PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION"

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DILENGKAPI GALLERY WALK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 TANJUNGPINANG Fitri Wahyuliana 1, Mirta Fera 2, Desi Rahmatina 3 fitri7fw@yahoo.com Program Studi Pendidikan Matematika FKIP - Universitas Maritim Raja Ali Haji 2018 ABSTRAK Dalam memahami suatu konsep baru, diperlukan pemahaman konsep yang baik pada konsep sebelumnya sehingga memudahkan siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika. Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 10 Tanjungpinang, pemahaman konsep matematika siswa masih tergolong rendah, maka dari itu perlu diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk dengan yang memperoleh pembelajaran konvensional. Jenis penelitian yaitu quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Ajaran 2017/2018 yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah 180 siswa. Penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai sampel dengan menggunakan teknik random sampling, yaitu kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol masing-masing berjumlah 29 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument berupa lembar observasi dan tes pemahaman konsep matematika pada materi segiempat. Dari hasil analisis diperoleh rata-rata peningkatan pemahaman konsep matematika kelas eksperimen sebesar 0,4344, sedangkan rata-rata peningkatan kelas kontrol sebesar 0,2847. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan Independent Sample T-test dengan α= 0,05, diperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,001 karena penelitian ini menggunakan uji satu pihak (pihak kanan) maka diperoleh p-value sebesar 0,0005 dimana p-value α, maka Ho ditolak. Hal ini berarti peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk lebih tinggi daripada yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata kunci: group investigation, gallery walk, pemahaman konsep matematika, segiempat 1

2 PENDAHULUAN Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep, penalaran, pemecahan masalah, komunikasi, dan menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Pemahaman konsep matematika merupakan salah satu tujuan matematika yang sangat penting dalam pembelajaran. Menurut Septriani (2014: 1), pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa untuk memahami suatu materi pelajaran dengan pembentukan pengetahuannya sendiri dan mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti serta mengaplikasikannya. Dalam pelajaran matematika, konsep yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Dengan kata lain, untuk memahami suatu konsep yang baru, diperlukan pemahaman konsep sebelumnya. Dengan pemahaman konsep yang baik akan membuat siswa lebih mudah mengingat materi yang diajarkan guru. Oleh karena itu, dalam pembelajaran matematika hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana seorang guru mengarahkan siswanya agar dapat memahami sebuah konsep dalam pelajaran matematika. Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMP Negeri 10 Tanjungpinang, pembelajaran matematika cenderung didominasi oleh guru dari awal hingga akhir pembelajaran. Guru menjelaskan materi melalui ceramah, kemudian guru memberikan contoh soal, dan latihan soal. Proses pembelajaran yang dilakukan kurang melibatkan siswa dalam mengkontruksi pengetahuannya sendiri sehingga siswa tidak memahami apa yang disampaikan melainkan cenderung menghafal apa yang disampaikan. Selain itu, siswa hanya mengerti contoh-contoh soal yang diberikan guru di papan tulis, dan saat dihadapkan dalam bentuk soal yang sedikit 2

3 berbeda, siswa menganggap soal tersebut sulit untuk dikerjakan dan hanya beberapa siswa yang mampu menjawab dengan benar. Siswa juga mengaku bahwa mereka mudah lupa terhadap inti dari materi yang telah dipelajari sebelumnya. Beberapa masalah diatas, menunjukkan pemahaman konsep matematika masih tergolong rendah. Dilihat dari permasalahan tersebut, maka perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep yang akan di pelajari. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk. Cooperative learning adalah model pembelajaran yang menitikberatkan siswa belajar bersama di dalam suatu kelompok belajar. Dalam bukunya Huda (2014: 292) menjelaskan bahwa dalam model Group Investigation ini, para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Gallery walk adalah metode diskusi pembelajaran yang menuntut siswa untuk membuat suatu daftar baik berupa gambar maupun skema sesuai hal-hal apa yang ditemukan atau diperoleh pada saat diskusi di setiap kelompok untuk dipajang didepan kelas (Utami, Waluya, & Mashuri, 2014: 2). Model Group Investigation dilengkapi Gallery Walk dipandang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa, karena siswa dituntut untuk belajar mandiri mulai dari perencanaan topik, melakukan investigasi, hingga menyajikan hasil diskusi serta memberikan penilaian terhadap hasil diskusi kelompok lain. Hal ini membuat siswa menjadi turut aktif dalam pembelajaran dan memudahkan siswa 3

4 dalam mengingat apa yang telah dipelajari selama berlangsungnya pembelajaran dan proses pembelajaran menjadi lebih bermakna. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa pada Materi Segiempat Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Tanjungpinang pada bulan April Mei 2018 Tahun Ajaran 2017/2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Ajaran 2017/2018 yang terdiri dari 6 kelas dari VII A hingga VII F yang berjumlah 180 orang. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII B dan VII D masing-masing terdiri dari 29 orang siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah kelas VII B sebagai kelas ekperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitaif. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Desain penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara acak. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk, sedangkan kelompok kontrol diberikan perlakuan seperti keadaan biasanya berupa 4

5 pembelajaran konvensional. Adapun desain Prestest-Posttest Control Group Design ditunjukkan dalam tabel berikut. Tabel 1. Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design Eksperimen (R) O 1 X O 2 Kontrol (R) O 3 O 4 (Sugiyono, 2015: 112) Instumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan lembar soal pretest dan posttest yang terdiri dari lima butir soal uraian dan mencakup indikator pemahaman konsep matematika. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes pemahaman konsep matematika. Teknik observasi yaitu observasi terbuka yang dilakukan secara langsung untuk mengamati proses pembelajara dan tes pemahaman konsep matematika dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest. Untuk mengetahui kualitas instrumen soal pretest dan posttest tersebut, peneliti melakukan analisis instrumen dengan melakukan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Data dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data dalam penelitian ini menggunakan data gain kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dari hasil pemahaman konsep matematika pada pretest dan posttest. Data dianalisis menggunakan alat bantu statistik SPSS versi Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu: 1. N-gain N-gain digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dilihat dari sebelum dan setelah mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk. 5

6 g = skorpostes skor pretes skor ideal skor pretes Meltzer (dalam Izzati, 2012: 106) 2. Uji prasyarat Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data gain. Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian dapat menggunakan uji statistik parametrik menggunakan Independent Sample T-test. Jika data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, maka pengujian dapat menggunakan uji statistika nonparametrik menggunakan Mann Withney. 3. Uji Hipotesis Data yang dianalisis pada uji hipotesis adalah data gain kelas ekperimen dan kelas kontrol. Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H 0 : μ 1 μ 2 rata-rata peningkatan pemahaman konsep siswa kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan rata-rata kelas kontrol H a : μ 1 > μ 2 rata-rata peningkatan pemahaman konsep siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kelas kontrol Uji hipotesis dapat dilakukan menggunakan SPSS versi Kriteria pengujian uji hipotesis yaitu jika p-value > α, maka Ho diterima, dan jika p- value α, Ho ditolak. 6

7 HASIL 1. Hasil Uji Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dalam penelitin ini divalidasi dengan membuat lembar validasi. Kemudian instrumen dikonsultasikan ke pakar matematika untuk mendapatkan saran dari pakar tersebut. Pakar yang terlibat dalam validasi instrumen penelitian adalah satu orang dosen Pendidikan Matematika, yaitu Ibu Rezky Ramadhona, S.Pd.,M.Pd dan satu orang guru matematika di SMP Negeri 10 Tanjungpinang yaitu Ibu Laila. Kemudian peneliti merevisi instrumen tersebut berdasarkan saran yang telah diberikan oleh para validator mengenai kevalidan RPP, LKS, dan soal pretest dan posttest. Dari hasil analisis validasi pakar, diperoleh bahwa RPP dan LKS dalam penelitian ini baik, sehingga layak digunakan. Soal pretest dan soal posttest dapat dikatakan valid namun terdapat revisi kecil. Setelah dilakukan uji validitas pakar, peneliti melakukan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda soal untuk melihat kualitas soal pretest dan soal posttest di kelas uji coba. Analisis uji isntrumen ini mengunakan alat bantu statistik SPSS versi 23.0 dan Micorosoft Excel Dari hasil analisis uji validitas dan reliabilitas diperoleh bahwa soal pretest dan posttest dapat dikatakan valid dan reliabel. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda soal prestest dan posttest, tidak terdapat soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah dan tidak terdapat soal yang memiliki daya pembeda soal yang buruk, sehingga soal layak digunakan dalam penelitian. 2. Hasil Analisis Data Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif. Data dalam penelitian ini menggunakan data gain kelas eksperimen dan kelas kontrol yang 7

8 diperoleh dari tes pemahaman konsep matematika. Pengolahan data dilakukan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 23.0 dan Microsoft Excel Adapun tahapan pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Gain Ternormalisasi Berdasarkan hasil gain ternormalisasi dari kedua kelas, diperoleh n-gain tertinggi di kelas eksperimen sebesar 0,72 dan n-gain tertinggi di kelas kontrol sebesar 0,64 dan diperoleh bahwa rata-rata n-gain kelas eksperimen sebesar 0,4344, sedangkan rata-rata n-gain kelas kontrol sebesar 0,2847, maka jika dibandingkan rata-rata n-gain kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk lebih tinggi dari pada rata-rata n-gain kelas kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. b. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data n-gain dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada taraf signifikansi 5% atau (α = 0,05), diperoleh nilai signifikansi kelas ekperimen adalah 0,200 dan kelas kontrol 0,200, maka kedua data tersebut merupakan data yang normal karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. c. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Levene. Hasil uji homogenitas data n-gain pada kedua kelompok pada taraf signifikansi 5% atau (α = 0,05) diperoleh nilai sebesar 0,769, maka 8

9 kedua kelompok merupakan sampel yang homogen karena nilai signifikansi lebih besari dari 0,05. d. Uji Hipotesis Uji hipotesis merupakan analisis data untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Dari analisis data diperoleh data gain berdistribusi normal dan homogen, maka dapat dilakukan uji statistik parametrik menggunakan Independent Sample T-test. Equal variances assumed Tabel 2. Hasil Uji Independent Sample T-test Independent Samples T-Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T df Sig. (2-tailed) Mean Difference Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji independent sample t-test pada Tabel 2 dengan taraf signifikansinya 5% atau (α = 0,05) diperoleh bahwa nilai sig (2-tailed) pada equal variances assumed sebesar 0,001. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji satu pihak yaitu uji pihak kanan maka nilai p-value = 1 x 0,001 = 0,0005. Berdasarkan kriteria pengujian dimana jika p-value 2 a maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk lebih tinggi daripada yang memperoleh pembelajaran konvensional. 9

10 3. Hasil Deskripsi Lembar Observasi Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 03 Mei 2018 di kelas VII B dan berlangsung selama 60 menit dengan materi yang diajarkan yaitu keliling dan luas jajargenjang dan belah ketupat. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk pada pertemuan pertama secara umum mendapatkan penilaian dalam kategori baik. Meskipun pelaksanaan pada tahap presentasi dan tahap evaluasi pada pertemuan pertama ini mendapatkan penilaian dalam kategori cukup. Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama mendapatkan penilaian cukup dalam tahap investigati dan tahap presentasi. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran sebelumnya siswa tidak terbiasa dalam melakukan investigasi dan melakukan presentasi dengan keliling kelompok dikelas. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 04 Mei 2018 di kelas VII B dan berlangsung selama 80 menit dengan materi yang diajarkan yaitu keliling dan luas trapesium dan layang-layang. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk pada pertemuan kedua secara umum mendapatkan penilaian dalam kategori baik dan sangat baik. Hal ini dikarenakan guru memiliki persiapan yang lebih matang dalam menerapkan model Group Investigation dilengkapi Gallery Walk. Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan kedua ini kedua mendapatkan penilaian baik dan sangat baik di setiap tahapnya. Di pertemuan kedua, siswa telah memahami jalannya model Group Investigation dilengkapi Gallery Walk. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari aktivitas pada pertemuan pertama. 10

11 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat dilihat bahwa pemahaman konsep matematika siswa kelas ekperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata gain yang diperoleh masing-masing kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tes pemahaman konsep matematika. Pemahaman konsep matematika pada kelas eksperimen mengalami peningkatan rata-rata rata gain sebesar 0,4344 dimana jika dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu sebesar 0,2847. Berdasarkan hasil perhitungan uji independent sample t-test diperoleh nilai p-value < α dimana 0,0005 < 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk lebih tinggi daripada yang memperoleh pembelajaran konvensional. Dilihat dari peningkatan pemahaman konsep matematika, siswa di kelas eksperimen yang memperoleh model pembelajaran dengan model Group Investigation dilengkapi Gallery Walk lebih tinggi daripada siswa di kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan siswa dalam penelitian ini benar-benar dapat mengambil manfaat dari model Group Investigation dilengkapi Gallery Walk terkait dengan pemahaman konsep matematika siswa. Menurut (Sutikno, 2014:79), tujuan model investigasi kelompok adalah untuk mengembangkan kemampuan berpartisipasi dalam proses sosial demokratis dengan mengkombinasikan perhatian-perhatian pada kemampuan antar-personal (kelompok) dan kemampuan rasa ingin tahu yang akademis. Menurut Asmani (dalam Wahyuni, 2015: 25), metode keliling kelompok memiliki 11

12 tujuan agar masing-masing kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lainnya. Melalui aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan, siswa dapat memahami konsep-konsep matematika yang mereka temukan dari kegiatan menginvestigasi bersama kelompok salah satunya siswa dengan mudah menyatakan ulang sebuah konsep dan dapat mengaplikasikan konsep kedalam pemecahan masalah. Selain itu, dengan adanya keliling kelompok atau Gallery Walk membuat siswa menjadi lebih aktif di dalam kelas, dimana siswa diberikan kesempatan untuk melihat langsung kekurangpahamannya terhadap materi, dan saling menilai dan memberikan tanggapan terhadap hasil karya kelompok yang digalerikan, sehingga pemahaman konsep matematika siswa dapat meningkat. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 10 Tanjungpinang dan analisis pembahasan yang terdapat pada bab sebelumnya, hasil penelitian menunjukkan rata-rata peningkatan pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan pemahaman konsep siswa kelas kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dilengkapi Gallery Walk lebih tinggi daripada yang memperoleh pembelajaran konvensional. 12

13 DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. (2006). Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas. Izzati, N. (2012). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa SMP melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PhD Thesis). Universitas Pendidikan Indonesia. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sutikno, S. (2014). Metode & Model-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica. Wahyuni, S. (2015). Penggunaan literasi IPA dengan metode gallery walk untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok indra peraba manusia (kulit) kelas IV MI Miftahul Ulum Genuk Semarang tahun pelajaran 2013/2014 (PhD Thesis). UIN Walisongo. 13

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang keefektifan pembelajaran model kooperatif tipe TAI dengan pendekatan CTL dan pembelajaran konvensional. Selain itu akan diperbandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan besarnya model pembelajaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 90 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Arief, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan peningkatan sebuah treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap dua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted BAB III METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Blado, Batang Jawa Tengah. Penelitian difokuskan pada kelas VIII Semester genap tahun ajaran 2015/2016,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Metode eksperimen semu dapat memberikan informasi yang merupakan perkiraan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 190 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK SORE Tulungagung. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran reciprocal teaching dengan strategi peta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran kooperatif teknik tari bambu yang disertai dengan LKS pemecahan masalah terhadap kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui perbandingan keterampilan proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Kedungwaru pada tanggal 14 sampai 22 Januari 2016. Dengan rincian jadwal sebagai berikut. Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005, hlm. 35), penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pretes dan postes menjadi standar yang dipakai untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimental atau metode penelitian murni sebab dalam penelitian ini dilakukan pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua unsur yang dimanipulasikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian semu (quasi experiment). Menurut Campbell & Stanley (1972:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian research). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan dua subyek penelitian yaitu pertama sebagai kelompok eksperimen atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Negeri Sumberejo 01 yang berjumlah 21 orang dengan rincian 12 orang putra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 12 Yogyakarta dan pengambilan data telah dilakukan pada tanggal 19 26 November 2016 di kelas VII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode penelitian kuasi eksperimen adalah metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pendekatan pembelajaran MEAs terhadap peningkatan literasi matematis siswa. Berdasarkan pertimbangan bahwa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan disain penelitian berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data hasil penelitian yang diperoleh dalam setiap kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Pada penjelasan pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen semu) dengan pretest-posttest control group design. Dalam penelitian ini diberikan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif meliputi hasil pretes dan hasil postes pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh pembelajaran geometri dengan Wingeom dalam peningkatan kemampuan spasial dan penalaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh pembelajaran melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan yaitu quasi-experimentspre- and posttest design. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran konvensional.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekalongan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 124 siswa dan tersebar dalam empat kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaaan metode eksperimen ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek dalam penelitian ini (baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol) tidak dipilih secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa Telukbetung yang terdistribusi dalam lima kelas yaitu kelas VII A VII E. Pengambilan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 013/014 yang terdiri dari delapan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandarlampung

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandarlampung III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 192 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Nonequivalent Groups Pretest-Posttets

Gambar 3.1. Nonequivalent Groups Pretest-Posttets 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen kuasi, karena penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 3 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sekampung Udik tahun pelajaran 013/ 014 yang terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model pembelajaran menggunakan kelompok-kelompok kecil (4-5 orang) yang dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 11 kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, sebab dengan penentuan atau pemilihan metode

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif yaitu: penelitian eksperimen semu (Quasi experiment). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Di dalam sub bab ini akan memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian yang dilakukan peneliti serta tempat / lokasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri 28 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat dengan perlakuan terhadap variabel bebas untuk melihat hasilnya pada variabel terikat dengan pengambilan sampel tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol pretes postes. Dalam implementasinya, penelitian ini menggunalan dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci