BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR TAHUN TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN RAKYAT OLEH NI LUH GEDE ASTARIYANI,.SH.

Transkripsi

1 ANALISIS DAN KAJIAN HUKUM BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR TAHUN TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN RAKYAT OLEH NI LUH GEDE ASTARIYANI,.SH.,MH

2 KATA PENGANTAR Berlakunya Ung-Ung Nomor 6 tentang Desa, sebagai perwuju dari pelaksanaan demokrasi berdasarkan Pancasila maka dalam Pemerintahan Desa dibentuk Ba Permusyawaratan Desa ( BPD) yang merupakan lembaga permusyawaratan yang dapat berasal dari banjar dinas, banjar adat kelompok perempuan yang ada di desa. Ba Permusyawaratan Desa ( BPD) tersebut berfungsi untuk mengayomi adat istiadat menyalurkan aspirasi membuat peraturan desaterimakasih disampaikan kepada DPRD Kabupaten Tabanan Pemerintah Kabupaten Tabanan, sehingga Peneliti mempunyai kesempatan mengembangkan big keilmuannya dapat menyelesaikan dengan baik. Denpasar, Desember 2016

3

4

5 SARAN RANPERDA TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA RANCANGAN PERATURAN DAERAH BUPATI TABANAN PROVINSI BALI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, SARAN BUPATI TABANAN PROVINSI BALI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, DASAR HUKUM Pasal 65 ayat (2) Ung-Ung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 65 ayat 2 Ung Ung Nomor 6 tentang Desa, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Ba Permusyawarata n Desa. Mengingat :1. Pasal 18 ayat (6) Ung- Ung Dasar Tahun 1945; 2. Ung-Ung Menimbang : bahwa untuk melaksanaka n ketentuan Pasal 65 ayat (2) Ung Ung Nomor 6 tentang Desa, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Ba Permusyawar atan Desa Mengingat :1. Pasal 18 ayat (6) Ung- Ung Dasar Tahun 1945; 2. Ung-

6 Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah- Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur (Lembaran Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Nomor 1655); 3. Ung-Ung Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perungungan (Lembaran Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Nomor 5234); 4. Ung-Ung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Nomor 7, Tambahan Lembaran Nomor 5495); 5. Ung-Ung Nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Ung Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur (Lembaran Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Nomor 1655); 3. Ung- Ung Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perungungan (Lembaran Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Nomor 5234); 4. Ung- Ung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Nomor 7, Tambahan Lembaran Nomor 5495);

7 Nomor Nomor 244, Tambahan Lembaran Nomor 5587) telah diubah beberapa kali terakhir dengan Ung-Ung Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Ung-Ung Nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tentang Peraturan Pelaksanaan Ung-Ung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Nomor 123, Tambahan Lembaran Nomor 5539); 5. Ung- Ung Nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Nomor Nomor 244, Tambahan Lembaran Nomor 5587) telah diubah beberapa kali terakhir dengan Ung- Ung Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Ung- Ung Nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tentang Peraturan Pelaksanaan Ung- Ung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

8 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TABANAN BUPATI TABANAN MEMUTUSKAN: Nomor 123, Tambahan Lembaran Nomor 5539); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TABANAN BUPATI TABANAN MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG BADAN PERMUSYAW ARATAN DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG BADAN PERMUSYA WARATAN DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pasal 1 angka 4 Ung-Ung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tabanan. 2. Pemerintahan Daerah adalah Bupati perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Tabanan. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tabanan. 2. Pemerintahan Daerah adalah Bupati perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Tabanan. 4. Dewan Perwakilan

9 yang disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tabanan. 5. Desa adalah desa desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur mengurus urusan pemerintahan, kepentingan setempat berdasarkan prakarsa, hak asal usul, /atau hak tradisional yang diakui dihormati dalam sistem pemerintahan Kesatuan. 6. Pemerintah Desa adalah Perbekel dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Rakyat Daerah yang disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tabanan. 5. Desa adalah desa desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur mengurus urusan pemerintahan, kepentingan setempat berdasarkan prakarsa, hak asal usul, /atau hak tradisional yang diakui dihormati dalam sistem pemerintahan Kesatuan. 6. Pemerintah Desa adalah Perbekel dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

10 Desa. 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara an urusan pemerintahan kepentingan setempat dalam sistem pemerintahan Kesatuan. 8. Ba Permusyawara tan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan; 9. Perbekel adalah Pejabat yang dipilih oleh Penduduk desa secara langsung disahkan serta dilantik oleh Bupati. 10. Pemuka adalah tokohtokoh dari kalangan adat, agama, pendidik, wakil 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraa n urusan pemerintahan kepentingan setempat dalam sistem pemerintahan Kesatuan. 8. Ba Permusyawarat an Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkanket erwakilan wilayah ditetapkan secara demokratis; 9. Perbekel adalah Pejabat yang dipilih oleh Penduduk desa secara langsung disahkan serta dilantik oleh Bupati. 10. Pemuka adalah tokohtokoh dari kalangan adat, agama,

11 kelompok perempuan, pemuda dari organisasi sosial ke an lainnya. pendidik, wakil kelompok perempuan, pemuda dari organisasi sosial kea n lainnya SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 Pasal 59 Ung-Ung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (1) Pimpinan BPD terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Wakil Ketua 1 (satu) orang Sekretaris. (2) Pimpinan BPD dimaksud pada ayat (2) dipilih dari oleh anggota BPD secara langsung dalam Rapat BPD yang diadakan secara (1) Pimpinan BPD terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Wakil Ketua 1 (satu) orang Sekretaris. (2) Pimpinan BPD dimaksud pada ayat (2) dipilih dari oleh anggota BPD secara langsung dalam Rapat BPD yang diadakan secara khusus. (3) Rapat pemilihan pimpinan BPD untuk pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dibantu oleh anggota termuda usianya.

12 UU NO.6 TH 2014 PASAL 56 UU NO.6 TH. 2014, PASAL 58 khusus. (3) Rapat pemilihan pimpinan BPD untuk pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dibantu oleh anggota termuda usianya. Pasal 3 Jumlah anggota BPD ditetapkan sebagai berikut : Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima) orang paling banyak 9 (Sembilan) orang, dengan memperhatikan wilayah, perempuan, penduduk, kemampuan keuangan desa. Pasal 3 Jumlah anggota Ba Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima) orang paling banyak 9 (sembilan) orang, dengan memperhatikan wilayah, perempuan,penduduk, kemampuan Keuangan Desa. Pasal 58 Ung-Ung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 4 Menjadi Pasal 6 (1) Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk desa yang mencerminkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya dilakukan secara demokratis. (2) Masa keanggotaan BPD selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji sampai dengan pengucapan sumpah/ janji keanggotaan masa bakti berikutnya. (3) Anggota BPD dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih kembali untuk masa keanggotaan berikutnya paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.

13 BAB III KEDUDUKAN DAN MEKANISME PENGISIAN KEANGGOTAAN Pasal 5 BPD berkedudukan sebagai lembaga yang berfungsi sebagai pembentuk peraturan desa, fungsi anggaran fungsi pengawasan desa menjadi mitra pemerintah desa. BAB III KEDUDUKAN DAN FUNGSI Pasal 4 (1) BPD berkedudukan sebagai lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah ditetapkan secara demokratis (2) BPD mempunyai fungsi : a. membahas menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Perbekel; b. menampung menyalurkan aspirasi Desa; c. melakukan pengawasan kinerja Perbekel Pasal 1 angka 4 Pasal 55 Ung-Ung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa NB: Pasal 5 Pasal 11 Ranperda BAB IV KEDUDUKAN DAN MEKANISME PENGISIAN KEANGGOTAAN Pasal 5 Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk desa yang bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan secara demokratis melalui proses pemilihan secara langsung atau dengan memperhatikan keterwakilan perempuan. Pasal 56 Ung-Ung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

14 UU NO.6 TH.2014 PSL 57 UU NO.6 TH.2014 PSL 57 Pasal 6 Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa yang bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan secara demokratis melalui proses pemilihan secara langsung atau dengan memperhatikan Pasal 6 (1) Anggota Ba Permusyawaratan Desa merupakan wakil daripenduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya dilakukan secara demokratis. (2) Masa keanggotaan BPD selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji sampai dengan pengucapan sumpah/ janji keanggotaan masa bakti berikutnya (3) Anggota BPD dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih kembali untuk masa keanggotaan berikutnya paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut. NB : Pasal 4 Ranperda Pasal 7 Persyaratan Calon BPD adalah: anggota a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. memegang teguh mengamalkan Pancasila, melaksanakan Ung- Ung Dasar Tahun 1945, serta mempertahank an memelihara keutuhan Pasal 7 Persyaratan Calon BPD adalah: anggota a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. memegang teguh mengamalkan Pancasila, melaksanakan Ung- Ung Dasar Tahun 1945, serta mempertahankan memelihara keutuhan Kesatuan Bhinneka Tunggal Ika; c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah menikah; d. berpendidikan serendah-rendahnya Pasal 57 Ung-Ung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

15 Kesatuan Bhinneka Tunggal Ika; c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah menikah; d. berpendidikan serendahrendahnya tamat sekolah menengah pertama atau sederajat; e. bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa; f. bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD; g. wakil penduduk desa setempat yang dipilih secara demokratis Pasal 8 (1) Pengisian keanggotaan BPD dilaksanakan secara demokratis melalui proses pemilihan secara langsung /atau perwakilan dengan menjamin keterwakilan perempuan. (2) Dalam rangka proses pemilihan secara tamat sekolah menengah pertama atau sederajat; e. bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa; f. bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD; g. wakil penduduk desa setempat yang dipilih secara demokratis Pasal 8 (1) Pengisian keanggotaan BPD dilaksanakan secara demokratis melalui proses pemilihan secara langsung /atau perwakilan dengan menjamin keterwakilan perempuan. (2) Dalam rangka proses pemilihan secara langsung atau perwakilan dimaksud pada ayat (1) Perbekel membentuk panitia pengisian keanggotaan BPD ditetapkan dengan keputusan Perbekel. Pasal 72 PP No43 Tahun 2014 tentang Desa

16 PP 43 TH. 2014, PASAL PP 43 TH. 2014, PASAL langsung atau perwakilan dimaksud pada ayat (1) Perbekel membentuk panitia pengisian keanggotaan BPD ditetapkan dengan keputusan Perbekel. (3) Panitia pengisian anggota BPD dimaksud pada ayat (2) terdiri atas unsur perangkat Desa unsur lainnya dengan jumlah anggota komposisi yang proporsional. (3) Panitia pengisian anggota BPD dimaksud pada ayat (2) terdiri atas unsur perangkat Desa unsur lainnya dengan jumlah anggota komposisi yang proporsional. (4) Penetapan mekanisme pengisian keanggotaan Ba Permusyawaratan Desa dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dengan berpedoman pada peraturan daerah kabupaten/kota Pasal 9 (1) Panitia pengisian dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) melakukan penjaringan penyaringan bakal calon anggota BPD dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum masa keanggotaan BPD berakhir. (2) Panitia pengisian menetapkan calon anggota BPD yang jumlahnya sama atau lebih dari Pasal 9 (1) Panitia pengisian dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) melakukan penjaringan penyaringan bakal calon anggota BPD dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum masa keanggotaan BPD berakhir. (2) Panitia pengisian menetapkan calon anggota BPD yang jumlahnya sama atau lebih dari anggota BPD yang dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa keanggotaan BPD berakhir. (3) Dalam hal mekanisme pengisian keanggotaan BPD ditetapkan melalui proses pemilihan Pasal 73 PP No43 Tahun 2014 tentang Desa

17 anggota BPD yang dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa keanggotaan BPD berakhir. (3) Dalam hal mekanisme pengisian keanggotaan BPD ditetapkan melalui proses pemilihan langsung, panitia pengisian menyelenggara kan pemilihan langsung calon anggota BPD dimaksud pada ayat (2). (4) Dalam hal mekanisme pengisian keanggotaan BPD ditetapkan melalui proses perwakilan, calon anggota BPD dimaksud pada ayat (2) dipilih dalam proses perwakilan oleh unsur yang mempunyai hak pilih. langsung, panitia pengisian menyelenggarakan pemilihan langsung calon anggota BPD dimaksud pada ayat (2). (4) Dalam hal mekanisme pengisian keanggotaan BPD ditetapkan melalui proses perwakilan, calon anggota BPD dimaksud pada ayat (2) dipilih dalam proses perwakilan oleh unsur yang mempunyai hak pilih. (5) Hasil pemilihan langsung atau perwakilan dimaksud pada ayat (3) ayat (4) disampaikan oleh panitia pengisian anggota BPD kepada Perbekel paling lama 7 (tujuh) hari sejak ditetapkannya hasil pemilihan langsung atau perwakilan. (6) Hasil pemilihan langsung atau perwakilan dimaksud pada ayat (5) disampaikan oleh Perbekel kepada Bupati paling lama 7 (tujuh) Hari sejak diterimanya hasil pemilihan dari panitia pengisian untuk diresmikan oleh Bupati. (5) Hasil pemilihan langsung atau perwakilan dimaksud pada ayat (3) ayat (4) disampaikan

18 oleh panitia pengisian anggota BPD kepada Perbekel paling lama 7 (tujuh) hari sejak ditetapkannya hasil pemilihan langsung atau perwakilan. (6) Hasil pemilihan langsung atau perwakilan dimaksud pada ayat (5) disampaikan oleh Perbekel kepada Bupati paling lama 7 (tujuh) Hari sejak diterimanya hasil pemilihan dari panitia pengisian untuk diresmikan oleh Bupati. Pasal 10 (1) Peresmian anggota BPD dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan dengan Keputusan Bupati paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya laporan hasil pemilihan langsung atau perwakilan dari Perbekel. (2) Pengucapan sumpah janji anggota BPD Pasal 10 (1) Peresmian anggota BPD dimaksud dalam Pasal 9 ayat (6) ditetapkan dengan Keputusan Bupati paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya laporan hasil pemilihan langsung atau perwakilan dari Perbekel. (2) Pengucapan sumpah janji anggota BPD dipandu oleh Camat paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya Keputusan Bupati mengenai peresmian anggota BPD. Pasal 74 PP No43 Tahun 2014 tentang Desa

19 UU NO.6 TH 2014 PSL 58 UU NO.6 TH 2014 PSL 58 dipandu oleh Camat paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya Keputusan Bupati mengenai peresmian anggota BPD. (3) Susunan kata sumpah/janji anggota BPD sebagai berikut : Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/be rjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku anggota BPD dengan sebaikbaiknya, sejujurjujurnya, seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan mempertahan kan Pancasila sebagai dasar negara, bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi Ung- Ung Dasar Tahun 1945 serta melaksanakan segala peraturan perungungan dengan seluruslurusnya yang berlaku bagi (3) Susunan kata sumpah/janji anggota BPD sebagai berikut : Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku anggota BPD dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi Ung-Ung Dasar Tahun 1945 serta melaksanakan segala peraturan perungungan dengan seluruslurusnya yang berlaku bagi Desa, daerah, Kesatuan

20 UU NO.6 TH 2014 PSL 61 UU NO.6 TH 2014 PSL 61 Desa, daerah, Kesatuan BAB V FUNGSI, HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN BPD Pasal 11 BPD mempunyai fungsi : d. membahas menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Perbekel; e. menampung menyalurkan aspirasi Desa; melakukan pengawasan kinerja Perbekel BAB V HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN BPD Berhak : Pasal 12 a. mengawasi meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa; b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kean Desa, pemberdayaan Desa; c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas Menadi Pasal 4 BAB V HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN BPD Berhak : Pasal 11 e. mengawasi meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa; f. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kean Desa, pemberdayaan Desa; g. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas - Huruf a sampai c Pasal 61 UU No 6 tentang Desa - Huruf d sampai e Pasal 78 ayat (3 (4) PP 43 Tahun 2014 tentang Desa

21 fungsinya dari Anggaran Pendapatan Belanja Desa. d. Ba Permusyawaratan Desa berhak memperoleh pengembangan kapasitas melalui pendidikan pelatihan, sosialisasi, pembimbingan teknis, kunjungan lapangan. Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota dapat memberikan penghargaan kepada pimpinan anggota Ba Permusyawaratan Desa yang berprestasi. fungsinya dari Anggaran Pendapatan Belanja Desa. h. Ba Permusyawarata n Desa berhak memperoleh pengembangan kapasitas melalui pendidikan pelatihan, sosialisasi, pembimbingan teknis, kunjungan lapangan. Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota dapat memberikan penghargaan kepada pimpinan anggota Ba Permusyawaratan Desa yang berprestasi. Pasal 13 Anggota BPD berhak : a. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa; b. mengajukan pertanyaan; c. menyampaikan usul /atau pendapat; d. memilih dipilih; e. mendapat tunjangan dari anggaran pendapatan Belanja Desa. Pasal 12 Anggota BPD berhak : f. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa; g. mengajukan pertanyaan; h. menyampaikan usul /atau pendapat; i. memilih dipilih; j. mendapat tunjangan dari anggaran pendapatan Belanja Desa. Pasal 62 UU No 6 tentang Desa Pasal 14 Anggota BPD wajib : a. memegang teguh mengamalkan pancasila, melaksanakan Ung-Ung Dasar Pasal 13 Anggota BPD wajib : a. memegang teguh mengamalkan pancasila, melaksanakan Ung- Ung Dasar Tahun 1945, serta Pasal 63 UU No6 tahun 2014 tentang Desa

22 Tahun 1945, serta mempertahanka n memelihara keutuhan Kesatuan Bhinneka Tunggal Ika; b. melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa; c. menyerap, menampung, menghimpun, menindaklanjuti aspirasi Desa; d. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok, /atau golongan; e. menghormati nilai sosial budaya adat istiadat Desa; f. menjaga norma etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kean Desa. mempertahankan memelihara keutuhan Kesatuan Bhinneka Tunggal Ika; b. melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa; c. menyerap, menampung, menghimpun, menindaklanjuti aspirasi Desa; d. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok, /atau golongan; e. menghormati nilai sosial budaya adat istiadat Desa; f. menjaga norma etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kean Desa. Pasal 15 Anggota BPD dilarang: a. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok Desa, mendiskriminasi kan warga atau golongan Pasal 14 Anggota BPD dilarang: a. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok Desa, mendiskriminasikan warga atau golongan Desa; b. melakukan korupsi, kolusi nepotisme, menerima uang, barang, Pasal 64 UU No6 tahun 2014 tentang Desa

23 Desa; b. melakukan korupsi, kolusi nepotisme, menerima uang, barang, /atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; c. menyalahgunaka n wewenang; d. melanggar sumpah/janji jabatan; e. merangkap jabatan sebagai Perbekel perangkat Desa; f. merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perungungan; g. sebagai pelaksana proyek Desa; h. menjadi pengurus partai politik; /atau menjadi anggota /atau pengurus organisasi terlarang MEKANISME MUSYAWARAH DESA Pasal 16 /atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; c. menyalahgunakan wewenang; d. melanggar sumpah/janji jabatan; e. merangkap jabatan sebagai Perbekel perangkat Desa; f. merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perungungan; g. sebagai pelaksana proyek Desa; h. menjadi pengurus partai politik; /atau i. menjadi anggota /atau pengurus organisasi terlarang MEKANISME MUSYAWARAH DESA Pasal 80 PP 43 tentang Desa

24 Pasal 15 (1) Musyawarah Desa diselenggarakan oleh BPD yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa; (2) Musyawarah Desa dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh Pemerintah Desa, Ba Permusyawaratan Desa, unsur ; (3) Unsur dimaksud pada ayat (2) terdiri atas: a. tokoh adat; b. tokoh agama; c. tokoh ; d. tokoh pendidikan; e. perwakilan kelompok tani; f. perwakilan kelompok nelayan; g. perwakilan kelompok perajin; h. perwakilan kelompok perempuan; i. perwakilan kelompok pemerhati pelindungan anak; j. perwakilan kelompok miskin. (4) Selain unsur dimaksud pada (1) Musyawarah Desa diselenggarakan oleh BPD yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa; (2) Musyawarah Desa dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh Pemerintah Desa, Ba Permusyawaratan Desa, unsur ; (3) Unsur dimaksud pada ayat (2) terdiri atas: a. tokoh adat; b. tokoh agama; c. tokoh ; d. tokoh pendidikan; e. perwakilan kelompok tani; f. perwakilan kelompok nelayan; g. perwakilan kelompok perajin; h. perwakilan kelompok perempuan; i. perwakilan kelompok pemerhati pelindungan anak; j. perwakilan kelompok miskin. (4) Selain unsur dimaksud pada

25 ayat (3), Desa dapat melibatkan unsur lain sesuai dengan kondisi sosial budaya. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata tertib mekanisme pengambilan keputusan Desa diatur dengan Peraturan Bupati. ayat (3), Desa dapat melibatkan unsur lain sesuai dengan kondisi sosial budaya. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata tertib mekanisme pengambilan keputusan Desa diatur dengan Peraturan Bupati. (a PERATURAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA Pasal 17 PERATURAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA Pasal 16 Pasal 77 PP 43 tentang Desa (1) Peraturan tata tertib BPD paling sedikit memuat: a. waktu BPD; b. pengaturan mengenai pimpinan BPD; c. tata cara BPD; d. tata laksana hak menyatakan pendapat BPD anggota BPD; e. pembuatan berita acara BPD. (2) Pengaturan mengenai (1) Peraturan tata tertib BPD paling sedikit memuat: a. waktu BPD; b. pengaturan mengenai pimpinan BPD; c. tata cara BPD; d. tata laksana hak menyatakan pendapat BPD anggota BPD; e. pembuatan berita acara BPD. (2) Pengaturan mengenai waktu dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. pelaksanaan jam

26 PP 43 TH 2014 PSL 77 PP 43 TH 2014 PSL 77 waktu dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. pelaksanaan jam ; b. tempat ; c. jenis ; d. daftar hadir anggota BPD. (3) Pengaturan mengenai pimpinan Ba Permusyawaratan Desa dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. penetapan pimpinan apabila pimpinan anggota hadir lengkap; b. penetapan pimpinan apabila ketua Ba Permusyawarat an Desa berhalangan hadir; c. penetapan pimpinan apabila ketua wakil ketua berhalangan hadir; d. penetapan secara fungsional pimpinan sesuai dengan big yang ditentukan penetapan penggantian anggota BPD antar waktu. ; b. tempat ; c. jenis ; d. daftar hadir anggota BPD. (3) Pengaturan mengenai pimpinan Ba Permusyawaratan Desa dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: e. penetapan pimpinan apabila pimpinan anggota hadir lengkap; f. penetapan pimpinan apabila ketua Ba Permusyawara tan Desa berhalangan hadir; g. penetapan pimpinan apabila ketua wakil ketua berhalangan hadir; h. penetapan secara fungsional pimpinan sesuai dengan big yang ditentukan penetapan penggantian anggota BPD antar waktu. (4) Pengaturan mengenai tata cara BPD dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi: a. tata cara pembahasan

27 (4) Pengaturan mengenai tata cara BPD dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi: a. tata cara pembahasan rancangan peraturan Desa; b. konsultasi mengenai rencana program Pemerintah Desa; c. tata cara mengenai pengawasan kinerja Perbekel; d. tata cara penampungan atau penyaluran aspirasi. (5) Pengaturan mengenai tata laksana hak menyatakan pendapat BPD dimaksud ayat (1) huruf d meliputi : a. pemberian pangan terhadap pelaksanaan Pemerintahan Desa; b. penyampaian jawaban atau pendapat Perbekel atas pangan BPD; c. pemberian pangan akhir atas jawaban atau pendapat Perbekel; d. tindak lanjut penyampaian pangan akhir BPD kepada Bupati. rancangan peraturan Desa; b. konsultasi mengenai rencana program Pemerintah Desa; c. tata cara mengenai pengawasan kinerja Perbekel; d. tata cara penampungan atau penyaluran aspirasi. (5) Pengaturan mengenai tata laksana hak menyatakan pendapat BPD dimaksud ayat (1) huruf d meliputi : a. pemberian pangan terhadap pelaksanaan Pemerintahan Desa; b. penyampaian jawaban atau pendapat Perbekel atas pangan BPD; c. pemberian pangan akhir atas jawaban atau pendapat Perbekel; d. tindak lanjut penyampaian pangan akhir BPD kepada Bupati. (6) Pengaturan mengenai penyusunan berita acara BPD dimaksud ayat (1) huruf e meliputi: a. penyusunan notulen rapat; b. penyusunan Berita Acara; c. format Berita Acara; d. penandatanganan Berita Acara; e. penyampaian Berita Acara. (6) Pengaturan

28 AL 76 mengenai penyusunan berita acara BPD dimaksud ayat (1) huruf e meliputi: a. penyusunan notulen rapat; b. penyusunan Berita Acara; c. format Berita Acara; d. penandatangan an Berita Acara; e. penyampaian Berita Acara. BAB VIII PENGISIAN KEANGGOTAAN BPD ANTAR WAKTU Pasal 18 Pengisian keanggotaan BPD antarwaktu ditetapkan dengan Keputusan Bupati atas usul Pimpinan BPD melalui Perbekel. BAB VIII PENGISIAN KEANGGOTAAN BPD ANTAR WAKTU Pasal 17 Pengisian keanggotaan BPD antarwaktu ditetapkan dengan Keputusan Bupati atas usul Pimpinan BPD melalui Perbekel. Pasal 75 PP 43 tentang Desa BAB IX PEMBERHENTIAN ANGGOTA BPD Pasal 19 BAB IX PEMBERHENTIAN ANGGOTA BPD Pasal 18 Pasal 76 PP 43 tentang Desa (1) Anggota BPD berhenti karena: a. meninggal dunia; b. permintaan sendiri; atau c. diberhentikan. (1) Anggota BPD berhenti karena: a. meninggal dunia; b. permintaan sendiri; atau c. diberhentikan.

29 PP 43 TH 2014 PASAL 76 (2) Anggota BPD diberhentikan dimaksud pada ayat (1) huruf c karena : a. berakhir masa keanggotaan; b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan; c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD; atau d. melanggar larangan sebagai anggota BPD. (3) Pemberhentian anggota BPD diusulkan oleh pimpinan BPD kepada Bupati atas dasar hasil BPD. (4) Peresmian pemberhentian anggota BPD dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (2) Anggota BPD diberhentikan dimaksud pada ayat (1) huruf c karena : a. berakhir masa keanggotaan; b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan; c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD; atau d. melanggar larangan sebagai anggota BPD. (3) Pemberhentian anggota BPD diusulkan oleh pimpinan BPD kepada Bupati atas dasar hasil BPD. (4) Peresmian pemberhentian anggota BPD dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 20 Anggota BPD yang ada saat ini tetap melaksanakan tugas sampai berakhirnya masa keanggotaanya wajib menyesuaikan dengan Peraturan Daerah ini. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Anggota BPD yang ada saat ini tetap melaksanakan tugas sampai berakhirnya masa keanggotaanya wajib menyesuaikan dengan Peraturan Daerah ini.

30 BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pembentukan Ba Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 13 Tahun 2006, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 12) dicabut dinyatakan tidak berlaku. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pembentukan Ba Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 13 Tahun 2006, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 12) dicabut dinyatakan tidak berlaku. Pasal 22 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diungkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengungan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan. Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diungkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengungan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan..

31 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA I. UMUM Bahwa dengan berlakunya Ung-Ung Nomor 6 tentang Desa, sebagai perwuju dari pelaksanaan demokrasi berdasarkan Pancasila maka dalam Pemerintahan Desa dibentuk BPD yang merupakan lembaga permusyawaratan yang dapat berasal dari banjar dinas, banjar adat kelompok perempuan yang ada di desa. BPD tersebut berfungsi untuk mengayomi adat istiadat menyalurkan aspirasi membuat peraturan desa. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12

32 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Cukup jelas Pasal 22 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR...

33