ANALISIS KUALITAS GUNA MENGURANGI TINGKAT KERUSAKAN KERAMIK MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) (Studi Kasus : PT ARWANA ANUGRAH KERAMIK)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KUALITAS GUNA MENGURANGI TINGKAT KERUSAKAN KERAMIK MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) (Studi Kasus : PT ARWANA ANUGRAH KERAMIK)"

Transkripsi

1 ANALISIS KUALITAS GUNA MENGURANGI TINGKAT KERUSAKAN KERAMIK MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) (Studi Kasus : PT ARWANA ANUGRAH KERAMIK) Heru Setiawan 1, Mahyuddi 2, Amiluddin Zahri 3 Universitas Bina Darma Palembang Jalan Jenderal Ahmad Yani No 12 Palembang herus0114@gmail.com 1, amiluddin@mail.binadarma.ac.id 2, amiluddin@mail.binadarma.ac.id 3, Abstract : Dalam proses produksi tidak mungkin bisa lepas dari kecacatan produk bahkan mungkin gagal produksi. PT. Arwana Anugerah Keramik adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri material bangunan yang menghasilkan produk keramik. Tujuan penulisan skripsi adalah untuk mengetahui kegiatan pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan, jenis kecacatan yang paling dominan, faktorfaktor penyebab dari kecacatan produk dan tindakan apa yang di lakukan perusahaan untuk mengurangi kecacatan produk. Analisis hasil akhir dengan metode Statictical Quality Control menunjukan bahwa kecacatan yang terbesar terjadi karena kondisi mesin yang tidak optimal, hasil analisis dengan menggunakan peta kendali p, maka nilai terbesar upper control limit (UCL) = 0,0487, sedangkan lower control limit (LCL) = 0,0421. Dari hasil analisis jumlah produk cacat menunjukan bahwa proses produksi keramik PT. Arwana Anugerah Keramik masih berada batas terkendali. Kata Kunci : Kualitas, Produk Cacat, Statistical Quality Control. Abstrak : In the production process could not be separated from product defects may even fail production. PT. Arowana Grace Ceramics is a company engaged in the building materials industry that produces ceramic products. The purpose of writing a thesis is to find out the quality control activities of the company, the type of disability of the most dominant factors that cause of disability products and what actions will be undertaken company to reduce product defects. Analysis of the final results by the method Statictical Quality Control show that disability greatest occur due to engine conditions are not optimal, the results of analysis using control map p, then the largest value upper control limit ( UCL ) = , while the lower control limit ( LCL ) = , From the results of the analysis showed that the number of defective products ceramic production process PT. Ceramic Award Arowana still controllable limits. Keywords : Quality, Defective Products, Statistical Quality Control PENDAHULUAN Suatu perusahaan tidak lepas dari konsumen serta produk yang dihasilkannya. Konsumen tentunya berharap bahwa barang yang dibelinya akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya sehingga konsumen berharap bahwa produk tersebut memiliki kondisi yang baik serta terjamin. PT. Arwana Anugerah Keramik Palembang sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri keramik telah menerapkan sistem analisis kualitas produksi. menyangkut profitabilitas perusahaan. Namun meskipun proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, pada kenyataannya seringkali masih ditemukan ketidak sesuaian antara produk yang dihasilkan dengan yang diharapkan, dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar, atau dengan kata lain produk yang dihasilkan mengalami kerusakan/cacat produk. Berdasarkan hal ini, semakin banyak produk yang dihasilkan sebuah pabrik industri, semakin banyak pula resiko produk cacat/gagal yang bisa timbul akibat kurangnya quality control yang kurang baik. Sehingga PT. Arwana Anugerah Keramik Palembang harus melakukan tindakan untuk 1

2 menurunkan kecacatan produk, berdasarkan uraian di atas dapat dilakukan pengendalian kualitas dengan menerapakan metode Statistical Quality Control (SQC). 1.1 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah bagaimana Analisis kualitas guna mengurangi tingkat kerusakan produk keramik lantai platimum dengan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). 1.3 Batasan Masalah Agar permasalahan tidak terlalu meluas, maka perhitungan dibatasi pada masalah adalah. 1. Penelitian ini dilakukan pada unit produksi PT. Arwana Anugerah Keramik. 2. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui tingkat kecacatan produk keramik lantai platinum pada bulan Desember 2015 dan Januari Metode pengendalian mutu yang digunakan adalah Statistik Quality Contol (SQC). 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini : 1. Menganalisis pengendalian mutu proses produksi dan Evalusai pengendalian mutu pada keramik lantai platinum berdasarkan Statistik Quality Contol (SQC). 2. Mengidentifikasi faktor penyebab yang mempengaruhi tingkat kerusakan pada keramik berdasarkan diagram sebab akibat. 1.5 Pengendalian Kualitas Persaingan di dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini mendorong perusahaan untuk lebih mengembangkan pemikiran-pemikiran untuk memperoleh cara yang efektif dan efisien dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan membutuhkan suatu cara yang dapat mewujudkan terciptanya kualitas yang baik pada produk yang dihasilkannya serta menjaga konsistensinya agar tetap sesuai dengan tuntutan pasar yaitu dengan menerapkan sistem pengendalian kualitas (quality control) atas aktivitas proses yang dijalani. Pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan. Pengendalian kualitas merupakan salah satu teknik yang perlu dilakukanmulai dari sebelum proses produksi berjalan, pada saat proses produksi, hinggaproses produksi berakhir dengan menghasilkan produk akhir. Pengendaliankualitas dilakukan agar dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa yangsesuai dengan standar yang diinginkan dan direncanakan, serta memperbaikikualitas produk yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dansebisa mungkin mempertahankan kualitas yang sesuai. 1.6 Tujuan Pengendalian Kualiatas Pengendalian kualitas memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan-tujuan dari pengendalian kualitas adalah : 1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan. 2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. 3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan 2

3 kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin. 4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin. 1.7 Alat Bantu Pengendalian Kualitas Pengendalian kualitas secara statistik dengan menggunakan SQC (Statistical Quality Control) mempunyai 7 (tujuh) alat statistik utama yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengendalikan kualitas sebagaimana disebutkan juga oleh Heizer dan Render dalam bukunya Manajemen Operasi (2006; ), antara lain yaitu; check Sheet, histogram, control chart, diagram pareto, diagam sebab akibat, scatter diagram, dan diagram proses. Peta kontrol berdasarkan jenis data yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yakni : a. Peta kontrol Variabel Grafik pengendalian atau peta control untuk data variable dapat digunakan secara luas. Biasanya peta control ini merupakan prosedur pengendalian yang lebih efisien dan memberikan informasi tentang prosesyang lebih banyak. Apabila bekerja dengan karakteristik kualitas yang variabel, sudah merupakan standar untuk mengendalikan nilai mean karakterstik kualitas dan variabilitasnya. Pengendalian rata- rata proses atau mean tingkat kualitas biasanya dengan grafik pengendalian mean atau peta control X. variabilitas atau pemencaran proses dapat dikendalikan dengan grafik pengendali untuk standar deviasi atau peta control S. grafik pengendalian untuk rentang dinamakan peta control R. Peta kontrol Variabel terdiri dari : 1. Peta untuk rata-rata (x-bar chart) 2. Peta untuk rentang ( R chart) 3. Peta untuk standar deviasi (S chart) Sumber : Jay Heizer and Barry Render, 2006 b. Peta kontrol Atribut Data yang diperlukan disini hanya mengklasifikasi sebagai data dalam kondisi baik atau cacat. Sepertihalnya dengan peta control variabel, maka suatu proses akan dikatakan terkendali bila data berada dalam batas-batas control. Perbedaan yang ada adalah bahwa disini karakteristik peta kendali atribut sudah mencerminkan harga rata-rata 3

4 (mean) dan penyimpangan dari proses kerja yang berlangsung. Peta kontrol Atribut, terdiri dari : 1. Peta p, yaitu peta kontrol untuk mengamati proporsi atau perbandingan antara produk yang cacat dengan total produksi, contohnya : go-no go, baikburuk, bagus-jelek. 2. Peta c, yaitu peta kontrol untuk mengamati jumlah kecacatan per total produksi. 3. Peta u, yaitu peta kontrol untuk mengamati jumlah kecacatan per unit Produksi. Rumus Peta Kendali P a) Menentukan Proporsi atau Rata- Rata Kerusakan ( ) ( ) = Dimana : = Rata-rata kerusakan keramik. = Jumlah total produk keramik reject. = Besar ukuran sampel keramik. = a. UCL = + 3 b. LCL = - 3 Peta pengendalian rata-rata UCL = + 3 LCL = Metode Statistical Quality Control Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan pada suatu analisa informasi yang terkandung dalam suatu sampel dari populasi. Metode statistik memegang peranan penting dalam jaminan kualitas. Metode statistik memberikan caracara pokok dalam pengambilan sampel produk, pengujian serta evaluasi dan informasi didalam data yang digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses pembuatan. Pengendalian kualitas merupakan aktivitas teknik dan manajemen dimana mengukur karakteristik kualitas dari produk atau jasa, kemudian membandingkan hasilpengukuran itu dengan spesifikasi produk yang diinginkan serta mengambil tindakan peningkatan yang tepat apabila ditemukan perbedaan kinerja actual dan standar. Pengendalian kualitas produksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan penggunaan bahan/material yang bagus, penggunaan mesinmesin/peralatan produksi yang memadai, tenaga kerja yang terampil, danproses produksi yang tepat. Pengendalian kualitas secara statistik (Statistical Quality Control) dapat digunakan untuk menemukan kesalahan produksi yang mengakibatkan produk tidak baik, sehingga dapat diambil tindakan lebih lanjut untuk mengatasinya. Statistical Quality Control (Pengendalian Kualitas Statistik) adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan dan mengelola proses baik manufaktur maupun jasa melalui menggunakan metode statistik. Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dan proses menggunakan metode-metode statistic. (Hari Purnomo, 2004:242) 4

5 1.7 Tahapan Analytical Hierarchy Process Statistical Quality Control (SQC) mempunyai tiga penggunaan umum yaitu (1) untuk mengawasi pelaksanaan kerja sebagai operasi - operasi individual selama pekerjaan sedang dilakukan; (2) untuk memutuskan apakah menerima atau menolak sejumlah produk yang telah diproduksi (baik dibeli atau dibuat dalam perusahaan); dan (3) untuk melengkapi manajemen dengan audit kualitas produk-produk perusahaan (Handoko, 1984). Pada suatu perusahaan, Statistical Quality Control (SQC) sangat bermanfaat sebagai alat pengendali mutu. Pengendalian mutu juga meliputi pengawasan pemakaian bahan-bahan, berarti secara tidak langsung statistical quality control bermanfaat pula mengawasi tingkat efisiensi. Jadi Statistical Quality Control (SQC) dapat digunakan sebagai alat untuk mencegah kerusakan dengan dengan cara menolak (reject) dan menerima (accept) berbagai produk yang dihasilkan mesin, sekaligus upaya efisiensi. Statistical Quality Control (SQC)dapat juga berguna dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir proses. Dalam banyak proses produksi, akan selalu ada gangguan yang dapat timbul secara tidak terduga. Apabila gangguan tidak terduga dari proses ini relatif kecil biasanya dipandang sebagai gangguan yang masih dapat diterima atau masih dalam batas toleransi. Apabila gangguan proses ini relatif besar atau secara kumulatif cukup besar, dikatakan tingkat gangguan yang tidak dapat diterima. Gangguan proses kadang-kadang timbul dari tiga sumber, yaitu mesin yang dipasang tidak wajar, kesalahan operator (human error), dan bahan baku yang rusak atau tidak sesuai standar. Akibat dari gangguan tersebut menyebabkan proses produksi tidak dalam keadaan terkendali dan produk yang dihasilkan tidak dapat diterima. Menurut Montgomery dalam menyatakan suatu proses dinyatakan tidak terkendali apabila dipenuhi salah satu atau beberapa kriteria yaitu satu atau beberapa titik di luar batas kendali, suatu kecenderungan titik naik atau turun dengan paling sedikit tujuh atau delapan titik yang terletak diatas atau dibawah nilai tengahnya, dua tau tiga titik yang berurutan di luar batas peringatan 2-sigma, tetapi masih didalam batas kendali, empat atau lima titik yang berurutan di luar batas 1-sigma, pola tidak biasa atau tidak random dalam data, dan satu atau beberapa titik dekat satu batas peringatan atau kendali. Sebaran data yang bersifat random dan dalam batas kendali atau tidak membentuk pola yang sistematik menunjukkan bahwa proses terkendali. Sedangkan sebaran data yang membentuk pola yang sistematik, atau random tetapi berada di luar batas kendali menunjukkan proses tidak terkendali. (Santoso, 2013:111) METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 6 bulan, dari bulan Oktober 2015 sampai bulan Februari Penelitian ini dilakukan di PT. ARWANA ANUGERAH KERAMIK Palembang, yang berlokasi di jln. Indralaya Prabumulih, lintas sumatra-lampung. 2.2 Metode Penelitian ` Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data yang dilakukan dengan metode Statistical Quality Control (SQC). Penelitian ini dilakukan terhadap 5

6 unit produksi keramik PT Arwana Anugrah Keramik. 2.3 Metode Pengumpulan Data Langkah-langkah metode pengumpulan data dalam penelitian ini : 1. Data Primer Yaitu data yang diambil dan diminta langsung dari survey lapangan dan hasil wawancara. a. Obeservasi Pengamatan atau peninjauan secara langsung ditempat penelitian yaitu di PT Arwana Anugerah Keramik dengan mengamati sistem atau cara kerja pegawai yang ada, mengamati proses produksi dari awal sampai akhir, dan kegiatan pengendalian kualitas. b. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data mengenai dalam hal-hal yang menyangkut permasalahan penelitian. 2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen intern perusahaan yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini atau pengumpulan data-data yang dikumpulkan adalah yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan, baik berasal dari pustaka maupun yang diperoleh dari tempat penelitian. b. Browsing Melakukan pencarian informasi melalui internet dengan mebuka website-website yang berhubungan dengan topik pembahasan. 2.4 Metode Pengolahan Data Untuk melakukan pengolahan data yang diperoleh dari setiap data primer dan sekunder diperlukan beberapa analisa untuk membandingkan permasalahan yang akan dihadapi dengan teori-teori yang digunakan untuk pembahasan. Dalam penelitian ini analisa data dilakukan degan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). Setelah data-data dikumpulkan, maka dilakukan pengolahan terhadap data-data tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan basic seven tools, diantaranya : 1. Pembuatan peta kendali p, Perhitungan peta kendali yang sesuai dengan menggunakan tabel data jumlah part yang cacat. Apabila belum in control dilanjutkan dengan revisi pada data yang masih out of control. Setelah peta kendali p stabil atau data dinyatakan in control maka perlu dilakukan perhitungan kapabilitas proses untuk mengetahui kapabilitas proses dalam pembuatan produk. dengan jalan membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan judul penelitian. a. Studi literatur Studi literatur dilakukan untuk mengetahui dan mengumpulkan data yang bersifat sekunder. Data 2. Pembuatan Fishbone Diagram, Pembuatan Fishbone Diagram untuk mengetahui faktor-faktor utama penyebab terjadinya cacat pada proses assembly. Setelah diketahui penyebab cacat tersebut. 6

7 Dari hasil pengamatan yang di lakukan, 2.5 Diagram Alir Metode Penelitian Menunjukkan diagram alir metode penelitian yaitu dengan mendeskripsikan langkah-langkah penelitian dari awal sampai selesai. maka berikut ini data yang di peroleh dalan proses produksi keramik yang di ambil pada bulan Desember Mulai NO Tabel 3.1 Produksi Keramik Bulan Desember 2015 Tanggal Jumlah Jenis Kecacatan Jumlah Studi Lapangan Studi Pendahuluan Studi Literatur Pengamata n Produksi Retak Pecah Salah Ukuran Cacat Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Pengumpulan Data Pengumpulan data - data input dan output 1. Data Produksi Keramik jenis lantai platinum 2. Data reject keramik lantai platinum Pengolahan Data Analisi dan pemecahan masalah berdasarkan SQC : 1. Menghitung Peta Kendali 2. Menghitung CL,LCL,UCL 3. Pembuatan Peta P 4. Diagram Sebab Akibat (Fishbone) untuk mengetahui faktorfaktor utama yang terjadi reject produk Analisis hasil tingkat kerusakan produk berdasarkan metode Statistik Quality Control (SQC) Simpulan dan Saran Selesai HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengumpulan Data Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengumpulan dan pengolahan data. Adapun datadata yang diambil berupa data data produksi, Total tenaga kerja, dan mesin. Data yang diambil adalah data-data yang mempunyai relevansi dengan proses pengukuruan produktivitas dengan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). Diketahui bahwa jumlah produksi keramik lantai platinum (4x4), dan produk yang rusak atau cacat. Maka dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada bulan Desember 2015 masih banyak terdapat kerusakan produk. 7

8 3.2 Pengolahan Data Dalam pengolahan data tersebut diawali dengan pembuatan peta aliran proses, peta proses produksi dan diagram aliran. Proses selanjutnya perhitungan pta kendali p dan diagram peta kendali p serta langkah terakhir adalah mengaplikasikan metode Statistical Quality Control (SQC) berdasarkan data-data yang telah didapat secara lengkap. 3.2 Peta Kendali P Peta kendali P dibuat berdasarkan data-data yang terdapat pada tabel jumlah cacat dan jumlah produksi. Pengolahan data yang dilakukan pada peta kendali p yakni dengan menggunakan batas control 3 sigma yang di pakai sebagai batas pengawasan perhitungan data kecacatan produk keramik. Rumus Peta Kendali P : 1. Analisa Pengendalian Kualitas Dengan Metode P-Chart. a. Menentukan Proporsi atau Rata- Rata Kerusakan ( ) ( ) = Dimana : = Rata-rata kerusakan karet. = Jumlah total produk rusak karet. = Besar ukuran sampel karet. = b. UCL = , , , , , , , , , , , ,044 Lanjutan Tabel , , , Kegiatan penelitian terhadap suatu perusahaan harus dilakukan suatu tindakan atau analisis data untuk mendapatkan suatu jawaban atas masalah yang ditemukan dan memberikan argument terhadap perusahaan yang penulis teliti. Laporan penelitian ini menggunakan metode P-Chart. Metode ini dipilih karena sesuai dengan hasil analisis, yaitu dengan pengendalian model rata-rata berdasarkan sample. berikut: Maka langkah-langkah analisis sebagai Analisa Pengendalian Kualitas Dengan Metode P-Chart. Menentukan Proporsi atau Rata-Rata Kerusakan ( ) c. LCL = - 3 Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan di bagian produksi keramik PT Arwana Anugrah Kencana selanjutnya disusun ke dalam tabel berikut No. Tabel 3.2 Data Proporsi Keramik Cacat Tanggal Pengamat an Jumlah Produk si Jumlah Cacat Proporsi Cacat , , , , , , , , , , , ,0472 ( ) = Dimana : = Rata-rata kerusakan keramik. = Jumlah total produk keramik reject. = Besar ukuran sampel keramik. = = = 0,0454 8

9 Dari pengolahan data yang ada maka didapat porposi atau rata-rata kerusakan ( adalah Upper control limit (UCL) atau batas pengendalian atas : UCL = + 3 Dimana : UCL = Batas pengawasan atas dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sample. UCL = + 3 = 0, = 0, = 0, (0,0011) = 0, ,0033 = 0,0487 Lower Control Limit (LCL) atau batas pengendalian bawah : LCL = Batas pengawasan bawah dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sample. LCL = = 0, = 0, = 0, (0,0011) = 0,0454-0,0033 = 0,0421 Dari pengolahan data yang ada di dapatlah Upper control limit (UCL) atau batas pengendalian atas adalah 0,0487. Sedangkan Lower Control Limit (LCL) atau batas pengendalian bawah adalah 0,0421. Selanjutnya data di atas selanjutnya dijabarkan dalam grafik peta kendali P. Grafik P-Chart dibuat untuk menggambarkan suatu proses dan menunjukkan kapan suatu proses berada pada kondisi di luar kendali (out of control). Proses kemudian akan diselidiki untuk menemukan penyebab terjadinya kondisi out of control. Yang kemudian akan dilakukan suatu tindakan untuk mencari penyebab permasalahan, mengatasi serta memperbaikinya. Gambar : 3.1 Grrafik P-Chart Proposi Keramik Cacat UCL CL LCL Dari P-Chart di atas dapat di lihat bahwa proses produksi keramik dinyatakan dalam keadaan tidak terkendali, hal ini dikarenakan terdapat 3 titik yang melewati batas kendali atas, dengan adanya titik yang dari batas kendali. Hal ini menunjukan adanya penyebab khusus variasi, titik-titik yang keluar adalah no.6 (0,0496), no.16 (0,0497), dan no.21(0.0503). Ketidak stabilan ini adalah karena pada tanggal tersebut terjadi ke tidak normalan proses, disebabkan sering adanya 9

10 No. permasalahan pada mesin dan kelalaian manusia. Ketidaknormalan ini terjadi karena tidak adanya nariative maintence dan pengawasan. Dibawah ini tercantum peta kendali p yang telah di revisi dan lengkap dengan perhitungan batas kendali atas dan batas kendali bawah. Tabel 3.3 Data Proporsi Keramik Cacat (perbaikan) Tanggal Pengamatan Jumlah Produksi Jumlah Cacat Proporsi ,0424 Cacat ( ) = Dimana : = Rata-rata kerusakan keramik. = Jumlah total produk keramik reject. = Besar ukuran sampel keramik. = = = 0, , , , , , , , , ,0445 Dari pengolahan data yang ada maka didapat porposi atau rata-rata kerusakan ( adalah 0,0448. Upper control limit (UCL) atau batas pengendalian atas : , , , , , , , ,0443 UCL = + 3 Dimana : UCL = Batas pengawasan atas dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sample , , , , ,0452 UCL = + 3 = 0, ,0476 = 0, Total Analisa Pengendalian Kualitas Dengan Metode P-Chart. Menentukan Proporsi atau Rata-Rata = 0, (0,0011) = 0, ,0033 = 0,0481 Kerusakan ( ) 10

11 LCL = Batas pengawasan bawah dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sample. LCL = = - 3 = 0, Diagram Sebab Akibat (Fishbone Chart) Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktorfaktor yang mempengaruhinya. = 0, = 0, (0,0011) = 0,0448-0,0033 = 0,0415 Dari perhitungan di atas selanjutnya diplot ke dalam bentuk peta kendali P yang dapat dilihat dibawah ini : Kurang teliti Tidak mengikuti urutan kerja Manusia Kurang pelatihan Salah pasang Metode Material Banyak pengiriman material untuk dicetak Kurang perawatan Suku cadang tidak lengkap Mesin Reject Gambar : 3.2 Grafik P-Chart Keramik Cacat Perbaikan Dari perhitungan ulang peta kendali p diatas didapat batas kendali atas sebesar 0,0481 dan batas kendali bawah sebesar 0,0415 setelah data yang keluar dari batas kendali statistical (out of control ) dibuang, maka terlihat bahwa semua data telah berada dalam batas kendali statistikal (in control ). Data yang telah berada dalam batas kendali statistikal ini menunjukan bahwa proses produksi keramik lantai platimum tanggal 1 Desember Desember 2015 berada dalam kondisi stabil UC CL LC Gambar : 3.3 Fishbone Chart Keramik Reject Dari diagram fishbone tersebut terlihat bahwa reject keramik disebabkan dari beberapa faktor-faktor sebagai berikut : 1. Faktor Mesin Merupakan sebab utama yang mengakibatkan kerusakan jenis ini. Hal ini disebabkan oleh : a) Kurangnya perawatan mesinmesin produksi, yang mengakibatkan kinerja mesin kurang optimal. b) Suku cadang yang ada tidak lengkap, jika terjadi kerusakan pada mesin yang mengakibatkan mesin tidak berjalan. Untuk mengurangi meningkatnya reject produk pada faktor mesin adalah perusahaan perlu cepat bertindak pada mesin yang 11

12 mengalami kerusakan. Serta di lakukan pengecakan rutin oleh operator saat mesin bekerja. 2. Faktor Manusia a) Operator kurang fokus dan teliti, tidak mengawasi kinerja mesin dengan baik. b) Operator kurang berhati-hati pada saat packing keramik. Perlu diadakan pelatihan dan pengembangan karyawan guna menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang lebih berkualitas, dan perlu ditingkatkan pengawasan terhadap operator, guna tetap menjaga proses produksi sesuai SOP (standar oprasional perusahaan). Control (SQC), maka Nilai terbesar upper control limit (UCL) = 0,0487, sedangkan lower control limit (LCL) = 0,0421. Hasil dari analisa jumlah produk cacat menunjukkan bahwa proses produksi keramik PT. Arwana Anugrah Keramik masih berada pada batas kendali, namun perlu ditingkatkan Quality Control guna mengantisipasi meningkatnya jumlah keramik reject. 2. Dari analisis diagram sebab akibat dapat diketahui faktor penyebab tidak stabilnya kualitas produksi adalah faktor metode kerja, manusia, mesin, listrik padam dan lingkungan kerja. Dimana penyebab yang paling berpengaruh adalah listrik yang padam. 3. Material a) Tahap ini tidak berpengaruh dari hasil produksi yang cacat pada saat proses produksi. Karena komposisi material/bahan baku yang digunakan tetap 4. Metode a) Cara menghitungan yang kurang teliti sehingga material yang digunakan terlalu banyak b) Operator yang tidak mengikuti urutan kerja yang menakibatkan material dan mesin tidak optimal dengan baik. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode statistical Quality DAFTAR RUJUKAN Hakim Nasution, Arman, Manajemen Industri. Penerbit andi. Yogyakarta. Handoko, T. Hani Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Oprasi. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Hasmawaty, dkk. Panduan Penulisan Kerja Praktek dan Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Bina Darma, Palembang. Manullang, Herlon Pengendalian Kualitas Untuk Meningkatkan Produk Pengolahan Kelapa Sawit Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control(SQC), Laporan Kerja Praktek, Fakultas Teknik, Universitas Bina Darma, Palembang. 12

13 Muhaemin, Ahmad Analisis Pengendalian Mutu Produk Dengan Menggunakan Metode Six Sigma, Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin. Makassar. Nadiah, Zazilatun Analisis Pengendalian Mutu Statistical Quality Control(SQC) Pada PT. Eastern Pearl Mills Makassar, Skripsi Manajemen, Universitas Hasanuddin. Purnomo, Hari Pengantar Teknik Industri. Edisi Kedua Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. Farli, Magrhibi Penerapan Statistical Quality Control(SQC) Dalam Pengendalian Proses Produksi Batik Menggunakan Chart Control P, Skripsi Program studi Matematika, Universitas Islam Sunan Kali Jaga. Santoso, Edi Penerapan Metode Statistical Quality Control(SQC) Untuk Peningkatan Proses Assembly SIDM, Jurnal, Peneliti BBPT. 13

Analisa Pengendalian Kualitas Assembly Internal Vessel Dengan Mengunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. VME Process

Analisa Pengendalian Kualitas Assembly Internal Vessel Dengan Mengunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. VME Process Analisa Pengendalian Kualitas Assembly Internal Vessel Dengan Mengunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. VME Process Larisang 1, Nanang Alamsyah 2, Muhammad Ismael 3 1,2,3 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk 228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat dengan memasuki era globalisasi, karena persaingan bukan hanya dengan perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8460 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control untuk Meminimumkan Jumlah Produk Cacat Kain Batik Cap pada Kareumbi Gallery Batik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN ALAT BANTU STATISTIK (SEVEN TOOLS) DALAM UPAYA MENEKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN ALAT BANTU STATISTIK (SEVEN TOOLS) DALAM UPAYA MENEKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN ALAT BANTU STATISTIK (SEVEN TOOLS) DALAM UPAYA MENEKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK Ratnadi 1, Erlian Suprianto 2 Program Studi Teknik & Manajemen Pembekalan Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Banyaknya perusahaan di era globalisasi memicu keberadaan produk lokal dan nasional tidak akan luput dari tuntutan persaingan, selain itu juga mempunyai peluang

Lebih terperinci

USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI

USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI Siau Fung, Haryadi Sarjono Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Barly Joy Collection merupakan sebuah home industry yang bergerak di bidang manufaktur pakaian. Adapun produk yang dihasilkan adalah baju dengan bahan kaos. Banyak perusahaan pesaing

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Perusahaan tersebut melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan antara perusahaan industri satu dengan yang lainnya menyebabkan semakin banyak dan beragam industri saat ini yang berusaha untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii ABSTRAK Dewasa ini persaingan di dunia industri sudah sangat ketat, khususnya industri kreatif. Sehingga setiap perusahaan perlu untuk tetap menjaga kualitas produknya, agar memenuhi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar

Lebih terperinci

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan produksi kemasan makanan dari kertas karton CV. Yogyakartas yang berlokasi di Jl. Nyi Ageng Nis No. 20 B,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat bersaing dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang sejenis,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes Abstract Quality is the most important element in today's business world competition. A company that

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing, di samping harga dan jangkauan distribusinya. Oleh karena itu setiap perusahaan,

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG Nia Budi Puspitasari Program Studi Teknik Industri UNDIP Abstrak Sebagai salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat pertumbuhan yang kurang menggembirakan, hal ini merupakan dampak dari adanya resesi perekonomian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Statistical Assistance Tools, Product Damage. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Statistical Assistance Tools, Product Damage. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT CV. Pelangi abadi is a company engaged in the field of convection which produces jeans. This company uses macloon system, which the production process is done in accordance with the order. In

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era saat ini, perekonomian adalah salah satu sektor pembangunan yang penting dan harus benar-benar diperhatikan dalam suatu negara. Apalagi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi 2.1.1 Pengertian Riset Operasi Menurut Mulyono, riset adalah proses untuk mencari kebenaran suatu masalah atau hipotesa, sedangkan operasi didefinisikan sebagai penerapan

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas

Lebih terperinci

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212 III Control chart for variables Pengendalian Kualitas TIN-212 Common dan Assignable causes of variation Variabilitas dapat dibagi ke dalam dua kategori: 1. Common causes of variation. Variasi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini telah membawa banyak dampak ke semua negara, termasuk Indonesia khususnya karena banyak sekali industri baik yang berskala besar maupun

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas

Pengendalian Kualitas Quality Control Pengendalian Kualitas Shigeru Mizuno : pengendalian kualitas adalah keseluruhan cara yang digunakan untuk menetapkan dan mencapai standar mutu. Dengan demikian pengendalian mutu mencakup

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process 70 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil control chart PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process Control. Sebagai langkah awal penulis mencoba menganalisa data volume produk

Lebih terperinci

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini persaingan usaha semakain ketat, seperti halnya dalam usaha garment. Agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan, pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang sangat perlu dilakukan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Pants Defects, c Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Pants Defects, c Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Increased business competition and the number of competitors require each company to maintain the quality of its products. Quality control activities required to maintain the quality of the product.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena berguna untuk membantu usaha tersebut untuk mencapai tujuannya yaitu memberikan keuntungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TAHU PUTIH (Studi Kasus Pada Home Industri Tahu Kasih Di Kabupaten Trenggalek)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TAHU PUTIH (Studi Kasus Pada Home Industri Tahu Kasih Di Kabupaten Trenggalek) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TAHU PUTIH (Studi Kasus Pada Home Industri Tahu Kasih Di Kabupaten Trenggalek) Lilia Pasca Riani Universitas Nusantara PGRI Kediri bungalilia@gmail.com Abstract This

Lebih terperinci

ANALISA PENGURANGAN DEFECT

ANALISA PENGURANGAN DEFECT ANALISA PENGURANGAN DEFECT PADA PROSES PRODUKSI BATERAI ABC JENIS R6 DENGAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SEVEN TOOLS DI PT. INTERNATIONAL CHEMICAL INDUSTRY PLANT II SURABAYA SKRIPSI Oleh : ILUL

Lebih terperinci

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi seperti

Lebih terperinci

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016 7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Kantong di PPI PT Semen Padang dengan Metode SQC (Statistical Quality Control)

Analisis Pengendalian Kualitas Kantong di PPI PT Semen Padang dengan Metode SQC (Statistical Quality Control) Petunjuk Sitasi: Fithri, P., & Iqbal, M. (2017). Analisis Pengendalian Kualitas Kantong di PPI PT Semen Padang dengan Metode SQC (Statistical Quality Control). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D1-6).

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Sleeping Clothes, p Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vii

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Sleeping Clothes, p Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vii ABSTRACT Increased business competition and the number of competitors require each compay to maintain the quality of this product. Quality control is a technique and operational actifities, which is used

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada setiap organisasi, ketiga fungsi tersebut adalah pemasaran, operasi, dan keuangan. Kerja

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas Produk Solar Module dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control pada P.T. Lembaga Elektronika Nasional Industri Persero Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan pengendalian kualitas produk dalam proses produksinya sampai pengendalian kualitas produk

Lebih terperinci

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Dwi Hadi Sulistyarini 1) 1) Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono 167 Email : dwihadi@ub.ac.id Abstrak. UD Podo

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PIMS Indonesia, Jl. Ciputat Raya No. 5, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12240, Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam baik di pasar domestik maupun pasar

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil 2006/2007 PENGENDALIAN PROSES PEMBUATAN CHAIN APPRON CONVEYOR SECARA STATISTIK GUNA MEMINIMASI JUMLAH CACAT DI PT.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW) SKRIPSI Oleh : GITA SUCI RAMADHANI 24010210120012 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci:pengendalian kualitas, peta kendali, produk cacat. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci:pengendalian kualitas, peta kendali, produk cacat. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui apakah produk cacat pada PT. Jayamas Dwi Perkasa masih dalam batas toleransi atau sudah di luar batas toleransi. Sampel penelitian ini diambil dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6 ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci