PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi

1 PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT LEMBAGA KEISTIMEWAAN ACEH TIMUR DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2009 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Lembaga Keistimewaan Kabupaten/Kota Pada Pemerintah Aceh, dipandang perlu menyusun rincian tugas pokok dan fungsi pemangku jabatan struktural di lingkungan Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Aceh Timur tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural Pada Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1103); 3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885); 4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893);

2 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 3 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Majelis Pendidikan Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam; 10. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Aceh Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 12); 11. Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sektariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 35). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT LEMBAGA KEISTIMEWAAN ACEH TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Timur. 2. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggara pemerintahan Kabupaten Aceh Timur yang terdiri atas Bupati dan perangkat daerah Kabupaten Aceh Timur. 3. Bupati adalah Bupati Aceh Timur.

3 4. Sekretaris Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur. 5. Lembaga Keistimewaan Aceh Timur adalah Majelis Permusyawaratan Ulama yang selanjutnya disingkat MPU, Majelis Adat Aceh yang selanjutnya disingkat MAA, Majelis Pendidikan Daerah yang selanjutnya disingkat MPD dan Baitul Mal Kabupaten yang selanjutnya disingkat BMK. 6. Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur adalah Sekretariat MPU, Sekretariat MAA, Sekretariat MPD dan Sekretariat BMK. 7. Kepala Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur adalah Kepala Sekretariat MPU, Kepala Sekretariat MAA, Kepala Sekretariat MPD dan Kepala Sekretariat BMK. 8. Subbagian adalah Subbagian pada Sekretariat MPU, Sekretariat MAA, Sekretariat MPD dan Sekretariat BMK. 9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok jabatan fungsional pada Sekretariat MPU, Sekretariat MAA, Sekretariat MPD dan Sekretariat BMK. 10. Ummat adalah masyarakat muslim yang berada di Kabupaten Aceh Timur. 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten yang selanjutnya disingkat APBK adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Timur. BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 2 Dengan Peraturan ini ditetapkan rincian tugas pokok dan fungsi pemangku jabatan struktural pada Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur sebagai berikut: a. Sekretariat MPU; b. Sekretariat MAA; c. Sekretariat MPD; dan d. Sekretariat BMK. BAB III Bagian Kesatu Susunan Organisasi Sekretariat MPU Pasal 3 Susunan Organisasi Sekretariat MPU, terdiri dari: a. Kepala Sekretariat; b. Subbagian Umum; c. Subbagian Keuangan dan Program; d. Subbagian Hukum, Persidangan dan Hubungan Masyarakat; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional.

4 Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 4 (1) Sekretariat MPU dipimpin oleh seorang Kepala Sekretariat yang secara fungsional bertanggung jawab kepada Pimpinan MPU dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekretariat sesuai bidang tugasnya. Pasal 5 Kepala Sekretariat MPU mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi kepada Lembaga MPU, melakukan koordinasi penyusunan perencanaan strategis program kerja, evaluasi dan pelaporan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, penataan arsip dokumentasi, hubungan masyarakat, organisasi dan ketatalaksanaan. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 5, Sekreteriat MPU mempunyai fungsi: a. penyusunan program Sekretariat MPU; b. pelaksanaan fasilitasi penyiapan program MPU; c. pelaksanaan fasilitasi dan pemberian pelayanan teknis MPU; d. pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan di lingkungan MPU; e. penyiapan penyelenggaraan persidangan dan membuat risalah rapat-rapat yang diselenggarakan oleh MPU serta penyebarluasan hasil keputusan MPU yang berkaitan dengan kepentingan umat kepada masyarakat; a. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi Sekretariat MPU; dan b. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Pimpinan MPU. Pasal 7 (1) Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi surat menyurat, penataan arsip, dokumentasi, perjalanan dinas, kerumahtanggaan, perlengkapan, kebutuhan pegawai, mutasi pegawai, peningkatan sumber daya aparatur, ketatalaksanaan dan hubungan masyarakat. (2) Subbagian Keuangan dan Program mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan program yang meliputi penyusunan rencana kerja, anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung, verifikasi, mempersiapkan konsep SPM, pembukuan, pertanggungjawaban dan laporan keuangan.

5 (3) Subbagian Hukum, Persidangan dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan penyusunan program dan petunjuk teknis atas masalah hukum yang timbul dalam masyarakat sebagai bahan untuk persidangan serta memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bagian Ketiga Susunan Organisasi Sekretariat MAA Pasal 8 Susunan Organisasi Sekretariat MAA, terdiri dari: a. Kepala Sekretariat; b. Subbagian Umum; c. Subbagian Keuangan dan Program; d. Subbagian Pendataan dan Dokumentasi Adat; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Keempat Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 9 (1) Sekretariat MAA dipimpin oleh seorang Kepala Sekretariat yang secara fungsional bertanggung jawab kepada Pimpinan MAA dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekretariat sesuai bidang tugasnya. Pasal 10 Kepala Sekretariat MAA mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada Lembaga MAA, melakukan koordinasi penyusunan perencanaan strategis program kerja, evaluasi dan pelaporan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, penataan arsip dokumentasi, hubungan masyarakat, organisasi dan ketatalaksanaan. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Sekreteriat MAA mempunyai fungsi: a. penyusunan program Sekretariat MAA; b. pelaksanaan fasilitasi penyiapan program MAA; c. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan penelitian dan pemberian pelayanan teknis MAA; d. pembinaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan ketatausahaan di lingkungan MAA; e. penyiapan penyelenggaraan persidangan dan membuat risalah rapat-rapat yang diselenggarakan oleh MAA;

6 f. pelaksanaan penyebarluasan hasil keputusan rapat-rapat MAA untuk meningkatkan kegiatan yang berkaitan dengan adat istiadat seni dan budaya dan hal-hal lainnya yang menyangkut kepentingan masyarakat; g. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi Sekretariat MAA; dan h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Pimpinan MAA. Pasal 12 (1) Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi surat menyurat, penataan arsip, dokumentasi, perjalanan dinas, kerumahtanggaan, perlengkapan, kebutuhan pegawai, mutasi pegawai, peningkatan sumber daya aparatur, ketatalaksanaan dan hubungan masyarakat. (2) Subbagian Keuangan dan Program mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan penyusunan program yang meliputi penyusunan rencana kerja, anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung, verifikasi, mempersiapkan konsep SPM, pembukuan, pertanggungjawaban dan laporan keuangan. (3) Subbagian Pendataan dan Dokumentasi Adat mempunyai tugas melakukan inventarisasi dan publikasi adat istiadat, mengawasi pelaksanaan hukum-hukum adat, melestarikan seni dan budaya yang Islami serta mendokumentasikan kegiatan pengembangan Adat Aceh Timur khususnya dan Adat Aceh pada umumnya. Bagian Kelima Susunan Organisasi Sekretariat MPD Pasal 13 Susunan Organisasi Sekretariat MPD, terdiri dari: a. Kepala Sekretariat; b. Subbagian Umum; c. Subbagian Keuangan dan Program; d. Subbagian Perpustakaan, Dokumentasi dan Publikasi; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Keenam Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 14 (1) Sekretariat MPD dipimpin oleh seorang Kepala Sekretariat yang secara fungsional bertanggung jawab kepada Pimpinan MPD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekretariat sesuai bidang tugasnya.

7 Pasal 15 Kepala Sekretariat MPD mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada Lembaga MPD, melakukan koordinasi penyusunan perencanaan strategis program kerja, evaluasi dan pelaporan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, penataan arsip dokumentasi, hubungan masyarakat, organisasi dan ketatalaksanaan. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Sekretariat MPD mempunyai fungsi: a. penyusunan program Sekretariat MPD; b. pelaksanaan fasilitasi penyiapan program Sekretariat MPD; c. pelaksanaan fasilitasi dan pemberian pelayanan teknis di lingkungan Sekretariat MPD; d. pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan di lingkungan Sekretariat MPD; e. pelaksanaan pengelolaan perpustakaan, dokumentasi dan publikasi; f. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi Sekretariat MPD; dan g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Pimpinan MPD. Pasal 17 (1) Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi surat menyurat, penataan arsip, dokumentasi, perjalanan dinas, kerumahtanggaan, perlengkapan, kebutuhan pegawai, mutasi pegawai, peningkatan sumber daya aparatur, ketatalaksanaan dan hubungan masyarakat. (2) Subbag Keuangan dan Program mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi ian keuangan dan penyusunan program yang meliputi penyusunan rencana kerja, anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung, verifikasi, mempersiapkan konsep SPM, pembukuan, pertanggung jawaban dan laporan keuangan. (3) Subbagian Perpustakaan, Dokumentasi dan Publikasi mempunyai tugas mengelola perpustakaan, menyiapkan dan memelihara dokumen serta mempublikasikan perkembangan penyelenggaraan pendidikan daerah. Bagian Ketujuh Susunan Organisasi Sekretariat BMK Pasal 18 Susunan organisasi Sekretariat BMK, terdiri dari: a. Kepala Sekretariat; b. Subbagian Umum;

8 c. Subbagian Keuangan dan Pelaporan; d. Subbagian Perencanaan dan Publikasi; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 19 (1) Sekretariat BMK dipimpin oleh seorang Kepala Sekretariat yang secara fungsional bertanggung jawab kepada Pimpinan BMK dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekretariat sesuai bidang tugasnya. Pasal 20 Kepala Sekretariat BMK mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada Lembaga BMK, melakukan koordinasi penyusunan perencanaan strategis program kerja, evaluasi dan pelaporan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, penataan arsip dokumentasi, hubungan masyarakat, organisasi dan ketatalaksanaan. Pasal 21 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Sekretariat BMK mempunyai fungsi: a. penyusunan program Sekretariat BMK; b. pelaksanaan fasilitasi penyiapan program BMK; c. pelaksanaan fasilitasi, konsultasi dan pemberian pelayanan teknis BMK; d. pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan di lingkungan Sekretariat BMK; e. penyiapan penyelenggaraan persidangan dan membuat risalah rapat-rapat yang diselenggarakan oleh BMK dan penyebarluasan informasi; f. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi Sekretariat BMK; dan g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Pimpinan BMK. Pasal 22 (1) Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi surat menyurat, penataan arsip, dokumentasi, perjalanan dinas, kerumahtanggaan, perlengkapan, kebutuhan pegawai, mutasi pegawai, peningkatan sumber daya aparatur, ketatalaksanaan dan hubungan masyarakat.

9 (2) Subbagian Keuangan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan anggaran, belanja langsung dan belanja tidak langsung, verifikasi, mempersiapkan konsep SPM, pembukuan, pertanggungjawaban dan laporan keuangan. (3) Subbagian Perencanaan dan Publikasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan penyusunan program dan kegiatan, penyusunan Renstra, pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan serta penyebarluasan informasi kepada masyarakat. BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 23 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 24 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati, dan bertanggung jawab kepada masing-masing Kepala Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 25 (1) Kepala Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah. (2) Kepala Subbagian pada Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Kepala Sekretariat masing-masing. Pasal 26 Unsur-unsur lain di lingkungan Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Sekretariat atas pelimpahan kewenangan dari Bupati.

10 Pasal 27 Jenjang kepangkatan dan formasi kepegawaian di lingkungan Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 28 (1) Kepala Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah. (2) Kepala Subbagian pada Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Kepala Sekretariat masing-masing. Pasal 29 Unsur-unsur lain di lingkungan Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Sekretariat atas pelimpahan kewenangan dari Bupati. Pasal 30 Jenjang kepangkatan dan formasi kepegawaian di lingkungan Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pasal 31 Eselon jabatan pada Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur sebagai berikut: (1) Kepala Sekretariat adalah pemangku jabatan struktural Eselon III.a. (2) Kepala Subbagian adalah pemangku jabatan struktural Eselon IV.a. BAB VII TATA KERJA Pasal 32 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Sekretariat dan Kepala Subbagian di lingkungan Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik interenal maupun antarunit organisasi lainnya, sesuai dengan tugas pokok masing-masing. (2) Setiap Kepala Subbagian di lingkungan Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur wajib melaksanakan Sistem Pengendalian Intern. Pasal 33 Dalam hal Kepala Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, maka Kepala Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur dapat menunjuk salah seorang Kepala Subbagian untuk mewakilinya.

11 Pasal 34 Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna masing-masing pejabat di lingkungan Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur dapat mendelegasikan kewenangan-kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat dibawahnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 35 Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pada Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur dibebankan kepada APBK serta sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 36 Uraian Jabatan masing-masing pemangku jabatan struktural dan nonstruktural umum di lingkungan Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur diatur dengan peraturan Bupati. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 37 Sepanjang belum dilaksanakan penataan secara menyeluruh maka kegiatan-kegiatan Pemerintah Kabupaten pada Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Timur dilaksanakan dengan kebijakan Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, akan ditetapkan kembali dengan Keputusan Bupati sepanjang mengenai peraturan pelaksanaannya dengan berpedoman pada peraturan perundangundangan. Pasal 39 Dengan berlakunya peraturan ini maka segala ketentuan yang bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

12 Pasal 40 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Aceh Timur. Diundangkan di Idi pada tanggal 13 Mei 2011 M 9 Jumadil Akhir 1432 H SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR, dto SYAIFANNUR Ditetapkan di Idi pada tanggal 9 Mei 2011 M 5 Jumadil Akhir 1432 H BUPATI ACEH TIMUR, dto MUSLIM HASBALLAH BERITA DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2011 NOMOR 19