PADA KAPAL PERIKANAN Penyusun : DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 2004
Lebih terperinciBAB VIII LISTRIK DINAMIS
BAB VIII LISTRIK DINAMIS STANDAR KOMPETENSI : 7. Menerapkan konsep-konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi
Lebih terperinciMAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER
MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER DISUSUN OLEH: NI NYOMAN WIRANTI (D41112290) ANDI MUH SYAFAAT (D41112294) DARY MOCHAMMAD RIFQIE (D41112265) TRYANA PUTRI JUMIANTI (D41112274) ANUGERAH RAMADHANI (D41112306)
Lebih terperinciPEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK
PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK Pedoman Umum 1. Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari pusat pembangkit sampai rumah-rumah konsumen. 2. Tujuan komisioning
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN REWINDING MOTOR 1 FASA (POMPA AIR) PADA MATA KULIAH PRAKTEK PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 2, OKTOBER 2014 97 METODE PEMBELAJARAN REWINDING MOTOR 1 FASA (POMPA AIR) PADA MATA KULIAH PRAKTEK PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK Oleh: Urip Mudjiono dan Hendro Agus Widodo
Lebih terperinciJOBSHEET PRAKTIKUM 6 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
JOBSHEET PRAKTIKUM 6 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK I. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui tentang pengertian dan fungsi dari elektrode bumi. 2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara dan aturan-aturan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Ohm meter. Pada dasarnya ohm meter adalah suatu alat yang di digunakan untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ohm meter Pada dasarnya ohm meter adalah suatu alat yang di digunakan untuk mengukur hambatan listrik. Alat ukur ohmmeter dipasaran biasanya menjadi satu bagian dengan alat ukur
Lebih terperinciPENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 222~226 222 PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Martias AMIK BSI Jakarta e-mail : martias.mts@bsi.ac.id
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENGUJIAN
28 BAB 3 METODE PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang dilakukan dalam pengujian, peralatan dan rangkaian yang digunakan dalam pengujian, serta jalannya pengujian. 3.1 Peralatan dan
Lebih terperinciBENGKEL LISTRIK SEMESTER III INSTALASI PENERANGAN 3 FASA
BENGKEL LISTRIK SEMESTER III INSTALASI PENERANGAN 3 FASA Disusun oleh kelompok 3 (kabin 17) : Moch Yanuar Rachman (1431120009) Moch Imam Suhadak (1431120100 ) Muhammad Nur Azis ( 1431120031 ) Rahmadani
Lebih terperinciMENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )
MENGENAL ALAT UKUR AMPER METER Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat ) Arus = I satuannya Amper ( A ) Cara menggunakannya yaitu dengan disambung
Lebih terperinci