PLANNING OF EXTENSION PROGRAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PLANNING OF EXTENSION PROGRAM"

Transkripsi

1 PLANNING OF EXTENSION PROGRAM Anie Eka Kusumastuti Faculty of Animal Husbandry Brawijaya University

2 Perencanaan program penyuluhan Pembangunan (pedesaan) yang efektif, bukanlah semata-mata karena adanya kesempatan tetapi merupakan hasil dari penentuan pilihanpilihan kegiatan, bukan trial and error tetapi akibat dari perencanaan (planning) yang baik. (Martinez, Guru besar Penyuluhan, Univ.Cornell, 1985)

3 Perencanaan program penyuluhan Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan menghubung fakta serta menggunakannya untuk menyusun asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi di masa mendatang, untuk kemudian merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan guna tercapainya tujuan yang diharapkan (Terry, 1960).

4 Perencanaan program penyuluhan Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang berdasarkan data,fakta mengenai kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan yg diharapkan.

5 Perencanaan program penyuluhan Perencanaan Program:...adalah upaya sadar yang dirancang atau dirumuskan guna tercapainya tujuan (kebutuhan, keinginan, minat), masyarakat untuk siapa program tersebut ditujukan... (Dahama dan Bhatnagar, 1980)

6 Perencanaan program penyuluhan Perencanaan Program: 1. Perencanaan program merupakan upaya perumusan, pengembangan, dan pelaksanaan program-program 2. Perencanaan program merupakan program berkelanjutan (Martinez, 1985)

7 Manajemen program penyuluhan

8

9 Tahapan Planning 1. Pengumpulan data keadaan 2. Analisis dan Evaluasi Fakta 3. Indentifikasi Masalah 4. Pemilihan Masalah yg akan dipecahkan 5. Perumusan Tujuan dan sasaran 6. Perumusan Alternatif pemecahan masalah 7. Penetapan cara pemencapai tujuan 8. Pengesahan Program Penyuluhan 9. Pelaksanaan 10. Perumusan rencana evaluasi 11. Rekonsiderasi

10 PLANNING 1. Identifikasi tujuan program 2. Melaksanakan needs assessments 3. Membuat prioritas program 4. Identifikasi kemampuan target sasaran 5. Menulis tujuan program

11 1. Identifikasi tujuan program Tujuan program adalah akhir atau tujuan dimana sebuah program penyuluhan diarahkan. Tujuan tersebut bisa ditentukan oleh perorangan, kelompok, atau sebuah organisasi.

12 2. Melaksanakan Needs Assessment (NA) Needs Assessment adalah sebuah proses sistematis untuk menganalisa kesenjangan antara apa yg diketahui dan dapat dilakukan oleh sasaran dg apa yg seharusnya bisa mereka ketahui dan lakukan. Mengidentifikasi kebutuhan yang menjadi perhatian utama masyarakat. Mengidentifikasi dan memprioritaskan kebutuhan sasaran dalam suatu masyarakat. Memutuskan cara terbaik untuk mengalokasikan sumberdaya waktu, uang, energi dan manusia untuk memperoleh hasil maksimal.

13 2. Melaksanakan Needs Assessment (NA) PENETAPAN KEADAAN: Data, Fakta dan keterangan - keterangan yang diperoleh, dihimpun, atau dikumpulkan pada saat akan disusun suatu programa, yang terdiri dari data aktual dan data potensial

14 Data aktual adalah data, fakta, dan keterangan, yang telah dapat dicapai oleh sebagian besar masyarakat setempat dengan pola dan teknik yang umum dipraktekan Data potensial adalah data, fakta dan keterangan-keterangan yang telah dapat dicapai dalam skala kecil dan dapat dicapai dengan potensi yang ada di wilayah setempat.

15 2. Melaksanakan Needs Assessment (NA) Beberapa pertanyaan yg bisa digunakan dalam NA: Apa yg harus dirubah atau ditingkatkan? Apa penyebab riil masalah atau isu apa yg bisa diangkat? Siapa yg akan terpengaruh dari masalah atau yg terlibat dalam masalah? Peran apa yg bisa diberikan melalui pendidikan dalam memecahkan masalah? Siapa saja yg mendukung program? Sumberdaya/keahlian apa yg dibutuhkan untuk memecahkan masalah? Melibatkan masyarakat adalah bagian terpenting dalam NA dan harus mempunyai tujuan spesifik

16 2. Melaksanakan Needs Assessment Beberapa metode Needs Assessment : 1. Survey Methods 2. Social-economic indicators 3. Group processes (FGD) 4. Causal analysis

17 3. Membuat prioritas program Memastikan efektivitas program penyuluhan, penyuluh harus yakin bahwa program dan aktivitas yg dikerjakan bisa menyelesaikan masalah dan mengacu pada kebutuhan nyata sasaran Prioritas harus disusun pada setiap tahapan proses perencanaan program : Mendefinisikan target sasaran Mengidentifikasi kebutuhan Menentukan metode dan strategi Mengimplementasikan daily actions untuk mencapai tujuan program 17

18 3. Membuat prioritas program Manfaatnya: 1) Penting untuk membantu pelaksanaan program secara langsung bila terdapat perubahan kebutuhan masyarakat. 2) Membantu penyuluh secara aktif bekerja untuk mencegah masalah di masa yg akan datang 3) Penting untuk membangun kredibilitas dan akuntabilitas dengan stakeholders 4) Memudahkan penyuluh untuk melaksanakan penyuluhan 5) Membantu proses pengalokasian sumber daya 18

19 Why Priority Setting? We can t do it all Must set program priorities or thrusts Examine opportunities in light of criteria Facilitated dialogue and decision-making Results in a limited number of program thrusts

20 4. Mengidentifikasi sasaran dan kemampuannya Beberapa pertanyaan kunci : a. Siapa yg akan terpengaruh dg masalah yg muncul? b. Karakter spesifik apa dari sasaran yg bisa mempengaruhi perencanaan dan pelaksanaan program? c. Keterampilan/kekuatan apa yg dimiliki sasaran yg bisa dikembangkan atau ditingkatkan? d. Perubahan apa terkait dg sosial, budaya, ekonomi, atau lingkungan yg diharapkan mungkin terjadi dan realistis bagi sasaran? 20

21 5. Menulis tujuan program (metode ABCD). A (audience) jelaskan sasaran program penyuluhan B (behavior) jelaskan perubahan perilaku yg diharapkan setelah pelaksanaan program C (conditions) jelaskan kondisi yg akan muncul dimana sasaran tidak bisa memenuhi pada waktu penilaian D (degree) jelaskan perilaku optimal yg akan dicapai atau kriteria dan standart yg akan digunakan untuk mengevaluasi sasaran

22 5. Menulis tujuan program check-list penulisan tujuan: a. Apakah tujuan mengindikasikan nilai yg dihasilkan dan siapa penerima manfaat program? b. Apakah tujuannya jelas dan memiliki arti? c. Apakah tujuan bisa tercapai melalui program pendidikan? d. Apakah di dalam tujuan mencakup apa yg diharapkan bisa diketahui dan dilakukan oleh sasaran? e. Apakah tujuan sudah cukup spesifik untuk bisa diukur? f. Apakah bahasa yg digunakan bisa dimengerti sasaran yg ingin mengimplementasikan tujuan program? g. Apakah tujuan mencakup poin-poin yg dibutuhkan penyuluh agar fokus pada program dan berkomunikasi dg lainnya?

23 PROGRAMA PENYULUHAN rencana tertulis yg disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan Materi Penyuluhan adalah bahan yg akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yg meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi hukum dan kelestarian lingkungan.

24 TERIMA KASIH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBANGUNAN. Anie Eka Kusumastuti. Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

TUJUAN PEMBANGUNAN. Anie Eka Kusumastuti.   Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang TUJUAN PEMBANGUNAN Anie Eka Kusumastuti e-mail: anieeka@ub.ac.id Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang Tujuan Pembangunan Nature provides for everybody s need but not for everybody

Lebih terperinci

-Basic Theory of Extension-

-Basic Theory of Extension- 2 nd Meeting -Basic Theory of Extension- -Anie Eka Kusumastutiemail: anieeka@ub.ac.id Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang Penyuluhan Voorlichting = memberi penerangan Extension Beratung

Lebih terperinci

DIMENSI PEMBANGUNAN. Anie Eka Kusumastuti. Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

DIMENSI PEMBANGUNAN. Anie Eka Kusumastuti.   Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang DIMENSI PEMBANGUNAN Anie Eka Kusumastuti e-mail: anieeka@ub.ac.id Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang Konsep Pembangunan No society can surely be flourishing and happy of which the

Lebih terperinci

Pengantar: Kebijakan Berbasis Bukti

Pengantar: Kebijakan Berbasis Bukti Pengantar: Kebijakan Berbasis Bukti 1 Kebijakan Publik dan Penelitian Sosial Proses Kebijakan: Anggapan bahwa proses kebijakan merupakan suatu chaos tujuan dan kecelakaan. Sama sekali bukan persoalan pelaksanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN. Dra. Ida Yustina, Msi

PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN. Dra. Ida Yustina, Msi PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN Dra. Ida Yustina, Msi Bagian Administrasi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Pengertian Perencanaan Program Penyuluhan Venugopal

Lebih terperinci

Extension in the context of rural. development. -Anie Eka Kusumastuti

Extension in the context of rural. development. -Anie Eka Kusumastuti Extension in the context of rural development -Anie Eka Kusumastutiemail: anieeka@ub.ac.id Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang Hal-hal penting yg dibutuhkan dalam Pembangunan Pedesaan

Lebih terperinci

HAL HAL PENTING DALAM PENYUSUNAN PROGRAMMA PENYULUHAN PERIKANAN

HAL HAL PENTING DALAM PENYUSUNAN PROGRAMMA PENYULUHAN PERIKANAN HAL HAL PENTING DALAM PENYUSUNAN PROGRAMMA PENYULUHAN PERIKANAN Programa penyuluhan perikanan adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali

Lebih terperinci

PERENCANAAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

PERENCANAAN DOSEN : DIANA MA RIFAH PERENCANAAN DOSEN : DIANA MA RIFAH MEMAHAMI PERENCANAAN Perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang spesifik yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka Perencanaan

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH... Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

TINJAUAN MATA KULIAH... Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH....... i Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN... 1.1 Pengertian Programa Penyuluhan Pertanian... 1.2 Latihan... 1.4 Rangkuman

Lebih terperinci

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Kerangka Berpikir

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Kerangka Berpikir 123 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Tantangan organisasi saat ini dan ke depan adalah situasi perubahan yang semakin terbuka dan kadang tak terduga terjadinya. Disamping itu, sistem informasi

Lebih terperinci

1. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif;

1. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif; Pengertian Evaluasi Program Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut Stufflebeam

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS VIDEO PERENCANAAN STRATEGIS Latar belakang/konteks Rencana statutori vs rencana berbasis kinerja Manajemen strategis Perencanaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera

Lebih terperinci

PERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

PERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN SKENARIO Konteks Perencanaan Skenario kemasadepanan dan ketidakpastian ramalan dan visi Pemahaman Dasar Perencanaan

Lebih terperinci

UJI PUBLIK KARYA TULIS ILMIAH BAGI ANALIS KEBIJAKAN

UJI PUBLIK KARYA TULIS ILMIAH BAGI ANALIS KEBIJAKAN UJI PUBLIK KARYA TULIS ILMIAH BAGI ANALIS KEBIJAKAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2016 PENDAHULUAN Analysis POLICY MAKING PROCESS Utilization POLICY INFORMATION POLICY ANAYST POLICY COMMUNICATIONS

Lebih terperinci

Pengertian, Unsur, dan Tahapan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Pengertian, Unsur, dan Tahapan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Modul 1 Pengertian, Unsur, dan Tahapan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Ir. Widodo Dwi Suharyanto Drs. Purwanto P PENDAHULUAN ada modul ini akan dibahas mengenai pengertian, unsur dan tahapan penyusunan

Lebih terperinci

-Extension Media- - Anie Eka Kusumastuti - // Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

-Extension Media- - Anie Eka Kusumastuti -   // Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang -Extension Media- - Anie Eka Kusumastuti - email: anieeka@ub.ac.id // anieeka_05@yahoo.com Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang Referensi PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 51/Permentan/OT.140/12/2009

Lebih terperinci

BAB IV PENGERTIAN KLHS

BAB IV PENGERTIAN KLHS KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Materi 4 : TPL 408-2 SKS Oleh : Ken Martina Kasikoen 4.1 Pengertian KLHS BAB IV PENGERTIAN KLHS UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambah, daya saing, dan ekspor serta (4) meningkatkan kesejahteraan petani (RKT

BAB I PENDAHULUAN. tambah, daya saing, dan ekspor serta (4) meningkatkan kesejahteraan petani (RKT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian menjadi sangat penting bagi Indonesia, karena sebagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia memanfaatkan sumberdaya yang ada di sektor pertanian. Sektor

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB IV PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN SOP

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB IV PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN SOP BAB IV PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN SOP A. Prinsip-prinsip Penyusunan SOP Penyusunan SOP harus berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Kemudahan dan kejelasan artinya prosedur yang distandarkan

Lebih terperinci

TEST, PENGUKURAN, ASSESMEN, EVALUASI

TEST, PENGUKURAN, ASSESMEN, EVALUASI TEST, PENGUKURAN, ASSESMEN, EVALUASI Sugiyatno, M.Pd sugiyatno@uny.ac.id TEST Seperangkat pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait/sifat/atribut dimana tiap butir

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu

METODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu METODE PENELITIAN Wuryansari Muharini Kusumawinahyu Disarikan dari tulisan M. Laksono Tri Rochmawan, SE, MSi, Akt. Di http://www.sonilaksono.blogspot.com http://www.laksonotri.zoomshare.com Outline O Ilmu

Lebih terperinci

3.1.1 Tahap Persiapan Pada tahap ini rencana kerja yang akan dilakukan meliputi tahap tahap antara lain sebagai berikut.

3.1.1 Tahap Persiapan Pada tahap ini rencana kerja yang akan dilakukan meliputi tahap tahap antara lain sebagai berikut. BAB 3.1 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 3.1.1 Tahap Persiapan Pada tahap ini rencana kerja yang akan dilakukan meliputi tahap tahap antara lain sebagai berikut. 1) Pekerjaan Persiapan Awal (a) (b) (c) (d)

Lebih terperinci

PENYULUHAN DAN KEBERADAAN PENYULUH

PENYULUHAN DAN KEBERADAAN PENYULUH PENYULUHAN DAN KEBERADAAN PENYULUH Latar Belakang Berdasarkan Ketentuan Umum UU SP3K No.16 Tahun 2006 pasal 1 ayat (2) Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya disebut Penyuluhan

Lebih terperinci

PENDEKATAN PEMASARAN SOSIAL DI DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KEHUTANAN. Heru Budiono BDLHK Kadipaten,

PENDEKATAN PEMASARAN SOSIAL DI DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KEHUTANAN. Heru Budiono BDLHK Kadipaten, PENDEKATAN PEMASARAN SOSIAL DI DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KEHUTANAN Heru Budiono BDLHK Kadipaten, hersamodro@yahoo.com A. Pendahuluan. Penyuluh kehutanan dapat dipandang sebagai proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan kesimpulan akhir dari studi yang dilakukan dan beberapa saran dan rekomendasi terhadap studi lanjutan pengembangan pariwisata daerah studi. Kesimpulan berupa

Lebih terperinci

MATERI 2 KONSEP RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN

MATERI 2 KONSEP RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN MATERI 2 KONSEP RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN 2.1. Pendahuluan Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan,

Lebih terperinci

KERJA RENCANA REVIEW T A H U N

KERJA RENCANA REVIEW T A H U N REVIEW RENCANA KERJA T A H U N 2 0 1 7 PEMERINTAH ACEH DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK Jl.Krueng Jambo Aye-Geuceu Komplek Telp.(0651) 42115-42621 Fac.(0651) 46798 Email :disnakermobduk@acehprov.go.id,website

Lebih terperinci

Pengembangan Koleksi Modul 3

Pengembangan Koleksi Modul 3 Pengembangan Koleksi Modul 3 Presented by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 3 by Yuni Nurjanah A. Mengenal Masyarakat yang dilayani B. Diperlukannya Kajian Pengguna C. Unsur-unsur Kajian D. Hal-hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. besar yang kompleks. Pertama, keterbatasan dana yang diperoleh lembaga-lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. besar yang kompleks. Pertama, keterbatasan dana yang diperoleh lembaga-lembaga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dunia pendidikan Indonesia saat ini setidaknya menghadapi empat tantangan besar yang kompleks. Pertama, keterbatasan dana yang diperoleh lembaga-lembaga pendidikan masyarakat

Lebih terperinci

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD

Lebih terperinci

4. Kriteria IDE PRODUK :

4. Kriteria IDE PRODUK : 1. Tugas Besar Perpro dikerjakan secara berkelompok (4-5 orang) sesuai daftar. 2. Tugas Besar dilaksanakan selama 2 bulan sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan. 3. Ide produk di-submit ke : http://tinyurl.com/q4699a4

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan

Lebih terperinci

ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah

ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah Petunjuk Umum: Baca dan tandatangani pernyataan patuh pada Etika Akademik Pilihan Ganda 1. Berilah tanda silang pada lembar jawaban dengan memilih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan 26 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan produk yang menjadi pedoman dalam penelitian ini diadaptasi dari pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat, sehingga pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat, sehingga pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak diberlakukannya otonomi daerah istilah desa dapat disebut dengan nama lain, hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan pemerintah terhadap asal usul

Lebih terperinci

KONSEP PEMBANGUNAN. By. Anie Eka Kusumastuti

KONSEP PEMBANGUNAN. By. Anie Eka Kusumastuti KONSEP PEMBANGUNAN By. Anie Eka Kusumastuti Email: anieeka_05@yahoo.com Pembangunan Masyarakat Desa Pengenalan Desa Aspek 2 lainnya Kebijakan PMD Pengertian Pembangunan (Pendekatan Teoritis) Teori Evolusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah. didalamnya menetapkan kebijakan tentang desa dimana penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah. didalamnya menetapkan kebijakan tentang desa dimana penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah didalamnya menetapkan kebijakan tentang desa dimana penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.120, 2009 DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyusunan Program. Penyuluhan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.120, 2009 DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyusunan Program. Penyuluhan. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.120, 2009 DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyusunan Program. Penyuluhan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 25/Permentan/OT.140/5/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA

Lebih terperinci

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian pada umumnya dilakukan oleh pakar pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna meningkatkan kualitas manusia

Lebih terperinci

PENERAPAN FORMATIVE SUMMATIVE EVALUATION MODEL DALAM PENELITIAN TINDAKAN

PENERAPAN FORMATIVE SUMMATIVE EVALUATION MODEL DALAM PENELITIAN TINDAKAN PENERAPAN FORMATIVE SUMMATIVE EVALUATION MODEL DALAM PENELITIAN TINDAKAN Farizal Fetrianto (Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang) farizalfetrianto@gmail.com Abstrak: Evaluasi sangat

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. perilaku petani peternak adalah sebuah komponen yang sangat penting. Peranan

LANDASAN TEORI. perilaku petani peternak adalah sebuah komponen yang sangat penting. Peranan LANDASAN TEORI Peran penyuluhan dalam meningkatkan produksi peternakan dan perubahan perilaku petani peternak adalah sebuah komponen yang sangat penting. Peranan penyuluhan pertanian adalah sebagai fasilitator,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 25/Permentan/OT.140/5/2009 TANGGAL : 13 Mei 2009 PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROCEDURE UNTUK MENYUSUN KABUPATEN BANDUNG DENGAN MEMENUHI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI DAN ISO 9001:2008 KLAUSUL 7.3 BERDASARKAN METODE BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT 1

Lebih terperinci

-Extension Method- -Anie Eka Kusumastuti Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

-Extension Method- -Anie Eka Kusumastuti  Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang -Extension Method- -Anie Eka Kusumastutiemail: anieeka@ub.ac.id Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang Definisi Metode Penyuluhan adalah cara penyampaian materi penyuluhan sehingga materi

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Ketujuh: Rancangan Pengembangan SDM

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Ketujuh: Rancangan Pengembangan SDM Penempatan School of Communication Pegawai & Business Ketujuh: Rancangan Pengembangan SDM The Workforce Environtment Competitive Environment Fakultas Komunikasi dan Bisnis Internal Environment Social &

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1)

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) ISO 9001: 2015 Dokumen Wajib Ruang Lingkup SMM (klausul 4.3) Kebijakan Mutu (klausul 5.2) Sasaran Mutu (klausul 6.2) Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) Untuk persyaratan dengan

Lebih terperinci

YANG DIHARAPKAN KEADAAN SEKARANG KESENJANGAN MASALAH

YANG DIHARAPKAN KEADAAN SEKARANG KESENJANGAN MASALAH KEADAAN SEKARANG KESENJANGAN YANG DIHARAPKAN MASALAH PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP PELATIHAN BERSIFAT TEKNIS KEMAMPUAN YANG AKAN DICAPAI atau KOMPETENSI DASAR PESERTA PELAKSANA PENGGUNA HASIL PELATIHAN

Lebih terperinci

PENDEKATAN SISTEM SIM-7 1

PENDEKATAN SISTEM SIM-7 1 PENDEKATAN SISTEM SIM-7 1 Manajer memecahkan masalah agar perusahaan dapat mencapai tujuan. Struktur masalah mempengaruhi cara pemecahan masalah. Masalah : terstruktur Tak terstruktur semi-terstruktur

Lebih terperinci

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke) Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DENGAN KEI- KUTSERTAAN DALAM PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA KAMANGA

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure REKONSTRUKSI KURIKULUM

Standard Operating Procedure REKONSTRUKSI KURIKULUM Standard Operating Procedure REKONSTRUKSI KURIKULUM Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya Malang LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Rekonstruksi Kurikulum UN10/F06/03/HK.01.02.a/04JUR

Lebih terperinci

PERENCANAAN USAHATANI

PERENCANAAN USAHATANI PERENCANAAN USAHATANI KEPUTUSAN PENGELOLA UNTUK KEGIATAN DI MASA YANG AKAN DATANG 1. Pedoman Kerja Bagi Petani Pengelola 2. Pedoman Pihak Lain Kondisi Internal Petani : 1. Kekuatan dan Kelemahan usahatani

Lebih terperinci

KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN)

KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN) KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN) Pembahasan Poin-poin yang akan dibahas pada kuliah ini: 1 KONSEP 2 PRESENTASI GAMBAR 3 CONTOH PROYEK 1. Berisi KONSEP pengertian,

Lebih terperinci

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM Siklus hidup pengembangan sistem ( development life cycle / SDLC ) adalah tahapan aktivitas yang harus dikerjakan oleh pengembang sistem untuk menghasilkan sebuah sistem

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan Penempatan School of Communication Pegawai & Business Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan Materi Kuliah Fakultas Komunikasi dan Bisnis 1. Pengantar Pengembangan SDM 2. Prinsip dan

Lebih terperinci

Brief Note. Edisi 19, Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan

Brief Note. Edisi 19, Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan Brief Note Edisi 19, 2016 Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan Pengantar Riza Primahendra Dalam perspektif pembangunan, semua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin cepat membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin cepat membawa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin cepat membawa para pelaku bisnis untuk terus mengikuti perkembangan yang sedang terjadi dan yang menjadi trend

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelaksanaan Strategi

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelaksanaan Strategi 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelaksanaan Strategi Strategi adalah istilah yang sering kita dengar untuk berbagai konteks pembicaraan, yang sering diartikan sebagai cara untuk mencapai keinginan tertentu

Lebih terperinci

milik UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

milik UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memilih mobil bekas adalah pekerjaan yang tidak gampang, sehingga sangat membutuhkan ketelitian dari calon pembeli. Karena merupakan mobil bekas tentunya banyak bagian

Lebih terperinci

ANALISIS RUANG DAN PERENCANAAN PENATAAN RUANG BERKELANJUTAN DALAM KERANGKA KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

ANALISIS RUANG DAN PERENCANAAN PENATAAN RUANG BERKELANJUTAN DALAM KERANGKA KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Triarko Nurlambanga Dwi Nurcahyadi Adi Wibowo Pusat Penelitian Geografi Terapan Departemen Geografi, FMIPA Universitas Indonesia ANALISIS RUANG DAN PERENCANAAN PENATAAN RUANG BERKELANJUTAN DALAM KERANGKA

Lebih terperinci

RPJMDes adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (Enam) tahun dan merupakan penjabaran dari visi dan misi kepala desa (atau desa) yang memuat arah

RPJMDes adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (Enam) tahun dan merupakan penjabaran dari visi dan misi kepala desa (atau desa) yang memuat arah Oleh : Sri Purwani RPJMDes adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (Enam) tahun dan merupakan penjabaran dari visi dan misi kepala desa (atau desa) yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah

Lebih terperinci

Keberadaan ED dalam AIPT

Keberadaan ED dalam AIPT BAN-PT Evaluasi Diri: Berupa dokumen khusus yang disusun sebagai analisis kondisi dan kesimpulan capaian PT sampai saat ini Borang: Berupa dokumen yang mengandung isian, data, dan informasi lengkap tentang

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK

PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK STRATEGY IS PLAN (INTENDED) STRATEGY IS PATTERN (REALIZED & EMERGENT) STRATEGY IS PERSPECTIVE STRATEGY IS POSITION STRATEGY IS PLAY PANDANGAN PRAGMATIS TENTANG STRATEGI Without

Lebih terperinci

Oleh Farida Khuriyati Dinas Ketahanan Pangan Kab. Bogor

Oleh Farida Khuriyati Dinas Ketahanan Pangan Kab. Bogor Oleh Farida Khuriyati Dinas Ketahanan Pangan Kab. Bogor DASAR HUKUM UU No.16 Th 2006 tentang SP3K Permentan nomor : 47/Permentan/SM.010/9 /2016 Tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2016 Tanggal 18 Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2016 Tanggal 18 Agustus 2016 Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2016 Tanggal 18 Agustus 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya memerlukan perencanaan

Lebih terperinci

BAB II LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN GENDER ANALYSIS PATHWAY

BAB II LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN GENDER ANALYSIS PATHWAY BAB II LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN GENDER ANALYSIS PATHWAY Piranti analisis gender GAP dilaksanakan dalam 9 (sembilan) langkah. Langkah 1 1. Menetapkan kebijakan/program/kegiatan pembangunan yang akan dianalisis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk

Lebih terperinci

KULIAH IV Modul II : Definisi dan Ruang Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota

KULIAH IV Modul II : Definisi dan Ruang Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota KULIAH IV Modul II : Definisi dan Ruang Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan dan Perancangan Wilayah dan Kota Juweti Charisma, ST What is Planning? Definisi perencanaan Lingkup dan elemen perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA Nomor : 85 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN MATERI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah

Lebih terperinci

PENILAIAN KAPASITAS (CAPACITY ASSESSMENT) UNTUK MEMPENGARUHI KEBIJAKAN

PENILAIAN KAPASITAS (CAPACITY ASSESSMENT) UNTUK MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PENILAIAN KAPASITAS (CAPACITY ASSESSMENT) UNTUK MEMPENGARUHI KEBIJAKAN CAPACITY ASSESMENT PENGERTIAN KAPASITAS ELEMEN KAPASITAS PENGARUH KAPASITAS TERHADAP KEBIJAKAN LEVEL KAPASITAS CAPACITY ASSESMENT

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA KETERPADUAN KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan Oleh: MENTERI PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

a. Programa Penyuluhan Desa/Kelurahan atau unit kerja lapangan;

a. Programa Penyuluhan Desa/Kelurahan atau unit kerja lapangan; 1. Pengertian Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan yang selanjutnya disebut programa penyuluhan adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015 sampai 03 Maret 2016, bertempat di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Lebih terperinci

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS Sri Astuti PAKET INSENTIF PEMANFAATAN HASIL LITBANG : PROTOTYPE TEKNOLOGI Bidang Prioritas

Lebih terperinci

manajemen organisasi pemerintah dan nonprofit studi tentang manajemen publik

manajemen organisasi pemerintah dan nonprofit studi tentang manajemen publik Administrasi Negara Studi tentang manajemen organisasi pemerintah dan nonprofit, meliputi manajemen informasi, uang, dan pegawai untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. AN = studi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan masyarakat dan lingkungan, dampak

Lebih terperinci

SKENARIO PENANGANAN JALAN LINTAS TIMUR SUMATRA PROPINSI SUMATRA SELATAN DAN DAMPAKNYA PADA KONDISI JALAN TUGAS AKHIR.

SKENARIO PENANGANAN JALAN LINTAS TIMUR SUMATRA PROPINSI SUMATRA SELATAN DAN DAMPAKNYA PADA KONDISI JALAN TUGAS AKHIR. SKENARIO PENANGANAN JALAN LINTAS TIMUR SUMATRA PROPINSI SUMATRA SELATAN DAN DAMPAKNYA PADA KONDISI JALAN TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan antar daerah. Pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

SIMULASI PEMILIHAN SUPPLIER SIMPLISIA TERBAIK DI PT. AIR MANCUR MENGGUNAKAN METODE ADDITIVE RATIO ASSESSMENT

SIMULASI PEMILIHAN SUPPLIER SIMPLISIA TERBAIK DI PT. AIR MANCUR MENGGUNAKAN METODE ADDITIVE RATIO ASSESSMENT SIMULASI PEMILIHAN SUPPLIER SIMPLISIA TERBAIK DI PT. AIR MANCUR MENGGUNAKAN METODE ADDITIVE RATIO ASSESSMENT oleh TITIK MURDATIK M0107061 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG) BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG) BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengintegrasikan

Lebih terperinci

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKANN

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKANN TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GALUH ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKANN Namaa NPM Kelas Dosen : Pipin Piniman : 82321314086

Lebih terperinci

MELAKSANAKAN PENELITIAN YANG BERKUALITAS

MELAKSANAKAN PENELITIAN YANG BERKUALITAS MELAKSANAKAN PENELITIAN YANG BERKUALITAS ARAZ MEILIN Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 Outline Pengantar

Lebih terperinci

MANAGING WORK EFFECTIVELY

MANAGING WORK EFFECTIVELY SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM MANAGING WORK EFFECTIVELY BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI SASARAN PELATIHAN Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi fungsi dan

Lebih terperinci

BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : SM/UMNAw/LPM/03/02-02 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

= Pengetahuan yang tersusun secara sistematis = Proses sistimatisasi pengetahuan

= Pengetahuan yang tersusun secara sistematis = Proses sistimatisasi pengetahuan 1. Hubungan Penelitian dengan Ilmu Pengetahuan 2. Pengertian Penelitian Ilmiah dan Mengapa Penelitian Dilakukan 3. Mengapa Penelitian Dilakukan 4. Metodologi dan Metode 5. Aliran dalam Penelitian 6. Typologi

Lebih terperinci

Dari beberapa pengalaman yang telah dilakukan oleh penyuluh terhadap kegiatan penyuluhan, ternyata yang memberikan dampak terhadap

Dari beberapa pengalaman yang telah dilakukan oleh penyuluh terhadap kegiatan penyuluhan, ternyata yang memberikan dampak terhadap 2013/11/19 11:45 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan KEMAMPUAN PENYULUH DALAM PENGGUNAAN MEDIA PENYULUHAN Sosialisasi suatu teknologi baru pada lahan usaha pelaku utama atau pelaku utama memerlukan penggunaan

Lebih terperinci

USULAN MEKANISME PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS PERGURUAN TINGGI X

USULAN MEKANISME PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS PERGURUAN TINGGI X Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 USULAN MEKANISME PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS PERGURUAN TINGGI X Fithri Hidayani

Lebih terperinci

Aplikasi Analytical Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Merencanakan Pembangunan Perekonomian

Aplikasi Analytical Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Merencanakan Pembangunan Perekonomian Performa (2002) Vol. 1, No.1: 14-19 Aplikasi Analytical Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Merencanakan Pembangunan Perekonomian Bambang Suhardi * Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

memenuhi semua Kriteria Akreditasi. Kriteria Akreditasi & Prosedur Evaluasi Akreditasi Akreditasi IABEE IABEE Pembelajaran (OBE).

memenuhi semua Kriteria Akreditasi. Kriteria Akreditasi & Prosedur Evaluasi Akreditasi Akreditasi IABEE IABEE Pembelajaran (OBE). Kriteria Akreditasi IABEE Akreditasi IABEE IABEE mengakreditasi program studi teknik yang menerapkan sistem pendidikan berbasis Capaian Pembelajaran (OBE). Semua program studi teknik yang ingin mendapatkan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH PENDAHULUAN Pengambilan Keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer dalam suatu organisasi. Pengambilan keputusan sering menjadi kegelisahan

Lebih terperinci

Kebijakan Nasional Sistim Penjaminan Mutu Internal

Kebijakan Nasional Sistim Penjaminan Mutu Internal Kebijakan Nasional Sistim Penjaminan Mutu Internal Oleh: Tim SPMI, KOPERTIS III KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI KOPERTIS III JAKARTA 2016 ... masih banyak perguruan tinggi yang ingin

Lebih terperinci