BAB V PENUTUP. 5.1 Ringkasan pelaksanaan kegiatan kerja praktek. pada KSPSS Berkah Mitra Hasanah sebagai brikut :

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP 5.1 Ringkasan pelaksanaan kegiatan kerja praktek Ringkasan kuliah kerja praktek tentang mekanisme pembiayaan mudhorobah pada KSPSS Berkah Mitra Hasanah sebagai brikut : Untuk mendiskripsikan mekanisme pembiayaan mudhorobah Berdasarkan hasil pengamatan di KSPPS Berkah Mitra Hasanah Genuk Semarang dalam pelaksanaan pemberian pembiayaan mudharabah sudah diterapkan dengan baik. karena Mekanisme Pembiayaan Mudharabah di KSPPS Berkah Mitra Hasanah sudah memenuhi standar pembiayaan yaitu menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi tingkat hidup kemiskinan. Dalam proses pemberian pembiayaan karena hal ini dimaksudkan agar pembiayaan yang diberikan tidak akan mengalami masalah, kemudian bagian ini merupakan dasar bagi pimpinan KSPPS Berkah Mitra Hasanah Genuk Semarang untuk mengambil keputusan bahwa permohonan tersebut diterima atau ditolak. pembiayaan seperti mudharabah ini tentunya tidak akan terlepas dari permasalahan atau resiko-resiko yang timbul yaitu pembiayaan macet, atau angsuran tersendat-sendati KSPPS Berkah Mitra hasanah memberikan fasilitas pinjaman diantaranya adalah pinjaman pembiayaan mundhorobah. 35

2 Untuk mengetahui tata cara dalam transaksi pembiayaan mudhorobah. Dalam tata cara transsaksi pembiayaan mudhorobah pada KSPPS Berkah Mitra Hasanah. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh calon nasabah diantaranya sebagai berikut: 1. Mengumpulkan syarat-syarat dalam pengajuan akhad mudhorobah Untuk mengumpulkan semua persyaratan yang harus di legkapi dalam pengajuan kredit seperti :KTP,Kartu Keluarga,Slip Gaji,Jaminan yang akan di ajukan,pas Foto,Foto copy buku tabungan,from permohonan pengajuan pinjaman. 2. Cara pengajuan pinjaman Pengajuan awal pinjaman oleh seorang nasabah yang diwajibkan untuk memilki rekening tabungan di kantor KSPPS Berkah Mitra Hasanah yang bersangkutan. Kemudian calon nasabah mengisi formulir permohonan yang telah di sediakan dan disertai matrai Memproses survay calon nasabah Staff marketing melakukan survey lapangan untuk memutuskan apakah pembiayaan akan disetujui atau tidak. Apabila pembiayaan di setujui bagian marketing membuat usulan permohonan kepada komite pembiayaan dan bagian marketing menghubungi calon anggota untuk proses realisasi dana. Sedangkan untuk calon anggota yang dinyatakan

3 37 tidak layak dibuatkan surat penolakan dan permohonan tersebut dianggap batal, sehingga dana tidak bisa direalisasi. 4. Proses pengumpulan berkas Setelah berkas-berkas permohonan di realisasi dan di setujui oleh bagian marketing kemudian berkas di serahkan kepada teller untuk mencairkan uang pinjaman. 5. Memproses pencairan pinjaman Setelah seluruh persyaratan permohonan terpenuhi dan di sarankan oleh staff marketing, maka memeriksa seluruh kelengkapan dan memastikan bahwa seluruh dokumen sah dan masih berlaku. Jika dokumen sudah diyakini kelengkapan, maka petugas mengisi dan menandatangani pada bagian pencairan. 6. Pinjaman bermasalah Pembiayaan mudharabah bermasalah menurut BMT Mitra Hasanah merupakan suatu pembiayaan mudharabah yang dalam masa akad mengalami keterlambatan atau kemacetan pembayaran angsurannya, di karenakan usaha yang dijalankan nasabah mengalami kemunduran akibat krisis ekonomi, bencana alam seperti banjir, kebakaran, dan lain sebagainya Kendala-kendala yang dihadapi koprasi Banyak faktor penyebab keterlambatan pembayaran Salah satu penyebab terjadinya keterlambatan dan kemacetan dalam pembayaran angsuran pembiayaan adalah ketidak jujuran nasabah dalam mengelola dananya, oleh karena itu pihak BMT seharusnya melakukan pengawasan yang ketat

4 38 (controlling) pada nasabah dalam mengelola dananya dalam jangka waktu yang intens (sebulansekali), bukan hanya menganalisis karakter dan kondisi ekonomi pada saat survey saja Solusi yang dilakukan oleh koprasi. Penanganan pembiayaan bermasalah yang dilakukan adalah sering dan datang ke anggota, mencari penyebab permasalahan usaha yang ada, memberi solusi dan jalan pemecahannnyadengan cara 3R (Rescheduling, Reconditioning, Restructuring).Rescheduling, yaitu penjadwalan kembali jangka waktu angsuran serta meperkecil angsuran.restructuring, yaitu perubahan jumlah plafon (menambah atau mengurangi pembiayaan) dan jadwal pembiayaan.reconditioning, yaitu memperkecil margin keuntungan atau bagi hasil, penundaan bagi hasil, sedangkan nasabah hanya mengangsur pokok terlebih dahulu 5.2. Saran Berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan, maka penullis memberikan saran-saran dalalm upaya memajukan KSPPS Berkah Mitra Hasanah Genuk Semarang sebagai berikut: 1. Mekanisme yang diterapkan sudah memenuhi tingkat keamanan bagi KSPPS, sehingga mampu meminimalisir resiko. Maka dari itu diharapkan KSPPS Berkah Mitra Hasanah mampu terus menjaga dan menerapkan mekanisme tersebut. 2. KSPPS Berkah Mitra Hasanah Genuk Semarang harus mampu mengembangkan produk yang dapat mencakup semua kebutuhan masyarakat.

5 39 Sehingga melalui produk-produk tersebut KSPPS Berkah Mitra Hasanah dapat menjalin kerjasama dengan calon-calon nasabah dengan lingkup yang luas. 3. Pemberian pembiayaan mudharabah merupakan salah satu fasilitas pelayanan pembiayaan yang diberikan oleh KSPPS Berkah Mitra Hasanah, untuk itu KSPPS Berkah Mitra Hasanah hendaknya dapat lebih memperkenalkan pelayanan pembiayaan mudharabah ini agar dapat dimanfaatkan terutama oleh masyarakat golongan ekonomi lemah dalam meningkatkan usahanya ataupun meningkatkan taraf hidupnya. 4. Sebaiknya ada salah satu SDM yang hanya difokuskan pada bagian pembiayaan yang bukan hanya di kantor saja, melainkan langsung terjunke lapangan melakukan controlling pada nasabah sehingga apabila terjadi permasalahan dapat segera dimusyawarakan solusinya dengan nasabah tersebut, contohnya melakukan akad ulang dimana nisbah bagihasil lebih kecil dari akad sebelumnya. Dengan begitu, masalah kemacetan pembayaran dapat terminimalisir.