Zahara, Azita. Universitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Zahara, Azita. Universitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1 Repoitori Intitui USU Fakulta Keehatan Mayarakat Skripi Sarjana 2017 Pengaruh Pengetahuan dan Motivai Kerja terhadap Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 Zahara, Azita Downloaded from Repoitori Intitui USU, Univerita Sumatera Utara

2 PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DR. ACHMAD MOCHTAR KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 SKRIPSI Oleh: AZITA ZAHARA NIM FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

3 PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DR. ACHMAD MOCHTAR KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 Skripi ini diajukan ebagai alah atu yarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keehatan Mayarakat Oleh: AZITA ZAHARA NIM FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

4 PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Dengan ini aya menyatakan bahwa kripi yang berjudul PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DR. ACHMAD MOCHTAR KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 ini beerta eluruh iinya adalah benar hail karya aya endiri dan aya tidak melakukan penjiplakan atau mengutip dengan cara-cara yang tidak euai dengan etika keilmuan. Ata pernyataan ini, aya iap menanggung riiko atau anki yang dijatuhkan kepada aya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya aya atau klaim dari pihak lain terhadap kealian karya aya ini. Medan, Oktober 2017 Azita Zahara i

5

6 ABSTRAK Rumah akit adalah intitui pelayanan keehatan perorangan ecara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Perawat merupakan alah atu umber daya manuia yang jumlahnya mendominai tenaga keehatan ecara menyeluruh. Faktor penting yang mempengaruhi kualita pelayanan keperawatan yaitu tingkat pengetahuan tentang tandar auhan keperawatan dan upaya untuk meningkatkan pelayanan keperawatan dengan memberikan motivai kepada perawat yang menghailkan penampilan kerja yang baik dan berdampak pada penerima auhan keperawatan. Kinerja perawat dapat dilihat dari auhan keperawatan bermutu yang berdampak kepada kepuaan paien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan motivai kerja terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi tahun Penelitian ini adalah penelitian urvei berifat analitik dengan tipe explanatory reearch. Populai eluruh perawat pelakana yang udah PNS yang bertuga di ruang rawat inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi ebanyak 133 orang. Teknik pengambilan ampel pada penelitian ini menggunakan teknik imple random ampling ebanyak 58 orang yang udah di ambil ecara proporional di tiap ruangan rawat inap. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan ekunder yang dianalii ecara univariat dengan mendekripikan variabel-variabel univariat, ecara bivariat dengan menggunakan uji korelai pearon dan ecara multivariat dengan menggunakan uji regrei linear berganda. Berdaarkan karakteritik reponden propori tertinggi pada kelompok umur tahun (72,4%), perempuan (86,2%), DIII Keperawatan (58,6%), menikah (89,7%), maa kerja > 3 tahun (87,9%). Hail penelitian ini menunjuan pengetahuan perawat pelakana di ruang rawat inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi umumnya baik yaitu 38 orang (65,5%). Motivai perawat pelakana berdaarkan motivai intrinik umumnya baik yaitu 47 orang (81%) dan motivai ektrinik umumnya baik yaitu 40 orang (69%). Adanya hubungan antara pengetahuan dengan kinerja perawat (p=0,0001), motivai intrinik dengan kinerja perawat (p=0,0001) dan motivai ektrinik dengan kinerja perawat (p=0,0001). Pengetahuan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat. Diharapkan kepada pimpinan RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi mengadakan kebijakan tertuli terhadap pengembangan perawat pelakana dalam bentuk pelatihan atau pendidikan berkelanjutan agar pengetahuan perawat pelakana emakin baik dan indikator penampilan kerja emakin meningkat. Kata Kunci : pengetahuan, motivai dan kinerja perawat iii

7 ABSTRACT A hopital i an intitution of the minitry of health of individual in the plenary provide inpatient ervice, outpatient and emergency. The nure i on of a number of human reource dominate the health workforce a a whole. Important factor that affect the quality of nuring care and effort to improve ervice of nuring by providing motivation to nure who produce a work appearance and a good impact on the recipient of nuring care. Performance of nure can be een from the quality of nuring care that impact to the atifaction of the patient. Thi tudy aim to determine the effect of knowledge and work motivation on the performance of nure inpatient in Regional General Hopital (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi city in Thi reearch i an analytic urvey reearch with explanatory reearch type. Population of all nure who have civil ervant that erved inpatient in RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi city a many a 133 people. Sampling technique in thi reearch i uing imple random ampling technique by 58 people who have been taken proportionally in each inpatient. The data collected were primary and econdary data and analyzed by univariate by decribing univariate variable, bivariate by uing Pearon correlation tet and multivariate by uing multiple linear regreion tet. Baed on the characteritic of the repondent the highet proportion in the group are year (72.4%), women (86.2%), DIII Nuring (58.6%), married (89.7%), working periode > 3 year (87,9%). The reult of thi tudy indicate the knowledge of nure in the inpatient in RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi city i generally good they are 38 people (65,5%). Motivation of nure executor baed on intrinic motivation i generally good are 47 people (81%) and then extrinic motivation i generally good are 40 people (69%). There are relationhip between knowledge and nure performance (p = ), intrinic motivation with nure performance (p = ) and extrinic motivation with nure performance (p = ). Knowledge i the mot influential variable on performance of nure. It i expected that the head of RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi city to etabilih the policie on the development of nure by training or continuing education o that the knowledge of the nure i better and the employment indicator are increaing. Keyword: Knowledge, Motivation, and Performance of Nure. iv

8 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan yukur penuli ucapkan kepada Allah SWT ata egala rahmat dan ridho-nya ehingga penuli dapat menyeleaikan kripi ini yang berjudul Pengaruh Pengetahuan dan Motivai Kerja terhadap Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun Skripi ini adalah alah atu yarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Keehatan Mayarakat di Fakulta Keehatan Mayarakat. Selama proe penyuunan kripi ini, penuli banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik ecara moril maupun materil. Pada keempatan ini penuli menyampaikan ucapan terima kaih yang ebearbearnya kepada : 1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H. M.Hum elaku Rektor Univerita Sumatera Utara. 2. Prof. Dr. Dra. Ida Yutina, M.Si elaku Dekan Fakulta Keehatan Mayarakat. 3. Dr. Dr. Zulfendri, M.Ke elaku Ketua Departemen Adminitrai dan Kebijakan Keehatan Fakulta Keehatan Mayarakat dan juga ebagai Doen Penguji I yang telah memberikan maukan dan koreki bermanfaat untuk perbaikan kripi ini. v

9 4. dr. Rumalawaty, M.Ke elaku Doen Pembimbing I yang telah memberikan waktu, bimbingan, aran, maukan dan arahan dalam penyuunan kripi ini. 5. Puteri Citra Cinta Ayura Naution, SKM, MPH elaku Doen Pembimbing II yang memberikan waktu, bimbingan, aran dan arahan dalam penyuunan kripi ini. 6. dr. Fauzi, SKM elaku Doen Penguji II yang memberikan maukan dan koreki bermanfaat untuk perbaikan kripi ini. 7. Dr. Tukiman, MKM elaku Doen Penaehat Akademik yang telah membimbing penuli elama menjalani perkuliahan di Fakulta Keehatan Mayarakat. 8. Seluruh Doen dan Staf Fakulta Keehatan Mayarakat Univerita Sumatera Utara yang telah memberikan bekal ilmu elama penuli menjalani pendidikan khuunya Departemen Adminitrai dan Kebijakan Keehatan. 9. Dr. Khairul, Sp.M elaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi yang telah memberikan izin dan dukungan melakukan penelitian di RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. 10. Yulnofaldi, S.Kep, MPH elaku Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi beerta eluruh taf yang telah membantu dan memberikan informai terkait dalam penyeleaian kripi ini. vi

10 11. Teritimewa untuk kedua orangtua tercinta ayahanda Yelmion dan ibunda Marlen yang telah mendoakan, membantu baik berupa dukungan moril dan juga materil elama perkuliahan hingga eleai erta neneu tercinta Ramaya yang telah mendoakan, memberikan emangat dan perhatian ehingga penuli dapat menyeleaikan perkuliahan ini. 12. Adik adik terayang Inanul Khairiah, Ahmad Gafi, Habiburrahman dan Revicha Putri Ilhami yang telah mendoakan, menghibur dan memberikan emangat kepada penuli. 13. Teman teman terbaik elama maa perkuliahan, para ukhti Itiqomah, Aa Indriani Putri, Ayu Rizkyana, Kanaya Yori Damanik, Maria Fitria Ayu, Nurul Hikmah Naution, Ratih Oktri Nanda, Salmi Abba, dan Yenita Mora Naution, terima kaih ata emangat, dukungan, hiburan di aat tre, pertolongan, erta doa yang elalu diberikan kepada penuli. 14. Teman eperjuangan Ikatan Mahaiwa Imam Bonjol (IMIB) 13 terkhuu Elvi Rahmi, Mirza Aulia, Nadhiratul Syaputri, Tia Safitri, Wira Afriyanti dan Yuniara Sri Endrika, terima kaih ata emangat, dukungan, hiburan di aat tre, pertolongan, erta keberamaan elama kuliah. 15. Teman eperjuangan aat Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di Dea Sementara dan Latihan Kerja Peminatan (LKP) di Rumah Sakit Dr. RM. Djoelham Binjai untuk dukungan, hiburan, erta doa yang telah diberikan kepada penuli. 16. Untuk teman-teman eperjuangan FKM USU 2013 dan AKK 2013 untuk keempatan dalam uka duka elama perkuliahan. vii

11 17. Untuk emua pihak yang telah membantu dan membimbing penuli dalam menyeleaikan kripi ini. Penuli menyadari maih terdapat kekurangan dalam penulian kripi ini, untuk itu penuli mengharapkan aran yang membangun dari emua pihak dalam rangka penyempurnaan kripi ini. Akhir kata, penuli berharap kripi ini dapat bermanfaat terutama untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Medan, Oktober 2017 Azita Zahara viii

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR ISTILAH... xvi RIWAYAT HIDUP... xvii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumuan Maalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khuu Manfaat Penelitian... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rumah Sakit Pengertian Rumah Sakit Standar Pelayanan Rumah Sakit Tuga dan Fungi Rumah Sakit Pelayanan Rawat Inap Perawat Pengertian Perawat Peran Perawat Fungi Perawat Tuga Perawat Bentuk Pelayanan Perawat Standar Praktek Keperawatan Kinerja Pengertian Kinerja Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Standar Kinerja Penilaian Kinerja Tujuan Penilaian Kinerja Pengetahuan Pengertian Pengetahuan Tingkatan Pengetahuan Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ix

13 2.4.4 Pengukuran Pengetahuan Motivai Kerja Pengertian Motivai Kerja Apek apek Motivai Kerja Faktor yang Mempengaruhi Motivai Kerja Kerangka Konep BAB III METODE PENELITIAN Jeni Penelitian Lokai dan Waktu Penelitian Lokai Penelitian Waktu Penelitian Populai dan Sampel Populai Sampel Metode Pengumpulan Data Sumber Data Teknik Pengolahan Data Variabel dan Definii Operaional Variabel Penelitian Definii Operaional Metode Pengukuran Pengukuran Variabel Pengetahuan Pengukuran Variabel Motivai dan Kinerja Perawat Metode Analii Data BAB IV HASIL PENELITIAN Dekripi Lokai Penelitian Vii dan Mii Rumah Sakit Sarana dan Praarana Rumah Sakit Analia Univariat Karakteritik Reponden Pengetahuan Motivai Intrinik Motivai Intrinik Betrdaarkan Tanggung Jawab Motivai Intrinik Berdaarkan Kemajuan Motivai Intrinik Berdaarkan Pekerjaan itu endiri Motivai Intrinik Berdaarkan Pencapaian Motivai Intrinik Berdaarkan Pengakuan Motivai Ektrinik Motivai Ektrinik Berdaarkan Adminitrai dan Kebijakan Motivai Ektrinik Berdaarkan Penyeliaan Motivai Ektrinik Berdaarkan Inentif Motivai Ektrinik Hubungan Antar Pribadi Motivai Ektrinik Berdaarkan Kondii Kerja x

14 4.2.5 Kinerja Perawat Pelakana Kinerja Berdaarkan Pengkajian Kinerja Berdaarkan Diagnoa Kinerja Berdaarkan Perencanaan Keperawatan Kinerja Berdaarkan Tindakan Keperawatan Kinerja Berdaarkan Evaluai Keperawatan Analia Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Kinerja Hubungan Motivai dengan Kinerja Analia Multivariat BAB V PEMBAHASAN Kinerja Perawat Pelakana Pengaruh Pengetahuan dengan Kinerja Pengaruh Motivai dengan Kinerja Pengaruh Motivai Intrinik dengan Kinerja Pengaruh Motivai Ektrinik dengan Kinerja BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Keimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

15 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Bear Sampel Tiap Ruangan Rawat Inap Tabel 3.2 Metode Pengukuran Motivai dan Kinerja Perawat Tabel 4.1 Ditribui Frekueni Karakteritik Reponden Tabel 4.2 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Pengetahuan Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Ditribui Jawaban Reponden Berdaarkaan Kategori Secara Akumulai Pengetahuan Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Tanggung Jawab Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Kemajuan Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Pekerjaan Itu Sendiri Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Pencapaian Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Pengakuan Ditribui Jawaban Reponden Berdaarkaan Kategori Secara Akumulai Motivai Intrinik Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Adminitrai dan Kebijakan Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Penyeliaan (Supervii) Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Inentif Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Hubungan Antar Pribadi Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Kondii Kerja Ditribui Jawaban Reponden Berdaarkaan Kategori Secara Akumulai Motivai Ektrinik xii

16 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Berdaarkan Pengkajian Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Berdaarkan Diagnoi Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Berdaarkan Perencanaan Keperawatan Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Berdaarkan Pelakanaan Tindakan Keperawatan Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Berdaarkan Evaluai Ditribui Jawaban Reponden Berdaarkaan Kategori Secara Akumulai Kinerja Hubungan Antara Pengetahuan dengan Kinerja Perawat Pelakana Hubungan antara Motivai Intrinik dengan Kinerja Perawat Pelakana Hubungan antara Motivai Ektrinik dengan Kinerja Perawat Pelakana Hail Uji Regrei Linear Berganda Variabel Independen dengan Kinerja Perawat xiii

17 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Konep Penelitian xiv

18 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kuiioner Penelitian Lampiran 2. Mater Data Lampiran 3. Output Data Lampiran 4. Dokumentai Lampiran 5. Surat Izin Penelitian Lampiran 6. Surat Keterangan Seleai Penelitian xv

19 DAFTAR ISTILAH RS RSUD RSAM PNS : Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah : Rumah Sakit Achmad Mochtar : Pegawai Negeri Sipil xvi

20 RIWAYAT HIDUP Penuli bernama Azita Zahara yang lahir di Bukittinggi pada tanggal 9 September tahun Penuli beruku banga Minang dan beragama Ilam. Penuli merupakan anak pertama dari lima beraudara oleh paangan Ayahanda Yelmion dan Ibunda Marlen. Pendidikan formal penuli dimulai di TK Ilam Jamiyyatul Hujjaj Bukittinggi pada tahun 2000 dan eleai pada tahun 2001 lalu melanjutkan pendidikan ekolah daar di SD Ilam Jamiyyatul Hujjaj Bukittinggi dari tahun 2001 ampai tahun Pendidikan ekolah menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 2 Bukittinggi pada tahun 2007 ampai tahun 2010 lalu melanjutkan pendidikan ekolah menengah ata di SMA Negeri 5 Bukittinggi pada tahun 2010 dan lulu pada tahun Pada tahun 2013 ampai tahun 2017 penuli melanjutkan pendidikan S1 di Fakulta Keehatan Mayarakat Departemen Adminitrai dan Kebijakan Keehatan. xvii

21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan keehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan naional. Tujuan dielenggarakannya pembangunan keehatan adalah meningkatkan keadaran, kemauan, dan kemampuan hidup ehat bagi etiap orang agar terwujud derajat keehatan mayarakat yang optimal. Keberhailan pembangunan keehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya aing umber daya manuia Indoneia. Untuk mencapai tujuan pembangunan keehatan terebut dielenggarakan berbagai upaya keehatan ecara menyeluruh, berjenjang dan terpadu (Depke RI, 2010). Menurut Undang - Undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah akit adalah intitui pelayanan keehatan perorangan ecara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah akit merupakan alah atu arana keehatan dan tempat penyelenggaraan upaya keehatan erta uatu organiai dengan item terbuka dan elalu berinteraki dengan lingkungannya untuk mencapai uatu keeimbangan yang dinami dan mempunyai fungi utama melayani mayarakat yang membutuhkan pelayanan keehatan. Upaya keehatan adalah etiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan keehatan yang optimal bagi mayarakat. Upaya keehatan dielenggarakan dengan pendekatan peningkatan keehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakanakan ecara menyeluruh, terpadu dan berkeinambungan (Undang-undang No. 36 tahun 2009). 1

22 2 Kualita pelayanan di rumah akit angat dipengaruhi oleh banyak faktor, alah atu di antaranya adalah umber daya manuia. Keadaan umber daya yang angat heterogen di rumah akit perlu mendapat perhatian khuu, agar mempunyai pengaruh bear terhadap kualita pelayanan rumah akit. Pengelolaan umber daya manuia yang baik apabila umber daya manuia terebut udah dapat dimanfaatkan ecara optimal dan mempunyai kerja yang bermutu. Perawat adalah alah atu umber daya manuia di rumah akit yang jumlahnya mendominai tenaga keehatan ecara menyeluruh, juga penjalin kontak pertama dan terlama dengan pelanggan (paien dan keluarganya). Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan keehatan di rumah akit, yang mempunyai poii yang angat trategi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan pemuaan konumen yang datang ke rumah akit (Winardi, 2005). Menurut Undang- Undang No. 38 tahun 2014 tentang perawat, perawat adalah eeorang yang telah lulu pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah euai dengan ketentuan Peraturan Perundang undangan. Mengingat perawat adalah umber daya terpenting dalam menjalankan pelayanan uatu rumah akit, maka perawat dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual, komunikai interperonal, kemampuan tekni dan moral. Dengan keadaan terebut, perawat dapat memberikan pelayanan keehatan terbaik kepada paien. Pelayanan yang dilakukan oleh perawat yaitu pada rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan yang diberikan oleh perawat terbanyak adalah pada rawat inap. Oleh karena itu, dikatakan bahwa perawat merupakan ujung tombak pelayanan di RS.

23 3 Nuralam (2009) menyatakan bahwa permaalahan yang udah ejak dulu melekat pada pelayanan keperawatan adalah tuga ehari-hari perawat hanya ebagai uatu rutinita dan merupakan ebuah intuii emata. Perawat yang mempunyai motivai tinggi dalam melakanakan auhan keperawatan mempunyai arti penting dalam upaya peningkatan mutu pelayanan. Wiyono (2000) menyatakan bahwa mutu merupakan foku entral dari upaya pelayanan keehatan dan kebutuhan daar yang diperlukan bagi etiap orang. Salah atu faktor penting yang mempengaruhi kualita pelayanan keperawatan dengan mengacu pada tandar auhan keperawatan oleh tim keperawatan adalah tingkat pengetahuan tentang tandar auhan keperawatan. Pengetahuan perawat tentang tandar auhan keperawatan mengandung dua apek penting yaitu apek poitif dan apek negatif. Kedua apek ini yang akan menentukan ikap dan perilaku perawat dalam melakanakan tandar auhan keperawatan. Semakin banyak apek poitif dan pengetahuan tentang tandar auhan keperawatan yang diketahui, maka akan emakin mendorong pelakanaan tandar auhan keperawatan pada perawat. Selain itu, pelakanaan tandar auhan keperawatan yang dilandai oleh tingkat pengetahuan tentang auhan tandar keperawatan yang baik, akan emakin melanggengkan pelakanaan auhan keperawatan pada perawat dalam menjalankan tuga keperawatannya, ebagai alah atu bagian dari upaya mewujudkan kualita pelayanan keehatan kepada paien. Oleh karena itu pentingnya tingkat pengetahuan tentang tandar auhan keperawatan dalam rangka meningkatkan kualita pelakanaan tandar auhan keperawatan pada tim

24 4 keperawatan (Notoatmodjo, 2007). Menurut Potter & Perry yang dikutip oleh Sutrino (2013) Salah atu upaya untuk meningkatkan pelayanan keperawatan di rumah akit yaitu dengan memberikan motivai kepada perawat. Perawat yang termotivai akan menghailkan penampilan kerja yang baik yang ecara langung berdampak pada klien ebagai penerima auhan keperawatan. Menurut Schunk d yang dikutip oleh Uman (2013), Motivai adalah proe melalui kegiatan pencapaian tujuan yang telah mendorong dan berkelanjutan. Motivai membutuhkan kegiatan baik fiik maupun mental. Kegiatan fiik, mialnya uaha-uaha, ketabahan, dan penggunaan keterampilan. Kegiatan mental, mialnya penggunaan pengetahuan, eperti melakukan perencanaan, pengorganiaian, pemantauan, pembuatan keputuan, pemecahan maalah dan ebagainya. Semua kegiatan terebut adalah untuk mencapai tujuan. Menurut Mathi & Jackon (2002), kinerja pada daarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi eberapa banyak mereka memberi kontribui kepada organiai. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi puat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organiai. Kinerja perawat aat ini dapat dilihat dari mutu auhan keperawatannya. Auhan keperawatan adalah uatu proe atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langung diberikan kepada paien dengan berbagai tatanan pelayanan keehatan termauk rumah akit dalam upaya pemenuhan kebutuhan daar manuia. Auhan paien keperawatan yang bermutu adalah pelayanan keperawatan yang dapat memuakan

25 5 (Marilyn, 2007). Menurut Gibon d (1997), ecara teoriti ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kerja dan kinerja, yaitu: (1) Variabel individu, terdiri dari: kemampuan dan keterampilan: mental dan fiik, latar belakang: keluarga, tingkat oial, pengalaman, demografi: umur, etni, jeni kelamin, (2) Variabel organiai, terdiri dari: umber daya, kepemimpinan, imbalan, truktur, deain pekerjaan, dan (3) Variabel pikologi, terdiri dari: perepi, ikap, kepribadian, belajar, motivai. Hail penelitian Siregar (2008) tentang pengaruh motivai terhadap kinerja perawat pelakana di ruang rawat inap RSUD.Swadana Tarutung Tapanuli Utara, didapatkan hail bahwa bearnya pengaruh motivai (meliputi: pretai, pengembangan, kondii kerja, pengakuan, tanggungjawab dan pendapatan) terhadap kinerja perawat pelakana ebear 85,7%, ianya 14,3% dipengaruhi oleh faktor tingkat keterampilan, teknologi yang digunakan, ikap manajemen, cara mereka memperlakukan perawat, lingkungan kerja fiik dan pikologi, erta apek-apek lain dari kultur korporai juga merupakan faktor-faktor penting yang memengaruhi kinerja perawat pelakana. Proe terjadinya motivai diawali dengan kebutuhan. Kebutuhan itu terpenuhi oleh inentif atau gaji/upah dari organiai tempat bekerja. Gaji/upah yang diterima memberikan dampak perepi. Uaha-uaha motivai dan kemampuan mempengaruhi tingkat kinerja. Tingkat kinerja mempengaruhi ganjaran (hadiah) dan produktivita. Produktivita memengaruhi inentif organiai dan ganjaran memengaruhi kepuaan. Apabila kepuaan telah terpenuhi

26 6 maka akan muncul pula kebutuhan-kebutuhan baru (Uman, 2013). Hail penelitian Atmanto (2014) ini menunjuan bahwa ikap, pengetahuan (knowledge), dan komitmen berpengaruh ecara ignifikan terhadap kinerja perawat di RSUD DR Soehadi Prijonegoro. Pengetahuan tentang keperawatan yang dimiliki oleh perawat merupakan modal daar bagi perawat dalam menjalankan tuganya dengan baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh perawat juga berperan dalam membentuk ikap dan keterampilan ebagai perawat, dan keterampilan ini angat dibutuhkan untuk menghailkan kinerja dan produktifita yang tinggi. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar kota Bukittinggi atau diingkat dengan RSAM merupakan Rumah Sakit tipe B di bawah naungan pemerintah provini Sumatera Barat yang berada di kota Bukittinggi. Rumah akit ini memiliki 12 ruangan rawat inap dengan jumlah tempat tidur ebanyak 312 tempat tidur dan memiliki perawat 309 orang perawat yang latar belakangnya yaitu Speiali, S2, Ner, S1 Kep dan DIII Kep. RSAM melayani rujukan dari 7 daerah Kota/Kabupaten di Sumatera Barat bagian Utara dan daerah-daerah perbataan, eperti: Provini Riau, Provini Jambi, dan Provini Sumatera Utara bagian Selatan. (berdaarkan laporan bagian keperawatan). Perawat di ruang rawat inap memberikan pelayanan kepada paien dengan diberikan hift (pembagian) kerja oleh kepala ruangan di etiap ruangan maing maing, hal ini dilakukan untuk meringankan beban kerja perawat ehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada paien.

27 7 Berdaarkan hail urvey pendahuluan yang dilakukan di RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi, terdapat beberapa perawat yang peneliti wawancara memberikan informai bahwa perawat memiliki kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan kepada paien di rawat inap. Tetapi beberapa perawat lainnya menyatakan kurangnya tenaga perawat di ruangan nya yang mengakibatkan perawat mengabaikan kebutuhan paien yang diraakan oleh perawat tidak begitu penting, jarang berinteraki dengan paien, kurang mengerti tentang pemberian auhan keperawatan ehingga berpengaruh pada kinerja perawat. Sementara berdaarkan wawancara kepada paien dan keluarga paien terdapat banyak keluhan yang terjadi akibat pelayanan yang diberikan perawat kepada paien diantaranya pelayanan yang kurang memuakan, kurang efektif, waktu tunggu yang lama, kurangnya repon cepat tanggap perawat dalam menangani keluhan paien apabila membutuhkan penanganan egera, kurang cepat dalam melakukan tindakan, kurangnya keramahtamahan perawat kepada paien dan keluarga paien. Paien dan keluarga paien memberikan penilaian bahwa kinerja perawat di rawat inap kurang. Kinerja yang kurang berdampak kepada jumlah paien rawat inap menurun dari tahun 2015 ebanyak paien dan tahun 2016 ebanyak paien. Penurunan jumlah paien mauk diebabkan karena mayarakat lebih memilih untuk menerima pelayanan keehatan di rumah akit lainnya dibandingkan dengan rumah akit ini. karena kurangnya pengetahuan dalam menjalankan tuga ebagaimana metinya pada auhan keperawatan dan rendahnya motivai kerja. Sebaliknya ebagai perawat dikeluhkan mengenai

28 8 kurangnya perhatian dari ataan, baik dalam pelakanaan tuga ehari-hari maupun kurangnya keejahteraan perawat. Adanya reward dan punihment yang diberikan kepala bagian keperawatan kepada perawat agar perawat termotivai tetapi tidak berjalan dengan emetinya. Berdaarkan uraian maalah di ata, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan dan Motivai Kerja terhadap Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. 1.2 Rumuan Maalah Berdaarkan latar belakang terebut maka rumuan maalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Pengetahuan dan Motivai Kerja terhadap Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui Pengaruh Pengetahuan dan Motivai Kerja terhadap Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tujuan Khuu Tujuan khuu penelitian ini adalah ebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi

29 9 2. Mengetahui pengaruh motivai kerja terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah ebagai berikut : 1. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan penuli mengenai pengaruh pengetahuan dan motivai kerja terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap dan memberikan pengalaman penuli dalam melakukan penelitian. 2. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Memberikan maukan agar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat inap 3. Bagi Perawat Hail dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan ebagai bahan evaluai tentang pengetahuan dan motivai kerja perawat. elain itu, dapat dijadikan maukan dan bahan informai yang digunakan dalam meningkatkan kinerja perawat. 4. Bagi Peneliti Lain Hail penelitian ini diharapkan dapat menjadi informai tambahan bagi penelitian elanjutnya yang terkait dengan pengaruh pengetahuan dan motivai kerja terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi.

30 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumah Sakit Pengertian Rumah Sakit Rumah akit adalah intitui pelayanan keehatan yang menyelenggarakan pelayanan keehatan perorangan ecara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah akit umum adalah rumah akit yang memberikan pelayanan keehatan kepada emua bidang dan jeni penyakit. Sedangkan rumah akit pemerintah adalah unit pelakanaan tekni dari intani pemerintah yang tuga pokok dan funginya dibidang keehatan ataupun intani pemerintah lainnya (Permenke RI No.56 tahun 2014). Berdaarkan jeni yang diberikan, rumah akit dikategorikan dalam rumah akit umum dan rumah akit khuu. Rumah akit umum diklaifikaikan menjadi: a. Rumah akit umum kela A b. Rumah akit umum kela B c. Rumah akit umum kela C d. Rumah akit umum kela D Penetapan klaifikai rumah akit didaarkann pada pelayanan, umber daya manuia, peralatan, bangunan, dan praarana (Permenke RI No.56 tahun 2014) Standar Pelayanan Rumah Sakit Standar mutu pelayanan keehatan ebuah rumah akit akan elalu terkait dengan truktur, proe, dan output item pelayanan rumah akit terebut. Standar mutu pelayanan keehatan di rumah akit juga dapat dikaji dari tingkat 10

31 11 pemanfaatan arana pelayanan oleh mayarakat, mutu pelayanan dan tingkat efiieni rumah akit. Struktur kegiatan operaional di ebuah rumah akit adalah emua maukan (input), proe, dah hail atau keluaran (output) : 1. Input Struktur kegiatan operaional di rumah akit meliputi tenaga, peralatan, dana, dan ebagainya. Jika truktur input tertata dengan baik, akan lebih menjamin mutu pelayanan erta lebih efiien dan efektif dalam pelakanaan 2. Proe Proe adalah emua kegiatan dokter dan tenaga profei lainnya yang mengadakan interaki ecara profeional dengan paiennya. Interaki ini diukur antara lain dalam bentuk penilaian tentang penyakit paien, penegakan diagnoi, rencana tindakan pengobatan, indikai tindakan, penanganan penyakit, dan proedur pengobatan. Baik tidaknya pelakanaan proe pelayanan di rumah akit dapat diukur dari tiga apek, yaitu: a) Seuai tidaknya proe itu bagi paien b) Efektivita proenya c) Kualita interaki pelayanan terhadap paien. 3. Output Output adalah hail akhir kegiatan dokter dan tenaga profei lainnya di rumah akit terhadap paien (Muninjaya, 2011) Tuga dan Fungi Rumah Sakit Fungi rumah akit adalah menyelenggarakan pelayanan peialitik atau medik ekunder dan pelayanan ubpeialitik atau medik terier. Oleh karena itu,

32 12 produk utama rumah akit adalah pelayanan medik. Menurut Herlambang dan Muwarni (2012), komplekita fungi kegiatan diebuah rumah akit dipengaruhi oleh dua apek, yaitu: 1. Sifat pelayanan keehatan yang berorientai kepada konumen penerima jaa pelayanan (cutomer ervice). Hail perawatan paien ebagai cutomer ervice rumah akit ada tiga kemungkinan yaitu : embuh empurna, cacat (qualae), atau mati. Apapun kemungkinan hailnya, kualita pelayanan haru diarahkan untuk kepuaan paien (cutomer tatifaction) dan keluarga yang mengantarkannya 2. Pelakanaan fungi kegiatan diebuah rumah akit cukup komplek karena tenaga yang bekerja dirumah akit terdiri dari berbagai jeni profei dan keahlian, medi maupun non medi Pelayanan Rawat Inap Menurut Nuralam (2001), pelayanan rawat inap merupakan alah atu unit pelayanan di rumah akit yang memberikan pelayanan ecara komprehenif untuk membantu menyeleaikan maalah yang dialami oleh paien, dimana unit rawat inap merupakan alah atu revenew center rumah akit ehingga tingkat kepuaan pelanggan atau paien bia dipakai ebagai alah atu indikator mutu pelayanan. Pelayanan rawat inap adalah uatu kelompok pelayanan keehatan yang terdapat di rumah akit yang merupakan gabungan dari beberapa fungi pelayanan. Kategori paien yang mauk rawat inap adalah paien yang perlu perawatan intenif atau obervai ketat karena penyakitnya. Rawat inap adalah

33 13 pelayanan keehatan perorangan yang meliputi obervai, pengobatan, keperawatan, rehabilitai medik dengan menginap di ruang rawat inap pada arana keehatan rumah akit pemerintah dan wata, erta pukema dan rumah beralin yang oleh karena penyakitnya penderita haru menginap dan mengalami tingkat tranformai, yaitu paien ejak mauk ruang perawatan hingga paien dinyatakan boleh pulang (Muninjaya, 2004). Menurut Supranto (1997), aru pelayanan paien rawat inap dimulai dari pelayanan paien mauk di bagian penerimaan paien, pelayanan ruang perawatan (pelayanan tenaga medi, pelayanan tenaga perawat, lingkungan langung, penyediaan peralatan medi/ non medi, pelayanan makanan/ gizi), dilanjutkan pelayanan adminitrai dan keuangan, terakhir pelayanan paien pulang. Menurut Azwar (2000), mutu auhan pelayanan rawat inap dikatakan baik, apabila : 1. Memberikan raa tentram kepada paien 2. Memberikan pelayanan yang profeional dan etiap trata pengelola rumah akit. Pelayanan bermula ejak mauknya paien kerumah akit ampai paien pulang. Dari kedua apek ini dapat diartikan ebagai berikut : 1. Petuga menerima paien dalam melakukan pelayanan terhadap paien haru mampu melayani dengan cepat karena mungkin paien memerlukan penanganan egera 2. Penanganan pertama dari perawat haru mampu menaruh kepercayaan bahwa pengobatan yang diterima dimulai ecara benar

34 14 3. Penanganan para dokter dan perawat yang profeional akan menimbulkan kepercayaan paien bahwa paien tidak alah memilih rumah akit 4. Ruang yang berih dan nyaman, memberikan nilai tambah kepada rumah akit 5. Peralatan yang memadai dengan operator yang profeional 6. Lingkungan rumah akit yang nyaman 2.2 Perawat Pengertian Perawat Menurut Internaional Council of Nuring dalam Ikandar (2013), perawat adalah eeorang yang telah menyeleaikan pendidikan keperawatan yang memenuhi yarat erta berwenang di negeri berangkutan untuk memberikan pelayanan keperawatan yang bertanggung jawab untuk meningkatkan keehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan penderita akit. Perawat adalah eeorang yang telah lulu pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah euai dengan ketentuan Peraturan Perundang undangan (Undang Undang No. 38 tahun 2014). Berdaarkan jenjang pendidikan yang ditempuh, perawat adalah eeorang yang telah menyeleaikan pendidikan formal bidang keperawatan minimal etara Diploma III (D3) atau Sarjana Strata 1 (S1), baik dalam negeri maupun luar negeri, yang program pendidikannya euai dengan tandar keperawatan dan diakui oleh Pemerintah Republik Indoneia euai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku (Permenke Nomor HK.02.0/Menke/148/I Tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat).

35 Peran Perawat Peran Perawat adalah cara untuk menyatakan aktifita perawat dalam praktik, di mana telah menyeleaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tuga dan tanggung jawab keperawatan ecara profeional euai dengan kode etik profeional (Ikandar, 2013). Peran perawat menurut Doheny dalam Ikandar, (2013) meliputi : 1. Care Giver, ebagai pemberi auhan keperawatan 2. Client Advocate, ebagai pembela untuk melindungi klien 3. Counellor, ebagai pemberi bimbingan/koneling klien 4. Educator, ebagai pendidik klien 5. Collaborator, ebagai anggota tim keehatan yang dituntut untuk dapat bekerja ama dengan tenaga keehatan lain 6. Coordinator, ebagai koordinator agar dapat memanfaatkan umber umber dan poteni klien 7. Change Agent, ebagai pembaharu yang elalu dituntut untuk mengadakan perubahan perubahan. 8. Conultant, ebagai umber informai yang dapat membantu memecahkan maalah klien Fungi Perawat Fungi Perawat menurut Ikandar (2013), yaitu : 1. Fungi Independen Merupakan fungi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, di mana perawat dalam menjalankan tuganya dilakukan ecara endiri dengan

36 16 keputuan endiri dalam melakukan tindakan dalam memenuhi kebutuhan daar manuia eperti pemenuhan kebutuhan fiiologi (pemenuhan kebutuhan okigenai, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrii, pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan cinta dan mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualiai diri). Dalam hal ini, perawat menentukan bahwa klien membutuhkan interveni keperawatan yang pati, alah atunya adalah membantu memecahkan maalah yang dihadapi atau mendelegaikan pada anggota keperawatan yang lain dan bertanggung jawab ata keputuan dan tindakan (akuntabilita). Contoh dari tindakan keperawatan mandiri adalah eorang perawat merencanakan dan memperiapkan perawatan pada mulut klien etelah mengkaji keadaan mulut paien. 2. Fungi Dependen Merupakan fungi perawat dalam melakanakan kegiatannya ata pean atau intruki dari perawat lain atau dokter. Sehingga ebagian tindakan pelimpahan tuga yang diberikan. Hal ini biaanya dilakukan oleh perawat peiali kepada perawat umum atau dari perawat primer ke perawat pelakana atau dari dokter ke perawat pelakana. Contoh dari tindakan fungi ketergantungan adalah memberikan injeki antibiotik. 3. Fungi Interdependen Fungi ini dilakukan dalam kelompok tim yang berifat aling ketergantungan di antara tim atu dengan yang lainnya. Fungi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja ama tim dalam

37 17 pemberian pelayanan eperti dalam memberikan auhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit komplek. Keadaan ini tidak dapat diatai dengan tim perawat aja melainkan juga dari dokter ataupun yang lainnya Tuga Perawat Menurut Departemen Keehatan RI 1999 tuga pokok perawat adalah melakanakan auhan keperawatan kepada paien dan ecara adminitratif fungional bertanggung jawab kepada kepala ruang, ecara tekni medi operaional bertanggung jawab kepada dokter ruang rawat atau dokter penanggung jawab ruangan. Tuga perawat di ruang rawat inap diantaranya : 1. Memelihara keberihan ruang rawat dan lingkungan 2. Menerima paien baru euai proedur rumah akit 3. Memelihara peralatan perawatan dan medi agar elalu iap pakai 4. Melakanakan program orientai kepada paien tentang ruangan dan lingkungan 5. Menciptakan hubungan kerjaama yang baik dengan paien dan keluarga 6. Mengkaji kebutuhan dan maalah keehatan paien euai bata kemampuannya termauk mengamati keadaan paien dan anamnea 7. Menyuun rencana keperawatan euai kemampuannya 8. Melakanakan tindakan keperawatan kepada paien euai kebutuhan antara lain: melakanakan tindakan pengobatan, memberikan penyuluhan keehatan

38 18 9. Berperan erta melakanakan latihan mobiliai pada paien agar egera mandiri 10. Melakanakan evaluai tindakan keperawatan 11. Memantau dan memelihara kondii paien, elanjutnya melakukan tindakan 12. Menciptakan, memelihara hubungan kerjaama yang baik dengan tim keehatan 13. Berperan erta dengan tim keehatan membaha kau dan upaya meningkatkan mutu auhan keperawatan 14. Melakanakan tuga pagi, ore, malam dan libur ecara bergilir 15. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruangan 16. Melakanakan pencatatan dan pelaporan auhan keperawatan yang tepat dan benar 17. Melakanakan erah terima tuga hift jaga ecara lian maupun tertuli 18. Menyiapkan paien yang akan pulang meliputi: menyediakan formulir untuk menyeleaikan adminitrai, memberi penyuluhan kepada paien dan keluarga euai dengan keadaan dan kebutuhan paien, melatih paien mengunakan alat bantu yang dibutuhkan, melatih paien untuk ampai melakanakan tindakan keperawatan dan mengantar paien keluar ruangan Bentuk Pelayanan Perawat Manuia merupakan makhluk yang unik, tetapi maing-maing memiliki kebutuhan daar yang ama yang terdiri ata apek biologi, pikologi, oiokultural, dan piritual. Menurut Budiono (2015), bentuk pelayanan perawat

39 19 antara lain : 1. Kebutuhan Biologi Pelayanan perawat pada kebutuhan biologi diberikan kepada paien/klien yang membutuhkan perawatan ecara jamani yang berkaitan dengan keehatan fiik. 2. Kebutuhan Pikologi Pelayanan perawat pada kebutuhan pikologi diberikan kepada paien/klien yang membutuhkan perawatan ecara pikologi yang berkaitan dengan keehatan mental paien. Gangguan keehatan mental mialnya tre ataupun deprei, yang dapat diebabkan oleh berbagai macam hal. 3. Kebutuhan Soial dan Kultural Pelayanan perawat pada kebutuhan oial diberikan kepada paien/klien yang mengalami hal-hal yang terjadi langung di tengah-tengah kehidupan bermayarakat. Mialnya, paien/klien yang mengalami kekeraan fiik yang berdampak pada keehatan fiik maupun mental. Pelayanannya dapat diberikan dalam bentuk eminar, penyuluhan, ataupun pendampingan terhadap paien. 4. Kebutuhan Spiritual Pelayanan perawat pada kebutuhan piritual diberikan kepada paien/klien yang memerlukan bimbingan piritual eperti motivai atau kajian keagamaan. Pelayanan yang diberikan mialnya dalam bentuk mentoring langung dengan paien/klien.

40 Standar Praktek Keperawatan Menurut Peratuan Perawat Naional Indoneia (2005), tandar praktik keperawatan Indoneia terdiri dari : 1. Standar I : Pengkajian Keperawatan Perawat mengumpulkan data tentang tatu keehatan klien ecara itemati, menyeluruh, akurat, ingkat dan berkeinambungan. Pengkajian perawat merupakan apek penting dalam proe keperawatan yang bertujuan menetapkan daar tentang tingkat keehatan klien yang digunakan untuk merumukan maalah dan rencana tindakan. 2. Standar II : Diagnoa Keperawatan Perawat menganalii data pengkajian untuk merumukan diagnoa keperawatan. Diagnoi keperawatan ebagai daar pengembangan rencana interveni keperawatan dalam rangka mencapai peningkatan, pencegahan, dan penyembuhan penyakit erta pemulihan keehatan klien. 3. Standar III : Perencanaan Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatai maalah keehatan dan meningkatkan keehatan klien. Perencanaan dikembangkan berdaarkan diagnoi keperawatan. 4. Standar IV : Pelakanaan Tindakan (Implementai) Perawat mengimplementaikan tindakan yang telah diidentifikai dalam rencana auhan keperawatan. Perawat mengimplementaikan rencana auhan keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan

41 21 partiipai klien dalam tindakan keperawatan berpengaruh pada hail yang telah diharapkan. 5. Standar V : Evaluai Perawat mengevaluai perkembangan keehatan klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan, euai rencana yang telah ditetapkan dan merevii data daar dan perencanaan. Praktek keperawatan merupakan uatu proe dinami yang mencakup berbagai perubahan data, diagnoa atau perencanaan yang telah dibuat ebelumnya. Efektivita auhan keperawatan tergantung pada pengkajian yang berulang ulang. 2.3 Kinerja Pengertian Kinerja Kinerja dalam bahaa Inggri diebut dengan job performance atau actual performance atau level of performance, yang merupakan tingkat keberhailan pegawai dalam menyeleaikan pekerjaannya. Kinerja bukan merupakan karakteritik individu, eperti bakat, atau kemampuan, namun merupakan perwujudan dari bakat atau kemampuan itu endiri (Priana, 2014). Kinerja (performance) adalah kuantita dan atau kualita hail kerja individu atau ekelompok di dalam organiai dalam melakanakan tuga pokok dan fungi yang berpedoman pada norma, tandar operaional proedur, kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan atau yang berlaku dalam organiai (Torang, 2014). Menurut Mangkunegara (2011), kinerja (pretai kerja) adalah hail kerja ecara kualita dan kuantita yang dicapai oleh pegawai dalam melakanakan

42 22 tuganya euai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Menurut Prawiroentono (dalam Sutrino, 2010) faktor faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah ebagai berikut : 1. Efektivita dan Efiieni Dalam hubungannya dengan kinerja organiai, maka ukuran baik buruknya kinerja diukur oleh efektivita dan efiieni. Maalahnya adalah bagaimana proe terjadinya efiieni dan efektivita organiai. Dikatakan efektif bila mencapai tujuan, dikatakan efiien bila hal itu memuakan ebagai pendorong mencapai tujuan, terlepa apakah efektif atau tidak. Artinya efektivita dari kelompok (organiai) bila tujuan kelompok terebut dapat dicapai euai dengan kebutuhan yang direncanakan. Sedangkan efiien berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan organiai. Agar tercapai tujuan yang diinginkan organiai, alah atu yang perlu mendapatkan perhatian adalah hal yang berkaitan dengan wewenang dan tanggung jawab para peerta yang mendukung organiai terebut. 2. Otorita dan Tanggung Jawab Dalam organiai yang baik wewenang dan tanggung jawab telah didelegaikan dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih tuga. Maing maing karyawan yang ada dalam organiai mengetahui apa yang menjadi haknya dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organiai. Kejelaan wewenang dan tanggung jawab etiap orang dalam uatu organiai akan mendukung kinerja karyawan terebut. Kinerja karyawan akan dapat terwujud bila

43 23 karyawan mempunyai komitmen dengan organiainya dan ditunjang dengan diiplin kerja yang tinggi. 3. Diiplin Secara umum, diiplin menunjuan uatu kondii atau ikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan peruahaan. Diiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara peruahaan dan karyawan. Dengan demikian, bila peraturan atau ketetapan yang ada dalam peruahaaan itu diabaikan atau ering dilanggar, maka karyawan mempunyai diiplin yang buruk. Sebaliknya, bila karyawan tunduk pada ketetapan peruahaan, menggambarkan adanya kondii diiplin yang baik. Diiplin juga berkaitan dengan anki yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang melanggar. Dalam hal eorang karyawan melanggar peraturan yang berlaku dalam organiai, maka karyawan berangkutan haru anggup menerima hukuman yang telah diepakati. Maalah diiplin para karyawan yang ada di dalam organiai baik ataan maupun bawahan akan memberi corak terhadap kinerja organiai. Kinerja organiai akan tercapai, apabila kinerja individu maupun kinerja kelompok ditingkatkan. Untuk itu diperlukan iniiatif dari para karyawannya dalam melakanakan tuga. 4. Iniiatif Iniiatif eeorang berkaitan dengan daya pikir, kreativita dalam bentuk ide untuk merencanakan euatu yang berkaitan dengan tujuan organiai. Setiap iniiatif ebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan poitif dari ataan, kalau memang dia ataan yang baik. Ataan yang buruk akan elalu mencegah iniiatif

44 24 bawahan, lebih lebih bawahan yang kurang dienangi. Bila ataan elalu menghambat etiap iniiatif, tanpa memberikan penghargaan berupa argumentai yang jela dan mendukung, menyebabkan organiai akan kehilangan energi atau daya dorong untuk maju. Dengan perkataan lain, iniiatif karyawan yang ada di dalam organiai merupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja (Sutrino, 2010). Menurut Gibon,d (1997), ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi kinerja eeorang, yaitu : Variabel Individu, terdiri dari : 1. Kemampuan dan keterampilan Kondii mental dan fiik eeorang dalam menjalankan uatu aktivita atau pekerjaan. 2. Latar belakang Kondii dimaa lalu yang mempengaruhi karakteritik dan ikap mental eeorang, biaanya dipengaruhi oleh faktor keturunan erta pengalaman di maa lalu. 3. Demografi Kondii kependudukan yang berlaku pada individu atau karyawan, dimana lingkungan ekitarnya akan membentuk pola tingkah laku individu terebut berdaarkan adat atau norma oial yang berlaku. Variabel Organiai terdiri dari : 1. Sumber daya Sekumpulan poteni atau kemampuan organiai yang dapat diukur dan

45 25 dinilai eperti umber daya alam. 2. Kepemimpinan Suatu eni mengkoordinai yang dilakukan oleh pimpinan dalam memotivai pihak lain untuk meraih tujuan yang diinginkan oleh organiai. 3. Imbalan Bala jaa yang diterima oleh pegawai atau uaha yang telah dilakukan di dalam proe aktivita organiai dalam jangka waktu tertentu ecara intriki maupun ektrinik. 4. Struktur Hubungan wewenang dan tanggung jawab antar individu di dalam organiai dengan karakteritik tertentu dan kebutuhan organiai. 5. Deain Pekerjaan Job decription yang diberikan kepada pegawai, apakah pegawai dapat melakukan pekerjaan euai dengan job decription. Variabel Pikologi, terdiri dari : 1. Perepi Suatu proe kognitif yang digunakan oleh eeorang untuk menafirkan dan memahami dunia ekitarnya. 2. Sikap Keiapan mental yang dipelajari dan diorganiir melalui pengalaman dan mempunyai pengaruh tertentu ata cara tanggap eeorang terhadap orang lain.

46 26 3. Kepribadian Pola perilaku dan proe mental yang unik, mencirikan eeorang. 4. Belajar Proe yang dijalani eeorang dari tahap tidak tahu menjadi tahu dan memahami euatu terutama yang berhubungan dengan organiai dan pekerjaan. 5. Motivai Merupakan hail ejumlah proe yang berifat internal atau ekternal bagi eorang individu yang menyebabkan timbulnya ikap antuia dan periteni dalam melakanakan kegiatan tertentu. Kinerja organiai tergantung kinerja individu. Dari variabel individu menjadi penting karena karakteritik individu haru mempunyai pengetahuan yang relevan dalam hal penentu kinerja individu. Faktor penentu kinerja terdiri dari tiga faktor yaitu pengetahuan, keterampilan dan ikap atau nilai daar Standar Kinerja Syarat pertama untuk menghailkan penilaian pretai yang efektif adalah menetapkan tandar kinerja itu endiri. Mathi dan Jackon (2000) (dalam Yuli, 2005) menetapkan lima tandar utama dalam melakukan penilaian terhadap pretai/kinerja karyawan, yaitu : 1. Jumlah keluaran (quantity of output) Standar keluaran (output) lebih banyak digunakan untuk menilai pretai karyawan dibagian produki atau tekni. Standar ini dilakukan dengan cara

47 27 membandingkan antara bearnya jumlah keluaran yang eharunya (tandar normal) dengan kemampuan ebenarnya. 2. Kualita keluaran (quality of output) Jika yang digunakan dalam mengukur pretai kerja karyawan itu adalah edikitnya jumlah produk yang cacat, maka tandar ini diebut ebagai tandar quality. Standar ini lebih menekankan pada kualita barang yang dihailkan dibanding jumlah output. 3. Waktu Keluaran (timeline of output) Ketepatan waktu yang digunakan dalam menghailkan ebuah barang ering digunakan ebagai ukuran atau penilaian terhadap pretai kerja. Apabila karyawan dapat memperpendek/memperingkat waktu proe euai dengan tandar, maka karyawan terebut dapat dikatakan telah memiliki pretai yang baik. 4. Tingkat Kehadiran (preence at work) Ada ebagian organiai yang mengukur dan menilai pretai kerja karyawannya dengan melihat daftar hadir. Aumi yang digunakan dalam tandar ini adalah jika kehadiran karyawan di bawah tandar hari kerja yag ditetapkan maka karyawan terebut tidak akan mampu memberikan kontribui yang optimal terhadap organiai. 5. Kerja Sama (cooperativene) Standar ini biaanya digunakan untuk menilai kinerja karyawan pada tingkat upervior dan manajer. Keterlibatan eluruh karyawan dalam mencapai target yang ditetapkan akan mempengaruhi keberhailan bagian yang diawai.

48 28 Kerja ama antara karyawan dapat ditingkatkan apabila maing maing upervior mampu memotivai mereka ecara baik Penilaian Kinerja Armtrong (dalam Priana, 2014) menyatakan bahwa pada umumnya kema manajemen kinerja diuun dengan menggunakan peringkat dan ditetapkan etelah dilakanakan penilaian kinerja. Peringkat terebut menunjuan kualita kerja atau kompeteni yang ditampilkan pegawai dengan memilih tingkat pada kala yang paling dekat dengan pandangan penilai tentang eberapa baik kinerja pegawai. Mathia dan Jackon (2002) menyatakan bahwa penilaian kinerja (performance appraial) adalah proe mengevaluai eberapa baik pegawai melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan eperangkat tandar, dan kemudian mengkomunikaikan informai terebut kepada pegawai. Penilaian kinerja merupakan mekanime penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelakan tujuan dan tandar kinerja dan memotivai kinerja individu waktu berikutnya penilaian kinerja menjadi bai bagi keputuan keputuan yang mempengaruhi gaji, promoi, pemberhentian, pelatihan, tranfer, dan kondii kepegawaian lainnya (Yani, 2012) Tujuan Penilaian Kinerja Tujuan penilaian kinerja karyawan menurut Yani (2012) pada daarnya meliputi : 1. Untuk mengetahui tingkat pretai karyawan elama ini. 2. Pemberian imbalan yang erai, mialnya untuk kenaikan gaji, gaji pokok,

49 29 kenaikan gaji itimewa, inentif uang. 3. Mendorong pertanggungjawaban dari karyawan. 4. Untuk pembeda antar karyawan atu dengan yang lain. 5. Pengembangan SDM yang maih dapat dibedakan lagi ke dalam : (1) Penugaan kembali, eperti mutai atau tranfer, rotai pekerjaan. (2) Promoi, kenaikan jabatan. (3) Training dan latihan. 6. Meningkatkan motivai kerja 7. Meningkatkan eto kerja. 8. Memperkuat hubungan antara karyawan dengan upervior melalui dikui tentang kemauan kerja mereka. 9. Sebagai alat untuk memperoleh umpan balik dari karyawan untuk memperbaiki deain pekerjaan, lingkungan kerja, dan rencana karier elanjutnya. 10. Riet eleki ebagai kriteria keberhailan/efektivita. 11. Sebagai alah atu umber informai untuk perencanaan SDM, karier dan keputuan perencanaan uke. 12. Membantu menempatkan karyawan dengan pekerjaan yang euai untuk mencapai hail yang baik ecara menyeluruh. 13. Sebagai umber informai untuk mengambil keputuan yang berkaitan dengan gaji, upah, kompenai dan ebagai imbalan lainnya. 14. Sebagai penyalur keluhan yang berkaitan dengan maalah pribadi maupun pekerjaan.

50 Sebagai alat untuk menjaga tingkat kinerja. 16. Sebagai alat untuk membantu mendorong karyawan mengambil iniiatif dalam rangka memperbaiki kinerja. 17. Untuk mengetahui efektivita kebijakan SDM, eperti eleki, rekrutmen, pelatihan dan analii pekerjaan ebagai komponen yang aling ketergantungan di antara fungi - fungi SDM. 18. Mengidentifikai dan menghilangkan hambatan - hambatan agar kinerja menjadi baik. 19. Mengembangkan dan menetapkan kompenai pekerjaan. 20. Pemutuan hubungan kerja, pemberian anki ataupun hadiah. 2.4 Pengetahuan Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan hail dari tahu manuia dan ini terjadi etelah melakukan penginderaan terhadap uatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manuia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, raa dan raba. Sebagian bear pengetahuan manuia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012). Ranah kognitif berorientai pada kemampuan berfikir, mencakup kemampuan intelektual yang paling ederhana yaitu mengingat, ampai dengan kemampuan untuk memecahkan uatu maalah (problem olving). Pada ranah ini induvidu dituntut untuk menghubungkan dan menggabungkan gagaan. Semakin tinggi tahapan dari ranah kognitif ini menunjukan emakin ulitnya tingkat berfikir atau tuntutan eeorang. Penguaaan tingkatan ranah di bawahnya,

51 31 merupakan prayarat untuk menguaai tingkatan ranah di atanya yang lebih tinggi (Nurhidayah, 2010) Tingkatan pengetahuan Notoatmodjo (2012) mengatakan bahwa tingkatan pengetahuan terbagi menjadi 6 tingkatan, yaitu tahu, memahami, aplikai, analii, intei dan evaluai. 1. Tahu Diartikan ebagai mengingat uatu materi yang telah dipelajari ebelumnya. Termauk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) euatu yang peifik dan eluruh bahan yang dipelajari atau rangangan yang telah diterima. Oleh ebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2. Memahami Diartikan ebagai uatu kemampuan untuk menjelakan ecara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintegraikan materi terebut ecara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi haru dapat menjelakan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan ebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3. Aplikai Merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada ituai atau kondii real. Aplikai diini dapat diartikan ebagai aplikai atau penggunaan hukum-hukum, rumu, metode, prinip dan ebagainya dalam kontek atau ituai yang lain.

52 32 4. Analii Adalah uatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau uatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi maih di dalam uatu truktur organiai, dan maih ada kaitannya atu ama lain. Kemampuan analii ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, eperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memiahkan, mengelompokan dan ebagainya. 5. Sintei Menunjukan pada uatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam uatu bentuk keeluruhan yang baru. Dengan kata lain intei adalah uatu kemampuan untuk menyuun formulai baru dari formulai-formulai yang ada. Mialnya, dapat menyuun, dapat merencanakan, dapat meringkakan, dapat menyeuaikan, dan ebagainya terhadap uatu teori atau rumuan-rumuan yang telah ada. 6. Evalaui Evaluai itu berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jutifikai atau penilaian terhadap uatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didaarkan pada uatu kriteria yang ditentukan endiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Mialnya, dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekuarangan gizi, dan ebagainya Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Budiman (2013) mengatakan bahwa tingkat pengetahuan eeorang

53 33 dipengaruhi banyak faktor yaitu pendidikan, informai, oial ekonomi, lingkungan, pengalaman dan uia. 1. Pendidikan Pendidikan angat mempengaruhi tingkat pengetahuan eeorang. Semakin tinggi pendidikan eeorang diharapkan emakin lua pula pengetahuannya. Namun, perlu ditekankan bahwa eorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan nonformal. 2. Informai Informai adalah uatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulai, mengumumkan, menganalii, dan menyebarkan informai dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi pengetahuan mayarakat tentang inovai baru. Sebagai arana komunikai, berbagai bentuk media maa eperti televii, radio, urat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh bear terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. 3. Soial dan ekonomi Soial dan Ekonomi juga angat mempengaruhi tingkat pengetahuan eeorang. Statu ekonomi eeorang juga akan menentukan teredianya uatu failita yang diperlukan untuk kegiatan tertentu ehingga tatu oial ekonomi ini akan memengaruhi pengetahuan eeorang.

54 34 4. Lingkungan Lingkungan adalah egala euatu yang ada di ekitar individu, baik lingkungan fiik, biologi, maupun oial. Lingkungan berpengaruh terhadap proe mauknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan terebut. 5. Pengalaman Pengalaman ebagai umber pengetahuan adalah uatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan maalah yang dihadapi maa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profeional, erta pengalaman belajar elama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputuan yang merupakan manifetai dari keterpaduan menalar ecara ilmiah dan etik yang bertolak dari maalah nyata dalam. 6. Uia Uia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir eeorang. Semakin bertambah uia akan emakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya ehingga pengetahuan yang diperolehnya emakin membaik Pengukuran Pengetahuan Menurut Nuralam (2008), pengukuran pengetahuan ada dua kategori yaitu: menggunakan pertanyaan ubjektif mialnya jeni pertanyaan eay dan pertanyaan objektif mialnya pertanyaan pilihan ganda (multiple choie), pertanyaan betul alah dan pertanyaan menjodohkan.

55 35 Rumu Pengukuran Pengetahuan : P = f/n x 100% Dimana: P : perentae f : frekueni item oal benar N : jumlah oal Pengkategorian pengetahuan yang umum digunakan yaitu: 1. Kategori baik dengan nilai % 2. Kriteria cukup dengan nilai % 3. Kriteria kurang baik dengan nilai < 55 % 2.5 Motivai Kerja Pengertian Motivai Kerja Itilah motivai (motivation) beraal dari kata bahaa latin,yaitu movere yang berarti menggeraan (to move). Kata daar motivai adalah motive yang berarti dorongan, ebab alaan eeorang melakukan euatu (Winardi, 2001). Mengenai pengertian motivai banyak macam rumuan yang dikemukakan oleh para ahli antara lain oleh Mitchell (dalam Winardi, 2001) yang menjelakan motivai mewakili proe-proe pikologikal, yang menyebabkan timbulnya diarahkannya dan terjadinya periteni kegiatan-kegiatan ukarela yang diarahkan kearah tujuan tertentu. Menurut Robbin (2002) motivai adalah ebagai uatu kerelaan untuk beruaha eoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organiai yang dipengaruhi oleh kemampuan uaha untuk memuakan beberapa kebutuhan

56 36 individu. Sedangkan motivai kerja menurut (Haibuan, 2005) adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja eeorang agar mereka mau bekerja ama, bekerja efektif, dan terintegrai dengan egala daya upayanya untuk mencapai kepuaan Apek-Apek Motivai Menurut Haibuan (2005), menyatakan bahwa motivai memliki dua apek yang dikenal dengan apek aktif atau dinami dan apek paif atau tati. 1. Apek aktif atau dinami Apek aktif merupakan uatu uaha poitif dari eeorang dalam menggeraan kemampuaannya agar ecara produktif berhail mencapai tujuan yang diinginkan organiai atau peruahaan. Seeorang akan beruaha untuk mencari, menemukan, atau menciptakan peluang agar dalat menggunakan kemampuannya untuk memiliki unjuk kerja yang tinggi. Mialnya : pretai kerja, karyawan yang produktif yang mengerahkan kemampuannya untuk menunjuan unjuk kerja yang tinggi, akan menghailkan pretai kerja yang lebih baik dari karyawan yang lain. 2. Apek tati atau paif Apek tati merupakan apek dari motivai yang mengarahkan dan menggeraan kemampuan individu ke arah tujuan yang diinginkan atau peruahaan karena adanya kebutuhan individu terebut. Individu cenderung menunggu upaya atau tawanan dari lingkungannya.

57 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivai Menurut Herzberg (dalam Munandar, 2011), faktor faktor yang mempengaruhi motivai adalah terbagi dua, yaitu : 1) Faktor Intrinik a. Tanggung jawab (reponibility), bear kecilnya tanggung jawab yang diraakan diberikan kepada eorang tenaga kerja untuk menjalankan fungi jabatan yang ditugakan kepadanya euai dengan kemampuan dan pengarahan yang diterima. b. Kemajuan (advancement), bear kecilnya kemungkinan tenaga kerja dapat maju dalam pekerjaannya eperti naik pangkat. c. Pekerjaan itu endiri (the work it elf), bear kecilnya tantangan yang diraakan tenaga kerja dari pekerjaannya. Apek ini meliputi pelakanaan kerja yang aktual dapat dilihat dari rutinita jumlah pekerjaan dan ifat pekerjannya. d. Pencapaian (achievement), bear kecilnya kemungkinan tenaga kerja mencapai pretai kerja yang optimal. Apek ini meliputi keberhailan atau kegagalan yang dinilai ecara peifik mialnya pelakanaan kerja penyeleaian maalah dan uaha untuk mempertahankan keberhailan. e. Pengakuan (recognition), bear kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja ata hail kerja. Apek ini meliputi egala tindakan peringatan, pujian atau teguran yang dapat berumber dari

58 38 penyelia, manajemen ebagai uatu kekuatan interperonal rekan kerja dan mayarakat umum. 2) Faktor Ektrinik a. Adminitrai dan kebijakan peruahaan, derajat keeuaian yang diraakan tenaga kerja dari emua kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam peruahaan. Apek ini meliputi keadekuatan organiai dan manajemen peruahaan dan adminitrai peruahaan b. Penyeliaan (upervii), derajat kewajaran yang diraakan diterima oleh karyawan dari ataannya. Apek ini meliputi keadilan ataan dalam memperlakukan karyawan ketika ataan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada karyawan. c. Inentif, derajat kewajaran dari inentif yang diterima ebagai imbalan perilaku kerja karyawan. d. Hubungan antar pribadi, derajat keeuaian yang diraakan dalam berinteraki dengan tenaga kerja lain. Apek ini meliputi interaki antara karyawan dengan penyelia bawahan dan rekan kerjanya. e. Kondii kerja, derajat keeuaian kondii kerja dengan proe pelakanaan tuga pekerjaannya. Apek ini meliputi kondii fiik tempat karyawan bekerja, termauk failita dan ciri ciri ruangan.

59 Kerangka Konep Kerangka konep merupakan uatu uraian dan viualiai hubungan atau kaitan antara konep yang lainnya, atau antara variabel yang atu dengan yang lain dari maalah yang ingin diteliti (Notoadmojo, 2012). Dalam penelitian ini kerangka konep tentang pengetahuan dan motivai kerja terhadap kinerja perawat adalah ebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Pengetahuan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Motivai Intrinik : 1. Tanggung jawab 2. Kemajuan 3. Pekerjaan itu endiri 4. Pencapaian 5. Pengakuan 1. Pengkajian keperawatan 2. Diagnoa keperawatan 3. Perencanaan 4. Pelakanaan tindakan 5. Evaluai Sumber : PPNI (2005) Motivai Ektrinik : 1. Adminitrai dan kebijakan peruahaan 2. Penyeliaan 3. Inentif 4. Hubungan antar pribadi 5. Kondii Kerja Sumber : Teori Herzbeg dalam Munandar (2011) Gambar 2.1 Kerangka Konep Penelitian

60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeni Penelitian Penelitian ini adalah penelitian urvei berifat analitik dengan tipe explanatory reearch. Penelitian ini bertujuan untuk menganalii pengaruh pengetahuan dan motivai kerja terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap rumah akit umum daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. 3.2 Lokai dan Waktu penelitian Lokai Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar kota Bukittinggi, dengan alaan belum emua perawat menjalankan auhan keperawatan berdaarkan vii dan mii rumah akit dan nilainilai yang terkandung di dalamnya ehingga menimbulkan berbagai keluhan paien terhadap kinerja perawat Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Deember 2016 /d Oktober Populai dan Sampel Populai Populai dalam penelitian ini adalah eluruh perawat pelakana yang udah PNS yang bertuga di ruang rawat inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi ebanyak 133 orang (berdaarkan data kepegawaian, Juni tahun 2017). 40

61 Sampel Teknik pengambilan ampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik imple random ampling melalui undian atau lot. Peneliti mengambil ampel terpilih ecara acak di etiap ruang rawat inap. ehingga ampel dalam penelitian ini adalah perawat pelakana yang dipilih ecara acak. Bearnya ampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumu Slovin yang dikutip dari Notoatmodjo (2012) ebagai berikut: n = N N(d) dimana : n = ukuran ampel N = ukuran populai d = tingkat kealahan penarikan ampel 10% dan tingkat kepercayaan 90% Populai yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 133 perawat pelakana dan preii yang ditetapkan atau tingkat ignifikai 0,1, maka bearnya ampel yaitu : n = (0,1) n = 133 2,33 n = 57,08 = 57 perawat Dari perhitungan diata maka ampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ebanyak 57 perawat pelakana dan di ambil ecara proporional tiap ruangan dari 11 ruangan rawat inap dengan memakai rumu ebagai berikut :

62 42 n₁ = N₁ x n N Keterangan : n 1 n N 1 N : Jumlah ampel tiap ruangan : Jumlah ampel eluruhnya : Jumlah populai tiap ruangan : Jumlah populai eluruhnya Maka bear ampel tiap ruangan dilihat dalam tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Bear Sampel Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi dengan N = 133 n = 57 No Ruang Rawat Inap Populai Tiap Ruangan (N 1 ) Bear Sampel Tiap Ruangan (n 1 ) Jumlah Sampel 1 VVIP Cindua Mato 15 15/133x57 = 6, VIP Ambun Suri 22 22/133x57 = 9,42 9 Bedah 3 VIP Ambun Suri 26 26/133x57 = 11,14 11 Interne 4 Mata 6 6/133x57 = 2, THT 5 5/133x57 = 2, Paru 11 11/133x57 = 4, Jantung 6 6/133x57 = 2, Neurologi 9 9/133x57 = 3, Anak 6 6/133x57 = 2, Perinatologi 13 13/133x57 = 5, ICU/ICCU 14 14/133x57 = 6 6 Jumlah ,94 = Metode Pengumpulan Data Sumber Data Data dalam penelitian dikumpulkan berumber dari : 1. Data primer Data yang diperoleh melalui wawancara langung dari reponden yaitu perawat yang bertuga di ruang rawat inap. Dimana perawat diberikan

63 43 kueioner yang berupa pertanyaan yang telah diiapkan. 2. Data ekunder Data yang diperoleh dari hail pencatatan data-data dan laporan yang dibutuhkan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar kota Bukittinggi Teknik Pengolahan Data Setelah data terkumpul, lalu dilakukan pengolahan data ebagai berikut : 1. Editing yaitu melakukan pengecekan termauk kelengkapan dan kejelaan ii dari kueioner. 2. Coding yaitu mengubah hail kueioner dalam bentuk kode. 3. Skoring yaitu maing-maing variabel diberi nilai agar mudah untuk dikelompokan jawaban dan mengkategorikan reponden euai dengan jumlah nilai jawaban yang dijawabnya. 4. Entry yaitu memaukan data hail kueioner ke dalam program komputer, yaitu menggunakan SPSS. 5. Cleaning yaitu kegiatan pengecekan kembali data-data yang udah dientri apakah ada kealahan atau tidak. 3.5 Variabel dan Definii Operaional Variabel Penelitian 1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan motivai kerja perawat pelakana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar kota Bukittinggi. 2. Variabel dependen adalah kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah

64 44 Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar kota Bukittinggi Definii Operaional 1. Variabel independen (variabel beba) 1) Pengetahuan (knowledge) adalah egala euatu yang diketahui perawat ebagai pelakana auhan keperawatan. 2) Motivai adalah dorongan atau emangat untuk bekerja, dimana eeorang ecara koniten berpikir ehingga ia melakukan tindakan. Motivai ada intrintik dan ektrinik ebagai berikut : a) Tanggung jawab adalah uatu kewajiban yang timbul dalam diri perawat untuk pelakanaan tuga ecara memuakan dalam pelayanan paien di rawat inap. b) Kemajuan adalah uatu keinginan yang dimiliki perawat untuk dapat meningkatkan jabatan atau golongan, kemampuan perawat dalam melakanakan auhan keperawatan di ruang rawat inap. c) Pekerjaan itu endiri adalah bagaimana perepi perawat tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya di ruang rawat inap. d) Pencapaian adalah uatu hail kerja yang dicapai eorang perawat dalam melakanakan tuga - tuga yang dibebankan kepadanya yang didaarkan ata kecakapan, pengalaman, dan keungguhan erta waktu. e) Pengakuan adalah uatu uaha yang dilakukan oleh perawat dalam melakanakan tuganya untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain.

65 45 f) Adminitrai dan Kebijakan adalah keeuaian yang diraakan perawat dalam melakanakan tuganya terhadap adminitrai dan kebijakan di rumah akit yang telah ditetapkan. g) Penyeliaan (upervii) adalah pemberi arahan atau pengendali perawat dalam melakukan tuganya di ruang rawat inap. h) Inentif adalah wujud tindakan yang diimplementaikan dalam bentuk penghargaan kepada perawat karena telah melakukan tuganya baik ecara material maupun non material. i) Hubungan antar pribadi adalah interaki antar eama perawat dalam unit kerjanya, atau hubungan antara bawahan dengan ataan. j) Kondii kerja adalah keadaan di tempat kerja yang tidak terbata pada kondii pekerjaan maing maing, eperti raa nyaman tempat kerja, ventilai cukup, penerangan lampu yang memadai dan arana yang ada. 2. Variabel dependen (variabel terikat) Kinerja perawat adalah hail kerja yang dicapai oleh eorang perawat pelakana berdaarkan tupoki perawat memberikan pelayanan auhan keperawatan kepada paien di ruang rawat inap di RSUD Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. Kinerja perawat meliputi pengkajian keperawatan, diagnoa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelakanaan tindakan dan evaluai keperawatan. a) Pengkajian adalah proe pelayanan keperawatan dalam pengumpulan data oleh perawat pelakana tentang informai

66 46 repon paien agar dapat mengidentifikai dan mengenali maalah atau kebutuhan keehatan dan keperawatan paien. b) Diagnoa keperawatan adalah proe pelayanan keperawatan dalam merumukan keputuan klini mengenai eeorang, keluarga atau mayarakat ebagai akibat dari maalah keehatan yang aktual atau potenial. c) Perencanaan keperawatan adalah proe keperawatan dalam merencanakan tindakan atau interveni keperawatan yang didaarkan pada identifikai maalah keehatan yang dihadapi paien dan priorita maalahnya ebelum dilakukan tindakan keperawatan. d) Pelakanaan tindakan adalah proe keperawatan yang dilakukan perawat untuk membantu paien dari maalah tatu keehatan yang dihadapi ke tatu keehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hail yang diharapkan. e) Evaluai keperawatan adalah proe keperawatan yang merupakan tahapan penilaian terhadap proe proe keperawatan yang ebelumnya dilakukan oleh perawat dalam menegaan pelayanan keperawatan pada paien 3.6 Metode Pengukuran Pengetahuan Pengukuran variabel pengetahuan dengan menanyakan mengenai auhan keperawatan ebanyak 10 item pertanyaan pilihan berganda dengan jawaban a, b

67 47 dan c. Untuk jawaban yang benar diberi kor 1, jawaban yang alah diberi kor 0. Kriteria variabel : 1. Tingkat pengetahuan perawat baik, apabila kor yang diperoleh pada ub variabel % 2. Tingkat pengetahuan perawat cukup, apabila kor yang diperoleh pada ub variabel 56-75% 3. Tingkat pengetahuan perawat kurang baik, apabila kor yang diperoleh pada ub variabel < 55% Motivai dan Kinerja Perawat Tabel 3.2 Metode Pengukuran Variabel Motivai Intrinik Tinggi Sedang Rendah Motivai Ektrinik Tinggi Sedang Rendah Bobot Nilai 1 variabel = 1 indikator Bobot Nilai 1 variabel = 20 indikator Kinerja Bobot Nilai 1 variabel = 37 Baik Sedang Kurang baik indikator Metode Analii Data Data kuantitatif diolah dan dianalii ecara univariat, bivariat dan multivariat eperti berikut : 1. Analia Univariat Analia univariat untuk menjelakan variabel independen yaitu

68 48 pengetahuan dan motivai kerja (motivai intrinik (tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu endiri, pencapaian, dan pengakuan) dan motivai ektrinik (adminitrai dan kebijakan, penyeliaan, inentif, hubungan antar pribadi dan kondii kerja)) yang dibuat dalam tabel diribui frekueni 2. Analia Bivariat Analia bivariat untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivai (variabel independen) dan kinerja (variabel dependen) dengan menggunakan uji korelai pearon. Uji pearon digunakan karena hipotei penelitian adalah aoiatif (hubungan), data numerik, kala ukur interval dan data berditribui normal. 3. Analia Multivariat Analia multivariat untuk mengetahui pengaruh variabel pengetahuan dan motivai (variabel independen) terhadap kinerja (variabel dependen) dengan menggunakan uji regrei linear berganda. Uji regrei linear berganda digunakan karena hipotei penelitian adalah aoiatif (hubungan), data numerik, kala interval, berditribui normal dan memiliki atu variabel dependen dan beberapa variabel independen.

69 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Dekripi Lokai Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi berdiri tahun 1908 yang awalnya merupakan rumah akit militer Belanda dan mempunyai area elua m 2. Secara geografi RSUD Dr. Achmad Mochtar berada di Jalan Dr. A. Rivai No 1 Bukittinggi, Sumatra Barat. Berdaarkan Keputuan Berama Menteri Dalam Negeri No 23 tahun 1983, Menteri Keehatan No 273/Menke/SKB/VII/1983 dan Menteri Keuangan 335a/KMK-03/1983 ditetapkan RS Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi ebagai Rumah Sakit Pendidikan. Sejak 30 Nopember 1987 RSAM Bukittinggi remi menjadi Rumah Sakit Kla B berdaarkan Kepmenke RI No 41/Menke/SK/I/1987. Selanjutnya dengan peretujuan Menteri Dalam Negeri Nomor : 061/2688/SJ tanggal 9 September 1997 dan Perda No. 7 Tahun 1997 tentang Organiai dan Tata Kerja RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi ditetapkan bahwa RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi ebagai RS Kla B Pendidikan. Berdaarkan Perda Provini Daerah Tingkat I Sumatera Barat nomor 4 tahun 1997 ditetapkan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi ebagai Unit Swadana Daerah. Pada tahun 2009 RSUD Dr. Achmad Mochtar telah menjadi rumah akit Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ecara penuh Vii dan Mii Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Vii Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota 49

70 50 Bukittinggi adalah Menjadikan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi ebagai Tempat Tujuan Pelayanan Keehatan yang Berkualita dan Terjangkau di Regional Sumatera. Untuk mewujudkan vii RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi, maka perlu merumukan mii untuk mencapai tujuan rumah akit terebut. Mii Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi adalah : 1. Memberikan pelayanan keehatan yang memenuhi harapan (ervice excellence) kepada eluruh lapian mayarakat ecara efiien dan efektif. 2. Memperiapkan pelayanan unggulan dengan SDM yang berkualita dan ramah. 3. Mendidik dan melatih tenaga keehatan erta mengadakan penelitian di bidang keehatan. 4. Meningkatkan kemandirian rumah akit dalam pengelolaaan pelayanan keehatan, adminitrai dan manajemen Sarana dan Praarana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Sarana dan praarana yang teredia di RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi terdiri dari 19 unit intalai rawat jalan, 12 unit intalai rawat inap dengan jumlah tempat tidur 312 tempat tidur, 13 unit intalai penunjang medi. Dalam melayani paien RSUD Dr Achmad Mochtar didukung oleh 86 orang tenaga ahli medi dengan kualifikai 32 orang dokter umum, 50 orang dokter peiali, 3 orang dokter gigi erta 1 orang dokter peiali gigi, 518 orang tenaga keehatan lain dan 223 tenaga non keehatan.

71 Analii Univariat Karakteritik Reponden Karakteritik reponden dalam penelitian ini terdiri dari umur, jeni kelamin, pendidikan, tatu perkawinan dan maa kerja. Berdaarkan umur reponden, umur yang paling tinggi adalah umur yang berkiar antara tahun 42 orang (72,4%) dan yang berumur tahun 16 orang (27,6%). Berdaarkan jeni kelamin reponden, jeni kelamin yang paling tinggi adalah perempuan yaitu 50 orang (86,2%), elebihnya laki-laki yaitu 8 orang (13,8%). Berdaarkan tingkat pendidikan reponden, tingkat pendidikan yang paling tinggi adalah DIII Keperawatan yaitu 34 orang (58,6%) elebihnya S1 Keperawatan yaitu 24 orang (41,4%). Berdaarkan tatu perkawinan reponden, tatu perkawinan perawat pelakana tertinggi adalah menikah yaitu 52 orang (89,7%) elebihnya belum menikah yaitu 6 orang (10,3%). Berdaarkan maa kerja perawat pelakana yang udah PNS, maa kerja tertinggi adalah > 3 tahun 51 orang (87,9%) dan < 3 tahun 7 orang (12,1%)

72 52 Tabel 4.1 Ditribui Frekueni Karakteritik Reponden Karakteritik Perawat Jumlah Peren Umur (tahun) Jeni Kelamin Laki-laki Perempuan Tingkat pendidikan S1 Keperawatan/Ner DIII Keperawatan Statu Perkawinan Menikah Belum Menikah Maa Kerja < 3 tahun > 3 tahun ,4 27,6 13,8 86,2 41,4 58,6 89,7 10,3 7 12, ,9 Jumlah Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Pengetahuan Berdaarkan indikator pengetahuan diperoleh pengetahuan perawat mengenai pelayanan auhan keperawatan udah baik karena 58 orang (100%) perawat menjawab dengan benar. Pengetahuan perawat mengenai pemberian pelayanan auhan keperawatan juga udah baik karena 50 orang (86,2%) perawat menjawab dengan benar. Pengetahuan perawat mengenai urutan proe keperawatan juga udah baik karena 42 orang (72,4%) menjawab dengan benar. Pengetahuan perawat mengenai diagnoa keperawatan juga udah baik karena 50 orang (86,2%) menjawab dengan benar. Pengetahuan perawat mengenai tujuan diagnoa keperawatan kurang baik karena 32 orang (55,2%) menjawab benar. Pengetahuan perawat mengenai manfaat perencanaan keperawatan juga kurang baik karena 36 orang (62,1%) menjawab benar. Pengetahuan perawat mengenai menyuun rencana keperawatan juga udah baik karena 57 orang

73 53 (98,3%) menjawab benar. Pengetahuan perawat mengenai tindakan keperawatan juga udah baik karena 58 orang (100%) perawat menjawab dengan benar. Pengetahuan perawat mengenai pelakanaan auhan keperawatan juga udah baik karena 53 orang (91,4%) menjawab benar. Pengetahuan perawat mengenai tujuan evaluai keperawatan udah baik karena 44 orang (75,9%) menjawab benar. Tabel 4.2 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Pengetahuan No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Perilaku perawat ebelum memberikan pelayanan auhan keperawatan kepada paien - Benar Pemberian pelayanan auhan keperawatan - Benar - Salah 3 langkah-langkah dalam proe keperawatan yang tepat - Benar - Salah 4 Diagnoa keperawatan - Benar - Salah 5 Tujuan dilakukan diagnoa keperawatan - Benar - Salah 6 Manfaat perencanaan keperawatan - Benar - Salah 7 Bagaimana perawat menyuun rencana keperawatan - Benar - Salah ,2 13,8 72,4 27,6 86,2 13,8 55,2 44,8 62,1 37,9 98,3 1,7 8 Tindakan yang haru dilakukan perawat etelah menyuun perencanaan - Benar Dalam pelakanaan auhan keperawatan mandiri, yang menjadi petunjuk pada pelakanaan - Benar - Salah 10 Tujuan evaluai keperawatan - Benar - Salah ,4 8, , ,

74 54 Hail penelitian pengetahuan tentang auhan keperawatan menunjuan bahwa pengetahuan reponden tentang auhan keperawatan mayorita dalam kategori baik yaitu 38 orang (65,5 %), berpengetahuan cukup 11 orang (19,0%) dan berpengetahuan kurang baik yaitu 9 orang (15,5 %). Tabel 4.3 Ditribui Jawaban Reponden Berdaarkan Kategori Secara Akumulai Pengetahuan di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 No Pengetahuan Jumlah Peren 1 2 Baik Cukup ,5 19,0 3 Kurang baik Jumlah Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Tanggung Jawab Berdaarkan indikator tanggung jawab diketahui ebanyak 57 orang (98,3%) reponden menyatakan bahwa perawat ering bekerja euai jadwal dan dalam melakanakan tuga auhan keperawatan kepada paien euai proedur yang telah ditetapkan manajemen rumah akit, 58 orang (100%) reponden menyatakan bahwa perawat ering dalam melakanakan auhan keperawatan perawat bekerja dengan penuh tanggung jawab, 51 orang (87,9%) reponden menyatakan bahwa perawat ering berupaya memenuhi kebutuhan paien ecara makimal melalui auhan keperawatan, 57 orang (98,3%) reponden menyatakan bahwa perawat ering berupaya memberikan kenyamanan kepada paien elama pelakanaan auhan keperawatan.

75 55 Tabel 4.4 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Tanggung Jawab di RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Perawat bekerja euai jadwal dan dalam melakanakan auhan keperawatan kepada paien euai proedur yang telah ditetapkan manajemen rumah akit. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) ,3 1,7 2 Dalam melakanakan auhan keperawatan perawat bekerja dengan penuh tanggung jawab. - Sering (S) Perawat berupaya memenuhi kebutuhan paien ecara makimal melalui auhan keperawatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) 4 Perawat berupaya memberikan kenyamanan kepada paien elama pelakanaan auhan keperawatan. - Sering (S) - Kadang- Kadang (KK) ,9 12, , Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Kemajuan Berdaarkan indikator kemajuan diketahui ebanyak 44 orang (75,9%) reponden menyatakan bahwa perawat ering meraakan peningkatan kemampuan dan pemahaman tentang auhan keperawatan di intalai rawat inap, 40 orang (69%) reponden menyatakan bahwa perawat ering melakanakan auhan keperawatan keehatan pada paien karena ingin mendapatkan kemajuan kerja ebagai petuga keehatan, 37 orang (63,8%) reponden menyatakan bahwa perawat ering melakanakan auhan keperawatan keehatan pada paien karena ingin mengikuti perkembangan dan kemajuan di bidang keperawatan, 36 orang (62,1%) reponden menyatakan bahwa perawat ering beruaha mencari informai baru dalam pengembangan profei ebagai perawat.

76 56 Tabel 4.5 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Kemajuan No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Perawat meraakan peningkatan kemampuan dan pemahaman tentang auhan keperawatan di intalai rawat inap. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) 2 Perawat melakanakan auhan keperawatan keehatan pada paien karena ingin mendapatkan kemajuan kerja ebagai petuga keehatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 3 Perawat melakanakan auhan keperawatan keehatan pada paien karena ingin mengikuti perkembangan dan kemajuan di bidang keperawatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 4 Perawat beruaha mencari informai baru dalam pengembangan profei ebagai perawat. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) ,9 24,1 69,0 29,3 1,7 63,8 22,4 13, , , Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Pekerjaan Itu Sendiri Berdaarkan indikator pekerjaan itu endiri diketahui ebanyak 51 orang (87,9%) reponden menyatakan bahwa perawat ering menyukai pekerjaan mereka ebagai perawat pelakana di intalai rawat inap, 54 orang (93,1%) reponden menyatakan bahwa perawat ering memberikan pelayanan keperawatan euai dengan kemampuan mereka, 54 orang (93,1%) reponden menyatakan bahwa perawat ering memberikan pelayanan keperawatan euai dengan auhan keperawatan yang telah ditetapkan, 53 orang (91,4%) reponden menyatakan ering memberikan pelayanan keperawatan euai pendidikannya.

77 57 Tabel 4.6 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Pekerjaan Itu Sendiri No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Perawat menyukai pekerjaan mereka ebagai perawat pelakana di intalai rawat inap. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) 2 Perawat memberikan pelayanan keperawatan euai dengan kemampuan mereka. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) 3 Perawat memberikan pelayanan keperawatan euai dengan auhan keperawatan yang telah ditetapkan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) 4 Perawat memberikan pelayanan keperawatan euai dengan pendidikan yang dimiliki. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) ,9 12,1 93,1 6,9 93,1 6, ,4 5 8, Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Pencapaian Berdaarkan indikator pencapaian diketahui ebanyak 35 orang (60,3%) reponden menyatakan bahwa perawat kadang kadang membuat metode baru dalam melakanakan tuga pelayanan keperawatan, 43 orang (74,1%) reponden menyatakan bahwa perawat ering elalu cekatan dalam melakanakan pekerjaan khuunya auhan keperawatan, 33 orang (56,9%) reponden menyatakan bahwa perawat ering mengedepankan peningkatan pretai kerja dalam pelakanaan pelayanan keperawatan, 35 orang (60,3%) reponden menyatakan bahwa perawat kadang kadang mengajukan ide/karya dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan.

78 58 Tabel 4.7 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Pencapaian No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Perawat elalu membuat metode baru dalam melakanakan tuga pelayanan keperawatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 2 Perawat elalu cekatan dalam melakanakan pekerjaan khuunya auhan keperawatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) 3 Perawat elalu mengedepankan peningkatan pretai kerja dalam pelakanaan pelayanan keperawatan. - Sering - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 4 Perawat mengajukan ide/karya dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) ,5 60,3 24,1 74,1 25,9 56,9 37,9 5, ,1 63,8 12, Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Pengakuan Berdaarkan indikator pengakuan diketahui ebanyak 35 orang (60,3%) reponden menyatakan bahwa kadang kadang pelayanan keehatan yang perawat lakukan elalu dipuji oleh kepala ruangan, 39 orang (67,2%) reponden menyatakan bahwa kadang kadang pelayanan keehatan yang perawat lakukan elalu dipuji oleh rekan pada tim keperawatan, 38 orang (65,5%) reponden menyatakan bahwa paien ering meraa enang karena perawat memberikan pelayanan keehatan dengan baik, 34 orang (58,6%) reponden menyatakan bahwa keluarga paien ering meraa enang karena perawat memberikan pelayanan keehatan dengan baik.

79 59 Tabel 4.8 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Intrinik Berdaarkan Pengakuan No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Pelayanan keperawatan yang perawat lakukan elalu dipuji oleh kepala ruangan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 2 Pelayanan keperawatan yang perawat lakukan elalu dipuji oleh rekan pada tim keperawatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 3 Paien meraa enang karena perawat memberikan pelayanan keperawatan dengan baik. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 4 Keluarga paien meraa enang karena perawat memberikan pelayanan keperawatan dengan baik. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) ,4 60,3 17,2 13,8 67,2 19,0 65,5 29,3 5, ,6 36,2 5, Berdaarkan akumulai motivai intrinik perawat di RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi tahun 2017 ebanyak 47 orang (81%) mempunyai motivai intrinik pada kategori tinggi edangkan 11 orang (19%) mempunyai motivai intrinik pada kategori edang. Tabel 4.9 Ditribui Jawaban Reponden Berdaarkaan Kategori Secara Akumulai Motivai Intrinik di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukttinggi Tahun 2017 Motivai Intrinik Jumlah Peren Tinggi Sedang Rendah

80 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Adminitrai dan Kebijakan Berdaarkan indikator adminitrai dan kebijakan diketahui ebanyak 53 orang (91,4%) reponden menyatakan bahwa ering pelayanan keperawatan yang diberikan kepada paien euai dengan kau yang dialami, 31 orang (53,4%) reponden menyatakan bahwa penyuunan hift ering telah euai dengan kebutuhan dan kondii dalam memberikan pelayanan kepada paien, 29 orang (50%) reponden menyatakan bahwa arana dan praarana kadang-kadang telah mendukung dalam melakanakan pelayanan keperawatan, 29 orang (50%) reponden menyatakan bahwa manajemen pengelolaan di intalai rawat inap ering telah euai dengan kebutuhan.

81 61 Tabel 4.10 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Adminitrai dan Kebijakan di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada paien euai dengan kau yang dialami. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) 2 Penyuunan hift telah euai dengan kebutuhan dan kondii dalam memberikan pelayanan kepada paien. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 3 Sarana dan praarana telah mendukung dalam melakanakan pelayanan keperawatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP 4 Manajemen pengelolaan di intalai rawat inap telah euai dengan kebutuhan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) ,4 8,6 53,4 37,9 8,6 48,3 50,0 1, ,0 46,6 3, Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Penyeliaan (Supervii) Berdaarkan indikator penyeliaan (upervii) diketahui ebanyak 37 orang (63,8%) reponden menyatakan bahwa ataan ering memberikan arahan dan bimbingan untuk bekerja ama dalam memberikan auhan keperawatan, 33 orang (56,9%) reponden menyatakan bahwa ataan ering memberikan keempatan kepada perawat untuk mendikuikan maalah dalam pekerjaan, 33 orang (56,9%) reponden menyatakan bahwa ataan ering memberikan emangat atau motivai bagi perawat untuk meningkakan kualita auhan keperawatan, 35 orang (60,3%) reponden menyatakan bahwa ataan ering

82 62 memberikan keungguhan dan mendengarkan dalam etiap komunikai. Tabel 4.11 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Penyeliaan (Supervii) di RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Ataan memberikan arahan dan bimbingan untuk bekerja ama dalam memberikan auhan keperawatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 2 Ataan memberikan keempatan kepada perawat untuk mendikuikan maalah dalam pekerjaan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 3 Ataan memberikan emangat atau motivai bagi perawat untuk meningkatkan kualita auhan keperawatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) 4 Ataan memberikan keungguhan dan mendengarkan dalam etiap komunikai. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) ,8 36,2 56,9 41,4 1,7 56,9 43, , , Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Inentif Berdaarkan indikator inentif diketahui ebanyak 31 orang (53,4%) reponden menyatakan bahwa perawat tidak pernah menerima kenaikan jabatan bila mendapatkan penilaian pretai baik, 23 orang (39,7%) reponden menyatakan bahwa perawat kadang - kadang menerima dukungan dari teman dan ataan jika mendapat pretai yang baik, 31 orang (53,4%) reponden menyatakan bahwa perawat ering menerima imbalan euai dengan pangkat dan golongan, 48 orang (82,8%) reponden menyatakan bahwa perawat ering menerima tunjangan jabatan fungional perawat.

83 63 Tabel 4.12 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Inentif di RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Perawat menerima kenaikan jabatan bila mendapatkan penilaian pretai baik. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 2 Perawat menerima dukungan dari teman dan ataan jika mendapat pretai yang baik. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 3 Perawat menerima imbalan euai dengan pangkat dan golongan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 4 Perawat menerima tunjangan jabatan fungional perawat - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) ,1 34,5 53,4 32,8 39,7 27,6 53,4 24,1 22, ,8 13,8 3, Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Hubungan Antar Pribadi Berdaarkan indikator hubungan antar pribadi diketahui ebanyak 34 orang (58,6%) reponden menyatakan bahwa kepala perawat ering menjalin hubungan kerja dengan perawat pelakana auhan keperawatan, 42 orang (72,4%) reponden menyatakan bahwa pelakanaan auhan keperawatan ering terjalin antar perawat pelakana dalam uatu tim keperawatan, 29 orang (50%) reponden menyatakan bahwa pelakanaan auhan keperawatan ering dilakanakan dengan tenaga keehatan lain, 34 orang (58,6%) reponden menyatakan bahwa hubungan kerja antar perawat pelakana ering euai dengan tuga pokok dan fungi keperawatan.

84 64 Tabel 4.13 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Hubungan Antar Pribadi di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Kepala keperawatan menjalin hubungan kerja dengan perawat pelakana dalam pelakanaan auhan keperawatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) 2 Pelaknaan auhan keperawatan terjalin antar perawat pelakana dalam uatu tim keperawatan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 3 Pelakanaan auhan keperawatan dilakanakan dengan tenaga keehatan lain. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 4 Hubungan kerja antar perawat pelakana euai dengan tuga pokok dan fungi perawat. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) ,6 41,4 72,4 25,9 1,7 50,0 44,8 5, ,6 37,9 3, Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Kondii Kerja Berdaarkan indikator kondii kerja diketahui ebanyak 37 orang (63,8%) reponden menyatakan bahwa pelakanaan auhan keperawatan ering didukung kondii lingkungan rumah akit, 29 orang (50%) reponden menyatakan bahwa pelakanaan auhan keperawatan ering dapat terlakana dengan failita rumah akit yang lengkap, 38 orang (65,5%) reponden menyatakan bahwa pelakanaan auhan keperawatan ering didukung kenyamanan tempat pelayanan, 38 orang (65,5%) reponden menyatakan bahwa pelakanaan auhan keperawatan ering didukung peralatan yang euai kebutuhan.

85 65 Tabel 4.14 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Motivai Ektrinik Berdaarkan Kondii Kerja di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Pelakanaan auhan keperawatan didukung kondii lingkungan rumah akit. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 2 Pelakanaan auhan keperawatan dapat terlakana dengan failita rumah akit yang lengkap. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 3 Pelakanaan auhan keperawatan didukung kenyamanan tempat pelayanan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 4 Pelakanaan auhan keperawatan didukung peralatan yang euai kebutuhan. - Sering (S) - Kadang Kadang (KK) ,8 32,8 3,4 50,0 46,6 3,4 65,5 27,6 6, , , Berdaarkan akumulai motivai ektrinik perawat di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi tahun 2017 ebanyak 40 orang (69 %) mempunyai motivai ektrinik pada kategori tinggi edangkan 18 orang (31 %) mempunyai motivai ektrinik pada kategori edang. Tabel 4.15 Ditribui Jawaban Reponden Berdaarkaan Kategori Secara Akumulai Motivai Ektrinik di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 Motivai Ektrinik Jumlah Peren Tinggi 40 69,0 Sedang 18 31,0 Rendah

86 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Perawat Pelakana Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Perawat Pelakana Berdaarkan Pengkajian Berdaarkan indikator pengkajian keperawatan diketahui ebanyak 51 orang (87,9%) reponden menyatakan bahwa elalu melakukan pemerikaan fiik pada paien, 42 orang (72,4%) menyatakan elalu melakukan wawancara pada paien, 43 orang (74,1%) menyatakan elalu menggunakan hail pemerikaan laboratorium untuk data daar pengkajian paien, 43 orang (74,1%) menyatakan elalu memberikan penjelaan kepada keluarga agar mengikuti proedur, 32 orang (55,2%) perawat pelakana menyatakan elalu mengkaji tatu pikooial-piritual paien, 42 orang (72,4%) menyatakan elalu melakukan pengkajian ecara lengkap dalam waktu 24 jam etelah paien mauk, 43 orang (74,1%) menyatakan bahwa elalu mengkaji dengan cara mengobervai kondii paien dan 56 orang (96,6%) perawat pelakana menyatakan bahwa elalu mendokumentaikan hail pengkajian keperawatan paien.

87 67 Tabel 4.16 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Berdaarkan Pengkajian di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Perawat melakukan pemerikaan fiik pada paien - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 2 Perawat melakukan wawancara pada paien - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 3 Perawat menggunakan hail pemerikaan laboratorium untuk data daar pengkajian paien - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 4 Perawat memberikan penjelaan kepada keluarga agar mengikuti proedur - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 5 Perawat mengkaji tatu pikooial-piritual paien - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 6 Perawat melakukan pengkajian ecara lengkap dalam waktu 24 jam etelah paien mauk - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 7 Perawat mengkaji dengan cara mengobervai kondii paien - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 8 Perawat mendokumentaikan hail pengkajian keperawatan paien - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) ,9 12,1 72,4 27,6 74,1 25,9 74,1 25,9 55,2 41,4 3,4 72,4 27,6 74,1 24,1 1, ,6 2 3, Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Perawat Pelakana Berdaarkan Diagnoa Berdaarkan indikator diagnoa keperawatan perawat pelakana diketahui ebanyak 57 orang (98,3%) elalu membuat diagnoa keperawatan berdaarkan data paien yang telah dikaji, 45 orang (77,6%) elalu menentukan diagnoa

88 68 keperawatan yang berfoku pada repon aktual atau reiko, 44 orang (75,9%) elalu membuat diagnoa keperawatan euai dengan priorita maalah paien pada aat itu, 43 orang (74,1%) elalu membuat diagnoa keperawatan yang dibuat berdaarkan pada maalah kebutuhan paien aat itu, 55 orang (94,8%) elalu mendokumentaikan diagnoa keperawatan paien. Tabel 4.17 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Berdaarkan Diagnoi di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Diagnoa keperawatan yang dibuat berdaarkan pada data paien yang telah dikaji - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 2 Diagnoa keperawatan yang aya tentukan berfoku pada repon aktual atau reiko - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 3 Diagnoa keperawatan euai dengan priorita maalah paien pada aat itu - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 4 Diagnoa keperawatan yang dibuat berdaarkan pada maalah kebutuhan paien aat itu - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 5 Saya mendokumentaikan diagnoa keperawatan paien - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) ,3 1,7 77,6 22,4 75,9 24,1 74,1 25, ,8 3 5, Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Perawat Pelakana Berdaarkan Perencanaan Keperawatan Berdaarkan indikator perencanaan keperawatan perawat pelakana diketahui ebanyak 49 orang (84,5%) perawat pelakana elalu menetapkan priorita maalah keperawatan dengan melibatkan paien, 44 orang (74,1%)

89 69 perawat pelakana elalu merencanakan tindakan keperawatan berdaarkan evaluai diagnoa keperawatan paien, 45 orang (77,6%) perawat pelakana elalu merencanakan tindakan keperawatan berdaarkan kegawatan maalah paien, 29 orang (50%) perawat pelakana elalu melibatkan paien dan keluarganya aat menetapkan tujuan rencana keperawatan, 29 orang (50%) perawat pelakana kadang-kadang melibatkan paien dan keluarganya aat menetapkan tujuan rencana keperawatan. 34 orang (41,4%) perawat pelakana kadang-kadang menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, 30 orang (51,7%) perawat pelakana elalu membuat rencana auhan keperawatan berdaarkan pada tindakan independen, 30 orang (51,7%) perawat pelakana elalu membuat rencana auhan keperawatan berdaarkan pada tindakan dependen, 36 orang (62,1%) perawat pelakana elalu membuat rencana auhan keperawatan berdaarkan pada kolaborai, 33 orang (56,9%) perawat pelakana elalu membuat rencana auhan keperawatan berdaarkan pada pendidikan keehatan, 49 orang (84,5%) perawat pelakana elalu mendokumentaikan rencana keperawatan yang telah ditentukan.

90 70 Tabel 4.18 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Berdaarkan Perencanaan Keperawatan No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Perawat menetapkan priorita maalah keperawatan dengan melibatkan paien - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 2 Perawat merencanakan tindakan keperawatan berdaarkan evaluai diagnoa keperawatan paien - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 3 Perawat merencanakan tindakan keperawatan berdaarkan kegawatan maalah paien - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 4 Perawat melibatkan paien dan keluarganya aat menetapkan tujuan rencana keperawatan - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 5 Perawat menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 6 Rencana auhan keperawatan yang aya buat berdaarkan pada tindakan independen - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 7 Rencana auhan keperawatan yang aya buat berdaarkan pada tindakan dependen - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 8 Rencana auhan keperawatan yang aya buat berdaarkan pada kolaborai - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 9 Rencana auhan keperawatan yang aya buat berdaarkan pada pendidikan keehatan - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 10 Perawat mendokumentaikan rencana keperawatan yang aya tentukan - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) ,5 15,5 75,9 24,1 77,6 22,4 50,0 50,0 41,4 58,6 51,7 46,6 1,7 51,7 46,6 1,7 62,1 37,9 56,9 43, ,5 9 15,

91 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Perawat Pelakana Berdaarkan Pelakanaan Tindakan Keperawatan Berdaarkan indikator pelakanaan tindakan keperawatan perawat pelakana diketahui ebanyak 53 orang (91,4%) perawat pelakana elalu melakukan tindakan keperawatan berdaarkan pada tandar proedur, 38 orang (65,5%) perawat pelakana elalu menggunakan kemampuan kognitif dalam pengambilan keputuan klini, 39 orang (67,2%) perawat pelakana elalu membangun hubungan kepercayaan dengan rekan kerja dalam melakanakan auhan keperawatan, 40 orang (69%) perawat pelakana elalu berkolaborai dalam melakukan tindakan keperawatan, 32 orang (55,2%) perawat pelakana elalu melakukan pendidikan keehatan kepada paien, 37 orang (63,8%) perawat pelakana elalu menyampaikan maalah paien ecara jela dalam memberikan auhan keperawatan, 43 orang (74,1%) perawat pelakana elalu menyampaikan kebutuhan paien ecara jela dalam memberikan auhan keperawatan, 52 orang (89,7%) perawat pelakana elalu mendokumentaikan pelakanaan tindakan keperawatan yang dilakukannya.

92 72 Tabel 4.19 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Berdaarkan Pelakanaan Tindakan Keperawatan di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Perawat melakukan tindakan keperawatan berdaarkan pada tandar proedur - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 2 Perawat menggunakan kemampuan kognitif dalam pengambilan keputuan klini - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 3 Perawat membangun hubungan kepercayaan dengan rekan kerja dalam melakanakan auhan keperawatan - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 4 Perawat berkolaborai dalam melakukan tindakan keperawatan - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 5 Perawat melakukan pendidikan keehatan kepada paien - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 6 Perawat menyampaikan maalah paien ecara jela dalam memberikan auhan keperawatan - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) - Tidak Pernah (TP) 7 Perawat menyampaikan kebutuhan paien ecara jela dalam memberikan auhan keperawatan - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 8 Perawat mendokumentaikan pelakanaan tindakan keperawatan yang perawat lakukan - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) ,4 8,6 65,5 34,5 67,2 32,8 69,0 29,3 1,7 55,2 43,1 1,7 63,8 29,3 6,9 74,1 25, ,7 6 10,

93 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Perawat Pelakana Berdaarkan Evaluai Keperawatan Berdaarkan indikator evaluai keperawatan perawat pelakana diketahui ebanyak 38 orang (65,5%) perawat pelakana elalu mengevaluai repon paien terhadap auhan keperawatan yang telah dilakukan, 35 orang (60,3%) perawat pelakana elalu menentukan evaluai berdaarkan pada tujuan yang diharapkan, 35 orang (60,3%) perawat pelakana elalu menentukan evaluai berdaarkan data ubjektif dan objektif, 33 orang (56,9%) perawat pelakana elalu menginterpretai dan menyimpulkan kondii paien berdaarkan pada analianya, 33 orang (56,9%) perawat pelakana elalu merencanakan ulang tindakan keperawatan paien, 41 orang (70,7%) perawat pelakana elalu mendokumentaikan evaluai keperawatan paien. Tabel 4.20 Ditribui Jawaban Reponden Terhadap Kinerja Berdaarkan Evaluai di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 No Pertanyaan/Jawaban Jumlah Peren 1 Perawat mengevaluai repon paien terhadap auhan keperawatan yang telah dilakukan - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 2 Evaluai yang aya tentukan berdaarkan pada tujuan yang diharapkan - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 3 Evaluai yang aya tentukan berdaarkan data ubjektif dan objektif - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) 4 Perawat menginterpretai dan menyimpulkan kondii paien berdaarkan pada analia perawat - Selalu (S) - Kadang-kadang (KK) ,5 34,5 60,3 39,7 60,3 39,7 56,9 43,1 5 Perawat merencanakan ulang tindakan keperawatan paien - Selalu (S) 33 56,9

94 74 - Kadang-kadang (KK) 25 43,1 6 Perawat mendokumentaikan evaluai keperawatan paien - Selalu (S) 41 70,7 - Kadang-kadang (KK) 17 29, Berdaarkan akumulai kinerja perawat di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi tahun 2017 ebanyak 44 orang (75,9 %) menyatakan kinerja perawat pada kategori baik edangkan 14 orang (24,1 %) menyatakan kinerja perawat pada kategori edang. Tabel 4.21 Ditribui Jawaban Reponden Berdaarkaan Kategori Secara Akumulai Kinerja di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi tahun 2017 Kinerja Jumlah Peren Baik 44 75,9 Sedang 14 24,1 Kurang Baik Analia Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Kinerja Perawat Pelakana Berdaarkan hail analii bivariat antara pengetahuan dengan kinerja perawat pelakana di ruang rawat inap RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi tahun 2017 dengan uji pearon ditemukan bahwa ada hubungan yang ignifikan antara pengetahuan dengan kinerja perawat pelakana (p< 0,05). Tabel 4.22 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Kinerja Perawat Pelakana di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 Kinerja Perawat Pengetahuan Tinggi Sedang Rendah Pearon p F % F % F % F % Correlation Baik 34 58,6 4 6, ,5 Cukup Kurang Baik , ,7 15, ,0 15,5 0,760 0, , ,

95 Hubungan Motivai dengan Kinerja Perawat Pelakana Berdaarkan hail analii bivariat antara motivai (intrinik dan ektrinik) dengan kinerja perawat pelakana di ruang rawat inap RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi tahun 2017 dengan uji pearon ditemukan bahwa : 1. Ada hubungan ignifikan antara motivai intrinik dengan kinerja perawat pelakana (p = 0,0001 (p< 0,05)) Tabel 4.23 Hubungan antara Motivai Intrinik dengan Kinerja Perawat di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 Kinerja Perawat Motivai Tinggi Sedang Rendah Pearon Intrinik p F % F % F % F % Correlation Tinggi 41 70,7 7 12, ,8 Sedang 3 5,2 7 12, ,2 0,489 0,0001 Rendah , , Ada hubungan ignifikan antara motivai ektrinik dengan kinerja perawat pelakana (p = 0, 0001 (p < 0,05)) Tabel 4.24 Hubungan antara Motivai Ektrinik dengan Kinerja Perawat di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 Kinerja Perawat Motivai Tinggi Sedang Rendah Pearon Ektrinik p F % F % F % F % Correlation Tinggi 36 62,1 4 6, Sedang 8 13, , ,493 0,0001 Rendah , , Analii Multivariat Analii multivariat bertujuan untuk mendapatkan model yang terbaik dalam menentukan variabel dominan yang berpengaruh terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. Jika dalam

96 76 analii bivariat nilai p < 0,05 maka akan dilanjutkan ke dalam uji regrei linear berganda. Tabel 4.25 Hail Uji Regrei Linear Berganda Variabel Independen dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap di RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Tahun 2017 Variabel Nilai B p R R Square Pengetahuan 0,752 0,0001 0,821 0,674 Motivai Intrinik 0,231 0,028 Motivai Ektrinik 0,170 0,048 Contant -0,338 0,110 Berdaarkan hail analia regrei linear berganda, dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan, motivai intrinik dan motivai ektrinik berpengaruh terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi (p < 0,05). Nilai R (pengaruh) variabel pengetahuan terhadap kinerja adalah kuat karena nilai R > 0,05. Berdaarkan variabel yang berpengaruh terhadap kinerja diketahui bahwa variabel yang paling bear pengaruhnya adalah variabel dengan nilai koefiien regrei (β) yang paling bear, yaitu pengetahuan. Pengaruh variabel terhadap kinerja adalah ebear R quare (0,674). Artinya, 67,4% kinerja perawat dipengaruhi oleh pengetahuan. Sianya 32,6% kinerja dipengaruhi oleh faktor motivai. Berdaarkan nilai koefiien regrei (β) variabel yang berpengaruh, maka dapat dibuat peramaan regrei ebagai berikut : Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 Y = -0, , , ,170

97 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Kinerja Perawat Hail penelitian yang diperoleh di RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi menunjuan bahwa umur perawat mayorita tahun karena pada maa ini perawat maih ehat fiik dan jamani nya maih emangat untuk bekerja dan mencapai pretai kerja, perawat di RSUD ini paling banyak yaitu perempuan, tingkat pendidikan perawat paling dominan yaitu DIII Keperawatan tetapi tiap ruangan tidak hanya DIII Keperawatan aja melainkan juga terdapat S1 Keperawatan atau Ner, tatu perkawinan perawat di RSUD ini mayorita menikah dan perawat di RSUD ini mayorita udah mempunyai maa kerja lebih dari 3 tahun. Hail kinerja perawat mengenai pengkajian keperawatan udah baik karena perawat elalu mendokumentaikan hail pengkajian keperawatan paien tetapi ada perawat yang tidak pernah dalam mengkaji tatu pikooial-piritual paien. Kinerja perawat mengenai diagnoa keperawatan udah baik karena perawat elalu mendiagnoa berdaarkan pada data paien yang telah dikaji, berfoku pada repon aktual atau reiko, euai dengan priorita maalah paien, maalah kebutuhan paien pada aat itu dan elalu mendokumentaikan diagnoa keperawatan. Kinerja perawat mengenai perencanaan keperawatan edang karena perawat elalu menetapkan priorita maalah keperawatan dengan melibatkan paien dan elalu mendokumentaikan rencana keperawatan yang perawat buat 77

98 78 tetapi ada perawat yang kadang- kadang menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam perencanannya. Kinerja perawat mengenai pelakanaan tindakan keperawatan edang karena perawat elalu melakukan tindakan keperawatan berdaarkan pada tandar proedur tetapi ada perawat yang tidak pernah menyampaikan maalah paien ecara jela dalam memberikan auhan keperawatan, tidak pernah melakukan pendidikan keehatan pada paien dan tidak pernah berkolaborai dalam melakukan tindakan keperawatan. Kinerja perawat mengenai evaluai keperawatan edang karena perawat elalu mendokumentaikan evaluai keperawatan paien tetapi ada perawat yang kadang-kadang menginterpretaikan dan menyimpulkan kondii paien berdaarkan pada analia perawat dan perawat kadang-kadang merencanakan ulang tindakan keperawatan paien. Kinerja perawat merupakan ukuran keberhailan dalam mencapai tujuan pelayanan keperawatan. Kinerja perawat dalam pemberian auhan keperawatan adalah aplikai kemampuan atau pembelajaran yang telah diterima elama menyeleaikan program pendidikan keperawatan untuk memberikan pelayanan keehatan ecara langung kepeda paien (Ali, 2002 & Mulati, 2006). 5.2 Pengaruh Pengetahuan dengan Kinerja Perawat Pelakana di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Pada analia multivariat dengan menggunakan uji regrei linear berganda yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ada pengaruh ecara ignifikan antara pengetahuan dengan kinerja perawat pelakana di ruang rawat inap RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. Hal ini diketahui berdaarkan nilai p yang

99 79 diperoleh lebih kecil dari nilai α. Berdaarkan variabel yang berpengaruh terhadap kinerja diketahui bahwa variabel paling bear pengaruhnya yaitu pengetahuan. Hail penelitian yang diperoleh menunjuan bahwa pengetahuan perawat mengenai pelayanan auhan keperawatan dan tindakan yang haru dilakukan perawat etelah menyuun perencanaan udah baik karena emua perawat menjawab dengan benar dan perawat yang diteliti merupakan perawat pelakana yang udah PNS yang udah dieleki ketat terlebih dahulu untuk mengukur eberapa tinggi pengetahuan calon PNS ebelum diterima menjadi perawat PNS di Rumah Sakit. Namun maih ada perawat dengan pengetahuan kurang baik. Hal ini terjadi karena perawat hanya foku ke praktiknya aja. Kemudian ilmu keperawatan teru berkembang yang haru diikuti oleh perawat pelakana dan perawat yang hanya menggunakan pengetahuan yang ekedarnya akan tertinggal pengetahuannya dibanding perawat yang elalu menambah pengetahuannya yang baru (Mangkuprawira, 2008). Selain itu, pengetahuan juga dipengaruhi oleh uia karena dapat mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir eeorang. Perawat di RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi ebagian bear berada pada uia tahun (dewaa awal) pada maa ini perawat berada pada maa untuk mencapai puncak pretai dengan emangat yang tinggi mereka bekerja kera dan beraing dengan teman ebaya atau kelompok dewaa tengah untuk menunjuan pretai kerja. Akan tetapi, pada maa ini perawat tidak hanya mengemban tuga ebagai perawat aja, perawat udah menikah mempunyai beban keluarga. Selain beban kerja yang haru dilakukan perawat juga haru membagi waktu untuk keluarganya

100 80 yang berdampak pada pengetahuan perawat. Pada Uia tahun (dewaa tengah) pada maa ini perawat membuat kontribui yang abadi melalui hubungan dengan orang lain, menikmati hail kerja nya pada uia dewaa awal dengan memperoleh jabatan pada uia dewaa tengah. Hail penelitian ini ejalan dengan penelitian Atmanto (2014) menunjuan bahwa ikap, pengetahuan (knowledge), dan komitmen berpengaruh ecara ignifikan terhadap kinerja perawat di RSUD DR Soehadi Prijonegoro. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuhriana (2012) menyatakan bahwa pengetahuan yang dimiliki eorang perawat angat menentukan keberhailan tuga yang dibebankan kepadanya. Dengan pengetahuan yang baik, perawat akan mampu melakanakan emua tuganya ecara efektif dan efiien, ehingga kinerja pun emakin membaik. Pengetahuan merupakan apek penting yang angat vital dalam keperawatan. Setiap hal yang dilakukan oleh perawat haru dilandai oleh pengetahuan yang diwujudkan dalam praktik keperawatan (Baford, 2006). Menurut Peter F. Drucker (dalam Pribadi, 2009) pengetahuan adalah informai yang dapat merubah eeorang atau euatu, dimana pengetahuan itu menjadi daar dalam bertindak, atau pengetahuan itu menjadikan eorang individu atau uatu intitui memiliki kecakapan dalam melakukan tindakan yang benar. Berdaarkan aumi peneliti bahwa adanya latar belakang pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan perawat dalam auhan keperawatan terhadap kinerjanya. Pendidikan yang diperoleh dalam bentuk oialiai atau pelatihan juga dapat mempengaruhi pengetahuan perawat dalam auhan keperawatan

101 81 terhadap kinerjanya. Menurut Rivai & Sudjana (2009) pelatihan merupakan ebagai bagian pendidikan yang menyangkut proe belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar item pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif ingkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktik dari pada teori. Pelatihan adalah uatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja eeorang perawat dalam meningkatkan keterampilan phyical kill, intellectual kill, dan managerial kill. diperlukan pelatihan dan pengembangan perawat agar kemampuan kognitif, efektif, dan pikomotornya euai dengan kebutuhan areanya. Pelatihan juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perawat terhadap prinip, proedur, hubungan, etika kerja yang haru diterapkan ebagai perawat dan keterampilan kerja agar perawat mampu mencapai kinerja ecara makimal ehingga dapat meningkatkan kualita dan produktivita kerja, meningkatkan ikap moral dan profeionalime perawat (Suihar, 2011) Pendidikan yang udah didapatkan terebut diharapkan akan membuat perawat menjadi kompeten. Dan diharapkan mampu mengaplikaikan auhan keperawatan dengan efektif dan efiien. Perawat yang kompeten adalah perawat yang haru memiliki pengetahuan baik, oleh ebab itu pengetahuan merupakan hal yang angat penting yang haru dimiliki oleh eorang perawat. 5.3 Pengaruh Motivai dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Menurut Kopelman dalam Nuralam (2014) motivai adalah proe menjelakan intenita, arah, dan ketekunan eorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivai adalah egala euatu yang mendorong eeorang untuk

102 82 melakukan euatu (Purwanto dalam Nuralam, 2009). Dorongan atau motivai yang menyebabkan dan mendukung individu untuk giat bekerja dan mencapai hail yang optimal. Motivai terbagi menjadi motivai dari dalam diri (intrinik) dan motivai dari luar diri (ektrinik) Pengaruh Motivai Intrinik dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Pada analia multivariat dengan menggunakan uji regrei linear berganda yang telah dilakukan diketahui bahwa ada pengaruh motivai intrinik yang dimiliki perawat pelakana dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. hal ini diketahui berdaarkan nilai p yang diperoleh lebih kecil dari nilai α. Motivai intrinik perawat yang diteliti di ruang rawat inap RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi terdiri dari tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu endiri, pencapaian, dan pengakuan. Motivai berdaarkan tanggung jawab udah tinggi karena perawat bekerja euai jadwal dalam melakanakan auhan keperawatan, bekerja penuh tanggung jawab, berupaya memenuhi kebutuhan paien ecara makimal, berupaya memberikan kenyamanan kepada paien elama pelakanaan auhan keperawatan. Motivai berdaarkan kemajuan edang karena perawat maih ada yang kurang meraakan peningkatan kemampuan dan pemahaman tentang auhan keperawatan, perawat kurang mendapatkan kemajuan kerja, perawat kurang mengikuti perkembangan dan kemajuan di bidang keperawatan, perawat kurang beruaha mencari informai baru dalam pengembangan profei ebagai perawat.

103 83 Motivai berdaarkan pekerjaan itu endiri tinggi karena perawat menyukai pekerjaannya, memberikan pelayanan keperawatan euai dengan kemampuan, memberikan pelayanan keperawatan euai dengan auhan keperawatan yang telah ditetapkan, memberikan pelayanan keperawatan euai dengan pendidikan yang dimiliki. Motivai berdaarkan pencapaian edang karena perawat kurang membuat metode baru dalam melakanakan tuga pelayanan keperawatan, kurang cekatan dalam melakanakan pekerjaan khuunya auhan keperawatan, kurang mengedepankan peningkatan pretai kerja, kurang mengajukan ide/karya dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Motivai berdaarkan pengakuan edang karena pelayanan yang dilakukan kurang dipuji oleh kepala ruangan atau tim keperawatan, maih adanya paien dan keluarga paien yang kurang enang karena perawat memberikan pelayanan keperawatan. Sejalan dengan hail penelitian Juliani (2007) tentang pengaruh motivai intrinik terhadap kinerja perawat pelakana di intalai rawat inap RSU Dr Pringadi Medan tahun 2007 menemukan bahwa ada pengaruh yang ignifikan anara tanggung jawab, pengembangan dan pengakuan dengan kinerja perawat pelakana. Hail penelitian ini ejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Makta (2013) tentang pengaruh motivai kerja dengan kinerja perawat pelakana di unit rawat inap RS Stella Mari Makaar tahun 2013 menemukan bahwa ada pengaruh ecara ignifikan antara pretai dan pengakuan dengan kinerja perawat pelakana. Bertolak belakang dengan penelitian Damanik (2016) tidak ada pengaruh ecara ignifikan antara tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu endiri dan pencapaian yang dimiliki perawat dengan kinerja perawat di intalai rawat

104 84 inap RSUD Djaamen Saragih Kota Pematangiantar Menurut Frederick Herzberg dalam Nuralam (2012) eorang karyawan dapat dimotivai oleh pekerjaannya endiri yang didalamnya terdapat kepentingan yang dieuaikan dengan tujuan organiai. Pencapaian motivai kerja yang makimal akan menimbulkan kepuaan terendiri bagi perawat, ehingga dengan adanya kepuaan yang ada dalam diri perawat terebut akan tercipta uatu dorongan untuk teru melakukan hal yang ama guna menjaga kinerja atau bahkan meningkatkannya. Motivai intrinik tinggi maka berdampak kepada kinerja perawat yang baik, pada motivai intrinik rendah akan menghailkan kinerja perawat yang kurang baik, karena motivai mempunyai arti mendaar ebagai iniiatif penggerak perilaku eeorang ecara optimal, hal ini diebabkan karena motivai merupakan kondii internal, kejiwaan dan mental manuia eperti aneka keinginan, harapan kebutuhan, dorongan dan keukaan yang mendorong individu untuk berperilaku kerja guna mencapai tujuan yang dikehendakinya, dan bertanggung jawab erta berani menghadapi reiko euai keyakinannya. Motivai keperawatan merupakan uatu proe pikologi yang mencerminkan interaki antara ikap, kebutuhan, perepi, dan keputuan yang diambil oleh eorang perawat. Selanjutnya motivai akan dikaitkan dengan tindakan, ebab motif yang bear tidak efektif tanpa ada tindakan yang merupakan follow up dari motif terebut (Ariyani,2009) Berdaarkan aumi peneliti di antara lima ub variabel motivai intrinik yang paling berpengaruh yaitu motivai pengakuan walaupun udah

105 85 melakanakan auhan keperawatan dengan baik tetapi perawat membutuhkan pengakuan dari kepala ruangan, rekan atau tim keperawatan eperti pujian, memberikan perhatian terhadap kinerja atau pretai yang diperolehnya. Hal terebut membuat perawat termotivai dan terdorong karena ada pengakuan atau dukungan dari kepala ruangan, rekan atau tim keperawatan terhadap kinerjanya Pengaruh Motivai Ektrinik dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Pada analia multivariat dengan menggunakan uji regrei linear berganda yang telah dilakukan diketahui bahwa ada pengaruh motivai ektrinik yang dimiliki perawat pelakana dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. hal ini diketahui berdaarkan nilai p yang diperoleh lebih kecil dari nilai α. Motivai ektrinik perawat yang diteliti di ruang rawat inap RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi terdiri dari adminitrai dan kebijakan, penyeliaan (upervii), inentif, hubungan antar pribadi dan kondii kerja. Motivai berdaarkan adminitrai dan kebijakan edang karena maih kurang dalam penyuunan hift yang euai dengan kebutuhan dan kondii dalam memberikan pelayanan kepada paien, maih ada arana praarana yang maih kurang mendukung dalam melakanakan auhan keperawatan, manajemen pengelolaan yang kurang di ruang rawat inap. Motivai berdaarkan penyeliaan edang karena maih kurang ataan memberikan arahan dan bimbingan untuk bekerjaama, maih kurang ataan memberikan keempatan kepada perawat untuk mendikuikan maalah, maih kurang ataan memberikan emangat atau motivai

106 86 pada perawat untuk meningkatkan kualita auhan keperawatan, maih kurang ataan memberikan keungguhan dan mendengarkan dalam etiap komunikai. Motivai berdaarkan inentif edang karena perawat kurang mendapatkan kenaikan jabatan bila mendapatkan penilaian pretai baik, kurang mendapatkan dukungan dari teman atau ataan jika mendapatkan pretai baik, kurang mendapatkan imbalan euai dengan pangkat golongan. Motivai berdaarkan hubungan antar pribadi edang karena kepala keperawatan kurang menjalin hubungan kerja dengan perawat pelakana dalam pelakanaan auhan keperawaan, pelakanaan auhan keperawatan kurang terjalin antar perawat pelakana dalam atu tim keperawatan. Motivai berdaarkan kondii kerja edang karena maih ada pelakanaan auhan keperawatan kurang didukung kondii lingkungan rumah akit, perawat kurang memanfaatkan failita dan kenyamanan rumah akit. Hail penelitian ini ejalan dengan penelitian Hendrarni (2008) tentang pengaruh motivai kerja terhadap kinerja auhan keperawatan dalam pengkajian dan implementai perawat pelakana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan menemukan bahwa ada pengaruh ignifikan antara inentif dengan kinerja perawat. Namun bertolak belakang dengan penelitian Manik (2015) tidak ada pengaruh antara adminitrai kebijakan, inentif, hubungan antar pribadi, kondii kerja terhadap kinerja bidan dea dalam pelayanan KB di wilayah kerja Pukema Kampung Mejid Pendorong kerja yang berumber dari luar diri pekerja ebagai individu berupa uatu kondii yang mengharukannya melakanakan pekerjaan ecara makimal. Mialnya berdedikai tinggi dalam bekerja karena upah atau gaji yang

107 87 tinggi, jabatan atau poii yang terhormat atau memiliki kekuaan yang bear, pujian, hukuman (Nawawi, 2001). Berdaarkan aumi peneliti di antara lima ub variabel motivai ektrinik yang paling berpengaruh yaitu motivai inentif walaupun udah menerima tunjangan jabatan fungional perawat tetapi perlu adanya peningkatan keejahteraan berupa kenaikan jabatan bila mendapat pretai baik, penghargaan (reward) agar perawat termotivai dan dukungan dari teman atau ataan jika mendapat pretai baik untuk memacu kinerja perawat. Pada RSUD Dr Achmad Mochtar ini telah adanya reward dan punihment yang diberikan kepala bagian keperawatan kepada perawat namun tidak berjalan dengan emetinya karena tidak ada kebijakan tertuli dan oialiai kepada perawat pelakana apa aja ketentuannya.

108 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Keimpulan Berdaarkan hail penelitian yang telah dilakanakan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi mengenai pengaruh pengetahuan dan motivai dengan kinerja perawat dapat diimpulkan bahwa : 1. Terdapat pengaruh yang ignifikan antara pengetahuan terhadap kinerja perawat pelakana di ruang rawat inap RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. 2. Terdapat pengaruh yang ignifikan antara motivai terhadap kinerja perawat pelakana di ruang rawat inap RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. 6.2 Saran Berdaarkan hail penelitian maka diharapkan : 1. Pihak pimpinan RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi diharapkan adanya kebijakan tertuli atau SPO terhadap pengembangan perawat pelakana dalam bentuk pelatihan atau pendidikan berkelanjutan agar pengetahuan perawat pelakana emakin baik dan indikator penampilan kinerja emakin meningkat. 2. Kepala bidang keperawatan diharapkan dapat meningkatkan motivai perawat dengan mengadakan pertemuan atau bimbingan ecara berkala 88

109 89 dan berkeinambungan eperti pengawaan, pengendalian dan evaluai terhadap kegiatan auhan keperawatan ehingga indikator penampilan kinerja RSUD Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi emakin meningkat. 3. Kepala ruangan diharapkan lebih meningkatkan motivai perawat pelakana agar memberikan kinerja yang baik, eperti menciptakan kerja ama yang baik antara kepala ruangan dengan perawat pelakana maupun antar eama perawat pelakana, memberikan perhatian ata hail kerja perawat, dan memuji hail kerja perawat.

110 DAFTAR PUSTAKA Ali Daar-daar Keperawatan Profeional. Widya Medika. Jakarta Ariyani, Analii Pengetahuan Dan Motivai Perawat Yang Mempengaruhi Sikap Mendukung Penerapan Program Patient Safety Di Intalai Perawatan Intenif RSUD Dr Moewardi Surakarta Tahun Tei FKM-UNDIP. Semarang. Atmanto Analii Pengaruh Sikap, Pengetahuan, Ketrampilan Dan Komitmen Organiai Terhadap Kinerja Perawat Di RSUD Dr Soehadi Prijonegoro tahun Tei FKM-UGM, Yogyakarta. Azwar, A Program Menjaga Mutu Pelayanan Keehatan. IDI, Jakarta Baford, L Teori & Praktik Keperawatan. EGC. Jakarta Budiman, Kapita Selekta Kueioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Keehatan. Salemba Medika. Jakarta Budiono, S Konep Daar Keperawatan. Bumi Medika: Jakarta Damanik, M. C Pengaruh Motivai Dengan Kinerja Perawat di Intalai Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djaamen Saragih Kota Pematangiantar Tahun Skripi FKM-USU. Medan. Depke, RI, Tuga Perawat. Direktorat Jenderal Pelayanan Keperawatan. Jakarta, Pembangunan Keehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Jakarta Gibon, Ivancevich, Donnely Organiai dan Manajemen, Perilaku, Stuktur, Proe. Erlangga, Jakarta. Haibuan, Manajemen Sumber Daya Manuia, Edii Revii. Bumi Akara, Jakarta. Hendrarni, W Pengaruh Motivai Kerja terhadap Kinerja Auhan Keperawatan dalam Pengkajian dan Implementai Perawat Pelakana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan Tahun Skripi FKM-USU. Medan. 90

111 91 Herlambang S dan Muwarni A Manajemen Pelayanan Keehatan Rumah Sakit. Goyen Publihing. Yogyakarta. Ikandar, Keperawatan Profeional. In Media. Jakarta Juliani Pengaruh Motivai Intrinik terhadap Kinerja Perawat Pelakana di Intalai Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun Tei FKM-USU. Medan. Makta, Pengaruh Motivai Kerja dengan Kinerja Perawat Pelakana di Unit Rawat Inap RS Stella Mari Makaar. Tei FKM-UNHAS. Makaar. Mangkunegara, A. A Manajemen Sumber Daya Manuia Peruahaan. PT Remaja Rodakarya. Jakarta Mangkuprawira, S Bini, Manajemen, dan SDM. IPB Pre, Bogor. Manik, E. F Hubungan Karakteritik dan Motivai Kerja Terhadap Kinerja Bidan Dea Dalam Pelayanan KB di Wilayah Kerja Pukema Kampung Mejid Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara tahun Skripi FKM USU, Medan. Marilyn E, Rencana Auhan Keperawatan. Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta Mathia dan Jackon, 2002, Manajemen Sumber Daya Manuia. Edii pertama, Cetakan Pertama, Salemba Empat. Yogyakarta. Mulati, N Pengembangan Manajeman Kinerja (PMK) Konep, Strategi, dan Aplikainya. Jurnal Keperawatan Univerita Pajajaran, Bandung. Munandar, A. S Pikologi Indutri dan Organiai. Penerbit UI Pre. Jakarta. Muninjaya A.A Gde Manajemen Keehatan, EGC. Jakarta., Manajemen Mutu Pelayanan Keehatan, EGC. Jakarta. Nawawi Manajemen Sumber Daya Manuia. Bumi Akara. Jakarta Notoatmodjo, S Pendidikan dan Perilaku keehatan. Cetakan 2. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

112 92, Pendidikan Ilmu dan Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta., Metodologi penelitian Keehatan. Rineka Cipta. Jakarta Nuralam Pendekatan prakti Metodologi Riet Keperawatan. Info Medika. Jakarta., Konep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edii 2. Salemba Medika. Jakarta.,2009. Manajemen Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta.,2014. Manajemen keperawatan aplikai dalam praktik keperawatan profeional edii 4. Jakarta : Salemba Medika. Nurhidayah. R.E Ilmu Perilaku dan Pendidikan Keehatan untuk Perawat. USU Pre. Medan. Panjaitan Hubungan Pengetahuan, Komunikai Interperonal dan Keterampilan Teknik dengan Penerapan Proe Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun Tei FKEP-USU. Medan Peraturan Menteri Keehatan RI Nomor HK.02.0/Menke/148/I 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat Nomor 56 tahun 2014 tentang Klaifikai dan Perizinan Rumah Sakit. Peratuan Perawat Naional Indoneia (PPNI) tahun 2005 tentang Standar Praktik Keperawatan Indoneia. Priana, D. J Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manuia. Bandung: Alfabeta. Pribadi, Model Deain Sitem Pembelajaran. Jakarta Rivai dan Sudjana Media Pengajaran. Sinar Baru. Algenindo. Bandung Robbin. P.S Prinip-prinip Perilaku Organiai. Edii kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta. Simarmata Hubungan Motivai Perawat dan Supervii Kepala Ruangan terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit Grand Meditra Lubuk Pakam Tahun Tei. FKEP-USU. Medan

113 93 Siregar Pengaruh Motivai Terhadap Kinerja Perawat Pelakana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Tapanuli Utara Tahun Tei. FKM-USU. Medan. Supranto Pengukuran tingkat kepuaan pelanggan untuk menaian panga paar. Rineka Cipta. Jakarta Suihar Pengaruh Pelatihan Perilaku Caring Terhadap Motivai Perawat Dan Kepuaan Paien Di Intalai Rawat Inap RS Royal Tahun Tei FKEP-UI. Jakarta. Sutrino, E Manajemen Sumber Daya Manuia. Kencana. Jakarta., Manajemen Sumber Daya Manuia. Kencana, Jakarta. Torang, S Organiai dan Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya, dan Perubahan Organiai). Alfabeta. Bandung. Undang Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Keehatan. Jakarta. Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta. Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan. Jakarta. Uman, H, Manajemen Teori, Praktik dan Riet Pendidikan, Bumi Akara, Jakarta Winardi, J., Motivai dan Pemotivaian dalam Manajemen, PT.Raja Gravindo, Jakarta. Winardi Pikologi Indutri dan Organiai, Dalam Suatu Bidang Gerak Pikologi Sumber Daya Manuia. Cetakan Ketiga. Kencana Prenada Media Group: Jakarta. Wiyono. Dj, Manajemen Mutu Pelayanan Keehatan, Airlangga Univerity Pre, Surabaya. Yani, M Manajemen Sumber Daya Manuia. Penerbit Mitra Wacana Media. Jakarta Yuli Manajemen Sumber Daya Manuia. UMM Pre : Malang. Zuhriana Faktor Yang berhubungan Dengan Kinerja Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bula Kabupaten Seram Bagian Timur tahun Skripi FKM-UNHAS. Makaar

114 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) Dr. ACHMAD MOCHTAR KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 No. Reponden IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Umur : tahun 3. Jeni Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 4. Tingkat Pendidikan : a. S2 keperawatan /Speiali b. S1 Keperawatan/Ner c. D III Keperawatan d. SPK 5. Statu Perkawinan : a. Menikah b. Belum Menikah 6. Maa Kerja : tahun Ruang : Pengetahuan Perawat Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ilang pada alah atu jawaban yang dianggap paling benar. 1. Sebelum memberikan Pelayanan auhan keperawatan kepada paien eorang perawat eharunya a. Memperkenalkan diri kepada paien dan keluarga b. Meminta izin kepada dokter penanggung jawab paien c. Melihat diagnoa medi paien 2. Apa yang dimakud dengan Pemberian pelayanan auhan keperawatan? a. Metode pemecahan maalah penyakit yang diderita paien ampai paien menjadi embuh. b. Metode pemecahan maalah keperawatan ecara efektif dan efiien yang dilakukan perawat kepada paien dengan menggunakan proe keperawatan. c. Upaya pemulihan keehatan paien berdaarkan biaya yang dibayarkan paien. 94

115 95 3. Urutan langkah-langkah dalam proe keperawatan yang tepat adalah... a. Pengkajian, diagnoa keperawatan, perencanaan, implementai/ pelakanaan dan evaluai. b. Pengkajian, perencanaan, diagnoa keperawatan, implementai/ pelakanaan, evaluai. c. Pengkajian, perencanaan, implementai/pelakanaan, diagnoa keperawatan, evaluai. 4. Diagnoa keperawatan adalah... a. Pernyataan yang menjelakan tatu paien dan kebutuhan paien untuk mendapatkan perawatan euai dengan intruki dokter. b. Pernyataan menjelakan tatu keehatan atau maalah yang ada pada paien baik aktual, reiko tinggi dan potenial. c. Pernyataan ecara medik berdaarkan kebutuhan auhan keperawatan yang diberikan pada paien. 5. Tujuan dilakukan diagnoa keperawatan yaitu... a. Untuk menetapkan maalah klien, ebagai daar bagaimana menetapkan rencana keperawatan b. Untuk menciptakan hubungan yang terapeutik antara perawat dan klien ehingga tidak ada tuntutan di kemudian hari mengenai rencana keperawatan yang dilakukan. c. Untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat mengurangi, menghilangkan atau mencegah maalah keehatan klien 6. Apa manfaat perencanaan keperawatan... a. Menentukan priorita, menetapkan aaran dan tujuan auhan keperawatan. b. Menentukan maalah keperawatan dan memudahkan dalam evaluai keperawatan. c. Menentukan maalah yang akan ditindaklanjuti dalam auhan keperawatan paien. 7. Bagaimana perawat menyuun rencana keperawatan... a. Berdaarkan intruki dokter. b. Berdaarkan diagnoa keperawatan yang telah ditetapkan c. Berdaarkan penyakit paien 8. Tindakan yang haru dilakukan perawat etelah menyuun perencanaan adalah a. Implementai/Pelakanaan b. Evaluai c. Dokumentai

116 96 9. Dalam pelakanaan auhan keperawatan mandiri, yang menjadi petunjuk pada pelakanaan yaitu... a. Tindakan dilakanakan euai dengan rencana yang telah diuun ata perintah dokter. b. Keterampilan interperonal, intelektual dan teknikal dilakukan dengan cermat dan efiien pada ituai yang tepat c. Kolaborai pemberian terapi 10. Tujuan evaluai keperawatan adalah... a. Melakukan penilaian terhadap kondii tubuh paien. b. Melakukan pendokumentaian auhan keperawatan euai dengan kebutuhan paien. c. Melakukan penilaian atau pengukur tentang tatu keehatan paien etelah dilakukan tindakan perawatan Dikutip dari Tei Fakulta Keperawatan USU (Panjaitan, 2013) Motivai Kerja Perawat Petunjuk pengiian : a. Sering (S), dimana perawat melakukannya ebanyak 5-6 kali dalam eminggu. b. Kadang - Kadang (KK), dimana perawat melakukannya ebanyak 1-4 kali dalam eminggu. c. Tidak Pernah (TP), dimana perawat tidak pernah melakukannya dalam eminggu. 1. Faktor Intrinik No Pertanyaan Jawaban Tanggung Jawab S KK TP 1 Saya bekerja euai jadwal dan dalam melakanakan auhan keperawatan kepada paien euai proedur yang telah di tetapkan manajemen rumah akit. 2 Dalam melakanakan auhan keperawatan aya bekerja dengan penuh tanggung jawab. 3 Saya berupaya memenuhi kebutuhan paien ecara makimal melalui auhan keperawatan. 4 Saya berupaya memberikan kenyamanan kepada paien elama pelakanaan auhan keperawatan. Kemajuan 5 Saya meraakan peningkatan kemampuan dan pemahaman tentang auhan keperawatan di intalai rawat inap. 6 Saya melakanakan auhan keperawatan keehatan

117 97 pada paien karena ingin mendapatkan kemajuan kerja ebagai petuga keehatan. 7 Saya melakanakan auhan keperawatan keehatan pada paien karena ingin mengikuti perkembangan dan kemajuan di bidang keperawatan. 8 Saya beruaha mencari informai baru dalam pengembangan profei ebagai perawat. Pekerjaan itu endiri 9 Saya menyukai pekerjaan aya ebagai perawat pelakana di intalai rawat inap. 10 Saya memberikan pelayanan keperawatan euai dengan kemampuan aya. 11 Saya memberikan pelayanan keperawatan euai dengan auhan keperawatan yang telah ditetapkan. 12 Saya memberikan pelayanan keperawatan euai dengan pendidikan yang aya miliki. Pencapaian 13 Saya elalu membuat metode baru dalam melakanakan tuga pelayanan keperawatan. 14 Saya elalu cekatan dalam melakanakan pekerjaan khuunya auhan keperawatan. 15 Saya elalu mengedepankan peningkatan pretai kerja dalam pelakanaan pelayanan keperawatan. 16 Saya mengajukan ide/karya dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pengakuan 17 Pelayanan keperawatan yang aya lakukan elalu dipuji oleh kepala ruangan. 18 Pelayanan keperawatan yang aya lakukan elalu dipuji oleh rekan pada tim keperawatan. 19 Paien meraa enang karena aya memberikan pelayanan keperawatan dengan baik. 20 Keluarga paien meraa enang karena aya memberikan pelayanan keperawatan dengan baik. 2. Faktor Ektrinik No Pertanyaan Jawaban Adminitrai dan Kebijakan S KK TP 1 Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada paien euai dengan kau yang dialami. 2 Penyuunan hift telah euai dengan kebutuhan dan kondii dalam memberikan pelayanan kepada paien. 3 Sarana dan praarana telah mendukung dalam melakanakan pelayanan keperawatan.

118 98 4 Manajemen pengelolaan di intalai rawat inap telah euai dengan kebutuhan. Penyeliaan 5 Ataan memberikan arahan dan bimbingan untuk bekerja ama dalam memberikan auhan keperawatan. 6 Ataan memberikan keempatan kepada aya untuk mendikuikan maalah dalam pekerjaan. 7 Ataan memberikan emangat atau motivai bagi aya untuk meningkatkan kualita auhan keperawatan. 8 Ataan memberikan keungguhan dan mendengarkan dalam etiap komunikai. Inentif 9 Saya menerima kenaikan jabatan bila mendapatkan penilaian pretai baik. 10 Saya menerima dukungan dari teman dan ataan jika mendapat pretai yang baik. 11 Saya menerima imbalan euai dengan pangkat dan golongan. 12 Saya menerima tunjangan jabatan fungional perawat. Hubungan Antar Pribadi 13 Kepala keperawatan menjalin hubungan kerja dengan perawat pelakana dalam pelakanaan auhan keperawatan. 14 Pelakanaan auhan keperawatan terjalin antar perawat pelakana dalam uatu tim keperawatan. 15 Pelakanaan auhan keperawatan dilakanakan dengan tenaga keehatan lain. 16 Hubungan kerja antar perawat pelakana euai dengan tupoki keperawatan. Kondii Kerja 17 Pelakanaan auhan keperawatan didukung kondii lingkungan rumah akit. 18 Pelakanaan auhan keperawatan dapat terlakana dengan failita rumah akit yang lengkap. 19 Pelakanaan auhan keperawatan didukung kenyamanan tempat pelayanan. 20 Pelakanaan auhan keperawatan didukung peralatan yang euai kebutuhan. Dikutip dari Skripi Fakulta Keehatan Mayarakat USU (Damanik, 2016)

119 99 Kinerja Perawat Pelakana Petunjuk pengiian : 1. Pilihlah alah atu jawaban dari kolom yang telah teredia euai dengan penilaian Bapak/Ibu 2. Alternatif jawaban dalam kueioner ini adalah: Selalu (S), dimana perawat melakukannya ebanyak 5-6 kali dalam eminggu. Kadang - Kadang (KK), dimana perawat melakukannya ebanyak 1-4 kali dalam eminggu. Tidak Pernah (TP), dimana perawat tidak pernah melakukannya dalam eminggu Berilah tanda checklit ( ) pada kolom TP, KK, S yang Bapak/Ibu pilih euai keadaan yang ebenarnya. Pernyataan Pengkajian Keperawatan : 1 Saya melakukan pemerikaan fiik pada paien 2 Saya melakukan wawancara pada paien 3 Saya menggunakan hail pemerikaan laboratorium untuk data daar pengkajian paien 4 Saya memberikan penjelaan kepada keluarga agar mengikuti proedur 5 Saya mengkaji tatu pikooial-piritual paien 6 Saya melakukan pengkajian ecara lengkap dalam waktu 24 jam etelah paien mauk 7 Saya mengkaji dengan cara mengobervai kondii paien 8 Saya mendokumentaikan hail pengkajian keperawatan paien Diagnoa Keperawatan : 1 Diagnoa keperawatan yang dibuat berdaarkan pada data paien yang telah dikaji 2 Diagnoa keperawatan yang aya tentukan berfoku pada repon aktual atau reiko 3 Diagnoa keperawatan euai dengan priorita maalah paien pada aat itu 4 Diagnoa keperawatan yang dibuat berdaarkan pada maalah kebutuhan paien aat itu 5 Saya mendokumentaikan diagnoa keperawatan paien Perencanaan Keperawatan 1 Saya menetapkan priorita maalah keperawatan dengan melibatkan paien 2 Saya merencanakan tindakan keperawatan Jawaban S KK TP

120 100 berdaarkan evaluai diagnoa keperawatan paien 3 Saya merencanakan tindakan keperawatan berdaarkan kegawatan maalah paien 4 Saya melibatkan paien dan keluarganya aat menetapkan tujuan rencana keperawatan 5 Saya menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang 6 Rencana auhan keperawatan yang aya buat berdaarkan pada tindakan independen 7 Rencana auhan keperawatan yang aya buat berdaarkan pada tindakan dependen 8 Rencana auhan keperawatan yang aya buat berdaarkan pada kolaborai 9 Rencana auhan keperawatan yang aya buat berdaarkan pada pendidikan keehatan 10 Saya mendokumentaikan rencana keperawatan yang aya tentukan Pelakanaan Tindakan Keperawatan 1 Saya melakukan tindakan keperawatan berdaarkan pada tandar proedur 2 Saya menggunakan kemampuan kognitif dalam pengambilan keputuan klini 3 Saya membangun hubungan kepercayaan dengan rekan kerja dalam melakanakan auhan keperawatan 4 Saya berkolaborai dalam melakukan tindakan keperawatan 5 Saya melakukan pendidikan keehatan kepada paien 6 Saya menyampaikan maalah paien ecara jela dalam memberikan auhan keperawatan 7 Saya menyampaikan kebutuhan paien ecara jela dalam memberikan auhan keperawatan 8 Saya mendokumentaikan pelakanaan tindakan keperawatan yang aya lakukan Evaluai Keperawatan 1 Saya mengevaluai repon paien terhadap auhan keperawatan yang telah dilakukan 2 Evaluai yang aya tentukan berdaarkan pada tujuan yang diharapkan 3 Evaluai yang aya tentukan berdaarkan data ubjektif dan objektif 4 Saya menginterpretai dan menyimpulkan kondii paien berdaarkan pada analia aya 5 Saya merencanakan ulang tindakan keperawatan

121 101 paien 6 Saya mendokumentaikan evaluai keperawatan paien Dikutip dari Tei Fakulta Keperawatan USU (Simarmata, 2014)

122 Lampiran 2 No U UK JK TP SP MK MKK SK P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 SPK PK MI1 MI2 MI3 MI4 MI5 MI6 MI7 MI8 MI

123

124 No MI10 MI11 MI12 MI13 MI14 MI15 MI16 MI17 MI18 MI19 MI20 SMIK MIK ME1 ME2 ME3 ME4 ME5 ME6 ME7 ME8 ME9 ME

125

126 No ME11 ME12 ME13 ME14 ME15 ME16 ME17 ME18 ME19 ME20 SMEK MEK K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 106

127

128 No K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28 K29 K30 K31 K32 K33 K34 K35 K36 K37 SKK KK

129

130 U = Umur UK = Umur Kategorik JK = Jeni Kelamin TP = Tingkat Pendidikan SP = Statu Perkawinan MK = Maa Kerja MKK = Maa Kerja Kategorik SK = Shift Kerja P = Pengetahuan SPK = Skor pengetahuan kategorik PK = Pengetahuan Kategorik MI = Motivai Intrinik SMIK = Skor Motivai Intrinik Kategorik MIK = Motivai Intrinik Kategorik ME = Motivai Ektrinik SMEK = Skor Motivai Ektrinik MEK = Motivai Ektrinik Kategorik K = Kinerja SK = Skor Kinerja KK = Kategori Kinerja 110

131 LAMPIRAN 3 Analii Univariat 1. Pengetahuan kor pelayanan akep Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid benar kor pengertian pemberiam pelayanan akep Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid alah benar kor urutan proe kep Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid alah benar kor diagnoa kep Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid alah benar kor tujuan diagnoa kep Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid alah benar kor manfaat perencanaan kep Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid alah benar kor menyuun rencana kep Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid alah benar

132 kor tindakan perawat Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid benar kor pelakanaan akep Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid alah benar kor tujuan evaluai kep Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid alah benar Motivai Intrinik kor be ke rja e uai jadw al dan proe dur Valid Valid Valid Valid Valid kor me lak anak an a ke p dengan tgg jw b kor me me nuhi k ebutuhan pa ien kor me mbe rik an ke nyam anan pa ien kor pe ningk atan k em am puan dan pe m ahaman

133 Valid Valid Valid Valid kor me ndapatk an ke mjuan k e rja tp kor me ngikuti per ke mbangan dan ke majuan tp kor me ncari informai baru kor me nyuk ai pe k erjaan ebagai pe raw at Valid Valid Valid Valid kor me mbe rik an pe lke p e uai k e mam puan kor a ke p yang telah dite tapk an kor pe ndidik an yang aya m ilik i kor me mbuat me tode baru tp

134 Valid Valid Valid kor ce katan dalam me lak anak an pe ke rjaan kor me nge de pank an pe ningk atan pre ta i k e rja tp kor me ngajukan ide tp Valid Valid Valid Valid tp tp tp tp kor pe lke p dipuji ole h k aru kor pe lke p dipuji ole h tim ke p kor paie n me raa enang kor ke luarga pa ien me ra a enang

135 3. Motivai Ektrinik kor pe lke p yang diberik an e ui dengan k a u Valid kor pe nyu unan hift Valid tp kor arana dan pra arana Valid tp Valid Valid Valid Valid kor manaje me n pe ngelolaan r anap tp kor ata an me mbe rik an arahan kor ke e m patan m endi ku ik an maalah tp kor me mbe rik an e mangat dan m otivai

136 Valid Valid Valid Valid tp tp tp kor me mbe rik an ke ungguhan kor ke naikan jabatan kor dukungan dari te m an dan ata an kor im balan e uai pangkat Valid Valid Valid kor tunjangan jafung tp kor ke pala ke p m enjalin hubungan k erja kor pe lak anaan ak ep terjalin antar pe raw at tp

137 Valid Valid Valid Valid kor pe lak anaan ak ep dilak anakan dgn nak e lain tp kor hubungan k erja antar per aw at pe lak ana tp kor a ke p didukung kondi i lingkungan RS tp kor fa ilita RS yang lengk ap tp Valid tp Valid 4. Kinerja Valid kor ke nyam anan te m pat pelayanan kor pe ralatan yg e uai k ebutuhan kor pe me rik aan fiik pada pa ie n

138 Valid Valid Valid Valid kor w aw ancar a pada pa ien kor hail pe me rik aan lab kor pe nje laan k epada k eluarga kor me ngk aji tatu p iko o ial- pir itual pa ien tp kor pe ngk ajian ecara le ngkap Valid kor me ngob er va i k ondi i pa ien Valid tp kor me ndokume nta ik an ha il pengkajian Valid kor diagno a ke p be rdaarkan data pa ie n yang te lah dik aji Valid

139 Valid Valid Valid Valid kor be rfoku pada re pon ak tual atau re ik o kor e uai de ngan priorita m a alah paie n kor maalah k ebutuhan pa ie n aat itu kor me ndokume nta ik an diagno a ke peraw atan kor me ne tapk an priorita maalah k ep Valid kor me re ncanak an tindak an ke p ber daarkan e valua i Valid kor ke gaw atan m a alah pa ien Valid kor me libatk an pa ien dan ke luarganya Valid

140 Valid Valid Valid Valid kor me ne tapk an tujuan jangk a pe nde k dan panjang kor tindakan inde pe nde n tp kor tindakan depe nden tp kor kolaborai Valid Valid Valid Valid kor pe nddik an ke ehatan kor me ndokume nta ik an r encana k e p kor me lakuk an tindakan ke p kor me nggunak an ke mampuan k ognitif

141 Valid Valid Valid Valid kor me mbangun hub k eper cayaan kor be rk olabora i dlm me lakuk an tindakan tp kor pe ndidik an k e e hatan tp kor me nyam paik an maalah pa ie n tp Valid Valid Valid Valid kor me nyam paik an ke butuhan pa ie n kor me ndokumnta ikan tindak an k e p kor me nge valua i re pon pa ie n kor tujuan yg diharapk an

142 kor data ubje ktif dan objek tif Valid kor me nginte rpretai dan me nyimpulk an k ondii paie n Valid kor me re ncanak an ulang tindak an k e p Valid kor me ndokume nta ik an e valuai ke p Valid

143 123 **. Correlation i ignif icant at the 0.01 lev el (2-tailed). N Sig. (2-tailed).000 kategori ME Pearon Correlation.493** 1 a. Dependent Variable: kategori kinerja N kategori ME Sig. (2-tailed).000 kategori MI kategori kinerja Pearon Correlation 1.493** kategori pengetahuan kategori kinerja kategori ME Model 1 (Contant) B Std. Error Beta t Sig Cor relation Untandardized Coefficient Standardized Coefficient **. Correlation i ignificant at the 0.01 level (2-tailed). Coe fficient a N Sig. (2-tailed).000 kategori MI Pear on Correlation.489** 1 b. Dependent Variable: kategori kinerja N Sig. (2-tailed).000 a. Predictor: (Contant), kategori ME, kategori pengetahuan, kategori MI kategori kinerja Pear on Correlation 1.489** kategori kinerja kategori MI Reidual Cor relation Model 1 Regreion a Sum of Square df Mean Square F Sig. **. Correlation i ignificant at the 0.01 level (2-tailed). ANOVA b N Sig. (2-tailed).000 kategori pengetahuan Pearon Correlation.760** 1 b. Dependent Variable: kategori kinerja N a. Predictor: (Contant), kategori ME, kategori pengetahuan, kategori MI Sig. (2-tailed).000 kategori kinerja Pearon Correlation 1.760** Model 1 R R Square.821 a kategori kinerja kategori pengetahuan Adjuted R Square Std. Error of the Etimate Durbin- Wat on Cor relation Model Summ ary b 2. Analii Bivariat 3. Analii Multivariat

144 Lampiran 4 Gambar 1. Permohonan izin penelitian kepada Kepala Ruangan Gambar 2. Pencabutan Lot yang menjadi ampel oleh Kepala Ruangan 124

145 125 Gambar 3. Reponden Mengii Kuiioner Penelitian Gambar 4. Wawancara ekaligu pengiian kuiioner

146 126 Gambar 5. Wawancara ekaligu pengiian kuiioner Gambar 6. Wawancara ekaligu pengiian kuiioner

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

SASARAN KESELAMATAN PASIEN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN NOMOR: TENTANG. Menimbang : a.

SASARAN KESELAMATAN PASIEN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN NOMOR: TENTANG. Menimbang : a. PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEBOAN Jl. Pendidikan No. 20 Keboan, Kecamatan Nguikan Kabupaten Jombang. Kode Po 61486 Telp.(0321) 888361 Email pukemakeboan@yahoo.com KEPUTUSAN

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul. BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Peruahaan CV Innovation Network berdiri pada tahun 2006 di Jakarta. Peruahaan ini pada awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) } Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM 2.1. Pengertian Mueum Kata mueum beraal dari bahaa Yunani Mueion yang berarti tempat memuja (kuil) bagi para mue (9 dewi yang dijadikan lambing ebagai ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.5, No. Januari 0, hlm. 5 58 Terakreditai SK. No. 64a/DIKTI/Kep/00 MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Irmayanti Haan Juruan Fakulta

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL company profile General upplier and Contractor angga buana akti Jl. Raya Pondok Gede No. H14 Lubang uaya Cipayung Jakarta Timur 13810. Telp. : +6221-9126 2668 Fax : +6221-8087 3400 Email : info@anggabuanaakti.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Belajar Analogi

Penerapan Strategi Belajar Analogi PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

KOMPARASI PROYEK KONSTRUKSI KONTRAKTUAL DENGAN PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TESIS

KOMPARASI PROYEK KONSTRUKSI KONTRAKTUAL DENGAN PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TESIS KOMPAASI POYEK KONSTUKSI KONTAKTUAL DENGAN POYEK KONSTUKSI BEBASIS PEMBEDAYAAN MASYAAKAT TESIS Diuun Dalam angka Memenuhi Salah Satu Peryaratan Program Magiter Teknik Sipil Oleh UMMI CHASANAH NIM LA9 MAGISTE

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Yuuf al-uqari Cara Efektif Membebakan Diri dari Lupa & Lemah Ingatam Judul Ali : Kayfa Tatakhallah Min Al-Niyan Wa Dha f Al-Dzakirah Penuli : Yuuf al-uqari Penerbit : Darul Lathif lin Nayr wat Tazwi, Kairo

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,

Lebih terperinci

Bala Keselamatan di Indonesia

Bala Keselamatan di Indonesia 1 TGAS AKHIR #### Redeain Panti Auhan Putra Tuna Harapan Bala Keelamatan Bala Keelamatan di Indoneia Bala Keelamatan mauk di Indoneia pada tahun 1894 pertama kali di dea Sangiran Jawa Tengah. Bala Keelamatan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 009, Vol. XII No. 4 Korelai Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Paca Guhairiyanto dan Depion 1 Intiari Peningkatan produki

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA Aceng Badrujaman Jurnal Kontruki Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamu No. 1 Jayaraga Garut 44151

Lebih terperinci

PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripi Diajukan untuk Memenuhi Peryaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pikologi

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID Sani Cahyadi Firdau, R.Reza El Akbar, Huni Mubarok Teknik Informatika Univerita Siliwangi Taikmalaya Email : ani.cahyadi@tudent.unil.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

Nilai Kebajikan pada Anak

Nilai Kebajikan pada Anak Seni Menanamkan Nilai Kebajikan pada Anak Judul Ali :... Penuli :... Penerbit :... Tahun Terbit : Cetakan..., tahun... H /... M Penerjemah :... PT. Kuwai International Jl. Bambu Wulung No. 10, Bambu Apu

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi

Lebih terperinci

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16 Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Viual Baic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 6 Muhammad Rizki Setiawan, M. Aziz Mulim dan Goegoe Dwi Nuantoro Abtrak Dalam penelitian ini telah diimplementaikan

Lebih terperinci

DAMPAK PENGHAPUSAN SUBSIDI BBM TERHADAP SURPLUS EKONOMI

DAMPAK PENGHAPUSAN SUBSIDI BBM TERHADAP SURPLUS EKONOMI 25 DAMAK ENGHAUSAN SUBSIDI BBM TERHADA SURLUS EKONOMI Oleh : M. Atri Yulidar Abba SE.,MM* Erni Setiawati SE Doen Fakulta Ekonomi Univerita Widya Gama Mahakam Samarinda Email : threejuli@gmail.com Abtract

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM REPOSITORI PENGETAHUAN BERBASIS ONTOLOGI DAN JARINGAN SEMANTIK (Studi Kasus pada Perpustakaan UNIKA St.

PENGEMBANGAN SISTEM REPOSITORI PENGETAHUAN BERBASIS ONTOLOGI DAN JARINGAN SEMANTIK (Studi Kasus pada Perpustakaan UNIKA St. PENGEMBANGAN SISTEM REPOSITORI PENGETAHUAN BERBASIS ONTOLOGI DAN JARINGAN SEMANTIK (Studi Kau pada Perputakaan UNIKA St. Thoma Medan) Mialina Br. Ginting 1), Kudang Boro Seminar 2), dan Panji Wamana 3)

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTIHAN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI RT 04 RW 03 KELURAHAN ROWOSARI SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTIHAN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI RT 04 RW 03 KELURAHAN ROWOSARI SEMARANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTIHAN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI RT 04 RW 03 KELURAHAN ROWOSARI SEMARANG THE RELATED FACTORS TO LEUCORHEA OF FERTILE WOMEN IN NEIGHBORHOOD UNIT (RT) 04 COMMUNITY

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

Pengendalian Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Teori Antrian di PT. BANK NISP Tbk. Cabang Kesatuan Bogor

Pengendalian Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Teori Antrian di PT. BANK NISP Tbk. Cabang Kesatuan Bogor Pengendalian Tenaga Kerja Dengan enggunakan Teori Antrian di PT. BANK NISP Tbk. Cabang Keatuan Bogor (orker Controlling Uing Queuing Theory at PT. BANK NISP Tbk. CABANG KESATUAN BOGOR) Oleh/By Suparman

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID 6 8 6 8 kecepatan (rpm) kecepatan (rpm) 3 5 67 89 33 55 77 99 3 Sitem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epon C9 Sebagai Simulai Pada Indutri Percetakan Menggunakan Kontroler PID Firda Ardyani, Erni

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

ANALISIS WEBSITE SEKOLAH KRISTA MITRA DENGAN METODE PIECES

ANALISIS WEBSITE SEKOLAH KRISTA MITRA DENGAN METODE PIECES ANALISIS WEBSITE SEKOLAH KRISTA MITRA DENGAN METODE PIECES Kevin Ivandika, Dr.Yuventiu Tya Catur Pramudi, SSi, M.Kom, Sitem Informai, Fakulta Ilmu Komputer, Univerita Dian Nuwantoro Jl. Nakula I No.-,

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

Usulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo

Usulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo Uulan Penentuan Waktu Garani Perakitan Alat Medi Examination Lamp di PT. Teena Inovindo Johnon Saragih,Dedy Sugiarto 2,Grace Litiani 3 Juruan Teknik Indutri Univerita Triakti 2 Juruan Teknik Informatika

Lebih terperinci