SUMBER DAYA PERUSAHAAN, KAPABILITAS SDM BERBASIS PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN BISNIS SERTA DAMPAKNYA TERHADAP STRATEGi KEUNGGULAN BERSAING
|
|
- Hadian Atmadja
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SUMBER DAYA PERUSAHAAN, KAPABILITAS SDM BERBASIS PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN BISNIS SERTA DAMPAKNYA TERHADAP STRATEGi Ketut Sudarma Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang Abstract Competitive advantage strategy using unique resources based in the form of resource companies and knowledge-based human resource capabilities and attention to the business environment is crucial in maintaining business continuity, as it will create differentiation advantage, which then creates a competitive advantage position. Thus the support of corporate resources, competency-based human resource knowledge and consideration of the business environment will create a sustainable competitive advantage, so the decision to re-use resources based to competitive very precise. Keyword: company resources, capabilities, business environment, competitive advantage. Pendahuluan Keunggulan bersaing (competitive advantage) merupakan kajian yang menarik dalam bidang manajemen strategis, manajemen pemasaran dan manajemen SDM. Hal ini disebabkan karena potensinya untuk menjelaskan bagaimana kinerja perusahaan dalam jangka panjang dapat dihasilkan dan ditingkatkan. Dalam pasar yang bersaing, kemampuan perusahaan menghasilkan kinerja, termasuk di dalamnya kinerja keuangan sangat bergantung pada tingkat keunggulan bersaing yang dimilikinya serta tingkat keberlangsungan keunggulan tersebut. Pada dasarnya perusahaan yang didirikan dan tumbuh bukan untuk kepentingan sesaat saja, karena itu kemampuan untuk menghasilkan dan meningkatkan kinerja keuangannya haruslah ditingkatkan untuk mencapai dan memelihara keberadaan jangka panjangnya. Oleh karena itu diperlukan sebuah bentuk pemasaran dan kinerja keuangan yang handal. Keadaaan ini dapat dicapai melalui sumber daya (resource) dan kapabilitas (capabilities) perusahaan yang didukung oleh lingkungan bisnis yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan seluruh dinamika yang terjadi sepanjang kegiatan bisnis perusahaan yang diasumsikan sebagai dasar untuk menghasilkan dan mempertahankan kinerja perusahaan. Terdapat kesenjangan teori (theory gap) tentang keberlangsungan usaha dalam menghasilkan dan mempertahankan kinerja. Pada satu sisi terdapat teori yang berbasis kompetisi (persaingan) dan pada sisi yang lain terdapat teori yang berbasis meniadakan kompetisi (persaingan). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Teori Keberlangsungan Usaha Basis Keberlangsungan Usaha Nama 1. Berbasis pada kompetisi melalui peningkatan daya saing (kompetisi) a. Internal - Jaworski dan Kohli (1993) - Resources-based : - Barney (2001) - Keunikan sumber daya - Grant (2001) - Keunikan kapabilitas - Adams (2003) b. Eksternal - Market Orientation : - Orientasi kompetitor - Orientasi pelanggan - Koordinasi antar fungsi 1. Berbasis pada meniadakan kompetisi (samudra biru) : - Penciptaan pasar baru - Menangkap permintaan baru Sumber : beberapa peneliti - Narver dan Slater (1990) - Jaworski dan Kohli (1993) - Lukas dan Ferrel (2000) - Adams (2003) - Kim dan Mouborgne, 2006
2 Dari tabel di atas dapat diketahui adanya kontroversi teori yakni: pertama berbasis pada kompetisi melalui peningkatan daya saing yang mengutamakan faktor internal (resources-based) dan faktor eksternal (market orintetion). Sedangkan yang kedua berbasis meniadakan daya saing (samudra biru). Situasi persaingan dapat dianalisis dengan memperhatikan faktor internal (resources based) dan faktor eksternal (market orientation). Kondisi sekarang menunjukkan bahwa banyak perusahaan telah kembali mempertahankan faktor internal (sumber daya dan kapabilitas) dan lingkungan bisnis sebagai dasar untuk orientasi keunggulan bersaingnya. Oleh karena itu analisis tentang kapabilitas/kompetensi yang berbasis pengetahuan (knowledge based) semakin berkembang (Brannback & Jellasi, 1999, Lopez, 2005). Resources based theory (RBT) secara khusus belum menguji berbagai konteks yang biasa dipertimbangkan dalam pemilihan sumber daya strategis (Oliver, 1997). Selanjutnya Oliver juga menyatakan bahwa resources based tidak membahas mengenai bagaimana proses sumber daya. Oleh karena itu, mengenai apa saja dan bagaimana sumber daya dan kapabilitas serta lingkungan bisnis tersebut mempengaruhi keunggulan bersaing menjadi fokus perhatian dalam pembahasan ini. Dengan demikian untuk meningkatkan keunggulan bersaing maka peranan sumber daya dan kapabilitas/kompetensi SDM yang berbasis pengetahuan (knowledge) dan lingkungan bisnis sangat diperlukan sebagai faktor internal perusahaan. Aset Strategis (Strategic Asset) Aset strategis diartikan sebagai sesuatu yang dimiliki perusahaan seperti nama merek, terobosan teknologi, ikatan jejaring kerja, tradisi-tradisi sosial perusahaan. Jika merupakan kapabilitas, maka harus merupakan sesuatu yang memungkinkan perusahaan melakukannya lebih baik daripada yang dilakukan oleh para pesaing (Aaker, 1985). Berdasarkan pemikiran ini maka aset strategis dapat didefinisikan sebagai the set of difficult to trade and imitate, scarce, appropriable and specialized resources and capabilities that bestow the firm s competitive advantage (Amit and Schoemaker, 1993). Dengan demikian aset strategis merupakan sumber daya dan kapabilitas yang berpotensi untuk menghasilkan keunggulan bersaing. Konsepsi aset strategis dapat digambarkan sebagai berikut : RESOURCES FIRM STRATEGIC ASSET CAPABILITIES Sumber : Amit & Schoemaker, 1993 Gambar 1. Konsepsi Aset Strategis Gambar di atas menunjukkan bahwa yang mendorong peningkatan keunggulan bersaing dapat dilihat dari konsep aset strategis. Oleh karena itu aset strategis dapat dipahami sebagai sumber daya dan kapabilitas yang bersifat langka, tahan lama, tidak mudah diperdagangkan, sulit untuk ditiru dan dapat digunakan untuk mentransfer nilai menjadi profit perusahaan (Barney, 2001, Amit & Schoemaker, 1993). Sumber Daya Perusahaan ( Company Resources) Resources Based Theory (BRT) menyatakan bahwa sistem organisasi yang kompleks yang menjadi dasar keunggulan strategis dihasilkan dari latar belakang historis yang unik dari masing-masing perusahaan. Tetapi asal-usul nyata dari sumber daya yang demikian tetap saja tidak jelas (Oliver,1997). Kajian pustaka menunjukkan bahwa sumber kunci dari sumber daya yang unik yang mampu meningkatkan posisi bersaing perusahaan adalah sumber daya khas perusahaan (Barney, 2001). Terdapat beraneka ragam sunber daya perusahaan yang unik secara sosial seperti, hubungan antar pribadi, budaya perusahaan, reputasi perusahaan, jaringan konsumen, latar belakang yang unik (Barney,2001, Oliver,1997). Elemen-elemen ini dikembangkan dalam lingkungan internal perusahaan dan memiliki potensi untuk membentuk tingkatan tertentu dan mekanisme pembatasan melalui kemampuan menghasilkan ikatan sumber daya yang berciri khusus perusahaan. Salah satu tugas perusahaan adalah secara konkrit melakukan tindakan untuk mengembangkan mekanisme keterbatasan tersebut. Tindakan ini dilakukan untuk melindungi keunggulan bersaing yang dihasilkan dari aktivitas manajerial pada masa lalu maupun masa sekarang. Dalam upaya mengembangkan suatu mekanisme
3 keterbatasan tertentu dalam perusahaan untuk menghadapi persaingan, perusahaan akan mendayagunakan sumber dayanya dalam lingkungan yang kompleks yang didasarkan pada tradisi-tradisi perusahaan, ikatan jejaring kerja dengan pelanggan sehingga keterlibatan perusahaan akan berdampak pada keberlangsungan perbedaan-perbedaan perusahaan dalam sebuah industri. Sumber Daya, Keunggulan Diferensiasi, dan Keunggulan Bersaing Amit & Schoumaker (1993) mengkaji tentang aset strategis yang bebasis internal dan faktor industri strategis yang berbasis eksternal, maka Grant (2001) berpandangan bahwa kemampuan perusahaan untuk menghasilkan tingkat keuntungan tertentu tergantung pada dua faktor: (1) daya tarik industri dan (2) keberhasilan mengembangkan keunggulan bersaing atas lawannya. Berdasarkan pandangan dari Grant tersebut dibandingkan dengan faktor-faktor lingkungan eksternal, maka keunggulan bersaing merupakan sumber utama untuk menghasilkan perbedaan dalam keuntungan antara perusahaan dalam sebuah industri (Porter,1980). Walaupun kajian dalam strategi bersaing cenderung menekankan pada strategi posisioning dalam bentuk pilihan antara strategi keunggulan biaya dan keunggulan diferensiasi, tetapi keunggulan difrensiasi dipandang sebagai sumber daya yang dapat meningkatkan keunggulan bersaing. Keunggulan diferensiasi dapat berupa reputasi merek, teknologi produk dan kemampuan pemasaran, distribusi dan pelayanan (Grant, 2001), yang tampat pada gambar 2 berikut. REPUTASI MEREK TEKNOLOGI PRODUK SUMBER DAYA PERUSAHAAN DIFERENSIASI PEMASARAN DISTRIBUSI PELAYANAN Sumber : Grant, 2001 Gambar 2 Keunggulan Diferensiasi Kapabilitas SDM Berbasis Pengetahuan (Knowledge) Kapabilitas SDM dapat didefinisikan sebagai kompetensi atau kemampuan SDM untuk bekerja secara efektif termasuk di dalamnya untuk mentransfer pengetahuan dan ketrampilan untuk tugas dan situasi yang baru serta motivasi untuk menguatkan kemampuan tersebut yang dihasilkan dari kumpulan atribut yang relevan seperti pengetahuan, ketrampilan, sikap yang berkembang dan melekat dalam organisasi (Smith & Southey, 1996). Dalam rangka meningkatkan keunggulan bersaing, kumpulan kompetensi organisasi dapat menghasilkan keunggulan bersaing jika kompetensi itu dibentuk atas dasar kompleksitas perusahaan yang pada dasarnya sulit untuk ditiru. Oleh karena itu dalam era pengetahuan menuntut perubahan pengelolaan SDM, karena SDM diharapkan memberikan perubahan agar tercapainya efektifitas organisasi bisnis. Kompetensi berbasis pengetahuan dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan operasional perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif. Menyimak pentingnya pengetahuan dalam mencapai keunggulan kompetitif, maka organisasi harus mampu memenejemeni pengetahuan yang ada pada diri SDM. Proses pengelolaan pengetahuan tersebut lebih popular disebut dengan manajemen pengetahuan (knowledge management). Kapabilitas/kemampuan yang berbasis pengetahuan (knowledge) dikatakan sebagai inti dari kompetensi (core competencies) (Brannback & Jellasi, 1999).Core competencies ini terdiri dari : tacit knowledge dan explicitknowledge. Tacit knowledge (pengetahuan tersembunyi/diamdiam) diartikan sebagai pengetahuan intuitif, sulit untuk dinyatakan dan didapat melalui pengalaman. Oleh karena itu, tacit knowledge merupakan informasi tentang proses kerja dan produk yang terus meningkat pada individu dan organisasi melebihi dari apa yang telah didokumentasikan (Droge & Hoobler, 2003). Sedangkan explisitknowledge diartikan sebagai pengetahuan yang telah dikodifikasikan sehingga tidak berisiko ketika karyawan meninggalkan organisasi (Nanaka, Takaechi& Umimoto, 1996). Dengan demikian tacitknowledge merupakan rahasia yang memastikan kelancaran fungsi organisasi dan know how yang mendukung keunggulan bersaing. Dalampengembangan pengetahuanakan terjadi proses transfer melalui socialization, externalization,
4 combination dan internalization (Lopez, 2005). Sosialisasi (socialization) merupakan proses transfer informasi antar individu dalam organisasi bisnis melalui proses hubungan percakapan. Berikutnya ekternalisasi (externalization) adalah transfer dari tacit knowledge ke dalam explict knowledge melalui dokumen misalnya buku. Kemudian kombinasi (combination) merupakan transfer dari explicit knowledge ke dalam explicitknowledge melalui repositories (meringkas). Selanjutnya internalisasi (internalization) adalah transfer dari explicit knowledge ke dalam tacitknowledge melalui daily operations (pengajaran). Proses transfer pengetahuan akan terjadi terus-menerus dan berulang-ulang sehingga membentuk siklus. Kondisi ini yang kemudian menyebabkan pengetahuan terus berkembang dari waktu ke waktu. Pengembangan pengetahuan SDM melalui proses transfer akan bermakna jika disertai dengan organisasi pembelajar (learning organization). Organisasi pembelajar menganut budaya pembelajaran sepanjang masa sehingga memungkinkan seluruh SDM untuk terus memperoleh pengetahuan. Organisasi pembelajar merupakan proses perbaikan melalui pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik, sehingga mampu mendeteksi dan mengoreksi suatu kesalahan. Organisasi pembelajar yang mengembangkan SDM berbasis pengetahuan mencakup aktivitas; pemecahan masalah secara sistematis, menggunakan pendekatan dalam proses pembelajaran, belajar dari pengalaman masa lalu, belajar dari pengalaman pihak lain, dan transfer pengetahuan secara tepat melalui organisasi (Garvin, 1998). Keberhasilan organisasi pembelajar dapat dicapai dengan menciptakan sistem dan proses yang mendukung aktivitas dan mengimplementasikan dalam kegiatan operasional. Selain itu SDM dituntut memiliki kompetensi global dalam hal kompetensi manajerial, kompetensi intelektual, kompetensi perilaku, juga SDM yang etis dan kreatif melalui basis pengetahuan yang dimiliki. SDM dituntut bukan hanya sebagai pelaku perubahan melainkan juga harus mampu beradaptasi, mengantisipasi perubahan yang ada serta mengembangkan pengetahuan agar mampu memenangkan persaingan global. Dengan demikian kompetensi SDM yang berbasis pengetahuan akan mampu meningkatkan nilai produk dan pada akhirnyaakan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut. TACIT KNOWLEDGE KOMPETENSI NILAI PRODUK EXPLICIT KNOWLEDGE Sumber : Brannback & Jellasi, (1999), Lopez, (2005). Gambar 3 SDM Berbasis Pengetahuan Lingkungan Bisnis Lingkungan bisnis merupakan faktor di luar lingkup sumber daya (resource based) perusahaan, tetapi faktor ini mempunyai pengaruh terhadap kehidupan, pengelolaan dan survival dari suatu bisnis yang dijalankan. Faktor-faktor eksternal tersebut meliputi kehidupan sosial, ekonomi, politik, hukum, pemerintah, teknologi, ekologi dan tanggung jawab sosial. Berbagai faktor eksternal tersebut dapat memberikan perspektif untuk masa yang akan datang melalui pengkajian yang mendalam, sehingga pelaku bisnis dapat mempersiapkan diri dalam mengahapi business opportunities dan treat bagi usaha bisnis yang dilakukan (Kamaluddin, 2004). Berkaitan dengan resource based perusahaan seperti yang telah dibahas terdahulu, maka lingkungan bisnis yang relevan untuk dikaji adalah lingkungan bisnis berupa perubahan teknologi dan ekologi, tetapi lingkungan yang lain tetap juga menjadi perhatian pelaku bisnis. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi dari proses produksi manual berubah ke proses produksi otomatis (mesin), maka dampak positifnya adalah biaya produksi semakin rendah sehingga efisiensi semakin tinggi. Tetapi pada sisi yang lain akan terjadi pengangguran yang besar jika penggunaan teknologi tersebut menggeser peran manusia melalui penggunaan mesin otomatis. Jika hal ini terjadi maka merupakan ancaman bagi pelaku bisnis, karena tidak mampu mewujudkan tanggung jawab sosialnya. Lingkungan ekologi sangat erat kaitannya dengan
5 sistem ekonomi, yang merupakan suatu kesatuan pengelolaan dari input ke output. Output yang dikeluarkan oleh industri manufaktur menggunakan kombinasi dari berbagai input. Pemakaian input yang berlebihan akan mempengaruhi keseimbangan ekologi karena terjadi kerusakan lingkungan. Perubahan ekologi dapat mempengaruhi lingkungan bisnis, terutama dalam pemanfaatan sumber daya alam dan proses produksi. Oleh karena itu pelaku bisnis hendaknya mampu mempromosikan bisnisnya yang ramah lingkungan sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya. Produkproduk yang ramah lingkungan akan mampu bersaing baik ditingkat nasional maupun ditingkat global. Isu tentang lingkungan telah menjadi opini masyarakat dunia, karena kerusakan lingkungan akan menyebabkan pemanasan global dan membahayakan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu pengusaha harus menjaga kelestarian ekosistem sehingga produk yang berwawasan lingkungan menjadi komitmen bersama baik pemerintah maupun pelaku bisnis. Dengan menjaga kelestarian lingkungan produk-produk yang dihasilkan tidak hanya mencapai tujuan bisnis tetapi juga bermanfaat bagi keaman dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan Contingency Theory (Sharma dan Arogan-Corera, 2003) yang menyatakan bahwa kinerja perusahaan merupakan hasil penyesuaian variabel internal dan variabel lingkungan, sehingga variabel lingkungan berpengaruh dalam mengambil keputusan bisnis untuk mencapai keunggulan bersaing. Berdasarkan kajian tentang sumber daya perusahaan, kapabilitas SDM dan lingkungan bisnis serta dampaknya terhadap keunggulan bersaing, maka dapat disusun model konseptual sebagai berikut. REPUTASI MEREK TEKNOLOGI PRODUK SUMBER DAYA PERUSHPERUSAH AAN DIFERENSIASI LINGKUNGAN BISNIS PEMASARAN DISTRIBUSI PELAYANAN SUMBER POSISI TACIT KNOWLEDGE KOMPETENSI NILAI PRODUK KINERJA PERUSAHAAN EXPLICIT KNOWLEDGE Sumber : Grant (2001), Brannback & Jellasi (1999), Lopez (2005) Gambar 4 Konsepsi Hubungan Lingkungan Bisnis, Resources Based, dan Keunggulan Bersaing. Penutup bersaing. Resources based theory menekankan pada Keberlangsungan bisnis dewasa ini menghadapi tantangan persaingan global. Untuk mengatasi persaingan keunggulan bersaing melalui keunikan sumberdaya dan keunikan kapabelilitas. Melalui resources based akan tersebut diperlukan upaya meningkatkan keunggulan tercipta keunggulan diferensiasi, yang kemudian didukung
6 oleh peningkatan nilai produk akan menciptakan keunggulan posisi bersaing. Namun demikian perlu juga diperhatikan lingkungan bisnis, karena lingkungan bisnis yang merupakan lingkungan eksernal dapat berpengaruh terhadap kebijakan bisnis perusahaan. Daftar Pustaka Aaker, D A, Managing Asset and Skill The Key to a Sustainable Competitive Advantage. California Management Review. Vol. 31. Ahn J.H, Chang SG Product and process knowledge in the performance oriented knowledge management approach. Journal of Knowledge Management. 9.4 : ABI/INFORM Global. Amit & Schoemaker, Strtegic Assets and Organizational Rent. Strategic Management Journal. Vol.4. Barney J B Firm Resources and Sustained Competitive Advantage. Journalof Management. 17(1) Clelland, Douglas, Henderson Testing resourcesbased and industry factors in a multilevel model of competitive advantage creation. Academy of Strategic Management Journal. Vol. 5. Grant, Robert M The resources-based theory of competitive advantage : implication for strategy formulation. California Management Review 33 (3) : pp Halawi LA, Carthy MC Knowledge management and the competitive strategy of the firm. The Learning Organization vol. 13 no 4. Huan Zou, Pervez, Ghawi N Learning through international acquisition : The processof knowledge acquisition. Management International Review ABI/INFORM Global. Khandekas, Sharma Managing human resource capabilities for sustainable competitive advantage. Education and Training. 47, 8/9 ; ABI/INFORM Global. Kruger, CJ, Snyman R The interdepency between strategic management and strategic knowledge management. Journal of Knowledge Management. 9.4 ; ABI/INFORM Global. Lopez SV Competitive advantage and strategy formulation. Management Decision. 43, 5/6; ABI/INFORM Global. Miller, Bierly, Daly The knowledge strategy orientation scale : Individual perception of firmlevel phenomena. Journal of Management Issues. 19,3 ; ABI/INFORM Global. Oliver C Sustainable competitive advantage :Combining institutional and resource-based view. Strategic Management Journal. 18 (9) ;pp Pitelis CN The sustainable competitive advabtage and catching-up of nation : FDI, Clusters and the liability (asset) of smallness. Management International Review ; ABI/INFORM Global. Prieto IM, Smith Dynamic capabilities and the role of organizational knowledge : an exploration. European Journal of Information System. 15, Sharkie R Knowledge creation and it place in the development of sustainable competitive advantage. Journal of Knowledge Management ABI/INFORM Global. Shin, Namchul Strategies for competitive advantage in electronic commerce. Journal of Electronic Commerce Research vol 2, no 4.
7 Sumber Daya Perusahaan, Kapabilitas Sdm Berbasis Pengetahuan dan Lingkungan Bisnis Serta Dampaknya terhadap Strategi Keunggulan Bersaing Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang P a g e 7
Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy
Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan
Lebih terperinciBAB6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian dengan obyek pengamatan PT X telah mengungkap beberapa temuan dan jawaban dari perumusan masalah penelitian ini yaitu: 1. Perumusan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Strategi Resources Based View (RBV) 2.1.1.1 Pengertian Strategi Resources Based View (RBV) Menurut Grant (2001) dalam Raduan
Lebih terperinciPERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF Disusun Oleh : Muhamad Wahyudin 125030207111110 Johanes Hartawan Silalahi 125030207111101 Arrahman 125030207111044 JURUSAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis resource based view (RBV), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Key Success
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Knowledge Secara umum, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan
Lebih terperinciPENGARUH KAPABILITAS TERHADAP KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT ADI CIPTA, MAKASSAR
PENGARUH KAPABILITAS TERHADAP KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT ADI CIPTA, MAKASSAR Dyah Budiastuti 1 ; Versia 2 1,2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini mulai menuju keadaan yang lebih baik, dengan melihat perkembangan dunia industri yang terus berkembang di berbagai bidang.
Lebih terperinciKNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh:
KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: Armiastho Adi Saputro P056100132.35E MAGISTER MANAJEMEN
Lebih terperinciHuman Resource Management
Human Resource Management Adalah : Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. HRM termasuk desain dan implementasi sistem
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM
PERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM MEMASUKI PERSAINGAN KESINAMBUNGAN HIDUP PERUSAHAAN SANGAT
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya,
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis sesuai dengan tujuan perumusan masalah adalah sebagai
Lebih terperinciPERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF Santosa Tri Prabawa STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK Kinerja organisasional dapat
Lebih terperinciHuman Resource Management
Human Resource Management Adalah : Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. HRM termasuk desain dan implementasi sistem
Lebih terperinciBAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI
BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan dalam bidang ekonomi membawa dampak yang besar terhadap tata kelola suatu bisnis dan strategi bersaing perusahaan. Perubahan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam industri apapun, industri nasional ataupun internasional yang menghasilkan barang dan jasa, aturan persaingan tercakup dalam lima kekuatan bersaing
Lebih terperinciAnalisis industri..., Hendry Gozali, FE UI, 2009 Universitas Indonesia
33 3.2.5. Tantangan-tantangan lain yang dihadapi PT. YZ Krisis ekonomi global yang terjadi pada awal tahun 2008 memberikan dampak terhadap industri dimana PT. YZ bersaing. Dengan adanya krisis ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan (sustainable competitive advantage) agar dapat berkompetisi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dituntut untuk mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan (sustainable competitive advantage) agar dapat berkompetisi dalam kondisi persaingan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana
BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana informasi yang nantinya diperoleh, digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan strategi baru atau
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis Persaingan di dunia usaha yang sangat ketat dewasa ini terjadi karena setiap perusahaan berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciMINGGU#3. Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi
MINGGU#3 SIM Pokok Bahasan: Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi Tujuan Instruksional Khusus: Referensi: 1. Bab 3 : Kenneth C.Laudon & Jane P.Laudon, Management Information System, 13 rd edition,
Lebih terperinciMSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo
MSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstraksi Pendekatan-pendekatan dalam strategi MSDM
Lebih terperinciHuman Resource Management
Human Resource Management Adalah : Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. HRM termasuk desain dan implementasi sistem
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat serta ditunjang inovasi di berbagai bidang kehidupan. Setelah era efisiensi
Lebih terperinciSTRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu mengikuti perkembangan dan dituntut untuk memiliki daya saing yang kompetitif. Hal ini penting karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan pada area analisis, karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan saat ini disadari atau tidak telah masuk dan melakukan persaingan pada area analisis, karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah informasi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory (RBT) Resource based theory adalah teori yang menjelaskan tentang kinerja perusahaan akan optimal jika perusahaan memiliki keunggulan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dianggap sebagai bundel sumber daya produktif dan perusahaan berbeda memiliki
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pendekatan pada mempelajari kekuatan dan kelemahan internal perusahaan terletak pada dua asumsi dasar. Pertama, bahwa perusahaan dapat dianggap sebagai bundel
Lebih terperinciAnalisis Sumberdaya dan Kapabilitas Internal Perusahaan Menggunakan RBV
Analisis Sumberdaya dan Kapabilitas Internal Perusahaan Menggunakan RBV Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi Mahasiswa S3, Strategic Management, PSIM-FEUI Mengapa suatu perusahaan secara terus menerus mampu
Lebih terperinciBAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu
BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR A. ASUMSI MODEL Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu konsep. Sebagai pendekatan, model dapat digunakan
Lebih terperinciIr. M. Yamin Siregar, MM
Ir. M. Yamin Siregar, MM BAB 5.LINGKUNGAN INTERNAL : SUMBER DAYA, KEMAMPUAN DAN KOMPETENSI INTI Bab 4 Lingkungan Eksternal Apa yang Mungkin dipilih untuk dikerjakan oleh perusahaan Bab 5 Lingkungan Internal
Lebih terperinci1. BAB I 2. PENDAHULUAN. Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang
1. BAB I 2. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data retail audit AC Nielsen untuk periode tahun 2012, PT Mead Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang berada di peringkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan paradigma dari persaingan global saat ini menjadi persaingan tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan dituntut
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN ORGANISASI TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DAN KINERJA BISNIS UKM
PENGARUH PEMBELAJARAN ORGANISASI TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DAN KINERJA BISNIS UKM 1. Latar Belakang Kondisi perekonomian dunia baik pada skala lokal, regional, nasional dan global saat ini menunjukkan
Lebih terperinciPENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA
PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinci01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology
Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) People Process Technology 1
Lebih terperinciBAB II ANALISIS LINGKUNGAN
BAB II ANALISIS LINGKUNGAN Tujuan Analisis Lingkungan : untuk menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan. Baik faktor-faktor yang berada diluar organisasi maupun yang berada didalam organisasi yang
Lebih terperinci21/09/2011. Pertemuan 1
Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi j p g g (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) 1 People Process Technology
Lebih terperinciPENGARUH INOVASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI
PENGARUH INOVASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI Rendy Kurnia Dewanta 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1, 2) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Orientasi Pasar Orientasi pasar merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan sejalan dengan meningkatnya persaingan global dan perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2 2.1. Economies of Scale Skala ekonomi (economies of scale) menunjuk kepada keuntungan biaya rendah yang didapat dari ekspansi aktivitas operasional dalam sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian dunia telah berkembang. Perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah cara strategi bisnisnya supaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnis sehari-hari. Setiap perusahaan
Lebih terperinciMinggu 3: Manajemen Modern
Minggu 3: Manajemen Modern TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB Tujuan Pembelajaran Mempelajari dasar-dasar yang menjadi pemikiran manajemen moderen Mengetahui arah pengembangan
Lebih terperinciBAB 3 STRATEGI BISNIS ( BUSINESS STRATEGIC )
BAB 3 STRATEGI BISNIS ( BUSINESS STRATEGIC ) Beberapa waktu terakhir ini di saat era persaingan bisnis semakin hari semakin ketat para pelaku bisnis atau dalam hal ini bisa dikatakan suatu perusahaan harus
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan sebenarnya sudah diterapkan sejak ratusan tahun lampau (Hansen, 1999). Dahulu orang-orang yang memiliki keahlian dalam suatu bidang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Riset pemasaran sangat penting untuk dilakukan sehingga perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Riset pemasaran sangat penting untuk dilakukan sehingga perusahaan dapat mengetahui posisi merek di pasar, mengetahui selera atau kepuasan konsumen ataupun mengurangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Eksistensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupaka salah satu bahagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak pihak
Lebih terperinciBAB I. Manajemen Strategi : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja.
BAB I Manajemen : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja. Pengertian Manajemen : - Sejumlah keputusan & tindakan yg mengarah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori dan Konsep 2.1.1. Strategi Diferensiasi Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BISNIS
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Pemikiran Konseptual Pemikiran konseptual pada penelitian ini didasarkan pada pencarian dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh Jatis Mobile dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil menengah (UKM) produksi tahu di industri tahu Kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha kecil menengah (UKM) produksi tahu di industri tahu Kota Bandung saat ini jumlahnya sedang mengalami pola peningkatan (BPS, 2015). Para pengusaha tahu
Lebih terperinciPERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA STRATEJIK TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Jasa PT. PJBS di Sidoarjo) TESIS
PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA STRATEJIK TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Jasa PT. PJBS di Sidoarjo) TESIS Diajukan kepada Universitas Katolik Widya Mandala Untuk memenuhi
Lebih terperinci17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur
Strategi t & Pengukuran Manajemen Pengetahuan Apa yang bisa diukur Apa yang bisa diukur tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur 1 Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai
Lebih terperinciPengantar Analisis Bisnis
Modul ke: Pengantar Analisis Bisnis Fakultas FASILKOM Winarsih, S.Si., MMSI Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Sejarah Analisis Bisnis Perkembangan TI memungkinkan organisasi untuk membangun
Lebih terperinciMuhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Strategik SI/TI 1 Tantangan Pengelolaan IT Perubahan teknologi (TI) semakin cepat. Aplikasi dan data semakin banyak overload informasi. Perkembangan bisnis yang semakin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika
Lebih terperinciBAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar
BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar pembentukan strategi. Atau dengan kata lain, ingin diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan personil/sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri logistik menunjukan dinamika yang relatif meningkat. Peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manisnya industri logistik di Indonesia belakangan ini mulai terasa saat industri logistik menunjukan dinamika yang relatif meningkat. Peningkatan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jumlah Mesin Bagian Online Produksi Key Facility
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan, dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang
Lebih terperinciBy dendar
www.dendar.co.nr By dendar INPUT OFFICE POLICY & PHYSICAL CONDITION LAYOUT & EQUIPMENT & WORK STATION OUTPUT CHAIR & DESK MACHINES SPACE UTILIZATION ENVIRONMENT REGULATION 1. TUJUAN BAB 2 2. KONSEP DASAR
Lebih terperinciStrategic Human Resource Management
Modul ke: Strategic Human Resource Management Pengertian Strategic Human Resource Management (HRM) dan Perkembangan Pemikiran tentang HRM Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan
Lebih terperinciKNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :
KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama
Lebih terperinciANALISA PROSES BISNIS
ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa
Lebih terperinciTeknik Informatika S1
Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan
Lebih terperinciNadia Dwi Irmadiani. Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang, 50275, Indonesia
Analisis Membangun Orientasi Pasar dan AdaptabilitasLingkungan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Melalui Competitive Advantage Dalam Mencapai Kinerja Pemasaran (Studi Pada UKM Produk Unggulan Sentra Batik
Lebih terperinciEKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
Hal IIB - 355 EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM Amelia Kurniawati 1, Luciana Andrawina 2, Firmansyah Wahyudiarto 3, Andy Surya Setiawan 4 Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di dalam hampir semua aspek. Kelangsungan hidup organisasi sangat tergantung kepada kemampuan
Lebih terperinciInternational Marketing. Philip R. Cateora, Mary C. Gilly, and John L. Graham
International Marketing Philip R. Cateora, Mary C. Gilly, and John L. Graham Manajemen Pemasaran Global Trend kembali ke lokal disebabkan oleh efisiensi baru dari kustomisasi Dimungkinkan oleh adanya internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan
-1- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang ditunjang oleh perkembangan teknologi yang pesat, inovasi tiada henti, dan perkembangan pengetahuan menuntut perusahaanperusahaan bersaing
Lebih terperinciStrategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan. Pertemuan ke-2
Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan Pertemuan ke-2 Sumber: Mathis, R.L. and J.H. Jackson, 2010. Human Resources Management, 13th ed.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini setiap organisasi dituntut untuk mampu bersaing secara kuat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam kondisi ini, kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membangun keunggulan kompetitif dengan menghasilkan nilai bagi konsumen telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun keunggulan kompetitif dengan menghasilkan nilai bagi konsumen telah menjadi sorotan utama dalam strategic marketing. Suatu perusahaan akan mencapai keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bersama dengan berkembangnya dunia bisnis, banyak perusahaan yang terus mencoba menghasilkan produk yang berkualitas yang mengakibatkan timbulnya persaingan antar perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Perubahan seringkali terjadi pada organisasi yang memiliki orientasi
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perubahan seringkali terjadi pada organisasi yang memiliki orientasi keuntungan/ profit oriented. Beberapa perusahaan yang telah melakukannya adalah Home Depot
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN KEKHUSUSAN MANAJEMEN OPERASI JAKARTA JULI 2009
ANALISIS INDUSTRI DAN KEUNGGULAN BERSAING MELALUI PENGEMBANGAN RESOURCES DAN CAPABILITIES DALAM PENERAPAN ECONOMIES OF SCALE DAN EXPERIENCE CURVE DI INDUSTRI MANUFAKTUR VELG ALUMINIUM (STUDI KASUS PT.
Lebih terperinciPERANCANGAN PROSES BISNIS DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PADA KEGIATAN PEMASARAN DI ADMISI NASIONAL UNIVERSITAS TELKOM DENGAN METODE SECI
PERANCANGAN PROSES BISNIS DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PADA KEGIATAN PEMASARAN DI ADMISI NASIONAL UNIVERSITAS TELKOM DENGAN METODE SECI DESIGN OF BUSINESS PROCESS AND KEY PERFORMANCE INDICATOR FOR MARKETING
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori Ada 6 teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu teori Stakeholder, Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis), Resources Based Theory (RBT), Knowledge
Lebih terperinciPERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA
PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada
Lebih terperinciBartholomew (2008:14) mengungkapkan bahwa intangible assets seperti pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan semakin ketatnya persaingan bisnis baik bagi perusahaan manufaktur maupun jasa, mendorong para pelaku usaha untuk memiliki strategi di organisasinya
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Aspek sumber daya manusia (SDM) masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi seperti saat ini yang telah terjadi pergeseran
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Manajemen SDM Dewasa ini dalam dunia praktik, manajer SDM semakin terlibat dalam komite strategis untuk menentukan arah strategis perusahaan. Manajemen SDM telah menjadi
Lebih terperinciEvaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta
Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciDESKRIPSI MATA KULIAH JURUSAN MANAJEMEN
DESKRIPSI MATA KULIAH JURUSAN MANAJEMEN 1. Judul Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Bisnis Nomer Kode/SKS : EKM 1216/ 3 SKS Matakuliah Prasarat : Aplikasi Statistik, Manajemen Strategi Deskripsi Singkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditengah kondisi melambatnya perekonomian global, Indonesia masih mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental perekonomian yang baik dan kebijakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pesatnya perkembangan industri mendorong para pelaku bisnis untuk lebih
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri mendorong para pelaku bisnis untuk lebih peka terhadap berbagai perubahan. Hal ini berpengaruh terhadap pengelolaan dan perencanaan suatu
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien
Lebih terperinciPENGGUNAAN DIMENSI SERVQUAL DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI PT. RATE LI N D O
PENGGUNAAN DIMENSI SERVQUAL DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI PT. RATE LI N D O ABSTRAK Dalam bisnis industri telekomunikasi, kemajuan sektor jasa berjalan begitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan ditantang untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, atau dengan kata lain setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan - permasalahan atau prosedur - prosedur yang
BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan - permasalahan
Lebih terperinci