III METODE PENELITIAN. perhatian dalam kegiatan penelitian, dengan kata lain objek penelitian juga dapat

Transkripsi

1 24 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian memiliki pengertian yaitu segala sesuatu yang menjadi perhatian dalam kegiatan penelitian, dengan kata lain objek penelitian juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi sasaran penelitian itu sendiri (Arikunto,_2010). Objek penelitian ini adalah tenaga kerja empat peternak plasma ayam broiler CV Danis Food. 3.2 Metode Penelitian Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Survei dilakukan di CV Danis Food yang berlokasi di sekitar Bandung Raya, yaitu: Cicalengka, Majalaya, Cihideung, dan Ciwidey. Survei dipilih untuk memudahkan penelitian karena begitu banyaknya plasma CV Danis Food yang tersebar di sekitar Bandung Raya Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan pada empat peternakan plasma CV Danis Food yang berlokasi di Cicalengka, Majalaya, Cihideung, dan Ciwidey. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive karena lokasi tersebut mencakup wilayah kerja CV Danis Food sekitar Bandung Raya, yaitu: Wilayah Utara; Wilayah Barat; Wilayah Selatan, dan Wilayah Timur.

2 Penentuan Responden Responden ditentukan dengan teknik two stage cluster random sampling, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Langkah 1 Bandung Raya dibagi menjadi 4 cluster wilayah, yaitu: Wilayah Utara, Selatan, Barat, dan Timur. b).langkah 2 setiap cluster wilayah dipilih satu mitra plasma, yaitu: 1. Wilayah Utara (terdapat 5 plasma) diwakilkan peternakan Cihideung; 2..Wilayah Selatan (terdapat 8 plasma) diwakilkan peternakan Majalaya; 3. Wilayah Barat (terdapat 6 plasma) diwakilkan peternakan Ciwidey; dan 4. Wilayah Timur (terdapat 9 plasma) diwakilkan peternakan Cicalengka. Seluruh tenaga kerja di setiap peternakan tersebut (cluster di atas) diambil sebagai responden Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara tenaga kerja peternak plasma. Observasi adalah melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis. Teknik wawancara adalah penggalian data dari responden dengan cara bertatap muka dan berdialog langsung dengan berpedoman pada kuisioner yang telah disiapkan. Data yang diperoleh dari responden tersebut berupa data primer selama satu tahun. Data sekunder diperoleh dari kantor CV_Danis Food. 3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah produktivitas tenaga kerja dan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Berikut adalah operasionalisasi variabel dan istilah lain yang digunakan dalam penelitian ini:

3 26 Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil kerja yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. Produktivitas tenaga kerja dihitung secara teknis dalam satuan nilai indeks produksi per curahan hari kerja produktif (IP/HKP). Efisiensi tenaga kerja adalah keseimbangan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dengan jumlah produksi yang dihasilkan, atau segala usaha yang dilakukan oleh peternak untuk menyeimbangkan jumlah tenaga kerja dengan produksi yang dihasilkan. Efisiensi tenaga kerja dihitung dalam satuan ratio penggunaan tenaga kerja per skala populasi usaha (Tenaga kerja/skala usaha). Tenaga kerja adalah orang yang bekerja pada peternakan beradapada usia kerja dan mampu bekerja dengan baik. Tenaga kerja yang dipilih adalah tenaga kerja luar keluarga. Tenaga kerja yang digunakan per kegiatan dihitung dalam satuan waktu (HKP). Indeks produksi (IP) adalah angka yang menjunjukan suatu keberhasilan proses produksi ayam broiler dalam satu periode. IP terpengaruh oleh daya hidup ternak, kematian, FCR, bobot badan dan usia panen. Perhitungan indeks produksi dapat diketahui dengan cara menghitung terlebih dahulu nilai mortalitas (kematian), FCR, rata-rata bobot badan dan usia panen. Produksi adalah proses pengolahan input menjadi output. Teori yang menjelaskan hubungan antara kuantitas output yang dihasilkan dengan sejumlah input tertentu dinamakan teori produksi (Theory of Production). Sedangkan hubungan antara input dan output dapat diformulasikan oleh sebuah fungsi yang dinamakan fungsi produksi (production function). Produksi dihitung dalam satuan tonase per tahun (kg/tahun).

4 27 Input adalah barang atau jasa yang digunakan oleh peternak sebagai masukan pada suatu proses periode produksi. Input yang digunakan adalah tenaga kerja. Perhitungan input tenaga kerja dihitung dalam satuan curahan waktu tenaga kerja dalam satu tahun pemeliharaan ayam broiler (HKP/tahun). Output adalah hasil dari suatu proses produksi dalam memanfaatkan input dalam satu periode pemeliharaan broiler. Output yang dihasilkan adalah total bobot ayam broiler hidup. Total bobot ayam broiler hidup adalah total bobot ayam broiler yang dipanen dalam satu periode pemeliharaan yang dihitung dalam satuan kilogram per tahun (kg/tahun). 3.4 Model Analisis Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Secara umum, Rasio produktivitas kerja merupakan hasil perbandingan atau persentase antara Output dan Input seperti rumus di bawah ini : Produktivitas = Output Input Penentuan produktivitas tenaga kerja pada penelitian ini dilakukan berdasarkan nilai indeks produksi yang dibandingkan dengan lama kerja yang dicurahkan untuk mendapatkan suatu hasil produksi, sehingga sebelumnya dibutuhkan perhitungan nilai indeks produksi dengan rumus sebagai berikut : IP = (100 D) x BB FCR x (A/U) x100

5 28 IP D BB : Indeks Produksi : Persentase kematian : Bobot Badan Rata-Rata Saat Panen (Kg) FCR : Feed Conversion Ratio A/U : Usia Rata-Rata Panen (Hari) Menurut Santoso dan Sudaryani (2009), nilai indeks peroduksi pada pemeliharaan ayam broiler digolongkan menjadi lima kelompok. Indeks produksi yang lebih rendah dari 280 tergolong dalam kategori kurang, nilai produksi tergolong dalam kategori cukup, kisaran nilai indeks produksi tergolong dalam kategori baik, kisaran nilai indeks produksi tergolong dalam kategori sangat baik dan nilai indeks produksi pada pemeliharaan ayam broiler lebih dari 400 tergolong dalam kategori istimewa. Perhitungan produktivitas tenaga kerja yang dihitung secara teknis diperoleh dengan cara membandingkan antara nilai Indeks Produksi (IP) dari ternak yang dikelola tenaga kerja dengan jumlah curahan tenaga kerja pada satu tahun pemeliharaan dalam HKP, dijabarkan dalam rumus sebagai berikut (Ravianto, 1986 ; Nawawi, 1990) : P = IP R P = Produktivitas tenaga kerja secara teknis (IP/HKP) IP = Indeks produksi R = Lama kerja yang dicurahkan (HKP)

6 Analisis Efisiensi Penggunaan Tenaga Kerja Pada perhitungan efisiensi penggunaan tenaga kerja digunakan metode data evelopment analysis (DEA) dengan menggunakan bantuan software data analysis envelopment program (DEAP). Penentuan nilai efisiensi penggunaan tenaga kerja dengan DEA ditentukan berdasarkan input oriented, yaitu: banyaknya jumlah tenaga kerja yang digunakan dan banyaknya populasi ayam broiler pada masingmasing peternakan dengan output total bobot populasi ayam broiler pada masingmasing peternakan, sehingga akan didapat hasil ratio tingkat efisiensi penggunaan jumlah tenaga kerja. Efisiensi teknis adalah konsep yang menyatakan hubungan atau rasio pada suatu proses produksi baik dalam sentuhan fisik, nilai atau kombinasi keduanya tanpa secara khusus memperlihatkan keuntungan maksimal, dalam hal ini yang utama adalah memaksimalkan rata-rata input tertentu dimana dalam penelitian ini adalah input tenaga kerja. Secara teknis proses produksi telah efisien jika tujuan tersebut telah tercapai sehingga dapat diketahui jumlah penggunaan input yang tepat. Model DEA yang digunakan dalam penelitian ini adalah model variable return to scale (VRS). Alasan pemelihan skala efisiensi model VRS ini karena usaha peternakan dibatasi oleh berbagai kendala. Model ini merupakan pengembangan dari model constant return to scale. Pendekatan ini relatif tepat digunakan dalam menganalisis efisiensi tenaga kerja pada suatu peternakan karena dibatasi oleh banyak kendala. Rumus dari dapat dituliskan sebagai berikut:

7 30 Efisiensi = Max vi xij0 + u0 r s.t = ui, vi = ur yrj - vi xij + u0 0 ; r i = j = ur yrj0 = 1 i = ur, vi 0 Dimana : yrj = jumlah output r yang diproduksi oleh peternakan j xij = jumlah input i yang digunakan oleh peternakan j ur = bobot yang diberikan kepada output r, (r = 1,..., t dan t adalah jumlah output) vi = bobot yang diberikan kepada input i, (i = 1,..., m dan m adalah jumlah input) n = jumlah peternakan j0 = peternakan yang diberi penilaian Nilai efisiensi selalu kurang atau sama dengan satu. Nilai tersebut merupakan ratio efisiensi jumlah penggunaan tenaga kerja, dan dapat disimpulkan untuk menilai efisiensi penggunakan tenaga kerja di peternak plasma CV Danis Food dalam penelititan ini mengikuti kriteria sebagai berikut (Radja, 2004 dalam Firmansyah, 2007): θ 0,64 : Tingkat efisiensi rendah 0,65 θ 0,85 : Tingkat efisiensi sedang 0,86 θ 0,99 : Tingkat efisiensi tinggi θ = 1,00 : Tingkat efisiensi maksimal