LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
|
|
- Farida Agusalim
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2018 LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN i TERPADU KABUPATEN SLEMAN
2 ii
3 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA... 4 BAB 3 PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN... 6 A. Capaian Kinerja Organisasi... 6 B. Realisasi Anggaran BAB 4 PENUTUP LAMPIRAN iii
4 BAB I PENDAHULUAN Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dijabarkan secara lengkap di dalam Peraturan Bupati Sleman No. 90 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Tugas : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang penanaman modal, dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu. Fungsi : a. penyusunan rencana kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; b. perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan perizinan terpadu satu pintu; c. pelaksanaan, pelayanan, pembinaan, dan pengendalian urusan pemerintahan bidang penanaman modal, dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu ; d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang penanaman modal, dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu; e. pelaksanaan kesekertariatan dinas; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Struktur organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu mengacu kepada Peraturan Bupati Sleman No. 90 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu. Rincian struktur organisasi yaitu sebagai berikut : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi. 1
5 c. Bidang Pendaftaran, Informasi, dan Pengaduan terdiri dari: 1. Seksi Pendaftaran; 2. Seksi Data dan Informasi; dan 3. Seksi Pelayanan Pengaduan. d. Bidang Penanaman Modal terdiri dari : 1. Seksi Pengembangan dan Promosi Penanaman Modal; 2. Seksi Pengendalian dan Evaluasi Penanaman Modal; dan 3. Seksi Peninjaun dan Penelitian Lokasi. e. Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang terdiri dari: 1. Seksi Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah Non Usaha; 2. Seksi Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah Usaha; dan 3. Seksi Izin Bangunan Gedung. f. Bidang Perizinan Usaha terdiri dari : 1. Seksi Izin Prinsip dan Izin Lokasi; 2. Seksi Izin Gangguan; dan 3. Seksi Izin Usaha Perindustrian dan Perdagangan. h. Unit Pelaksana Teknis; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. Permasalahan utama atau isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah pada tahun sebagai berikut : 1. Meningkatkan system informasi perizinan bangunan; 2. Meningkatkan koordinasi dan menyusun aturan terhadap pemanfaatan ruang untuk pecah kapling; 3. Menyusun kajian akademis nilai startegis wilayah dan revisi perda retribusi IMB; 4. Menyusun peraturan tentang Penataan Reklame; 5. Menyusun peraturan tentang tata cara dan syarat penetapan serta pelaksanaan pembongkaran bangunan; 6. Menyusun kebijakan pemerintah terhadap alih fungsi lahan (insentif dan disinsentif); 7. Menyusun ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai salah satu alat dalam pemrosesan permohonan izin; 8. Penyusunan rencana rinci tata ruang dan zonasi yang mengakomodir kegiatan investasi; 9. Penyusunan regulasi penanaman modal daerah; 2
6 10. Penyebarluasan informasi penanaman modal; 11. Peningkatan forum koordinasi penanaman modal; 12. Menyusun ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai salah satu alat dalam pemrosesan permohonan izin yang mengikuti dinamika dunia usaha; 13. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan. 14. Pembuatan SIM perizinan yang terintegrasi; 15. Pembuatan regulasi perizinan; 16. Melaksanakan sosialisasi dan publikasi; 17. Pengadaan sarpras dan rekruitmen SDM; dan 18. Peningkatan SDM melalui bimbingan teknis dan diklat. 3
7 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam melaksanakan Visi tahun ini hanya melaksanakn 3 misi dari 5 misi yang telah ditetapkan antara lain : 1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melaui peningkatan kulaitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat; 2. Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan; 3. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan; Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi serta faktor-faktor penentu keberhasilan yang akan dicapai dalam jangka waktu 3-5 tahun dan bersifat idealistik, mengandung nilai keluhuran dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik serta menjadi arah perjalanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu berdasarkan kreteria yang mudah dipahami. Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Sleman NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET Meningkatkan Predikat Meningkatnya Prosentase temuan 100% tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif dan kualitas pelayanan publik LAKIP DPMPPT akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti Predikat LAKIP DPMPPT A 4
8 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Indeks Kepuasan masyarakat Prosentase penyelesaian perizinan sesuai dengan SOP Prosentase aduan masyarakat yang terselesaikan 75% 93,5% 100% 2 Mendorong peningkatan nilai investasi Pertumbuhan nilai penanaman modal Meningkatnya Penanaman Modal nilai investasi milyar 3 Meningkatkan perlindungan terhadap lingkungan hidup Luasan perubahan alih fungsi lahan Terkendalinya alih fungsi lahan luasan alih fungsi lahan <100ha Penyusunan Perjanjian Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) tahun mengacu pada dokumen RPJMD Tahun , dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dan dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS), serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) telah menetapkan Perjanjian Kinerja yang pada saat itu disebut dengan Penetapan Kinerja dengan uraian sebagai berikut: Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah Meningkatnya kualitas pelayanan publik 2 Meningkatnya Penanaman Modal Prosentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti Predikat LAKIP DPMPPT 100% Indeks Kepuasan masyarakat 75% Prosentase penyelesaian perizinan sesuai dengan SOP A 93,5% Prosentase aduan masyarakat 93% yang terselesaikan nilai investasi milyar 3 Terkendalinya alih fungsi lahan luasan alih fungsi lahan <100ha 5
9 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun Jumlah sasaran yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) sebanyak 4 sasaran. Dari 4 sasaran dengan indikator sasaran sebanyak 7 indikator sasaran, pencapaian kinerja sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Sasaran dan Indikator Sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) NO SASARAN 1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah 2 Meningkatnya kualitas pelayanan publik 3 Meningkatnya Penanaman Modal 4 Terkendalinya alih fungsi lahan INDIKATOR SASARAN Prosentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti Predikat LAKIP DPMPPT Indeks kepuasan masyarakat Prosentase penyelesaian perizinan sesuai dengan SOP Prosentase aduan masyarakat yang terselesaikan SATUAN TARGET KINERJA REALISASI KINERJA TINGKAT CAPAIAN KINERJA % % 4 (A) 4 Belum diketahui % 75 76,08 101,44% % 93,5 95,72 102,37% % ,00 107,53% Nilai Investasi Milyar ,05% Luasan alih fungsi lahan Ha ,17 126,83% - 6
10 Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut: Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) No Sasaran 1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah 2 Meningkatnya kualitas pelayanan publik 3 Meningkatnya Penanaman Modal 4 Terkendalinya alih fungsi lahan Ratarata s/d s/d 0 50 Jumlah Indikator Capaian s/d s/d Sangat berhasil Sangat berhasil Sangat berhasil Sangat berhasil Sasaran 1 : Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah dengan 2 (dua) indikator kinerja, satu indikator yaitu prosentase temuan hasil pemeriksaan yang di tindak lanjuti mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100% dengan predikat Sangat Berhasil Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.3 Realisasi Indikator Sasaran 1 Indikator Sasaran Target Realisasi Capaian Prosentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti 100% 100% 100% Predikat LAKIP DPMPPT A Belum - diketahui Rata-rata capaian kinerja 100% 7
11 Prosentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti pada tahun semuannya berhasil di tindaklanjuti oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT). Sedangkan indikator yang kedua adalah predikat LAKIP DPMPPT, penilaian LAKIP DPMPPT untuk tahun belum di evaluasi oleh Inspektorat. Sasaran meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah tersebut dicapai melalui program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah; 2. Program pengelolaan pendapatan daerah; dan 3. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran ini Rp ,- dari anggaran sebesar Rp ,- atau 97,85% dari total anggaran. Realisasi kinerja sebesar 100%, jika dilihat dari realisasi keuangan maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Adanya pengendalian terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan kinerja SKPD; 2. Komitmen yang baik dari seluruh karyawan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT). Tabel 3.4 Perbandingan Kinerja dan target jangka menengah Sasaran 1 Indikator Sasaran Prosentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti Predikat LAKIP DPMPPT Satuan Realisasi tahun 2016 Realisasi tahun Target tahun 2021 % 100% 100% 100% predikat AA Belum - diketahui 8
12 Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas pelayanan publik Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan 3 (tiga) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100% dengan predikat Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.5 Realisasi Indikator Sasaran 2 Tahun 7 Indikator Sasaran Target Realisasi Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat 75,00% 76,08% 101,44% Prosentase penyelesaian perizinan sesuai dengan SOP 93,50% 95,72% 102,37% Prosentase aduan masyarakat terselesaikan 93% 100,00% 107,53% Rata-rata capaian kinerja 101,27% Pada tahun ini Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) telah melakukan penyusunan indeks kepuasan masyarakat yang berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2014 tentang pedoman survei Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 5.2 tahun 2014 tentang pedoman penyusunan indeks Kepuasan masyarakat unit pelayanan publik di lingkungan pemerintah, dan pada tahun ini memperoleh nilai 76,08% atau masuk dalam kategori baik. Pada Prosentase penyelesaian perizinan sesuai dengan SOP tahun terlihat pada jumlah berkas masuk sebesar berkas dan dapat diselesaikan sebesar berkas atau sebesar 95,72%. Prosentase aduan masyarakat terselesaikan pada tahun sebesar 107 aduan yang terselesaikan atau sebesar 100% 9
13 Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik tersebut dicapai melalui program sebagai berikut : 1. Program Pengembangan komunikasi, informatika dan media massa 2. Program Kerjasama informasi dan media massa; 3. Program Pelayanan administrasi perkantoran; 4. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur; 5. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur; 6. Program Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip; 7. Program Peningkatan kualitas pelayanan publik; dan 8. Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran ini Rp ,- dari anggaran sebesar Rp ,- atau 88,86% dari target. Realisasi kinerja sebesar 101,27%, jika dilihat dari realisasi keuangan maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. adalah : Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian sasaran tersebut 1. Peningkatan pelayanan perizinan melalui impelemtasi SOP yang baik; 2. Peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat melalui implementasi SOP yang baik; dan 3. Komitmen yang baik dari seluruh karyawan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT). Tabel 3.6 Perbandingan Kinerja dan target jangka menengah Sasaran 2 Tahun 7 Indikator Sasaran Satuan Realisasi tahun 2016 Realisasi tahun Target tahun 2021 Indeks Kepuasan Masyarakat % 75,38% 76,08% 79,00% Prosentase penyelesaian perizinan sesuai dengan SOP Prosentase aduan masyarakat terselesaikan % 97,55% 95,72% 95,50% % 93,00% 100,00% 100,00% 10
14 Sasaran 3 : Meningkatnya Penanaman Modal Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran meningkatnya penanaman modal dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100% dengan predikat Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya penanaman modal disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.7 Realisasi Indikator Sasaran 3 Indikator Sasaran Target Realisasi Capaian Nilai Investasi milyar milyar 138,05% Rata-rata capaian kinerja 138,05% Pada tahun ini pertumbuhan nilai investasi sebesar Rp atau sebesar 9,46% jika di bandingkan dengan pertumbuhan nilai penanaman modal tahun Sasaran meningkatnya penanaman modal tersebut dicapai melalui program sebagai berikut : 1. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi; 2. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi; 3. Program pengembangan pemasaran pariwisata; 4. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan; dan 5. Program pengembangan industri kecil dan menengah. Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran ini Rp ,- dari anggaran sebesar Rp ,- atau 98.31% dari target. Realisasi kinerja sebesar 138,05%, jika dilihat dari realisasi keuangan maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. 11
15 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Peningkatan nilai investasi PMDN; 2. Peningkatan nilai investasi PMA; dan 3. Komitmen yang baik dari seluruh karyawan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT). Tabel 3.8 Perbandingan Kinerja dan target jangka menengah Sasaran 3 Indikator Sasaran Satuan Realisasi tahun 2016 Realisasi tahun Target tahun 2021 Nilai Investasi milyar 5.706,76 milyar milyar milyar Sasaran 4 : Terkendalinya alih fungsi lahan Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran terkendalinya alih fungsi lahan dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100% dengan predikat Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran terkendalinya alih fungsi lahan disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.9 Realisasi Indikator Sasaran 4 Indikator Sasaran Target Realisasi Capaian Luasan alih fungsi lahan <100ha 73,17ha 126,83% Rata-rata capaian kinerja 126,83% Perubahan alih fungsi lahan ditargetkan sebesar 500 ha dalam kurun waktu 5 tahun, sehingga untuk tahun ini alih fungsi lahan ditargetkan sebesar 100 ha dan untuk realisasi pada tahun ini alih fungsi lahan tercapai pada angka 73,17 ha. Sasaran terkendalinya alih fungsi lahan tersebut dicapai melalui program sebagai berikut : 1. Program pengendalian pemanfaatan ruang: 2. Program penataan penguasaan pemilikan penggunaan dan pemanfaatan tanah; dan 3. Program pengembangan sistem informasi. 12
16 Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran ini Rp ,- dari anggaran sebesar Rp ,- atau 91,84% dari target. Realisasi kinerja sebesar 126,83%, jika dilihat dari realisasi keuangan maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Pembatasan perubahan alih fungsi lahan melalui perizinan; 2. Komitmen yang baik dari seluruh karyawan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) ; 3. Kesadaran masyarakat dalam mengurus perizinan. Tabel 3.10 Perbandingan Kinerja dan target jangka menengah Sasaran 4 Indikator Sasaran Luasan alih fungsi lahan Realisasi Realisasi Target Satuan tahun 2016 tahun tahun 2021 ha 60,84ha 73,17ha <100ha Analisis efisiensi dalam pencapaian sasaran Penggunaan biaya untuk mencapai sasaran strategis tahun sesuai dengan Perjanjian Kinerja tahun, untuk mencapai 4 sasaran 7 indikator sasaran dianggarkan sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 91,00% dengan realisasi fisik sebesar 102,75%. Adapun anggaran dan penggunaan dana untuk masing-masing sasaran terdapat dalam tabel berikut. Tabel 3.11 Analisis Efisiensi Pencapaian Sasaran Strategis No Sasaran Anggaran Realisasi 1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah 2 Meningkatnya kualitas pelayanan publik 3 Meningkatnya penanaman modal 4 Terkendalinya alih fungsi lahan % serapan anggaran % rata-rata capaian kinerja sasaran Ket ,85 100,00 Efisien ,86 100,00 Efisien ,31 114,11 Efisien ,84 107,35 Efisien 13
17 B. Realisasi Anggaran No Nama Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan (%) Realisasi Fisik (%) Ket 1 Pelayanan Perijinan IMB 2 Pelayanan Ijin Reklame 3 Pelayanan Ijin Pembangunan Menara Seluler 4 Plotting peta izin pemanfaatan ruang ,95 114,83 Efisien ,31 100,00 Efisien ,23 120,00 Efisien ,72 123,93 Efisien 5 Monitoring dan ,39 100,00 Efisien evaluasi perizinan pertanahan 6 Pelayanan izin prinsip ,00 100,00 Efisien dan izin lokasi 7 Pelayanan izin ,00 100,00 Efisien penggunaan pemanfaatan tanah Non Usaha 8 Pelayanan izin ,28 100,00 Efisien penggunaan pemanfaatan tanah usaha 9 Pemeliharaan sistem ,88 100,00 Efisien informasi 10 Pengelolaan Website ,88 100,00 Efisien 11 Penyebarluasan ,91 100,00 Efisien informasi pembangunan daerah 12 Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah ,37 100,00 Efisien 13 Penyediaan jasa administrasi keuangan 14 Penyediaan makanan dan minuman rapat 15 Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi 16 Penyediaan bahan dan jasa administrasi perkantoran 17 Penyediaan jasa langganan 18 Penyediaan jasa keamanan dan kebersihan kantor ,00 100,00 Efisien ,98 100,00 Efisien ,32 100,00 Efisien ,39 100,00 Efisien ,30 100,00 Efisien ,02 100,00 Efisien 14
18 19 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dan rumah dinas 20 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 21 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan dan peralatan gedung kantor dan rumah dinas 22 Bimbingan teknis workshop, seminar, lokakarya 23 Pengelolaan kepegawaian 24 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD ,00 100,00 Efisien ,57 100,00 Efisien ,28 100,00 Efisien ,42 100,00 Efisien ,52 100,00 Efisien ,15 100,00 Efisien 25 Penyusunan perencanaan kerja SKPD 26 Penyusunan pengendalian dan evaluasi perencanaan SKPD 27 Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal ,37 100,00 Efisien ,19 100,00 Efisien ,15 100,00 Efisien 28 Promosi investasi ,69 100,00 Efisien 29 Perencanaan dan pengembangan penanaman modal 30 Peningkatan kerjasama di bidang penanaman modal instansi pemerintah dan dunia usaha 31 Penyederhanaan prosedur perijinan dan peningkatan pelayanan penanaman modal ,09 100,00 Efisien ,13 100,00 Efisien ,87 100,00 Efisien 15
19 32 Kajian Kebijakan penanaman modal 33 Pengelolaan Dokumen SKPD 34 Penyelenggaraan penyusutan arsip ,61 100,00 Efisien ,24 100,00 Efisien ,31 100,00 Efisien 35 Pelayanan Perijinan Pariwisata 36 Pelayanan Perijinan Perdagangan 37 Pelayanan Perijinan Perindustrian 38 Pelayanan Ijin gangguan 39 Monitoring dan Evaluasi Kualitas Pelayanan Publik 40 Pelayanan Informasi dan Pengaduan ,80 100,00 Efisien ,98 123,89 Efisien ,92 146,67 Efisien ,47 100,00 Efisien ,45 100,00 Efisien ,93 100,00 Efisien 41 Pelayanan perizinan ,67 100,00 Efisien 42 Pengelolaan Perijinan ,98 100,00 Efisien 43 Pengendalian perijinan ,95 100,00 Efisien 44 Pembinaan kinerja pelayanan publik 45 Penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi 46 Penatausahaan keuangan dan aset SKPD 47 Pelayanan permohonan keringanan retribusi daerah ,61 100,00 Efisien ,99 100,00 Efisien ,98 100,00 Efisien ,84 100,00 Efisien 16
20 BAB IV PENUTUP Berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, secara umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang baik atas sasaran-sasaran strategisnya. Sasaran yang berjumlah 4 sasaran 7 indikator sasaran sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja, sebagian besar telah dapat direalisasikan dengan Berhasil. Laporan Kinerja Instansi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu disusun sebagai wujud pertanggung jawaban dalam pencapaian misi dan tujuan Instansi Pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good governance. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 4 sasaran, disimpulkan bahwa 4 sasaran tercapai dengan predikat Sangat Berhasil. Dari 4 sasaran tersebut ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 7 indikator sasaran dengan capaian 4 indikator sasaran dengan nilai di atas 100% dengan kategori Sangat Berhasil; 3 indikator sasaran dengan nilai 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya dalam mancapai sasaran, dilakukan dengan cara membandingkan persentase realisasi penyerapan anggaran dengan rata-rata capaian kinerja sasaran, disimpulkan bahwa dari 4 sasaran, sebagian besar telah menggunakan sumber daya dengan efisien. Secara umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dapat memenuhi sasaran yang telah ditetapkan. Dari alokasi dana yang telah ditetapkan tahun Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 91,00% dan setor kembali sebesar Rp ,- atau sebesar 9,00%. Sedangkan realisasi fisik yang dicapai pada tahun adalah sebesar 102,75%, perlu peningkatan koordinasi baik internal maupun eksternal dan perlunya pemberdayaan staf lintas bidang dalam menutup kekurangan personil. 17
URAIAN sebelum perubahan
URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.16. - PENANAMAN MODAL : 1.16.01. - BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KODE REKENING 1.16.1.16.01.00.00.4. 1.16.1.16.01.00.00.8. 1.16.1.16.01.00.00.4.1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita Bangsa Bernegara.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS
Lebih terperinci(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Singkat Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat
Lebih terperinciPENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN
PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014
Lebih terperinci3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,
Lebih terperinciRencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tahun anggaran 2017 telah menyusun tema pembangunan daerah yang berorientasi pada upaya Pemantapan Pelayanan Publik dan Percepatan
Lebih terperinciRenstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR
IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR Drs. I S M U N I, MM Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Blitar 2017 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka
Lebih terperinciBADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN PELALAWAN (REVISI) TAHUN
BAB VI INDIKATOR KINERJA BPMP2T YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari unsur masukan, proses, keluaran,
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
L K j I P B a p p e d a 2 0 1 6 7 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja merupakan alat atau sarana digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu instansi dalam mencapai
Lebih terperinciLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inspektorat Kabupaten Wonogiri sebagai sebuah organisasi perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam menjalankan aktifitasnya agar tujuan organisasi dapat dicapai
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya,
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI INSTANSI
BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Sejarah Singkat Diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 4 Tahun 2008
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU
Lebih terperinciKATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT
KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka memenuhi amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu upaya memantapkan implementasi mekanisme perencanaan
Lebih terperinciDokumen RUP Tahun Anggaran 2018
Dokumen RUP Tahun Anggaran 2018 SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan berbasis web yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017
RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA RENJA 2017 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU 1 DAFTAR ISI BAB I
Lebih terperincib) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG U ntuk mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang baik (Good Governance) dan bersih (Clean Government) juga untuk memenuhi tuntutan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pencapaian tujuan daerah diawali dengan perumusan perencanaan yang berkualitas.
Lebih terperinciKoordinator Kegiatan Bulan Ini Bulan Lalu s.d Bulan Ini % Fisik (%)
Realisasi Fisik dan Keuangan SKPD PELAKSANAAN KEGIATAN APBD KABUPATEN SLEMAN TAHUN ANGGARAN 2016 Bulan : Januari 2016 SKPD : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Kode Urusan/ Program/Kegiatan Uraian Koordinator
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,
1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan
Lebih terperinciLaporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016
1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Lebih terperinciKoordinator Kegiatan Bulan Ini Bulan Lalu s.d Bulan Ini % Fisik (%)
Realisasi Fisik dan Keuangan SKPD PELAKSANAAN KEGIATAN APBD KABUPATEN SLEMAN TAHUN ANGGARAN 2016 Bulan : Februari 2016 SKPD : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Penanggung Jawab: Kode Urusan/ Program/Kegiatan
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TAHUN 2017
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN
RENCANA STRATEGIS KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN 2016 i DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar
Lebih terperinciRENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)
1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat
Lebih terperinciBUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR : 1529/03/HK/2015 TANGGAL : 24 JUNI 2015 TENTANG : PENGESAHAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta
Lebih terperinciKABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017
KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 2.12. - PENANAMAN MODAL : 2.12.01. -
Lebih terperinciBAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD
BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD 2.1. Struktur Organisasi Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, dan dalam rangka mendorong peningkatan
Lebih terperinciPERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Page 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu
Lebih terperinciBAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN
BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN 2.1. Kondisi Umum SKPD 2.1.1 Dasar Hukum Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, dan dalam
Lebih terperinciAPBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018
APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Lebih terperinciRENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016
RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 1. LATAR BELAKANG Dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat,
Lebih terperinciRencana Kerja Perubahan Tahun 2016
Lampiran Tahun 2016 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Bontang BAB I P E N D A H U L U A N I.1. LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang
Lebih terperinciBAB II PROGRAM KERJA
BAB II PROGRAM KERJA A. VISI DAN MISI Rencana Strategis Perubahan Lima Tahunan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, (Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun
Lebih terperinci2.1.5 REALISASI FISIK DAN KEUANGAN (RFK) PELAKSANAAN KEGIATAN APBD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014
2.1.5 REALISASI FISIK DAN KEUANGAN (RFK) PELAKSANAAN KEGIATAN APBD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 BULAN : DESEMBER ORGANISASI PERANGKAT DAERAH : BAPPEDA PENANGGUNG JAWAB : drg. INTRIATI YUDATININGSIH, M.Kes
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2015 DAFTAR ISI PENGANTAR PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA Daftar Isi BAB I Pendahuluan.... 1 A. Latar Belakang........
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA SKPD KOTA TANGERANG LATAR BELAKANG, MAKSUD DAN TUJUAN Latar Belakang Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Tangerang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Lebih terperinciKoordinator Kegiatan Bulan Ini Bulan Lalu s.d Bulan Ini % Fisik (%)
Realisasi Fisik dan Keuangan SKPD PELAKSANAAN KEGIATAN APBD KABUPATEN SLEMAN TAHUN ANGGARAN 2016 Bulan : April 2016 SKPD : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Penanggung Jawab : drg. Intriati Yudatiningsih,
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )
PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) 2011 2016 ( B A P P E D A ) LUWUK, 2011 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN SKPD : DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOGIRI TAHUN : 08 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target () () (3) (4). Meningkatnya iklim investasi
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016
RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diketahui bahwa tujuan pemberian
Lebih terperinciFORMAT RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA PASURUAN TAHUN 2016
1 Prosentase pertumbuhan 3% 1 Program peningkatan promosi dan kerjasama 1 Penyusunan profil potensi dan peluang 201 37,500,000 1 Meningkatnya pertumbuhan realisasi penanaman modal/ FORMAT RENCANA KINERJA
Lebih terperinciKABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014
KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...
Lebih terperinciKEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Alamat : Jalan Raya Ratahan Belang, Komp. SKPD Blok B, Kel. Pasan RATAHAN KODE POS 95695 KEPUTUSAN KEPALA DINAS
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA)
RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Lebih terperinciOleh : ABDUL QUDUS, SH Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Jombang
Oleh : ABDUL QUDUS, SH Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Jombang Jombang, Agustus 2017 RPJMD 2014-2018 5 MISI 1. Meningkatkan Kualitas Hidup Sosial dan Beragama 2. Mewujudkan Layanan Dasar
Lebih terperinciLaporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis Perencanaan strategis disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun secara sistematis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif
Lebih terperinciBAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BADAN PELAYANAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL RENCANA STRATEGIS (RENSTRA 214-218) BAB 1 : PENDAHULUAN BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 1.1.
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang
Lebih terperinciLKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA
B A B II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis BPMPT Provinsi Jawa Barat 2.1.1 Visi dan Misi Rencana Strategis (Renstra) BPMPT merupakan kerangka pelaksanaan kegiatan BPMPT Provinsi Jawa Barat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem pemerintahan yang demokratis, setidaknya terdapat 3 (tiga) fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sistem pemerintahan yang demokratis, setidaknya terdapat 3 (tiga) fungsi utama yang harus dijalankan oleh pemerintah dalam fungsi pelayanan publik, yaitu fungsi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G
PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN
Lebih terperinciKOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016
KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DPMPTSP KABUPATEN BLORA
STRUKTUR ORGANISASI DPMPTSP KABUPATEN BLORA KEPALA DINAS Drs. PURWANTO, MM SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL AINUR ROFIQ, SE, M.Si SUBAG UMUM SUBAG. PROGRAM DAN KEUANGAN INSIYAH, SIP SULASTRI, SE
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL Jl. Pemuda No. 2 Salatiga KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciSISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2017
SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2017 DINAS KOMINFO unsur pelaksana urusan pemerintahan Daerah 1. Bidang Komunikasi dan Informatika 2. Bidang Persandian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013. 2. Peraturan Presiden RI Nomor
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin
Lebih terperinciBAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Program kegiatan di lingkup BPMPT Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Memaparkan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan, serta pembahasan tentang RENSTRA, tujuan dan Sasaran Visi dan Misi, Penetapan Kinerja,
Lebih terperinciBUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016
BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BB IV VISI, MISI, TUJUN DN SSRN, STRTEGI DN KEBIJKN 4.1. Visi dan Misi Daerah Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasikannya
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANDUNG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016
PEMERINTAH KOTA BANDUNG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016 11 TAHUN 2015 4 Januari 2016 Lampiran III Peraturan Daerah Nomor
Lebih terperinciDINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU. Jl. Presiden KH Abdurrahman Wahid 151 Jombang (0321) Faks.
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Jl. Presiden KH Abdurrahman Wahid 151 Jombang (0321) 873333 Faks. (0321) 851733 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja
Lebih terperinciKABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA
KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1529/03/HK/2015
Lebih terperinciRENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN
1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci