BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Perlakuan Post Tes Eksperimen (R) X O 1 Kontrol (R) - O 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Perlakuan Post Tes Eksperimen (R) X O 1 Kontrol (R) - O 2"

Transkripsi

1 A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sukmadina (01:315) mendefinisikan bahwa Desain penelitian (research desain) merupakan prosedur atau langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian serta analisis data mencangkup metode, sumber, dan teknik pengumpulan data yang digunakan analisis dan interprestasi data. Desain yang akan digunakan pada penelitian ini adalah desain eksperimen. Jenis penelitian dalam desain eksperimen yang termasuk dalam kuasi eksperimen. Sehingga desain penelitian dalam penelitian yang termasuk ke dalam kuasi eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest Only Design With Nonequivalenr Groups, yaitu eksperimen terhadap kelompok yang satu kelompoknya diberi perlakuan dan posttest, sedangkan pada kelompok lain hanya hanya diberikan posttest saja, tidak ada perlakuan (Darmawan, 013:4) Desain penelitian Kelompok Perlakuan Post Tes Eksperimen (R) X O 1 Kontrol (R) - O Keterangan : O 1 = tes akhir/ posttest (sesudah perlakuan) pada kelompok eksperimen X = Treatment yang diberikan (Model pembelajaran Problem based learning) O = test akhir/ posttest pada kelompok kontrol. Dalam penelitian ini subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelompok yang akan diberikan perlakuan dengan menggunakan / menerapkan model problem based learning ketika proses pembelajaran berlangsung, sedangkan kelas kontrol adalah kelompok yang tidak diberikan perlakuan/penerapan berupa model problem based learning. Sehingga, pengaruh perlakuan pada kedua kelompok Tika Kartika Sari, 014 PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 41 dipelajari dengan menilai perbedaan hasil belajar yaitu skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 1. Prosedur Eksperimen a. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang berdasarkan Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD). b. Guru mengungkapkan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi diperusahaan mengenai posisi penting ayat jurnal penyesuaian. c. Guru memberikan umpan balik kepada siswa untuk merumuskan permasalahan yang ada pada perusahaan (jika perusahaan tersebut tidak melakukan penyesuaian terhadap akun-akun yang harus disesuaikan) d. Guru memotivasi siswa serta mendorong siswa untuk memahami permasalahan terhadap akun-akun penyesuaian. e. Guru menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari yaitu ayat jurnal penyesuaian dengan akun-akun adalah Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar) dan Koreksi Kesalahan. f. Guru mendemonstrasikan materi ayat jurnal penyesuaian dan memberikan contoh soal dari mulai akun Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar) dan Koreksi Kesalahan. g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya berdasarkan kemampuan awal yang dimiliki dalam memahami dan mendefinisikan akun-akun penyesuaian. h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan informasi-informasi diantarnya : apa yang diketahui tentang ayat jurnal penyesuaian, serta untuk menganalisis fakta-fakta yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. i. Guru menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari yaitu ayat jurnal penyesuaian dengan akun-akun Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan

3 4 Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar) dan Koreksi Kesalahan. j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai penjelasan yang kurang dipahami/kurang dimengerti. k. Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi serta memfasilitasi siswa dengan sejumlah bahan ajar/topic seperti lembar kegiatan siswa (LKS) yang berbasis masalah. l. Guru membagi siswa kedalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri 4-5 orang yang bersifat heterogen. Yakni, siswa kelompokan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. m. Guru memberikan bantuan dan membimbing kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pemecahan masalah dalam setiap pertanyaan pada lembar lks. n. Guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas. o. Guru sebagai fasilitator menjelaskan bahwa setiap pemecahan masalah/pendapat hasil diskusi kelompok menyatakan Setuju atau tidak, dengan pemaparan kelompok yang mempresentasikan. p. Guru melakukan evaluasi dengan mengkoreksi dan menjelaskan hasil pemecahan masalah. Serta guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dipelajari, dan guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengulas dan mengukur kemapuan siswa dalam setiap pertemuan.

4 43 Adapun Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut : Tabel 3. Kegiatan Tahap Pelaksanaan Eksperimen Tahap 1 Tahapan Orentasi siswa pada masalah Kegiatan - Guru menyampaikan tujuan pelajaran sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). - Guru mengungkapakan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi diperusahaan mengenai posisi penting ayatjurnal penyesuaian. - Guru memberikan umpan balik kepada siswa untuk merumuskan permasalahan yang ada pada perusahaan (jika perusahaan tersebut tidak melakukan penyesuaian terhadap akun-akun yang harus disesuaikan) - Guru memotivasi siswa serta mendorong siswa untuk memahami permasalahan terhadap akun-akun penyesuaian. Tahap Mengorganisasikan siswa untuk belajar - Guru menjelaskan materi mengenai ayat jurnal penyesuaian. akun-akun dalam penyesuaian adalah Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar), dan Koreksi Kesalahan. - Guru mendemonstrasikan materi ayat jurnal penyesuaian dan memberikan contoh soal dari mulai akun Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar) dan Koreksi Kesalahan. - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya berdasarkan kemampuan awal yang dimiliki dalam memahami dan mendefinisikan akun-akun penyesuaian. - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan informasi-informasi diantarnya : apa yang diketahui tentang ayat jurnal penyesuaian, serta untuk menganalisis fakta-fakta yang berhubungan dengan permasalahan tersebut.

5 44 Tahap 3 Membimbing pengalaman individu/kelompok Tahap 4 Mengembangkan menyajikan karya Tahap 5 dan hasil Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah - Guru memberikan kesempatan untuk siswa dalam pengumpulan informasi serta memfasilitasi siswa dengan sumber-sumber bahan ajar/topic. - Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri 4-5 orang dengan setiap kelompok bersifat heterogen. Yakni, membagi siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mencari kejelasan serta solusi untuk pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan sumbersumber yang telah diberikan. - Guru memberikan bimbingan kepada kelompok/individu yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pemecahan dalam setiap pertanyaan pada lembar kegiatan siswa (LKS) - Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok. Dengan jalan satu atau dua kelompok yang mewakilinya sebagai kelompok penyaji, sedangkan kelompok bukan penyaji menanggapinya. - Guru sebagai fasilitator menjelaskan bahwa setiap pemecahan masalah/pendapat hasil diskusi kelompok. - Guru memberikan umpan balik kepada kelompok bukan penyaji untuk mengungkapkan pendapat tentang pemecahan masalah/hasil diskusinya. - Guru melakukan evaluasi dengan mengkoreksi dan menjelaskan hasil pemecahan masalah. Serta guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dipelajari, dan guru memberikan umpan balik kepada siswa untuk mengulas dan mengukur kemapuan siswa dalam setiap pertemuan. B. Operasionalisasi Variabel Menurut sugiyono (008:58) variabel merupakan atribut, sifat, nilai dari kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Operasional variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel-variabel penelitian agar pengukuran yang dilakukan menjadi lebih mudah sehingga dapat dijadikan patokan dalam pengumpulan data. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

6 45 Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Variabel Hasil belajar siswa Dimensi Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu nampak dalam perubahan yang diamati dan diukur. (Arikunto, 009:133) Indikato r Posttest Interval Skala C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Arikunto (009:108) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, populasi bukan hanya berarti orang ataupun benda lainnya, tetapi meliputi karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh suatu objek. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 6 Bandung tahun ajaran 013/014 sebanyak 84 siswa.. Sampel Menurut Furqon (008:146) mengemukakan bahwa Suatu sampel adalah bagian dari suatu populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara nonprobality sampling yaitu dengan cara pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan sama bagi setiap anggota untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan purposive sampling yaitu teknik pengumpulan sampel yang lebih mengutamakan tujuan penelitian. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 6 Bandung. karena pihak sekolah tidak memperbolehkan untuk melakukan random terhadap, maka penelitian ini menggunakan rancangan desain penelitian dengan menggunakan kuasi eksperimen. Dari populasi yang berjumlah 84 siswa, maka diambil keseluruhan untuk dijadikan sampel yang dimana dari 84 siswa tersebut dibagi menjadi kelompok yaitu kelompok eksperimen sebanyak 4 siswa dan kelompok kontrol sebanyak 4 siswa.

7 46 Berdasarkan pertimbangan pemilihan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Kelas Jumlah Siswa Tabel 3.4 kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai ratarata Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas Kelompok XI IPS 1 4 siswa 65,1 34 Kontrol XI IPS 4 siswa 6,18 37 Eksperimen Sumber : data diolah (pra penelitian) D. Teknik pengumpulan data Pengumpulan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan permasalahan penelitian. Dalam pengumpulan data tersebut perlu dilakukan dengan teknik tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dengan benar dan relevan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dokumentasi Dalam melaksanakan penelitian, penulis mengunakan dokumentasi hasil nilai ualangan harian (UH) yang diperoleh dari guru akuntansi yang bersangkutan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar peserta didik.. Tes Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Arikunto (010: 193) tes merupakan serentetan pernyataan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Dapat diartikan tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan dan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, serta kemapuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

8 47 Dalam penelitian ini tes berbentuk uraian, pemilihan soal dengan bentuk uraian bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah akuntansi. Instrumen tes ini digunakan pada saat posttest setelah penerapan Problem Based Learning (PBL). Menurut Makmum (003: 196), bahwa test yang baik harus memenuhi kreteria tes yang baik, antara lain : 1. Memiliki taraf ketetapan (validity) yang memadai. Memiliki taraf kemantapan sehingga pengukuran dapat dipercaya. 3. Memiliki kepraktisan 4. Memiliki keampuhan Cukup jelas bahwa pengukuran kreteria tes yang baik adalah melalui uji validitas, uji realibilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya pembeda dengan dibantu software anates V4 E. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis a. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Validitas adalah ketetapan tes yaitu instrumen yang digunakan untuk mengukur sesuatu, teliti dan tepat sasaran. Menurut Arikunto (009: 64) bahwa data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid. Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur. Ketetapan suatu tes sebagian besar tergantung pada penilaian item (soal) yang digunakan. Dengan kata lain, suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (valid) jika teknik atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur. Tes yang akan diberikan kepada siswa merupakan tes dalam bentuk soal uraian. Rumus yang digunakan untuk menentukan valid atau tidaknya dalam penelitian ini yaitu menggunakan software anates yang diperkenalkan oleh Kartono dan Wibisono Y agar lebih mudah dan lebih valid.

9 48 Setelah diperoleh nilai r hitung kemudian dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikansi yang dipakai α = 0.05 Kaidah keputusan : - Jika r hitung > r tabel artinya item soal valid - Jika r hitung r tabel artinya item soal tidak valid Tabel 3.5 Kriteria Validitas Besarnya Koefisien Korelasi Kriteria 0,800 1,00 Sangat Tinggi 0,600 0,800 Tinggi 0,400 0,600 Cukup 0,00 0,400 Rendah 0,00 0,00 Sangat Rendah (Arikunto, 009:75) Setelah dilakukan perhitungan data dengan bantuan software Anates V4, hasil perhitungan yang didapatkan adalah sebagai berikut : Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Tiap Butir Soal Nomor R Hitung R Tabel Keterangan Kreteria Soal 1 0,569 0,3044 Valid Cukup 0,54 0,3044 Valid Cukup 3 0,77 0,3044 Valid Tinggi 4 0,78 0,3044 Valid Tinggi 5 0,61 0,3044 Valid Tinggi 6 0,61 0,3044 Valid Tinggi 7 0,760 0,3044 Valid Tinggi 8 0,66 0,3044 Valid Tinggi (sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir) Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa 8 soal yang diuji dapat dinyatakan valid dengan tingkat signifikan r tabel = 0,3044 dengan df = 4- = 40 dan α = 0,05. Dari perhitungan yang dilakukan menggunakan software Anates V4 menunjukan dengan kriteria uji bahwa jika r hitung > r tabel maka tiap butir soal dapat dinyatakan valid. sehingga dari 8 soal yang diujikan dinyatakan semua valid, oleh karena itu semua soal akan digunakan saat pelaksanaan Posttest pada

10 49 akhir pertemuan setelah melakukan penelitian. Posttest yang digunakan bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran.. Uji Realibilitas Reabilitas adalah ketetapan tes, merupakan kreteria untuk menetapkan taraf ketelitian, bila ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Ketetapan ini berlaku untuk setiap alat ukur yang sama. Reliabilitas ini dinyatakan dalam koefisien reabilitas. Suatu instrumen dikatakan mempunyai ketetapan apabila hasil pengukuran sama atau ajeg disegala waktu dan tempat. Untuk mencari realiabilitas maka peneliti menggunakan software Anates V4 yang diperkenalkan oleh Kartono dan Wibisono Y. software Anates ini bermanfaat untuk mengetahui dan mempermudah dalam menentukan hasil reliabilitas, validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Setelah diperoleh nilai r hitung kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dengan taraf signifikansi α = 0,05. Kaidah Keputusan: - Jika r hitung > r tabel artinya item soal reliabel. - Jika r hitung r tabel artinya item soal tidak reliabel setelah perhitungan dilakukan, maka didapatkan perhitungan reliabilitas dengan cara membandingkan antara r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung yang diperoleh dari reliabilitas soal adalah sebesar 0,80, sedangkan r tabel sebesar 0, Maka dilihat dari perolehan r hitung dengan r tabel maka dapat dinyatakan instrumen penelitian dinyatakan Reliabel. Artinya soal tersebut dinyatakan reliabel karena memiliki nilai r hitung > r tabel. 3. Daya pembeda Adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang lebih (berkemampuan tinggi ) dengan siswa yang kurang (berkemampuan rendah ). Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,

11 50 disingkat D (d besar). Indeks diskriminasi (daya pembeda) ini bekisar 0,00 sampai 1,00. Indeks diskriminasi ditandai dengan tanda negative (-). Maka untuk membedakannya ada tiga titik pada daya pembeda. -1,00 0,00 1,00 Daya pembeda Daya pembeda Daya pembeda negative rendah tinggi (positif) Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah : D = B A J A B B J B = P A P B (Arikunto, 009 :13) Keterangan : J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itudengan benar B B = B A = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal J A itu dengan benar P A = B B = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar J B (indeks kesukaran) = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar P B Tabel 3.7 Klasifikasi Daya pembeda Skor Kategori 0,00 0,0 jelek (poor) 0,1 0,40 cukup (satistifactory) 0,41 0,70 baik (good) 0,71 1,00 baik sekali (excellent) Negatif semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja (Arikunto, 009:18)

12 51 Untuk menentukan daya pembeda soal maka dilakukan perhitungan dengan bantuan software Anates V4, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.8 Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal Nomor Soal Indeks DP (%) Klasifikasi 1 3,73 Cukup 3,73 Cukup 3 45,00 Baik 4 41,8 Baik 5 9,09 Cukup 6 40,00 Baik 7 5,7 Baik 8 30,00 Cukup (Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir) Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas dengan dibantu menggunakan software Anates V4 menunjukan empat soal berada pada kategori baik dan empat soal berkategori cukup. Hal ini menyimpulkan bahwa soal yang diberikan dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Dan 8 soal dinyatakan cukup baik untuk digunakan pada saat pelaksanaan posttest pada akhir pertemuan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan siswa setelah proses pembelajaran yang telah dilakukan. 4. Taraf Kesukaran Menurut Arikunto (009:07) bahwa Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya jika soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00 indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Sebaliknya indeks 1,00 menunjukan bahwa soal terlalu mudah.

13 5 0,0 1.0 Sukar Mudah Indeks kesukaran ini diberi symbol P (Proporsi) maka untuk mencari P digunakan Rumus sebagai berikut : P = B JS Keterangan : (Arikunto, 009:08) P B JS = Indeks Kesukaran = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul = jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.9 Klasifikasi Indeks Kesukaran Skor Kategori P 0,00 sampai 0,30 soal sukar P 0,31 sampai 0,70 soal sedang P 0,71 sampai 1,00 soal mudah (Arikunto, 009:10) Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates V4, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Nomor Soal Indeks Kesukaran (P) Keterangan 1 6,73 Sedang 64,55 Sedang 3 39,77 Sedang 4 70,91 Sedang 5 73,64 Mudah 6 70,00 Sedang 7 46,59 Sedang 8 77,73 Mudah (Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

14 53 Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan software Anates V4, maka dapat disimpulkan bahwa semua soal yang diuji coba berada pada taraf kesukaran kategori enam sedang dan dua mudah. Sehingga soal baik digunakan untuk dilakukan pada saat posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah melaksanakan pembelajaran. 5. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk menetukan sampel tersebut apakah kedua kelas tersebut homogen atau tidak. Apabila kelas tersebut homogen berarti tidak terdapat perbedaan yang berarti antara kemampuan awal kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan/treatment. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan data awal dari kedua kelas. Adapun langkah-langkah dalam menguji homogenitas varians, yaitu sebagai berikut: 1. Mencari nilai varians Tabel 3.11 Nilai Varians Nilai Varians Sampel Sampel 1 Sampel Standar Deviasi (s) Varians (S) Sampel (n) (Riduwan, 013:344). Memasukkan angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel Uji Bartlet Tabel 3.1 Uji Bartlet Sampel dk = (n-1) S i Log S i (dk) Log S i Jumlah (ni 1) (dk) Log S i 3. Menghitung varians gabungan dari sampel yang diteliti S = (n 1.S 1 )+ (n.s ) n 1 +n (Riduwan, 013:344)

15 54 4. Menghitung log S 5. Menghitung nilai B B= (log S ) x (n i 1) (Riduwan, 013:344) 6. Menghitung nilai hitung hitung = (lon 10) [B - (db) log S i ] (Riduwan, 013:344) 7. Bandingkan nilai hitung dengan tabel, untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = k-1 Kaidah Keputusan: hitung tabel artinya varians tidak homogen. hitung tabel artinya varians homogen. 6. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah chi kuadrat. berikut langkahlangkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan uji Chi kuadrat (Riduwan, 011: 187) Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang berdistribusi normal. Selain itu, untuk mengetahui bahwa sampel yang dijadikan objek penelitian adalah mewakili populasi, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi. Untuk melakukan uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan distribusi Chi Kuadrat. Berikut langkah- langkah pengujian normalitas data dengan distribusi Chi Kuadrat adalah sebagai berikut : 1. Menentukan skor besar dan kecil. Menentukan rentangan (R)

16 55 R= skor terbesar - skor terkecil 3. Menentukan banyaknya kelas (BK) (Riduwan, 011:188) BK = 1 + 3,3 log n 4. Menentukan panjang kelas (i) (Riduwan, 011:188) 5. Menentukan tabulasi data penolong No I = R BK Kelas Interval F Tabel 3.13 Tabel Penolong Nilai Tengah (X i ) X i (Riduwan, 011:188) f. X i f. X i 6. Menentukan rata-rata atau mean X = fx i n 7. Menentukan simpangan baku (S) (Riduwan, 011:188) S = n. fx i ( fx i ) n. (n 1) (Riduwan, 011:188) 8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara : a. Menentukkan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5

17 56 b. Mencari nilai Z score untuk batas kelas interval dengan rumus : Z = Batas kelas x S (Riduwan, 013:181) c. Mencari luas 0 Z dari tabel kurva normal dan 0 Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 Z, yaitu angka baris 1 dikurangi baris, angka baris dikurangi angka baris 3 dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n). No Batas Kelas Z Tabel 3.14 Tabel Daftar Frekuensi Luas Kelas Luas O Z Tiap Interval f e f 0 9. Menghitung Chi Kuadrat ( ) dengan rumus: hitung k = (f o f e ) i 1 f e (Riduwan, 013:18) (Riduwan, 013:18) 10. Membandingkan ( ) dengan ( ) hitung tabel dimana = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k 1 Kaidah keputusan : - Jika artinya data berdistribusi tidak normal hitung tabel - Jika artinya data berdistribusi normal hitung tabel

18 57 b. Uji Hipotesis Menurut Sudjana (004:156) uji beda rata-rata ini dilakukan untuk mengetahui apakah: Dua populasi yang kita pelajari itu mempunyai rata-rata yang perbedaannya tidak berarti, atau apakah terdapat perbedaan yang cukup memberikan kepada kita untuk menyimpulkan bahwa dua sampel yang kita ambil itu berasal dari populasi dengan rata-rata yang tidak sama. Apabila dari pengujian statistika diperoleh keputusan yang mendukung atau setuju dengan (H 0 ), maka dapat dikatakan bahwa (H 0 ) Diterima. Sebaliknya jika diperoleh keputusan yang membelot atau bertentangan dengan keputusan (H 0 ), maka dapat diambil tindakan bahwa (H 0 ) ditolak. Riduwan (011: 171) Rumus yang digunakan untuk uji-t adalah : x 1 x t = s 1 n n (Sudjana, 004:16) Keterangan : t x 1 x s : Uji beda rata-rata : Rata- rata kelas eksperimen : Rata rata kontrol : Simpangan baku gabungan Simpangan baku gabungan didapatkan dari rumus : s = (n 1 1)s 1 + (n ) s n 1 + n Keterangan : s 1 : varians sampel dari populasi yang berukuran n 1 s : varians sampel dari populasi yang berukuran n (Sudjana, 004:16)

19 58 n 1 dan n : banyaknya data kelas eksperimen dan kelas kontrol Nilai t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan dengan tabel distribusi t ( t tabel ). Taraf signifikansi yang dipakai adalah 0,05. Kaidah keputusan: - Jika nilai t tabel t hitung < t tabel, artinya H 0 diterima dan H 1 ditolak - Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima Keterangan : - H 0 : µ 1 = µ : Tidak terdapat Pengaruh hasil belajar siswa antara kelas yang mendapat perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). - H 1 : µ 1 µ : Terdapat pengaruh hasil belajar siswa antara kelas yang mendapat perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Desain penelitian merupakan cara atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian. Desain penelitian digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Pengertian quasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Sugiyono (2008:5) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2012:3). Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2012:3). Metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (01:3). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini yaitu metode deskriptif dan verifikatif. Sukmadinata,NS (2005:74) berpendapat bahwa:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes A III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Metode penelitian menurut Sugiyono (006:1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang akan digunakan adalah quasi eksperiment atau

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang akan digunakan adalah quasi eksperiment atau 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya maka haruslah terlebih dahulu menentukan metode penelitian yang tepat, untuk mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengarah pada penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian yang mempunyai maksud mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan peta jalan bagi peneliti yang menuntun dan menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen. Eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan langkah prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian atau disebut dengan rancangan penelitian mengungkapkan baik struktur masalah penelitian maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka terlebih dahulu harus menemukan metode penelitian yang tepat, untuk memperoleh data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab dan diuji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode (Quasi Eksperimental Design), yaitu dengan memberi dua perlakuan terhadap dua kelompok siswa. Kelompok pertama diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen pada umumnya dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Peran metode penelitian sangat diperlukan untuk menghimpun data dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan petunjuk tentang bagaimana penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel III. METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, jenis dan teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs. Dikatakan Pre-Experimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (kuasi eksperimen), karena penelitian ini membandingkan dua kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung yang terletak di jalan Lengkong Kecil nomor 53. Populasi adalah keseluruhan subjek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control group pretest-posttest ( Suharsimi Arikunto 2006 :86 ) yang dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Keefektifan Penerapan Kombinasi Metode Numbered Head Together dan Index Card Match dalam meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Akidah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Sugiyono (2009, hlm.80) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Desain penelitian ini adalah Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Sukabumi pada tahun pelajaran 2013-2014. Kemudian terpilih tiga kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode yang digunakan oleh peneliti adalah analisis deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode yang digunakan oleh peneliti adalah analisis deskriptif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mempermudah proses penelitian, maka seorang peneliti harus mempunyai rancangan metode agar penelitiannya lebih terarah. Hal ini akan mempermudah peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 34

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian 42 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Rumusan komparatif adalah rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini berjenis Pre-Experimental Design. Kelas yang diberi perlakuan hanya satu kelas dan hanya ingin melihat peningkatan keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian pendidikan dapat diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2011:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model desain ekperimental semu atau istilah lainnya adalah Quasy Experimental Design, dengan desain penilitian ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Sugiyono, 2011, hlm. 6).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Definisi desain penelitian menurut Nasution (2009:23) adalah Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experimental design), bentuk yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gaya belajar siswa dan pengaruhnya terhadap perbedaan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci