BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Utami Yuwono
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Laporan keuangan Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu (Harjito dan Martono, 2002:51). Laporan keuangan perusahaan melaporkan apa yang sebenarnya terjadi pada aset, pendapatan, dan dividen selama beberapa tahun terakhir, sementara pernyataan lisan manajemen berusaha menjelaskan hal-hal yang dilakukan dan apa yang mungkin terjadi di masa depan (Brigham dan Houston, 2016:58). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 Tahun 2017 disebutkan bahwa laporan keuangan adalah Suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah penyajian secara terstruktur yang menggambarkan posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan bagi para penggunanya untuk pembuatan keputusan Komponen Laporan Keuangan Laporan keuangan yang lengkap dalam PSAK No. 1 Tahun 2017 terdiri dari komponen-komponen berikut: 13
2 14 1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode. 2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode. 3. Laporan perubahan ekuitas selama periode. 4. Laporan arus kas selama periode. 5. Catatan atas laporan keuangan, berisi kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain. 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya Rasio keuangan Pengertian Rasio Keuangan Keown, dkk (2011:74) mendefinisikan rasio keuangan adalah penulisan ulang data akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan Sedangkan menurut Horne dan Wachowicz (2012:163) Rasio keuangan adalah indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan didapat dengan membagi suatu angka dengan angka lainnya Jenis Rasio Keuangan Menurut Brigham dan Houston (2016:101) jenis-jenis rasio keuangan terdiri dari: 1. Rasio Likuiditas
3 15 Rasio likuiditas (liquidy ratio) adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya terhadap kewajiban lancar. 2. Rasio Manajemen Aset Rasio manajemen aset (Asset Management Ratios) adalah suatu set rasio yang mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan mengelola asetnya. 3. Rasio Manajemen Hutang Rasio manajemen hutang (Debt Management Ratios) adalah suatu set rasio yang mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan mengelola hutangnya. 4. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas (Profitability Ratios) adalah sekelompok rasio yang menunjukkan efek dari gabungan likuiditas, pengelolaan aset, dan hutang pada hasil operasi. 5. Rasio Nilai Pasar Rasio nilai pasar (Market Value Ratios) adalah rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan pendapatan dan nilai bukunya per saham. Dari beberapa macam rasio yang dikemukakan di atas, terdapat rasio yang paling dominan bagi investor untuk melihat kondisi kinerja perusahaan pada teori yang dikemukakan oleh Fahmi (2013:116) 1. Rasio Likuiditas
4 16 Rasio likuiditas (liquidy ratio) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan liabilitas jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau lancar) yang tersedia untuk memenuhi liabilitas tersebut (Horne dan Wachowicz, 2012:167). Rasio likuiditas terdiri dari: a. Current Ratio Rasio lancar atau current ratio merupakan salah satu dari rasio likuiditas yang paling umum dan sering digunakan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitas jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya. Adapun rumus dari rasio ini = Semakin tinggi rasio lancar maka akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar berbagai tagihannya. b. Quick Ratio Rasio ini berfungsi sebagai pelengkap rasio lancar dalam menganalisis likuiditas yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek dengan aset yang paling likuid. Rasio ini sama dengan rasio lancar, hanya saja dalam rasio ini tidak meliputi persediaan sebagai angka yang dibagi karena diasumsikan bahwa persediaan merupakan bagian dari aset lancar yang paling tidak likuid. Adapun rumus dari rasio cepat =
5 17 2. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva dan utang jangka panjang (Harahap, 2004:303). Rasio solvabilitas atau leverage ratio dapat juga menggambarkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutangnya. Menurut Sundjaja dan Barlian (2004:140) terdapat dua bentuk pengukuran rasio leverage yang digunakan a. Debt to Total Asset Ratio atau Debt Ratio Rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan yang diperoleh dari perbandingan total utang dibagi dengan total aset. Rasio Debt to Total Asset menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang (Darsono dan Ashari, 2005:76). Adapun rumus dari rasio ini = b. Debt to Equity Ratio Shim dan Siegel (2005:128) mendefinisikan Debt to Equity Ratio adalah ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor. Adapun rumus dari rasio ini
6 18 = h h 3. Rasio Profitabilitas Menurut Harahap (2004:304) Rasio profitabilitas atau disebut juga rasio rentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Sedangkan menurut Horne dan Wachowicz (2012:180) rasio profitabilitas adalah rasio yang menghubungkan laba dengan penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas terdiri dari: a. Gross Profit Margin Rasio gross profit margin berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Jadi dengan mengetahui rasio ini, kita bisa tahu bahwa untuk setiap satu barang yang terjual, perusahaan memperoleh keuntungan kotor sebesar x rupiah. Rumus dari rasio ini = b. Net Profit Margin Rasio net profit margin menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Rasio ini menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih yang diperoleh
7 19 perusahaan untuk setiap penjualan karena memasukkan semua unsur pendapatan dan biaya. Rumus dari rasio net profit margin = c. Return on Asset Rasio return on asset menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan. Dengan mengetahui rasio ini kita bisa menilai apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional Rumus dari rasio ini = ( ) d. Return on Equity Rasio return on equity berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Menurut Gumanti (2011:116) rasio return on equity adalah rasio yang menunjukkan seberapa mampu perusahaan menggunakan modal yang ada untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Rumus dari rasio ini = h h ( ) e. Earning Per Share Rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham. Earning Per Share juga merupakan suatu indikator keberhasilan semakin tinggi nilai rasio ini maka
8 20 investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya ke Rumus dari rasio ini h = h h Nilai Pengertian Nilai Aries (2011:158) mengemukakan nilai perusahaan sebagai berikut: Nilai perusahaan merupakan hasil kerja manajemen dari beberapa dimensi diantaranya adalah arus kas bersih dari keputusan investasi, pertumbuhan dan biaya modal Bagi investor, nilai perusahaan merupakan konsep penting karena nilai perusahaan merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi Sedangkan Harmono (2011:233) mendefinisikan nilai perusahaan sebagai berikut: Nilai adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan merupakan gambaran mengenai kinerja perusahaan dan prospek perusahaan di masa mendatang yang dicerminkan dengan harga sahamnya. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan maka semakin tinggi juga nilai perusahaan itu sendiri. Nilai perusahaan yang tinggi akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek perusahaan sehingga investor tidak akan ragu untuk menanamkan modalnya Jenis-jenis Nilai Menurut Christiawan dan Tarigan (2007:3) terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan,
9 21 1. Nilai Nominal Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis secara jelas dalam surat saham kolektif. 2. Nilai Pasar Nilai pasar sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saaham. 3. Nilai Intrinsik Nilai intrinsik merupakan konsep yang paling abstrak, karena mengacu kepada perkiraan nilai riil suatu Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. 4. Nilai Buku Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. Secara sederhana dihitung dengan membagi selisih antar total aset dan total utang dengan jumlah saham yang beredar. 5. Nilai Likuidasi Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai likuidasi dapat dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung nilai buku, yaitu berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan dilikuidasi.
10 Mengukur Nilai Menurut Weston dan Copeland (1995:24) nilai perusahaan dapat diukur dengan beberapa rasio penilaian sebagai berikut: 1. Price Earning Ratio (PER) Rasio Harga per Laba atau Price Earning Ratio (PER) merupakan pengukuran yang banyak dipakai. Rasio ini membandingkan harga pasar per saham dengan laba per sahamnya. Menurut Hanafi (2012) PER melihat seberapa jauh tujuan kemakmuran pemegang saham tercapai. Semakin tinggi nilai PER maka semakin tinggi juga tingkat pertumbuhan perusahaan yang artinya perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang. Rumus dari rasio ini ( ) = h h 2. Price Book Value (PBV) Rasio Harga Pasar terhadap Nilai Buku atau Price Book Value (PBV) merupakan rasio yang mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai perusahaan yang terus tumbuh. Menurut Erawati (2015) dalam Stiyarini (2016) Rasio Price Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu Semakin tinggi PBV berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Apabila para investor berpikir positif terhadap kinerja perusahaan dan prospeknya di
11 23 masa mendatang, mereka tentu bersedia membayar lebih tinggi atas harga saham perusahaan tersebut, sehingga rasio harga saham pasar menjadi lebih tinggi. yang baik umumnya mempunyai rasio PBV diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari pada nilai buku Semakin tinggi nilai rasio PBV semakin tinggi penilaian investor dibandingkan dengan dana yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula peluang para investor untuk membeli saham perusahaan (Budi dan Rachmawati, 2014). Rumus dari rasio ini = h h 3. Tobin s Q Rasio Tobin s Q didefinisikan sebagai nilai pasar seluruh surat berharga dibagi dengan biaya penggantian (replacement cost) aktiva. Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Jika nilai rasio Tobin s Q di atas satu maka investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi. Sebaliknya jika nilai rasio ini di bawah satu maka investasi dalam aktiva tidak menarik perhatian investor. Dapat disimpulkan bahwa rasio Tobin s Q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektifnya manajemen memanfaatkaan sumber-sumber daya ekonomis dalam kekuasaannya. Adapun rumus dari rasio ini
12 24 = ( + ) ( + ) Keterangan: Q EMV = Nilai = Nilai Pasar Ekuitas (EMV = closing price x jumlah saham yang beredar) EBV = Nilai Buku dari Total Ekuitas (EBV = total aset total kewajiban D = Nilai buku dari Total Hutang 2.2 Terdahulu No 1 2 Nama peneliti dan Tahun Sari (2016) Stiyarini (2016) Tabel 2.1 Ringkasan terdahulu Judul Pengaruh Profitabilitas, Ukuran, dan Leverage terhadap Nilai Transportasi Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Independen (X) Profitabilitas (ROE) Ukuran Leverage Dependen (Y) yaitu PBV Independen (X) CR DER Hasil Profitabilitas berpengaruh perusahaan dengan arah koefisien positif. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan arah koefisien positif. Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan arah koefisien negatif. Rasio likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai
13 25 No 3 4 Nama peneliti dan Tahun Wijaya (2016) Tauke,dkk (2017) Judul pada Jasa Telekomunik asi Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio Dan Current Ratio terhadap Nilai Sektor Manufaktur yang terdaftar di Bei Periode Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Real Estate And Property Yang Terdaftar Di TATO ROA Dependen (Y) yaitu PBV Independen (X) ROA DER CR Dependen (Y) yaitu PBV Independen (X) Total Asset DER ROA CR Dependen (Y) Hasil Rasio solvabilitas yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap nilai Rasio aktivitas yang diukur dengan Total Assets Turn Over (TATO) berpengaruh tidak Rasio profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) berpengaruh Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap nilai Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai Ukuran perusahaan (Total Asset) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Struktur modal (DER) berpengaruh positif dan perusahaan (PBV). Profitabilitas (ROA)
14 26 No 5 Nama peneliti dan Tahun Ramdhany (2015) Judul Bursa Efek Indonesia Tahun Pengaruh Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), dan Return On Equity (ROE) terhadap Nilai (Studi Empiris Pada Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode ) yaitu PBV Independen (X) CR QR DAR DER ROE Dependen (Y) yaitu PBV Hasil berpengaruh positif dan perusahaan (PBV). Likuiditas (CR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV). Ukuran perusahaan (Total Asset), struktur modal (Debt to equity ratio), profitabilitas (Return On Asset), dan likuiditas (Current Ratio) secara simultan berpengaruh perusahaan (PBV). Current Ratio (CR) berpengaruh positif terhadap nilai Quick Ratio (QR) tidak berpengaruh positif terhadap nilai Debt to Asset Ratio (DAR) tidak berpengaruh positif terhadap nilai Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap nilai Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh positif terhadap nilai Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) secara simultan berpengaruh signifikan 6 Diani (2017) Pengaruh kebijakan terhadap nilai
15 27 No 7 Nama peneliti dan Tahun Samosir (2017) Judul Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan Profitabilitas terhadap Nilai (Studi Kasus Pada Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun ) Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Utang terhadap Nilai yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Independen (X) DPR DER ROE Dependen (Y) yaitu PBV Independen (X) DER ROE Dependen (Y) yaitu PBV Hasil dividen (DPR), kebijakan hutang (DER), dan profitabilitas (ROE) secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV). kebijakan dividen (DPR) secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) dan kebijakan hutang (DER) secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV) sedangkan profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV). Secara simultan profitabilitas dan kebijakan hutang mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan kata lain kedua variable independen tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan dan factor kedua varibel diatas mempengaruhi nilai perusahaan sebesar 88 persen. Secara parsial bahwa profitabilitas berpengaruh significan terhadap nilai perusahaan begitu juga dengan variable kebijakan hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan
16 28 No 8 9 Nama peneliti dan Tahun Apsari, dkk (2015) Pasaribu (2017) Judul Pengaruh Return On Equity, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, dan Longterm Debt To Equity Ratio terhadap Price Book Value (Studi Pada Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun ) Impact of Fundamental, Risk and Demography on Value of the Firm Independen (X) ROE NPM DER LDER Dependen (Y) yaitu PBV Independen (X) DER ROA Beta Stocks Populati on Growth Dependen (Y) yaitu PBV Hasil pada perusahaan yang terdaftar di JII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan ROE, NPM, DER, LDER berpengaruh signifikan terhadap PBV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial ROE dan NPM berpengaruh positif signifikan terhadap PBV, sedangkan DER dan LDER tidak berpengaruh signifikan terhadap PBV. DER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. Beta Stocks mempiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap PBV. Population Growth memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.
17 29 No Nama peneliti dan Tahun Judul Hasil 10 Hanifah (2016) Analisa Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan, Ukuran, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Independen (X) DER Pertumb uhan Perusaha an Firm Size ROE Dependen (Y) yaitu PBV struktur modal (X1), pertumbuhan perusahaan (X2), ukuran perusahaan (X3) dan profitabilitas (X4) mempunyai arah koefisien yang positif dan secara simultan berpengaruh positif dan struktur modal (X1) mempunyai arah koefisien yang positif dan secara parsial mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai pertumbuhan perusahaan (X2) mempunyai arah koefisien yang positif dan secara parsial mempunyai pengaruh positif dan ukuran perusahaan (X3) mempunyai arah koefisien yang positif dan secara parsial mempunyai pengaruh positif dan profitabilitas (X4) mempunyai arah koefisien yang positif dan secara parsial mempunyai pengaruh positif dan
18 30 No 11 Nama peneliti dan Tahun Anggraini (2013) Judul Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), dan Firmsize terhadap Nilai (PBV) pada Sektor Property, Real Estate & Building Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun Independen (X) PER DER ROA CR Firmsize Dependen (Y) yaitu PBV Hasil Dari hasil pengujian secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), dan Firm Size secara bersamasama berpengaruh positif signifikan terhadap variabel nilai perusahaan (PBV) pada tingkat signifikansi 0,000 Dari hasil pengujian secara individual (uji t) menunjukkan bahwa variabel Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA) dan Firm Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel nilai perusahaan (PBV). Sedangkan variabel Current Ratio (CR) tidak memiliki pengaruh terhadap variabel nilai perusahaan (PBV). 12 Yunita (2015) Pengaruh Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Kebijakan Dividen Independen (X) CR DER ROA DPR Current Ratio tidak berpengaruh secara Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan
19 31 No Nama peneliti dan Tahun Judul terhadap Nilai pada Kelompok Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode Dependen (Y) yaitu PBV Hasil negatif terhadap nilai Return On Asset berpengaruh signifikan positif terhadap nilai Dividend Payout Ratio tidak berpengaruh Currrent Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Devidend Payout ratio secara simultan berpengaruh 2.3 Kerangka Pemikiran Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Menurut Fahmi (2013:120) rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Likuiditas yang tinggi dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi pada perusahaan sehingga permintaan saham perusahaan akan meningkat dan kemudian harganya akan naik (Yunita, 2015). Nilai perusahaan dapat tercerminkan dari harga saham suatu Harga saham yang tinggi akan menandakan bahwa nilai perusahaan itu pun tinggi. Dalam penelitian ini, rasio likuiditas diukur dengan menggunakan Current Ratio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancarnya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin likuid sebuah Semakin tinggi
20 32 likuiditas perusahaan, maka akan semakin banyak dana tersedia bagi perusahaan untuk membiayai operasi dan investasinya, sehingga persepsi investor pada kinerja perusahaan akan meningkat dan selanjutnya berpengaruh pada nilai perusahaan (Said Kelana dan Chandra, 2010:34 dalam Anggraini,2013). Hasil yang dilakukan oleh Ramdhany (2015) memperoleh hasil bahwa rasio likuiditas yang diukur dengan Current Ratio berpengaruh positif terhadap nilai Pengaruh Solvabilitas terhadap Nilai Rasio solvabilitas atau leverage ratio menurut Kasmir (2012:151) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Semakin tinggi nilai solvabilitas perusahaan maka semakin besar beban utang yang ditanggung oleh Besarnya beban utang perusahaan akan memberikan manfaat yaitu penghematan pajak tetapi dapat juga merugikan perusahaan karena akan muncul biaya kepailitan jika perusahaan tidak sanggup melunasi utangnya. Ross (2001) mengembangkan model dimana struktur modal (penggunaan hutang) merupakan sinyal yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Apabila manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan ingin agar harga saham meningkat, perusahaan ingin mengkomunikasikan hal tersebut ke investor.
21 33 yang meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang, sehingga diharapkan investor dapat menangkap sinyal positif tersebut dari Kepercayaan investor ini akan ditunjukkan melalui pengembalian saham perusahaan tersebut yang nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan tersebut (Anggraini,2013). Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio yang berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditur) dengan pemilik Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Bagi perusahaan semakin besar rasio ini akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva (Stiyarini,2016). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tauke dkk (2017) dan Pasaribu (2017) memperoleh hasil yang sama bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Rasio profitabilitas atau rentabilitas menurut Kasmir (2012:196) merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi Rentabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang menguntungkan. Hal ini menjadi
22 34 daya tarik investor untuk memiliki saham Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan sehingga nilai perusahaan pun akan tinggi (Yunita, 2015). Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Equity yang dapat mengukur kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba yang tersedia bagi pemegang saham (Syamsuddin, 2009:63). Semakin besar ROE semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan, kenaikan rasio ini yang berarti terjadi kenaikan laba bersih yang didapat oleh perusahaan, kenaikan laba akan menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan (Sari,2016). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Apsari dkk (2015) dan Sari (2016) memperoleh hasil bahwa rasio profitabilitas yang diukur oleh Return on Equity berpengaruh positif terhadap nilai Pengaruh Likuiditas,Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Nilai Sebelum menanamkan modalnya di suatu perusahaan, investor akan menilai terlebih dahulu kinerja suatu perusahaan dan prospek perusahaan di masa mendatang. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko yang terjadi dalam berinvestasi. Investor akan tertarik untuk berinvestasi apabila perusahaan memiliki nilai perusahaan yang tinggi. Investor dapat melihat kinerja keuangan perusahaan dengan menganalisis laporan keuangan yang telah dibuat oleh Kinerja keuangan perusahaan yang baik akan menjadi sinyal yang positif bagi investor dan nantinya akan meningkatkan nilai perusahaannya. Menurut Fahmi (2013:116) ada tiga rasio keuangan yang paling dominan yang
23 35 dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kinerja suatu perusahaan, yaitu rasio likuiditas (liquidity ratio), rasio solvabilitas (solvability ratio), dan rasio profitabilitas (profitability ratio).
24 36 Faktor Fundamental Rasio Likuiditas (Current Ratio) (X 1 ) CR = H 1 Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) (X 2 ) DER = H 2 Nilai (Price Book Value) (Y) PBV = Rasio Profitabilitas (Return on Equity) (X 3 ) ROE = H 3 H 4 Keterangan: Parsial Simultan Gambar 2.1 Paradigma 2.4 Hipotesis Berdasarkan uraian keterkaitan antara rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: H 1 : H 2 : H 3 : Rasio Likuiditas berpengaruh terhadap Nilai. Rasio Solvabilitas berpengaruh terhadap Nilai. Rasio Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai.
25 37 H 4 : Rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap Nilai.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. (Martono & Harjito,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan alat sangat penting untuk memperoleh informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Menurut Margaretha (2011:5), Nilai ( value) perusahaan yang sudah go public merupakan nilai yang tercermin dalam harga pasar saham perusahaan, sedangkan nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Ada banyak jenis-jenis rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis keuangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Horne dan Wachowicz
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk
28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan diperlukan ukuran-ukuran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.
A. Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. Adha dan Ratna
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dividen Dividen menurut Riyanto (2008:265) adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia masih dirasakan berdampak negatif sampai sekarang ini. Penyebabnya yaitu didahului dengan terjadinya krisis moneter, krisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang jelas. Ada beberapa yang mengemukakan tujuan dari berdirinya suatu perusahaan dengan tujuan pertamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk dijual.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Prospek perekonomian suatu negara ditentukan oleh tiga hal penting. Pertama, kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.
Lebih terperinciBAB 1I TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Hal ini diperlukan agar laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Price Earnig Ratio Price Earning Ratio merupakan salah satu ukuran paling besar dalam analisis saham secara fundamental dan bagian dari rasio penilaian untuk mengevaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru Indonesia, baik di kota-kota besar maupun didaerah. Pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan alat sangat penting untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan pasar modal, kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LAPORAN KEUANGAN Sebuah perusahaan yang baik sudah seharusnya membuat laporan keuangan setiap periode untuk mengetahui kinerja perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio merupakan salah satu rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan (Signalling theory) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan penelitian ini, yaitu : 1. Kadek dan Luh (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan semua perusahaan menurut ahli keuangan tidak jauh berbeda satu sama lainnya, hanya saja cara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan suatu perusahaan dalam berinvestasi adalah untuk meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemilik modal menyerahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peneliti Terdahulu Pada penelitian ini menggunakan hasil dari para penelitian terdahulu sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut panelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Leverage mencerminkan kemampuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Leverage 2.1.1 Pengertian Leverage Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Leverage mencerminkan kemampuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang dirasakan adalah persaingan yang semakin tajam khususnya dalam dunia usaha. Persaingan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham pada dasarnya merupakan bukti penyertaan modal dari investor kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan investor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Salah satu faktor yang memotivasi investor dalam melakukan kegiatan investasi yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Pesinyalan ( Signalling Theory ) Teori pesinyalan menunjukkan adanya asimetri informasi antara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan ( Signalling Theory ) Teori pesinyalan menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang diumumkan secara periodik oleh pihak manajemen. Laporan keuangan ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat pengujian saja tetapi juga sebagai dasar
Lebih terperinci10 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Pada bab ini akan disajikan kajian terhadap teori atau konsep yang relevan dengan isu penelitian. Selanjutnya adalah mengenai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati investor karena memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, berikut ini penyajian mengenai pengertian yang berkaitan dengan judul menurut beberapa ahli, hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. Saham (stock
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kinerja Keuangan Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas suatu organisasi dalam setiap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, 1996). Semakin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh perkembangan pasar modal yang ada di Indonesia, investor tertarik dengan saham yang dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi sebagai penulisan dalam penelitian ini. Berikut adalah uraian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan dan memperoleh pendapatan (income)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Laporan Tahunan Perusahaan Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan keuangan emiten dalam jangka waktu satu tahun. Termasuk di dalam laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Berikut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini setiap negara harus mampu mengacu pada pembangunan dan perekonomian. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hal berikut ini: 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori 2.1.1 Current Ratio (CR) Kasmir (2016:134) menerangkan bahwa: Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and beverages) mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Dalam menjalankan kegiatan operasional maupun mengembangkan usaha, setiap perusahaan membutuhkan dana. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut perusahaan perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan memerlukan dana yang cukup besar untuk melakukan ekspansi usaha. Dana tersebut dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam operasional
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah variabel TATO, CR, DER, NPM, ROE, PBV, SIZE, AKO berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap EPS. Hasil pengujian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Profitabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rasio Profitabilitas Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan didirikan mempunyai tujuan yang jelas, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini
Lebih terperinciII. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi
17 II. TIN JAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian saat ini pun tumbuh dengan pesat dan menjadi perekonomian yang terbuka. Dalam situasi perekonomian pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun pemerintah jangka panjang dalam berbagai instrumen keuangan yang diperjualbelikan, salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan perbankan memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana merupakan elemen utama yang
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,
18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang paparan teori mengenai return saham yang merupakan gambaran hasil
12 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini menjelaskan teori-teori yang mendukung hipotesis yang dapat digunakan sebagai analisis hasil penelitian. Tinjauan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan umumnya dianggap sangat penting dalam sebuah bisnis. Tidak hanya untuk internal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas
Lebih terperinci